Hurt Me Part 7

HURT ME

Author : elship | Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy | Minor Cast : Jung Soojung, Oh Sehun, Jung Eunji, Park Shin Hye as Bae Shin Hye | OC’s : Jung Jihoon, Kim Minsoo | Genre : Sad, Mariedlife, Romance | Rating : PG-15 | Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6

WARNING!!!

Part ini sungguh membosankan…dan kalian jangan kaget ne setelah membacanya….

Mian kalau tidak sesuai dengan ekspektasi kalian L

Typo bertebaran (author gak review)

Sorry For Typo~

“mian Sehun-ah aku datang telat…kau menunggu lama?” Ucap Suzy yang baru saja datang.

 

“eoh gwenchana..duduklah” Balas Sehun menyuruh Suzy untuk duduk.

 

“bagaimana keadaanmu? Baik-baik saja?” Tanya Sehun, “ne…aku sudah sembuh total, ya…kau ke mana selama ini eoh? Kenapa baru menghubungiku? Saat aku menelponmu kau tidak mengangkatnya”

 

“mian…aku ada urusan, sebenarnya aku ingin menemuimu hari itu tapi Eunji mengatakan kau pulang ke Gwangju bersama hyung” Ucap Sehun.

 

“ne….kami di sana selama beberapa hari. Kau punya urusan apa?” Tanya Suzy penasaran.

 

“mm…keugo, aku akan kepergi” Ucap Sehun agak ragu, “Kau mau ke mana?” Suzy memasang wajah terkejutnya.

 

“London…”

 

“mwoya? Kenapa jauh sekali, kau mau apa ke sana? Kau mau pergi lagi eoh?” Pekik Suzy atas keterkejutannya.

 

“makadari itu aku mengajakmu bertemu di sini” Ucap Sehun, “ne?” Suzy mengerutkan keningnya tak mengerti.

 

“kau…pergilah bersamaku ke London” Mata Suzy membulat mendengar ajakan Sehun, “michinom…” Ucap Suzy tak percaya.

 

“aku serius Suzy-ah, ikutlah denganku ne…kita mulai hidup yang baru di sana” Ucap Sehun.

 

“Sehun-ah..aku…”

 

“nan ara…kau menyukai hyung, tapi aku tidak tau apa hyung menyukaimu juga atau tidak” Potong Sehun sebelum Suzy berbicara.

 

“kau sudah tau, tapi kenapa kau melakukan ini?” Tanya Suzy.

 

“karena aku menyukaimu…aku menyukaimu sejak pertama kita bertemu, dan aku semakin menyukaimu saat kita selalu bermain bersama saat itu. dan sekarangpun perasaan itu tak pernah berubah” Jawab Sehun. Mata Suzy terbelalak mendengarkan pengakuan Sehun.

 

Hening…terjadi selama beberapa menit di dalam cafe, Suzy dan Sehun enggan untuk membuka suara mereka pasca pengakuan yang dituturkan Sehun tersebut, mereka hanya sibuk menyantap minuman mereka masing-masing.

 

“apa kau benar-benar ingin melakukannya?” Sang yeoja membuka suaranya, memecah keheningan yang terjadi diantara mereka.

 

“eoh…otthae?” Tanya sang namja.

 

“mian Sehun-ah geunde…”

 

“hajima…aku tidak ingin mendengarnya sekarang, aku akan pergi dua minggu lagi. Dan pada saat itu kau bisa mengatakannya” Ucap namja itu yang dipanggil Sehun tadi.

 

“aku bisa mengatakannya sekarang juga” Ucap yeoja itu pasti, “aniyo…kalau kau mengatakannya hari ini sama saja kau tidak memikirkan tentang ucapanmu itu. aku akan memberimu waktu selama dua minggu itu, mungkin saja jawabanmu bisa berubah” Jelas Sehun.

 

“geunde…”

 

“Suzy-ah, jebal…pikirkanlah tentang ini, aku sudah memikirkannya matang-matang dan inilah pilihanku. Aku harap kau punya pemikiran yang sama denganku” Sehun memohon pada yeoja itu dengan wajah memelasnya.

