Hurt Me Part 2

HURT ME

Author : elship | Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy | Minor Cast : Jung Soojung, Oh Sehun, Jung Eunji, Park Shin Hye as Bae Shin Hye | OC’s : Jung Jihoon, Kim Minsoo | Genre : Sad, Mariedlife, Romance | Rating : PG-15 | Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

Part 1

“KIM MYUNGSOO!!!” Pekik Kim Minsoo kakek Myungsoo melihat keadaan Myungsoo saat ini.

“aaa, harabeoji….ini masih pagi…sebentar lagi ne…” Gumam Myungsoo sambil menggeliatkan badannya di atas tempat tidur.

“anak nakal! Kim Myungsoo palli ireona” Teriak Minsoo lagi, kini amarahnya sudah naik di atas ubun-ubunnya.

“aaa, eonni…siapa sih yang teriak-teriak itu….aku masih mengantuk eonni” Yeoja yang masih terlihat tertidur disamping Myungsoo itu menggumam pelan. Pelahan dahinya berkerut, diikuti dengan Myungsoo.

Yeoja itu dan Myungsoo bersamaan membuka matanya saat saat mendengar suara asing yang tadi mereka dengar.

“AARRGGGGHHHHHH!!!!”

“yak apa yang kau lakukan di kamarku eoh?” Myungsoo langsung duduk di tempat tidurnya melihat ada wanita asing di tempat tidurnya.

“neo…” Suara yeoja itu berhenti saat merasakan tubuhnya kedinginan. Dia melirik ke arah tubuhya, matanya membulat seketika saat melihat tubuhnya hanya berbalutkan selimut tipis.

“OMMAAAAAA!!!”

Di ruang tengah keluarga Kim terasa hening, hanya terdengar isakan kecil dari yeoja berambut panjang yang sedari tadi tidak berhenti.

“ya! Berhentilah menangis” Ucap Myungsoo akhirnya memecah keheningan yang ada.

“nappeun..” Yeoja itu bergumam di sela isakannya.

“jelaskan!” Tegas Kim Minsoo kepada Myungsoo.

“apa?” Tanya Myungsoo dengan wajah bingung.

“apa? Kau masih bertanya apa? Setelah semua keadaan ini..”

“Kim Myungsoo, kakek menyuruhmu untuk membawa calon istri untuk dikenalkan padaku secara baik-baik. Bukan dengan cara seperti ini!” Ucap Kim Minsoo lagi.

“jadi ini calon istrimu?” Lanjut Minsoo menatap ke arah Suzy yang masih saja terisak.

“aniyo” Jawab Myungsoo datar.

“mwo? Aniyo, terus yang kalian lakukan semalam itu apa?”

“molla….grandpa i really don’t know who is her…”

“Kim Myungsoo!!”

“aku memang tidak mengenalnya harabeoji, tiba-tiba saja berada dalam kamarku dan tidur di tempat tidurku tanpa memakai pakaian” Jelas Myungsoo dengan wajah yang masih datar.

“Kim Myungsoo, siapa yang mengajarmu berbicara seperti itu. Harabeoji tidak mau tau kau harus tetap menikah sama yeoja ini, kau menodainya jadi kau harus bertanggung jawab” Hardik Kim Minsoo kepada Myungsoo, Myungsoo hanya menatap kakeknya tidak percaya.

“harabeoji!!!”

“tidak ada pembantahan. Kita akan menunggu beberapa hari ke depan apakah yeoja ini hamil atau tidak”

“kalau dia tidak hamil? Aku tidak harus menikahinya kan?”

“kalau dia hamil kau harus menikahinya 2 minggu setelahnya, tapi kalau dia tidak hamil kau tetap harus menikahinya tapi dalam jangka waktu yang lama”

“grandpa!!! Aahhh, this is crazy” Myungsoo memekik keras, setelah itu beranjak dari tempat duduknya dan langsung keluar dari rumahnya.

Minsoo hanya menggelengkan kepalanya melihat cucunya itu, setidaknya sekarang dia tidak usah khawatir lagi mengenai pendamping hidup Myungsoo, mata Minsoo yang tadinya menatap kepergian Myungsoo kini beralih ke arah yeoja yang masih asik dengan kegiatannya, menangis.

“agassi, apa kau tidak lelah menangis terus? Kau tidak ingin mengatakan sesuatu?” Sahut Minsoo menundukkan kepalanya agar bisa melihat wajah yeoja dihadapannya itu.

