My Stranger Nampyeon part 4

My Stranger Nampyeon

Author : elship

Main Cast :

Kim MyungSoo (L)

Bae Suzy

Other Cast : Find yourself

Genre : romance, mariedlife

Rating : PG-17

Type : Chaptered

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

_4_

“400…401…402…403…404!” Myungsoo berada di depan kamar Hyunwoo dengan nafas yang saling memburu. Dia membuka pintunya, tanpa menunggu dia langsung jalan menuju tempat tidur tanpa menyalakan lampu ruangan itu.

“Ya! Lee Hyunwoo…..singkirkan tanganmu itu sekarang juga…….” Myungsoo yang berdiri di ujung tempat tidur ruangan itu merasa geram melihat dua orang dihadapannya itu.

Namun namja yang diteriakinya itu seolah tidak mendengarnya, dia kemudian menyalakan lampu agar wajah namja itu terlihat jelas olehnya, Myungsoo tanpa basa basi menarik namja yang sedang berusaha untuk membuka bajunya itu.

“Neo….”

Bugh~

Bugh~

Bugh~

Setelah melayangkan beberapa tinjunya kepada namja itu, Myungsoo langsung berlari ke arah Suzy yang sudah topless. Dia menyelimuti Suzy dan membawanya keluar dari kamar itu.

“Sekali lagi kau menyentuhnya, aku akan membunuhmu!” Geram Myungsoo pada namja itu sebelum keluar dari kamarnya.

“cih, memang dia siapa? Bahkan Suzy sendiri yang memintanya, apa salahnya” Gumam namja itu sambil berusaha untuk berdiri, seluruh badannya lebam akibat perbuatan Myungsoo.

Sementara, Myungsoo membawa Suzy ke kamarnya, dia menidurkan Suzy yang saat perjalanan menuju kamarnya tadi sudah tidak sadarkan diri.

“pabo! Kau sudah tau kebiasaanmu tapi masih saja berani minum sendirian. Bagaiman kalau aku tidak ada?” Gumam Myungsoo mengusap pelan pipi Suzy.

___

“Myungsoo-ssi, apa kau bersama Suzy?” Teriakan seorang namja dari luar kamar Myungsoo mau tak mau membangunkan namja itu dari tidurnya.

“mmm” Myungsoo menggeliat di atas tempat tidurnya, tak sadar bahwa disampingnya ada seorang yeoja yang semalam tidur di situ.

“nugu~” Myungsoo turun dari tempat tidurnya sambil berjalan malas ke arah pintu.

“Suzy, dia tidak ada di kamarnya” Namja itu langsung to the point saat Myungsoo membuka pintu kamarnya.

“Suzy?…ah, semalam dia tidur di sini. Kau tidak usah khawatir hyung” Jawab Myungsoo yang sempat berpikir sesaat itu.

“jinjja? syukurlah kalau begitu, aku pikir dia hilang. Oh ya, kalian segeralah bersiap-siap kita akan kembali ke Seoul” Ucap namja itu dengan wajah lega.

“arasso” Myungsoo menutup pintunya dan berjalan menuju tempt tidur.

“Suzy-ah….ireona, kita akan kembali ke Seoul” Myungsoo membangunkan Suzy dengan malas, pasalnya dia juga masih sangat mengantuk namun manager Suzy tadi mengatakan bahwa mereka akan segera kembali.

“ergggghhhh” Suzy hanya mengerang di atas tempat tidur tanpa membuka matanya.

“ya! Palli…..IREONAAAAAA” Teriak Myungsoo di telinga Suzy sontak membuat Suzy terbangun kaget.

“ahhhhh…oppa! kenapa kau bisa dikamarku eoh?” Jawab Suzy yang masih menutup matanya namun dia sudah bangun duduk di atas tempat tidur.

“ya! Buka matamu itu dan lihatlah ini kamar siapa” Gerutu Myungsoo.

Suzy membuka matanya melihat sekliling, kamar ini terasa asing baginya, ini bukan kamarnya. Setelah sadar bahwa ini bukan kamarnya dia menoleh ke samping melihat Myungsoo sudah berkacak pinggang.

“mian, keunde….kenapa aku bisa ada di sini oppa?” Tanya Suzy degan wajah polosnya.

“cih, kau keterlaluan. Lihat keadaanmu sekarang” Ucap Myungsoo ketus sambil menunjuk ke arah Suzy.

