My Girl 11

my-girl

My Girl #11

Author : elship

Main Cast :

–          Kim MyungSoo (L)

–          Bae Suzy

Cast :

–          Choi Sulli (Jinri)

–          Kang Jiyoung

–          Jung Soojung (Krystal)

–          Kim Jongin (Kai)

–          Oh Sehun

–          Choi Minho

Genre : Romance, Friendship

Type : Chaptered

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

Annyeonghaseyo ^^ myungzy shipper mana nih? Aku author baru di sini, dan ff ini adalah ff pertamaku, lagi belajar jadi author hehe, sekiranya mohon maklumi jika typo bertebaran dan ceritanya membosankan. Tapi aku akan berusaha kok untuk membuat cerita yang lebih bagus J . jangan lupa RCL ne, kalau kalian mau kritik juga gak apa, apapun deh yang penting abis baca langsung di comment ne J

___

“Suzy-ah malam ini kau akan pergikan?” Nyonya Bae sedang berada diruang tengah sambil membaca majalah fashion yang terbaru.

“pergi ke mana eomma?” Tanya Suzy bingung.

“tentu saja dengan calon suamimu, siapa lagi eoh?” Jawab Nyonya Bae datar.

“Myungsoo oppa? Aku tidak punya janji dengannya omma” Balas Suzy, sekarang Suzy tengah mengutak atik tombol remot tv agar dapat mendapatkan siaran yang dapat menarik perhatiannya.

“aishh, pabo. Kalian akan menikah sebentar lagi jadi omma dan orang tua Myungsoo berencana untuk membuat kalian bisa lebih dekat dengan cara mengatur kencan kalian agar nantinya tidak ada kecanggungan kalau kalian sudah nikah” Nyonya Bae menutup kasar majalah yang ada ditangannya dengna wajah kesal dan melayangkan jitakan halus di kepala anak kesayangannya itu.

“omma, appo!” Ringis Suzy kesakitan.

“lagipula aku dan Myungsoo oppa sudah saling kenal sebelumnya, jadi tidak perlu ada acara-acara kencan seperti ini. Aku yakin Myungsoo oppa juga pasti setuju denganku” Lanjut Suzy memanyunkan bibirnya kearah ommanya.

“aniyo, malah dia yang memintanya agar kalian bisa berkencan dulu sebelum menikah, jadi mau tidak mau kau harus pergi” Ucap Nyonya Bae dengan tatapan tegas.

“aishh, Myungsoo oppa mencari kesempatan dalam kesempitan, nappeun!” Gerutu Suzy.

“ya! Kau jangan banyak mengeluh, siap-siaplah dari sekarang jam 7 nanti dia akan menjemputmu” Pekik omma Suzy melihat Suzy berjalan menuju kamarnya dengan gerutuannya yang tak jelas.

“heh, arasso!” Pekik Suzy saat setelah berada dalam kamarnya.

“heh, anak itu” Nyonya Bae mendesis pelan melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

“huh, apa yang harus aku pakai?” Gumam Suzy melihat tumpukan baju-baju yang berada dihadapannya sekarang.

“ini?ah, ani norak. Yang ini?ani ani, terlalu kusam, atau ini?ah, aniyo, maldu andwe terlalu terbuka, bisa-bisa insting namja Myungsoo oppa muncul” Suzy masih sibuk berdebat dengna dirinya sendiri tentang baju apa yang akan dia pakai.

“Suzy-ah, Myungsoo sudah datang cepatlah berpakaian” Sahut omma Suzy dari luar kamar Suzy.

“ah ne. Chankamman” Sahut Suzy balik lalu menarik baju one piecenya secara acak dengan cardigan blouse yang berwarna pink yang warnanya senada. Rambut panjangnya yang dibiarkan terurai dan dia memoleskan make-up tipis yang membuatnya terkesan natural.

Suzy berjalan menuruni tangga rumahnya, di ruang tamu Myungsoo yang sudah menunggu sejak tadi kelihatan sangat bosan.

“20 menit. Aigoo, kau tidak berubah Suzy-ah” Ucap Myungsoo mengacak-acak rambut Suzy.

“ck, kenapa aku harus berubah” Suzy hanya mendengus membalas perkataan Myungsoo dengan wajah datar.

“omo! Waeyo? Wajahmu itu tidak seperti yeoja yang akan berkencan. Senyumlah” Ucap Myungsoo menarik kedua ujung bibir Suzy untuk memaksanya senyum, Suzy hanya mendengus kesal dan memberika Myungsoo sebuah senyuman yang terlihat sangat dipaksakan.

“omma, kami pergi dulu ne” Izin Suzy kepada ommanya.

“omonim, kami berangkat” Myungsoopun meminta izin kepada Nyonya Bae.

“ne, hati-hati dijalan” Sahut Nyonya Bae yang sedang berada di ruang tengah.

