Hurt Me Part 1

HURT ME

Author : elship | Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy | Minor Cast : Jung Soojung, Oh Sehun, Jung Eunji, Park Shin Hye as Bae Shin Hye | OC’s : Jung Jihoon, Kim Minsoo | Genre : Sad, Mariedlife, Romance | Rating : PG-15 | Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

Annyeong~~~ author balik lagi nih….ini adalah FF request dari Ai, semoga hasilnya sesuai keinginan yah J dan mungkin ada beberapa ide yang author tambahkan/ubah dikit di sini..ada sedikit tambahan ide juga dari Amel J Jjan~~ jadilah FF abal-abal ini dan author mendedikasikannya kepada dua readersku yang tercinta xoxo, keke..

Happy reading ^^

Sorry For Typos~

___

@SEOUL

BRAAAK~ Suara gebrakan meja dari salah satu ruangan itu menggema ke seluruh penjuru rumah, terlihat raut wajah seorang namja muda yang tadinya datar berubah menjadi marah, wajahnya memerah menahan kemarahannya terhadap namja tua dihadapannya.

“don’t kidding me grandpa!” Pekik namja muda itu tidak menerima apa yang baru saja namja tua dihadapannya itu.

“kakek tidak bercanda, dan kau harus menuruti permintaan kakek ini” Ucap namja tua itu, berusaha bersabar dengan kelakuan cucunya.

“you made me come all the way from America to here just to doing your stupid order? Cih, are you out of your mind grandpa?” Ucap namja itu lagi, kali ini dengan nada sarkastik miliknya.

“ya! Jaga ucapanmu itu Kim Myungsoo!” Namja tua itu memekik dan berdiri hendak melayangkan tamparannya ke arah wajah cucunya yang bernama Kim Myungsoo itu.

“you want to slap me? Do it…” Tantang Myungsoo, namun bukannya menampar Myungsoo kakenya itu hanya menghela napas berat dan kembali duduk di kursinya.

“terserah apa katamu Myungsoo-ah, pokoknya kau harus menikah secepatnya. Kalau kau tidak menikah tahun ini, aku yakinkan sepeserpun hartaku tidak akan ada yang jatuh ditanganmu” Tegas kakek Myungsoo, kini rahang Myungsoo mengeras. Kalau sudah bebicara tentang pembagian warisan, dia tidak bisa berbuat apa-apa.

“kalau kau tidak memberi warisan itu kepadaku, kau akan memberikannya ke siapa harabeoji? Aku anak tunggal, kedua orang tuaku sudah lama meninggal dan lagi appaku adalah anakmu satu-satunya. Siapa yang akan mendapatnya kalau bukan aku satu-satunya keturunanmu yang tersisa eoh?” Ucap Myungsoo panjang lebar, yah memang kalau masalah uang yang tidak akan didapatnya itu bisa membuatnya kalut, uang sakunya dikurangi saja dia sudah hampir gila apalagi sampai tidak menerima warisan, dia bisa-bisa mati ditempat.

“aku bisa saja menyumbangkannya kepada negara, dan beberapa panti asuhan pinggiran kota Seoul” Ucap kakeknya santai.

“MWO? Kau lebih memilih memberikan uangmu itu kepada anak-anak miskin itu daripada cucumu sendiri?” Pekik Myungsoo tidak terima.

“geure..aku lebih memilih memberikan anak-anak miskin itu daripada memberikan kepada cucuku yang selalunya hanya membangkang”

“harabeoji!”

“shhhtt! Kembalilah ke kamarmu, dan cepatlah bawa calon istrimu ke sini, atau kakek sendiri yang akan membawakanmu”

“huh, dasar orang tua”

Myungsoo pov

Aisshh, harabeoji semakin tua semakin menggila, tiga tahun yang lalu mengirimku ke California untuk belajar di sekolah bisnis, dan sekarang tanpa ada angin dia menyuruhku pulang untuk menikah. Mwoya, aku masih 20 tahun masih ingin menikmati masa mudahku.