“OMMAAAAAAAAAAAAAAA” Teriak Suzy melihat dirinya hanya ditutupi oleh selembar selimut tipis.

“yak! Kau mau membuatku tuli eoh?” Pekik Myungsoo menutup telinganya.

“oppa! Apa yang kau lakukan eoh..hiks hiks” Ucap Suzy kemudian dia menangis.

“kenapa kau menangis? Aku tak melakukan apa-apa” Ucap Myungsoo panik melihat Suzy menangis.

“gothjimmal…” Pekik Suzy.

“aniyo. Semalam kau mabuk bersama Lee Hyunwoo, kalau aku tidak datang mungkin sekarang kau masih berada di dalam kamarnya” Jelas Myungsoo, Suzy yang mendengar itu terdiam dan menoleh ke arah Myungsoo.

“apa yang kau bicarakan oppa?” Tanya Suzy bingung.

“Kau bodoh atau apa hah? Aku bilang semalam itu kau mabuk, dan bersama Hyunwoo. Kau itu sudah tidak waras yah, bisa-bisanya kau minum bersamanya. Apa kau tidak memikirkan akibatnya kalau kau mabuk eoh” Bentak Myungsoo. Suzy kaget dengan perkataan Myungsoo, pasalnya dia tidak mengingat sama sekali apa yang telah terjadi semalam. Dia juga tidak habis pikir kalau Hyunwoo akan tega melakukan itu kepadanya.

“oppa, semalam aku…aku..” Ucap Suzy seraya mengingat-ingat apa yang dilakukannya semalam.

“heisshh, sudahlah kau tidak usah mengingat-ingatnya. Karena kau tidak akan pernah ingat, cepat pergi mandi sana” Ucap Myungsoo.

“tapi pakaianku” Tanya Suzy dengan wajah memelas.

“aku sudah membereskan semua barang-barangmu dan aku membawanya ke sini” Jawab Myungsoo melirik koper-koper besar Suzy.

“gomwao oppa, kalau begitu aku mandi dulu” Ucap Suzy dengan girang kemudian berlari ke kamar mandi.

“ck, dasar” Gumam Myungsoo.

“oppa, apa kita akan langsung kembali ke Seoul?” Tanya Suzy yang berada di hadapan Myungsoo.

“hmm” Myungsoo hanya bergumam, kemudian melanjutkan makan sarapan paginya. Hari ini mereka berdua sarapan di restoran hotel, dan terlihat juga beberapa staff yang sarapan pagi di tempat itu.

“padahal aku ingin jalan-jalan dulu” Ucap Suzy mempoutkan bibirnya.

“kalau kau mau jalan-jalan, pergilah sendiri. Aku punya banyak kerjaan yang menumpuk” Sahut Myungsoo datar.

“mana bisa jalan-jalan sendiri oppa, huh kau punya banyak kerjaan menumpuk tapi masih ikut ke sini” Dengus Suzy.

“ya! Pabo, kalau aku tidak ikut ke sini semalam kau pasti..”

“arasso, arasso. Aigoo pagi-pagi kau sungguh sensitif” Potong Suzy.

“baguslah kalau kau mengerti, sekarang habiskan makananmu” Ucap Myungsoo menyantap kembali sarapannya itu.

“hmm…eoh, Hyunwoo oppa?” Mata Suzy tak sengaja menangkap Hyunwoo yang sedang berjalan masuk ke dalam restoran bersama managernya dan beberapa staff lain.

“makanlah” Gumam Myungsoo.

“keunde oppa, wajah Hyunwoo oppa lebam seperti itu, apa kau yang memukulnya?” Tanya Suzy heran, terlihat beberapa luka lebam di wajah Hyunwoo.

“eoh” Jawab Myungsoo singkat.

“kenapa?” Tanya Suzy.

“aishh,, Bae Suzy! Kau banyak tanya, cepatlah habiskan makananmu” Pekik Myungsoo geram mendengar pertanyaan-pertanyaan Suzy yang menurutnya tidak penting itu.

“aigoo,ckck…akukan hanya bertanya, yoksi, kau memang tak bisa diganggu saat pagi hari. Kau sangat sensitif Kim Myungsoo-ssi” Suzy hanya berdecak sebal dengan kelakuan Myungsoo itu, sementara Myungsoo hanya memasang wajah datarnya.