“baiklah aku rasa kau masih shock. Isitrahatlah hari ini, aku akan menyuruh bibi Lee untuk mengurus keperluanmu” Ucap Minsoo saat yeoja tadi tidak membalas pertanyaannya. Di kemudian berjalan ke dapur dan menghampiri bibi Lee.

“bibi Lee, tolong bersihkan kamar yang ada di sebelah kamar Myungsoo dan tolong bawakan gadis itu baju-baju yang masih bagus dari lemari eomma Myungsoo” Ucap Minsoo.

“arasseo tuan”

___

“ottokhae eonni?” Lirih Suzy yang masih dalam tangisannya, dia sekarang berada di kamar tamu tepat di sebelah kamar Suzy. Pikirannya saat ini sedang kacau, kejadian semalam betul-betul tidak terpikir olehnya. Bagaimana bisa dia berada dalam kamar namja asing, seingatnya malam itu dia tidur di depan sebuah toko emperan.

“yeo…yeoboseyo…” Ucap Suzy gugup.

“eoh, Suzy-ah wae?” Terdengar suara seorang yeoja dari seberang telepon.

“eonni…” Lirih Suzy pelan, sedetik kemudian airmatanya jatuh mengalir membasahi pipinya.

“waeyo? Suzy-ah..kau sakit?” Tanya yeoja yang dipanggil eonni itu dengan suara panik.

“eonni, mian jalmotthaesseo…”

“waeyo?”

“…” Suzy menceritakan kejadian yang barusan dialaminya dengan lengkap, sampai cerita tentang dia akan menikah.

“mwo? Micheosseo! Bae Suzy…apa maksudmu eoh?”

“mian…mian eonni..aku..aku tidak tau kenapa bisa begini” Lirih Suzy dalam isakannya.

“huh, sudah kukatakan kau tidak usah ke sana. Tapi kau tidak mendengar eonni dan nekat pergi ke sana sendiri” Desah eonni Suzy kecewa.

“eonni, mianhae….bisakah kau datang ke sini? Aku akan memberikan alamat tempat tinggalku sekarang”

“aku akan ke sana saat pernikahanmu”

“mwo? Kau….”

“ne..kau menikalah sama namja itu. aku tidak akan melarangmu. Keuno!” Eonni Suzy menutup sambungan teleponnya dengan cepat sesaat setelah mengucapkannya.

“eonni…”

___

Teet Teet Teet~ Berkali-kali seorang namja terlihat memencet bel yang ada di samping kiri sebuah pagar rumah yang kelihatan cukup mewah itu, tapi sama sekali tidak mendapatkan jawaban dari sang pemilik rumah.

“aisshh, Jung Soojung kau di mana?” Gumam namja itu kesal…dipencetnya lagi bel itu sampai dia mendapatkan respon, dan beberapa menit kemudian pagar hitam yang ada di depannya terbuka secara perlahan, namja itu mendesah lega kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah itu.

“ya Jung Soojung kenapa kau bukanya lama sekali eoh!” Namja itu masuk ke dalam rumah dan mencari-cari sosok Soojung.

“hanya aku yang ada di rumah sekarang Myungsoo-ssi” Ucap seorang yeoja yang berasal dari belakang namja tadi.

“setidaknya kau harus membukakan pintumu lebih awal Jung Eunji-ssi” Namja itu Myungsoo membalikkan badannya dan menekankan sedikit ucapannya di kata Jung Eunji.

“aku berada dala toilet Kim Myungsoo-ssi” Eunji menajamkan matanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

“heiss,, ara ara…aku terlalu lelah untuk berdebat denganmu. Soojung eodi?” Myungsoo memangang malas Eunji kemudian merebahkan badannya di sofa besar yang ada di sampingnya tadi.

“molla…sepertinya dia sedang bersama Sehun” Ucap Eunji malas.

“ya…ada apa dengan raut wajahmu itu? solma…” Myungsoo memeicingkan matanya kearah Eunji.

“hoh, kabuljjima!!!” Eunji menendang kaki Myungsoo yang bebas diatas sofa berkali-kali.

“ya appo!” Ringis Myungsoo kesakitan, namun bukannya berhenti sekarang Eunji malah melayangkan pukulannya di badan Myungsoo.

___

“Myungsoo belum pulang?” Tanya Minsoo saat berada di meja makan kepada bibi Lee, “ne tuan” Ucap bibi Lee singkat, “anak nakal itu..” Geram Minsoo, “ya sudah biarkan saja…lebih baik kita makan” Lanjutnya lagi.

Yeoja itu sedari tadi hanya memandang makanan yang ada dihadapannya, pikirannya kosong. “agaashi, apa kau tidak mau makan?” Minsoo menghentikan aktifitas makannya, yeoja itu tidak menghiraukan pertanyaan yang dilontarkan oleh Minsoo.

