Hurt Me Part 3

HURT ME

Author : elship | Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy | Minor Cast : Jung Soojung, Oh Sehun, Jung Eunji, Park Shin Hye as Bae Shin Hye | OC’s : Jung Jihoon, Kim Minsoo | Genre : Sad, Mariedlife, Romance | Rating : PG-15 | Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

Part 1 | Part 2

PLAAK~ tamparan keras mengenai wajah tampan Myungsoo, seketika Myungsoo membelalakan matanya merasakan wajahnya panas akibat tamparan yang diterimanya tanpa alasan itu.

“ya neo!” Pekik Myungsoo menatap tajam Suzy dihadapannya.

“nappeun! Aku tidak tau ternyata kau adalah orang yang sangat kejam” Lirih Suzy, Myungsoo memasang wajahnya bingungnya mendengar lirihan Suzy.

“apa maksudmu eoh? Nappeun? Kejam? Kau punya hak apa mengataiku seperti itu?” Ucap Myungsoo tak terima dikatai oleh Suzy.

“kau memang seorang nappeun! Tidak usah menunggu anak ini lahir! Kita bisa bercerai secepatnya kalau kau mau” Pekik Suzy dengan air mata yang masih membanjiri wajah mulusnya.

“mwo? Ya apa kata orang-orang nanti kalau aku menceraikanmu dengan cepat, setidaknya kita harus menunggu anak itu lahir dulu” Ucap Myungsoo santai.

“neo….aku sudah mengatakannya kalau mau bercerai tidak usah menunggu anak ini lahir! Besok aku akan mengajukannya dan memberitahu harabeoji” Pekik Suzy sebelum meninggalkan Myungsoo di depan dapur.

“ya…..berhenti di situ..ya aku belum selesai bicara! Ya!” Teriak Myungsoo memanggil Suzy yang masuk ke dalam kamarnya, sedetik kemudian Suzy mengeluarkan kepalanya.

“aku punya nama BAE SUZY!!! Bukan YA!” Pekik Suzy menekankan di kata Bae Suzynya kemudian masuk lagi ke dalam kamar.

“huh, apa-apaan yeoja itu? dia mau membuat harabeoji mati ditempat apa mau mengatakan ingin bercerai. Kau sudah tidak waras agasshi” Gerutu Myungsoo sambil menunjuk-nunjuk pintu kamar Suzy yang tertutup rapat.

“nappeun nappeun nappeun” Sementara dalam kamar Suzy terus bergumam pelan, sedari tadi matanya tidak bisa tertutup. Setiap menutup mata dia selalu teringat dengan perkataan Myungsoo tadi.

“aishh…kenapa aku harus terjebak dengan namja itu eoh” Gerutu Suzy, dia mengulas pelanperutnya.

“aegi? Aku akan segera punya aegi. Tapi appanya akan meninggalkanku setelah aegi ini lahir” Lirih Suzy, matanya sudah terasa berat untuk dibuka. Perlahan matanya mulai menutup dengan sempurna, beberapa detik kemudian terdengar dengkuran halus yang berasala dari mulut Suzy.

___

“huh, kenapa kau harus ikut kuliah di kampusku juga?” Gerutu Myungsoo sambil mengemudikan mobilnya yang baru saja keluar dari halaman rumah kakeknya.

“jangan tanya padaku, tanya pada harabeoji” Jawab Suzy singkat tanpa menolehkan kepalanya yang menghadap keluar jendela.

“kenapa kau tidak menolaknya eoh? Harusnya kau tinggal di rumah saja” Ucap Myungsoo dingin.

“aku juga ingin kuliah, aku ingin belajar. Wae kau tidak suka? Kalau kau tidak suka turunkan aku sekarang juga, aku akan kembali ke rumah harabeoji dan menolaknya sekaligus mengajukan surat perceraian kita” Ucap Suzy panjang lebar, mendengar itu Myungsoo hanya mendengus kesal. Dia tidak mungkin mebiarkan Suzy mengajukan surat perceraian, biasa-bisa kakeknya akan membunuh Myungsoo di tempat.

“sudahlah, aku sedang malas bertengkar denganmu” Ucap Myungsoo akhirnya.

“yang mulai duluan siapa” Gumam Suzy, dia kembali menopang kepalanya dangan tangan kanannya dan melihat pemandangan luar jendela.

Setelah sekitar dua puluh menit akhirnya Myungsoo dan Suzy sampai di kampus mereka, Seoul Art University. Myungsoo yang baru saja turun dari mobilnya langsung disambut dengan ketiga sahabatnya itu.

“oppa..kenapa kau baru datang eoh?” Soojung, menghampiri Myungsoo langsung melemparkan pertanyaan kepadanya.

“sebelum ke sini aku ke rumah harabeoji dulu” Jawab Myungsoo singkat, “eoh? Kau tidak tinggal di rumah harabeoji hyung?” Tanya Sehun, Myungsoo mengaggukkan kepalanya.