Calon istri? Heh,yeoja saja aku tidak punya, dimana aku bisa mendapatkan calon istri. Arrggghhhhh teriakku frustasi, kenapa hidupku harus seperti ini? Yeoja, yeoja, yeoja, aha yeoja itu! Ani, aku tidak mau menghabiskan sisa hidupku bersama yeoja manja itu.

Drrrttt~ Drrrttt~ kurasakan getaran di saku celanaku, ah itu pasti handphoneku. Aku mengeluarkannya dan melihat siapa yang memanggil. Huh, yeoja itu..dia pasti akan mengomel

“yeobose…”

“yak! Kim Myungsoo eodi? Kau sudah kembali ke Korea tanpa memberitahuku eoh? Kau juga tidak pernah memberiku kabar…Jugullae?” ya, apa ku bilang..belum sempat aku berbicara yeoja ini sudah sukses menyemburku. Aku menjauhkan sedikit telingaku dari handphone, cih suaranya keras sekali.

“Jung Soojung-ssi, sorry. I don’t have a time to tell you” Ucapku santai.

“tidak punya waktu? Hah, berduaan sama yeoja blonde itu kau punya waktu tapi kau malah tidak punya waktu untuk sekedar memberiku kabar eoh?” Yeoja blonde? Nugu…ah, pasti yang dia maksud Marry.

“ya, aku dan Marry hanya berjalan-jalan sebentar dengannya sebelum kembali Soojung-ah. Waeyo? Apa kau cemburu”

“hanya berjalan-jalan? cih Liar! Maja aku cemburu Myungsoo-ah, geureso, apa yang akan kau lakukan eoh?”

Hoho, yoksi…Soojungie kalau lagi cemburu sangat asik menggodanya “ yang aku lakukan? Apa? Harus membujukmu untuk tidak cemburu? Menyuruhmu mempercayaimu? Meyakinkanmu? Itu maumu?”

“eoh” Aku yakin dia pasti mengangguk pasti di sebrang sana…oh no Jung Soojung.

“you wish miss Jung, you’re not my girlfriend” Hahaha, wajahnya sekarang pasti sudah memerah karena marah, ah..seharusnya aku mengabadikan momen ini.

“Kim Myungsoo!!!!” Pekiknya keras, aiisshh aku melemparkan handphoneku sembarang arah. Yah seperti biasa aku langsung mematikan sambungan telepon kalau dia sudah teriak begitu. Kalau diteruskan bisa-bisa aku tuli. Huh, keputusanku benar, aku tidak mungkin membawanya menemui harabeoji, yang ada harabeoji malah jantungan.

“jalja Soojung-ah, besok kita bertemu” Gumamku sebentar kemudian menutup mataku rapat-rapat.

___

“omma….hiks hiks…omma jangan tinggalkan aku omma” Seorang yeoja tengah menangis tersedu-sedu di depan makam yang tak lain adalah makam ommanya sendiri.

“omma, kenapa kau meninggalkanku? Hiks hiks”

“omma…”

“Suzy-ah, sudahlah. Omma sudah tenang di alam sana, kau jangan bersedih terus” Ucap Shin Hye kakak Suzy.

“tapi eomma meninggalkan kita sendirian. Ottokhae?” Lirih Suzy dalam isakannya.

“Suzy-ah, omma sudah pergi dengan tenang. Kalau kau tidak bisa merelakannya omma akan bersedih. Ara?” Ucap Shin Hye lagi menenangkan Suzy.

“keunde eonni…”

“sudahlah Suzy-ah, kau jangan berlarut-larut. Eonni juga bersedih sepertimu tapi eonni menerima kenyataan ini dengan dewasa, dan eonni yakin omma pasti menyetujui apa yang eonni lakukan”

“berarti kau akan melupakan eomma?”

“aniyo. Menerima kenyataan bahwa eomma sudah tidak ada itu bukan berarti kita akan melupakannya, tapi kita harus tetap menjalani hidup dengan menatap ke depan bukan ke belakang tanpa harus terpuruk dengan kepergiannya. Aratchi?” Isakan Suzy perlahan berhenti seiringan penjelasan Shin Hye, dari dulu sampai sekarang memang hanya Shin Hye lah yang bisa menenangkan Suzy saat dia sedang kacau, bahkan eommanya sendiri tidak bisan melakukannya.

