DISGUISE 8

Image

Title : DISGUISE

Author : @elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Park Jiyeon, Jung Soojung, Yoo Seungho, Choi Minho, Choi Sulli, Kris Wu

OC : Kim Minji

Genre : School life, Romance, Little bit action (?)

Rating : PG-13

Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

TRAILER | 1 | 2 | 3 | 4 | 5A | 5B | 6 | 7

 

Sorry For Typos~

“mwo? Oppa? Sejak kapan aku jadi oppamu! Mengenalmu saja tidak…”

“agasshi, kau sangat tidak sopan, lepaskan tangannya”

Di telinga Suzy kini terus tengiang-ngiang dua kalimat yang Myungsoo lontarkan padanya pagi tadi, isakan demi isakan terus dikeluarkannya di tempatnya sekarang ini, hatinya sudah cukup bersabar akan sifat Myungsoo yang seakan-akan menganggapnya tidak ada. Namun dua kalimat terakhir adalah kalimat yang benar-benar membuat hantaman keras untuk Suzy.

“ottokhae? Apa yang harus ku lakukan agar kau mengingatku oppa?” Lirih Suzy dalam isakannya, memorinya terus berputar mengenai kejadian di kantin tadi tanpa henti. Melihat itu dia hanya bisa mengeluarkan buliran beningnya di atap sekolah tanpa ada yang mengetahuinya.

Sementara dari arah pintu seorang namja tengah menatap intens punggung Suzy yang sedang bergetar, “mianhae Suzy-ah…” Lirih namja itu, “uljima…” Lanjutnya, dia benar-benar ingin menghampiri Suzy dan memeluknya saat ini, menyeka air matanya dan menenangkannya. Namun, semua itu tidak dapat dilakukannya.

“uljima, kau tidak boleh menangis Bae Suzy” Namja itu sedikit mengerang dalam hatinya, dia benar-benar merasakan pilu melihat Suzy menangis seperti itu, terlebih lagi karena dirinya. Tidak tahan melihat Suzy menangis namja itu memilih untuk pergi dari tempat itu, dia melangkahkan kakinya cepat dengan wajah yang benar-benar kusut.

 

“eoh…oppa, lihat dia sudah membuka matanya” Soojung memekik kegirangan melihat mata Myungsoo yang perlahan bergerak, “Myungsoo-ah…kau bisa mendengarku?” Minho menghampiri ranjang Myungsoo dan menatapnya penuh harap.

“aku…kenapa…uughh” Myungsoo mengerang kesakitan saat menggerakan tubuhnya untuk duduk, “ya…kau jangan bergerak dulu, tubuhmu itu masih lemas” Sahut Seungho.

“Suzy eodi?” Tanya Myungsoo tak menghiraukan Seungho, “dia masih di rumah, aku menyuruhnya istirahat karena semalaman dia menjagamu di sini. Aku akan segera menelponnya” Ucap Soojung, dia menggerakan tangannya untuk merogoh saku jasnya hendak mengambil handphonenya.

“andwe…” Tahan Myungsoo, Soojung dan yang lainnya mengeryitkan dahi mereka bingung.

“waeyo?” Tanya Soojung, “aku…aku mengingat semuanya” Ucap Myungsoo, mulut Soojung dan Jiyeon membuka lebar mendengar ucapan Myungsoo tadi.

“mwo? Kau….mengingatnya? jinjja?” Pekik Jiyeon, “eoh…L, oppa kalian” Gumam Myungsoo.

“oppa….kau kembali!” Pekik Soojung menghambur ke pelukan Myungsoo, “Soo..Sojung-ah..appo…” Myungsoo berusaha untuk melepaskan pelukan Soojung yang membuat kepalanya sedikit nyeri.

“ah mian oppa…geunde, kenapa kau melarangku menghubungi Suzy? bukankah ini berita bagus?” Soojung menggaruk tengkuknya bingung.

“Myungsoo-ah, apa yang ingin kau rencanakan lagi?” Tanya Minho menyelidik, “aniyo…hanya saja…”

“hanya apa?” Sela Seungho, “aku melihat siapa yang menabrakku saat itu” Ucap Myungsoo, semua melototkan mata mereka tidak percaya dengan omongan Myungsoo.

“kau serius?” Tanya Minho, dia mendekati Myungsoo dan menatapnya penuh tanya.