“agasshi…makanlah, dari tadi siang kau belum makan kan?” Minsso menggerakkan tangan yeoja itu pelan sampai ia tersadar dari hayalannya, “eoh, ne” Ucap yeoja itu menundukkan kepalanya.

“namamu siapa?”

“choneun, Bae…Bae Suzy imnida” Ucap Suzy dengan pelan, “geure…Bae Suzy..aku memanggilmu Suzy saja ne” Suzy menganggukan kepalanya patuh, “ah, setelah makan kau ke ruang kerjaku sebentar” Lanjut Minsoo, “ne arasseo” Ucap Suzy. Mereka kemudian melanjutkan makan mereka dengan hikmat.

“jwesonghamnida…” Suzy memunculkan kepalanya sedikit saat masuk ke dalam ruang kerja Minsoo, “eoh Suzy-ah, masuklah nak” Panggil Minsoo lembut.

“di mana kau tinggal?” Tanya Minsoo langsung to the point kepada Suzy.

“gwangju” Jawab Suzy singkat, Minsoo melototkan matanya mendengar jawaban Suzy “gwangju? Ani maksudku di sini, di Seoul” Ralat Minsoo, Suzy hanya menggelengkan kepalanya “kau tidak punya tempat tinggal di sini?” Lanjut Minsoo, “ne, kemarin aku baru sampai dari gwangju dan pagi ini aku sudah berada dalam kam…” Suzy menghentikan ucapannya, matanya sedikit berlinang mengingat kejadian pagi tadi.

“Suzy-ah, mian. Maafkan cucuku, dia akan bertanggung jawab kepadamu. Kau tidak usah khawatir” Sergah Minsoo langsung saat melihat buliran bening itu lagi-lagi jatuh dari mata Suzy, “aku yang akan beritahu kepad aorang tuamu, kau tidak usah takut ne” Lanjut Minsoo lagi, Suzy sejenak menghentikan isakannya dna menatap sendu kepada Minsoo.

“jwesonghamnida, keunde omma sudah tidak ada lagi di dunia ini” Lirih Suzy, Minsoo merutuki dirinya merasa membuat Suzy semakin bersedih, “aku turut berduka cita” Ucap Minsoo pelan, “gwenchana tuan” Balas Suzy.

“kau tidak usah memanggilku seperti itu, panggil aku harabeoji saja ne” Minsoo mengulas senyum untuk Suzy, sementar Suzy hanya menganggukan kepalanya mengerti, “jadi sekarang kau tinggal dengan siapa? Appa?” Raut wajah Suzy tiba-tiba berubah panik saat mendengar kata appa, “waeyo Suzy-ah?” Melihat perubahan wajah Suzy, Minsoo juga ikut-ikutan panik.

“aniyo…sebenarnya aku ke sini untuk mencari appaku” Ucap Suzy pelan, “geure? Harabeoji akan membantu untuk mencarikannya untukmu, gokjeongma”

“gomawo…ah harabeoji, kau tadi bertanya aku tinggal sama siapa kan?” Minsoo menganggukan kepalanya pasti setelah mendengar pertanyaan Suzy, “eonni…aku punya eonni, dan aku sudah memberitahukannya tentang masalah ini. Jadi harabeoji tidak perlu repot-repot menjelaskan kepadanya” Ucap Suzy, kini dia tersenyum simpul, sejak pertama bertemu dengannya Minsoo baru kali ini melihat Suzy tersenyum seperti itu. apakah dia tidak marah dengan cucunya?

“geure? Kalau begitu suruh lah eonnimu datang ke sini”

“aku sudah menyuruhnya, tapi dia malah mengatakan akan datang ke sini saat pernikahanku yang sama sekali belum tentu terjadi” Lirih Suzy.

“siapa bialang belum tentu terjadi Suzy-ah? Itu pasti terjadi, sudah kukatakan Myungsoo akan bertanggung jawab” Tegas Minsoo, Suzy hanya tersenyum lemah mendengarnya.

___

Sinar di pagi hari memang sanggup membangunkan orang-orang yang masih tertidur lelap di atas kasur empuknya, tak terkecuali yeoja ini. Dia menggeliat kasar di atas tempat tidurnya saat merasakan beberapa berkas cahaya menembus jendela kamarnya dan memantul di wajah cantiknya.

“errgg…..sudah pagi” Gumam yeoja itu, dia kemudian beranjak dari kasurnya dan langsung menuju kmar mandi. Setelah mandi yeoja itu keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga, matanya menerawang di sekeliling rumah itu “sepi” Gumamnya lagi.

