My Stranger Nampyeon part 1

My Stranger Nampyeon

Author : elship

Main Cast :

Kim MyungSoo

Bae Suzy

Other Cast : Find yourself

Genre : romance, mariedlife

Rating : PG-17

Type : Chaptered

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

Annyeonghaseyo ^^ elship balik lagi nih bawa ff myungzy lagi. Mungkin para reader bertanya-tanya, kok ff.ku main castnya cuma myungzy, yah jawabannya karena author adalah myungzy shipper, dan sebelum jadi author dadakan elship cuma bacanya ff myungzy jadi wajarkan. Ff.ku kali ini genre.nya beda nih, jadi aku WARNING!!! yah bagi para bocah-bocah *mentang” author udah tua :’(* untuk tidak membacanya karena nanti author dituduh ngeracunin pikiran kalian, hehehe. Tapi ini bukan NC kok, cuma yah readers taulah marriedlife gitu gimana ya kan. Oke kayaknya author udah kebanyakan bicara nih, happy reading ne.

Jangan lupa RCL J

___

_1_

Bunga-bunga bertebaran di lantai yang aku lewati ini. Suasana hening melingkupi ruangan megah ini, tidak ada suara yang terdengar, hanya suara derap langkah kakiku dan langkah tegas pria paruh baya disampingku ini.

Semua orang yang menatapku merasakan kebahagiaan yang tiada tara. Terharu dengan datangnya hari ini, namun, pantaskah untukku ikut bahagia, ani bisakah aku juga berbahagia bersama mereka? Aku rasa tidak.

Semua ini terjadi begitu saja seperti kilatan petir yang menyambar dengan kecepatan yang bahkan tak dapat dilihat oleh mata telanjang.

Dia, apakah aku bisa bahagia bersamanya? Apakah dia dapat bahagia bersamaku?

Dia, apakah dia berpikiran yang sama denganku? Apakah dia menerimanya karena terpaksa juga?

Dia bahkan yang sampai detik ini tidak pernah kulihat wajahnya, hanya namanya lah yang menjadi clue untukku. Namun, apakah hanya dengan sebuah nama semua bisa menjawab pertanyaanku tentang siapa dia?

Semua berawal dari perjanjian konyol itu. Apakah mereka sedang berada di negeri dongeng? Atau berada di sebuah kerajaan. Tetapi akibat dari perjanjian konyol itupun aku berakhir disini, di tempat ini, tempat yang ,membuat setiap orang yang berada di atasnya akan sangat bahagia. Namun, itu tidak denganku.

“Kim Myungsoo, apakah kau bersedia menerima Bae Suzy sebagai istrimu sehidup semati dan setia kepadanya dalam keadaan sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, senang maupun sedih?”

 

“ne, aku bersedia”

 

“Bae Suzy, apakah kau bersedia menerima Kim Myungsoo sebagai suamimu sehidup semati dan setia kepadanya dalam keadaan sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, senang maupun sedih?”

Apakah aku harus mengucapkan janji suci itu? Apakah aku tidak akan berdosa saat mengucapkannya karena terpaksa? Aku rasa tidak.

“ne, aku bersedia”

 

“saat ini aku putuskan kalian berdua sebagai pasangan suami-istri yang sah dihadapan tuhan”

___

Suara riuh tepukan tangan para tamu undangan menenggelamkan hati seorang yeoja yang sedang berteriak seolah-olah ingin menghilang.

Dua puluh menit telah berlalu sejak pengucapan janji suci tersebut, namun, yeoja tersebut masih belum melihat rupa suaminya begitupun sebaliknya. Mereka hanya berdiri diam tak bergeming, sibuk dengan urusan masing-masing.

“aku bangga menjadi appamu nak” ucap pria paruh baya yang rapih dengan setelan jas biru tuanya sambil menepuk pelan bahu putranya.

“bangga karena kalian telah berhasil menghancurkan hidupku” namja itu hanya membalas ucapan appnya dengan nada dingin.