___

“oppa” Panggil Suzy saat melihat menagernya mengangkat barang-barangnya.

“oh, Suzy-ah wae?”

“ini barangku, kau mau membawanya ke mana?” Tanya Suzy.

“tentu saja ke dalam bis” Jawab managernya.

“oppa, aku bersama Myungsoo oppa, jadi biar barang-barangku aku yang membawanya, lagipula kalau kau membawanya kau nanti akan kerepotan” Ucap Suzy.

“ah, geure. Baiklah, aku akan membawa ini ke mobil Myungsoo” Ucap manager Suzy kemudian berjalan menuju parkiran.

“gomawo oppa” Sahut Suzy sambil memamerkan gigi putihnya.

“aigoo, Myungsoo oppa lama sekali” Gumam Suzy, dia sedang menunggu Myungsoo yang entah pergi ke mana. Sudah sekitar 30 menit Suzy menunggu, namun tak ada tanda-tanda Myungsoo akan datang, saat sedang menunggu tiba-tiba seorang pria berjalan melewatinya.

“eo, Hyunwoo oppa..” Pekik Suzy, dan membuat pria itu alias Hyunwoo menghentikan langkahnya dan berbalik.

“Su…suzy-ah” Ucap Hyunwoo kaget.

“oppa, aku..”

“mianhe Suzy-ah” Ucap Hyunwoo sebelum Suzy melanjutkan perkataannya.

“mianhae untuk semalam, aku betul-betul tidak tau apa yang telah aku lakukan” Lanjut Hyunwoo.

“aniyo oppa, seharusnya aku yang meminta maaf, karena wajahmu jadi lebam begini” Balas Suzy dengan senyum mengembang di wajahnya.

“keunde..”

“gwenchana oppa, itu juga salahku. Seharusnya aku tidak minum semalam, oh ya aku juga mau meminta maaf kepadamu atas nama Myungsoo oppa, semalam dia pasti memukulmu banyak kali, iya kan?” Lanjut Suzy.

“salahku juga yang mengajakmu. Katakan pada Myungsoo aku tidak apa-apa” Ucap Hyungwoo.

“sudah seharusnya memang kau tidak apa-apa, yang kau dapatkan itu belum seberapa” Suara berat yang muncul dari belakang Suzy membuat Suzy dan Hyunwoo kaget.

“ah, oppa. Kau jangan berkata seperti itu, seharusnya kau meminta maaf” Ucap Suzy.

“untuk apa aku meminta maaf? Apa aku salah?” Jawab Myungsoo dingin.

“oppa..”

“gwenchana Suzy-ah, memang aku yang salah” Ucap Hyunwoo.

“aniyo, Myungsoo oppa juga salah sudah memukulmu sampai lebam seperti ini” Tegas Suzy.

“ya! Aku sudah bilang aku tidak salah. Apa aku salah memukul orang yang menyentuh istriku eoh?” Pekik Myungsoo.

~DEG

Suzy tersentak kaget mendengar ucapan Myungsoo, dia merasakan sesuatu yang aneh terjadi dengan jantungnya itu.

“ya! Bae Suzy….” Teriak Myungsoo di depan Suzy yang hanya berdiri mematung.

“eoh, mian oppa. Hyunwoo oppa aku..aku pergi dulu” Setelah sadar Suzy buru-buru berjalan meninggalkan Myungsoo dan Hyunwoo, kalau dia berlama-lama di tempat itu dia tidak yakin dengan jantungnya yang mungkin saja bisa keluar dari tempatnya.

“Hyunwoo-ssi, aku berharap kita tidak akan bertemu lagi” Ucap Myungsoo dengan tatapan mematikannya kemudian berjalan menyusul Suzy. Hyunwoo hanya diam menanggapi perkataan Myungsoo.

“kalian sudah menikah ternyata, tapi kenapa kau menyangkalnya saat pertama Myungsoo-ssi?” Gumam Hyunwoo, dia kemudian melanjutkan perjalanannya menuju bis yang sebentar lagi akan berangkat kembali ke Seoul.

___

Suzy pov

Kenapa aku merasakan hal aneh saat Myungsoo oppa mengatakan aku ini istrinya di depan orang lain? Seakan jantung ini berburu ingin keluar dari tempatnya, berdegub tidak beraturan. Ada apa ini? Apa aku menyu…ah ani, tidak mungkin. Mungkin hanya perasaanku saja.