 

“hmm, arasseo…kalau dua minggu ke depan jawabanku masih tetap sama kau harus menerimanya” Ucap Suzy.

 

“ok call…” Pekik Sehun sambil mengulurkan tangannya kepada Suzy, “ok” Jawab Suzy.

 

“geunde Sehun-ah, apa kau benar-benar akan pergi?” Raut wajah Sehun yang tadinya senang kini berubah.

 

“eoh…jangan tanyakan lagi, karena jawabannya akan selalu sama” Gumam Sehun, “emm arasseo” Jawab Suzy pelan.

“Suzy-ah kau yakin akan pergi?” Ucapan Sehun membuat Suzy menghentikan lamunannya, “ne..” Jawab Suzy datar.

“geunde apa ini tidak terburu-buru?” Tanya Sehun lagi, “aniyo…bukankah kau ingin aku ikut denganmu?” Ucap Suzy.

“ara, tapi rencananya masih beberapa hari lagi…” Jawab Sehun, “beberapa hari lagi dan hari ini apa bedanya? Toh akhirnya kita akan tetap pergi kan” Sela Suzy.

“Shinhye noona bagaimana?” Tanya Sehun, raut wajah Suzy berubah menjadi khawatir, “geokjongma, aku akan memberi tahunya setelah kita sampai di sana, aku akan menceritakan semua kepadanya” Jawab Suzy.

“hyung?” Sehun langsung menolehkan kepalanya ke arah lain saat melihat perubahan wajah Suzy, “arasseo aku tidak akan menyebutnya…”

“penumpang dengan penerbangan boeing air 73xxx menuju Heathrow International Airport agar segera menuju kabin pesawat melalui gate 4”

“Suzy-ah, kita sudah dipanggil…ayo berangkat” Ucap Sehun seraya berdiri dan memegang troli yang berisi barang-barang mereka.

“eoh…” Jawab Suzy, dirasakannya handphonenya bergetar, dia membukanya dan melihat nama pemanggil. Suzy menghela nafas beratnya sebentar kemudian berjalan berlawanan arah dengan Sehun.

“Suzy-ah kau masuk duluan, aku akan membawa ini utnuk dimasukkan ke bagasi, kau tunggu ak…Suzy-ah…” Sehun memekik memanggil nama Suzy saat melihatnya berjalan membelakanginya.

“Suzy-ah kau mau ke mana?” Tanya Sehun, Suzy tak menjawab dan meneruskan langkahnya, setelah sampai tepat di depan trash bin, Suzy langsung melemparkan handphonenya ke dalam tempat sampah itu.

“ya apa yang kau lakukan?” Pekik Sehun, “membuangnya, kau bisa membelikanku lagi di sana kan” Jawab Suzy datar, kemudian berbalik arah berjalan ke tempat check ini tiket.

“huh…” Sehun menghela nafasnya, matanya sedikit menangkap layar handphone Suzy yang masih menyala tersebut ‘Myungsoo calling’.

___

Dentuman musik club yang keras membuat para manusia yang berada di dalamnya menggerakkan tubuh mereka mengikuti irama musik yang terdengar. Dari lantai dansa mereka menggeliatkan badan mereka ke kiri dan ke kanan.

Di sudut meja bartender terlihat seorang namja yang sama sekali tidak tertarik dengan musik yang mengalun keras itu. dia hanya sibuk dengan minuman yang berjejer di depannya, tanpa henti memasukkan minuman tersebut ke dalam tenggorokannya. Meskipun sudah kehilangan sedikit kesadaran, namja itu masih tetap meminum minumannya.

“oppa! Apa yang kau lakukan di sini? Pulanglah…” Seorang yeoja yang terlihat tergesa-gesa memasuki ruang gelap nan ramai tersebut segera menghampiri namja itu setelah mendapatkan sosoknya.