“Kim Myungsoo, kau jangan durhaka sama orang tuamu!” hardik pria paruh baya tersebut.

“ahbeoji, pelankan suaramu. Semua tamu sedang melihatmu” seorang yeoja yang sedari tadi berdiri mematung di samping anaknya itu menahan tangan pria itu yang sudah melayang di udara.

Pria paruh baya itu menurunkan tangannya seraya berjalan meninggalkan dua orang tersebut. Kembali hening, itulah yang mereka rasakan saat mereka sendiri.

Dua jam tak ada percakapan di atantara mereka, bahkan saat perjalanan pulang ke apartemen myungsoo mereka enggan untuk membuka mulut mereka.

“sini biar aku saja yang membawanya” ucap myungsoo sambil mengangkat kardus-kardus besar yang sedang diangkat oleh istrinya itu.

“di apartemenku ini hanya ada satu kamar, jadi mau tidak mau kau harus tidur di sofa sana” lanjutnya sambil menunjuk sofa yang berada di depan ruang televisi.

“ne?” yeoja itu tak mengerti satupun kata namja tersebut.

“apa kau tidak mengerti Bae Suzy-ssi? Aku hanya mempunyai satu kamar dan KAU TIDUR DI SOFA” sahut namja itu dengan penekanan di akhir kalimatnya tanpa melihat ke arah suzy.

“ah ne arasso” jawab suzy.

Setelah mandi myungsoo keluar dari kamar dan menuju ke sofa untuk menonton tv, saat ia menyalakan tv, seorang yeoja yang memakai handuk pink selutut dengan lilitan handuk lagi di atas kepalanya dan lagi handuk ditangannya yang sedang diusapkannya ke wajahnya keluar dari kamar mandi. Myungsoo melirik ke arah yeoja itu namun tak dapat melihat wajahnya karena tertutupi oleh handuk.

___

“mwoya! Kenapa baju tidurku tak ada? Malah hanya baju setengah jadi seperti ini yang ada” gumam seorang yeoja yang sedang membongkar isi kopernya.

“omma!!!” sungut yeoja tersebut.

“hei, bae suzy. Kenapa kau lama sekali memakai kamarku eoh? Aku juga mau berpakaian, cepat keluar!” sahut seorang namja yang sedang kesal dari luar kamar.

“ah, keunde..” belum sempat suzy melanjutkan ucapannya, namja itu malah membuka pintu kamarnya tak sabar karena sudah kedinginan tanpa baju.

“ne..neo…kenapa kau tak memakai bajumu dan masih memakai handuk eoh!!” teriak namja itu saat telahj berada didalam kamar dan menatap yeoja dihadapannya ini.

“mian, ta..tadi a..aku ba..rru saj…a m..ma..u men..je..laskan…nya” ucap suzy terbata-bata sambil menunduk.

“ya! Kenapa kau jadi susah berbicara seperti itu?” ucap namja itu bingung.

“itu…” suzy mendongakkan kepalanya menunjuk ke arah dada myungsoo yang telanjang.

Myungsoo pov

Huh, sekarang hidupku sudah hancur, aku tak tau akan bagaimana menghadapi semua ini. Ini terlalu sulit bagiku.

Bae Suzy, dia adalah istriku sekarang, cih apa hebatnya dia sampai-sampai appa selalu memujanya dihadapanku. Kata ommaku sih dia sangat cantik dan hot. Mungkin karena ommaku tau aku suka dengan yeoja yang sexy makanya dia memakai senjata itu untuk menenangkanku agar bisa menerima perjodohan konyol ini. Namun sampai detik ini aku masih belum bisa mempercayai ucapan ommaku itu.

Ya, sejak pengucapan janji suci tadi sampai sekarang aku masih belum melihat wajahnya. Aku tak tau rupa yeoja itu seperti apa, apakah cantik seperti yang dikatakan omma atau malah sebaliknya. Arrgggghhh aku bisa gila.

