My Girl #12A PRE-FINAL

my-girl

My Girl #12A PRE-FINAL

 

Author : elship

 

Main Cast :

–          Kim MyungSoo

–          Bae Suzy

 

Cast :

–          Choi Sulli (Jinri)

–          Kang Jiyoung

–          Jung Krystal (Krystal)

–          Kim Jongin (Kai)

–          Oh Sehun

–          Choi Minho

 

Genre : Romance, Friendship

 

Type : Chaptered

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

Annyeonghaseyo ^^ myungzy shipper mana nih? Aku author baru di sini, dan ff ini adalah ff pertamaku, lagi belajar jadi author hehe, sekiranya mohon maklumi jika typo bertebaran dan ceritanya membosankan. Tapi aku akan berusaha kok untuk membuat cerita yang lebih bagus J . jangan lupa RCL ne, kalau kalian mau kritik juga gak apa, apapun deh yang penting abis baca langsung di comment ne J

___

 

“engghh…Sehun-ah geuman…”

 

“ah, mian…” Sehun menjauhkan wajahnya sambil menggaruk tengkuknya kaku “ kerigu gomawo Jiyoung noona”

 

“mwoya..pertama mian sedetik kemudian gomawo…ck apa-apaan itu” Jiyoung hanya berdecak mendengar ucapan namja dihadapannya ini.

 

“mianhae…gomawo” Sehun malah mengulang ucapannya lagi dan menbuat Jiyoung menjadi bingung.

 

“waeyo? Mian? Gomawo? Untuk apa Sehun-ah?” Tanya Jiyoung, sementara yang ditanya hanya tersenyum kikuk dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

 

Flashback On

 

“noona, jangan berhenti…” Pekik Sehun yang masih berdiri di depan pintu ruangan itu.

 

~DEG

 

Buliran-buliran bening keluar dari mata indah yeoja itu.

 

“jangan berhenti noona, tetaplah menyukaiku. Karena aku..aku juga MENYUKAIMU…” Lanjut Sehun dan dia meninggikan suaranya di akhir kalimatnya agar semua orang mendengarnya.

 

“AKU MENYUKAIMU JIYOUNG NOONA!” Teriak Sehun.

 

“mwoya? Jiyoung-ah jadi yeoja tadi itu kau?” Ucap Myungsoo tak percaya seray amenoleh ke arah Jiyoung yang duduk disampingnya, Jiyoung hanya menundukkan kepalanya dan mengangguk pelan.

 

“daebaakk!” Decak Myungsoo kagum dengan keberanian Jiyoung.

 

“kau baru tau sahabatmu yang satu itu sangat berani eoh?” Gumam Minho tanpa menoleh ke arah Myungsoo.

 

“neo ara? Yak! Kenapa kau tidak memberitahuku lebih awal eoh?” Myungsoo memajukan kepalanya sedikit agar sejajar dengan kepala Minho yang duduk di depannya.

 

“kau terlalu sibuk dengan yeojamu” Ucap Minho acuh “ck” Myungsoo hanya berdecak sebal mendengar perkataan Minho.

 

Sementara Minho dan Myungsoo masih beradu bicara, di depan kelas Lee kyusungnim berdehem pelan meminta penjelasan atas kekacauan di dalam kelasnya saat ini, namun tidak ada satupun dari mahasiswanya yang berniat untuk menjelaskan, seketika matanya beralih ke pintu ruangan tersebut.

 

“chogiyo, anak muda. Apa kau tidak melihat aku sedang ada kelas? Seenaknya saja masuk ke dalam ruangan ini dan membuat keributan” Ucap Leekyusungnim kepada Sehun yang sedari tadi masih berdiri di ambang pintu ruang musik itu.

 

“ah, jwesonghamnida kyusungnim” Sehun yang sadar ditegur dia langsung meminta maaf membungkukkan badannya dan keluar dari ruangan itu.

 

“aisshh, memalukan Oh Sehun” Gerutu Sehun sambil mengacak-acak rambutnya kasar.

 

“eoh, Jiyoung noona tidak keluar? Apa dia…aigoo, Sehun pabo” Decak Sehun lagi, dia kemudian meninggalkan tempat itu dan berjalan gontai ke arah kantin, dia tidak mungkin masuk ke dalam ruangannya sekarang setelah tadi dia berlari keluar kelas tanpa izin. Bisa-bisa dia dihukum oleh Park kyusungnim.

 

“heh, mereka lama sekali” Di sinilah Sehun, berada di salah satu meja yang ada di dalam kantin kampus mereka, sedari tadi dia menunggu sahabat-sahabatnya itu keluar kelas dan mendatanginya.

 

Beberapa selang kemudian orang-orang yang sedari tadi ditunggu datang “yoo…Sehun-ah, otthae?” Ucap Kai merangkul pundak Sehun dan duduk disampingnya, diikuti oleh ketiga yeoja yang duduk dihadapan Sehun.

 

“otthae? Kau sudah berbicara dengannya?” Tanya Suzy antusias.

 

“berbicara apanya? Bertemu saja tidak” Jawab Sehun dengan wajah yang ditekuk.

 

“wae wae?” Tanya Suzy, kemudian Sehun menceritakan semua kejadian yang terjadi di ruang musik tadi. Kai, Krystal, dan Sulli hanya membulatkan matanya saat mengetahui identitas dari yeoja tersebut. Sementara Suzy? Dia berdecak kesal karena perbuatan Sehun yang konyol itu.

 

“ck, pabo. Mana mungkin dia mau menemuimu kalau caramu juga seperti itu” Ketus Suzy.

 

“wae? Apa yang salah memangnya” Tanya Sehun polos, dia memang tidak tau letak kesalahannya di mana.

 

“Sehun-ah, kau pabo! Jiyoung eonni dia mengungkapkan perasaannya kepadamu dengan mengumumkannya secara gamblang dan di dengar oleh semua orang. Kau pikir itu tidak akan membuatnya malu? Ani, dia pasti sangat malu. Dan sekarang kau malah melakukan hal yang sama kepadanya bahkan di depan dosennya, itu hanya akan membuatnya tambah malu” Jelas Krystal.