“kau jangan minum lagi, ayo kita pulang” Pinta yeoja itu, namja itu hanya terus meneguk minumannya tanpa menghiraukan ucapan yeoja itu.

“Kim Myungsoo!” Yeoja itu berteriak di telinga namja tadi dengan sangat keras. Namja itu menegakkan tubuhnya dan menoleh kepada yeoja itu.

“neo…hik…sikkeureo! pulanglah sendiri…hik…aku…hik tidak akan…hik…pulang” Ucap Myungsoo yang sudah setengah sadar di depan yeoja itu.

“aissh, oppa kau sudah mabuk…kita harus pulang sekarang” Gerutu yeoja itu, “ya..lepaskan gelas itu dan kita keluar dari tempat ini segera” Yeoja itu melepaskan gelas yang berada di tangan Myungsoo, dan memaksanya untuk keluar.

“Soo..hik…jung-ah…hik..jangan menarikku…hik…” Racau Myungsoo saat dia di seret paksa oleh yeoaj itu keluar dari club malam. Tanpa menghiraukan ocehan Myungsoo yeoja itu, Soojung meneruskan aktifitasnya menyeret Myungsoo sampai di depan sebuah mobil sedan hitam yang parkir tepat depan pintu masuk club tersebut.

“eonni…bantulah aku!” Pekik Soojung pada kakaknya yang sedang menunggunya dalam mobil, dengan segera dia keluar dari mobil dan membantu Soojung memapah Myungsoo untuk masuk ke dalam mobil.

“eonni..kau tega sekali menyuruhku untuk masuk ke dalam dan menyeratnya keluar, huh kenapa bukan kau saja” Gerutu Soojung saat sudah berada dalam perjalanan pulang menuju rumah Myungsoo.

“kau tau sendiri aku tidak biasa masuk di dalam sana, beda halnya dengan kau. Lagipula bukankah tempat tersebut langganan kalian jadi tidak susah untuk mencari Myungsoo dalam keramaian” Jawab Eunji, “tapi kan bisa saja di dalam nanti aku…”

“eiisshh sudahlah jangan mengomel terus, diam saja…” Potong Eunji.

“Soojung-ah….hik, minumanku mana?” Sahut Myungsoo dari kursi belakang, “heissh namja ini kalau mabuk selalu jadi gila” Gumam Eunji.

“aku tidak gila Eunji-ah hahaha” Myungsoo membalas gumaman Eunji dengan tawa anehnya.

“aigoo…oppa, kau benar-benar sudah gila sekarang” Decak Soojung memperhatikan tingkah Myungsoo.

“kenapa dia bisa jadi seperti ini?” Gumam Soojung lebih kepada dirinya sendiri, namun Eunji masih mendengarnya.

“Suzy ttemune” Jawab Eunji, Soojung menolehkan kepalanya menatap intens Eunji.

“nwoya? Bukannya Myungsoo oppa sudah menyerah untuk mencarinya?” Tanya Soojung, “ne dia menyerah karena Suzy pergi bersama Sehun” Mata Soojung membulat mendengarkan ucapan Eunji.

Flashback

1 bulan yang lalu

 

“oppa…kau kenapa bisa sakit seperti ini eoh?” Eunji memasuki kamar Myungsoo, “aku hanya kelelahan Eunji-ah, gwenchana” Jawab Myungsoo.

 

“mwoga gwenchana..kau sampai jatuh pingsan di kantormu…apa kau seperti ini karena masih terus mencari Suzy?” Tanya Eunji, Myungsoo hanya diam.

 

“diam berarti iya…oppa sudah dari awalkan aku bilang kau tidak akan bisa menemukannya dimanapun” Ucap Eunji, “aniyo…kalau aku mencarinya lebih teliti aku pasti akan menemukannya” Jawab Myungsoo.

 

“aniyo…sampai kapan kau akan mencarinya? Ini sudah dua minggu semenjak dia pergi dan dua minggu juga kau mencarinya tapi hasilnya nihil kan?” Eunji melipat kedua tangannya di depan dada, “maka dari itu oppa, berhentilah menyiksa dirimu dengan mencarinya, aku yakin kalau memang sudah waktunya dia pasti akan kembali. Lihatkan jadinya kau sakit seperti ini” Lanjut Eunji.