“ah, oppa…aku ingin makan pasta” Ucapku saat kami sedang perjalanan menuju ke Seoul.

“waeyo? Kenapa tiba-tiba? Biasanya kau tidak suka makan pasta” Ah, betul juga. Tapi kenapa hari ini rasanya aku sangat ingin memakannya?

“molla, pokoknya aku ingin memakannya oppa. Pasta yang dijual di depan apartemen kita” Entah mengapa saat ini aku sangat ingin memakannya.

“baiklah saat sampai nanti kau bisa memakannya”

“ani, aku tidak mau nanti. Aku maunya sekarang oppa!” Pekikku.

“ya! Kita masih dalam perjalanan, mana mungkin bisa sekarang”

“pokoknya aku maunya sekarang, oppa…..” waeyo? Kenapa aku jadi bermanja seperti ini kepada Myungsoo oppa? Tidak biasanya.

“aigoo, kau manja sekali eoh. Baiklah kau pegangan yang kuat, aku akan ngebut” Ucap Myungsoo oppa dengan senyum terpampang diwajahnya yang manis. Tunggu, aku tadi bilanga apa? Manis? Aigoo aku pasti sedang sakit.

“palli oppa…..” Pekikku.

___

Author pov

“oppa, daebak! Kau hanya menghabiskan waktu 45 menit, kau berbakat jadi pembalap” Ucap Suzy kagum saat mobil mereka saat ini sedang terparkir di depan gedung apartemen mereka.

“jangan panggil aku Kim Myungsoo kalau tidak bisa melakukan hal kecil seperti ini” Ucap Myungsoo menyombongkan dirinya.

“cih, dipuji sedikit saja sudah bertingkah seperti itu” Desis Suzy kemudian keluar dari mobil.

“dua pasta originalnya” Pelayan cafe itu mengantarkan pesanan Suzy.

“kenapa kau pesan dua? Aku sudah sarapan tadi jadi aku tidak mau makan” Ucap Myungsoo.

“aniyo, itu punyaku” Sahut Suzy sambil menyendokkan pasta masuk ke dalam mulutnya.

“mwo? Kau…..kau yakin bisa menghabiskan itu?” Pekik Myungsoo kaget.

“ne, waeyo?” Jawab Suzy santai.

“aku tidak pernah melihatmu makan sebanyak ini, apa kau sedang sakit?” Tanya Myungsoo.

“aniyo. Oppa, berhentilah bertanya dan diam saja di situ, aku mau makan!” Gerutu Suzy.

“arasso” Myungsoo mengatupkan bibirnya rapat-rapat, sesekali mulutnya membulat melihat Suzy memasukkan makanan ke dalam mulutnya dengan jumlah yang cukup banyak.

“aigoo, aku kenyang sekali” Ucap Suzy mengusap-usap perutnya.

“bagaimana mau tidak kenyang, dua piring pasta ukuran jumbo itu kau habiskan dalam sekejap mata” Dengus Myungsoo.

“oppa! Namanya juga lapar”

“huh, lapar apanya. Tadi waktu sarapan kau makan banyak sekali apa wajar kalau kau masih lapar?”

“molla, yang penting aku sudah kenyang!” Ucap Suzy girang kemudian keluar dari cafe itu.

___

“oppa!!!” pekik seorang yeoja saat melihat Myungsoo baru turun dari mobilnya.

“bogosipho…” Lanjut yeoja itu sambil memeluk Myungsoo.

“Naeun-ah..” Lirih Myungsoo.

“wae oppa?” Yeoja itu, Naeun melepaskan pelukannya dan mendongak menatap Myungsoo.

“ini di kantor, jagalah sikapmu” Ucap Myungsoo tegas.

“keunde oppa, aku sangat merindukanmu” Ucap Naeun manja.

“arra, nado. Aku harus bekerja” Myungsoo mengusap pelan pucuk kepala Naeun dan kemudian masuk ke dalam gedung.

“aishh, oppa..padahal aku masih ingin melepas rindu” Gerutu Naeun melihat punggung Myungsoo yang meninggalkannya.

“eoh, Myungsoo-ah kau sudah kembali?” Sahut Seungho saat melihat Myungsoo yanghendak masuk ke dalam ruangannya

“hmm” Gumam Myungsoo kemudian masuk ke dalam ruangannya yang di ikuti oleh Seungho.

