Hurt Me Part 9

HURT ME

Author : elship | Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy | Minor Cast : Jung Soojung, Oh Sehun, Jung Eunji, Park Shin Hye as Bae Shin Hye | OC’s : Jung Jihoon, Kim Minsoo | Genre : Sad, Mariedlife, Romance | Rating : PG-15 | Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8

Sorry For Typo~

“Myung..Myungsoo…” Gumam Suzy pelan, namja itu melampirkan senyum tipisnya.

“kau masih mengingat namaku huh” Ucap Myungsoo, Suzy hanya menunduk saat mendengar ucapan Suzy.

“urimani, Suzy-ssi…sepertinya sudah bertahun-tahun kita tidak bertemu” Ucap Myungsoo lagi, Suzy hanya memilih diam tak membalas sapaan Myungsoo. Myungsoo mengulurkan tangannya hendak menyalami Suzy, namun Suzy masih diam menunduk.

“kau tidak ingin membalas tanganku?” Tanya Myungsoo, Suzy menggeleng. Dengan memberanikan dirinya Suzy mengangkat tangan kanannya dan saat tangannya hendak menyalami tangan Myungsoo, pekikan seorang namja kecil membuat Suzy mendongakkan kepalanya.

“eomma…” Myungsoo menolehkan kepalanya saat mendengar teriakan seorang namja kecil di belakangnya.

“eomma…baegopa…” Pekik Jiho menghampiri Suzy, Myungsoo tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya atas apa yang sedang terjadi.

“eomma?” Gumam Myungsoo, matanya menatap intens Suzy dan Jiho.

“kau sudah lapar? Geure…kajja kita makan” Ucap Suzy menggandeng tangan Jiho untuk pergi, sebelum berbalik matanya sedikit melirik kepada Myungsoo yang masih mematung melihat Jiho.

Tanpa sadar Sehun melihat kejadian itu, saat hendak menghampiri Myungsoo dari belakang dia merasakan sesuatu menyentuh kepalanya dengan keras. Plaak~ suara jitakan  yang mendarat untuk kedua kalinya di punggung kepala milik Sehun membuatnya meringis kesakitan.

“appo…nugu….” Mata Sehun membulat melihat dua orang yeoja di belakangnya yang menatapnya garang.

“E…Eunji-ah…Soo..Soojung-ah…annyeong” Sapa Sehun dengan terbata-bata dan mealmpirkan senyumnya semaksimal mungkin.

“annyeong? Hanya itu yang bisa kau katakan setelah pergi selama bertahun-tahun eoh?” Tanya Eunji, “aigoo…mianhae aku tidak punya kesempatan untuk pulang ke Korea…” Jawab Sehun kikuk.

“Suzy..di mana dia?” Tanya Soojung, “eung? Suzy…dia…”

“eomma…” Ucapan Sehun terputus saat mendengar suara yeoja kecil yang menghampiri mereka, “eoh Minjung-ah…appamu mana?” Tanya Soojung, “appa? Dia bersama dengan harabeoji…aku bosan mendengar cerita mereka eomma..” Jawab Minjung.

“Jisoo di mana?” Tanya Eunji, “Jisoo? Eoh, molla…” Ucap Jisoo.

“ya..bagaimana bisa kau tidak tau…kalau dia hilang bagaimana” Ucap Soojung panik, “geokjongma Soojung-ah, tempat ini kecil jadi tidak mungkin Jisoo hilang, mungkin saja dia sedang bersama Myungsoo oppa” Ucap Eunji, “geure? Semoga saja seperti itu” Soojung menghela nafas leganya.

“ehem…” Sehun berdehem sedikit, Soojung dan Eunji menoleh kepadanya, “eoh..kau masih di sini” Ucap Eunji, “ya jadi kau berharap aku pergi eoh..” Pekik Sehun kesal.

“aniyo…” Jawba Eunji, “eomma, nugu?” Tanya Minjung pada Soojung.

“ah, dia pamanmu. Beri salamlah padanya” Ucap Soojung, “eoh annyeonghaseyo ajusshi choneun Minjung-iyeyo” Ucap Minjung.

“ya..kenapa kau tidak mengatakan nama belakangmu eoh?” Tanya Eunji, “ey, gwenchana…geure Minjung-ah..” Ucap Sehun, Minjung terlihat mengangguk.

Sementara di tempat lain Jiho dan Suzy sedang sibuk mengambil makanan yang akan mereka makan, “eomma aku mau ini..” Ucap Jiho menunjuk ayam bakar yang di susun rapi di atas meja.

“igeo? Geure…terus..apa kau mau ini Jiho-ah?” Tanya Suzy menunjuk salah satu menu di meja tersebut, “ne…” Jawab Jiho.

“appa…” Suara yeoja kecil membuat Jiho mengedarkan pandangannya untuk mencari sumber suara, “eomma, tunggu di sini ne. Aku mau ke sana sebentar” Ucap Jiho, “kau mau apa ke sana?”

“sebentar saja eomma..” Ucap Jiho kemudian berjalan ke arah tanaman hias yang berada di sisi halaman gereja tersebut.

“appa…eodiga?” Sahut yeoja kecil itu lagi, Jiho semakin bisa mendengarkan suara yeoja kecil itu. saat dia berjalan di balik tanaman hias tersebut, Jiho menemukan seorang yeoja yang kelihatannya sedang kebingungan.

“eoh…yeoja kecil…apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Jiho sembari menghampiri yeoja itu.

“aku mencari appa…tapi sepertinya dia tidak ada di sini” Jawab yeoja itu, “tentu saja appamu tidak ada di sini…lihatlah mereka semua ada di sana” Jiho menarik tangan yeoja kecil itu kemudian menunjuk ke arah halaman gereja yang dipenuhi oleh tamu undangan.

“ah, majayo…aigoo, bodohnya aku” Rutuk yeoja itu kepada dirinya sendiri, “hahaha, ternyata kau sadar juga kalau kau bodoh…ya, namamu siapa?” Tanya Jiho sambil tertawa.

“Jisoo…namaku Kim Jisoo” Ucap yeoja kecil itu memperkenalkan dirinya, “namamu siapa?” Tanya Jisoo pada Jiho.

“nan Jiho…wah, nama kita mirip ne. Nama belakangku juga Kim, Kim Jiho” Ucap Jiho dengan senyumnya.

“geure? Kalau dilihat-lihat wajahmu juga mirip dengan uri appa” Balas Jisoo, “jinjja? wah, mungkin kita jodoh Jisoo-ah..” Ucap Jiho bangga, “aigoo…aku tidak mau berjodoh denganmu…kau bukan tipeku” Tolak Jisoo kemudian mengalihkan kepalanya dari Jiho.