Kenapa yeoja itu lama sekali ganti bajunya? Apa dia bertelur di dalam?

“hei, bae suzy. Kenapa kau lama sekali memakai kamarku eoh? Aku juga mau berpakaian, cepat keluar!” sahutku sambil menggedor-gedor pintu kamar.

“ah, keunde..” aku menarik kenop pintu dan ~CEKLKK terbuka, dia tak mengunci pintunya, baguslah aku jadi tidak usah susah-susah menunggunya.

“ne..neo…kenapa kau tak memakai bajumu dan masih memakai handuk eoh!!” aku membelalakkan mataku melihatnya masih lengkap dengan handuknya itu, dia tak berpakaian?

“mian, ta..tadi a..aku ba..rru saj…a m..ma..u men..je..laskan…nya” dia menjawab dengan terbata-bata, aissshhh yeoja memang begitu semua sama. Lemah!

“ya! Kenapa kau jadi susah berbicara seperti itu?” ucapku.

“itu…” dia hanya menunjuk ke arahku dan beberapa selang kemudian dia mendongakkan kepalanya ke arahku.

Author pov

Hening.

Itulah suasana saat ini yang sedang melanda kedua pasangan itu saat mereka saling menatap. Entah magnet apa yang ada di dalam bola mata keduanya sehingga mereka enggan untuk melepaskan pandangan mereka.

Lima menit keadaan masih tetap sama dengan posisi yang tak berbeda pula, hening itulah yang mereka rasakan.

“ehem” sang yeoja berinisiatif mengakhiri keheningan yang terjadi diantara mereka.

“ah, mian. Aku, aku tidak bisa menemukan piyamaku. Mungkin omma menggantinya tadi dengan baju-baju belum jadi ini” ucap yeoja tersebut sambil mengangkat salah satu baju transparan yang ada di dalam kopernya.

“ya! Itu bukan baju belum jadi itu lingerine” kata namja itu datar.

“aku tau ini namanya apa, tapi apa kau tak bisa melihat dengan jelas modelnya itu seperti baju yang tak jadi sangat pendek, terbuka dan transparan. Memakai ini sama saja dengan tidak memakai baju” gerutu yeoja itu.

“apa kau tak punya baju tidur lain eoh?” tanya namja itu dingin.

“eobso. Semua baju tidurku aku masukkan ke dalam koper ini, namun ternyata omma malah menukar isinya huh. Aku harus memakai apa?” gumam yeoja itu.

“itu urusanmu bae suzy, sekarang aku mau kau keluar dari kamarku krena aku ingin memakai pakaianku dan tidur” bentak namja itu.

“ne” suzy hanya mengangguk lemah dan mengambil satu lingerinenya sambil berjalan keluar kamar.

___

Suzy pov

Malam-malam yang biasanya ku lalui dengan perasaan nyaman dan hangat walaupun hanya sendiri sekarang sudah hilang, mulai hari ini yang ada hanya malam panjang yang sunyi, dingin dan menyakitkan.

“ergghhh” aku mengerang saat membuka mataku. Sekujur tubuhku terasa pegal semua, bagaimana tidak semalaman aku tidur di atas sofa, aku juga merasa sedikit tidak enak badan mungkin karena aku tidak memakai selimut.

“aku harus menyiapkan sarapan” gumamku, aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju dapur.

Setelah tiga puluh menit aku menyiapkan sarapan, aku mendengar suara pintu, mungkin dia yah suamiku Kim Myungsoo. Setelah menyiapkan sarapan dan mengaturnya di atas meja makan aku segera beranjak dari dapur menuju kamar mandi.

“myungsoo-ssi, sarapan sudah siap. Kalau kau ingin makan silahkan duluan, aku mau mandi” ucapku seraya melewatinya yang sedang duduk di sofa yang semalam aku tiduri.