“eoh…dan aku tidak ingin orang itu tau kalau ingatanku sudah kembali” Ucap Myungsoo, “nugu? Siapa yang menabrakmu, aku akan melaporkannya ke polisi” Ucap Jiyeon tak sabaran.

“tenanglah Jiyeon-ah, kita tidak boleh bertindak gegabah tanpa ada bukti yang kuat”

“terus apa yang harus kita lakukan? Memangnya siapa orangnya?” Tanya Seungho, “Kris hyung…”

“ne?” Pekik empat itu bersamaan, “maldu andwe…bagaimana…” Suara Soojung seakan tercekat mendengarnya, “kau taukan motifnya? Eomma dan appa salah satu dari incarannya” Ucap Myungsoo.

“maka dari  itu, aku tidak mau kali ini Suzy kembali terlibat dalam permainan Kris hyung. Berpura-pura tak mengenalnya adalah satu-satunya cara agar Suzy aman” Ucap Myungsoo, “geunde…bagaimana reaksinya nanti?” Tanya Soojung simpati.

“demi keselamatannya Soojung-ah, kau pikir aku juga ingin berpura-pura seperti ini? Empat tahun aku sudah melupakannya, dan sekarang saat aku sudah mengingatnya kembali aku harus dipaksa oleh keadaan untuk tidak mengingatnya lagi. Aku juga merasa tersiksa di sini” Jelas Myungsoo, Minho menepuk pundak Myungsoo pelan.

“kalau memang begitu maumu, kami akan membantumu” Ucap Minho, senyum terukir di wajah Myungsoo.

“oppa!” Pekik Jiyeon, “Suzy akan sakit kalau kita melakukan hal ini, apa kalian tega melihatnya?” Lanjut Jiyeon masih dengan nada suaranya yang tinggi.

“Jiyeon-ah, aku percaya pada Myungsoo…kau percayalah padanya” Ucap Minho, Jiyeon tertunduk sejenak untuk memikirkan keputusannya.

“joha..aku juga akan membantu. Geunde…kami tidak akan ikut campur, kami hanya akan menutup mulut kami mengenai ingatanmu yang sudah kembali. Selebihnya kami tidak menanggungnya, ada masalah ataupun tidak kau sendiri yang mengurusnya” Sahut Seungho, terlihat Minho mengangguk menyetujui apa yang di katakan Minho.

“baiklah oppa…kalau memang untuk kebaikan Suzy…” Kini giliran Soojung yang menyetujuinya, terakhir semua mata tertuju pada Jiyeon yang masih membungkam mulutnya.

“geurom…apa yang bisa kulakukan disaat tiga orang ini telah menyetujuinya?” Ucap Jiyeon polos, Myungsoo tersenyum simpul, “gomawo…”

 

Braak~ Myungsoo tadi menjatuhkan diri ke atas bangkunya dengan kasar, teman-temannya sontak terkejut mendengarnya.

“ya Myungsoo-ah waeyo?” Tanya Minho yang duduk di depan Myungsoo, “jajeungna!” Pekik Myungsoo kesal, “waeyo? Suzy lagi?” Tebak Seungho, Myungsoo menghela nafasnya kasar.

“sudah kubilangkan, sebaiknya kau jangan melakukan hal ini…kau sudah keterlaluan, akhirnya kau sendiri yang merasakan akibatnya” Omel Jiyeon yang entah darimana sudah berada di samping Myungsoo.

 

Myungsoo menegakkan badannya kemudian dia menatap tajam Seungho, Minho dan jiyeon bergantian.

“apa kalian mau namja itu melukai Suzy lagi? Ini adalah satu-satunya cara agar Suzy bisa aman” Ucap Myungsoo dingin, “ara…tapi setidaknya kau bisa berpura-pura hanya di depan Kris oppa sajakan, tidak harus di depan Suzy juga” Ucap Jiyeon.

“aku pikir juga kau sudah benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa kau membentaknya seperti itu?” Ucap Minho, Myungsoo menggelengkan kepalanya “aku benar-benar tidak bermaksud membentaknya, hanya saja kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku…aku bahkan sangat menyesalinya saat ini” Gumam Myungsoo.

“jadi…bagaimana kau akan menyelesaikan masalah ini? Tidak mungkin kau terus-terusan seperti inikan?” Tanya Seungho, Myungsoo mengedikan bahunya.

“mungkin sampai Kris hyung melakukan pergerakan lagi…” Ucap Myungsoo.