 

“kenapa harus malu dengan perasaanya sendiri?” Tanya Sehun lagi, ck ketiga sahabatnya itu hanya berdecak melihat kepolosan Sehun.

 

“kau benar-benar masih polos Sehun-ah, kau tau bagi yeoja yang mengungkapkan perasaannya pada namja itu apalagi didepan umum membutuhkan mental yang kuat. Berbeda dengan namja, bisa saja orang-orang akan mengatakan bahwa yeoja itu tidak tau malu karena lancang mengungkapkannya perasaannya tanpa mengenal tempat dan waktu. Tapi Jiyoung eonni, dia sudah beranikan dirinya untuk mengungkap perasaan kepadamu” Kini giliran Sulli yang menjelaskan kepada Sehun, Sehun hanya manggut-manggut mengerti.

 

“ya! Kau jangan manggut-manggut begitu saja. Apa yang akan kau lakukan eoh?” Pekik Suzy.

 

“hmm, molla..aku tidak tau harus berbuat apa. Ah, kalian kan sudah berpengalaman jadi ajari aku ne” Ucap Sehun dengan wajah memelas.

 

“haha, kalau masalah beginian sih serahkan saja kepadaku. Akulah jagonya” Sahut Kai menupuk pundak Sehun, dan disetujui dengan tiga yeoja dihadapannya dengan anggukan kepala mereka yang terlihat meyakinkan.

 

“arasseo, jadi apa yang harus aku lakukan?” Tanya Sehun.

 

“hmm, pertama-tama kau harus memesankan aku makanan dulu, aku lapar” Ucap Kai mengusap dagunya seoalah berpikir.

 

“ya..neo!” Pekik Sehun.

___

 

“kau yakin?” Tanya Sehun sekali lagi memastikan tindakannya ini benar.

 

“eoh, tentu saja. Hampiri sana dan ajak dia untuk bicara berdua” Ucap Kai mengarahkan dagunya ke arah yeoja yang sedari tadi jadi pusat perhatian mereka.

 

“aku tidak berani”

 

“ya, namja macam apa kau ini eoh? Cepat pergi sana” Pekik Kai, mendorong bahu Sehun untuk berjalan ke depan.

 

“Kai-ah, jangan sekarang ne. Aku masih malu” Ucap Sehun memelas.

 

“aisshh, kau ini….” Dengus Kai kesal dengna kelakuan Sehun “Jiyoung noona” Pekik Kai, Jiyoung yang merasa dirinya dipanggilpun menoleh ke arah sumber suara. Terlihat Jiyoung sangat kaget melihat Sehun yang berdiri tak jauh darinya.

 

“ya ya, apa yang kau lakukan eoh?” Tanya Sehun kalut melihat Jiyoung yang menoleh ke arah mereka.

 

“hanya membantumu….” Bisik Kai kepada Sehun “Noona, Sehun ingin berbicara kepadamu…4 mata..” Kai kemudian memekik lagi kepada Jiyoung, dan Jiyoung hanya menatap heran kedua namja di depannya itu, sementara beberapa orang yang mendengar pekikan Kai mulai berbisik-bisik membicarakan tentang hubungan yeoja yang mengungkapkan perasaannya kepada Sehun tadi dengan Jiyoung.

 

“tapi dia malu bertemu denganmu noona, setelah urusanmu selesai datanglah ke atap kampus. Dia akan menunggumu di sana” Lanjut Kai lagi, tanpa basa-basi dia langsung menghilang dari tempat itu takutnya Sehun akan murka kepadanya.

 

Sehun hanya melongo mendengar perkataan Kai, apa yang harus dia lakukan? Dia menoleh ke belakang dan tidak menemukan Kai di sana “aisshhh Kim Jongin ne” Dengus Sehun, dia kemudian berbalik dan hendak menyusul Kai, namun dia seakan teringat sesuatu “aku tunggu noona” Ucap Sehun berbalik sebentar ke arah Jiyoung dan kemudian berlari mengejar Kai.

 

Sesaat setelah jam kuliah habis, Sehun langsung melesat menuju ke atap kampus. Keempat sahabatnya yang melihat hanya terkekeh geli. Saat sampai di anak tangga terakhir Sehun menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya. Dibukanya pintu atap dengan pelan-pelan, saat pintu tersebut berhasil terbuka sepenuhnya Sehun melihat seorang yeoja yang tengah berdiri di sudut atap sedang menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya, sepertinya yeoja itu terlalu asik dengan dunianya sendiri sampai tidak sadar bahwa Sehun sekarang telah berdiri di belakangnya.

 

“ehem..” Sehun berdehem pelan bermaksud untuk membuat yeoja yang menunggunya itu menoleh ke arahnya, dan yah lihat saja yeoja itu berhasil menoleh ke belakang dan melihat Sehun.

 

“eoh, wasseo?” Yeoja itu sempat kaget melihat Sehun yang telah berada di belakangnya karena sedari tadi dia tidak mendengar suara pintu yang terbuka.

 

“ehmm, ne…” Ucap Sehun kikuk. Hening…yah suasana hening terjadi diantara keduanya, mereka masih sibuk dengan pikiran masing-masing.

 

“ehem..noona..” Setelah sekitar 5 menit tanpa suara, akhirnya Sehun memberanikan dirinya untuk angkat bicara.

 

“eoh, ne?” Jawab Jiyoung tersentak.

 

“ani, keuge…mmm, itu…chogi, ottokhae?” Ucap Sehun, dia tak bisa mengeluarkan kata-kata.

 

“wae wae?” Tanya Jiyoung yang bingung dengan tingkah Sehun “bukankah ada yang ingin kau bicarakan?” Lanjut Jiyoung lagi.

 

“ah, majayo. Aku ingin bicara..bicara..mmm apa?” Tanya Sehun pada dirinya sendiri.