 

“aniyo aku tidak akan berhenti, dia pasti berada di suatu tempat saat ini, besok aku akan ke Gwangju dan mencarinya lagi” Tolak Myungsoo, Eunji memutar bola matanya. Seberapa keras kepalanya Myungsoo sampai-sampai apapun yang dia katakan tidak mau didengar.

 

“huh…baiklah oppa, kau akan marah kalau mendengar ini, geunde…” Eunji menghela nafasnya berat, “kau tidak akan berhenti untuk mencarinya jadi aku harus memberitahukannya kepadamu”

 

“memberitahu apa?” Tanya Myungsoo penasaran.

 

“aku akan pergi…” Ucap Sehun, “eoh? Pergi ke mana?” Eunji mnegerutkan keningnya.

 

“jauh…jauh darisini…” Lirih Sehun, “luar negeri? Jinjja? kau akan meninggalkan kami?” Tanya Eunji dengan membulatkan matanya, Sehun mengangguk lemas.

 

“waeyo? kapan kau akan pergi eoh?” Lanjut Eunji, “appa menyuruhku untuk kuliah di sana…bukan sekarang, masih ada lima minggu lagi” Jawab Sehun.

 

“mwo? Dan kau setuju untuk ke sana? Kenapa kau tidak menolak…bukankah kau juga bisa belajar di sini juga?”

 

“maka dari itu Eunji-ah, tiga hari ini aku sedang berpikir apa yang akan aku lakukan”

 

“terus kau sudah mendapatkan jawabannya?” Tanya Eunji penasaran, “eoh” Gumam Sehun sambil menganggukan kepalanya.

 

“aku akan pergi dan mengajak Suzy bersamaku” Ucap Sehun, mata Eunji membulat mendengar ucapan Sehun.

 

“mwo? Ya Sehun-ah, Suzy itu…”

 

“aku tau..dia sudah punya suami, terus apa salahnya? Kalau dia tidak bisa bahagia dengan Myungsoo hyung untuk apa mereka tetap bersama” Sela Sehun, Eunji berusaha menahan air matanya yang akan keluar.

 

“mian Eunji-ah…ini sudah keputusan yang aku ambil, aku tidak ingin meninggalkan Suzy untuk kedua kalinya lagi” Lirih Sehun.

 

“nappeun nom” Gumam Eunji, “mianhae, jeongmal mianhae…aku tau kau…” Ucap Sehun terhenti pada saat Eunji beranjak dari tempat duduknya dan langsung keluar dari kamar Sehun tanpa sepatah kata pun.

 

Rahang Myungsoo mengeras setelah Eunji menyelesaikan ceritanya, tangannya terkepal kuat berusaha untuk menahan amarahnya yang akan meledak itu.

 

“oppa, aku tau kau sangat marah mendengar ini..gerigeu mainhae karena tidak memberitahukanmu sejak awal. Aku hanya tidak ingin membuatmu marah setelah mendengar ini, aku juga tidak tau kalau Suzy menerima ajakan Sehun untuk pergi.

 

“mereka pergi ke mana?” Tanya Myungsoo dingin, “aku tidak tau oppa, Sehun hanya mengatakan kalau dia akan pergi ke luar negeri” Jawab Eunji.

 

“jinjja? huh…sia-sia aku mencarinya selama dua minggu ini, dan ternyata dia sedang bersenang-senang di tempat yang bahkan aku tidak tau di mana” Lirih Myungsoo.

 

“oppa…mianhae” Ucap Eunji, “kau tidak usah meminta maaf…kau tidak salah, kau sudah memberitahuku..mian kalau aku tidak mendengarkanmu untuk tidak mencarinya” Ucap Myungsoo.