___

“Suzy-ah..” Sahut Myungsoo “hmm?” Suzy hanya bergumam, tanpa mengalihkan perhatiannya dari kaca jendela mobil.

“Bae Suzy…” Sahut Myungsoo lagi, namun Suzy hanya membalas dengan gumaman yang sama.

Saat berada di lamu merah, Myungsoo menghentikan mobilnya, dia memanggil-manggil Suzy lagi, sampai Suzy mau menoleh ke arahnya.

“Suzy,Suzy,Suzy,SU-ZY-ah…” Peki Myungsoo sambil menggoyang-goyangkan lengan Suzy.

“ah, wae….” CHU~ Mata Suzy tiba-tiba terbelalak kaget saat merasakan bibir tipis Myungsoo yang mendarat halus di bibirnya. Suzy langsung menarik badannya ke belakang agar ciumannya itu terlepas.

“argghh, nappeun!” Pekik Suzy lalu menjitak kepala Myungsoo “appo…” Ringis Myungsoo kesakitan.

“siapa suruh kau menciumku” Kesal Suzy sambil melipat tangannya di depan mata, sementara Myungsoo hanya tersenyum nakal kemudian kembali ke posisinya yang sebelumnya dia mencondongkan badannya ke arah Suzy.

“sudah lampu hijau” Gumam Myungsoo seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan kemudian menjalankan mobilnya.

“nappeun” Lirih Suzy, namun masih dapat didengar oleh Myungsoo.

Myungsoo menghentikan mobilnya di salah satu taman yang berada di Seoul, dia tidka mungkin mengajak Suzy untuk berkencan di sinikan? Yang benar saja, terlalu banyak anak-anak dan orang-orang yang berlalu lalang di taman ini. Tempat ini sungguh tidak cocok untuk dijadikan tempat kencan.

“apa ini? Kau mau berkencan di sini oppa?” Suzy yang notabennya tidak terlalu menyukai keramaian di malam hari dan Myungsoo mengetahui itu, membuat Suzy bertanya-tanya apa yang mau dilakukan Myungsoo.

“ani, bukan di sini tapi di sana” Tunjuk Myungsoo ke arah jalan setapak yang berada sekitaar pinggir taman, sepertinya jalan itu adalah sebuah akses untuk menuju ke belakan taman tersebut dan yah terlihat sedikit bahkan tidak ada orang yang melewati jalan itu.

“di sana? Cih, memangnya apa yang berbeda darisana dengan di sini? Sama saja” Ucap Suzy dengan wajah ditekuk.

“ya Bae Suzy! Kau itu mau berkencan denganku, jadi wajahmu itu kau luruskan sedikit. Kau sangat jelek tau” Pekik Myungsoo kemudian ia menarik tangan Suzy untuk mengikutinya berjalan menuju tempat tadi.

“jelek? Tapi kau mengajak gadis yang jelek ini untuk berkencan, cih” Dengus Suzy, Myungsoo yang mendengarnya hanya tersenyum sediri.

“ige mwoya?” Ucap Suzy kaget, saat dia melewati jalan setapak tersebut. Dari kejauhan memang seperti jalan setapak biasa, dan awalnya memang seperti itu. Tetapi saat di telusuri lebih dalam, di sepanjang jalan tersebut dipenuhi pepohonan yang memiliki kelopak bunga yang sangat indah. Di tiap sisi jalan tersebut terdapa lilin-lilin kecil yang bertugas sebagai penerangan mereka. Suzy hanya tak dapat meutup mulutnya saat sampai di tempat tujuan mereka. Myungsoo menggeser badannya ke samping agar Suzy bis amelihat pemandangan di depannya.

Sebuah bukit kecil yang disekelilingnya dipenuhi oleh bunga-bunga yang indah dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantisme malam itu. Di tengah-tengah terdapat sebuah meja bundar yang ditata rapi dan dua buah kursi, yang Suzy yakinkan bahwa salah satu kursi tersebut adalah miliknya. Bukan hanya meja saja yang ada di situ, tetapi lilin-lilin kecil yang lagi-lagi tertangka oleh mata indah Suzy mengelilingi meja tersebut, yang buat Suzy terperangah adalah lilin tersebut mengeluatkan aroma mawar yang sangat ia suka dan ditata berbentuk hati. Seolah-olah menggambarkan suasana mereka saat ini.

“oppa…” Ucap Suzy “wae? Kau suka?” Tanya Myungsoo dengan sombongnya, kalau Suzy suka berarti usahanya tidak sia-sia. Yah Myungsoolah yang menyiapkan semua ini, dia menyiapkan tempat ini, meja, kursi, lilin, bahkan sampai bunga-bunganya pun dia yang menyiapkan.

“hmm” Gumam Suzy sambil menganggukkan kepalanya “jinjja? gomawo, ayo kita ke sana” Ucap Myungsoo senang dengan wajah yang berbinar-binar, dia kemudian menuntun Suzy untuk duduk di kursi yang telah disiapkan.