 

“haha, pabo!” Gumam Jiyoung “ya noona! Bisa-bisanya kau mengatakan aku pabo eoh” Pekik Sehun tak terima “aigoo, jinjja pabo…” Gumam Jiyoung lagi “noo…” Ucapan Sehun terhenti saat mendengar lanjutan dari ucapan Jiyoung “keunde neo na joha”

 

Sehun terkesiap mendengar perkataan Jiyoung, huh betapa bodohnya dirinya itu membiarkan Jiyoung yang pertama kali mengungkapkan perasaannya untuk kedua kalinya “mianhae noona” Lirih Sehun.

 

Jiyoung mendengar itu seakan hatinya ditusuk berbagai jarum, mianhae? Bukankah itu yang akan dikatakan kalau ingin menolak sesorang? “ottokhae? Uljima Jiyoung-ah, uljima” Batin Jiyoung, namun air matanya tidak berkompromi, dan langsung jatuh bebas di pipinya.

 

“noona urosseo? Uljima….mianhae, jeongmal mianhae” Ucap Sehun menyeka air mata Jiyoung.

 

“gwenchana..” Ucap Jiyoung lirih “mwoga gwenchana? Aku membiarkanmu mengungkap kepadaku lebih dulu, bahkan dua kali. Apanya yang baik-baik saja noona? Aku memang pabo” Ucap Sehun merutuki kebodohannya itu.

 

“ne?” Jiyoung yang tidak mengerti dengan perkataan Sehun hanya mendongakkan kepalanya bingung.

 

“mianhae, membuatmu harus melakukan hala seperti ini lebih dulu, aku masih terlalu bodoh untuk menyadarinya noona. Mian” Ucap Sehun menatap intens mata Jiyoung.

 

“noona,johahae?” Tanya Sehun, Jiyoung hanya menganggukkan kepalanya “geure? Nado…neo na joha, ani noona saranghae” Sehun melanjutkan kata-katanya, mendengar kata terakhir Sehun, Jiyoung membulatkan matanya tidak percaya.

 

“ya noona! Matamu itu biasa saja kalau kagetnya. Sudah wajarkan kalau aku juga menyukaimu, siapa namja yang tidak menyukaimu. Semuanya menyukaimu termasuk aku, iyakan?” Seru Sehun. Jiyoung hanya menunduk malu mendengar perkataan Sehun, beru pertama kali dia dipuji seperti itu dengan namja.

 

“aigoo, noona. Kalau Myungsoo hyung berkata seperti itu ke Suzy, sudah pasti Suzy langsung menciumnya, bukannya menunduk malu seperti ini” Decak Sehun melihat wajah Jiyoung yang menunduk.

 

“neo…hmmmmmp” Jiyoung mendongakkan kepalanya setelah mendengar ucapan Sehun tadi, berniat untuk memarahinya namun terlambat. Bibir mungil Sehun sudha terlebih dahulu menyapu bibir manisnya. Tangan Sehun yang tadinya berada di pipi Jiyoung kini berpindah tempat ke pinggangnya, sementara Jiyoung yang mulai menikmati ciuman Sehun melingkarkan tangannya di leher Sehun dan membalas ciuman Sehun.

 

“mereka ciuman!”

 

“oh, kyeopta”

 

“Sehunie~ kau sudah dewasa eoh”

 

“oppa, aku tidak bisa melihat”

 

“jangan dorong-dorong”

 

“ya ya ya”

 

BRAAKK~

 

“arrrrkkkhh”

 

Pintu atap tiba-tiba memunculkan enam orang yang saling menindih, sontak Sehun dan Jiyoung menoleh ke arah pintu dan membulatkan matanya.

 

“ya! Kalian!” Pekik Sehun.

 

“mianhae” Teriak keenam orang itu yang tak lain adalah Suzy, Sulli, Krystal, Kai, Minho dan Myungsoo yang sedari tadi mengintip mereka.

 

“kalian mengintip?” Tanya Jiyoung.

 

“mian…kami pergi dulu ne, silahkan dilanjutkan” Ucap Suzy, dia langsung menarik kelima orang dibawahnya untuk berdiri dan meninggalkan tempat itu dengan terkekeh geli.

 

“mereka….” Geram Sehun “gwenchana..hahaha” ucap Jiyoung.

 

Flashback End

 

“haha, kau masih mengingat kejadian kemarin dulu?” Tanya Jiyoung menyeruput coklat panas miliknya.

 

“hmm, hari yang tak akan terlupakan noona” Jawab Sehun dengan semangat.

 

“aigoo, kau sangat bersemangat” Decak Jiyoung, “oh ya, kau tidak menghubungi teman-temanmu? Kemarin Sulli menelponku, katanya kau tidak ke kampus dan tidak memberi kabar ke mereka” Tanya Jiyoung.

 

“haha, biar saja noona, hitung-hitung pembalasan karena sudah mengintip sembarangan” Jawab Sehun.

 

“dasar anak kecil” Ucap Jiyoung mengacak-acak rambut Sehun

 

“noona!” Pekik Sehun, Jiyoung hanya tersenyum sayang kepada Sehun.

___

 

“ya Bae Suzy…kau sudah baikan lagi sama Myungsoo?” Tanya Minho melihat Suzy berada dihadapannya sekarang ini sambil menggandeng mesra lengan Myungsoo.

 

“kau tidak malu lagi?” Tambah Krystal, Suzy hanya berdecak sebal. Dia dan Myungsoo duduk dihadapan Minho dan Krystal.

 

“kalian pasangan yang serasi, selalu saja mengganggu orang” Ucap Suzy ketus.

 

“aigoo, kau jangan marah-marah begitu Suzy-ah, nanti Myungsoo akan meninggalkanmu kalau begitu” Ucap Minho, dan diberikan tatapan taja oleh Suzy, sementara Myungsoo hanya tertawa ringan mendengar ocehan Minho.

 

“oppa!” Pekik Suzy “kau mendoakan supaya Myungsoo oppa meninggalakanku eoh” Lanjut Suzy dengan wajah kesalnya.

 

“ya, kau jangan marah begitu, aku cuma bercanda” Jelas Minho.

 

“tapi…” Ucapan Suzy terhenti sejenak akibat pekikan Krystal yang melantang di kantin kampus mereka.