“eoh, ada orang?” Yeoja itu berjalan menuju dapur saat mendengar beberapa suara khas bahan-bahan makanan yang sedang ditumis.

“eoh, agassi. Kau sudah bangun?” Lee ahjumma menoleh sebentar saat merasakan keberadaan  yeoja itu dalam dapur.

“ne…kau sedang membuat apa ahjumma?” Yeoja itu mendekat mensejajarkan dirinya di samping Lee ahjumma, “sedang membuat sarapan tentunya untuk tuan Kim, dan tuan muda” Jelas Lee ahjumma, Suzy menganggukan kepalanya mengerti.

“ah, ahjumma aku bantu ne” Ucap Suzy, “ne…kau bantu membuat sup tahu saja, itu adalah makanan kesukaan tuan muda” Ucap Lee ahjumma, Suzy dengan segera mengambil tahu serta bahan-bahan lainnya dari dalam kulkas dan segera meracik makanannya.

Suzy meletakkan sup tahunya di atas meja makan, “eoh, Suzy-ah kau yang membuatnya?” Tanya Minsoo dengan wajah terkejut, Suzy hanya mengangguk pelan.

“mm..massita, ternyata kau pintar memasak” Gumam Minsoo setelah memasukan sesendok sup tahu buatan Suzy, Suzy yang duduk dihadapannya hanya tersenyum simpul sambil menyantap makanannya, “kau cobalah Myungsoo-ah, bukankah ini makanan kesukaanmu?” Tawar Minsoo keapada Myungsoo yang sedari tadi hanya dia tak bergeming memasang wajah dinginnya.

“huuwweekk” Baru saja Myungsoo ingin memngambil mangkuk supnya tiba-tiba saja suara yang dikeluarkan oleh Suzy membuat Myungsoo menghentikan gerakan tangannya.

“kau kenapa Suzy-ah?” Tanya Minsoo panik, yang ditanya malah tak menjawab, Suzy menutup mulutnya dengan tangan kiri dan tangan kanannya memegang kepalanya yang agak pening itu “huweekk” Lagi-lagi Suzy mengeluarkan suara itu membuat Myungsoo melemparkan sumpitnya karena merasa jijik.

“ya! Kau tidak liat aku dan harabeojiku sedang makan! Menjijikkan!” Pekik Myungsoo sedetik kemudian Suzy malah berlari menuju ke kamar mandi dan menumpahkan semua yang sedari tadi ditahannya, Myungsoo memutar bola matanya melihat tingkah Suzy yang tidak sopan itu.

“Suzy-ah gwenchana?” Minsoo menghampiri Suzy yang baru saja keluar dari kamar mandi, “gwenchana harabeoji, aku hanya mual dan pusing sedikit saja” Jawab Suzy lemas, sekarang dia seakan kehilangan kekuatannya entah kemana perginya.

“kita ke rumah sakit saja ne” Minsoo memapah tubuh Suzy yang agak limbung itu, “aniyo, gwenchana istirahat sebentar saja akan sembuh” Tolak Suzy halus, Minsoo membawa Suzy ke kamarnya untuk istirahat tidak lama kemudian muncul Lee ahjumma dari luar.

“agasshi, gwenchana?” Lee ahjumma masuk ke kamar Suzy dan menghampirinya, “ne gwenchana ahjumma. Cuman mual saja” Jawab Suzy mengulas senyum.

“mual? Apa kepalamu juga sakit?” Suzy menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Lee ahjumma, “apa perutmu agak nyeri?” Lanjut Lee ahjumma, Suzy mengerutkan keningnya darimana Lee ahjumma mengetahuinya? Sedetik kemudian dia mengangguk, dan terlihat jelas perubahan raut wajah Lee ahjumma yang tadinya panik menjadi bahagia.

“agasshi, anda hamil” Ucap Lee ahjumma dengan wajah berbinar-binar, DEG~ hamil? Dia bahkan belum memikirkan tentang hal itu, dan dengan sendirinya hal itu terjadi begitu saja kepadanya.

“ha..hamil?” Suara Suzy tercekat, hampir kehilangan kesadarannya namun suara nyaring Minsoo membuatnya kembali lagi ke alam sadarnya.

“kau hamil Suzy-ah? Bibi benar dia hamil?” Ucap Minsoo dengan girang, “ne tuan, yang dialami nona Suzy sekarang adalah morning sick biasanya itu gejala orang hamil muda” Jelas Lee ahjumma, wajah tuan Kim yang sudah bahagia makin berbinar saat memikirkan bahwa cucunya anak memiliki anak.

