DISGUISE 4

Title : DISGUISE

Author : @elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Park Jiyeon, Jung Soojung, Yoo Seungho, Choi Minho, Choi Sulli

Genre : School life, Romance, Little bit action (?)

Rating : PG-13

Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.
TRAILER | 1 | 2 | 3

 

Flashback

 

10 Tahun yang lalu

 

Tiga orang yeoja kecil yang berumur 8 tahun sedang asyik bermain di taman belakang rumah keluarga Bae, sampai akhirnya permainan mereka terganggu karena sahutan dari Ny. Bae dari dalam rumah.

 

“Suzy-ah, Soojung-ah, Jiyeon-ah…masuklah dulu kita kedatangan tamu” Sahut Ny. Bae lembut dan berhasil membuat tiga yeoja tadi berhenti dari kegiatan mereka masing-masing dan berlari kecil menuju ke dalam rumah.

 

“tamu? Nugu eomma?” Tanya yeoja berambut panjang dengan pipi chubbynya, Suzy.

 

“keluarga sahabat appa dan omma sejak SMA” Jawab Ny. Bae.

 

“berarti sahabat uri appa dan omma juga omonim?” Tanya yeoja kecil yang satunya, Soojung.

 

“ne Soojung-ah, appa dan omma kalian juga sahabat mereka” Jawab Ny. Bae lagi sambil mengelus pelan puncak kepala Soojung dan Jiyeon.

 

“kajja kita ke depan mereka sudah menunggu” Ajak Ny. Bae, Suzy, Jiyeon dan Soojung langsung mengekor di belakang Ny. Bae dengan girang.

 

“Minji-ah, ini anak-anakku…perkenalkan diri kalian” Ucap Ny. Bae kepada Ny. Kim setelah sampai di ruang tamu.

 

“annyeonghaseyo choneun Bae Suzy imnida”

 

“annyeonghaseyo choneun Park Jiyeon imnida”

 

“annyeonghaseyo choneun Jung Soojung imnida”

 

Ucap ketiga yeoja tersebut berurutan dengan membungkukan badan mereka sopan. “bangapseumnida” Ucap ketiganya serempak.

 

“annyeong…choneun L imnida” Seorang namja kecil yang sedari tadi duduk di samping Ny. Kim beranjak dari duduknya dan langsung memperkenalkan dirinya tanpa di suruh.

 

“ya Myu…”

 

“appa…naneun L, namaku L jangan panggil aku dengan NAMA ITU” Ucap namja itu dengan memberi sedikit penekanan di akhir kalimatnya.

 

“biarkan saja yeobo..dia masih kecil turuti saja kata-katanya” Ny.Kim berusaha untuk memberi pengertian kepada suaminya itu.

 

“geure arasseo L-ah…sekarang ajaklah ketiga yeoja cantik ini untuk bermain bersama, appa dan omma ingin berbincang-bincang dengan yimo dan samcheonmu” Ucap Tn. Kim lembut kepada anak semata wayangnya itu.

 

“arasseo oppa….yaedura..kajja” Ucap L dengan semangat, ketiga yeoja itu yang melihat semangat 45 L hanya terkekeh geli dan mengikutinya menuju ke halaman belakang rumah Suzy.

 

“L-ah..umurmu berapa?” Tanya Jiyeon menghampiri L yang sedang membangun sebuah istana pasir di bak yang berisi pasir pantai.

 

“8 tahun..kalian?” Jawab L sambil senyum-senyum.

 

“kami juga sama denganmu” Sahut Soojung girang.

 

“L-ah, kenapa kau senyum-senyum seperti itu eoh?” Suzy memicingkan matanya melihat tingkah L yang senyum-senyum sendiri.

 

“aniyo, aku hanya senang punya teman baru…hehe, mulai sekarang kalian panggil aku oppa ne” L berdiri tegak dan melipat kedua tangannya di depan dada menghadap ke ketiga yeoja tersebut yang hanya memasang wajah bingung.

 

“waeyo? bukankah oppa hanya panggilan untuk yang lebih tua? Kitakan seumuran” Tanya Jiyeon.

 

“ah, shireo shireo..kalau kita memanggilmu oppa, kau pasti bertindak seperti oppa kami yang selalu melarang kami bermain..iya kan? Shireo” Pekik Soojung sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, Suzy yang berada di samping Soojung hanya mengangguk pasti.

 

“aniyo…kalian harus tetap panggil aku oppa, karena mulai sekarang aku yang akan melindungi kalian dari orang-orang yang jahat” Ucap L lantang sambil menepuk pelan dadanya. Sejenak ketiga yeoja itu hanya menatap datar namja di hadapan mereka ini.