“baiklah, kalau begitu kita pulang ne. Eomma pasti khawatir kalau kau sampai sakit karena terlalu lama di sini” Ucap Shin Hye membopong tubuh Suzy untuk berdiri.

“eonni…” Sahut Suzy dan membuat Shin Hye menoleh kearahnya “gomawo” ucap Suzy dengan senyumnya.

“kajja….” Suzy menarik lengan Shin Hye dan berjalan berdampingan.

___

@GWANGJU

“Suzy-ah kau yakin?” Tanya Shin Hye menghampiri Suzy yang sedang duduk di kursi sambil menunggu kereta datang.

“ne aku yakin eonni..ini adalah pilihanku” Jawab Suzy mantap.

“tapi Seoul itu luas Suzy-ah, bagaimana kau bisa menemukan appa?”

“ara eonni. Aku memiliki fotonya, jadi tinggal di sebar saja dan jjan…pasti akan ketemu eonni” Ucap Suzy dengan riang.

“Suzy-ah”

“eonni, gokjongma….aku akan baik-baik saja. Percaya kata-kataku ne”

“mmm…baiklah, tapi kalau ada apa-apa kau harus menghubungi eonni dengan cepat ne”

“arasseo eonniku yang paling cantik” Suzy mencubit pelan pipi Shin Hye yang tembem.

“aigoo, kau pintar sekali menggombla eoh…kau di ajar siapa?”

“eomma…hehe…ah eonni keretaku sudah datang, aku pergi yah”

“ne, kau hati-hati Suzy-ah” Ucap Shin Hye memeluk adiknya sebentar.

“ara eonni. Kanda…annyeong eonni, sampai ketemu lagi” Ucap Suzy lalu berlari masuk ke dalam kereta.

“annyeong, jangan lupa makan ne” Shin Hye melambaikan tangannya ke arah Suzy yang sudah berada dalam kereta. Tanpa sadar setitik air matanya jatuh ke pelipisnya.

___

@SEOUL

Seorang pria berparas tampan dengan tubuh yang semampai sedang berjalan angkuh masuk ke dalam sebuah club ternama di kota Seoul. Matanya berlari-lari mencari orang-orang yang sedari tadi menunggunya.

“oppa~” Pekik seorang yeoja melambaikan tangannya ke arah namja itu.

“eoh, Soojung-ah” Ucap Namja itu seraya duduk di samping yeoja itu yang bernama Soojung.

“wasseo?” Seorang namja yang memiliki ketampanan tak beda jauh dari namja tadi itu datang dan menepuk pundaknya pelan.

“Oh Sehun?” Pekik namja itu melihat namja disampingnya.

“Myungsoo hyung, kau kembali juga” Ucap Sehun menghambur kepelukan Myungsoo.

“eiishhh stop it! Such disgusting” Ucap Myungsoo menjauhkan badan Sehun darinya.

“hyung, bogoshipo…tiga tahu kau meninggalkan kami. Apa kau tidak tau betapa tersiksanya kami setelah kau tinggalkan eoh?” Keluh Sehun.

“ara ara…yeoja ini sudah menceritakan semuanya. Gokjongma, aku tidak akan pergi lagi dan menetap di Korea” Jelas Myungsoo.

“jinjja? Berarti kau tidak akan meninggalkanku lagikan oppa?” PekikSoojung senang.

“mm, tentu saja” Jawab Myungsoo.

“aahh, baiklah untuk menyambut kedatanganmu malam ini, kau bebas minum sepuasmu…” Ucap Sehun, membuat mata Myungsoo berbinar-binar.

“sepuasnya? Jinjjayo?” Tanya Myungsoo.

“eoh, jinjja…kau pesanlah sesukamu. Jung Soojung yang akan membayarnya” Ucap Sehun lagi melirik kearah Soojung, Soojung yang mendengar itu langsung melemparkan tatapan tajam miliknya.