“bagaimana liburanmu bersama istrimu, kau menikmatinya eoh?” Seungho langsung menyerbu Myungsoo dengan pertanyaannya saat mereka sudah berada dalam ruangan.

“apa yang kau bicarakan” Ucap Myungsoo datar.

“bukankah kalian pergi liburan?” Tanya Seungho dengan wajah yang bingung.

“ani, kami ke sana karena Suzy ada pemotretan” Jawab Myungsoo.

“terus apa yang kau lakukan di sana?”

“keunyang…” Ucap Myungsoo ragu.

“keunyang? Apa?”

“aisshh, kau banyak tanya sekali. Diamlah” Pekik Myungsoo.

“arra arra…huh” Seungho hanya mendengus menatap ke arah Myungsoo.

“ah, keunde..” Sahut Myungsoo.

“wae?”

“tentang Suzy..” Myungsoo menggantungkan ucapannya, dia seakan ragu untuk melanjutkan pembicaraannya.

“Suzy? Wae?” Tanya Seungho.

“saat di Paju, Suzy minum lagi” Ucap Myungsoo dengan pandangan sayunya.

“mwo? Dia minum apa? Dia mabuk?” Pekik Seungho kaget.

“eoh, di minum wisky yang kadar alkoholnya 50%” Myungsoo menghela nafasnya berat.

“aisshh, anak itu! Terus apa yang terjadi? Saat itu kau bersamanya kan?” Tanya Seungho.

“ani….dia” Myungsoo kemudian menceritakan apa yang terjadi saat itu secara detail kepada Seungho. Seungho kemudian memekik tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

“jinjja? kenapa kau bisa meninggalkannya sendiri Myungsoo-ah?” Ucap Seungho.

“mian, saat itu aku tidak tau kalau di cafe itu ternyata ada barnya jadi aku tidka berpikiran kalau Suzy akan minum” Ucap Myungsoo menundukkan kepalanya.

“gwenchana, keunde Myungsoo-ah, kau jangan pernah sekalipun meninggalkan Suzy sendirian dimanapun itu, karena saat sendirian dia akan minum” Ucap Seungho tegas.

“arasso, kejadian itu tidak akan terjadi lagi”

“ne, aku percaya padamu”

___

“oppa, kau sudah pulang?” Ucap Suzy di ambang pintu apartemennya.

“hmm” Gumam Myungsoo.

“oppa wae? Kau lelah?”

“ne, hari ini kerjaanku menumpuk semua. Untung saja ada Seungho yang membantuku menyelesaikannya” Ucap Myungsoo .

“kau pasti sangat lelah. Oppa, kau mandi saja dulu aku akan menyiapkan makanan”

“ne”

“oppa, makanannya sudah siap” Pekik Suzy dari dalam dapur.

“kau masak apa?” Tanya Myungsoo duduk di kursi meja makan.

“aku masak sup gingseng untukmu, agar kau tidak lelah” Ucap Suzy dengan memamerkan gigi gigi putihnya.

“gomawo” Ucap Myungsoo sambil tersenyum.

~DEG

“Perasaan apa ini?” Batin Suzy.

“hmm, mashitta” Ucap Myungsoo.

“jinjja? gomawo oppa, kalau begitu kau habiskan ne” Ucap Suzy mendorong panci kecil yang berisi sup gingseng ke hadapan Myungsoo.

“kau tidak makan?” Tanya Myungsoo.

“ani, aku membuatkannya untukmu jadi kau harus menghabiskannya sendiri” Jawab Suzy.

“hm, arasso” Myungsoo menganggukkan kepalanya kemudian melahap habis makanannya.

“oppa aku mau tidur” Suzy berdiri di depan sofa yang diduduki  Myungsoo dengan membawa selimut dan bantal yang biasanya dia pakai untuk tidur.

“tidur saja” Ucap Myungsoo datar.

“oppa!” Pekik Suzy menendang kaki Myungsoo yang berada diatas sofa.

“bagaiman aku bisa tidur kalau kakimu dan badanmu itu manghalangi” Gerutu Suzy.

“appo! Tidurlah di dalam kamar” Ucap Myungsoo.

“aniyo, aku mau tidur di sini, cepat menyingkirlah” Suzy menarik kaki Myungsoo agar terjatuh dari atas sofa.

“aishh, aku bilang tidurlah di kamar”

“aniyooo….”