 

“Puahahhahahahaha” Tawa ketiga yeoja itu tiba-tiba meledak.

 

“ya..kau terlalu sering menonton film action L-ah, hahahahha” Ucap Suzy sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

 

“majayo, Suzy benar. Mana mungkin ada orang yang jahat di dunia nyata. Itu hanya ada di film, hahhah” Sambung Jiyeon, kini seberkas cairan bening keluar dari sudut matanya karena terlalu kuat tertawa.

 

“hahaha, neo jinjja…ukyeo….aigoo kyeopda…” Pekik Soojung berlari ke arah L dan kemudian mencubit kedua pipinya.

 

“aisshh, kalian kenapa menertawaiku eoh..pokoknya mulai sekarang panggil saja aku oppa..tidak ada bantahan, arasseo!” Ucap L tegas…

 

“arasseo oppa!” Pekik ketiga yeoja itu patuh, namun sedetik kemudian mereka kembali tertawa terbahak-bahak dan kali ini L juga ikut tertawa bersama ketiga yeoja itu.

___

 

1 Tahun kemudian

 

“Suzy-ah, Suzy-ah….” Seorang yeoja manis berlarian menyusuri sebuah rumah besar hanya untuk mencari sesosok Suzy.

 

“ya Jung Soojung, kenapa kau berlarian ke sana kemari eoh..jalanlah perlahan, nanti kau terjatuh” Ucap seorang namja yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa beberapa kotak susu putih.

 

“ah, oppa annyeong…Suzy  eodisseo?” Yeoja itu langsung menghampiri namja yang dipanggilnya oppa tadi lalu menyeruput satu kotak susu putih yang dibawa namja itu dengan cepat.

 

“ya ya…minumlah pelan-pelan” Ucap namja itu sambil mengusap bekas susu yang berhamburan di sekitar mulut Soojung.

 

“mian oppa, aku lelah…Suzy, Suzy eodi?” Ucap Soojung sedikit mendesak.

 

“dia di kamarku bersama Jiyeon, waeyo?” Jawab namja itu. Soojung langsung berlari menuju ke kamar namja itu tanpa memberikan jawaban atas pertanyaannya.

 

“ah L-oppa palli ikut aku, ada kabar mengejutkan..palli palli” Soojung yang sudah sampai di anak tangga menghentikan langkahnya dan memanggil namja itu untuk mengikutinya. Tanpa berpikir lagi L langsung berlari menyusul Soojung.

 

“Suzy-ah…berita besar” Pekik Soojung saat tiba di kamar L.

 

“waeyo?” Tanya Suzy mengalihkan perhatiannya dari psp yang dimainkannya bersama Jiyeon kepada Soojung dan L yang mengekor di belakangnya.

 

“omonim dan ahbeoji….” Ucap Soojung menggantung, dia sedikit menarik nafasnya dan menghembuskannya lagi.

 

“omma? Appa? Wae..mereka kenapa?” Tanya Suzy panik, “ya Soojung-ah, berbicaralah dengan lengkap..omonim dan ahbeoji kenapa?” Pekik Jiyeon yang terlihat panik juga.

 

“aniyo…mereka tidak kenapa-kenapa keunde….” Soojung menggantung lagi ucapannya seraya menarik nafasnya dalam-dalam, Plaak~ sebuah jitakan yang berasal dari belakang membuat Soojung meringis kecil.

 

“ya oppa! Appo” Pekik Soojung menoleh ke arah L, “makanya kau bicaralah yang jelas, jangan buat orang panik seperti ini” Dumel L.

 

“arasseo…huh, kita berbicara sambil duduk saja, aku lelah” Ucap Soojung lalu duduk di samping Suzy.

 

“kau saja yang tidak duduk pabo!” Dengus Jiyeon yang mendapatkan tatapan taja dari Soojung.

 

“geumanhae…kau mau bilang apa? Berita besarnya apa?” Ucap L menengahi Jiyeon dan Soojung yang saling melempar tatapan tajam mereka.

 

“ah…itu, hmmm tadi sebelum datang ke sini aku mendengar perbincangan antara omonim dan aahbeoji” Ucap Soojung.

 

“ya kau menguping pembicaraan orang tua eoh? Pabo…” Pekik L, Soojung hanya mempoutkan bibirnya sedari tadi dia merasa kalau L selalu memarahinya.

 

“aku tidak menguping oppa..aku tidak sengaja mendengarnya, awalnya aku ingin pergi saja geunde..karena aku mendengar sesuatu yang menarik jadi aku memutuskan untuk tetap mendengarnya” Jelas Soojung.