“dia..” Soojung menunjuk Suzy yang masih berdiri di seberang mobil Myungsoo, “dia orangnya?” Tanya Soojung sarkastik, Myungsoo hanya menganggukkan kepalanya. Dia kemudian memanggil Suzy untuk dikenalkan kepada teman-temannya.

“perkenalkan dirimu” Suruh Myungsoo, “annyeonghaseyo, Bae Suzy imnida” Suzy membungkukan kepalanya sedikit keapda tiga orang di depannya.

“annyeong, cheoneun Jung Eunji imnida, ini adik kembarku Jung Soojung. Kami tidak meiripkan? Hehe namanya juga kebar tidak identik, amutdeun banggapseumnida” Ucap yeoja di samping Soojung dengan riang dia kemudian mengulurkan tangannya kepada Suzy untuk bersalaman dengannya.

“ne, banggapseumnida” Ucap Suzy.

“Suzy….Bae Suzy? neo Suzy-ah?” Pekik Sehun dengan wajah terkejut, Suzy hanya memandang Sehun bingung.

“naya..Oh Sehun, gieok annha?”

“Oh Seh…un…Hunnie-ah?” Suzy membulatkan matanya menatap Sehun, Myungsoo, Soojung dan Eunji hanya menatap mereka heran.

“kalian saling mengenal?” Tanya Eunji, Sehun dan Suzy mengangguk pasti.

“urimani, teukki-ah” Ucap Sehun, Suzy melemparkan senyumnya kepada Sehun.

Flashback

 

Dua orang anak kecil yang masih memakai seragam sekolahnya terlihat sedang asyik bermain ayunan bersama, entah sudah berapa lama mereka bermain di taman itu namun mereka masih enggan untuk berhenti.

 

“Hunnie-ah, dorong yang kencang” Yeoja imut berpipi bulat menyuruh teman namjanya untuk mendorong ayunan yang dia naiki dengan kencang.

 

“arasseo, kau jangan menangis ne kalau ayunannya tinggi” Namja itu mengambil ancang-ancang dan shyuuuu~ dia mendorong ayunan tersebut dengan sekuat tenaganya, yeoja yang berada di atas ayunan itu hanya tertawa girang.

 

“huwaaa jaemisseo….” Pekik yeoja itu dengan girang.

 

“joha?” Tanya namja kecil itu , “mm, nan joha….Hunnie-ah, setiap hari kita harus selalu bermain di sini ne” Jawab Yeoja kecil tadi memamerkan gigi kelincinya.

 

“arasseo,meil kita akan selalu ke sini” Ucap namja kecil itu.

 

Beberapa bulan sejak terakhir kalinya dua anak kecil itu bermain di taman, yeoja kecil itu duduk sendiri di ayunan. Dia sedang mengingat kejadian yang baru-baru saja terjaterjadi beberapa bulan yang lalu.

 

“tokki-ah, mian aku harus pindah hari ini” Namj kecil tadi sedang menenangkan teman yeojanya yang sedang tersedu-sedu itu.

 

“kau sudah janji akan bermain bersamaku setiap hari Hunnie-ah” Ucpa yeoja itu di sela isakannya.

 

“mian..aku hanya pindha kota bukan negara, jadi kita masih bisa bertemu dan bermain bersama lagikan?”

 

“keunde Seoul sangat jauh dari sini, bagaimana bisa kita bertemu lagi?”

 

“gokjeongma…aku akan menemuimu suatu hari nanti, jadi uljima ne. Kau sangat jelek kalau menangis”

 

“arasseo, kali ini kau harus menepati janjimu untuk menemuiku” Yeoja kecil itu mengulurkan kelingkingnya dan namja tersebut mengaitkan kelingking mereka satu sama lain.

 

“yagsok”

 

“gothjimmal, sudah beberapa bulan lebih kau tidak pernah menemuiku Hunnie-ah” Lirih yeoja itu.

___

“wah, aku tidak menyangka bahwa istri Myungsoo adalah kau Suzy-ah” Ucap Sehun masih measang wajah tidak percayanya dengan yeoja di hadapannya ini.

“yah begitulah” Ucap Suzy tersenyum kaku.

“apa harabeoji yang menjodohkanmu dengan Myungsoo? Dia mengenalmu darimana?” Tanya Sehun, Suzy hanya bisa diam tidak tau apa yang harus dikatakannya. Haruskah dia jujur mengatakan yang sebenarnya atau membenarkan pertanyaan Sehun.

“aniyo…sasil nan….” Suzy sepertinya telah menetapkan hatinya untuk memberitahukan semua kepada Sehun, walaupun setelah bertahun-tahun mereka bertemu lagi tapi hanya Sehunlah yang selama ini pernah menjadi teman dekatnya. Dengan memberanikan diri Suzy menceritakan semua kepada Sehun mulai dari tujuannya datang ke Seoul sampai akhirnya dia berada di tempat itu sebagai istri Myungsoo.

“MWO? Neo….” Teriak Sehun tercekat, matanya membulat sempurna.