“Suzy-ah, gomawo sudah memberikan keturunan lagi di keluarga kami” Ucap Minsoo mengelus pelan puncak kepala Suzy, Suzy masih diam tak bergeming. Tidak menyangka dalam tubuhnya sekarang ada nyawa yang tumbuh di sana, senang iya dia merasa senang namun di sisi lain dia merasa sedih dan marah karena telah mengecewakan omma dan eonninya, bukan dengan cara ini dia ingin memiliki anak. Tapi dengan cara yang sah dan benar.

___

Srreeet, seubah tirai besar terbuka dan menampilkan sesosok yeoja memakai gaun pengantin berwarna putih yang menutupi kaki jenjangnya namun bagian pundaknya sedikit terbuka, yeoja itu mendongakkan kepalanya dan menatap namja tua dihadapannya.

“yeppuda….” Gumam namja itu, dia berjalan mendekati yeoja tadi dengan senyuman yang terlampir di wajahnya, “Suzy-ah, nomu nomu yeppo” Decak namja itu kagum, yeja tadi hanya tersenyum malu mendengar pujian untuknya.

“gomawo harabeoji, kalau begitu aku memilih yang ini saja ne” Ucap Suzy masih dengan senyum malunya, namja tua tadi hanya mengangguk pasti mendengar pilihan Suzy.

“eoh harabeoji, apa Myungsoo tidak ikut?” Suzy yang baru saja selesai mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa menghampiri Minsoo.

“aniyo, hari ini dia ada kuliah. Setelah kuliah dia mungkin akan datang ke sini bersama teman-temannya” Jelas Minsoo, Suzy menganggukan kepalanya paham.

“baiklah, kau sudah memilih kan. Kalau begitu kita pulang” Ajak Minsoo, Suzy yang tadinya duduk langsung bangkit berdiri dan berjalan beriringan dengan Minsoo menuju ke parkiran.

___

“ya ya Kim Myungsoo!” Seorang yeoja berambut panjang lurus memekik ke arah namja yang baru saja akan masuk ke dalam mobilnya. Namja yang di panggil tadi berbalik dan memasang wajah seolah bertanya -ada apa- kepada yeoja itu.

“neo! neo! Apa maksudnya semua ini?” Pekik yeoja itu sesaat setelah berdiri tepat dihadapan namja tadi, “seharusnya aku yang bertanya Soojung-ah, apa maksudmu memanggilku?” Ucap namja tadi, yeoja itu Soojung mendelik ke arah Myungsoo.

“heh, kau tidak usah berpura-pura. Katanya tidak ada yeoja yang kau cintai. Buktinya?” Ucap Soojung dengan wajah kesal, “maksudmu?” Myungsoo memasang wajah bingungnya tidak mengerti apa maksud dari perkataan Soojung.

“kau akan segera menikah kan?” Suara seorang yeoja yang menyembul dari belakang Soojung membuat Myungsoo tersentak kaget, darimana dia mengetahuinya? Tau arti tatapan Myungsoo, yeoja tadi mengedikkan dagunya kearah namja tinggi yang berada diseberan mobilnya.

“Oh Sehun!!!” Geram Myungsoo, namja itu bergidik ngeri dan langsung masuk ke dalam mobil. “huh, jadi yang dikatakan Sehun itu benar? Kau akan menikah?” Tanya Soojung dengan wajah cemas, Myungsoo hanya diam tak menjawab, melihat tak ada jawaban dari Myungsoo seketika badan Soojung lemas dan hampir saja terjatuh kalau tidak ada yeoja tadi yang menahan lengannya.

“jadi memang benar? Kau jahat Myungsoo-ah, kau sudah berjanji kalau tidak akan mencintai wanita manapun, gothjimmal! Kau mengingkari janjimu” Lirih Soojung, Myungsoo menatap Soojung sayu.

“aku memang akan menikah Soojung-ah, keunde ini karena paksaan dari harabeoji. Aku tidak mencintainya, dan aku tidak mengingkari janjiku” Jelas Myungsoo, dia mengusap pelan air mata Soojung yang terjatuh.

“uljima, aku tidak suka melihatmu menangis” Ucap Myungsoo pelan.

“ya Soojungie..kau dengarkan uljima, Myungsoo tidak menyukainya jadi berhentilah ne” Ucap yeoja yan gberada disamping Soojung berusaha untuk menenangkannya.