 

“apa itu?” Tanya Suzy penasaran.

 

“kata ahbeoji, dia akan membawa pulang seorang oppa untuk Suzy” Ucap Soojung dengan suara pelan.

 

“MWO?” Pekik ketiga orang itu tidak percaya.

 

“oppa? Untukku? Waeyo?” Tanya Suzy dengan wajah bingung.

 

“nah itulah yang akan aku ceritakan dengan kalian. Kata ahbeoji dia seorang yatim piatu, ahbeoji bertemu dengannya waktu perjalanan bisnis ke Jepang, kau tau sendirikan ahbeoji tidak pernah tega meninggalkan seorang anak yang sudah tidak mempunyai orang tua?” Jelas Soojung.

 

“seperti kita” Lirih Jiyeon pelan, “ne maja, ahbeoji dan omonim sudah menganggap kita anaknya semenjak kedua orang tuaku dan Jiyeon pergi karena tragedi naas itu. sama halnya dengan namja yang akan jadi oppamu, dia juga salah satu anak dari korban tragedi itu” Jelas Soojung, Jiyeon dan Suzy membulatkan matanya, sementara L hanya mendengarkan dengan seksama karena tidak mengerti arah pembicaraan mereka yang menyinggung tentang sebuah tragedi naas.

 

“jinjja? Berarti dia salah satu dari anak sahabat appa dan omma?” Tanya Suzy.

 

“ne, maja. Jadi kita harus memperlakukannya seperti L oppa” Ucap Soojung, “geure? Berarti kita sekarang sudah punya dua oppa?” Tanya Jiyeon, “maja…dua oppa lebih baik” Sahut Suzy girang.

 

“huh, awas saja kalian lebih sering bermain bersama oppa baru kalian daripada sama aku” Ucap L tegas.

 

“gokjeongma oppa..kita akan selalu bermain bersama, iyakan?” Ucap Suzy, Soojung dan Jiyeon mengangguk pasti.

___

 

“Suzy-ah, Jiyeon-ah, Soojung-ah….mulai sekarang dia menjadi oppa kalian ne” Ucap Ny. Bae sambil memegang pundak seorang namja yang umurnya sekitar beberapa tahun di atas yeoja-yeoja kecil itu.

 

“annyeonghaseyo cheoneun Bae Suzy imnida..bangapseumnida oppa”

 

“annyeonghaseyo oppa…choneun Park Jiyeon”

 

“annyeonghaseyo choneun Jung Soojung”

 

Ucap ketiga yeoja itu dengan girang, mata mereka berbinar-binar melihat namja tampan di hadapannya sekarang ini.

 

“anyyeong sisters…choneun Kris imnida, bangapda” ucap namja itu melampirkan senyum terindahnya yang membuat ketiga yeoja di depannya semakin membinarkan mata mereka.

 

“ah uri oppa nomu nomu jjang..” ucap Jiyeon.

 

“oppa kau tampan sekali” ucap Suzy dengan girang. Kris hanya tersenyum tipis mendengar pujian-pujian yeoja-yeoja itu.

 

“oppa umurmu berapa?” Tanya Soojung, “ne? Ah..oppa berumur 13 tahun” Jawab namja itu.

 

“geure? Berarti kau lebih tua dari L oppa?” Tanya Jiyeon, “L oppa? Nugu?” Tanya Kris balik, “ah, L oppa? Dia adalah oppa kami juga. Anak dari sahabat appa dan omma” Jelas Suzy, Kris terlihat menyinggungkan senyumnya sedikit.

 

“geure? Sepertinya oppa ingin bertemu dengan oppa kalian yang satu ini” Ucap Kris.

 

“jinjja? Setiap weekend kita selalu menginap di rumah L oppa, mulai sekarang kau juga ikut ne oppa” Pekik Suzy, Kris mengangguk pasti dengan ajakan Suzy.

 

“mana mungkin aku tidak ikut, ini adalah kesempatan besar” Batin Kris.

 

Flashback END

 

“Suzy…Suzy….” Soojung menggoyangkan badan Suzy yang sedari tadi telah bercucuran dengan keringat.

 

“eungggghhh” Suzy sedikit menggeliat kemudian perlahan membuka matanya.

 

“mimpi buruk?” Tanya Soojung sambil menyeka keringat dipelipis Suzy, “ani, mimpi indah” Lirih Suzy menggelengkan kepalanya pelan.

 

“geure? Kau mimpi apa?” Tanya Soojung kini duduk di samping Suzy.