~BUGH

Suzy mengerjapkan matanya menatap Myungsoo yang berada dibawahnya saat ini, bukan itu yang membuatnya kaget namun bibirnya yang sekarang ini tengah menempel manis diatas bibir Myungsoo. Suzy hanya terdiam tak bergeming.

Sementara Myungsoo entah apa yang ada dipikirannya saat ini dia menutup matanya mulai menyapu lembut bibir manis Suzy, saat itu Suzy tersentak kaget dengan kelakuan Myungsoo, dia berusaha untuk mendorang bahu Myungsoo, namun Myungsoo malah menekan tekuknya agar dapat memperdalam ciumannya. Berkali-kali Myungsoo mencoba agar Suzy membalas ciumannya namun Suzy hanya diam tak melakukan apa-apa, dia tidak menerima maupun menolak ciuman dari Myungsoo.

Setelah beberapa menit Myungsoo melumat bibir Suzy, namun Suzy masih tetap tidak membalasnya. Perlahan Myungsoo melepaskan tautan bibir mereka, dia menatap Suzy bingung, sedangkan Suzy hanya memandangnya kosong.

“Suzy..” Ucap Myungsoo, saat Suzy beranjak pergi dan masuk ke dalam kamarnya.

“mianhae oppa” Lirih Suzy.

“kau sudah punya kekasih, aku tidak mungkin membalasnya. Mianhae” Lanjut Suzy diikuti dengan isakan tangisnya.

“Suzy-ah” Myungsoo mengetuk pintu kamarnya berharap Suzy akan membuka pintunya dan keluar, namun Myungsoo hanya bisa mendengar isakan Suzy dari dalam kamar.

“Suzy-ah, kau menangis? Mianhae, aku tidak bermaksud melakukannya” Myungsoo menjadi khawatir jika nanti terjadi sesuatu sama Suzy.

“mianhae Suzy-ah” Lirih Myungsoo. Dia menyerah untuk mengetuk pintu kamarnya karena Suzy tidak akan membukanya, toh dia bisa bicara dengan Suzy besok pagi.

“errggghh” Suara erangan Myungsoo terdengar dari ruang tengah apartemennya itu, ya semalam dia tidur di atas sofa yang biasanya Suzy pakai untuk tidur.

Myungsoo bangun dari sofa dan berjalan menuju kamarnya, pagi ini dia ingin berbicara dengan Suzy mengenai kejadian semalam.

“Suzy-ah…” Panggil Myungsoo sambil membuka pintu kamarnya.

“eoh, dia tidak ada?” Gumam Myungsoo.

“dia kemudian ke kamar mandi dan memerikasanya ternyata Suzy juga tidak ada di sana, dia kemudian ke dapur dan hasilnya nihil. Namun di atas meja makan terdapat sarapan lengkap yang sudah disiapkan untuk Myungsoo, dan Myungsoo yakin ini adalah perbuatan Suzy. Myungsoo berjalan mendekati meja makan dan melihat secarik kertas kecil di bi bawah gelas susunya.

mianhae oppa, aku tidak membangunkanmu. Aku tiba-tiba dihubungi oleh Junhee oppa, dia mengatakan aku ada pemotretan pagi ini. Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, kau harus menghabiskannya ne.

Suzy

Myungsoo menyimpan kertas itu di dalam sakunya dan kemudian memakan sarapannya dengan santap.

“dia menyiapkan sarapan, apa berarti di tak marah padaku?” Batin Myungsoo.

___

“Suzy-ah”

“eoh, Jiyeon-ah wae?” Suzy mengerjapkan matanya mendengar pekikan sahabatnya itu.

“wae?? Kau yang kenapa Suzy-ah, kau sejak tadi melamun terus” Ucap Jiyeon.

“ah, ani, aku tidka melamun kok” Balas Suzy.

“jinjja? Sedari tadi aku terus memanggilmu namun kau tidak menyadarinya. Apa kau tidak melamun?” Ucap Jiyeon memicingkan matanya ke arah Suzy.

“aniyo” Ucap Suzy tegas.

“heh, arasso. Oh ya, kata Seungho oppa saat di Paju kau mabuk lagi eoh?” Tanya Jiyeon.

“Seugho? Ah, pasti Myungsoo oppa yang bercerita” Kata Suzy.

“mwo? Kau bersama Myungsoo saat mabuk?” Pekik Jiyeon.