“Eunji-ah, kau menenangkannya dulu ne. Aku harus pergi ada urusan, setelah urusanku selesai aku akan kerumah kalian” Myungsoo melirik yeoja disamping Soojung, yeoja itu hanya mengangguk mendengar ucapan Myungsoo.

“Soojung-ah, aku pergi dulu. Dengarkan kata eonnimu dan jangan membuat masalah, aku akan menemuimu sebentar” Myungsoo mengusap pelan pucuk kepala Soojung lalu masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan tempat itu.

Dua orang namja, sama-sama memiliki tubuh yang tinggi, berkulit putih dan berwajah tampan memasuki sebuah butik yang berada di kawasan myeongdong.

“annyeonghaseyo apakah ada yang bisa saya bantu tuan?” Ucap seorang pegawai dari butik itu.

“ne, aku ke sini untuk fitting baju” Ucap namja yang bermata tajam itu, “ah, anda Kim Myungsoo? Silahkan ikuti saya” Ucap pelayan itu mengarahkan dua namja tadi masuk ke dalam wardrobe butik tersebut.

Di dalam wardrobe sudah terdapat berbagai macam jenis dan model setelan tuxedo untuk acara  pernikahan, ruangan tersebut di diominasi oleh warna hitam dan putih, namun masih ada beberapa yang berwarna silver maupun keemasan.

“ini adalah beberapa pasang tuxedo yang matching dengan gaun pengantin calon istri anda” Pegawai tadi datang menghampiri dua namja itu sambil mendorong sebuah besi yang biasa dipakai untuk menggantung baju.

“uwaah, tuxedonya keren sekali” Namja bermata kecil itu mendecak kagum melihat beberapa setelan jas di hadapannya.

“ya Oh Sehun, kau jangan seperti orang kampung” Gumam namja yang berada disebelah Sehun yang membuat Sehun menatapnya tajam “Kim Myungsoo!!”.

“silahkan tuan kalau anda ingin mencobanya” Pegawai tadi menawari sebuah setelan untuk Myungsoo, dan Myungsoo menerimanya . satu persatu dia telah mencobanya, Sehun yang disitu bertugas untuk memberi nilai kepada Myungsoo perlahan-lahan mulai lelah, sampai ke baju yang terakhir Myungsoo keluar memakaituxedo berwana putih dan celana hitam, kemeja hitam beserta sebuah dasi kupu-kupu berwarna putih membuat Myungsoo terlihat tampan.

“hyung! Igeoda….dari semua yang kau pakai inilah yang terbaik” Decak Sehun mengacungkan kedua jempolnya kearah Myungsoo.

“geure? Baiklah aku akan mengambil yang ini” Ucap Myungsoo singkat, dia kemudian masuk kembali ke ruang ganti dan mengganti pakaiannya.

“ya hyung, siapa calon istrimu eoh? Aku ingin bertemu dengannya” Sahut Sehun kepada Myungsoo yang masih berada dalam ruang ganti, “nan molla…harabeoji yang memilihkannya” Jawab Myungsoo.

“jinjja? Otthae? Yeppo?” Tanya Sehun, “hmm, yeppo” Gumam Myungsoo, kemudian pintu ruang ganti terbuka dan dia menyembulkan dirinya keluar.

“kau menyukainya?” Tanya Sehun lagi, PLAAK~ Myungsoo memukul pelan kepala Sehun, “pabo! Tentu saja tidak” Kata Myungsoo datar, “ya! Tidak usah pakai memukul segala..appo!” Pekik Sehun sambil memegang kepalanya, “mian mian, siapa suruh kau bertanya hal yang tidak masuk akal” Gumam Myungsoo, dia kemudian melongos pergi dari tempat itu meninggalkan Sehun yang sedang asyik bergerutu ria.

___

“Keluarga dan sahabat terkasih, yang telah berkumpul dalam tempat yang indah ini untuk tujuan dari sebuah upacara yang suci dari ikatan pernikahan, apakah anda tulus bersedia memberikan wanita ini kepada pria ini dalam kunci pernikahan?” Ucap pendeta yang telah berdiri dihadapan kedua calon pengantin tersebut.

“ya, saya bersedia” Sahut seorang yeoja muda yang berdiri diantara kedua calon pengantin tersebut, setelah itu dia mengambil tangan kanan pengantin wanita dan meletakkannya ke dalam tangan kanan pengantin pria, lalu yeoja itu kembali duduk di tempatnya semula.

“Saudara Kim Myungsoo bersediakah anda, dihadapan Tuhan dan disaksikan oleh sidang jemaat ini, berjanji untuk mencintai dan menghargai, baik dalam sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang, wanita di sebelah kanan anda yang sekarang sedang anda pegang? Apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama dari segala hal, menjadi suami yang baik dan beriman, menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia, selama-lamanya hingga akhir hidup anda? Bersediakah anda?”