 

“aku tidak akan mencarinya lagi seperti yang kau katakan”

“eonni kau serius?” Tanya Soojung memastikan cerita yang baru saja didengarnya itu benar, “eoh…aku serius, karena sehari setelah mereka pergi aku menemui orang tua Sehun dan mereka mengatakan Sehun pergi bersama Suzy” Jawab Eunji.

“maldu andwe…apa yang dilakukan gadis itu, dia bahkan belum mendengarkan penjelasan Myungsoo oppa, ckck jinjja” Ucap Soojung tidak percaya, “penjelasan? Penjelasan apa?” Tanya Eunji, untuk menjawab pertanyaan Eunji, Soojung langsung saja menceritakan tentang kejadian malam natal tersebut dengan detail.

“huh…jadi seperti itu kejadiannya? Aku juga sampai heran kenapa Suzy mau ikut dengan Sehun untuk pergi, ternyata masalahnya di sini” Ucap Eunji, “ne…maka dari itu seharusnya kan Suzy bertemu dulu dengan Myungsoo sebelum memutuskan untuk pergi” Ucap Soojung.

“ne maja..kau benar, Suzy terlalu terburu-buru dengan keputusannya” Jawab Eunji, “ne…ah eonni kapan appa akan pulang? Katanya dia ke China hanya beberapa hari, ini sudah hampir dua bulan dia tidak pulang-pulang juga” Tanya Soojung.

“molla..kata appa masalah di sana masih dalam proses pemulihan…kita hanya haru smenunggu beberapa hari saja, memeangnya kenapa?” Ucap Eunji bersamaan dengan tangannya yang memutar kunci mobil untuk mematikan mesin.

“aku sudha menemukan namja itu” Ucap Soojung, mata Eunji terbelalak kaget. Dengan cepat dia keluar dari mobil dan mengikuti Soojung.

“jinjjaro? Di mana?” Tanya Eunji antusias, “dia salah satu pelanggan setia di club yang kita datangi tadi, yah seperti kami lah dia juga langganan di sana” Jawab Soojung kemudian membuka pintu belakang mobilnya dan mengeluarkan Myungsoo yang sudah tertidur pulas, “eonni bantu aku” Lanjut Soojung.

“eoh…ya, bagaimana bisa kau menemukannya?” Tanya Eunji masih dengan wajah terkejutnya, dia memapah tubuh Myungsoo bagian kiri sementar Soojung di bagian kanan.

“setiap hari aku selalu datang ke tempat itu dan memeriksa cctv yang ada di pintu masuk, dan tiga ahri yang lalu ketika aku mengecek cctv nya aku melihat dia masuk ke dalam club itu” Jelas Soojung, “jinjjaro? Bagaimana kau bisa sepintar ini Soojung-ah?” Ucap Eunji, tangan kirinya yang bebas membuka pintu apartemen Myungsoo dan mereka masuk ke dalamnya.

“tentu saja eonni..ini demi masa depanku” Ucap Soojung.

“aahh…Myungsoo oppa sangat berat” Pekik Eunji setelah meletakkan Myungsoo di atas tempat tidurnya.

“Soojung-ah…jadi kau sudah bertemu dengannya?” Lanjut Eunji, “aniyo…Myungsoo oppa yang akan menemuinya…” ucap Soojung.

“dia yang akan menyuruh namja itu bertanggung jawab” Ucap Soojung, “jinjja? apa kau yakin namja itu akan mau” Tanya Eunji lagi.

“tentu saja eonni…Myungsoo oppa akan membunuhnya kalau dia tidak mau” Jawab Soojung pasti.

___

Pagi yang cerah itu membuat namja yang tengah tertidur pulas di atas ranjangnya menggeliat, seberkas cahaya matahari pagi masuk melalui jendela kamar yang tida tertutup oleh sehelai kain pun menusuk ke dalam wajah namja itu. Namja itu mengerutkan keningnya dan perlahan membuka matanya.

“aah….aku mabuk lagi” Gerutu namja itu memperhatikan badannya yang masih lengkap dengan pakaiannya yang kemarin.