“Jiho-ah eodi?” Suara Suzy membuat Jiho yang baru saja akan membalas ucapan Jisoo tiba-tiba diurungkan, “Jisoo-ah, eommaku sudah mencariku..kau carilah appamu di sana, aku pergi dulu ne” Ucap Jiho kemudian meninggalkan Jisoo sendiri.

“eomma…” Gumam Jisoo pelan saat melihat Jiho menghampiri Suzy.

“Jiho-ah kau dari mana?” Tanya Suzy saat Jiho menghampirinya, “dari sana…aku bertemu dengan chingu eomma…” Jawab Jiho sambil menunjuk tempatnya tadi bertemu dengan Jisoo.

“chingu? Sejak kapan kau punya chingu?” Suzy memandang heran anaknya itu, “barusan…aih, eomma jangan bertanya terus, kajja kita makan aku sudah lapar” Ucap Jiho menarik tubuh Suzy untuk duduk di meja bundar yang telah di siapkan untuk para undangan yang ingin makan.

“eoh, geure…kajja” Ucap Suzy, kemudian dia mendudukan Jiho di atas kursi dan Suzy duduk di samping Jiho bersiap untuk menyuapi Jiho.

“Suzy-ah…kau di sini..” Sehun menghampiri Suzy dan dia mengangkat Jiho untuk duduk dipangkuannya, “eoh, waeyo?” Tanya Suzy.

“tadi aku bertemu Eunji dan Soojung…” Ucap Sehun, raut wajah Suzy berubah menjadi datar, “geureseo?”

“ani, aku hanya ingin memberitahukanmu, apa kau tidak ingin menyapa mereka? Sudah lama kalian tidak bertemu” Ucap Sehun, “aniyo…” Jawab Suzy singkat kemudian melanjutkan kegiatannya menyuapi Jiho. Sehun hanya menghela nafasnya melihat ekspresi datar Suzy.

___

“eoh kalian datang?” Shinhye menghampiri beberapa orang yang tengah duduk sambil bercengkrama bersama.

“ne, eonni…tentu saja kami harus datang” Jawab Eunji, “selamat atas pernikahanmu eonni” Ucap Soojung.

“gomawo…kau sudah menyempatkan untuk hadir dipernikahanku, aku bahkan tidak menghadiri pernikahanmu waktu itu” Ucap Shinhye dengan menyesal.

“aniyo, gwenchana eonni…aku mengerti kok” Ucap Soojung sambil tersenyum.

“eoh…kalian hanya membawa Minjung? Jisoo di mana?” Tanya Shinhye yang melihat Minjung yang duduk dipangkuan Myungsoo.

“geureyo…Jisoo di mana?” Ucap Myungsoo mengingat Jisoo, dia mengedarkan pandangan di sekelilingnya dan tak menemukan Jisoo.

“Minjung-ah, eonnimu di mana?” Tanya Myungsoo, “mollayo…tadi dia pergi meninggalkanku” Ucap Minjung polos.

“ya, kenapa kau tidak tau” Myungsoo sedikit meninggikan suaranya, “ya oppa! Jangan teriak pada anakku!” Pekik Soojung pada Myungsoo, “eoh…mian mian…Minjung-ah mian ne…” Ucap Myungsoo menyesal.

“gwenchana…” Jawab Minjung dengan senyum polosnya.

“eoh..bukankah itu Jisoo?” Gumam Shinhye saat melihat Jisoo berjalan menghampiri meja di mana Suzy, Jiho dan Sehun duduk.

“eoh…apa yang dilakukannya di sana?” Ucap Myungsoo, matanya memicing saat melihat meja yang dituju Jisoo, tangannya mengepal kuat saat melihat pemandangan Sehun memangku Jiho yang diketahuinya adalah anak Suzy sementar Suzy tengah asik menyuapinya.

“Jisoo-ah…” Lirih Soojung, matanya menatap sendu wajah Jisoo yang terus-terusan menatap Suzy.

“eoh Jisoo-ah…” Pekik Jiho girang saat melihat Jisoo berada di belakang Suzy, dengan reflek Suzy menoleh ke belakang dan menemukan Jisoo.

“eoh..nugu?” Tanya Suzy heran, “eomma…nae chingu…” Ucap Jiho, “aah, kau temannya Jiho? Geure..namamu siapa?” Suzy berdiri dari kursinya dan berjongkok menyamakan tingginya dengan Jisoo.

“choneun Kim Jisoo imnida…” Ucap Jisoo memperkenalkan dirinya, “ahh, Jisoo? Nama yang bagus, eomma dan appamu di mana?” Tanya Suzy.

“mollayo, aku tidak menemukan appa” Jawab Jisoo, “geure…ah nanti bibi akan membantu mencari appamu, tapi sebelumnya kau makan dulu ne. Kau belum makan kan?” Tawar Suzy, Jisoo tersenyum kemudian mengangguk pasti. Melihat itu Suzy segera menggendong Jisoo dan mendudukannya ke dalam pangkuannya.

“cah, igeo…kau harus rajin makan ne. Jangan seperti Jiho yang malas makan” Ucap Suzy menyuapkan sesendok makanan ke mulut Jisoo, “eomma…siapa bilang aku malas makan..aku juga mau aaaaa” Pekik Jiho kesal, kemudian membuka mulutnya lebar-lebar meminta eommanya untuk menyuapnya.

“aigoo…geure, kau jadi banyak makan sekarang, igeo….mashitta?” Suzy mengulurkan sendok di tangannya ke mulut  Jiho yang terbuka lebar, “ne mashitta eomma..” Jawab Jiho.

“nado aaaaaa….” Sehun tiba-tiba membuka mulutnya mengikuti yang dilakukan Jiho, namun Suzy hanya menatapnya jijik.

“ya..kau makan sendiri sana, kau sudah besar sudah tidak pantas di suapi” Omel Suzy, kemudian dia menyuapi Jisoo lagi.

“geure…ahjussi kau makan sendiri saja…” Ucap Jiho mengejek, Sehun hanya mendengus sebal.

Tanpa mereka sadari empat pasang mata tengah menatap intens kepada Suzy dan yang lainnya, “eonni, apa anak kecil itu anak Suzy?” Tanya Eunji membuka mulutnya setelah menyaksikan kejadian di meja Suzy.

“eoh..dia seumuran dengan Jisoo dan Minjung” Jawab Shinhye sedikit melirik pada Myungsoo yang tak mengalihkan pandangannya pada Suzy dan Jisoo.