“ne, saya bersedia”

 

“Saudari Bae Suzybersediakah anda, dihadapan Tuhan dan disaksikan oleh sidang jemaat ini, berjanji untuk mencintai dan menghargai, baik dalam sakit maupun sehat, di dalam susah maupun senang, pria di sebelah kanan anda yang sekarang sedang anda pegang? Apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama dari segala hal, menjadi suami yang baik dan beriman, menjadi tempat bergantung bagi dia, dan hanya bagi dia, selama-lamanya hingga akhir hidup anda? Bersediakah anda?”

Hening, tidak ada jawaban dari Suzy, sepuluh detik Suzy juga tidak menjawab. Myungsoo menolehkan kepalanya “mwoya?” Gumam Myungsoo pelan, dia menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Suzy melihat itu mata Suzy berkedip beberapa kali.

“jawablah palli” Bisik Myungsoo pelan, Suzy yang telah sadar dari lamunannya menegakkan kepala dan menatap yakin pastur dihadapannya.

“ne, saya bersedia”

Ucapan Suzy membuat riuh tepuk tangan para tamu undangan menggema, semua memancarkan wajah kebahagiaan terutama seorang pria tua dan seorang yeoja muda yang duduk di sampingnya.

“harabeoji, aku titip dongsaengku ne” Ucap yeoja itu dengan wajah berkaca-kaca.

“geokjongma Shinhye-ah, aku akan menjaganya seperti cucuku sendiri” Balas namja tua itu, “ah, bagaimana kalau kau ikut tinggal di rumah kami saja? Aku dengar dari Suzy kau tinggal sendirian sekarang” Lanjut namja itu lagi.

“aniyo harabeoji, aku tidak bisa tinggal di sini. Aku tidak ingin meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan omma” Ucap Shinhye, namja tua rentan itu pun hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

“harabeoji, sesuai janjimu aku tidak akan tinggal di rumah lagi” Myungsoo menghampiri kakeknya yang sedang berbincang dengan rekan bisnisnya.

“apa kau mau pindah sekarang juga? Tinggallah beberapa malam di rumah” Setelah pamitan dengna rekannya kakek Myungsoo menjawab pernyataan Myungsoo.

“andwe, aku sudah menyuruh Sehun untuk memindahkan barang-barangku dan Suzy ke apartemenku, hari ini kami akan langsung pulang ke apartemenku” Tegas Myungsoo, Minsoo hanya menyutujui keinginan cucunya itu.

“baiklah, tapi kau harus sering-sering mengunjungi kakekmu ini” Ucap Minsoo akhirnya.

“tenang saja, aku akan sering mengunjungimu bersama Suzy” Balas Myungsoo lagi.

Beberapa jam telah berlalu kini tinggal Myungsoo, Suzy, kakeknya dan eonni Suzy yang tersisa. Melihat keadaan sudah sepi Myungsoo memutuskan untuk kembali ke apartemennya dengna segera.

“harabeoji kalau begitu aku dan Suzy akan pulang sekarang juga” Pamit Myungsoo, Minsoo yang masih bercerita tentang masa lalu Myungsoo kepada Suzy dan Shinhye menoleh ke arah Myungsoo.

“baiklah, ini juga sudah malam kalian hati-hatilah” Ucap Minsoo.

“eonni, aku pulang dulu ne. Kau malam ini tingal di rumah harabeoji dulu” Pamit Suzy kepada Shinhye.

“ne, jangan khawatir, hati-hati” Ucap Shinhye.

“harabeoji aku pulang ne” Suzy menundukkan badannya sedikit di depan Minsoo.

“palli….” Sahut Myungsoo dari ambang pintu, Suzy yang mendengarnya langsung beranjak dari tempatnya dan menyusul Myungsoo untuk masuk ke dalam mobilnya.

“semoga saja Suzy bisa tahan dengan sifat keras Myungsoo” Lirih Minsoo.

___

“ya ya! Kau mau tidur di dalm mobil eoh? Palli ireona” Myungsoo sekarang tengah berdiri di samping mobilnya sambil menendang-nendang jok mobilnya untuk membangunkan yeoja dihadapannya ini.

“ya! Ireona!” Pekik Myungsoo lagi, Suzy menggeliatkan sedikit tubuhnya dan perlahan matanya terbuka menatap wajah Myungsoo yang terlihat kesal.