“ani, aku tidak bersamanya tapi bersama Hyunwoo oppa” Ucap Suzy santai.

“MWO? Kau bersama pria lain?? Ya Bae Suzy, kau mau mati eoh!” Teriak Jiyeon.

“ya! Pelankan suaramu itu” Pekik Suzy.

“aku tidak peduli Suzy-ah, sekarang kau harus ingat baik-baik, apa yang kau lakukan dengan pria itu?” Tanya Jiyeon penuh selidik.

“ya! Pabo, aku tidak melakukan apa-apa” Ucap Suzy menjitak kepala Jiyeon.

“aishh, appo! Heh, kau taukan penyakitmu itu kalau kau sedang mabuk, tidak mungkin kau tidak melakukan apa-apa” Ringis Jiyeon.

“aku memang tidak melakukan apa-apa, Myungsoo oppa saat itu tepat waktu datang menjemputku” Ucap Suzy.

“jinjja? terus apa yang terjadi?” Tanya Jiyeon, Suzy menceritakan semua yang ia dengar dari cerita Myungsoo kepada Jiyeon.

“huwaaa, daebak. Kim Myungsoo memang seorang namja” Ucap Jiyeon dengan mata berbinar-bianr.

“huh, namja apanya. Dia hanya seorang nappeun” Gumam Suzy.

“apa?”

“ah, ani”

Drrrttt drrtt~

“yeoboseyo”

“…”

“ah ne omonim”

“…”

“aku berada diruanganku, omonim  masuk saja”

“…”

“ah. Ne”

“nugu?” tanya Jiyeon saat Suzy memutuskan sambungan teleponnya.

“omonim” Jawab Suzy.

“mertuamu?” Tanya Jiyeon.

“ne” Suzy menganggukkan kepalanya.

“ah, jinjja? aigoo, akhirnya aku bisa bertemu juga dengan desaigner terkenal itu” Ucap Jiyeon dengan wajah yang berbinar.

“aishh, dasar” Gerutu Suzy.

“Suzy-ah” Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda itu measuk ke dalam ruang kerja Suzy.

“eoh, omonim. Annyeonghaseyo” Ucap Suzy kemudian membungkukkan badannya.

“biar aku yang membawanya omonim” Lanjut Suzy lagi mengambil barang-barang yang ibu mertuanya bawa.

“eoh, kau ada tamu Suzy-ah?” Ucap Ny.Kim saat melihat ada Jiyeon yang sedang duduk manis di sofa ruangan itu.

“aniyo, dia sahabatku, Park Jiyeon” Ucap Suzy memperkenalkan Jiyeon kepada mertuanya itu.

“Park Jiyeon? Chankam…ah, hoksi neo..” Ucap Ibu mertua Suzy dengan ragu setelah mengingat-ingat kembali nama Park Jiyeon itu.

“ne?” Tanya Jiyeon dengan wajah yang bingung.

“neo, Park Jiyeon yang itu? Desaigner muda yang sangat berbakat itu?” Jelas Ny.Kim kepada Jiyeon.

“ah, aniyo, aku hanya seorang desaigner biasa. Malahan Ny.Kim lah yang sangat berbakat menurutku” Ucap Jiyeon salah tingkah.

“kau terlalu merendah diri Jiyeon-ssi, aku sudah melihat beberapa hasil karyamu, dan menurutku itu sangat luar biasa” Ucap Ny.Kim dengan wajah yang berbinar-binar.

“ah, jinjja? kamsahamnida Ny.Kim” Ucap  Jiyeon sambil membungkukkan badannya tidak lupa juga ia mengulum senyumnya yang manis itu.

“ne, cheonmaneyo, Jiyeon-ssi. Ah, kau tidak usah memanggilku Ny.Kim, kau panggil aku omonim saja, karena kau adalah sahabat Suzy jadi kau akan aku anggap sebagai anakku juga seperti Suzy” Balas Ny.Kim dengan ramah.

“ne? Jeongmalyo? Aigoo, kamsahamnida Ny.Kim, ah ani omonim” Pekik Jiyeon kegirangan, pasalnya seorang desaigner yang selama ini menjadi mentornya berada dihadapannya dan dengan mudahnya menganggap dirinya sebagai anaknya, kebahagiaan yang dirasakan Jiyeon saat ini tidak akan tertandingi dengan kebahagiaan yang dirasakan oleh siapapun.