“eishh…yeoja-yeoja itu, setidaknya bukakan sepatuku…kenapa main pergi begitu saja” Lanjutnya kemudian beranjak dari tempat tidurnya, menanggalkan pakaiannya dan masuk ke dalam kama r mandi.

Seperti biasa setiap pagi selama sebulan lebih ini namja itu tidak pernah sarapan di rumahnya sendiri, selalu saja sarapan saat sudah berada di kantornya. Walaupun agak risih karena sekertarisnya selalu saja punya alasan untuk ikut sarapan dengannya, tapi dia tetap melakukannya mau tak mau.

Namja itu meeelangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangannya, dia menghela nafasny aberat saat menemukan sekertarisnya sudah duduk manis di tempatnya dengan kotak bekal di depannya.

“Myungsoo-ssi kau sudah datang?” Sekertarisnya menyambut dirinya dengan senyuman manis, namun bagi Myungsoo senyuman itu membuatnya mual.

“eoh..” Gumam Myungsoo malas kemudian berjalan menuju mejanya, “apa kau tidak ingin sarapan? Aku sudah membawanya khusus untukmu” Ucap sekertarisnya.

“tidak terima kasih Jiyeon-ssi, kau makan sendiri saja. Sarapanku akan datang sebentar lagi” Tolak Myungsoo, dia tau akan terjadi seperti ini jadi sebelum berangkat dia sudah mengantisipasi menelpon Soojung untuk membawakan sarapan untuknya.

“oppa…” Sahut Soojung membuka pintu ruangan Myungsoo, “eoh wasseo” Jawab Myungsoo.

“igeo…huh, kau membangunkanku pagi-pagi buta hanya untuk menyiapkan ini..apa kau tidak tau memasak oppa?” Gerutu Soojung mempoutkanbibirnya, “hehe, mian…oppa selalu bangun telat jadi tidak sempat membuatnya” Ucap Myungsoo.

“eoh..geure, nan gwenchana…mm, oppa..kenapa sekertarismu melihatku seperti itu?” Ucap Soojung, kemudian sedikit berbisik pada Myungsoo dan melirik ke arah Jiyeon.

“molla..” Jawab Myungsoo acuh, kemudian membuka bekal makanan yang di bawa Soojung.

“eisshh, menatapku seperti akan menerkamku saja” Soojung bergidik ngeri melihat tatapan tajam Jiyeon.

“wuaah…nasi goreng kimchi…sejak kapan kau tau memasak ini Soojung-ah?” Ucap Myungsoo dengan senyumnya, “kau tidak tau? Aku sengaja belajar masak karena tau kau sangat suka sarapan dengan ini..” Ucap Soojung bangga, sementara Jiyeon yang mendengar dari meja kerjanya hanya mendengus tidak jelas.

“jinjja? aigoo…aku akan senang sekali kalau kau mau setiap hari membuatkannya untukku” Ucap Myungsoo kemudian melahao nasi goreng kimchinya.

“pastinya oppa…ah geure, oppa aku sudha menemukannya” Ucap Soojung, “uhuk…” Myungsoo tersedak makanannya kala mendengar ucapan Soojung.

“jinjjaro? Pertemukan aku dengannya palli!” Pekik Myungsoo tidak sabaran, “arasseo oppa…aku sudah memberitahukan kepada Hee Jun oppa untuk memberikan pesanku kalau dia datang ke club lagi” Ucap Soojung.

“baiklah..segera hubungi aku kalau kau dia sudha menerima pesanmu” Ucap Myungsoo, Soojung mengangguk.

Kriing kriing kriing~ Suara telepon berdering di meja Myungsoo membuat dirinya yang sedang menikmati sarapanny apagi itu menghentikan aktifitasnya dan mengangkat panggilan tersebut.

“yobeoseyo” Ucap Myungsoo.

“…” Mata Myungsoo terbelalak mendengar ucapan seseorang di seberang telepon, tanganny ayang memegang telepon melemah dan sukses menjatuhkan gagang telepon yang dipegangnya.