“geure? Jadi dia sudah punya anak…” Gumam Eunji, Soojung menyikut lengan Eunji dan mengedikkan dagunya ke Myungsoo. Eunji dengan cepat menutup mulutnya saat sadar apa yang dibicarakannya.

“aku akan mengambilnya…” Myungsoo menurunkan Minjung dari pangkuannya dan hendak berdiri, namun Soojung menyelanya, “aniyo…biar aku saja oppa..” Ucap Soojung kemudian berjalan menuju meja Suzy.

“Jisoo-ah apa kau sudah kenyang?” Tanya Suzy, “eoh…perutku sudah penuh imo..” Jawab Jisoo, Soojung mendengar pembicaraan Jisoo dan Suzy dari belakang, tanpa sadar matanya berkaca-kaca melihat Jisoo.

“Jisoo-ah…” Sahut Soojung, seakan mengenal suara itu Suzy menoleh ke belakang dan matanya terbelalak melihat Soojung.

“apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Soojung, Jisoo yang melihat Soojung dengan cepat turun dari pangkuan Suzy dan berlari kecil menuju Soojung.

“makan…” Jawab Jisoo, Soojung memicing melihat Jisoo, “mianhae, aku tadi terpisah dari Minnung dan tidak menemukan appa” Ucap Jisoo pelan melihat mata Soojung.

“Suzy imo sangat baik padaku, dia menyuapiku…sekarang aku sudah kenyang” Lanjutnya dengan wajah senang, “jinjja? eoh, Suzy-ssi…kamsahamnida ne, kau sudah menyuapi Jisoo” Ucap Soojung membungkukkan kepalanya sedikit, Suzy hanya menatapnya datar.

“geurom..kalau begitu kami permisi dulu ne” Merasa diacuhkan dengan Suzy, Soojung berniat untuk pergi dari situ, baru saja dua langkah Jisoo menahan tangan Soojung, “chamkan…”

“Suzy imo, gomawo ne atas makanannya…jal mogseumnida” Ucap Jisoo menghampiri Suzy, “Jiho-ah, sampai bertemu lagi ne..annyeong…” Sahut Jisoo pada Jiho kemudian berlari menuju Soojung yang menunggunya.

“Suzy-ah..” Gumam Sehun, “jangan berbicara padaku…” Sahut Suzy, kemudian beranjak dari kursinya dan meninggalkan taman itu.

“ahjussi, eomma kenapa?” Tanya Jiho heran, “molla..mungkin dia sudah mau pulang, kita pamit sama imo mu dulu ne…” Jawab Sehun, “arasseo…”

___

“kau sudah mengepack?” Sehun memasuki kamar Suzy dan mendapati Suzy yang tengah merapikan baju-bajunya untuk dimasukkan ke dalam koper.

“eoh…” Jawab Suzy, “geunde…baru kemarin Shinhye noona menikah…apa kau tidak ingin tinggal lebih lama lagi?” Tanya Sehun, dia duduk di sudut ranjang milik Suzy.

“aniyo…aku ingin segera kembali ke London, dan melaksanakan semua kegiatanku seperti semula” Jawab Suzy lagi, tangannya kini masih sibuk dengan tumpukan baju yang akan dilipatnya.

“Suzy-ah..”

“Sehun-ah jebal jangan memohon padaku..” Potong Suzy, “geunde aku tidak bisa kembali..” Mata Suzy yang tadinya hanya difokuskan kepada pakaiannya kini berpindah kepada Sehun.

“mworagu? Apa maksudmu Sehun-ah?” Tanya Suzy dengan matanya yang membulat, “aku tidak akan kembali ke London, dan akan tinggal di sini” Ucap Sehun.

“musun mariya…kau jangan bercanda…” Ucap Suzy, “aniyo aku tidak bercanda…igeo…” Sehun memberikan secarik kertas putih kepada Suzy, mata Suzy terbelalak tak percaya dengan apa yang dibacanya saat ini.

“ige mwoya? Kenapa kau baru memberitahuku sekarang eoh” Pekik Suzy, “mian, aku sudah mendapatkan surat pemindahanku sejak sebulan yang lalu, geunde aku sama sekali tidak tau bagaimana cara mengatakannya padamu” Jelas Sehun, mata Suzy memicing menatap Sehun.

“jinjjayo..kau bisa lihat tanggal dari surat itu…aku tidak berbohong” Lanjut Sehun meyakinkan Suzy.

“geure…kau bisa tinggal di sini, tapi aku tidak. Aku akan tetap kembali bersama Jiho” Suzy mengembalikan surat milik Sehun kemudian melanjutkan kegiatannya.

“aniyo…kau tidak akan kembali Suzy-ah, aku tau kau tidak mungkin tinggal sendiri di sana” Ucap Sehun yakin, “aku sudah mengurus surat pindah Jiho untuk sekolah di sini, dan surat pemindahanmu sedang di proses” Lanjutnya.

“ya! Apa yang kau lakukan eoh? Siapa yang menyuruhmu melakukan semua itu!” Pekik Suzy menatap tajam Sehun.

“waeyo? apa aku tidak boleh melakukannya eoh? Di sekolah Jiho aku yang terdaftar jadi walinya, jadi aku berhak untuk memindahkannya” Ucap Sehun, Suzy menghela nafasnya kasar.

“Sehun-ah, tolong mengerti keadaanku. Aku tidak mungkin tinggal di sini lagi, semua sudah terasa asing bagiku” Ucapan Suzy melemah, karena dia tau percuma meninggikan suaranya toh Sehun juga tidak akan pernah berubah pikiran.

“aku melakukan ini karena aku mengerti keadaanmu Suzy-ah. Apa tujuh tahun tidak cukup untukmu melupakan semuanya eoh? Kau masih belum bisa meninggalkan perasaanmu itu?” Sehun memegang kedua pundak Suzy dan menatapnya serius.

“Sehun-ah…”

“geuman…aku tau jawabanmu tidak akan pernah berubah” Sehun dengan cepat memotong ucapan Suzy, “aku tidak akan memaksamu kali ini, tentukanlah pilihanmu sendiri. Sampai surat pemindahanmu di proses kau bisa memikirkan tentang ini, jangan lupa Jiho sudah lama ingin tinggal di sini…pikirkan juga anakmu itu” Lanjut Sehun.

“ara…Jiho selalu yang utama, aku akan memikirkannya” Gumam Suzy, “geurom…keluarkan kembali pakaianmu ini dan simpan ke tempatnya semula” Titah Sehun, Suzy kemudian mengeluarkan pakaiannya yang ada di dalam kopernya dan memasukkannya ke dalam lemari besarnya.