“apa yang kau katakan itu benar?” Tanya Sehun, Suzy mengangguk pelan seraya menundukkan wajahnya, “eisshh jinjja Myungsoo hyung! Nappeun…” Kesal Sehun, sementara Suzy hanya tersenyum kecut mendengar dumelan Sehun.

___

“ya Eunji-ah tidak biasanya kau bergabung dengan kami. Ke mana Sehun eoh?” Sahut Myungsoo melirik ke arah Eunji yang sedang menyantap makan siangnya di kantin kampus.

“dia bersama Suzy” Ucap Eunji datar, “Suzy? waeyo?” Tanya Myungsoo bingung, Eunji menghela nafasnya sebentar, meletakkan sumpitnya di atas meja dengan sedikit hentakan keras dan menatap lurus ke arah Myungsoo.

“mereka berteman saat kecil” Jawab Eunji, Myungsoo sedikit menahan tawanya melihat ekspresi Eunji yang kelihatan kesal, “mwoya? Ternyata ada yang sedang cem….aaaiisshh appo!” Belum selesai Myungsoo menyelesaikan ucapannya Eunji dengan sigap menendang tulang keringnya sampai membuatnya meringis kesakitan.

“tutup mulutmu oppa!” Pekik Eunji, Myungsoo hanya menganggukkan kepalanya menurut kepada Eunji.

“ya Jung Soojung, saudaramu ini kelewat perkasa. Sepertinya aku tidak bisa tinggal serumah dengannya” Bisik Myungsoo sambil bergidik kepada Soojung yang daritadi hanya cengengesan melihat tingkah eonninya dan Myungsoo yang sudah biasa itu.

“haha, makanya oppa kau jangan selalu menggodanya” Ucap Soojung sambil tertawa geli.

“huh” Myungsoo hanya mendengus sebal, dan sekali lagi dia melirik ke arah Eunji yang tengah melemparkan tatapan sinis ke arahnya. Dia kemudian berpura-pura tidak tau dan melempar mukanya.

___

Suara kicauan burung gereja yang merdu di pagi hari yang cerah itu tak berhasil membuat seorang namja tampan bangun dari mimpi panjangnya. Sampai akhirnya alarm dengan musik yang beralunan keras menyeruaki seluruh kamarnya memanggilnya untuk bangun dan melaksanakan aktifitasnya pagi itu.

Namja itu menggeliatkan badannya kasar di atas tempat tidur, perlahan matanya membuka sempurna. Wajah lesunya menghiasi pagi harinya ini.

“huh…kenapa rasanya malam begitu pendek” Racau namja itu, dia kemudian beranjak dari tempat tidurnya, mengambil handuk berwarna putih yang bergantung bebas di rak samping lemari pakaiannya dan berjalan keluar menuju kamar mandi.

Saat menuju kamar mandi dia tidak sengaja melihat sesosok yeoja yang beberpa bulan terakhir diketahui sebagai istrinya itu sedang menyiapkan sarapan pagi untuknya.

“huh, sudah 3 bulan..perutnya akan semakin membesar” Gerutu namja itu memperhatikan perut yeojanya yang sedikit membuncit ke depan. Dia kemudian melanjutkan langkahnya yang terhenti tadi.

Setelah 25 menit beberes, namja itu keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi dan rambut yang agak sedikit berantakan, sengaja dia tidak sisir agar terlihat lebih keren mungkin.

“ah, kau sudah selesai mandi? Igeo makanlah” Ucap yeoja itu dia menyodorkan mangkuk nasi kepada namja itu yang telah duduk dikursi yang biasanya namja itu duduki.

“hmm….ya Suzy-ah apa kau belum mengambil cutimu?” Tanya namja itu sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“ani, mungkin bulan depan aku akan mengambilnya waeyo?” Ucapa Suzy seraya duduk di hadapan namja itu.

“aniyo, hanya saja aku rasa perutmu sudah membesar. Apa kau tidak melihatnya?” Ucap namja itu sambil menunjuk perut Suzy dengan sumpit yang dia pegang.

“ya Myungsoo-ssi..jangan menunjuk aegiku seperti itu” Kesal Suzy, Myungsoo yang mendengarnya langsung menurunkan tangannya yang tadi di arahkan ke perut Suzy.

“huh, bukankah baru tiga bulan kenapa sudah terlihat?” Tanya Myungsoo lagi, “molla…jangan banyak tanya cepatlah habiskan makananmu itu” Ucap Suzy tegas, tak mau dapa t omelan dari yeoja cerewet di depannya itu dia langsugn menyantap makanannya dalam diam dan tenang.

“Suzy-ah, aku pergi duluan kau pergi sendir ke kampus ne” Sahut Myungsoo dari ambang pintu apartemen mereka, Suzy yang mendengarnya tiba-tiba keluar dari kamarnya seraya berlari kecil ke arah Myungsoo.

“chamkan….” Ucap Suzy, “ya ya..kau jangan berlarian dalam rumah” Pekik Myungsoo, “ah mian…bisakah kau mengantarku ke suatu tempat?” Tanya Suzy, Myungsoo dengan cepat menggelengkan kepalanya.