“kita akan makan malam di sini” Ucap Myungsoo seray amenarik kursi untuk mempersilahkan Suzy duduk.

“ne?” Suzy yang masih terperangah dengan pemandangan malam disekelilingnya itu tidak mendengar perkataan Myungsoo dengan jelas.

Satu ide jail muncul di kepala Myungsoo, dia kemudian tersenyum nakal melihat Suzy. Sedetik kemudian dia mendekatkan mulutnya ke telinga Suzy dan mulai membisikkan sesuatu “aku bilang kita akan makan malam di sini chagi..”

“MWOYA..kenapa harus berbisik seperti itu eoh” Pekik Suzy kaget, dia lantas mendorong Myungsoo agar jauh-jauh darinya. Satu lagi kelemahan Suzy yang Myungsoo sudah tau, yaitu telinga Suzy adalah salah satu daerah yang paling sensitif di tubuh Suzy, jadi dia tidak bisa tahan dengan sesuatu yang menyentuh telinganya.

“hahah, siapa suruh kau melongo seperti itu” Ucap Myungsoo sambil tertawa, dia kemudian berjalan menuju kursi diseberang tempat Suzy duduk.

Malam itu terasa bagaikan malam yang terindah milik mereka berdua, aniya? Ani, itu hanya ada dipikiran Myungsoo, malam itu adalah malam terbaik Myungsoo. Dia tidak tau apakah Suzy juga berpikiran sama dengannya, dengan melakukan semua ini Myungsoo berharap Suzy bisa kembali lagi seperti dulu.

Setelah mereka menyelesaikan makannya, Myungsoo kemudian beranjak dari tempat duduknya ke hadapan Suzy. Suzy yang kaget hanya bisa mendongak menatap heran Myungsoo yang ada dihadapannya itu.

Setelah lama Myungsoo berdiri dihadapan Suzy tanpa suara sedikitpun, dia kemudian berlutu dihadapan Suzy, melihat itu Suzy tersentak kaget.

“oppa…”

Myungsoo meraih kedua tangan Suzy dan menggenggamnya erat “Suzy-ah, mianhae”

“wae?” Tanya Suzy heran, karena perasaannya barusan Myungsoo tidak melakukan suatu kesalahan pun.

“mian, tadi aku menciummu tanpa izin…” Ucap Myungsoo pelan, Suzy hanya mendengarkan tanpa berniat untuk membalasnya.

“aku terlalu merindukanmu Suzy-ah, aku sangat merindukanmu yang dulu, aku ingin kita kembali seperti dulu. Aku ingin kau mencintaiku lagi seperti dulu, tidak seperti sekarang yang cuek dan acuh kepadaku. Aku tidak bisa Suzy-ah, aku tidak bisa tidak diperhatikan denganmu, aku terlalu mencintaimu. Bahkan sedetikpun aku tidak ingin berpisah darimu” Lanjut Myungsoo, dia menatap sendu manik cokelat milik Suzy yang sedari tadi menegang akibat perkataannya. Suzy tak dapat membuka suaranya saking terkejutnya, tidak pernah dia mendengar pengakuan seperti ini dari Myungsoo, bahkan dari laki-laki yang sebelumnya selalu menyatakan perasaannya pun tidak pernah ada yang seperti ini.

“aku yakin kau masih belum mempercayaikukan? Tidak apa-apa, perlahan aku akan membuatmu kembali percaya padaku. Aku akan terus berada disisimu, walaupun kau memintaku untuk pergi aku akan tetap disisimu. Tidak peduli apapun yang akan kau lakukan aku akan tetap disisimu” Jelas Myungsoo lagi.

“Suzy-ah, aku harap ini bisa membuatmu mempercayaiku, walaupun tidak 100%, walaupun hanya sedikit.”

Myungsoo kemudian merogoh sakunya, dia kemudian mengeluarkan sebuah benda kecil berwarna pink dengan hiasan pita di atasnya. Myungsoo mengangkatnya dan membuka benda itu kemudian memperlihatkan dihadapan Suzy.

“Ms. Bae, will you marry me?” Ucap Myungsoo dengan suara lantang dan menggema sesaat setelah membuka benda tersebut, di dalamnya terdapat sebuah cincin kecil yang berbentuk sederhana namun terlihat elegan.

“oppa..” Suara Suzy tercekat, dia tidak dapat mengatakan apa-apa. Buliran-buliran bening kemudian meluncur bebas dari kelopak matanya.

“kau jangan menangis Suzy-ah, jawablah pertanyaanku” Ucap Myungsoo sambil mengusap pelan pipi Suzy yang mulai basah.

Seketika Suzy langsung melingkarkan kedua tangannya di leher Myungsoo dan memeluknya erat tanpa suara, hanya isakan kecil yang menyertainya.