“mm” dia hanya bergumam tak jelas.

___

Selesai pakaian aku keluar dari kamar dan melihat sosok suamiku masih terduduk di atas sofa.

“myungsoo-ssi, kenapa kau belum sarapan? Apa kau tak biasa sarapan pagi?” tanyaku sambil berjalan ke arahnya.

“ani, kau sudah selesai? Ayo kita sarapan” jawabnya datar sambil menoleh ke arahku. Tampan itulah yang ada dikepalaku saat ini.

Dia memang tampan, tapi sefatnya itu sangat angkuh dan dingin, dia bahkan tidak lebih baik dari batu es.

“Bae Suzy” sahutnya, aku mendongak dan menatapnya.

“ne, waeyo?”

“kita..” perkataannya tergantung, aku hanya diam menunggunya untuk melanjutkan perkataannya.

“kita….bercerai saja” jdaaaarrrr bagai disambar petir yang dahsyat. Hatiku saat itu membeku begitu juga tubuhku. Aku tak bisa berkata apa-apa.

“kita….bercerai saja” jdaaaarrrr bagai disambar petir yang dahsyat. Hatiku saat itu membeku begitu juga tubuhku. Aku tak bisa berkata apa-apa, aku menjatuhkan sumpitku tanpa sadar.

“mianhae…keunde myungsoo-ssi, apa harus secepat ini? Kita baru saja menikah 12 jam yang lalu. Aku juga sudah memikirkannya, tapi nanti setelah orang tua kita lepas tangan terhadap kita dan saat itulah kita akan membuat keputusan” jelasku panjang lebar.

“arra…siapa juga yang bilang akan bercerai sekarang. Aku tidak mau mati ditangan appaku sendiri” sahutnya.

“ah, geure..” aku hanya menggaruk-garuk tengkukku yang tidak gatal.

“kau akan masuk kantor hari ini?” tanyaku melihat dia yang sudah berpakaian rapi.

“ne, kau tau darimana aku bekerja di kantor?” jawabnya tanpa melihat ke arahku.

“omma yang memberitahukanku kalau kau bekerja sebagai direktur di perusahaan periklanan” jawabku menghampirinya karena aku melihat dia kesusahan memakai dasinya.

“oh..kau masih kuliah atau sudah bekerja?” jawabnya sambil memberikan dasinya kepadaku.

“aku sudah bekerja, stehun yang lalu aku menjadi model majalah dan kadang juga ada yang menawariku untuk CF” jawabku sambil memasangkan dasinya.

“kau tak bisa memasang dasi?” setelah memasang dasinya aku menepuk pelan ujung dasinya.

“eoh, biasanya omma yang akan memakaikannya tapi sekarang dia tidak ada. Jadi kau mulai sekarang kau yang harus memakaikannya” jawabnya tanpa ekspresi dan aku hanya tersenyum lembut.

Aku tak menyangka di balik sifat dinginnya itu dia memiliki sosok yang manja, seperti anak mami.

Author pov

“oppaa….” pekik seorang yeoja yang berpakaian kantor ketat lengkap menunjukkan image seksinya.

“eoh, naeun-ah anyyeong” sapa pria itu dengan wajah datar.

“oppa, wae? Kau tak biasanya begini. Apa terjadi sesuatu selama aku pergi eoh? Apa kau selingkuh?” tanya naeun sambil memicingkan matanya ke arah namja itu.

“aniyo, aku hanya lelah” jawab namja itu kemudian masuk ke dalam lift.

“myungsoo oppa!” bentak naeun.

“waeyo naeun-ah? Oppa sangat lelah” jawab myungsoo memandang naeun sayu.

“ini masih pagi, sangat pagi malah kenapa oppa sudah lelah?” tanya naeun kemudian menyusul myungsoo masuk ke dalam lift.

“molla, oppa hanya rasa badan oppa lelah” jawab myungsoo sambil menarik pinggang naeun dan memeluknya erat.