Ny.Kim hanya memberikan senyum hangat kepada Jiyeon, sebenarnya sudah sangat lama ia ingin bertemu dengan Jiyeon, sejak pertama ia melihat hasil-hasil desaign dari Jiyeon dia langsung ingin bertemu dengannya, namun karena semakin hari dia semakin sibuk jadi Ny.Kim tak bisa menemui Jiyeon, sampai saat ini ia bertemu dengan Jiyeon melalui menantunya itu.

“oh ya, omonim, ada apa kau datang kemari?” Tanya Suzy.

“aku tadi berniat untuk membawakan makan siang untuk Myungsoo, tapi karena aku melewati tempat ini jadi aku berpikir untuk mengunjungimu dulu” Jelas Ny.Kim.

“eoh, sekarang sudah hampir jam makan siang” Ucap Suzy saat melihat jam tangannya.

“ne, makanya aku ke sini, aku ingin menyuruhmu yang mengantarkannya”

“ne, aku?”

“ne, kau. Lagipula kau juga lagi tidak ada yang dikerjakankan? Aku harus ke butikku dulu ada yang ingin aku kerjakan, kau maukan Suzy?” Mertua Suzy itu mengangguk dengan pasti dan menatap Suzy dengan tatapan permohonan yang sudah pasti Suzy akan berat untuk tidak menolongnya.

“aigoo omonim, biarpun kau tidak memintanya Suzy pasti sangat ingin mengantarkannya. Mana mungkin dia mau menolak mengantarkan makanan untuk suaminya itu” Cerocos Jiyeon dengan seringai nakalnya sebelum Suzy menjawab pertanyaan Ny.Kim.

“baguslah kalau begitu. Aku akan pergi sekarang, bawalah kotak itu Suzy-ah” Ucap Ny.Kim seraya beranjak dari duduknya.

“ah, ne ne” Suzy hanya mengangguk dengan wajah yang sedikit di tekuk.

“baiklah, aku pergi dulu” Pamit Ny.Kim.

“hati-hati di jalan omonim” Ucap Jiyeon dan Suzy bersamaan saat Ny.Kim membuka pintu ruangan Suzy.

“ya! Park Jiyeon, apa yang kau katakan eoh” Pekik Suzy saat yakin bahwa mertuanya itu sudah jauh dari ruang kerjanya.

“wae? Aku salah? Memang benarkan kau ingin menemui suamimu itu?” Tanya Jiyeon santai.

“ani!….hanya saja itu…” Balas Suzy ragu.

“wae? Kalian bertengkar?” Jiyeon yang tadinya memasang wajah santai tiba-tiba berubah menjadi serius.

“emmm,itu….arrrgghhh. Molla!” Teriak Suzy, dia mengingat kembali kejadian semalam, kejadian di mana-di dalam pikirannya-Myungsoo mengambil first kissnya.

“aishhh, wae? Kenapa kau teriak-teriak seperti itu” Pekik Jiyeon.

“ah, molla. Kau kembalilah ke butikmu aku akan pergi sekarang”

“arasso,hati-hati di jalan ne”

“ne, neodo”

___

“aigoo, apa yang harus aku katakan kepada Myungsoo oppa?” Gerutu Suzy saat memasuki gedung mewah bertingkat itu.

Suzy berjalan masuk ke dalam gedung itu, dia mengingat kembali dimana ruangan Myungsoo. Sebelumnya dia bertanya kepada resepsionis kantor itu.

Saat akan memasuki lift, langkah Suzy terhenti akibat tepukan pelan seseorang dibelakangnya.

“Suzy?” Pekik orang yang menepuk bahu Suzy itu saat Suzy menoleh ke arahnya.

“eoh, neo…”

TBC

Keke, mian TBCnya gak pas yah? Aihhh, author gak tau ah pas apa gak.hahaha 😀 gimana? Mau lanjut gak? Rencananya sih author pengennya buat FF ini lebih sedikit chapternya daripada FF sebelumnya, tapi dikarenakan sampai part ini juga masalahnya masih belum keluar jadi kemungkinan FF ini lengthnya bakalan sama dengan FF sebelumnya.

Author banyak bacot yah? Keke mian 😉 kalau mau dilanjutkan jangan lupa commen yah, di like juga gak apa-apa, asal jangan baca doang hehe #peace