“aku anggap kau menerimanya Ms. Bae” Ucap Myungsoo kemudian membalas pelukan Suzy, Suzy hanya mengangguk pasti, mengiyakan perkataan Myungsoo.

Myungsoo melepaskan pelukannya dan memakaikan cincin tersebut ke jari manis Suzy “jagalah ini, jangan kau hilangkan, arasso?” Ucap Myungsoo saat cincin itu telah bersemat manis di jari Suzy, Suzy menganggukkan kepalanya lagi.

“sekarang kau milikku” ucap Myungsoo, kemudian menarik tengkuk Suzy dan mulai melumat lembut bibir mungil yang selama ini dia rindukan. Suzy hanya diam ditempat tak membalas ciuman Myungsoo, ada yang aneh dengan ciumannya kali ini, ciuman Myungsoo terkesan lebih hati-hati dan seperti tengah berbicara kepada Suzy betapa rindunya Myungsoo kepadanya. Myungsoo yang tidak mendapat balasan dari Suzy, dia kemudian menekan tengkuk Suzy agar bisa memperdalam ciumannya, Suzy akhirnya menyerah dan mulai membalas ciuman Myungsoo, Suzy melingkarkan tangannya di leher Myungsoo. Dalam sangat dalam, ciuman mereka saat ini berbeda dengan ciuman-ciuman sebelumnya. Mereka melepaskan rindu mereka melalui ciuman mereka.

Yah, ternyata malam ini bukan hanya malam terindah bagi Myungsoo, namun Suzy juga merasakan hal yang sama. Malam ini adalah awal dari perjalanan cinta mereka lagi, tidak akan ada lagi yang dapat memisahkan mereka. Cinta mereka terlalu kuat untuk bisa dipisahkan.

___

“sudah sampai” Kata Myungsoo saat menghentikan mobilnya tepat di depan pagar rumah Suzy.

“ne, gomawo oppa” Balas Suzy yang hendak membuka seatbeltnya, namun terhenti karena Myungsoo menahan tangannya.

“wae?” Tanya Suzy heran.

“Suzy-ah, apa kau tidak bisa lebih lama lagi bersamaku?” Ucap Myungsoo menatap intens manik milik Suzy.

“mm? Maksudmu oppa?”

“rasa rinduku belum terbayar Suzy-ah, hari ini terasa cepat sekali berjalan waktu. Aku masih ingin bersamamu malam ini” Perkataan Myungsoo seketika membuat Suzy telonjak kaget dari tempat duduknya.

“andwe!!” Pekik Suzy menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

“ya! Apa yang kau pikirkan eoh?” Myungsoo kemudian menjitak kepala Suzy.

“aisshh, appop oppa….bukankah kau tadi mengatakan kal….”

“ya Bae Suzy! Sejak kapan otakmu itu menjadi kotor seperti itu eoh…ckck”

“mwo? Kotor? Ya, Kim Myungsoo….” Pekik Suzy, dia tak terima dikatakan kalau otaknya itu kotor. Karena Myungsoo mengatakan hal-hal aneh, jadi dipikirannya itu tentu saja terlintas hal seperti itu.

“wae Bae Suzy?” Ucap Myungsoo sambil mencondongkan badannya ke arah Suzy, Suzy memundurkan badannya ke belakang namun sialnya ada pintu mobil yang menghentikan aksinya itu untuk menghindari Myungsoo.

Myungsoo tersenyum nakal dan semakin mendekatkan dirinya ke Suzy ~PLAAK satu jitakan mendarat mulus di kepala Myungsoo

“yak! Appo” Ringis Myungsoo mengusap-usap kepalanya yang kesakitan.

“siapa suruh weekk” Ucap Suzy sambil menjulurkan lidahnya ke Myungsoo dan kemudian bergegas keluar dari mobil.

“ya ya Bae Suzy, aku belum selesai” Pekik Myungsoo melihat Suzy berlari menuju pagar rumahnya.

“tapi aku sudah selesai. Weeekk” Lagi-lagi Suzy menjulurkan lidahnya.

“eoh, yeoja ini…”

“jalja oppa, sampai jumpa besok. Annyeong” Belum sempat Myungsoo mengeluarkan ocehannya Suzy memotongnya dan masuk ke dalam rumahnya menutup pagar rumahnya rapat-rapat.

“ck, Bae Suzy” Gumam Myungsoo dengan senyum di wajahnya. Kemudian dia menjalankan mobilnya.

___

“Kai…..Kai….” Seorang yeoja imut menggedor-gedor pintu salah satu rumah yang berada di kompleks perumahan mewah itu.

“Kai…ya! KIM JONGIN” Pekik yeoja itu tak sabar, tetapi sang pemilik nama yang sedari tadi di panggil-panggil malah tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan membuka pintu rumah tersebut.