 

“pertemuan pertama dengan L oppa dan….” Soojung mengerutkan keningnya melihat perubahan ekspresi Suzy, “dan? Dan siapa?” Tanya Soojung.

 

“Kris oppa” Lirih Suzy pelan, dia sedikit meremas ujung selimutnya.

 

“jinjja? Sepertinya semalam kau mimpi sangat indah Suzy-ah, aku ingat saat pertama kali bertemu mereka. Mereka sangat baik..sampai….” Soojung menghentikan ucapannya saat merasakan cairan hangat jatuh dipunggung tangannya. Dengan segera Soojung menarik Suzy dalam dekapannya.

 

“gwenchana Suzy-ah..dia sudah pergi tidak akan kembali lagi, kau tidak usah takut ne” ucap Soojung menenangkan Suzy, Suzy hanya mengangguk pelan dalam pelukan Soojung.

 

“cah, sekarang kau mandi ne..kita bisa terlambat ke sekolah” Ucap Soojung menarik Suzy lalu memasukannya dalam kamar mandi.

___

 

“Bae Suzy datang…..” Pekik salah satu namja seraya masuk ke dalam kelasnya, sedetik kemudian kelas itu menjadi tenang.

 

“hoh…good job” Gumam Suzy saat berada di ambang pintu, dia masuk dan hendak duduk di bangkunya namun langsung ditahan oleh Soojung.

 

“stop! Aku ingin kembali ke tempatku…aku tidak nyaman duduk di belakang” Ucap Soojung melirik sedikit di bangkunya setelah Suzy merebut paksa bangkunya itu.

 

“Soojung-ah…” Rengek Suzy, namun Soojung menggelengkan kepala nya pasti, “andwe…aku tidak mau” Ucap Soojung, “Jung Soojung!” Pekik Suzy, namun itu sudah tidak mempan lagi untuk Soojung.

 

“Bae Suzy! SHIREO…kka pergi ke bangkumu sendiri” Pekik Soojung balik sedikit lebih keras, dia mendorong Suzy agar menjauh dari bangkunya.

 

“eisshhh” Desis Suzy sambil menghentakkan kakinya, dia menoleh sedikit ke arah bangkunya, dengan berat hati dia mendudukkan dirinya ke bangku lamanya itu.

 

“kau mimpi buruk?” Gumam Myungsoo saat Suzy telah sukses duduk di bangkunya, Suzy hanya diam tidak menghiraukan gumaman Myungsoo karena merasa pertanyaan itu bukan untukknya.

 

“ya Bae Suzy kalau orang bertanya kepadamu jawablah” Pekik Myungsoo agak tertahan tidak ingin membuat seisi kelas menoleh ke arahnya.

 

“ne? Kau berbicara denganku?” Suzy menoleh ke arah Myungsoo dengan memasang wajah datarnya.

 

“hoh, lihatlah dirimu ini, baru beberapa hari yang lalu aku menolongmu sekarang kau malah bersikap seperti ini kepadaku” Decak Myungsoo, Suzy hanya mendengus sebal mendengar Myungsoo mengungkit masalah malam itu.

 

“ne ne…aku mimpi buruk! Kau puas” Ucap Suzy dingin, dia langsung menangkup wajahnya ke dalam lengannya yang bersandar di atas mejanya.

 

“jinjja? Kau mimpi apa? Apakah seburuk itu sampai wajahmu seperti itu?” Tanya Myungsoo bertubi-tubi.

 

“Bae Suzy…jawablah….” Myungsoo menekan-nekan lengan Suzy dengan jari telunjuknya.

 

“aissshhh KIM MYUNGSOO!!!” Pekik Suzy keras membuat seisi kelas terlonjak kaget tapi tidak dengan Myungsoo, dan sialnya lagi di saat yang bersamaan Kim saem menginjakkan kakinya ke dalam ruang kelas mereka.

 

“BAE SUZY, KIM MYUNGSOO!!!” Pekik Kim saem membuat Suzy dan Myungsoo terlonjak kaget secara bersamaan.

 

“Keluar dari kelas ini! SEKARANG JUGA!” Lanjut Kim saem dengan teriakannya dan menekankan kata di akhir kalimatnya.

 

“keunde saem Suzy yang…” Ucapan Myungsoo terhenti saat merasakan tatapan tajam Kim saem.

 

“aku tidak peduli siapa yang salah, siapa yang benar. Yang aku tau kalian berdua keluar sekarang juga!” Ucap Kim saem dengan nada tingginya.

 

Suzy merasa sudah tidak bisa membela diri lagi walaupun tidak mencobanya melangkahkan kakinya keluar dari kelas, dia menoleh ke arah Jiyeon dan Soojung sebentar matanya memicing melihat kedua sahabatnya itu sedang terkekeh geli.