“shireo…aku akan telat kalau harus mengantarmu” Ucap Myungsoo, “ya kuliahmu masih ada satu jam lagi mana mungkin kau akan terlambat. Antar aku ne..” Bujuk Suzy sambil memasang wajah memelasnya.

“aiishh, kau mengintaiku eoh? Sampai jadwal kuliahkupun kau mengetahuinya…” Dumel Myungsoo, Suzy hanya tersenyum memamerkan gigi putihnya. “huh, ara ara..tapi kalau sampai aku telat kau harus menanggungnya” Myungsoo langsung berbalik meninggalkan Suzy yang bersorak senang.

“assa..setidaknya aku bisa menghemat waktu dan biaya” Pekik Suzy girang kemudian mengejar Myungsoo yang telah berjalan jauh.

“kau mau ke mana?” Tanya Myungsoo yang sedang fokus dengan kemudinya, “ah, itu..keunyang…” jawab Suzy, “keunyang mwo? Kalau bicara yang jelas” Tanya Myungsoo lagi, “mian..aku hanya ingin jalan-jalan dengan chinguku”

“chingu?” gumam Myungsoo, “eoh chingu…ah, turunkan aku di depan sana ne…”

Setelah mobil Myungsoo berhenti tanpa basa-basi Suzy langsung turun dan menghampiri seseorang yang kelihatannya sedang menunggunya itu.

“Hunnie-ah…” Sahun Suzy, Sehun yang tadi sedang duduk menunggu langsung mendongak ke arah Suzy,  “eoh wasseo?” Balas Sehun, “ne..mian aku telat, kau sudah menunggu lama?” Ucap Suzy sedikit memasang wajah menyesalnya.

“aigoo…gwenchana, aku baru saja datang” Ucap Sehun sambil mengacak gemas rambut Suzy, “ah jinjja? Baguslah kalau begitu” Ucap Suzy lega, “ne..ah bagaimana kabar aegimu eoh?” Sehun sedikit melirik perut Suzy yang agak menonjol, “baik…setiap minggu aku rutin check up di rumah sakit, kata dokter keadaannya sangat stabil” Jawab Suzy semangat.

“geure….aegi-ah, kalau kau lahir nanti semoga kau mirip dengan ommamu yang semangat ini ne, jangan appamu yang nappeun itu” Ucap Sehun sambil mengusap perut Suzy pelan, sementara Suzy hanya terkikik mendengar ucapan Sehun.

___

“huaa…yeppuda….” Ucap Suzy terpukau dengan pemandangan dihadapannya ini, “haha geurom…di sinilah salah satu tempat terindah di Seoul. Masih banyak lagi tempat yang lain Suzy-ah” Ucap Sehun.

“jinjja? Waahh, walaupun ini di kota besar tapi udaranya tidak sesesak yang kau pikirkan, melihat semuanya dari atas sini membuatku terkagum-kagum” Ucap Suzy matanya masih memandang lurus ke depan.

“ah apa ini?” Suzy berjalan menuju pembatas pagar yang dipenuhi dengan ratusan bahkan mungkin ribuan gembok beraneka bentuk dan warna.

“ah ini? Ini salah satu cara sepasang kekasih untuk mengikat hubungan mereka. Kata orang-orang kalau kau menulis namamu dan pasanganmu di atas gembok dan mengaitkannya di sini, cinta kalian tidak akan terputus” Jelas Sehun, Suzy hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

“Sehun-ah…kau tidak mau mencobanya?” Usul Suzy, Sehun sedikit tersentak mendengar ucapan Suzy.

“aku akan menuliskan namaku dan Myungsoo, kau menuliskan namamu dengan yeoja yang sedang kau taksir. Otthae?” Lanjut Suzy lagi, terlihat semburat kecewa di air muka Sehun, yah tentu saja Suzy akan menuliskan namanya dan Myungsoo. Apa yang Sehun pikirkan saat Suzy mengajaknya.

“geure? Baiklah kita membeli gembok dulu ne” Jawab Sehun, dia bersama Suzy kemudian pergi membeli gembok dan kembali lagi ke tempat tadi untu mengaitkan gembok mereka.

“Suzy…Myungsoo, last forever” Gumam Suzy sambil menuliskan kata-kata yang diucapkannya itu, Sehun memperhatikan dengan seksama.

“Suzy-ah, kau menyukai Myungsoo hyung?” Entah ada angin apa Sehun mengatakan itu, hanya saja dikepalanya saat ini sedang terngiang-ngiang pertanyaan yang dilontarkannya tadi.

“haha, kau lucu Sehun-ah…tentu saja aku menyukainya” Jawab Suzy sambil tertawa pelan.

“jinjja? Aku kira kau hanya terpaksa menikah dengannya” Gumam Sehun, “aniya..awalnya memang seperti itu Sehun-ah..geunde, aku juga tidak tau sejak kapan rasa itu telah muncul” Jelas Suzy.