“oppa wae? Kau ada masalah? Sajangnim?” lirih naeun merasakan myungsoo mengeratkan pelukannya.

“ani, aku hanya ingin memelukmu naeun-ah” jawab myungsoo sambil membenamkan wajahnya di bahu naeun.

___

Di sebuah cafe terlihat seorang yeoja sedang duduk termenung dan dihadapannya terdapat sebuah cangkir mocca yang tadinya panas sekarang menjadi dingin.

Suara pintu cafe terbuka, dan seorang yeoja manis berambut panjang bergelombang dengan nafas tak beraturan.

“suzy-ah, mian aku telat. Tadi aku ada pelanggan dan aku tak bisa meninggalkannya” ucap yeoja tadi saat sampai di depan meja seorang yeoja yang sedang kesal.

“gwenchana, sekarang pelangganmu memang lebih penting dari sahabatmu ini” jawab yeoja itu ketus.

“ani suzy-ah, kau jangan salah paham begitu. Tentu saja kaulah yang terpenting, namun pelangganku ini sangat tidak suka menunggu dan aku memang sudah berjanji duluan kepadanya” jawab yeoja itu kemudian duduk dihadapan suzy.

“arra jiyeon-ah. Pekerjaanmu sangat melelahkan yah” jawab suzy sambil menatap sendu wajah sahabatnya itu, park jiyeon yang kelihatannya jarang tidur itu.

“aniyo, aku malah menikmatinya” sahut yeoja itu yang dipanggil jiyeon oleh suzy dengan senyumannya.

Jiyeon memuncratkan minuman yang barusan saja masuk ke dalam mulutnya saat mendengar pengakuan sahabatnya itu.

“MWO? Menikah!!!” pekik jiyeon.

“ya! Kau itu kalau minum hati-hati. Menyembur orang sembarangan” sungut yeoja dihadapannya sambil melap mukanya yang kena air semburan jiyeon tadi.

“mian. Kau sih mengatakannya saat aku lagi minum. Kau tidak tau aku itu shock” jawab jiyeon.

“keunde, suzy-ah kenapa kau bisa menikah? Bukankah satu tahun in kau ada di Amerika? Apa kau menikahi pacarmuyang ada di Amerika?” tanya jiyeon.

“ani, pacar saja tidak punya bagaimana aku menikahinya?” jawab suzy.

“terus?” tanya jiyeon sambil menatap suzy meminta penjelasan.

“…” suzy menjelaskan semua dari awal, dari appa dan ommanya yang sudah menjodohkannya saat belum lahir sampai saat dia dipaksa pulang ke korea untuk segera menikah.

“daebak! Emonim dan abheoji sangat hebat. Mereka bisa merencanakan hal mengenaskan seperti itu, aku bersyukur mereka bukanlah orang tuaku” sahut jiyeon sambil bergidik ngeri.

“orang tuaku masih biasa, kau tau orang tua namja itu bahkan berjanji akan membunuhnya kalau dia menolak dan melarikan diri dar pernikahan kami” kata suzy sambil menyeruput moccanya yang sudah dingin.

“jinjja? menakutkan. Ah keunde suzy, kenapa kau tak mengundangku eoh?” pekik jiyein.

“mian jiyeon-ah, aku tak tau kalau ternyata semuanya sudah di atur sampai waktu keberangkatanku ke koreapun mereka mengaturnya. Saat sampai di korea aku langsung pulang, awalnya ku ingin berbicara setelah bertemu dengan orang tuaku namun saat turun dari mobil, ommaku sudah menyeretku untuk masuk ke kamar dan berpakaian. Tiga puluh menit kemudian aku sampai di tempat pernikahan dan aku resmi menjadi istri namja yang bahkan aku tak mengenalnya” jelas suzy panjang lebar.

“lagipula tamu yang datang hanya keluarga besar kami, selain itu tak ada yang lain” lanjut suzy melihat wajah jiyeon yang sudah menegang.