 

“Bae Suzy…Bae Suzy” Myungsoo meneriaki nama Suzy yang sedari tadi hanya berjalan lurus ke depan tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Myungsoo.

 

“ya ya…Bae Suzy”

 

Suzy menghentikan langkahnya saat telah sampai di tempat favoritnya itu, bukannya tidak menyadari namun Suzy hanya berusaha mengabaikan Myungsoo yang daritadi terus mengganggunya.

 

“Bae Suzy…sedari tadi aku memanggilmu eoh” Ucap Myungsoo ngos-ngosan setelah mengejar Suzy yang berjalan cepat menuju atap tadi.

 

“BAE SUZY!!” Pekik Myungsoo, dia sudah tidak tahan dengan Suzy yang tidak menghiraukannya.

 

“ah waeyo…kenapa kau selalu menggangguku eoh? Kka…” Teriak Suzy tanpa menoleh ke arah Myungsoo, dia malah menjatuhkan dirinya dilantai atap dan menerawang ke atas awan.

 

“aku tidak mengganggumu..aku hanya ingin bertanya sesuatu” Ucap Myungsoo seraya duduk di samping Suzy.

 

“apa itu? palli katakan, dan setelah itu kau tinggalkan aku sendiri” Ucap Suzy ketus.

 

“huh, tidak bisakah kau berbicara kepadaku dengan nada yang lembut? Kau tidak terlihat seperti yeoja” Dumel Myungsoo, Suzy malah memicingkan matanya ke arah Myungsoo.

 

“ya! Urus saja urusanmu, tidak usah mengurusku pabo!” Suzy menendang Myungsoo agar menjauh darinya, alhasil Myungsoo terjungkal ke belakang.

 

“aishh, appo!” Pekik Myungsoo, “apa yang mau kau tanyakan palli!” Balas Suzy dengan pekikan yang tak kalah keras.

 

“hoksi….kau mengenalku?” Tanya Myungsoo, dia mendekatkan dirinya lagi kepada Suzy namun sekarang dia telah duduk di depan Suzy saling berhadapan.

 

“ne, neo Kim Myungsoo teman sekelas dan sebangku ku. Apa kau tidak punya pertanyaan yang lebih masuk akal tuan Kim?” Ucap Suzy dingin, dia merasa dibodohi oleh pertanyaan gila Myungsoo.

 

“ani..bukan seperti itu…apa kau mengenalku saat kau masih kecil?” Ucap Myungsoo.

 

“waktu kecil? Hah, aniyo…aku tidak pernah mengenal orang yang bernama Kim Myungsoo, dan aku berharap tidak akan pernah mau mengenalnya” Ucap Suzy sedikit tertawa sarkastik.

 

“eisshh jinjja…aku serius Suzy-ssi, benar kau tidak mengenalku? Coba kau ingat-ingat dulu” Desak Myungsoo, Suzy mengerutkan keningnya dan memicingkan matanya seolah-olah mengingat wajah dan nama Myungsoo.

 

“eoh…kenapa mirip?” Suzy membulatkan matanya, setelah lama memperhatikan wajah Myungsoo dia seperti teringat akan seseorang.

 

“mirip? Mirip siapa? Keutchi, aku benarkan kau mengenalku” Ucap Myungsoo tak sabaran.

 

“aniyo…hanya mirip saja, kau sudah pasti bukan orang yang kukenal. Lagipula kenapa kau bertanya seperti itu eoh? Kalau memang aku mengenalmu seharusnya kau juga mengenalku kan? Kenapa malah bertanya kepadaku, apa kau tidak mengingatnya?” Tanya Suzy panjang lebar.

 

“ne, aku kehilangan ingatanku. Kalau dihitung-hitung sudah sekitar 3 tahun aku kehilangannya” Jawab Myungsoo, Suzy sedikit tersentak mendengar jawaban Myungsoo.

 

“aku mengalami kecelakaan waktu kelas 2 smp, dan orang tuaku membawaku ke Jepang untuk menjalani operasi. Setelah koma beberapa bulan aku siuman dan mulai saat itulah ingatanku seperti dimulai lagi dari awal” Jelas Myungsoo mengethaui raut wajah Suzy yang seakan menginginkan penjelasan yang lebih rinci.

 

“jadi selama ini kau tidak tau tentang masa lalumu? Terus apa hubungannya denganku?” Tanya Suzy.