___

“ya Seungho-ah kau yakin akan memberitahu Myungsoo?” Tanya Minho, “eoh…sebelum memberitahu Suzy lebih bagus Myungsoo dulu yang mengetahuinya. Bagaimanapun  juga dia berada dalam mobil itu” Jawab Seungho pasti.

“geunde Myungsoo akan marah kepadamu, aku takut kalau dia sampai emosi besar dan melakukan sesuatu padamu” Minho memasang wajah khawatirnya pada Seungho, “gwenchana, aku tau Myungsoo seperti apa. Toh aku juga sudah siap, ini sudah resiko atas perbuatanku” Ucap Seungho.

“geure? Tapi kau melakukannya kan untukku juga…aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu setelah memberitahukan Myungsoo”

“geokjongma…Myungsoo tidak akan melakukan apa-apa, sudahlah aku akan ke kamarnya. Kau ikut?”

“eoh, tentu saja…aku yang akan melerai kalau kalau Myungsoo menerkammu”

“eyy, kau bicara seolah-olah Myungsoo itu serigala…ckck, kajja” Seungho berdecak pelan kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar Myungsoo bersama Minho.

“Myungsoo-ah…” Sahut Seungho, Myungsoo yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya sontak mendudukan dirinya dan memandang heran Seungho dan Minho yang masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang sulit diartikan.

“wae? Tumben kalian memanggilku dengan suara lembut begitu, biasanya kalian memekik kalau memanggilku” Tanya Myungsoo, Seungho dan Minho hanya tersenyum polos kemudian menghampiri Myungsoo dan duduk di tepi ranjangnya, sementara Minho mengambil kursi yang berada di depan meja belajar Myungsoo.

“w…wae? perasaanku tidak enak” Myungsoo bergidik ngeri melihat raut wajah kedua sahabatnya yang berbeda itu, “mm, begini Myungsoo-ah….umm, aku tidak tau mau memulainya darimana…” Gumam Seungho kikuk.

“mwonde? Katakan saja…”

“ini masalah tentang kecelakaan yang menimpamu” Ucap Seungho, Myungsoo mengerutkan keningnya.

“kecelakaan beberapa minggu yang lalu?” Tanya Myungsoo, Seungho menggelengkan kepalanya, “4 tahun yang lalu” Sahut Minho, Myungsoo membulatkan matanya tak percaya.

“apa maksudmu? kalian…” Myungsoo menutup mulutnya tak percaya melihat Seungho mengangukan kepalanya seakan mengerti apa yang ada dipikiran Myungsoo.

“setelah memberitahumu aku akan memberitahu Suzy jadi dengarlah baik-baik, karena aku hanya mengatakannya sekali”

Flashback

 

“ya Seungho…kau yakin ini tempat appanya bekerja?” Minho yang lagi mengemut permen lolipopnya menatap gedung bertingkat di depannya dan Seungho secara bergantian.

 

“eoh…cepatlah kita masuk setelah itu kita bisa bertemu dengan mereka bertiga lagi” Ucap Seungho, “kenapa kita tidak langsung ke rumah L saja? Kenapa harus ke rumah mereka?” Tanya Minho bingung.

 

“ya pabo…kita sudah lama berteman dengan mereka, masa hanya rumah L saja yang kita ketahui…aku juga ingin melihat rumah mereka bertiga” Jawab Seungho, “ah, geure…baiklah kalau begitu…kajja kita masuk”

 

Sebelum Minho dan Seungho melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam gedung itu, sebuah tangan menahan pundak mereka masing-masing.

 

“chogiyo…bisakah aku meminta bantuan kalian?” Seorang namja yang lebih tinggi dari mereka datang dengan memakai sarung tangan dan topi yang menutupi setengah wajahnya ditambah dengan masker hitam yang membuat wajahnya tak bisa dikenali.

 

“bantuan apa?” Tanya Minho, “kalian lihat mobil yang ada di sana?” Tanya namja itu sambil menunjuk sebuah mobil sedan hitam yang terparkir sendiri di parkiran khusus untuk direktur.

 

“eoh…waeyo?”

 

“aku ingin meminta bantuan kalian untuk memasukan ini di dalamnya” Namja itu mengeluarkan sebuah kaleng soda yang sudah kosong dan sedikit di remukan dari sakunya.

 

“kaleng soda? Untuk apa?” Minho menatap kaleng soda itu dengan wajah penuh tanya, “tidak usah banyak tanya tinggal masukan saja kaleng tersebut di bawah rem mobilnya” Jelas namja itu.