___

Suzy melangkahkan kakinya memasuki halaman rumah milik Shinhye, pikirannya terus saja berkutat tentang pilihan yang diberikan Sehun itu. Sehun tau pasti kalau Suzy tidak akan pernah bisa kembali ke London tanpa dirinya, dan Suzy mengakui itu.

Ting tong~ suara bel berbunyi membuat sang pemilik rumah melangkahkan kakinya menuju pintu depan.

“eoh Suzy-ah wasseo…” Ucap Shinhye saat membukakan pintu, “ne eonni…apa aku tidak mengganggumu pagi ini?” Tanya Suzy seraya melangkah masuk ke dalam rumah Shinhye.

“aniyo..gwenchana, kau bilang ada yang ingin kau bicarakan..apa itu?” Shinhye mempersilahkan Suzy duduk di sofa panjang yang terlampir di ruang tamunya.

“mm…keugon…masalah kepindahanku” Ucap Suzy, “pindah? Kau pindah ke mana?”

“aniyo..maksudku, aku bingung eonni. Apa aku harus kembali ke London atau tinggal di sini” Gumam Suzy, “neo…solma, kau benar-benar tidak ingin tinggal di sini lagi?” Tanya Shinhye terkejut.

“mm, awalnya aku memang berencana seperti itu, geunde…Sehun harus dipindahtugaskan ke sini, jadi mau tidak mau aku harus mengurungkan niatku untuk kembali ke London” Jawab Suzy.

“geure Suzy-ah, kau sudah mengambil keputusan yang benar. Tetaplah di sini, kau jangan pergi lagi, eonni kesepian kalau kau pergi” Shinhye menepuk pelan pundak Suzy.

“geunde eonni…”

“ara, tidak bisakah kau melupakannya? Itu semua sudah berlalu, sekarang kau harus membuka lembaran baru dihidupmu Suzy-ah, berhentilah memikirkan tentang masa lalu. Sekarang kau punya Jiho yang harus kau pikirkan masa depannya” Sela Shinhye, Suzy mengangguk mendengar ucapan Shinhye.

“Sehun sudah memberitahuku kalau surat pindahtugasmu sudah rampung, kau jangan gegabah lagi Suzy-ah. Pikirkan tentang Jiho” Lanjutnya.

“aku akan memikirkannya”

“tidak ada lagi yang perlu kau pikirkan, tinggallah di sini” Ucap Shinhye, “ne eonni arasseo” Suzy mengangguk patuh.

Setelah berbincang-bincang lebih lama dengan Shinhye, Suzy memutuskan untuk kembali. Dalam perjalanan Sehun menelponnya untuk segera ke Seoul Elementary School, Suzy merasa bingung namun dia tidak terlalu memikirkannya dan segera menuju ke tempat itu.

“ya eodi?” Ucap Suzy setelah nada tersambung bunyi.

“…”

“eoh? Apa yang kau lakukan di sana?”

“…”

“arasseo, keuno…” Ucap Suzy memutuskan sambungan teleponnya dan segera masuk ke dalam halaman sekolah dasar tersebut.

“jwesonghamnida, bisakah anda memberitahu di mana ruang kepala sekolah?” Suzy bertanya pada salah satu guru yang sedang berjalan di koridor sekolah.

“ah, ruang kepala sekolah? Anda tinggal naik tangga ke lantia dua dan belok kanan, ruang pertama adalah ruangannya” Jelas guru tersebut, Suzy terlihat manggut-manggut.

“ne, kamsahamnida sonsaengnim” ucap Suzy seraya membungkukan badannya, kemudian dia berjalan menyusuri anak tangga dan masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

“eoh wasseo” Sahut Sehun yang sudah berada di dalam ruang tersebut, Suzy juga menangkap sosok Jiho yang duduk disamping Sehun, namun mata Suzy tertarik dengan seorang yeoja yang duduk di samping Jiho.

“Suzy-ah…” Yeoja itu berdiri dan menghampiri Suzy yang menatapnya diam, “lama tak berjumpa…jeongmal bogosipho” Lirih yeoja itu kemudian memeluk erat Suzy.

“mianhae Eunji-ah…” Ucap Suzy kemudian melepaskan pelukan Eunji.

“apa yang kau lakukan di sini?” Suzy berjalan menuju Sehun dan Jiho, “mulai hari ini Jiho akan bersekolah di sini” Jawab Sehun.

“MWO?” Pekik Suzy kaget, menyadari dirinya sedang diruangan apa dia dengan segera menutup kedua mulutnya, “ya micheosseo?” Bisik Suzy pelan.

“aniyo…lagipula Jiho juga sudah setuju untuk sekolah di sini, benarkan Jiho-ah?” Ucap Sehun, “ne maja…eomma, aku akan sekolah di sini kan?” Ucap Jiho girang, melihat ekspresi Jiho Suzy menarik nafasnya dalam-dalam.

“geure…kau bisa bersekolah di sini kalau kau mau Jiho-ah” Ucap Suzy pasrah, “jinjja? gomawo eomma” Pekik Jiho sambil memeluk pinggang Suzy.

“ehem, karena orang tua Jiho sudah menyetujui perihal pemindahan ini, silahkan anda tanda tangan di bagian sini” Ucap kepala sekolah sambil menyodorkan sebuah map yang pulpen kepada Sehun.

“ah, ne…” Sehun mengambil map itu dan menanda tanganinya, “baiklah, karena semua proses sudah selesai, sekarang tinggal mengambil seragam untuk Jiho di koperasi sekolah dan dia sudah bisa mulai belajar hari ini” Ucap kepala sekolah lagi.

“ne, kamsahamnida” Ucap Sehun membungkukan badannya, “Jung saem, tolong antarkan Jiho dan orang tuanya ke koperasi untuk mengambil seragam” Titah kepala sekolah pada Eunji yang sedari tadi berdiri kosong di belakang mereka, “ah, ne gyojang-nim” Ucap Eunji patuh, kemudian mereka berempat keluar dari ruang kepala sekolah.

“apa kau mengajar di sekolah ini?” Tanya Suzy saat mereka sedang berjalan menuju koperasi, “eoh…Jiho, apa benar dia anakmu?” Giliran Eunji yang bertanya.

“ne…kau mengajar di bidang apa?”

“aku? Seni tentu saja…” Ucap Eunji, “seni? Bukannya kau mengambil jurusan desain? Kenapa tak bekerja di tempat appamu saja?” Tanya Suzy heran.

“semenjak kepergianmu dan Sehun aku sudah tidak berminat di bidang itu, jadi aku selalu mengekor pada Soojung “ Jelas Eunji, Suzy hanya mengangguk mengerti.