 

“OMONA!!! Ige mwoya?” Pekik Krystal histeris melihat dua orang yang berjalan menuju ke arah merekan, sontak ketiga orang yang duduk bersama Krystalpun menoleh dan memasang ekspresi yang sama dengna Krystal, kecuali Myungsoo.

 

“me…mereka? Ta..ta..tangan..nya? Eoh??” Ucap Suzy terbata-bata.

 

“heh, anak remaja sedang kasmaran tak bisa mengenal tempat dan waktu” Gumam Myungsoo, seketika Minho, Krystal dan Suzy menoleh ke arahnya.

 

“mwo?’ Tanya Myungsoo, “kau bilang apa tadi oppa?” Krystal malah tanya balik.

 

“bilang apa?” Sekarang mereka malah saling melemparkan pertanyaan tanpa ada jawaban keluar dari mulut mereka.

 

“aisshh, pabo!” Gerutu Suzy, “mwo? Pabo?” Pekik Myungsoo tidak percaya “geure kau memang pabo oppa, masa ucapanmu satu menit yang lalu kau sudah lupa” Balas Suzy.

 

“mwo? Ah, yang masalah kasmaran? Memang benarkan kalau anak remaja sekarang kasmaran tidka memilih tempat dan waktu, mereka selalunya saja bermesraan” Ucap Myungsoo santai.

 

“kayak kau tidak saja” Gumam Minho dan Myungsoo yang mendengarnya hanya melemparkan tatapan mautnya ke Minho, Minho hanya tersenyum dan mengangkat kedua jarinya membentuk tanda peace.

 

“kasmaran? Siapa yang kasmaran oppa?” Tanya Suzy, “eyyy, pabo!” Ucap Myungsoo menyentil dahi Suzy “appo!” Pekik Suzy.

 

“oppa, solma….” Ucap Krystal tersadar dan matanya mengarah kedua orang yang sedang berjalan itu.

 

“mm, majayo…” Myungsoo seakan tau pikiran Krystal menganggukkan kepalanya.

 

“maldo andwe…” Decak Krystal, “ya! Siapa yang kalian maksud eoh? Suzy makin bingung dengan ucapan Krystal dan Myungsoo “pabo pabo pabo” Gumam Myungsoo.

 

“oppa!” Pekik Suzy mendengar gumaman Myungsoo “aisshh, arasseo Bae pabo…” Ucap Myungsoo, Suzy yang sudah melayangkan tangannya siap memukul lengan Myungsoo terhenti seketika saat Myungsoo menahannya “mereka…Kai dan Sulli..” ucap Myungsoo “ah, kau jangan memukul calon suamimu ini, nanti lecet” Sambung Myungsoo menurunkan tangan Suzy.

 

“ck” Suzy hanya berdecak sebal. Ah, dia lupa tentang Kai dan Sulli, dia menoleh lagi ke arah mereka, sekarang kedua sejoli itu tengah berada di belakang Myungsoo.

 

“annyeong” Sapa Sulli riang.

 

“ckckckck, kalian sungguh mesra yah, baru pagi-pagi begini” Ucap Minho bermaksud menyindir mereka.

 

“geurom..memangnya hanya kalian saja yang bisa seperti itu eoh?” Balas Sulli dengan nada sarkastiknya.

 

“eooh, Choi Jinri, sejak kapan kau jadi dingin begitu eoh?” Tanya Suzy.

 

“hmm, sejak kapan? Molla..mungkin sejak tadi.hahha” jawab Sulli enteng diakhiri dengan tawanya, dia menarik Kai untuk duduk disamping Myungsoo.

 

“ya ya, kalian kenapa tidak menveritakan kepada kami eoh? Kami merasa terkhianati..ara?” Cerocos Krystal cepat “palli palli ceritakan” Sambungnya lagi, dia sudah tidak sabar mendengar kisah kedua sahabatnya ini, Kai dan Sullipun memulai menceritakan asal mula mereka jadian.

 

“ckck, ciuman pertama kalian di rusak sama Myungsoo oppa eoh?” Tanya Krystal.

 

“ne, dia bahkan tidak merasa bersalah sedikitpun” Ucap Kai menatap tajam ke arah hyungnya itu.

 

“ya, akukan sudah meminta maaf..lagipula aku sudah menyuruh kalian untuk melanjutkannya kan” Balas Myungsoo sekenanya.

 

“aishh, tapi Sulli tidak mau hyung, gara-gara kau” Gerutu Kai, “ya, itu sih masalahmu. Salahkan Sulli saja kenapa dia tidak mau” Balas Myungsoo lagi.

 

“hyung!!” “oppa!!” Pekik Kai dan Sulli bersamaan, sementar Myungsoo hanya menutup telinganya mendengar teriakan kedua dongsaengnya itu.

 

“uwaahh, daebak..”

 

“mereka benar jadian?”

 

“jadi yeoja itu beneran adalah dia?”

 

“Jiyoung sunbae sangat beruntung”

 

Teriakan yeoja-yeoja sepanjang koridor saat sepasang kekasih melewati koridor itu sama sekali tidak mengganggu pendengaran orang yang dibicarakan. Mereka malah tersenyum ceria dan berjalan santai sambil saling menautkan jari jemari mereka.

 

“ya ada lagi pasangan yang lagi kasmaran” Ucap Minho melihat Sehun dan Jiyoung berjalan memasuki kantin dengan wajah yang berseri.

 

“anak itu…” Geram Sulli, “wae?” Tanya Kai bingung.

 

“dua hari ini tidak memberi kabar, dan sekarang datang dengan tampang tak berdosa huh?” Ucap Krystal seakan menjawab pertanyaan yang Kai lontarkan tadi.

 

“kau akan dapat hadiah dari kami Sehun-ah” Ucap Suzy, Kai yang mendengar itu bergidik ngeri membayangkan hadiah yang akan Sehun dapatkan.

 

“hadiah? Hadiah apa?” Tanya Myungsoo bingung, “kau lihat saja sebentar hyung” Jawab Kai, sementara ketiga yeoja tadi sudah bersiap-siap untuk memberikan hadiah selamat datang untuk Sehun.