 

“mobilnya tidak akan berhenti kalau benda ini berada di bawahnya” Sahut Seungho polos.

 

“itulah tujuannya, agar mobil itu tidak bisa berhenti. Ah sudahlah jangan banyak tanya, anak kecil seperti kalian apa yang kalian ketahui, tinggal jalankan saja apa yang kusuruh”

 

“bailah kami akan membantumu asalkan kau berikan kami imbalan” Namja itu mengeluarkan sebuah bingkisan besar yang berisi berbagai macam rasa lolipop di hadapan Seungho dan Minho.

 

“woooaahh banyak sekali….apa ini imbalannya? Geure, kami akan melakukannya” Pekik minho girang, “geunde apa nanti kita tidak akan di marahi?” Tanya Seungho.

 

“aniyo…tubuh kalian kecil jadi bisa menyelinap masuk ke dalamnya tanpa di ketahui”

 

“geunde…”

 

“ya Seungho-ah, kita lakukan saja ne. Kapan lagi kita mendapatkan lolipop sebanyak ini, tubuhmu kan kecil jadi kau saja yang memasukannya” Ucap Minho, Seungho menatap ragu Minho.

 

“ne ne…aku ingin lolipop ini” Minho memandang Seungho berbinar, “geure arasseo, aku yang akan memasukannya” Seungho kemudian mengambil kaleng soda tadi dan berjalan menuju mobil itu. tak perlu memakan waktu lama Seungho membuka mobil tersebut yang kebetulan tak terkunci dan langsung masuk ke dalamnya.

 

Selang semenit kemudian Seungho keluar dari mobil tanpa seorangpun yang menyadari pria kecil itu masuk ke dalam mobil tadi. Dengan santai dia berjalan menuju Minho dan namja tadi berada.

 

“aku sudah memasangnya, sekarang berikan lolipop itu untuknya” Ucap Seungho, namja tadi tersenyum di balik maskernya, “geure..ambilah semua ini” Dia kemudian melempar bingkisan itu dari tangannya hinga menyibakkan sedikit ke atas lengan kemejanya yang panjang. Mata Seungho sedikit memicing melihat sesuatu yang berada di tangan namja itu.

 

“gomawo sudah membantuku…aku akan mentraktir kalian kalau kita berjumpa lagi, annyeong” Ucap namja itu kemudian melongos meninggalkan Seungho yang mengerutkan keningnya seolah berpikir sementara Minho memekik kegirangan menatap lolipop miliknya.

 

“ya ya…lolipopku banyak, kita harus membaginya untuk L dan mereka bertiga ne” Ucap Minho senang, “geure…kajja kita masuk sebelum appanya pulang” Ucap Seungho.

 

Selang beberapa menit Seungho dan Minho masuk, sepasang suami istri dan seorang namja kecil keluar dari lobi gedung dengan senyum merekah mereka dan memasuki mobil sedan hitam yang tadi dimasuki oleh Seungho.

 

“annyeong ahbeoji, omonim…sampaikan salamku kepada appa dan eomma ne” Gumam namja tadi melampirkan senyum sinisnya menatap tajam mobil sedan itu yang tengah melaju melewatinya.

“NEO….!!!” Suara Myungsoo tercekat bersamaan dengan matanya yang membulat menatap Seungho, jari telunjuknya mengeras saat menunjuk Seungho di depannya.

“Myungsoo-ah…” Minho mencoba untuk menenangkan Myungsoo yang kini nafasnya sudah saling memburu, “NEO!!!” Minho segera menahan tubuh Myungsoo yang hampir saja menyerang Seungho, sementara Seungho beranjak dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya mundur.

“Myungsoo-ah…”

“Neo! Apa yang telah kau perbuat eoh! Kau tidak sadar perbuatanmu itu tindakan kriminal? Suzy…dia kehilangan kedua orang tuanya akibat perbuatanmu itu, apa kau sadar!!!” Pekik Myungsoo berusaha melepaskan dirinya dari Minho.

“minahae Myungsoo-ah, saat itu aku benar-benar tidak tau mobil itu milik siapa” Ucap Seungho dengan wajah menyesal.