“hmm, geure…cah apa kau sudah selesai? Kita lekas memasangnya ne” Ajak Sehun mengalihkan perhatian Suzy, dia tidak ingin melanjutkan topik ini lebih jauh lagi.

“ne…Sehun-ah aku liat punyamu coba…” Suzy menghampiri Sehun dan berusaha mengintip untuk melihat gemboknya.

“andwe..kau tidak boleh melihatnya, nanti saja kalau sudah saatnya” Cegah Sehun, Suzy langsung mempoutkan bibirnya dan kemudian berjalan mendahului Sehun.

“nah sudah terpasang, baik-baik di sini ne jangan sampai hilang” Ucap Suzy menepuk pelan gembok yang baru saja dipasangnya tadi, “eoh Sehun-ah, palli aku lapar” Suzy menyahut kearah Sehun yang sedang memasang gemboknya agak jauh dari tempat Suzy.

“ah ne….kajja” Ucap Sehun setelah menghampiri Suzy kemudian menariknya untuk pergi ke tempat makan. Sehun sedikit menoleh ke arah gembok yang dipasangnya tadi lalu tersenyum penuh arti.

‘Sehun…Suzy’

Suzy pov

“Suzy-ah kau tunggu di sini dulu ne” Ucap Sehun.

Ah sepertinya sudah sepuluh menit dia pergi, memangnya ke mana? Ah tega sekali meninggalkanku. Daripada aku bosan mending aku berjalan sebentar.

“eoh…bukannya itu perusahaan fashion yang sedang terkenal itu?” Aku memandang gedung yang tak jauh dari hadapanku ini. Wuah gedungnya sungguh besar.

Aku melangkahkan kakinya untuk masuk ke gedung itu, tanpa sadar kini aku telah berada di depan lobi, aku sangat ingin menjadi desaigner dan bekerja ditempat ini. Apakh bisa? Ah semoga saja.

Eoh? Aku melihat beberapa mobil mewah berhenti tepat disampingku, siapa? Ah mungkin presdirnya. Saat salah satu pintu mobil terbuka seorang pria paruh baya bertubuh tinggi tegap keluar.

DEG~

“appa…” Lirihku, yah appaku. Wajahnya sangat mirip dengan wajah appa di foto yang diberikan oleh Shinhye eonni.

“appa!” Sahutku, yah dia berbalik. Apa dia mengingatku? Ani tidak mungkin dia mengingatku. Kata eonni appa pergi saat aku belum genap satu bulan di perut eomma.

“nuguseyo?” Tanya salah satu ajudan appa, “appa…nan Suzy. mollaseo?” Aku tidak menghiraukan pertanyaan ajudan itu yang menurutku tidak penting. Aku kembali menatap appa, dia mungkinterlihat bingung.

“nan Suzy, Bae Suzy..appa kau lupa denganku? Omma…Bae Hae ra” Ucapku, mungkin dengan menyebutkan nama eomma dia bisa mengingatnya. Namun apa? Dia hanya menggelengkan kepalan lalu memutar badannya dan masuk ke dalam gedung itu tanpa mengatakan apapun.

“appa…” Dia pergi, ah dia tidan mengingat eomma? Apa dia bukan appa..tapi wajahnya sangat mirip.

“Suzy-ah…” Kurasakan seseorang menepuk pundakku, aku berbalik dan mendapatkan Sehun sedang menatapku garang.

“sudah kubilang jangan kemana-mana, apa yang kau lakukan di sini” Tanyanya, “ah mian, tid aku kebosanan menunggumu. Jadi aku berjalan sebentar” Jawabku, kulihat dia menganggukan kepalanya.

“Sehun-ah” Gumamku, dia menoleh kepadaku, “aku melihat appaku” Lanjutku kulihat matanya membulat tidak percaya, “jinjja? Eodi?” Tanyanya tidak sabaran.

“baru saja di sini…tapi sepertinya dia tidak mengingatku, bahkan saat aku menyebutkan nama eomma dia hanya pergi begitu saja” Kulihat wajahnya tengah berpikir, “di sini?” Tanyanya memastikan, “ne, sepertinya dia adalah presdir di sini. Karena aku melihat banyak yang mengawalnya saat turun dari mobil” Jelasku, kulihat wajah Sehun sedikit terkejut, ada apa?

“presdir? Kau tidak salah?”

“ne..sepertinya sih” Jawabku, “ah itu tidak mungkin Suzy-ah…” Ucapnya, wae, apanya yang tidak mungkin.

“waeyo?” Tanyaku bingung, “ani..nanti kita pastikan lagi ne. Sekarang kita pulang saja, nanti kau kelelahan” Balas Sehun, mwoya kenapa membuatku penasaran seperti ini.

Aku menoleh ke belakang sedikit mataku menangkap sesosok yeoja yang kukenal masuk melenggang ke dalam gedung itu. aku mengerjaokan matak berkali-kali, ah ani aku mungkin salah lihat.