“ommamu benar-benar menakutkan suzy-ah. Jadi suamimu sekarang bagaimana?” kata jiyeon.

“dia? Molla. Dia sekarang bekerja di perusahaan periklanan, perusahaan appanya Kim Advertising” jawab suzy malas

“Kim Advertising?? Kau serius? Ya! Itu adalah perusahaan terbesar di asia. Kau bercanda?” pekik jiyeon kaget.

“jinjja? aku tidak mengetahuinya, yang aku tahu tuan kim dan istrinya yang menakutkan itu memaksaku untuk menikahi anaknya Kim myungsoo” ucap suzy acuh.

“DAEEEEBAAAKKK!!!!! Kau adalah istri dari kim myungsoo? Seorang chaebol idaman setiap wanita” teriak jiyeon sontak mebuat seluruh pelanggan cafe melihatnya, suzy kemudian berdiri dan membungkukkan badannya meminta maaf akibat perbuatan sahabatnya itu.

“ya! Kau pikir ini hutan eoh. Kau mengenal myngsoo? Chhh apa dia sebegitu tampannya kau sampai memujanya? Menurutku dia itu biasa saja” jawab suzy.

“wajar saja kau tak tau suzy-ah, karena sesaat setelah kau berangkat ke Amerika, Kim Adv menunjuk kim myungsoo untuk menjadi direktur utama yang baru dan sejak saat itu dia mulai terkenal dengan wajah tampannya,dan personalitasnya yang terkesan misterius” ucap jiyeon dengan mata berbinr-binar.

“ch,, misterius apanya” cibir suzy.

___

“yeoboseyo” suzy mengangkat telepon apartemen myungsoo.

“eoh, suzy-ssi apa kau memasak makan malam” tanya namja di seberang telepon

“ne, apa kau akan pulang untuk makan malam? Aku sudah memasakanmu juga” jawab suzy.

“ani, tidak. Aku akan makan malam bersama temanku di luar, kau makan saja makanannya” jawab namja itu kemudian mematikan teleponnya.

“aiishhh, kalau tidak tidak pulang makan harusnya memberitahuku lebih dulu. Kalau tau begini aku tak menunggunya tadi” cibir suzy sambil berjalan ke arah dapur dan mulai makan.

___

“oppa palli aku sudah lapar” pekik seorang yeoja di depan sebuah restoran mewah kepada namja yang sedang berjalan dari arah parkiran.

“ne, oppa juga sudah lapar” sahut namja itu kemudian menggandeng tangan yeojanya dan masuk ke dalam restoran.

Saat hendak duduk di kursi mata namja tersebut menangkap dua sosok pria paru baya tepat di hadapannya.

“appa” gumam namja itu.

“wae oppa? Oppa!” yeoja yang berada dihadapannya memekik kaget saat namja itu mnarik tangannya dan membawanya keluar.

“oppa? Waegeure? Aku kaget tau, palli kita masik aku sudah lapar” ketus yeoja itu.

“mian naeun-ah, kayaknya kita tak bisa makan di sini malam ini. Lain kali saja ne” bujuk namja itu.

“aku tidak mau oppa. Kita sudah jauh-jauh kesini masa tidak makan?!” cibir naeun.

“ara,,,keunde kitakan masih punya banyak waktu, lain kali saja, kajja” ucap namja itu dan kemudian menarik tangan naeun untuk naik ke mobilnya.

“huh, kau kenapa sih oppa? Memangnya ada apa di restoran tadi sampai-sampai kau tidak jadi makan? Apa selingkuhanmu ada di sana?” tanya naeun sambil melipat tangannya didepan dada.

“ya! Kau jangan asal bicara naeun-ah, mana mungkin aku punya selingkuhan” bela namja itu.

“geure? Aku tidak percaya! Seorang Kim Myungsoo hanya memiliki satu yeoja, cih” naeun mendengus sebal ke myungsoo.