“huh, kau tidur seperti orang mati saja! Cepat masuk ke dalam” Ucap Myungsoo lalu melongos pergi meninggalkan Suzy.

“ya, kau mau masuk ke mana?” Myungsoo menghentikan langkah Suzy saat akan masuk ke dalam kamarnya.

“kamar” Jawab Suzy, “itu kamarku” Sahut Myungsoo, dia mendudukan dirinya di sofa dan menyalakan televisi besar di depannya.

“di sana…kamarmu” Tunjuk Myungsoo ke pintu yang berada di sudut ruang apartemen itu, apartemen milik Myungsoo memang hanya satu lantai namun di dalamnya cukup luas. Terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan satu ruang tengah.

“kenapa kau masih berdiri di situ, cepat masuk ke kamarmu” Myungsoo menoleh ke arah Suzy yang masih saja diam tak bergerak, “huh, jangan bilang kau ingin sekamar denganku” Baang! Dugaan Myungsoo benar, Suzy sedang berpikir kenapa dia harus berada di kamar yang berbeda, kenapa bukan sekamar saja.

“haha, jangan bercanda nona. Aku tidak mengenalmu, kau juga pasti tidak mengenalku. Aku menikahimu Cuma karena suatu kesalahan, jadi selama kita tidak akan pernah sekamar” Sahut Myungsoo, tes~ sedetik kemudian air mata Suzy jatuh mendengar ucapan pedis Myungsoo, dia tidak menyangka Myungsoo sejahat ini kepadanya.

“ya…apa yang kau lakukan eoh. Palli ke kamarmu sana” Pekik Myungsoo, Suzy dengan segera melangkahkan kakinya cepat ke dalam kamar yang ditunjuk Myungsoo tadi.

Braak~ suara pintu yang dibanting oleh Suzy membuat Myungsoo tersentak, “apa-apaan yeoja itu” Gerutu Myungsoo.

Drrttt drrrttt~ Handphone Myungsoo yang bergetar membuat Myungsoo menghentikan aktivitasnya menonton acara malam kesukaannya, “huh, siapa yang menelpon tengah malam begini?” Myungsoo mengambil handphonenya.

“nugu?” Sahut Myungsoo tanpa melihat nama pemanggil di layar handphonenya.

“ya Kim Myungsoo! Kau sudah menikah terus melupakan aku eoh?” Pekik seorang yeoja dari seberang telepon, Myungsoo menjauhkan sedikit kepalanya dan melirik nama pemanggil.

“ah, Soojung-ah….mian aku tidak melihat namamu…waeyo?”

“huh, kau tidak menghubungiku daritadi, padahal aku sudah menunggumu”

“hehe, mian…aku lupa”

“huh, aku tau sekarang kau melupakanku karena istri barumu itu ada eoh?”

“ya..apa maksudmu? Ne dia memang sekarang jadi istriku. Tapi tetap tidak ada yeoja yang menempati hatiku ini, gokjeongma…”

“jinjja?”

“ne jinjja…aku bahkan sudah berniat akan menceraikannya setelah anak itu lahir”

Praang~  suara gelas pecah membuat Myungsoo tersentak kaget, dia menoleh ke belakang dan di dapatinya Suzy sedang berdiri mematung di depan dapur.

“neo….” Myungsoo menunjuk ke arah Suzy.

“mi…mianhae…aku akan membersihkannya” Suzy langsung berjongkok dan membersihkan pecahan gelas yang tadi dipecahkannya.

“ya…sudahlah, nanti aku yang bersihkan tanganmu bisa terluka” Myungsoo menghampiri Suzy, “gwen…gwenchan aku akan membersihkannya” Suzy masih mengumpulkan beberapa pecahan gelas yang tadi dijatuhkannya.

“ya! Sudah kubilang tinggalkan saja!” Pekik Myungsoo keras, Suzy menghentikan kegiatannya dia mendongak menatap Myungsoo dengan air mata yang telah terjatuh bebas di pipinya.

“uro?? Kau menangis? Wae?” Myungsoo heran melihat air mata Suzy yang berlomba-lomba untuk berjatuhan. Suzy berdiri agar bisa mensejajarkan wajahnya dengna Myungsoo.

PLAAK~

TBC

Sudah postingnya lama ceritanya ngebosanin….aigoo, sepertinya author telah mengecewakan kalian 😦 mianhae….semalam udah janji mau diposting, eh bukannya posting malah ketiduran 😦 mian. Author baru bisanya buka laptop sekarang ini. Sungguh author minta maaf atas keterlambatannya ne…mian mian mian  L #bow berkali-kali.

Amutdeun…..jangan lupa tetap di comment yah J