“mian? Kata maafmu itu harusnya kau ucapakan pada Suzy yang telah kau renggut nyawa orang tuanya! Dan kalaupun mobil itu bukan milik ahbeoji kau tidak seharusnya melakukan hal itu!” Teriak Myungsoo, dengan sekuat tenaga Minho menahannya namun tenaga Myungsoo kali ini benar-benar di luar batas. Dia mendorong Minho sampai tersungkur jatuh di depan meja belajarnya dan berjalan menuju Seungho yang sedari tadi sudah berpindah tempat dekat pintu kamarnya.

Bugh~ satu pukulan keras Myungsoo mampu membuat pelipis Seungho mengeluarkan cairan merahnya, “berkali-kalipun aku memukulmu itu tidak akan bisa membuat rasa sakit Suzy menghilang!” Bugh~ Myungsoo menarik kerah baju Seungho dan lagi mendaratkan pukulannya.

“Myungsoo-ah geumanhae…” Minho menahan tangan Myungsoo yang baru saja akan memukul Seungho lagi, namun Myungsoo menepisnya dan Bugh~ hantaman keras mengenai perut Seungho membuat Seungho jatuh tersungkur dengan kesadaran yang sudah hampir hilang.

“ya Kim Myungsoo! Geuman…kau tidak lihat Seungho” Pekik Minho, Myungsoo menatap Seungho yang kini jatuh terduduk di hadapannya, dia mengatur nafasnya yang memburu hingga tenang. Myungsoo terdiam selama beberapa menit sampai dia membuka suaranya kembali.

“heh…ireona” Tatapan Myungsoo yang tadinya membara tiba-tiba sayu seketika, tangan kanannya diulurkan untuk meraih Seungho. Mata Minho menatap tak percaya perubahan Myungsoo yang drastis itu.

“Myungsoo…”

“ireona…lukamu harus segera diobati” Seungho membuka matanya dengan paksa dan mendongak menatap Myungsoo, “jangan hanya menatapku, palli!” Pekik Myungsoo, sontak Seungho memegang tangan kanan Myungsoo dan berdiri.

“apa yang kau lihat, kau tidak ingin membantu?” Myungsoo menatap datar Minho yang melongo tak percaya. Dengan segera Minho membantu Myungsoo memapah Seungho menuju tempat tidurnya.

“ambillah es batu dan kain lap, lukanya harus segera dikompres sebelum lebam” Ucap Myungsoo pada Minho, sementara Seungho hanya melemparkan tatapan penuh tanyanya.

“apa yang kau tunggu?”

“eo….aku akan membawanya” Minho yang tersadar langsung berlari keluar dari kamar Myungsoo menuju dapur.

“Myungsoo-ah apa…”

“jangan berbicara padaku” Myungsoo mendengus menatap wajah Seungho yang sudah hampi lebam semua, “itu balasan atas kebodohanmu 4 tahun yang lalu” Lanjut Myungsoo, Seungho mengerutkan keningnya.

“aku hanya menggantikan posisi Suzy yang seharusnya membalasmu, kalau dia yang melakukannya kau akan mati di tempat”

“Myungsoo-ah…”

“ya…jangan memanggilku seperti itu, menggelikan! Kau bukan kekasihku arra!” Pekik Myungsoo memasang wajah kesalnya, “arasseo!” Seungho tersenyum dan langsung memeluk Myungsoo.

“ya ya…lepaskan aku…eisshh aku masih normal pabo” Ronta Myungsoo melepaskan pelukan Seungho, “aku pikir kau akan membunuhku tadi” Ucap Seungho dengan cengirannya, “heh, aku tidak mungkin melakukannya pada sahabatku sendiri” Jawab Myungsoo, Seungho menatap intens Myungsoo sambil tersenyum simpul.

“ya Choi Minho kenapa kau lama sekali!” Pekik Myungsoo sambil bergidik ngeri menyadari tatapan Seungho.

“mian mian…igeo..” Minho yang baru masuk langsung menyodorkan sebaskom air yang berisi es dan kain lap pada Myungsoo.

“kau yang mengompresnya, aku tidak mau berdekatan dengannya” Ucap Myungsoo kemudian beranjak duduk ke kursi meja belajarnya.

“aisshh appo” Ringis Seungho saat Minho mengompres pelipisnya, “tahan saja dulu, kau itu namja masa luka seperti ini saja kau meringis kesakitan” Dumel Minho.

“ya Myungsoo-ah, sepertinya Minho ini belum merasakan pukulanmu itu seperti apa” Pekik Seungho, “geure? Apa kau ingin merasakannya juga?” Tanya Myungsoo menyeringai menatap Minho.