“hahaha, jadi kau mencurigaiku eoh? Ya son naeun kau kan tau aku hanya mencintaimu. Ya, hanya kau tidak ada yang lain” teriak myungsoo di dalam mobil.

“ahhhh, oppa pelankan suaramu telingaku sakit tau” naeun memukul pelan lengan myungsoo.

“tapi kau suka kan?” goda myungsoo sambil memperlihatkan senyum nakalnya ke naeun.

“joha” pekik naeun kemudian memeluk erat lengan myungsoo.

“yayaya aku lagi menyetir apa kau mau mati muda eoh” bentak myungsoo.

“arra, mian oppa , hehe” naeun melepaskan tangannya kemudian terkikik.

___

~CEKLK

Myungsoo memasuki apartemennya dengan keadaan yang sangat tidak berdaya, bagaimana tidak sedari tadi dia belum makan malam dan sialnya lagi sebagai ganti makan malam yang tertunda dia harus menemani naeun untuk shopping.

Sekarang perutnya keroncongan dia berjalan menuju dapur untuk mencari makan, saat sampai di dapur matanya kemudian berbinar-binar melihat makanan yang ada di atas meja.

Myungsoo kemudian melahapnya, walaupun sudah dingin makanan itu tetap enak. Setelah selesai makan dia membersihkan piring makannya dan berjalan menuju kamar. Saat melewati ruang tv dia berhenti sebentar di depan sofa dan berjongkok.

“gomawo, sekarang aku sudah tak lapar lagi” bisik myungsoo sambil tersenyum tulus.

___

Suzy pov

Drrttt drrttt~

“myungsoo-ssi, handphonemu berbunyi” setelah selesai membuat sarapan aku duduk di sofa sambil menunggu myungsoo selesai mandi dan aku mendengar suara handphone di atas meja.

Tidak ada jawaban, apa aku harus membukanya? Ani mungkin ini pesan pribadi, tapi kalau ini pesan penting bagaimana?

Ahhhh aku tak tau, tanpa sadar tanganku mengambil handphone yang tergeletak di atas meja dan membuka pesan masuk.

From : ne yeoja

To : myungsoo

Oppa!!! karena semalam kita tak jadi makan malam sebagai gantinya aku akan ke apartemenmu untuk sarapan bersama ne ^^ love you :*

“ya! Kau membuka pesan orang sembarangan!” suara berat myungsoo mengagetkanku.

“ah, mian aku pikir itu pesan penting jadi aku membukanya, mian myungsoo-ssi” jawabku, da hanya mendengus kesal kemudian membaca pesannya, dia duduk di atas kursi dengan wajah yang tidak dapat diartikan.

“chogi, myungsoo-ssi…hmmm, apa kau mempunyai yeojachingu?” omo! Suzy ya kenapa kau bisa barani mengatakan hal itu? Astaga.

“eoh? Maksudmu?” myungsoo kelihatannya bingung dengan pertanyaanku.

“ani, keunde aku tadi membaca pesanmu. Kayaknya dia akan ke sini” terangku.

“eoh, ne. Tapi aku tidak mungkin membiarkannya ke sini, kalau dia bertemu dengan kau nanti bisa-bisa dia malah mengamuk huh” lirih myungsoo.

“ani, biarkanlah dia sarapan di sini, lagipula semalam kaliankan tidak jadi makan malam, yeojachingumu itu pasti sangat kesal. Aku juga sudah menyiapkan sarapan jadi kau bisa mengajaknya makan” kenapa ada sedikit rasa sakit yah saat mengatakan wanita lain adalah yeojachingunya.

“terus kau”

“gwenchana, aku akan tinggal dikamar. Kalau dia sudah pergi aku baru akan keluar untuk sarapan. Nikmatilah waktumu ne” jawabku seraya memberikan senyum termanisku.