“Jongin-ah, kalau kau tak membukakan pintu ini, aku akan mendobraknya…”

“eoh, kau tidak mau rupanya. Baiklah….bersiap-siaplah pintu rumahmu ini akan rusak” Yeoja itu siap-siap mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu besar dihadapannya.

“hana..ddul..sset…” Yeoja itu berlari menuju pintu namun tiba-tiba pintu tersebut perlahan terbuka.

“eoh, wae wae wae…remku blong….” Pekik yeoja itu berusaha menghentikan larinya namun tidak bisa hingga ~BRUUK

“ya! Neo….” Namja yang baru saja membuka pintu tersebut memekik kepada yeoja yang sekarang menindihnya.

“hehe, mian. Kau sih tidaka mau membukakan aku pintu” Yeoja itu hanya tersenyum polos.

“aku lagi di kamar mandi. Ya ya sampai kapan kau mau seperti itu eoh? Kau berat pabo!”

“mian mian”

“apa yang kau butuhkan Choi Jinri-ssi?” Kai memicingkan matanya kepada yeoja itu menuntut jawaban yang pasti atas pertanyaannya.

“eomma dan appa pergi, dan mereka pulangnya tengah malam nanti. Aku takut sendirian di rumah, jadi aku ke sini” Jawab yeoja itu -Sulli- santai, kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

“kenapa kau tak ke rumah Suzy atau Krystal saja? Kenapa harus menggangguku?” Kai mengikuti langkah Sulli dari belakang.

“tadi aku sudah ke rumah Suzy, tapi dia sedang berkencan dengan Myungso Oppa, Krystal? Cih, dia sih setiap malam selalu bersama Minho oppa…ah, satu lagi Sehun, entah dia menghilang ke mana, sejak kejadian itu dia tidak pernah menghubungiku. Jadi satu-satunya tempat yang tersisa adalah di sini” Jelas Sulli, sekarang dia sudah berdiri tepat di depan pintu kamar Kai, dia hendak membuka pintu tersebut namun Kai buru-buru menahan kenop pintu itu.

“kau pikir rumah ini tempat penampungan eoh? Balik sana ke rumahmu. Dan kau mau apa di kamarku?” Pekik Kai.

“aisssshhh, aku kan sudha bilang aku sendirian, dan kau sendiri tau kalau aku tidak suka ditinggal sendiri. Aku hanya ingin melihat isi kamarmu, sudah 4 tahun kita berteman tetapi sekalipun aku tidak pernah melihat kamarmu” Omel Sulli, berusaha membuat Kai untuk menyingkir dari hadapannya.

“memangnya apa yang kau mau lihat, di dalam tidak ada apa-apa!” Kai masih bertahan ditempatnya.

“ya! Kalau memang tidak ada apa-apa, harusnya kau perbolehkan aku untuk masuk. Solma…..kau menyimpan video yadong? Atau foto-foto yang….”

“yak Choi Jinri, hentikan pikiran kotormu itu. Heiissshhh”

“makanya biarkan aku masuk, palli menyingkirlah” Dengan sekuat tenaga Sulli mendorong Kai sehingga terjungkai ke samping, dan Sulli bisa membuka kamar tersebut.

“Kai….” Gumam Sulli.

“yaa ya…jangan lihat!” Pekik Kai.

“neo…”

“aishhhh, dasar yeoja brutal”

“ya! Apa kau bilang brutal?”

“aniya, bercanda..hehe”

“Kai-ah, apa maksud semua ini?” Sulli yang melihat puluhan foto yang tertempel di dinding kamar Kai tidak bisa berkata apa-apa.

“hmm, ituu….” Gumamak Kai, dia tidak bisa melanjutkan perkataannya.

“selama ini kau mengumpulkannya? Bahkan saat kita baru masuk SMA..sampai sekarang? Neo…jinjja” Ucap Sulli dengan mata berkaca-kaca, dia kemudian menelusuri satu-satu foto-foto dirinya yang memenuhi dinding ruangan tersebut.

“heh….ne, aku kan sudah pernah mengatakannya Sulli-ah, sudah lama perasaan ini ada”

“Kai-ah….eoh bahkan waktu itu juga?” Sulli yang menyadari salah satu foto yang menampilkan dirinya sedang di penuhi dengan lumpur, wajahnya yang ditutupi lumpur membuat dirinya terlihat lebih imut, Kai hanya mengangguk pelan, dia kemudian berjalan mendekati Sulli.

“jadi….”

“jadi apa?”

“jawaban?”

“hmm?”

FLASHBACK ON

“Ssul” Sahut namja yang sekarang sedang duduk di dalam bis bersama Sulli.

“hmm?” Sulli hanya membalasnya dengan gumaman.

“eee….ummm…ak..aku” Ucap namja itu gugup.

“wae? Tidak biasanya seorang Kai gugup seperti ini” Ucap Sulli menoleh ke arah Kai.