___

Author Pov

Tiit tiit~

Bel yang sedari tadi ditekan oleh Myungsoo tak kunjung-kunjung membuat sang pemilik rumah membukakan pagar rumah untuknya, dia merutuki yeoja yang berada dalam rumah sekarang karena membiarkannya membeku di luar sini.

“eish, yeoja itu kebiasaan selalu lama membuka pintu” Gerutu Myungsoo, sedetik kemudian pagar rumah yang berada di depannya secara otomatis terbuka dengan cepat Myungsoo masuk ke dalam rumah tak tahan dengan dinginnya angin malam yang menerpa kulitnya itu.

“ya Eunji-ah, sudah berapa kali kubilang kau hau harus langsung membukakanku pagar kalau aku datang” Omel Myungsoo saat melihat Eunji memebukakan pintu untuknya.

“aissh, kenapa setiap kau datang aku selalu berada di toilet eoh? Jangan salahkan aku pabo” Balas Eunji, “kau tidak mau masuk? Ya sudah”  Lanjut Eunji lagi, dia hendak menutup pintunya namun dengan cepat dia menyergah.

“ani ani..aku akan masuk…” Ucap Myungsoo, “ya aku lapar, buatkan aku makanan” Lanjut Myungsoo lagi, “heol..kau pikir aku pembatumu eoh? Kau punya istri di rumahkan? Kenapa kau tidak pulang ke rumahmu saja untuk makan?” Ucap Eunji kesal.

“dia belum pulang sepertinya, masih asyik bermain” Jawab Myungsoo sekenanya, “bermain dengan siapa?” Tanya Eunji penasaran, “Sehun” Myungsoo menegakkan badannya dan menatap Eunji yang terlihat terkejut.

“hoo…..Jung Eunji, kau cem….auuuuhhh appo!” Belum Myungsoo menyelesaikan perkataannya Eunji lagi-lagi menendang tulang keringnya itu, “kau mau makan apa?” Tanya Eunji ketus, “huh, sepertinya tadi ada yang menyuruhku untuk makan di rumah” Ucap Myungsoo sarkastik.

“palli kau mau makan apa? Sebelum aku menghancurkan kakimu itu” Pekik Eunji, Myungsoo yang mendengarnya hanya bergidik ngeri.

“apa saja…” Jawab Myungsoo sedikit takut.

“meogo..” Eunji menyodorkan sepiring japchae untu Myungsoo, “japchae? Apa tidak ada yang lain Eunji-ah?” Tanya Myungsoo, “obso..aku hanya bisa membuat ini, palli meogo” Jawab Eunji ketus.

“ara..selamat makan” Ucap Myungsoo, dia kemudian melahap makanan dihadapannya, “wuaah massita..sama persis dengan masakan omonim” Ucap Myungsoo dengan mulut penuh makanan, sejenak raut wajah Enji berubah sedih mendengar ucapan Myungsoo yang tentang eommanya.

“ya ya..wajah apa itu eoh? Kau masih sedih saat memikirkannya? Kau tidak lihat Soojung, dia sekarang sudah ceria, tersenyum terus. Kau jangan bersedih seperti itu” Titah Myungsoo, namun tidak membuat Eunji merubah raut wajahnya itu, malah terlihat semakin sedih. Yah dia memang bukan Soojung, adiknya yang setiap hari terlihat ceria dan mungkin telah melupakan kesedihannya.

Eunji masih terlalu ingat bagaimana saat eommanya masih ada dulu, bukannya Soojung melupakan eommanya hanya saja Soojung mungkin sudah merelakan kehilangan eommanya dengan tulus. Beda dengan Eunji yang masih belum merelakannya.

Flashback

 

“pesawat dengan boeing air 73xxx penerbangan menuju Korea-Jepang mengalami gangguan saat tengah berada di atas awan, sehingga menyebabkan pemutusan sambungan komunikasi”

 

Tiga anak kecil yang sedang asyik bermain tadi tiba-tiba menoleh ke arah TV yang sedang menanyangkan breaking news.

 

“karena susahnya mendapat instruksi, pesawat tersebut kehilangan kendali dan terjauth bebas di bukit yang berada di kawasan daegu, sampai berita ini diturunkan maish belum dipastikan berapa jumlah korban jiwa karena sangat sulit untuk mengevakuasinya”

 

“harabeoji..bukankah itu pesawat yang eomma tumpangi?” Seorang yeoja kecil menghampiri pria tua yang sedang seksama memperhatikan nama-nama korban yang telah diketahui idengtitasnya itu.

 

“ne, ommamu, omma dan appa Myungsoo juga “ Jawab pria tua itu, sedetik kemudian matanya terbelalak menatap layar tv led di dipannya itu.

 

Kim Jong Woo

Kim Se ra

Jung Ha na

 

Tiga nama yang masuk ke dalam daftar korban jiwa itu sontak membuat pria tua tadi menegang, ditatapnya ketiga anak kecil yang sedang memandangnya dengan wajah penuh tanya.

 

“omma kalian…” Lirih pria tua itu.