“mian, hehe Myungsoo hyung ingin minum. Apa kau tega melihatnya seperti kelaparan begini?” Rayu Sehun kepada Soojung, dan berhasil. Soojung memang tipikal yeoja yang selalu menuruti permintaan temannya.

“ara ara..pesanlah sepuas kalian” Ucap Soojung mengangguk.

“assa!!! Gomawo Soojung-ah” Pekik Myungsoo, dia kemudian berlari ke bertender dan langsung memesan minuman favoritenya.

“Aigoo…oppa, geumanhae..kau sudah mabuk” Ucap Soojung mengambil gelas yang berada ditangan Myungsoo.

“ani…aku tidak mabuk..haha, kau taukan aku itu peminum yang handal..jadi kemarikan gelasku…ayolah” Ucap Myungsoo berusaha mengambil gelas yang dipegang oleh Soojung.

“aniyo…sudah cukup oppa…kau sudah terlalu banyak minum. Ya Sehun-ah bawa Myungsoo oppa keluar dari tempat ini” Pekik Soojung, dia kemudian menyuruh Sehun yang masih sadar untuk membawa Myungsoo pergi.

“aissh, selalu saja aku yang membawanya. Huh, arasseo…hyung palli kita keluar, sebelum kau memberontak di sini” Keluh Sehun kesal lalu membopoh badan Myungsoo yang agak oleng.

“Sehun-ah, aku sudah bilang aku tidak mabuk” Gumam Myungsoo.

“ara…di mana mobilmu?”

“hmm,di sana? Ah ani di sana…ani ani, dimana?” Myungsoo menunjuk ke kiri ke kanan.

“ya hyung!”

“ara ara..aku hanya bercanda, mobilku di sana”

“baiklah aku akan mengantarmu pulang”

“dwesseo..aku bisa pulang sendiri” Myungsoo menepis tangan Sehun yang sedari tadi memegang pundaknya.

“aishh, hyung kau benar-benar menyusahkan. Kau dalam keadaan buruk untuk mengemudi hyung”

“ya! sudah berapa kaliku bilang aku tidak mabuk”

“hyung!” Pekik Sehun, namun Myungsoo melemparkan tatapan tajamnya ke Sehun Sehun bisa menuruti kata-katanya.

“huh, baiklah. Tapi kalau terjadi apa-apa jangan salahkan aku, aku tidak mau di amuk oleh Soojung” Ucap Sehun menyerah untuk mengantarkan Myungsoo pulang.

“anak pintar, hyung pulang dulu yah, annyeong” Ucap Myungsoo mengelus kepala Sehun.

“aishh, kenapa wajahnya bisa berubah dengan cepat seperti itu” Dengus Sehun sebal, dia kemudian masuk kembali ke dalam club melanjutkan acaranya yang sempat tertunda.

Di sisi lain di stasiun kereta api, seorang yeoja berambut panjang hitam lurus berjalan menyusuri lorong kereta api. Dia tidak memprediksikan waktu sampainya akan malam.

“kalau tau begini aku berangkatnya besok pagi saja huh” Keluh yeoja itu. Dia kemudian berjalan keluar dari stasiun kereta api. Wajahnya menampakkan raut kebingungan, entah dia harus pergi ke mana, ini adalah pertama kali baginya datang ke kota besar seperti ini dan dia tidak mengenal siapa-siapa.

Suzy, yeoja berparas cantik tadi memutuskan untuk mencari penginapan di sekitar stasiun, namun semakin lama mencari dia malah tidak menemukan satu tempat penginapanpun.

“ini di mana? Kenapa semua tokonya sudah tutup?” Gumam Suzy melihat toko-toko yang ada disekitarnya telah ditutup, dia kemudian menengok ke jam tangan yang ada dipergelangan tangan kirinya “ah, pantas saja, sudah jam 11 malam…aigoo, aku harus secepatnya mencari penginapan” Lanjut Suzy, dia berjalan menyusuri jalan besar kota Seoul. Sudah sekitar satu jam dia berjalan namun sama sekali tidak menemukan sebuah penginapan.