“itu…ada sesuatu yang ingin aku katakan”

“apa? Tinggal katakan saja, kenapa harus gugup seperti itu?”

“ini beda Sulli-ah…”

“beda? Apa itu?”

“hmmm, aku…aku…”

“eoh, kita sudah sampai. Ayo turun” Sulli kemudian turun dari bis dan diikuti oleh Kai.

Kai mengikuti Sulli menyusuri jalan-jalan kecil menuju rumah Sulli, apakah dia akan melanjutkan perkataannya tadi atau tidak? Itulah yang ada di benak Kai sekarang.

“ah, Kai-ah…apa yang kau mau katakan tadi” Sulli yang tiba-tiba berhenti membuat Kai yang berjalan sambil menunduk itu menabrak punggungnya.

“aisshh, kenapa kau berhenti tiba-tiba”

“ya, aku hanya mau bertanya apa yang mau kau katakan tadi?”

“eoh itu…ummm”

“ya palli…kenapa kau jadi lelet sekali sih. Ini sudah di depan rumahku!”

“ak..aku…aku…”

“ya…bicara yagn jelas, jangan gugup begitu kau seper….”

“aku menyukaimu” Lirih Kai pelan, namun masih dapat didengar oleh Sulli samar-samar.

“mwo?” Sulli yang tak percaya dengan apa yang dia dengar itu memastikan kembali pernyaataan Kai itu.

“pabo!”

“wae? Kau mengatakan apa?”

“tidak ada siaran ulang, hanya sekali saja aku mengatakannya”

“ya, apa-apaan itu? Mana ada pernyataan cinta seperti itu? Suaramu bahkan nyaris tak keluar”

“eooooohh, itu kau mendengarnya. Kau sengaja bertanya seperti itu untuk mempermainkanku eoh?”

“aniya, aku hanya ingin memastikan, aku salah dengar apa tidak”

“aniyo…yang kau dengar itu benar Sulli-ah, aku menyukaimu…”

“jin…jinjja?”

“hmm….aku tidak membutuhkan jawabannya sekarang, kau tidak usah kaget seperti itu. Saat kau siap untuk menerimaku, baru kau menjawabnya”

“eoh?”

“aisshh, kau betul-betul lemot. Sudah sana masuk, besok kita ada kuliah pagi jadi jangan sampai telat”

“Kai-ah…”

“aisshhh yeoja ini, gwenchana. Jawabanmu kapan-kapan saja” Kai lalu mendorong tubuh Sulli untuk masuk ke dalam rumahnya. Kemudian dia beranjak dari tempat itu dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya.

“akhirnya tersampaikan juga” Gumam Kai.

FLASHBACK END

“aku harus menjawab apa?” Tanya Sulli polos.

“aku tidak menerima penolakan Choi Jinri-ssi” Tegas Kai.

“hmm?”

“tidak ada penolakan..jawablah” Ucap Kai, dia mulai mendekati Sulli. Membuat Sulli terpojok di dinding kamarnya, Kai tersenyum nakal.

“jawablah, kalau kau tak menjawabnya, aku akan membuatmu untuk menjawabnya” Kai kemudian meraih oinggang Sulli dengan tangan kanannya dan membuat jarak diantara mereka menghilang.

~DEG

“Ka…Kai…”Lirih Sulli, sekarang wajahnya sudah merah seperti udang rebus. Selama 4 tahun ini tak pernah wajahnya sedekat ini dengan wajah Kai. Jantungnya bahkan berdetak tak normal, seakan ingin keluar dari tempatnya.

“eoh…Jinri-ssi..wajahmu….” Kai yang melihat wajah Sulli memerah makin genjar untuk menggodanya, tangannya yang bebasm mengusap pelan pipi Suli yang merah.

“wajahmu memerah Sulli-ah” Ucap Kai.

“jawablah sekarang juga, sebelum aku membuat wajahmu itu lebih merah lagi” Lanjut Kai dengan seringai nakalnya.

“ak…aku..aku”

“jangan gugup begitu Sulli-ah, bicaralah yang jelas”

“aku tid…”

“ssstt, aku tidak menerima penolakan. Kalau satu kata penolakan keluat dari mulutmu aku akan membekap mulutmu itu”

“huh, membekap? Pakai apa?”

“kau tidak percaya? Coba saja mengatakannya”

“maaf Kai-ssi tapi aku tidak meneri…..hmmmpph”

Perkataan Sulli terhenti seketika saat bibir Kai menyapu bersih bibirnya, matanya melotot menatap mata Kai yang tajam menatapnya. Namun, tak ada penolakan dari Sulli perihal perlakuan Kai itu, dan membuat Kai tersenyum dalam ciumannya. Ciuman yang awalnya hanya sekedar kecupan hangat, kin berubah menjadi deep kiss, perlahan Kai memejamkan matanya, Sulli masih tetap tak bergeming ditempatnya, seakan jiwanya pergi entah ke mana. Tangan Kai yang tadinya berada di pipi Sulli kin berpindah ke tengkuknya, dan memperdalam ciumannya, setelah sekian lama Sulli diam perlahan tapi pasti dia mulai menutup matanya dan membalas ciuman Kai.