 

“ne…kau ingat saat malam itu aku ke rumahmu? Aku seperti melihat bayangan masa kecil seseorang, entah itu milikku atau bukan, yang jelas aku melihat seorang namja dan yeoja kecil, kau tau? Yeoja kecil itu…” Myungsoo sedikit menggantungkan ucapannya.

 

“dia mengatakan hal yang sama sepertimu…”

 

“apa itu?” Tanya Suzy penasaran, baru saja Myungsoo akan membuka suaranya tiba-tiba bel istirahat berbunyi.

 

Kriiinggg Kriiiingg~

 

“ah sudah istirahat, kita ke kantin saja” Ajak Myungsoo, Suzy malah menekuk wajahnya “ya kau belum menjawab pertanyaanku” Dumel Suzy.

 

“kita masih punya banyak waktu nona Bae” ucap Myungsoo menggerlingkan matanya nakal ke arah Suzy.

 

“KIM MYUNGSOO!!!” Pekik Suzy, Myungsoo malah berlari keluar dari atap menuju toilet dengan terbirit-birit, takut mendapatkan tendangan maut dari Suzy lagi.

 

Bruuk~ Myungsoo sedikit meringis kecil saat tubuhnya menabrak namja jakung yang berjalan berbeda arah dengannya.

 

“aisshh, jwesonghamnida” ucap Myungsoo membungkukan badannya.

 

“lain kali kau harus lebih berhati-hati namja kecil,gwenchana?” Suara berat namja itu mebuat Myungsoo mendongak dan menatapnya bingung.

 

“ah hyung mianhae aku tidak melihatmu” Ucap seorang namja kecil lalu mengambil bolanya yang tadi sempat mengenai namja yang lebih tua darinya.

 

“lain kali kau harus lebih berhati-hati namja kecil,gwenchana?” Ucap namja jakung itu dengan lembut.

 

“ne hyung, mian. Kenapa kau malah bertanya padaku? Seharusnya aku yang bertanya kepadamu…apa kau baik-baik saja hyung?” Ucap namja kecil itu, hyungnya hanya membalas dengan anggukan kecil dan senyuman manisnya.

 

“hei, kenapa kau melamun?” Seruan namja jakung itu membuyarkan lamunan Myungsoo. Myungsoo memasang wajah bingungnya, apa ini? Kenapa semua orang mengatakan hal yang sama dengan bayangan yang selalu muncul di hadapannya. Pertama Suzy, kedua namja ini. Siapa sebenarnya Myungsoo saat dulu?

 

“anak muda, kau tidak apa-apa?” Tanya namja itu, Myungsoo mengerjapkan matanya berkali-kali.

 

“gwenchana hyung” Jawab Myungsoo refleks, setelah sadar dia langsung menutup mulutnya dan membungkuk seraya meminta maaf, “jwesonghamnida aku tidak bermaksud lancang..” Ucap Myungsoo pelan.

 

“hahaha, gwenchana. Aku malah senang kau memanggilku hyung, berarti aku masih belum terlalu tua” Ucap namja itu, “baiklah aku pergi dulu anak muda, kau berjalan yang hati-hati ne” Namja itu menepuk pelan bahu Myungsoo kemudian dia berjalan meninggalkan Myungsoo sendiri.

 

“huh, siapa namja itu? apa murid baru, ani pakaiannya terlalu dewasa untuk seukuran anak SMA. Ah mungkin guru baru” Gumam Myungsoo, dia kemudian melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda tadi.

 

“aku datang sisters” Gumam seorang namja yang sedang berdiri di depan ruang kepala sekolah.

___

 

“Jung Soojung makanmu pelan-pelan saja” Ucap Jiyeon kepada Soojung yang sedang asyik melahap makanannya dengan nikmat.

 

“ya..ini sudah pelan pabo” Ucap Soojung dengan mulut penuh makanan, “aisshh, makanmu seperti anak kecil saja” Minho yang baru saja duduk di meja Jiyeon dna Soojung menyeka beberapa makanan yang berhamburan di sekitar mulut Soojung.

 

“eoh oppa gomawo” Ucap Soojung tersipu malu, “ck, dasar” Gumam Jiyeon.

 

“ya belikan aku jus jeruk…” Suzy yang baru saja duduk di sela-sela Jiyeon dan Soojung langsung memerintah kedua namja dihadapannya itu.

 

“ne?” Tanya Seungho, “belikan aku minuman…aku haus” Ulang Suzy dengan wajah kesal.

 

“kenapa harus aku?” Tanya Seungho menunjuk dirinya sendiri, “terus harus siapa lagi yang aku suruh?” Suzy menajamkan matanya menatap Seungho, “pergilah…palli!” Pekik Suzy, Seungho langsung beranjak dari tempatnya tanpa aba-aba dan meluncur langsung ke konter makanan.