“appa Jiho?” Eunji menunjuk Jiho yang sedang berjalan beriringan dengan Sehun sambil bersenandung pelan, “eobseo…” Jawab Suzy singkat.

“jinjja? aku pikir appa Jiho itu Sehun” Gumam Eunji, “aniyo..mana mungkin Sehun appanya, kau bercanda…” Pekik Suzy.

Setelah mendapatkan berbagai perlengkapan sekolahnya, Jiho segera mengganti seragam dan bersiap untuk masuk kelas.

“Jiho-ah, ini hari pertamamu masuk sekolah di sini. Jadi kau jangan nakal ne, dan carilah teman sebanyak-banyaknya” Pesan Suzy berjongkok di depan Jiho, “Jiho-ah, kalau ada yeoja yang cantik kau harus segera berkenalan dengannya ne…” Sahut Sehun dari belakang Suzy, mendengar itu Suzy langsung mendongakkan kepalanya ke belakang dan menatap tajam Sehun.

“hehe..mian” Ucap Sehun sambil cengengesan, “geure Jiho-ah, kau belajar yang rajin ne” ucap Suzy singkat sebelum Jiho masuk ke dalam kelasnya bersama wali kelasnya.

“fighting” Ucap Jiho kepada eommanya, “ne fighting Jiho-ah…” Sahut Suzy.

Setelah memastikan Jiho telah masuk ke dalam kelasnya, Suzy dan Sehun bergegas untuk pulang, “Suzy-ah mian, aku tiba-tiba langsung mendaftarkan Jiho ke sekolah ini” Ucap Sehun saat mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang.

“gwenchana…percuma saja aku menolak, toh kau tidak akan menyerah juga” Jawab Suzy, “mian…oh ya, SK untuk kepindahanmu sudah selesai dan mulai besok kau sudah bisa bekerja di kantor barumu” Ucap Sehun.

“jinjja? eodi?” Tanya Suzy semangat, “Jk fashion” DEG~ jantung Suzy seakan diserbu ribuan jarum mendengarnya. Mengapa harus di tempat itu?

“kenapa harus di sana Sehun-ah? Apa kau juga yang menentukan tempatnya kali ini?” Lirih Suzy, “aniyo…kantor kita yang di London merujukmu untuk ke Jk fashion, karena menurut mereka kau hanya cocok bekerja di sana” Jelas Sehun, “aku tau kau sangat tertekan jika bekerja di sana…geunde keputusannya sudah seperti ini. Kau harus menerimanya” Lanjut Sehun.

“huh, kenapa hidupku kembali berantakan seperti ini” Lirih Suzy kemudian memejamkan kedua matanya berusaha mencari ketenangan.

­­­___

“cah anak-anak, tolong perhatiannya sebentar” Kim saem memasuki ruang kelas diikuti dengan seorang namja yang memakai seragam lengkapnya, “hari ini kalian kedatangan murid baru, dia pindahan dari London…Jiho-ah perkenalkan dirimu” Kim saem mengarahkan Jiho untuk memperkenalkan diri.

“annyeonghaseyo, choneun Kim Jiho imnida…bangapseumnida” Ucap Jiho sambil membungkukan badannya, semua mata para siswa yeoja berbinar-binar melihat Jiho.

“omo…saem, murid baru itu sangat tampan” Seru seorang siswi yang duduk di bangku kedua, “Yura-ah, jangan buat keributan lagi” Tegur Kim saem, “nah, Jiho-ah silahkan duduk di bangku kosong yang ada di belakang sana” Kim saem menunjuk sebuah bangku yang kosong di deretan paling belakang.

“ne saem..” Jawab Jiho kemudian melangkahkan kakiknya menuju ke tempatnya.

“annyeong, kita bertemu lagi…” Seorang yeoja yang duduk di depan Jiho membalikkan badannya dan menyapa Jiho, “omo, kapjagi…Jisoo?” Tubuh Jiho tersentak karena tindakan yeoja di depannya yang tiba-tiba.

“eoh, nan Jisoo..kau masih ingat denganku kan…” Ucap Jisoo dengan senyumnya, “tentu saja…ternyata kau sekolah di sini juga ya? Wah sepertinya kita benar-benar jodoh Jisoo-ah” Balas Jiho.

“ya, kalian berdua jangan berbicara, nanti Kim saem menghukum kalian…diamlah” Bisik seorang yeoja yang duduk di samping Jisoo, “nugu?” Jiho menatap heran yeoja itu.

“ah, kenalkan dia Minjung…nae dongsaeng” Ucap Jisoo menarik tangan Minjung untuk bersalaman dengan Jiho, “eoh annyeong Minjung-ah…choneun Jiho imnida” Jiho menerima tangan Minjung dan bersalaman dengannya.

“mm, ara, berkenalannya sudah kan? Jadi diamlah dan perhatikan Kim saem menjelaskan” Ucap Minjung kemudian matanya dialihkan ke papan tulis.

“mwoya? Kenapa dia jutek sekali…” Gumam Jiho, “tidak usah kau pikirkan Jiho-ah,dia memang seperti itu, kata appa dia mirip dengan eommanya saat masih kecil” Bisik Jisoo.

“jinjja?” Tanya Jiho, “eoh maja….ya, sudahlah bertanyanya. Nanti kita lanjutkan saat istirahat, nanti Kim saem memarahi kita” Ucap Jisoo kemudian memfokuskan perhatiannya pada papan tulis di depan.

___

Mata yeoja itu terus menatap pria paruh baya yang duduk di depannya, sudah sejak tadi tak ada satupun dari mereka yang membuka suara, sampai sekertaris namja itu masuk.

“jwesonghamnida hoejangnim…direktur Kang ingin bertemu dengan anda” Ucap sekertarisnya, “geure? Suruhlah dia masuk” Ucap Jihoon singkat.

“eoh…Jihyun-ssi, tolong kau antar Bae agasshi ke ruangan yang sudah disiapkan” Ucap Jihoon lagi, “ne, Suzy-ssi silahkan ikut saya” Ucap sang sekertaris dan Suzy menundukkan badannya sebentar dan mengikuti sekertaris itu keluar.

Saat berada di depan pintu Suzy menundukan tubuhnya saat melewati seorang namja yang hendak masuk ke dalam ruangan tersebut, namja itu membalas Suzy dengan menundukan kepalanya dan masuk ke dalam ruangan.

“ahbeoji…nugu?” Tanya namja itu, “ya..sudah ku bilang di kantor jangan memanggilku ahbeoji…hoejangnim” Ucap Jihoon.