“oppa waeire?” Tanya Soojung kaget, Myungsoo hanya diam mematung ditempatnya, dengan cepat Soojung meraih gagang telepon tersebut.

“yobeoseyo…nugseyo?” Tanya Soojung.

“…” Dan hala yang sama terjadi pada Soojung, tangannya melemas tak kuasa memegang gagang teleponnya.

“Sajangnim ada apa?” Tanya Jiyeon panik melihat Myungsoo menegang.

“oppa..ottokhae?” Lirih Soojung, dengan cepat Myungsoo beranjak dari duduknya dan menarik tangan Soojung untuk keluar dari ruangannya.

“Jiyeon-ssi tolong bereskan mejaku, dan pekerjaan hari ini aku serahkan padamu” Ucap Myungsoo sebelum menghilang dari balik pintu ruangannya.

“mwoya? Ada apa dengannya” Gumam Jiyeon.

___

Dua pasang kaki berlarian di atas lantai koridor sebuah rumah sakit ternama di Seoul, tak peduli dengan pandangan orang-orang, pemilik kaki-kaki tersebut terus mengayuhkan kakinya menuju ruang yang dituju.

“eonni….”

“Eunji-ah…”

Pekik Myungsoo dan Soojung bersamaan, “oppa…ottokhae?” Ucap Eunji saat Myungsoo menghampirinya.

“bagaimana ini bisa terjadi?” Tanya Myungsoo dengan panik.

“dia kena serangan” Ucap Eunji, “waeyo? kenapa bisa?” Tanya Myungsoo.

“molla…saat itu aku melihatnya sedang menerima telepon…tapi aku tidak tau dia menelpon siapa, dan tiba-tiba saja jantungnya kambuh dan langsung jatuh pingsan” Jelas Eunji.

“harabeoji…” Lirih Soojung yang sudha terduduk di kursi ruang tunggu depan ruang UGD, “gwenchana Soojung-ah…” Ucap Eunji menenangkan Soojung. sementara Myungsoo terlihat sangat kalut dengan perasaannya ini. Dia tidak ingin kehilangan harabeojinya secepat ini.

“harabeoji…tolong bertahanlah, jangan meninggalkanku sedniri” Batin Myungsoo, dia terus-terusan saja berjalan mundar mandir dengan gelisah di depan pintu UGD.

“Myungsoo tenanglah, harabeoji pasti akan baik-baik saja” Sahut Eunji, “bagaimana aku bisa tenang, sudah lebih sejam mereka di dalam dan belum ada tanda-tanda juga” Jawab Myungsoo.

“setidaknya tenangkan pikiranmu dulu…duduklah di sini” Ucap Eunji menunjuk bangku di sebelahnya.

“piryeo eobso…aku akan menunggu di sini saja” Tolak Myungsoo, Eunji yang sudha tau tidak akan bisa membujuk Myungsoo untuk duduk menghela nafasnya berat dan melanjutkan mengusap kepala Soojung yang tertidur akibat kelelahan.

Dua jam mereka menunggu di depan ruang UGD, Soojung sudah terlihat pulas dengan tidurnya dan Eunji mulai menunjukkan wajah lelahnya, sementara Myungsoo belum lelah sama sekali menunggu untuk dokter keluar dari ruang di depannya. Semakin lama waktu berjalan semakin membuat Myungsoo gelisah.

Cklek~ suara tanda kenop pintu di buka membuat Myungsoo langsung menghampiri seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang tersebut, melihat itu Eunji langsung berdiri dari duduknya setelah menyandarkan kepala Soojung di sandaran bangku dan berjalan menuju Myungsoo dan dokter.

“bagaimana keadaan kakek saya dok?” Tanya Myungsoo tidak sabaran, dokter Lee menggelengkan kepalanya pelan.

“andwe…maldu andwe, bagaimana keadaannya dok? Dia baik-bak saja kan?” Ucap Myungsoo, Eunji menahan lengan Myungsoo yang menggungcangkan badan dokter Lee.

“Myungsoo oppa….” Lirih Eunji, “andwe!” Pekik Myungsoo.