 

“ck..pabo” Decak Jiyeon, sementara Minho hanya terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu.

 

“igeo…” Seungho menyodorkan segelas jus jeruk pesanan Suzy di depan Suzy, tanpa basa-basi Suzy langsung menyeruputnya sampai tinggal setengah.

 

“huaaa, gomawo Seungho-ah…” Ucap Suzy dengan senyum manisnya, “cih, tadi saja wajahnya sangar begitu, sekarang malah manis-manisan” Gumam Seungho yang dihadiahi tawa oleh Minho.

 

“ya..kenapa kalian selalu mengikuti kita bertiga?” Tanya Jiyeon.

 

“waeyo? bukannya kita chingu?” Ucap Minho, “ara, tapi kenapa kalian tidak bersama yang lain saja? Kau tau, kami tidak pernah punya waktu untuk berbicara masalah pribadi, karena setiap waktu kalian selalu saja muncul” Cerocos Soojung.

 

“jinjja? Memangnya kalian akan membicarakan apa kalau sedang bertiga saja?” Tanya Minho penasaran, “waeyo? kau mau tau saja urusan perempuan” Tanya Suzy datar, “aniyo Suzy-ah, aku hanya penasaran dengan kalian. Hahaha” Ucap Minho sambil tertawa.

 

“eoh…bukankah yeoja itu….” Gumam Seungho menatap seorang yeoja yang baru saja melewatinya¸refleks arah pandangan keempat orang yang satu meja dengan Seungho ikut menatap yeoja yang dimaksudnya.

 

“hoh? Dia…” Gumam Soojung, “kau mengenalnya?” Tanya Jiyeon kepada Seungho.

 

“ne..bukankah dia yeoja yang kalian tolong waktu itu?” Ucap Seungho, DEG~ ketiga yeoja tersebut menegang seketika, mereka tidak menyangka kalau ada yang melihat mereka pada waktu itu. padahal Jiyeon sudah berusaha membuat yeoja itu tidak melihat tindakan mereka, ternyata ada orang lain yang melihatnya tanpa mereka sadari.

 

“neo..neo…” Ucap Suzy tercekat, “waeyo? Seungho benarkan? Dia yeoja yang kalian tolong tempo hari saat diganggu di gang kecil yang berada dekat sekolah” Tanya Mino, matanya menerawang ke raut wajah ketiga yeoja tersebut, bisa dikatakan bahwa ketiga yeoja itu tengah gugup dan tegang.

 

“kalian kenapa?” Tanya Seungho, dia sekilas melirik ke arah Minho sekedar memberi kode.

 

“kalian…..” Gumam Minho pelan.

 

“sebenarnya siapa?” Lanjut Seungho, Suzy, Soojung dan Jiyeon makin menegang saat merasakan tatapan menyelidik dari kedua namja itu.

 

“ap…apa maksudmu kami siapa eoh?” Tanya Soojung sambil tersenyum kaku, “tentu saja nan Bae Suzy, dia Park Jiyeon dan dia Jung Soojung…kalian tidak tau?” Ucap Suzy sedikit bergetar.

 

“bukan itu maksudku…..maksudnya kalian siapa sampai bisa berkelahi sehebat itu? jarang ada yeoja sehebat itu bisa melawan lima preman jalanan dengan mudah” Jelas Seungho maksud pertanyaan mereka.

 

“hoh…apa maksud kalian?….ah, aku sudah selesai” Ucap Soojung lalu beranjak dari tempat duduknya, “kalian tidak mau kembali ke kelas?” Lanjut Soojung melirik kedua sahabatnya yang masih mematung.

 

“ah…ne ne..kami kembali ke kelas dulu ne” ucap Jiyeon berusaha menarik Suzy untuk berdiri. Kemudian merek berjalan meninggalkan Seungho dan Minho.

 

“DEATH ANGELS!” Pekikan Seungho dan Minho membuat ketiga yeoja itu menghentikan langkah mereka yang baru saja menjauh sekitar tiga langkah dari meja mereka, badan mereka kini menegang dan bergetar hebat.

___

 

Pelajaran terakhir adalah pelajaran Park saem, namun seperti yang diketahui beberapa hari lalu Park saem telah pindah tugas di daerah Busan. Dan hari ini akan ada guru pengganti untuk mereka.

 

“cah anak-anak…tenanglah” Ucap Kang saem memasuki kelas mereka yang awalnya memang sudah tenang tanpa suara, bagaimana tidak, aura hitam dari belakang kelas membuat seluruh siswa bergidik ngeri.