“ne hoejang-nim..nugu? apa dia pegawai baru?” Ucap namja itu dengan wajah terpaksa, “heissh anak ini…eoh, dia akan jadi manager tim desaigner” Jawab Jihoon sedikit mendesis pada namja di hadapannya.

“manager tim desaigner? Bukankah posisi itu terlalu tinggi untuk pegawai baru?” Namja tersebut terlihat terkejut mengetahui posisi Suzy, “ne, kau memang benar, geunde dia bukan pegawai baru yang seperti kau katakan”

“maksudnya? Aku baru kali ini melihatnya…bagaimana bisa dia bukan pegawai baru?”

“dia adalah lulusan dari University Of Oxford jurusan fashion desaigner, dan telah bekerja sebagai desaigner selama kurang lebih 5 tahun di London. Dia juga berhasil menggelar showcase yang dihadiri oleh para desaigner ternama. Apa dia masih menjadi pegawai baru untukmu?” Jelas Jihoon panjang lebar, namja di depannya hanya melongo mendengar ceritanya.

“apa dia tidak terlalu muda untuk pengalaman sehebat itu?”

“usaha dan kerja keraslah yang menghasilkan pengalaman itu, bukan usia direktur Kang…” Jawab Jihoon, “geure…ireumi mwoyeyo?” Tanya namja itu.

“Bae Suzy” Mata direktur Kang melotot saat mendengar namanya, “Bae Suzy? Suzy? dia Suzy yang…dia kembali?” Ucap direktur Kang dengan wajah terkejutnya.

“eoh dia kembali…otthae? yeppuji?” Jawab Jihoon singkat, “ne…pantas saja Myungsoo sampai seperti itu selepas ditinggalnya, Bae Suzy…” Gumam direktur Kang kepada dirinya sendiri.

“ne? Apa yang kau katakan?” Tanya Jihoon, “aniyo hoejangnim…oh kenapa daritadi kita membicarakan tentang dia, aku ke sini untuk membicarakan tentang proyek yang ada di cheongdamdong” Seakan ingat dengan tujuan utamanya, direktur Kang mengakhiri perbincangannya mengenai Suzy.

“eoh maja, kemarin aku sudah membaca proposalnya. Tinggal bertemu dengan Myungsoo dan arsitek yang akan jadi desaigner untuk gedung itu, setelah itu kita bisa memulai membangunnya” Ucap Jihoon memberikan sebuah proposal kepada direktur Kang.

“arasseo, Soojung sudah berhasil menghubungi arsitek yang sudah kita incar. Ternyata dia sudah pindah tugas ke Korea, jadi kita bisa lebih muda untuk mempekerjakannya”

“geure? Baguslah kalau begitu, kau panggillah besok Myungsoo untuk menemuimu dan arsitek itu. kita harus mengerjakannya sebelum season Fall Winter”

“ne”

___

“annyeonghaseyo, choneun Bae Suzy imnida. Mulai hari ini di mohon kerja samanya” Ucap Suzy memperkenalkan dirinya di depan para anggota tim desaigner yang dipimpinnya.

“jadi dia yang namanya Bae Suzy?”

“dia masih terlihat muda”

“dia baru bekerja hari ini dan langsung mendapatkan posisi itu”

“ne, bukankah itu terlalu berlebihan untuknya”

“ehem…” Suzy berdehem sedikit mendengar bisikan-bisikan di depannya, seketika mereka diam dan melanjutkan pekerjaan mereka kembali “Jihyun-sii, mejaku di mana?” Tanya Suzy, “eoh…di sana” Jihyun menunjuk sebuah ruangan yang berada di dalam ruangan tersebut, dari luar semua bisa terlihat karena ruangan tersebut dilapisi kaca transparan begitu juga dengan pintunya.

“eoh…kamsahamnida karena sudah mengantarku, kau bisa kembali” Ucap Suzy membungkukan badannya, kemudian berjalan menuju ruangannya. Namun baru tiga langkah, Suzy berhenti dan membalikan badannya.

“cam…chamkan…” Sahut Suzy, semua mata pegawai tersebut mengarah kepadanya, “sekarang adalah jam kerja…dan aku tidak ingin bekerja bersama orang yang tidak disipline dalam pekerjaannya, jadi saya berharap ke depannya saya tidak akan mendengar suara-suara sumbang yang ada di luar dari pekerjaan kita. Kamsahamnida” Lanjutnya dengan wajah datar, para pegawai itu tersentak di buatnya dan Suzy kembali melanjutkan jalannya menuju ke ruangannya.

“huh, himdeuro…” Gumam Suzy sat menjatuhkan dirinya di atas kursi, matanya menoleh ke samping dan melihat para pegawai yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Drrtt…drrtt~ getaran ponsel di sakunya membuat Suzy memalingkan wajahnya dari kaca ke arah ponselnya.

“yobeoseyo…” Sahut Suzy.

”yobeoseyo…Suzy-ah, bagaimana hari pertamamu?” Tanya namja yang berada  di seberang telepon.

“himdeulda…aku harus mendengar bisikan mereka tentangku” Keluh Suzy sambil memijit keningnya.

“geure? Itu karena mereka belum mengenalmu, sabarlah, beberapa hari ke depan mereka sudah tidak akan meragukanmu lagi”

“hmm..semoga saja”

Tok tok tok~ suara pintu di ketuk membuat Suzy mendongakkan kepalanya dan melihat siapa yang berdiri di depan pintunya. Matanya sedikit menyipit memastikan bahwa namja yang berada di depan pintunya sekarang adalah namja yang tadi dia temui sesaat setelah keluar dari ruangan

“eoh..Sehun-ah, aku tutup dulu ne…sebentar aku akan menelponmu”

“eoh, geure…fighting..”

“ne, keuno” Suzy mematikan sambungan teleponnya dan beranjak dari tempat duduknya untuk membuka pintu ruangannya.

“Suzy-ssi, bisakah saya masuk?” Tanya namja itu, “ne, sajangnim silahkan masuk” Ucap Suzy mempersilahkan masuk namja itu.

“kau tidak usah memanggilku seformal itu Suzy-ssi, kita bisa berbicara seperti chingu” Ucap namja itu kemudian duduk di single sofa yang berada diruangan Suzy.

“ah ne…” Jawab Suzy, “eoh, kau pasti bingung kenapa aku bisa mengetahui namamu, sementara kau tidak mengenalku, keutchi?” Ucap namja itu, Suzy yang memang bingung menganggukan kepalanya.

“uri ahbeo…ah ani, hoejangnim yang memberitahukan kepadaku, katanya kau salah satu desaigner yang berbakat…aku akan menunggu karyamu Suzy-ssi” Jelas namja itu, “ne…” Suzy membalasnya dengan sopan.