 

“omma….andwee..hiks hiks, omma…” Dua orang yeoja kecil sedari tadi terisak di hadapan abu ommanya.

 

“Soojung-ah, Eunji-ah…kalian relakan omma ne, dia sudah tenang di alam sana” Jung Jihoon, appa Eunji dan Soojung menenangkan kedua putrinya itu.

 

“andwe..appa suruh omma kembali ne, dia tidak boleh meninggalkan kita seperti ini” Racau Eunji disampingnya Soojung hanya bisa terisak keras.

 

“geumanhae..nanti kalian sakit kalau terus-terusan begini” Jihoon memandang sendu kedua anaknya itu yang masih kecil, dia sungguh tidak tega membuat anaknya semakin sakit.

 

Setelah acara pemakaman selesai, keluarga Jihoon mengunjungi rumah duka keluarga Kim, di sana suasananya tak beda jauh dengan suasana dirumahnya, Kim Minsoo terlihat sangat terpukul melihat abu anak satu-satunya itu. disampingnya seorang namja kecil hanya bisa menatap nanar abu kedua orang tuanya.

 

“ahbeoji..” Sahut Jihoon, Minsoo merasa dipanggil menolehkan kepalanya dan melihat Jihoon bersama kedua anaknya.

 

Eunji dan Soojung yang tadinya sudah tenang kini terisak lagi, “ahbeji…omonim…” Isak kedua gadis itu.

 

“ya diamlah, orang tuaku tidak bisa tenang kalau kalia menangis seperti itu” Tegus namja kecil yang berada di samping Minsoo tadi.

 

“hiks…Myungsoo-ah…kau tida bersedih” Tanya Eunji yang masih seunggukan.

 

“aniyo..aku tidak bersedih, ini memang sudah takdir mereka untuk pergi, jadi untuk apa ditangiskan” Jawab Myungsoo. Seketika kedua yeoja itu langsung menghentikan tangisannya dan ikut duduk di samping Myungsoo.

 

Setelah selesai pemakaman, Jihoon dan Minsoo sedikit berbincang di ruang kerjanya, sementara Myungsoo, Eunji dan Soojung bermain di kamar Myungsoo.

 

“Myungsoo-ah, apa kau akan meninggalkan kami?” Tanya Soojung kepada Myungsoo yang baru saja mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah.

 

“aniyo..aku sudah pernah berjanji dengan omonim untuk menjaga kalian, jadi aku tidak akan meninggalkan kalian” Jawab Myungsoo, “janji? Kapan?” Eunji mendekati Myungsoo dan bertanya dengan antusias.

 

“hemm, sudah lama. Mungkin saat kita baru masuk sekolah dasar, dia menitipkan kalian berdua kepadaku saat dia tidak bisa menjaga kalian lagi, mungkin sekarang inilah maksudnya” Jelas Myungsoo, mata Eunji sudah mulai berkaca-kaca lagi mengingat eommanya yang baru saja dimakamkan tadi.

 

“ya pabo..sudah kubilang jangna menangis…mulai sekarang aku tidak mau melihat kalian menangis ara” Tegas Myungsoo kepada Eunji dan Soojung.

 

“mulai sekarang kalian menjadi dongsaengku…jadi turuti semua perintahku” Lanjut Myungsoo lagi, dengan cepat Soojung dan Eunji mengangguk pasti.

___

“melamun lagi nona Jung?” Suara Myungsoo membuyarkan lamunan Eunji bersamaan dengan sebuah minuman soda berkaleng disodorkan kepadanya

“ah gomawo” Ucap Eunji, “eungg..kau tidak kuliah?” Tanya Eunji pasalnya sekaran gseharusnya jam kuliah Myungsoo, tapi kenapa dia malah berada di kantin bersamanya?

“ani..sebenarnya aku kuliah, tapi tadi aku melihat seorang yeoja cantik sendirian sedang melamun. Entah melamunkan apa, namja mungkin?” Ucap Myungsoo sedikit menggoda, Eunji langsung melemparkan tatapan tajamnya.

“haha, mian..kau jangan galak-galak begitu Eunji-ah, ara kau mengingat eommamu?” Tanya Myungsoo, Eunji mengangguk pelan.

“aigoo anak ini, sudahlah..kau jangna bersedih terus wajahmu akan jelek kalau selalu dibuat seperti itu” Myungsoo sedikit menepuk kedua pipi Eunji.

“gomawo…” Lirih Eunji, “untuk?” Myungsoo menaikkan satu alisnya, “kau selalu ada untukku dan Soojung” Jawab Eunji. Seketika tawa Myungsoo meledak.

“hahaha, kau lucu sekali Eunji-ah. Tentu saja aku harus selalu ada untuk kalian. Sebagai oppa yang baik kan harusnya menjaga kedua dongsaengnya yang cantik ini” Ucap Myungsoo di sela tawanya sambil mengedipkan satu matanya, Eunji tersenyum geli melihat Myungsoo.

“oppa..kenapa kau tidak menjemputku?” Soojung yang baru saja datang langsung berdumel kepada Myungsoo.