 

“kalian sudah datang? Pagi sekali eoh” Ucap Sehun saat sampai di meja keenam orang tadi, tanpa menyadari tiga pasang mata yang tengah menatapnya tajam.

 

“eoh, Kai, kenapa aku merasa aneh yah?” Tanya Sehun, dia kemudian menggiring Jiyoung untuk duduk berseblahan dengan Minho dan Krystal.

 

“molla? Sepertinya kau akan diberikan hadia selamat datang Sehun-ah” Jawab Kai acuh.

Sehun yang menyadari maksud dari perkataan Kai itu tiba-tiba menelan salivanya takut, dia beranikan dirinya menoleh kesampingnya tempat Krystal berada, dia tersenyum…yah, memang dia tersenyum, namun dia tau arti senyuman itu, dia kemudian menoleh ke arah Sulli, yah sama saja dengan Krystal, senyum itu. Tarakhir kepalanya berbelok 45 derajat untuk melihat yeoja terakhir Bae Suzy, uwaah, kali ini senyumnya benar-benar merekah. Wae? Perasaannya sungguh tidak enak.

 

“kau dari mana saja Sehun-ah?” Tanya Sulli dengan nada manja, Kai yang tau arti itu sedikit menggeser badannya menjauh, takut dia akan terkena amukan nantinya.

 

“eoh, keunyang…” Jawab Sehun ragu.

 

“dua hari ini kami mencarimu, kau tau?” Sekarang giliran Krystal yang berbicara.

 

“ah, geure? Mi…mian” Ucap Sehun lagi.

 

“mwoga mian? Kau tau kami sangat merindukanmu..manhi…” Suzy membuka suaranya, diiringi dengan senyumnya yang sangat indah. Mati, Sehuntau artinya ini…

 

Minho dan Myungsoo yang tidak mengetahui kebiasaan ketiga yeoja ini pun hanya tersenyum melihat ketinganya baik-baik saja dan tidak ada tanda-tanda akan marah, namun itu kalau dilihat dari mata orang biasa. Tidka dengna mata Sehun dan Kai, sementara Kai sedang menyiapkan dirinya untuk adegan selanjutnya, Sehun menghapus peluh keringatnya yang sedari tadi sudah keluar, takut kalau-kalau ketiga yeoja itu menyerangnya.

 

“Sehun-ah wae?” Tanya Jiyoung melihat peluha keringat Sehun yang bercucuran, kemudian menyekanya dengna tisu.

 

“eoh, Sehun-ah..kau berkeringat?” Tanya Suzy mulai beranjak dari tempat duduknya.

 

“kau mau kami membantumu?” Lanjut Sulli mengikuti Suzy.

 

“eonni, biar kami saja” Kata Soojung, sekarang ketiga yeoja itu sudah berada tepat dibelakang Sehun.

 

“noona, kemarilah” Panggil Kai dengan suara yang amat pelan, takut bahwa etiga yeoja itu menyadari keberadaannya.

 

“wae?” Tanya Jiyoung tak mengerti, namun dia tetap berpindah tempat kesamping Kai.

 

“Minho hyung, duduklah di samping Myungsoo hyung, nanti kau akan kena juga kalau tetap di situ” Ucap Kai kepada Kai, Minho mendengar itu hanya berpindah tempat dengan wajah yang bingung.

 

“memangnya kenapa?” Tanya Myungsoo.

 

“kalian nonton saja” Ucap Kai, Minho, Jiyopung dan Myungsoopun mengikuti perkataan ai dan diam memperhatikan keempat orang dihadapan mereka.

 

“Sehun-ah, keringatmu banyak sekali ne” Ucap Soojung menyeka keringat yang ada di pelipis Sehun.

 

“maja, bahkan dilehermu pun ada” Tambah Sulli menyeka peluh di leher Sehun.

 

“mwoya?” Gumam Myungsoo pelan.

 

“tunggu saja hyung..sebentar lagii…” Ucap Kai.

 

“Sehun-ah, apa kau tau kami akan menyambut kedatanganmu ini sampai-sampai kau penuh keringat seperti ini?” Kini giliran Suzy menyeka peluh yang ada di dahi Sehun.

 

“eo…eoh….” Gumam Sehun.

 

“sudah lama kami tidak menyambutmu lagi Sehun-ah” Ucap Soojung.

 

“ne?” Sehun hanya menelan salivanya menatap Kai meminta pertolongan, namun Kai hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

 

“sekarang?” Tanya Sulli dan kedua sahabatnya itu mengangguk mantap.

 

“kanda~” Ucap Kai.

 

Tangan ketiga yeoja itu sudha mengambil ancang-ancang “hana…ddul..sset…yaaaa” Tangan mereka sukses mendarat idkepala Sehun, mereka menarik-narik rambutnya.

 

“appo…ahh, mian mian” Teriak Sehun.

 

“mwoya?” Pekik Jiyoung, dia langsung berdiri hendak menghentikan aksi yeoja-yeoja itu.

 

“noona, biarkan saja. Kalau tidka begini akan masalah nantinya” Kai segera menahan tangan Jiyoung dan menyuruhnya duduk lagi.

 

“PABO….MENGHILANG TANPA MEMBERI KABAR!!” Teriak Sulli.

 

“NEO JINJJA….APA KAU SENANG MEMBUAT KAMI BEGINI EOH?” Tangan Soojung kini beralih kepunggung Sehundan memukulnya berkali-kali.

 

“YA! APA BEGITU SUSAH KALAU KAU HARUS MENGANGKAT TELEPON KAMI ATAU SEKEDAR MEMBALAS PESAN KAMI? KAU TAU DUA HARI INI KAMI MENCARIMU?” Gilirian Suzy yang berteriak.

 

“gaumanhae” Pekik Myungsoo, dia sudha tidak tahan melihat Sehun diperlakukan seperti itu.

 

“hyung biarkan saaj” Lagi-lagi Kai menahannya, “biarkan saja? Kalau dibiarkan Sehun akan…” Ucapan Myungsoo terhenti saat mnedengar pekikan Sehun.