Tiba-tiba matanya tertuju pada suatu toko bunga pinggir jalan yang di depannya terdapat beberapa rak yang menyerupai bangku kayu yang biasanya di pakai untuk menyimpan bunga.

“apa aku harus tidur di sini dulu? Aku tidak mungkin berjalan lagi kan…ini sudah tengah malam tidak mungkin juga ada penginapan yang masih buka” Pikir Suzy menimbang-nimbang apa yang harus dilakukannya.

“ah, terseralah. Yang penting malam ini aku tidur dulu” Suzy melepas ranselnya dan menyimpan diatas rak tersebut kemudian dia membaringkan badannya, menjadikan tas ranselnya sebagai bantal kepala. Tak butuh waktu lama, Suzy telah terlelap dalam tidurnya, dengkuran-dengkuran halus keluar dari mulutnya menandakan bahwa tidurnya saat ini sangatlah lelap.

___

“yeoboseyo”

“oppa…kau pulang sendiri? Kenapa kau tidak menyuruh Sehun mengantarmu eoh?”

“gwenchana Soojung-ah, aku tidak mabuk”

“tapi oppa…”

“sudahlah aku lagi menyetir. Keuno”

Myungsoo melempar handphonenya di dashboard mobilnya, kepalanya memang masih pening akibat minuman tadi namu kesadarannya masih ada. Dia tidak sepenuhnya mabuk jadi kalau hanya untuk menyetir membawanya pulang ke rumah itu masih bisa dia lakukan. Hujan malam ini turun sangat deras, sampai Myungsoo agak susah untuk melihat ke arah jalanan.

“eoh? Yeoja…aigoo…” Myungsoo menghentikan mobilnya, dia memicingkan matanya melihat seorang yeoja sedang tertidur di depan sebuah toko yang berada dipinggir jalan.

Myungsoo membuka pintu mobilnya dan menghampiri yeoja yang dilihatnya tadi “aigoo, nona ini sangat cantik. Bahaya sekali kalau ada segerombolan pemabuk yang menemukannya” Ucap Myungsoo memeperhatikan wajah yeoja tadi.

“agassi, oy agassi..sampai kapan kau mau tidur di sini eoh? Agassi!” Myungsoo menggoyang-goyangkan tubuh yeoja tadi berniat membangunkannya, namun sang yeoja malah mengeluarkan dengkurn halusnya.

“aishh, aku tinggal saja…sudah dibangunkan malah mendengkur seperti itu” Ucap Myungsoo lalu berjalan kembali ke mobilnya, namun baru saja beberapa langkah dia berjalan, Myungsoo berhenti dan kembali lagi ke yeoja tadi.

“aishh, merepotkan” Dengus Myungsoo, dia kemudian mengangkat yeoja tadi ala bridal style dan memasukkan ke dalam mobilnya, tak lupa juga dia membawa barang-barang yang ad bersama yeoja tadi.

“ktp ktp…hmmm ah ini dia…Bae Suzy…” Myungsoo mengambil dompet yeoja itu dan mencari tanda pengenalnya “mwoya? Gwangju? Eissh, tidak mungkin aku mengantarnya ke gwangju..keadaanku saja masih belum sadar sepenuhnya” Gumam Myungsoo, dia kemudian memasukan kembali tanda pengenal Suzy dan menyalakan mesin mobilnya.

“eunghh, yeoja ini kenapa berat sekali eoh..ckck” Dengus Myungsoo saat mengangkat Suzy keluar dari mobilnya.

“baiklah malam ini kau akan berada di istana ini agassi, tapi besok kau harus segera pulang!” Ucap Myungsoo menurunkan Suzy di atas tempat tidurnya.

“ah, bajuku basah….” Ucap Myungsoo, sekilas dia melirik ke Suzy dan mendapatkan bahwa baju Suzy juga basah terkena percikan hujan tadi.