“gomawo bae suzy” ucapnya sebelum aku meninggalkannya menuju ke kamarnya.

“ne cheonmaneyo myungsoo-ssi”

“chamkan, kau tidak usah memanggilku formal begitu, panggil oppa saja. Sekarang kau kan temanku ne” ucapnya sambil tersenyum, itu adalah senyumnya yang pertama aku lihat aku mengangguk dan kemudian masuk ke kamar.

Author pov

“oppa” seorang yeoja langsung memeluk namja yang baru saja membuka pintu apartemen untuknya.

“ya naeun, semenjak pulang dari amerika aku merasa kau menjadi lebih agresif eoh” sahut myungsoo.

“jinjja? aku berhasil kalau begitu. Temanku di sana yang mengajarnya oppa hehe” ucap naeun dan myungsoo hanya mencibir.

“wah, daebak! Oppa apa kau yang menyiapkan sarapan untukku?” pekik naeun kagum melihat meja makan yang penuh dengan makanan.

“eoh? Ah, ne. Sebagai tebusan kesalahanku yang semalam. Ayo kita makan oppa sudah lapar” ucap myungsoo.

“ayo”

“oppa, serius kau yang memasaknya?” tanya naeun setelah mencicipi semua makanan yang ada di meja satu per satu.

“eoh ne. Wae?”

“ani, keunyang aku merasa masakanmu ini sangat mirip dengan masakan temanku yang ada di Amerika”

“temanmu?” tanya myungsoo bingung.

“ne, kau tau kan aku sering pulang balik amerika – korea untuk pemotretan, saat di amerika aku tidak sengaja bertemu dengan orang korea, namun dia bekerja sebagai model di sana. Kami sangat cepat untuk bisa akrab, bahkan setelah bertemu dengannya saat ada kerjaan di amerika aku selalu menginap dirumahnya, jadi irit biaya kan hhe” jelas naeun.

“jinjja? baguslah kalau begitu aku tidak perlu khawatir kalau kau sedang di amerika”

“kau tak usah khawatir oppa, dia sangat baik loh. Tapi kenapa rasa masakanmu bisa sama persis dengan masakannya ya?” tanya naeun heran.

“ani itu Cuma kebetulan saja” jawab myungsoo.

Setelah sarapan pagi, naeun mengatakan ia tidak ingin pergi dulu dia masih ingin berlama-lama dan myungsoo mengizinkannya.

Myungsoo berjalan menuju ke ruang tv dan naeun mengekor di belakangnya.

Suzy pov

Apa dia sudah pergi? Aku sudah lapar, huh kim myungsoo kau sangat kejam. Apa kau lupa kalau aku sedang menunggu di sini, cih.

Kenapa di luar hening? Apa yeojachingunya sudah pergi, aku akan coba keluar. Aku membuka pintu, saat aku melangkahkan satu kakiku keluat mataku terbelalak melihat pemandangan di depanku.

“oppa, coba lihat sini” aku bisa mendengar suara yeoja itu, aku bahkan melihatnya, walaupun hanya dari belakang.

“wae…hmmpph” omo, apa yang mereka lakukan?

TBC

Gimana? Author pikir ff kali ini super duper gaje deh. Soalnya idenya dadakan, terus author post ff ini yah buat gantiin ff My Girl yang sampe sekarang masih belum ada kelanjutannya, author harap sih para reader sekalian masih bisa bersabar menunggu yah J. Dan satu lagi, ff ini author postnya gak bakalan selancar My Girl alias hanya sekali dalam seminggu atau bisa sampai sekali dua minggu yah.

Satu lagi deh keke 😀 karena dari ff author sebelumnya sidersnya banyak amat yah jadi untuk antisipasi pada salah satu atau beberapa part ff ini nantinya author bakal ptotect yah, jadi Cuma yang comment aja yang bisa dapat pw.nya.

OK! Author kebanyakan basa basi, yang udah baca tolong di tinggalin jejaknya ne J