 

“gwenchana hyung! Biarkan saja begini” Pekik Sehun, dia masih bisa menahan pukulan-pukulan dan jambakan yang dilayangkan ketiga yeoja ini.

 

“PABOO” Teriak ktiganya seraya menitikkan air mata mereka. Jiyoung, Myungsoo dan Minho tersentak kaget melihat mereka menangis.

 

“mianhae” Ucap Sehun, saat tiga pasang tangan yang sedari tadi memberinya pukulan itu terlepas dari badannya. Sehun menghadap ke belakang dan menatap sahabatnya satu-satu.

 

“mian, uljima….aku tidak akan mengulangnya lagi” Ucap Sehun, menyeka satu-satu air mata yang keluar dari mata-mata indah sahabatnya itu.

 

“yagsok?” Tanya Sulli, “mm, yagsok…” Jawab Sehun.

 

“Sehun-ah, mianhae….” Ketiga yeoja itu langsung menghambur memeluk Sehun bersamaan.

 

“mwoya?” Gumam Minho tidak percaya.

 

“sekarang kalian taukan hubungan macam apa yang terjadi diantar kami” Gumam Kai pelan. Ketiganya mengangguk pelan melihat adegan dihadapannya itu.

 

“tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata” Gumam Jiyoung.

 

“lebih dari persahabatan, lebih dari pacaran, lebih dari keluarga…hubungan yang menarik” Gumam Myungsoo disertai senyumnya.

___

 

“Suzy-ah, kau sudah siap?” Tanya omma Suzy yang berada di depan kamar anaknya itu.

 

“eoh, tunggu sebentar omma” Jawab Suzy dari dalam kamar.

 

Malam ini adalah malam pertemuan keluarga Suzy dan Myungsoo yang kedua kalinya untuk membicarakan tentang pernikahan mereka yang akan segera dilangsungkan secepatnya.

 

“kenapa kau lama sekali eoh? Saat pertemuan pertama kita kau tidak selama ini, hanya membutuhkan waktu 10 menit” Tanya ny. Bae sambil memicingkan matanya ke arah anak tercintanya itu.

 

“omma!” Pekik Suzy, “arasseo, ayo kita pergi nanti kita terlambat” Ucap Ny. Bae menatik tangan Suzy mengikutinya keluar dari rumah.

 

“Suzy-ah, kau sungguh-sungguh akan menerima perjodohan inikan?” Ny. Bae bertanya kepada Suzy saat perjalanan menuju ke rumah Myungsoo.

 

“mm, tentu saja omma wae?”

 

“tidak karena terpaksa?”

 

“aniyo, aku sungguh-sungguh omma”

 

“jinjja? Waeyo? Bukankah awalnya kau sangat menentangnya?”

 

“omma, kau taukan sebelumnya aku sudha mengenal Myungsoo oppa?”

 

“ne, dia sunbaemu di kampus kan? Dan kakaknya Kai”

 

“ne, majo. Tapi kau tidka taukan sebekumnya dia adalah namjachinguku”

 

“MWO? Namjachingu? Bagaimana bisa?”

 

“bagaimana apanya omma? Tentu saja kami ketemu, saling menyukai dan jadian”

 

“tapi, kenapa saat pertemuan itu kau sepertinya tidak senang. Omma bahkan merasa kau tidka menyukai Myungsoo.

 

“ah, saat itu aku sedang tidak baikan sama Myungsoo oppa jadi moodku buruk. Tapi sekarang tidak kok. Kami sudah baikan, dia bahkan sudah melamarku secara resmi” Jelas Suzy, dia kemudian menunjukkan jari manisnya yang melengket sebuah cincin sederhana bentuknya namun terkesan elegan di mata Suzy.

 

“jinjja? daebaakk~ ternyata appamu tidak salah memilih calon menantu Suzy-ah, cincin ini sangat indah…” Ucap Ny. Bae terkesima melihat cincin yang bertengger manis di jari Suzy.

 

“geure? Appa memang jjang..hahha, omma juga, gomawo”

 

“ne”

 

TING TONG~

 

Mendengar bel rumahnya berbunyi, Myungsoo langsung beranjak dari tempat duduknya dan melesat membuka pintu, dan yah tamu istimewa yang sedari tadi ditunggunya telah datang. Calon istrinya, Bae Suzy dan calon mertuanya. Matanya terpesona dengan penampilan Suzy malam ini, lebih cantik dari sebelumnya.

 

“yeppo” Ucap Myungsoo seadanya, “ya oppa, hanya itu?” Pekik Suzy, “ne, kau mau apa? Kau mau aku bilang jelek?” Tanya Myungsoo, Suzy hanya mempoutkan bibirnya kesal.

 

“silahkan masuk” Ucap Myungsoo seray amengulurkan tangannya ke depan, saat Suzy akan menaruh tangannya di atas tangan Myungsooo, dengan cepat Myungsoo mencegahnya,

 

“no no, its not for you” Ucap Myungsoo meggerakkan jari telunjuknya kekira dan kekanan, dia kemudian memberi isyarat kepada ny.Bae untuk memberikan tangannya, dan mengarahkannya masuk ke dalam rumah meninggalkan Suzy.

 

“cih, apa-apaan dia. Apa dia akan menikah sam ommaku? Huh” Gerutu Suzy tidak terima diperlakukan seperti itu.

 

“kau butuh ini tuan putri?” Suara seorang namja dihadapannya mengangetkan Suzy, dengan cepat dia mendongakkan kepalanya, dan seketika senyumnya mengembang.

 

“Kai-ah” Pekik Suzy, Kai hanya membalas senyum dia kemudian mengedikkan kepalanya ke arah tangannya yang sudha terulur di depan Suzy.

 

“gomawo” ucap Suzy riang, kemudian menaruh tangannya di atas tangan Suzy, dia berjalan menuju ruang makan keluarga Kim dituntun layaknya sang putri.

 

“silahkan duduk tuan putri” Kai menarik kursi dan mempersilahkan Suzy untuk duduk.