Kai yang merasakan balasan ciuman dari Sulli, tersenyum dan melepaskan ciumannya “eoh, kau membalasnya? Aku anggap itu adalah jawaban iya darimu”

“neo….”

Belum sempat Sulli berbicara, bibir Kai kembali menempel manis di bibir Sulli, Kai semakin mengeratkan pelukannya di pinggan Sulli dan menekan tengkuknya agar lebih dalam, sementara kedua tangan Sulli sekarang telah bertengger manis di leher Kai. Malam ini mereka terlihat menikmati ciuman pertama mereka itu, sampai tiba-tiba suara seorang namja mengusik kegiatan mereka.

“YA! APA YANG KALIAN LAKUKAN” Teriak seorang namja saat membuka pintu kamar Kai dengan  mata yang membulat sempurna, sontak membuat Kai dan Sulli menghentikan ciuman mereka.

“op..oppa..” Gumam Sulli, dia kemudian menundukkan wajahnya karena malu.

“hoh, Kim Jongin….appa dan omma baru saja kemarin kembali ke Jepang dan sekarang kau sudah aberani membawa yeoja ke kamarmu eoh? Kalian bahkan melakukan…..” Ucap namja itu begidik ngeri di akhir ucapannya.

“hyung! Kau menganggu kami tau” Pekik Kai kesal.

“heol! Kalau aku tidak datang, entah apa yang akan terjadi dengan yeoja polos itu” Ucap namja itu sambil menunjuk ke arah Sulli.

“Myungsoo hyung! Urus saja urusanmu sendiri, jangan ikut campur dengan urusanku” Teriak Kai dia kemudian mengambil bantal dari tempat tidurnya dan melemparkan ke wajah Myungoo.

“ya! Kau berani dengan hyungmu eoh!!” Bantal yang sukses mendarat di wajah tampan Myungsoo membuat dirinya geram. Dia kemudian melangkahkan kakinya untuk mendekati dongsaeng satu-satunya itu.

Saat Myungsoo baru akan membalas perbuatan Kai, Sulli melerai mereka “oppa, hentikan!” Sulli tiba-tiba berlari ke depan Myungsoo berniat untuk menahannya yang akan memukul Kai dengan tangannya yang kekar itu.

“ya Choi Jinri, menyingkirlah. Anak ini harus di beri pelajaran”

“aniyo, oppa yang harusnya menyingkir. Jangan menyakiti Kai”

“cih, anak muda selalu dibutakan oleh cinta” Ucap Myungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya.

“arasso, nona kecil. Aku tidak akan menyentuh namja yadongmu itu, turunkanlha tanganmu itu” Myungsoo melempar bantak yang ada ditangannnya ke atas kasur dan menurunkan tangan Sulli yang direntangkan tadi untuk menghalanginya.

“hyung!” Rengek Kai.

“aisshhh, kalian seperti anak tk saja, merengak terus.

“siapa suruh kau menganggu kami”

“ah ne ne..lanjutkanlah acara kalian” Ucap Myungsoo seraya keluar dari kamar Kai.

“huh, dasar!” Gumam Kai.

Hening, suasana dalam ruangan tersebut hening. Dua insan yang berada didalamnya enggan untuk mengeluarkan kata-kata, sang yeojanya pun hanya membelakangin namjanya tanpa berniat untuk menoleh.

“Ssul~” Kai kemudian memecah keheningan diantara mereka.

“hmm?” Sulli hanya bergumam pelan.

“lanjutkan” Ucap Kai tanpa dosa.

“YAK! DASAR YADONG” pekik Sulli kemudian menjitak kepala Kai berkali-kali.

“huh, Sulli-ah, mulai sekarang kau harus menyiapkan diri… dasar yadong!” Gumam Myungsoo dari ruang tengah yang mendengar teriakan Sulli.

__

TBC

Aisshh aisshhh *KABUUUUR* mian mian kalau ternyata ff ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian L big bow yah….dan author udah deklarasikan kalau ff ini gak berhasil deh, gatot..sumpah abal” abis…plotnya flat, castnya juga flat…konfliknya lebih-lebih flat….tapi readers yang baik hati mohon maklumi author yang satu ini ne ^^ kan baru ff pertama jadi hasilnya ngawur kayak gini. Part selanjutnya udah end yah J, author mau stop in ff ini karena kalau ditambah konflik yang lebih kompleks lagi nantinya ff ini kepanjangan terus para readernya malah bosan. FF ini juga author rasa makin kesininya tuh makin gaje, jdi daripada ceritanya lari ke sana kemari lebih baik author end in saja :’)

Jgn sedih kalau ff ini end, ff kedua author mengantri kok untuk di baca keke, author jamin deh ff kedua author lumayan lebih baiklah dari ff yang satu ini, yah walaupun masih ada kekurangan setidaknya dari segi plot dan konflik lumayan lebih baik deh.