“oh, aku belum memperkenalkan diriku. Choneun Managing Direktur, Kang Minhyuk imnida, kau bisa memanggilku Minhyuk saja, atau oppa?” Ucap namja itu sedikit menggoda Suzy, “ah ne, sepertinya aku akan memanggil anda Minhyuk-ssi saja” Ucap Suzy dengan wajah sedikit enggan.

“haha, aku hanya bercanda Suzy-ssi. Tapi kalau kau memang ingin memanggilku oppa, tidak apa-apa…” Minhyuk terkekeh melihat ekspresi Suzy yang sedikit bergidik karena perbuatannya.

“karena mulai sekarang kita akan bekerja bersama, aku harap kita bisa lebih akrab lagi…bagaimana kalau kita jadi chingu?” Minhyuk memberikan tangannya kepada Suzy, sementara Suzy hanya melihatnya dengan bingung.

“Suzy-ssi, kalau ada orang yang memberikan tangannya padamu seperti ini kau harus menerimanya” Sahut Minhyuk, “eoh, ne…” Suzy meraih tangan Minhyuk dan menyalaminya.

“chingu?” Tanya Minhyuk, “ne?”

“aishh, yeoja ini…aku bilang chingu” Ucap Minhyuk frustasi, sangat berbeda dari imagenya saat pertama bertemu Suzy tadi, Suzy hanya bingung melihatnya.

“ehem…jwesonghamnida, sepertinya imageku sebagai direktur berwajah besi runtuh kalau di hadapanmu…jigeumbuteo, kita jadi chingu..byeonhage, jangan menggunakan bahasa yang terlalu formal kepadaku..kau mengerti Suzy-ah?” Jelas Minhyuk , Suzy melototkan matanya mendengar Minhyuk memanggilnya dengan panggilan akrab seperti itu.

“aku rasa kau menyutujuinya dengan diammu itu. Baiklah, urusanku di sini sudah selesai, kembalilah pada pekerjaanmu” Ucap Minhyuk kemudian berdiri dari kursinya, “ehm..chamkan…” Sahut Suzy, dia menghampiri Minhyuk di depan pintu.

“apa maksud semua ini?” Tanya Suzy dengan wajah polosnya, “ckck, tidak salah dia masih menunggumu selama ini, kyeopda…” Batin Minhyuk.

“kau akan tau seiring berjalan waktu Suzy-ah, cam…aku harus melanjutkan pekerjaanku sebelum di pecat…geurom, annyeong Syz-ah” Ucap Minhyuk yang semakin membuat Suzy semakin bingung.

“mwoya? Ada apa dengannya? Apa aku pernah mengenalnya sebelum ini…aniyo, aku tidak punya teman yang bermarga Kang dulu” Gumam Suzy.

___

Ting tong teng~ suara bel pulang sekolah berbunyi bersamaan dengan suara anak-anak yang sedang berkutat dengan buku pelajaran mereka bersorak gembira.

“baiklah anak-anak, hari ini pelajaran kita selesai…jangan lupa untuk mengerjakan tugas rumah kalian, saem akan memberikan hukuman bagi yang tidak mengerjakannya, aratchi?” Sahut Park saem menyudahi pelajrannya siang ini.

“ne saem…” Balas muris-murid di depannya.

“Jisoo-ah, memangnya Park saem memberikan kita tugas tadi? Seingatku tidak” Tanya Jiho memajukan sedikit badannya agar sejajar dengan wajah Jisoo.

“aniyo…bukan hari ini dia memberikannya, tapi minggu lalu” Jawab Jisoo, “tapi aku tidak tau apa tugasnya, bagaimana kalau nanti aku dihukum?” Jiho memasang wajah takutnya membayangkan dirinya dihukum oleh Park saem.

“tentu saja kau tidak tau, kau baru masuk sekolah ini baru tiga hari. Bagaimana bisa kau mau mengerjakannya, kau kerja bersamaku dan Minjung saja” Ucap Jisoo, dia telah merapikan semua barang-barangnya dan bersiap untuk keluar dari kelas.

“geunde…apa tidak masalah kalau kita kerja sama? dia sekolahku sebelumnya kami tidka diperbolehkan untuk berkerja sama” Ucap Jiho, dia meraih tasnya mengikuti Jisoo dan Minjung keluar dari kelas.

“aigoo, kau sungguh bodoh Jiho-ah…tentu saja tidak apa-apa karena tugasnya adalah tugas kelompok” Jawab Minjung, “tugas kelompok? Memang tugasnya apa?”

“kita di suruh merangkai sebuah bunga dari buah-buahan” Jawab Minjung enteng, “ah, Jisoo kau duluan saja ke taman ne, aku ingin ke toilet dulu” Ucap Minjung sebelum dirinya melongos pergi dari hadapan Jisoo dan Jiho.

“chamkan…apa yang Minjung bilang tadi? Merangkai bunga? Bagaimana caranya” Tanya Jiho bingung, “kau benar-benar pabo…tentu kita harus belajar lebih dulu, maka dari itu Park saem memberikan kita waktu selama dua minggu. Kau datanglah ke rumahku hari minggu nanti,aku dan Minjung akan mengerjakannya bersama dengan Eunji imo” Ucap Jisoo, kini mereka telah sampai di taman dan menunggu Minjung.

“geure..aku akan menyuruh eomma untuk mengantarku…hmm, kau pulang dengan siapa?” Jiho duduk di ayunan yang berada di taman itu.

“appa, dia akan menjemputku hari ini. Neo?” Tanya Jisoo balik, “eomma dan Sehun ahjussi” Jawab Jiho.

“geure? Aku ingin bertemu dengan Suzy imo lagi, dia sangat baik dan juga cantik” Ucap Jisoo, Jiho tersenyum mendengar ucapan Jisoo, “tentu saja, uri eomma jjang!” Pekik Jiho girang.

“Jisoo-ah…” Seorang namja menyahut nama Jisoo membuat Jiho dan Jisoo menolehkan kepala mereka ke samping.

“appa…kau sudha datang?” Pekik Jisoo, dia memanggil appanya untuk mendekat.

“eoh, apa yang kau lakukan di sini? Minjung di mana?” Tanya Myungsoo, dia melirik sebentar ke arah Jiho. Dia sedikit terkejut saat menyadari bahwa namja kecil yang bersama anaknya itu adalah anak Suzy.