 

“cah cah, lihatlah anakmu tuan Kim, sepertinya kita harus mengganti calon pengantin prianya kalau begini” Ucap Ny. Bae sambil tersenyum melihat Kai yang sekarang sudah duduk dihadapannya.

 

“aku harap sih begitu omonim, hanya aku tidak mau mati mudaa, hahah” Ucap Kai melirik ke arah Myungsoo yang sudah menatapnya denga tatapan membunuhnya itu.

 

“nado, aku menginginkan suami yang perhatian omma, bisa-bisanya kau menjodohkan anakmu ini dengan lelaki cuek seperti ini” Tambah Suzy, dia sengaja ingin memanas-manasi Myungsoo, soalnya tadi dia juga dikerjai.

 

“Bae Suzy!” Pekik Myungsoo.

 

“waeyo? Aku benarkan oppa?” Tanya Suzy dengan nada yang manja.

 

“heh” Myungsoo hanya menghela napas berat.

 

“sudahlah, kajja kita makan” Ucap Ny.Kim yang sudah selesai menyiapkan makanan. Dalam ruang makan keluargai Kim saat ini sangat ramai, karena yang biasanya hanya diisi oleh dua orang yaitu Myungsoo dan Kai, sekarang malah bertambah menjadi enam orang, sesekali mereka tertawa mendengar celotehan Kai dan Suzy.

 

Setelah selesai makan malam, mereka berpindah tempat ke ruang tamu, di sana mereka membicarakan masalah tanggal pertunangan Myungsoo dan Suzy.

 

“aku tidak mau pertunangan appa..” Ucap Myungsoo, semua orang dalam ruangan itu kaget. Termasuk Suzy.

 

“aku ingin langsung menikah” Lanjutnya, semua orang itu terlihat lega dengan lanjutan perkataan Myungsoo.

 

“huh, nappeun” Gerutu Suzy merasa dipermainkan dengan Myungsoo.

 

“baiklah, kita akan menentukan tanggalnya kapan. Kalian maunya tanggaal berapa Myungs-ah? Suzy-ah?” Tanya tuan Kim kepada Myungsoo dan Suzy.

 

“hmm, lebih cepat lebih baik appa”  Ucap Myungsoo, yang sekali lagi membuat semua orang tercengang kaget.

 

“oppa!” Pekik Suzy.

 

“waeyo? Bukankah lebih cepat lebih baik? Untuk menghindari hala-hal yang tidak diinginkan, misalnya….” Perkataan Myungsoo seketika berhenti saat Suzy menyentil dahinya “pabo!” Ucap Suzy “ya kau mengataiku pabo?” Pekik Myungsoo tak terima, “ne pabo pabo pabo” Ucap Suzy berkali-kali.

 

“ya, sudahlah. Kalian seperti anak sd saja” Sahut Kai yang sedang malas melihat pertengkaran kekanakan hyungnya dan Suzy itu.

 

“baiklah, kalau itu memang mau kalian. 2 minggu sekarang appa rasa cukur untuk menyiapkan pernikahan kalian” Ucap Tuan Kim mantap dengan keputusannya, Myungsoo yang mendengar itu mengulum senyummnya dan mengacungkan jempol kepada appany, berbeda dengan Suzy.

 

“MWO? 2 minggu? Abheonnim…” Pekik Suzy kaget.

 

“setuju, kami yang akan mengurus semua kebutuhannya, iaytan ny.Kim?” Ucap Ny. Bae dan diberi anggukan setuju dari Ny. Kim, sementara Suzy hanya mendengus kesal pendapatnya tidak di dengar.

 

“oppa, kau sungguh-sungguh pabo” Rutuk Suzy.

 

“waeyo? Kau tidak mau menikah denganku eoh?” Tanya Myungsoo memajukan mukanya ke depan sedikit agar bisa melihat wajah Suzy, yah sekarang posisi Myungsoo sedang memeluk Suzy dari belakang dan Myungsoo meyanderkana punggungnya ake pilar yang ada di balkon kamarnya agar dia dan Suzy merasa nyaman, sementar Suzy hanya memainkan jari-jari Myungsoo yang bertengger di pinggangnya.

 

“aniyo, keunyang kita masih kuliah…aku tidak mau hamil duluan oppa” Jawab Suzy.

 

“eoh, hamil? Ckck dasar, belum menikah saja pikiranmu sudah begini. Apa kau apikir kalau sudha menikah otomatis kau akan hamil? Tidak Suzy-ah” Jelas Myungsoo, sesekali berdecak tak percaya dengan pemikiran Suzy.

 

“geure? Bagaimana bisa?” Tanya Suzy polos.

 

“pabo…tentu saja, asalkan tidak melakukan itu, kau tidak akan hamil” Jelas Myungsoo.

 

“itu? Itu apa?” Suzy masih bingung dengan perkataan Myungsoo bertanya dengan mendongakkan kepalanya ke atas menatap Myungsoo.

 

“kau ini benar-benar masih polos atau benar-benar pabo?” Tanya Myungsoo.

 

“oppa! Neo….” Ucapan Suzy terhenti, matanya seketika mebulat merasakan bibir Myungsoo menempel sempurna di bibirnya.

 

“jinjja molla?” Tanya Myungsoo saat melepas tautan bibir mereka, dia melepaskan pelukannya dan memutar badan Suzy agar menghadapnya, Suzy hanya menggekeng pelan.

 

Myungsoo menarik pinggaang Suzy dengan tangan kirinya menghapus jarak diantara mereka, dan tangan kanannya sukses menarik tengkuk Suzy, dia mendekatkan wajahnya ke arah Suzy, hingga tinggal sedikit lagi bibir mereka bertemu Myungsoo bersahut “Kau akan mengetahuinya”

 

Mata Suzy perlahan menutup mengikuti ciuman Myungsoo yang semakin dalam, Suzy melingkarkan tangannya di leher Myungsoo dan Myungsoo menekan tengkuk Suzy agar ciumana mereka makin dalam. Suzy tersentak kaget saat merasakan bibir Myungsoo berpindah ke lehernya, menelusuri leher putih mulusny itu, sesekali Suzy meremas rambut Myungsoo saat Myungsoo menempelkan hidungnya di lehernya untuk menhirup aroma tubuh Suzy yang menggodanya.