Keke, author banyak bacot yah? Mian mian ^_^v sudah baca kan?? Ok kalo gitu komen yah J author mau udah ah bacotnya….keke J see you for next part ne J

77 responses to “My Girl 11

  1. Myung itu so sweeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttt

    ff ini kereeen kok thor! Pa lg ini ff pertama author! Cuma mnurut q trlalu bnyak castny, jd fokus critany trbagi2… Akan lbh baik ,bner fokus ke Myungzy… Tp di epep ke2 author *lirik MSN

    the bestlah…

    SEMANGAT 🙂

    part end di tunggu thor 🙂 dan part 4 epep MSN…

    hehehe mian cerewet thor…

    Like

    • ne ne ne…gomawo……iya sih author mikirnya juga gitu, castnya kebanyakan….jdi malah author sndiri yg kewalahan ngaturnya gimana 😀 gak ap”lah bsa djadikan pelajaran ne ^^
      keke..okok…..diminggu ini part 4nya bakal author post kok…jdi sabar yah nunggunya…gomawo ^^
      gak apa” kalo cerwet malah author suka….dripada silent..ya kan 😀

      Like

  2. Yak thor! Siapa bilang ff ini flat?
    Kreeenn malah. Aku suka part ini. Kmaren2 kan konfliknya udah n skarang waktunya beromantis ria. Kkekekee
    Aku paling suka scene MyungZy pas di taman itu. Aaaaaahhhh co cweeeettt. Aku juga pengen dilamar kayak suzy. Hihiii
    Ditunggu next part n next ff ya thor? Gak pake lama ne? Heheee

    Like

    • author yg bilang…masa??ah gak ah, author ngerasa flat bingit..hehehe
      gomawo udah mau suka yah….
      hmm, author jg pngennya dilamar kek suzy….sweet amat, aplagi yg lamarnya sprti myungppa aigoooo metling…
      okok…..gak janji deh bkalan cepat #mian hehe..tpi bakal diusahain kok 🙂

      Like

  3. Bagust thor sebenernya… Tp kebnyakan cast.. Jujur ya thor aq cuman baca part myungzy aja #V.. ;D
    Aq emng kurang suka baca ff yg bnyak cast..sukanya ff yg fokus ma satu kopel.. Paling suka kisah love triangel #gakdaygnanya..
    Keren kok thor..^^

    Like

    • ne…..author salah ambl lngkah dlam mnentukan castnya nih…hehe…biarlah djadikan plajaran ne 😀
      iya sih…aplagi yg bikin greget iyakan….author juga suka love triangle gitu…cmburu”an itu loh…heheh
      gomawo 🙂

      Like

  4. Hahah.. bca tbcny ngakak sendiri.
    Aigoo.. ga myungsoo ga kai sm aj..
    Sm2 yadong..wkwk
    Sulli harus siap mental ini 🙂

    Like

  5. aaahhhhh myungpa sooo sweeet bgt akhirnya kai ngungkapin perasaannya ke sulli
    makin penasaran ma lanjutannya eonni
    eonni fighting!!!!!!!!!

    Like

  6. hahahahahaaa kocak pernyataan kai ke sulli dasar yadong bngt kai udah ketauan malah mnta lanjut tanpa dosa lgi ksain suli hrus siap” nich. heheheheee

    Like

  7. aigooo.. kai sma yadongnya ama kkanya mngkin .. ckk
    udah lama nemu ff ini tp krn jaringan q jd sebel mw komen gag bisa”. mupung on pc.. fighting

    Like

  8. di part ini serba romantis yaapp
    gue envy oyy -_,-
    pengen dilamar kek suzy juga uuwwaahhh sumpahh gilaa romance bgtt yaa ampun sampe senyum2 sendiri pas bacanya
    daebakkk author jjangg!! :*
    keep writing yapp

    Like

  9. Kyaa myung ngelamar suzy? Huwaa daebak ^^ myungzy bentar lagi nikah? Dan mereka kayaknya udah siap tuh hahhaha. Yeay berarti 5 sahabat dan 3 sunbae udah pada pacaran semua yaa? Wah seru banget tuh kalo misalnya mau kencan bareng hahha

    Like

  10. Myungsoo sweet bgt. Kkk..
    romantisss.. hehehehe..

    Kai jd ma Sulli.. Sehun ma Jiyoung. Krystal ma Minho. Myungsoo ma Suzy. Udh pd couple2an smua..
    Pd happy smua.. 🙂

    Like

Give Your Feedback Please