“aku menggantikannya? Ani,  tapi kalau tidak dia akan sakit…ah, apa urusannya denganku” Racau Myungsoo melihat keadaan Suzy sekarang, dia melepas kemejanya dan menyimpannya di tempat pakaian kotor.

“dinginnya…ah, apa yeoja itu juga kedinginan? Kalau dia sakit….aahh Myungsoo, kau selalu saja begini” Myungsoo lagi-lagi meracau tak jelas, dia mengahampiri Suzy sambil berpikir dia harus melepaskan bajunya atau tidak.

“ah, masa bodoh, toh aku tidak tertarik dengan yeoja ini. Kalau dia sakit malah akan tambah parah” Ucap Myungsoo, dia kemudian mulai membuka baju Suzy.

“mwoya….” Gumam Myungsoo menelan salivanya saat melihat leher Suzy yang putih mulus, “ani ani ani, aku harus mengganti bajunya dengan cepat” Myungsoo berhasil melepas semua kancing kemeja Suzy dan bersiap untuk melepasnya….Myungsoo membulatkan matanya melihat pemandangan di depannya “ige mwoya? Ah….aku pasti telalu banyak minum sampai-sampai pikiranku seperti ini” Ucap Myungsoo, kali ini bukan hanya leher jenjang milik Suzy yang dia lihat, kini seluruh badan Suzy terekspos di depan matanya.

Myungsoo menundukkan wajahnya sedikit dan CUP~ bibir Myungsoo mengecup singkat bibir Suzy. Tidak cukup…Myungsoo terus menerus mengecup bibir Suzy sampai akhirnya dia melumatnya perlahan. Posisi Myungsoo yang awalnya duduk kini berubah dengan posisi menindih tubuh Suzy. Myungsoo entah dalam keadaan sadar ataupun tidak malam ini, dia telah merenggut hal yang paling berharga bagi yeoja yang baru saja ditemuinya itu.

___

“Bibi…Myungsoo dimana” Ucap seorang pria tua yang berumuran sekitar 65 tahun duduk di kursi.

“ah, tuan muda Myungsoo? Sepertinya dia belum bangun tuan. Semalam saya rasa dia pulang tengah malam” Ucap Bibi Jo selaku pelayan yang mengurus pekerjaan rumah di kediaman Kim Minsoo.

“anak itu benar-benar…”

“aku akan segera membangunkannya tuan” Ucap Bibi Jo seraya meninggalkan dapur namun di tahan oleh tuan Kim.

“aniyo, biar aku saja bi. Sekali-kali dia harus diberi pelajaran” Ucap Tuan Kim, lalu beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke kamar Myungsoo yang berada di lantai dua.

“Kim Myungsoo ireona…” Teriak Kim Minsoo yang notabennya adalah kakek Myungsoo di depan pintu kamar Myungsoo.

“aishh, anak ini. Kim Myungsoo ireona!” Pekik Minsoo lagi, dia memegang kenop pintu Myungsoo dan mencoba untuk membukanya dan yah pintu itu tidak terkunci, dengan segera Kim Minsoo masuk ke dalam kamar Myungsoo. Dia sudah mengambil ancang-ancang untuk menyeret cucunya itu untuk turun dari tempat tidur. Namun saat Minsoo telaha berada di dalam kamar Myungsoo, tubuhnya menegang seketika, matanya melotot melihat pemandangan dihadapannya itu.

“KIM MYUNGSOO!!!”

TBC

Pendek kan?hehe, masih tahap awal jadi sengaja dipendekin..selanjutnya semoga bakal panjang seperti biasa yah J

Ya…..gimana? pertanyaan khusus buat si Ai, sesuai gak dengan yang kamu mau? Semoga sesuai yah…hmm, untuk Amel juga, ide kamu masih belum author masukin dalam part ini, karena masih awal jadi mungkin beberapa part lagi yah J

Buat yang lain gimana? FF ini genrenya sama dengan MSN, author takutnya nanti kalian pada bosan dengan genrenya…

Like FF ini ne…haa, dan jangan lupa commennya juga..gomawo ^^