 

“ahhh” Suzy mengeluarkan desahannya saat merasa bibir Myungsoo maki menurun dari lehernya, mendengar itu Myungsoo langsung melepaskan ciumannya.

 

“kalau diteruskan, kau akan hamil Suzy-ah” Ucap Myungsoo mengelus pipi Suzy yang sudha merah merona “kau sudah tau ‘itu’ apa?” Tanya Myungsoo, Suzy pelan dan membenamkan kepalanya di dada Myungsoo untuk menyembunyikan malunya.

 

“jinjja, pabo” Ucap Myungsoo mengusap pelan rambut Suzy.

 

TBC

 

Cah~ rencannya mau tamat di sini, tapi ternyata ide author kepanjangan jadi di buat deh 12A dan 12B..nah hari ini 12A dulu yah, nanti 12Bnya nyusul…author ngetik ininya sampe jam 12 malam tadi loh, jadi author keburu ngantuk dan gak bisa lanjutin ngetik 12B..tapi tenang aja udah jadi 1/8nya kok,keke masih dkit yah J

Mian, kalian nunggunya lama, lama banget..jeongmal mianhae, soalnya author selama ini gak dapat feel buat ngetik part ini, dan sampai tadi sore baru author mendapatnya dan yah selesailah part ini…mian kalo tidak sesuai dengna keinginan kalian, author udah gak tau mau diapain endingnya ini. Jadi author langsung sikat ajaa..hehe…

Jangan Lupa RCL

 

75 responses to “My Girl #12A PRE-FINAL

  1. cerita.a makin seru thor …
    myungzy mo nikah, kekeke
    d.tunggu next.a thor …
    aku mo komen yg y stranger nampyeon dulu ah dari kmaren2 mo komen intrnet.a leled bgt, mian ya thor

    Like

  2. ya ampun dari tadi mo komen intrnet.a leled bgt, huaaa
    cerita.a makin seru thor …
    myungzy mo nikah, kekeke
    d.tunggu next.a thor …
    aku mo komen yg y stranger nampyeon dulu ah dari kmaren2 mo komen intrnet.a leled bgt, mian ya thor

    Like

  3. akhirnya setelah nunggu lama tampil juga
    senyum senyum sendiri baca nya..
    lutuuuuuuuuu buanget..
    gax sabar niech tunggu nextnya..

    Like

  4. Dasar myungsoo yadong 😀 ​Щќªќªќª =)) =)) щќªќªќª ayo thor cepet dilanjut Ƴªª …Ɩȃƍι̥ seru tuh sama sahabat2’П̥̥ÿ̲̣̣̣̥ȃ ‎​”̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮

    Like

  5. Keren thooorrr ..!!!!
    Akhirnya mereka memiliki pasangan masing”, tanpaa harus merusak hubungan persahabat mereka.

    Salut dengan ide ceritanya thoorrr.. Terus berkarya aque tnggu ff selanjutnya 🙂

    Like

  6. Aahaha.. lagi2 sehun d kroyok..
    Tp it lah bumbu dr hubungan mreka slama ini..
    Myungsoo udah g sabar buat nikah sm suzy..keke
    Omooo., myungzy?? Myungsoo bs jg nahan naluriny.. untung lah g sampai bablas..kekek

    Like

  7. Wahh myungzy mau nikah nih.. 😀 jd ga sabar ngeliatnya.. Pasti romantis deh 😉
    Di next ya thor (y)

    Like

  8. komentny lngsung di part ne ya eonni
    mian T_T (maklumi org yg sedang PKL eonni)
    huaa critany bkin pnas dingin yg baca #plak apaan coba????
    akhirnya bkln nikah juga.
    Myungzy Chukkae hoho
    suzy jgn ketularan myungso yg yadong ne kekeke (*.*)v

    Like

  9. akkhh myungsoo knapa berhenti ” di jitak suzy”
    aiggoo adegannya mulai panas
    keliatan sekali kalo myunsoo dah gak sabar ‘itu’ dg mintanya langsung nikah

    jhoa neomu jhoa

    Like

  10. bruan nikah aj myung ma uri suzy.. kkk
    udah lama nemu ff ini tp krn jaringan q jd sebel mw komen gag bisa”. mupung on pc.. fighting

    Like

  11. Wkwk kasiahan sehun oppa dipukulin mulu tapi habis itu mereka2 malah sedih mengeluarkan air mata ckck persahabat yg aneh tapi sangat erat perasahabatanyaa huaahhh jadi keinget sama sahabat2 akuuu :”(
    Huhu ini lagi myungsoo ngejailin suzy ckck , itu suzy eonie masih polos yaa oppaa
    Huahahh gak sabar
    Lanjut thorr
    Fighting nee !! Slam peluk hangat dari reader mu tercintaa hehehe *mengharap*

    Like

  12. Lucu pas sehun dikasih sambutan sama 3 yeoja manis tapi menyeramkan ini kekekke. Hmm kayaknya keluarga kim *lirik myung dan kai* rada rada yadong yaa kekkeke suzynya polos banget haha. 2 minggu lagi myungzy nikah? Semoga cepet dapet aegy ^^

    Like

  13. Biar udh pny pacar msg2, mreka ttp bersahabat spt biasa.. keren..
    apa endingnya nanti dcritain smpe merka menikah?
    Kkk..
    suzy polos bgt c. Bikin gemes. Kkk..

    Like

  14. sehun kasian dikeroyok sama tuh mreka. tpi salut sama persahabatannya. walaupun uda pnya pasangan tpi tetep bersahabat. terharu.
    myung gk mau tunangan tpi langsung nikah. daebak thor.. 😀

    Liked by 1 person

  15. Hubungan persahabatan mereka bikin iri semua orang, myungsoo gk sabar bgt langsung mau nikah gk pakek tunangan dulu

    Like

Leave a reply to sheVtha Cancel reply