“dia tadi ke toilet, dan menyuruhku menunggunya di sini” Jawab Jisoo, “geure? Baiklah kita tunggu dia di sini saja…geunde, nugu?” Myungsoo mengedikkan dagunya kepada Jiho, “ah, ini Jiho appa nae chingu yang pernah aku ceritakan, baru beberapa hari yang lalu dia pindah dari London” Ucap Jisoo semangat, “geure?”

“eoh..Jiho-ah perkenalkan dirimu kepada uri appa” Suruh Jisoo, Jiho menganggukkan kepalanya dan turun dari ayunan yang dimainkannya.

“annyeonghaseyo ahjussi, Jiho imnida, Ki….”

“Jiho-ah” Ucapan Jiho terhenti saat mendengar suara Suzy memanggilnya, “eoh eomma…” Jiho menghampiri Suzy yang berdiri di belakang Myungsoo, Myungsoo memutar badannya dan terkejut melihat Suzy.

“apa yang kau lakukan? Bukankah eomma mengatakan untuk menunggu di depan pagar? eomma mencarimu sedari tadi” Omel Suzy saat Jiho telah sampai di depannya, “mianhae eomma, aku tadi menemani Jisoo untuk menunggu Minjung” Ucap Jiho dengan wajah menyesal.

“imo, jwesonghamnida…aku tadi mengajak Jiho untuk bercerita jadi terbawa sampai ke sini” Ucap Jisoo menghampiri Suzy.

“eo..eoh…gwenchana Jisoo-ah…” Ucap Suzy tersenyum kemudian mengelus kepala Jisoo, “oppa….” Seorang yeoja kecil memekik dari kejauhan membuat Myungsoo memalingkan matanya dari Suzy, “eoh Minjung-ah…jangan memanggilku oppa…” Ucap Myungsoo dia meraih Minjung untuk berada dalam gendongannya.

“ah, appa…kemarilah, kau masih ingatkan eomma Jiho yang pernah kuceritakan padamu…” Tubuh Suzy sedikit menegang saat mendengar Jisoo memanggil Myungsoo appa.

“eoh, appa mengingatnya” Jawab Myungsoo.

“dia sudah menikah rupanya…” Batin Suzy meringis.

“ini dia…bukankah appa mengatakan ingin bertmeu dengannya?” Tanya Jisoo, “eoh..” Jawab Myungsoo singkat, dia menurunkan Minjung dari gendongannya dan berdiri tepat di hadapan Suzy.

“kamsahamnida…karena kau sudah baik terhadap Jisoo” Ucap Myungsoo menundukkan sedikit kepalanya, Suzy mengerjapkan matanya berakali-kali tak percaya melihat Myungsoo melakukan hal ini kepadanya. Dia sudah seperti orang asing baginya, “eoh, ne” Ucap Suzy cepat setelah sadar dari lamunannya.

“appa, Suzy imo yeppuji?” DEG~ tubuh Suzy tersentak saat mendengar ucapan Jisoo, tak beda jauh dari Suzy Myungsoo juga merasakan hal yang sama. Myungsoo menundukkan kepalanya dan mantap Jisoo sambil tersenyum “eoh…” Jawab Myungsoo, seakan ingin keluar jantung Suzy tak berfungsi dengan normal saat itu. dia hanya bisa melihat senyuman Myungsoo yang sudah lama tak dilihatnya, itu bukan senyuman yang seperti dia lakukan saat di pernikahan Shinhye kemarin, bukan juga senyuman saat pertama mereka bertemu. Tapi senyuman tulus yang diberikannya saat mereka telah bersama dulu.

“oho, ahjussi matamu sangat jeli ne….uri eomma memang yang terbaik” Pekik Jiho senang, “Jiho-ah..” Gumam Suzy pelan.

“gwenchana, bukankah yang dikatakan anakmu memang benar?” Ucap Myungsoo, entah mengapa rasa sakit tiba-tiba menyerang dada Suzy saat mendengar Myungsoo mengatakan kata anakmu.

“eoh..ne…Jiho-ah, kita harus segera pergi. Eomma ada pertemuan setelah ini” Ucap Suzy, terlihat wajah kecewa dari Jiho.

“sekarang? Padahal aku ingin lebih lama lagi dengan Jisoo…” Rengek Jiho, “Jiho-ah…”

“arasseo….ehm, Jisoo-ah, Minjung-ah aku pulang dulu ne…sampai bertemu hari minggu” Ucap Jiho berpamitan pada Jisoo dan Minjung, “ahjussi, aku pulang dulu ne. Annyeonghaseyo” Jiho membungkukan badanny adi depan Myungsoo, Suyz yang melihatnya hanya tersenyum kecut.

“ne Jiho-ah, annyeong…” Sahut Jisoo, setelah Jiho dan Suzy menjauh mata Myungsoo masih juga tak lepas dari punggung mereka. Sampai di depan pagar Myungsoo memicingkan matanya saat melihat seorang namja yang dikenalnya keluar dari sebuah mobil berwarna hitam.

“Oh Sehun” Gumam Myungsoo dengan tangannya yang terkepal kuat saat melihat Sehun membukakan pintu untuk Suyz dan menggendong Jiho untuk masuk ke dalam mobil.

“appa…waeyo?” Tanya Jisoo melihat tubuh Myungsoo yang menegang, “aniyo…kajja kita pulang juga..” Ajak Myungsoo.

Jisoo,Minjung dan Myungsoo berjalan menuju mobil yang diparkirnya di depan halaman sekolah, belum sampai beberapa meter dekat mobil itu suara yeoja menginterupsi jalan mereka.

“oppa..” Sahut yeoja itu, Jisoo dan Minjung menolehkan kepalanya dan mendapatkan Soojung berdiri di belakang mereka.

“eomma!” Pekik Jisoo dan Minjung bersamaan, kemudian Soojung menghampiri mereka.

“eisshh, Jisoo-ah kau jangan memanggilku eomma” Desis Soojung, “waeyo?” Tanya Jisoo dengan wajah polosnya.

“sudah berapa kali aku bilang, aku bukan eommamu”

TBC

Annyeong~ author comeback nih…haha…lama yah nunggunya? Mian, laptopnya baru bener sekarang….huaaa seneng banget dah soalnya hidup author udah kembali #curcol wkwkkw….

Di Part ini scene Myungsoo dikit amat, hanya bagian awal dan akhir, author juga gak nyangka kalau hasilnya jadi gini. Author hanya ngetik sesuai insting dan jadinya malah scene Myungsoo kurang…apalagi Myungzy -_- bisa dibilang gak ada…aigoo, sepertinya author buat kecewa kalian lagi ne…hehe mian mian J namanya juga manusia jadi gak ada yang sempurna 😀

Kajja di comment ^^