 

Suzy, Soojung, dan Jiyeon sedari tadi hanya diam tak bergeming sementara Minho dan Seungho juga melakukan hal yang sama, beda dengan Myungsoo dan anak-anak lainnya yang merasa bingung, sejak mereka berlima memasuki kelas sudah terasa aura hitam dari dalam tubuh mereka.

 

“ya..kalian kenapa ? Apa sedang bertaruh siapa yang bisa lebih lama menutup mulutnya eoh?” Tanya Myungsoo kepada Seungho dan Minho dihadapannya, namun bukannya jawaban yang di dapat melainkan tatapan tajam Suzy.

 

“huh, kau kenapa lagi menatapku seperti itu?” Sadar ditatap oleh Suzy, Myungsoo memundurkan sedikit badannya yang tadinya condong ke depan dan menghadap kepada Suzy, namun sama seperti kedua temannya itu Suzy tidak membuka mulutnya secentipun.

 

“huh, kalian sungguh aneh” Dumel Myungsoo, malas memperdulikan kelakuan aneh orang-orang itu dia malah menenggelamkan kepalanya di atas kamus bahasa inggris tebal dan memejamkan matanya.

 

“mulai hari ini dan seterusnya Park saem akan digantikan oleh guru baru, dia adalah salah satu guru muda yang berprestasi. Di usia 23 tahunnya ini dia sudah bisa mendapat gelar doktor” Ucap Kang saem.

 

“aku harap kalian bisa bekerja sama dengan guru baru kalian ini, saem silahkan masuk” Lanjut Kang saem lagi mempersilahkan guru baru itu untuk masuk ke dalam ruangan.

 

Kelas yang tadinya dalam keadaan hening berubah menjadi riuh saat seorang namja jakung tinggi dengan potongan muka yang mendekati sempurna menginjakkan kakinya ke dalam kelas itu, bukan hanya wajah tampannya yang membuat seisi kelas menjadi riuh namun senyum yang dilemparkannya juga mampu membuat para yeoja-yeoja di kelas itu meleleh. Bahkan para namjanya juga memuji ketampanan namja itu.

 

“baiklah silahkan perkenalkan dirimu”

 

“baiklah…annyeonghaseyo, choneun Bae Kris imnida. Mohon kerja samanya, bangapda yaedura” Ucap namja itu dengan lembut, seisi kelas bersorak saat mendengar kalimat terakhir saem mereka. Namun tidak tiga yeoja yang sedari tadi diam saja.

 

Wajah ketiga yeoja itu terlihat pucat, badannya sangat terlihat bergetar. Mungkin keuda yeoja yang duduk bersama itu tidak separah yeoja yang duduk di bangku paling belakang. Suzy, matanya kini memerah. Keringat bercucuran di pelipisnya. Tangan kanannya meraih tangan Myungsoo yang bebas bergantung disampingnya kemudian meremasnya kuat.

 

“appo….” Ringis Myungsoo, dia mendongakkan wajahnya dan menatap Suzy yang sedang bergetar.

 

“ya ya..waeyo…Suzy…” Racau Myungsoo, suaranya sangat pelan sekarang karena tidak ingin membuat Kang saem menyadarinya.

 

“Bae Suzy..” Myungsoo menepuk pelan pipi Suzy yang makin menegang dengan tangannya yang satu.

 

“waeyo?” Tanya Myungsoo lagi, kini remasan tangan Suzy makin kuat. Matanya terus menatap lurus kearah namja jakung yang kini sedang menghampirinya.

 

“duwajuseyo….” Lirih Suzy pelan, Myungsoo hanya menatapnya bingung tidak tau harus melakukan apa.

 

“waeyo….apa yang harus aku lakukan?” Tanya Myungsoo, dia makin panik saat merasakan tubuh Suzy menegang dan berubah menjadi dingin.

 

 

TBC

 

Lagi dan lagi ini kependekan, soalnya kalo diteruskan bakal gak tau TBCnya mau di simpan di mana. Mian.

Di sini oppanya Suzy udah keluarkan? Hahaha mian ne yang biasnya Kris, di sini aku buatnya Kris sebagai orang yang bener-bener nappeun. Mian L tolong akunya jangan di bash ne J

Ah,kemaren aku baca kok comment kalian semua, hehe semua rata-rata samalah. Penasaran sama siapa oppa Suzy, terus bilangnya Myungsoo itu L oppanya Suzy.

Naha di sini pertanyaan kalian udah terjawab kan J seneng gak? Atau malah masih belum terjawab? 😀

Karena kalian udah baca, tinggalin jejak ne. Like atau comment gak apa-apalah J