“ah mian, tadi aku bangun telat juga dan aku punya kuliah pagi” Jelas Myungsoo, Soojung hanya mempoutkan bibirnya kesal.

“aigoo, anak ini suka sekali marah-marah. Kau tidak kasian sama Myungsoo oppa yang selalu saja kau suruh ke sana ke sini eoh?” Dumel Eunji, Soojung tidak membalas perkataan Eunji dia malah makin mempoutkan bibirnya. Myungsoo melihat gemas kearah Soojung, selama ini baginya Soojung sudah seperti boneka untuknya, bukan boneka yang selalu dipermainkan namun lebih mengarah boneka yang selalu menghiburnya disaat dia suntuk.

“haha uri Soojungie nmou kyeowo…” Ucap Myungsoo sambil mencubit kedua pipi Soojung, “oppa!” Pekik Soojung, Eunji dan Myungsoo hanya tertawa geli. Senang sekali rasanya melihat Soojung ngambek seperti ini, dia terlihat lebih lucu.

___

Suzy kini tengha berada dikediaman harabeoji. Harabeoji menyuruh Suzy untuk mengunjunginya, karen sejak menikah Suzy haya beberapa kali mengunjugi harabeoji.

“Lee ahjumma..harabeoji di mana?” Tanya Suzy yang baru saja masuk ke dalam rumah, “ah tuan sedang berada di ruang kerjanya agasshi” Ucap Lee ahjumma yang baru keluar dari dapur, “ah geure. Gomawo” Ucpa Suzy kemudian melangkahkan kakinya ke ruang kerja harabeoji.

“harabeoji, aku datang” Sahut Suzy, dia masuk ke dalam ruang kerja Minsoo.

“eoh Suzy-ah kau sudah datang? Myungsoo mana?” Minsoo yang sedang berkutat dengan beberapa dokumennya sedikit kaget melihat kehadiran Suzy.

“ah dia tidak bisa, sore ini dia punya kuliah, jadi aku sendiri yang datang” Jelas Suzy, dia menyodorkan bingkisan yang dibawanya untuk harabeoji, “igeoo, untuk harabeoji…aku membuat cake untukmu” Ucap Suzy.

“jinjja? Gomawo en” Ucap Minsoo dengan senang, “ah ya bagaimana keadaan kandunganmu Suzy-ah?” Tanya Minsoo.

“baik harabeoji, sudah menginjak bulan ketiga..bulan depan kata dokter kita sudah bisa mengecek yeoja atau namja” Jelas Suzy, “jinjja? Aku berharap cicitku yang pertama adalah yeoj” Ucap Minsoo, Suzy menganggukkan kepalanya setuju.

“aku tidak ingin namja, nanti dia sama nakalnya dengan appanya itu” Gurau Minsoo, Suzy hanya tertawa lepas mendengar ucapan harabeoji.

“ah, harabeoji..aku sudah menemukan appaku” Ucap Suzy, harabeoji terlihat kaget mendengar ucapan Suzy, “jinjja? Eonje?” Tanya harabeoji.

“kemarin saat aku sedang berjalan-jalan tidak sengaja aku melihatnya di depan salah satu gedung perusahaan fashion terkenal” Jelasku, “gedung apa? Siapa tau harabeoji punya koneksi di sana, harabeoji akan menanyakannya untukmu”

“jinjja? Eumm Jk fashion” Ucap Suzy, Minsoo sedikit tersentak mendengar nama perusahaan itu.

“jinjja? Kebetulan sekali appa Soojung dan Eunji adalah oresdir di tempat itu, kau mau harabeoji menanyakannya?” DEG~ persedir? Ditempat itu, bukannya yang dia lihat kemari itu presdir?

“appa Soojung?” Tanya Suzy memastikan, Minsoo sedikit mengangguk.

“berarti kemarin aku tidak salah lihat” Gumam Suzy, “lihat apa?” Tanya Minsoo.

“ah, kemarin aku melihat Soojung amsuk ke dalam gedung itu” Jawabku.

“appa Soojung adalah presdir, appa yang kemarin aku lihat adalah presdir” Suzy sedikit gelisah dengan pemikirannya sendiri.

“apa appa mempunyai keluarga lain di sini?”

TBC

Aahh, buntu..part ini jalannya buntu banget…gak tau mau dikemanain. Jangan kecewa ne, huaa di sini Suzy sudah mengatakan kalau menyukai Myungsoo, tapi author gak tau mau dibuat seperti apa. Yah jadilah seperti ini. Hahah…Mian yang udah nunggu lama ne,ah aku mau ngucapin gomawo buat yang udha comment dipart kemaren J makasih udah jadi reader yang baik xoxo J

Yah sesuai dengan permintaan yang request ff ini, nextnya aku akan protect karena sepertinya next udah bagian klimaksnya deh. So seperti biasa kalau mau minta pw mention ke twitter author >> @elship_L atau inbox ke Akun FB author >> Elship L Shipper