___

7 Tahun kemudian

“man, your shirt buttoned wrongly little boy” Seorang pria yang terlihat muda namun kalau dilihat dari umurnya tahun ini dia menginjak umur 29 tahun itu memekik pada seorang anak yang berusia sekitar 7 tahun di depannya.

“no, i am right” Ucap anak kecil itu, “no! You should do it from here to here” Decak namja itu kemudian membetulkan letak kancing baju anak kecil tadi.

“why you rebutton it? i’ve put it on correctly, my shirt so crumpled!” Pekik anak kecil itu, sambil memegang bajunya yang terlihat kusut itu.

“don’t shout like that” Pekik namja itu balik.

“ah eomma!!!” anak kecil tadi memekik memanggil eommanya, namja itu seketika kelabakan.

“hey good boy, don’t call your mom..dia akan menerkam appa…” Ucap namja itu panik, “eomma!!! Ajusshi ini mengaku sebagai appa!” Pekik anak itu lebih kencang.

“sstt, arasseo…ahjusshi tidak akan mengaku-mengaku lagi, diamlah…aku akan meluruskan bajumu lagi ne” Namja tadi membekap mulut anak itu agar tidak berteriak lagi, namun yang dilakukannya sia-sia saja karena sesuatu yang dihindarinya terjadi.

“mommy! This uncle smothered me”  Pekik anak itu berlari kepada eommanya. Seorang yeoja yang masih terlihat muda, tak tampak telah memiliki seorang anak yang berumur 7 tahun itu menatap tajam pada namja  di depannya.

“ahjusshi..apa yang kau lakukan pada anakku?” Tanya yeoja itu, “ahjusshi? Ya! Kita ini seumuran, bagaimana bisa kau memanggilku ahjusshi!” Pekik namja tadi tak terima.

“heissh,day bay day you just nagging…kenapa kau menganggu Jiho pagi-pagi begini? Dia harus segera ke sekolahnya” Ucap yeoja itu.

“aku hanya membetulkan bajunya”

“no mom..he make my shirt like this” anak kecil tadi, Jiho menunjukkan bajunya yang kusut kepada eommanya.

“really? oh, your shirt so crumpled dear” Eomma Jiho membuka kemejanya dan memberikan itu kepada namja tadi, “iron this shirt!”

“mommy..i’m hungry, let’s get breakfast” Jiho menarik ujung baju eommanya dan mengajaknya ke dapur, sementara namja tadi menggerutu tak jelas karena di suruh untuk menyetrika baju Jiho.

“aisshh, anak dan ibu sama saja…jajengna” Gerutu namja itu.

“Jiho-ah, kau hati-hati di sekolah ne” Ucap eomma Jiho setelah mengantarnya ke sekolah, “yes madam” Jawab Jiho patuh.

“aigoo, anak appa nomu kyeopda…” Namja tadi mencubit kedua pipi Jiho.

“eomma!!!” Pekik Jiho.

“Oh Sehun..stop tease him!”

“no no…i would rather tease you, Suzy-ah…”

“shut up your mouth”

“yes madam!”

TBC

OK PENDEK!!! author akui itu bahkan part ini sangat-sangat pendek…hanya mengandung 3.500 words…hehe J mian…Lanjutannya besok ne (gak janji yah) tapi diusahain nextnya bakal dicepetin kok (semoga J hihi) karena part ini pendek amat.

Kaget gak dengan plotnya yang tiba-tiba kek gini? Kalo kalian mau protes napa jalan ceritanya jadi gini,author terima protes kalian tapi author punya alasan kok…alasannya karena dari awal ff ini emang udah author set seperti ini. So, bagi yang kecewa dengan alurnya jeongmal mianhae, author hanya mengikuti plot yang sudah author rencanakan dari awal…

Mungkin karena alurnya yang seperti ini ff ini jadi membosankan atau mainstream…eigomonina! kalo emang membosankan jeongmal mian L jadi mengecewakan kalian….

Kajja di comment ne ^^