“ani…aniyo…aku tidak ingin merasakannya” Tolak Minho keras, “arra…siapa juga yang mau memukulmu, buang-buang waktu saja huh” Dengus Myungsoo sementara Minho mendelik sebal padanya.

“geunde…kalian jangan beritahu Suzy masalah ini” Sahut Myungsoo tiba-tiba, “waeyo?” Minho menghentikan tangannya yang mengompres Seungho dan menatap Myungsoo heran.

“dia sudah merelakan kepergian orang tuanya, tidak usah mengungkit masalah ini lagi” Ucap Miyungsoo, “geunde…apa kau tidak ingin mencari tahu tentang namja itu? bagaimanapun juga dia yang telah menghasut kami hingga Seungho melakukan hal itu”

“namja? Ah maja…apa kalian benar-benar tidak melihat wajahnya?”

“aniyo…hanya saja aku melihat sesuatu dilengannya” Ucap Seungho sambil menerawang, “sesuatu? Apa?”

“semacam tatto…”

“tatto? Apa kau lihat tatto berbentuk apa? Kita bisa mencarinya dengan mudah kalau begitu” Tanya Minho, “tatto burung phoenix” Jawab Seungho.

“phoenix?” Pekik Myungsoo terkejut, “eo, kapjagi…jangan memekik seperti itu” Ucap Seungho mengelus dadanya.

“ya kau serius tatto burung phoenix?” Tanya Myungsoo, “eoh…aku melihatnya dengan jelas, waeyo?” Ucap Seungho.

“di tangan kanannya?”

“bagaimana kau bisa tau? Solma….”

“heh, jinjja namja itu! dia benar-benar berniat untuk menghabiskan nyawa kita semua” Ucap Myungsoo dengan tatapan dinginnya.

“namja itu? kau tau siapa?”

“Kris Hyung”

“mwo?” Pekik Minho dan Seungho bersamaan, “Kris hyung sejak kecil memiliki tanda lahir di tangan kanannya, kalau dilihat sekilas itu seperti tatto burung phoenix tapi kalau dilihat lebih jelas itu hanya sebuah tanda lahir yang bentuknya seperti burung” Jelas Myungsoo.

“jinjja? jadi selama ini? Ya dia benar-benar pembunuh!” Ucap Minho tak percaya, “arra…sepertinya kita harus bertindak duluan sebelum dia yang bertindak” Ucap Myungsoo.

“maksudmu?” Minho dan Seungho menatap Myungsoo yang memasang wajah membunuhnya.

___

“bagaimana tugasmu? Apa sudah ada kemajuan?” Kris menyodorkan segelas jus jeruk untuk Sulli.

“molla…akhir-akhir ini aku jarang melihat Myungsoo bersama Suzy, yah mungkin hubungan mereka sudah merenggang” Sulli memainkan gelas yang berisi jus jeruk miliknya itu.

“Aku tidak menyangka akan secepat ini…apa Suzy sudah tau kalau Myungsoo adalah L oppanya?” Gumam Kris memasang wajah berpikirnya.

“Myungsoo tidak mengingat Suzy…” Mata Kris yang tadinya sedang menerawang ke arah langit-langit apartemennya kini berubah menatap Sulli.

“aku tidak begitu jelas tentang masalah ingatan Myungsoo, yang jelas dia mengatakan bahwa dia sama sekali tidak mengenal Suzy” Jelas Sulli seakan mengerti arti tatapan Kris itu.

“hmm, bukankah sekarang waktunya untuk melaksanakan tugasmu oppa? Kalau kau ingin mendapatkan Suzy, pakailah cara yang halus jangan seperti dulu” Lanjut Sulli, Kris menimbang-nimbang perkataan dongsaengnya itu.

“geure? Sepertinya sekarang memang waktu yang tepat…di saat Suzy terpuruk karena ditinggalkan Myungsoo, aku yang akan datang  menjadi pengobat hatinya” Ucap Kris memunculkan seringaian khasnya.

“oppa…jangan melakukan hal bodoh seperti dulu lagi, perlakukan dia selayaknya yeoja yang kau sukai”

“arra, oppa tau apa yang harus oppa lakukan tidak usah memperingatiku. Kau lakukan saja tugasmu”

“geure…kalau begitu aku pulang dulu oppa, ini sudah malam. Appa pasti mencariku”

“hmm, katakan pada ahbeoji salam terhangat dari oppamu yang tampan ini”

“cih…sejak kapan kau dekat dengan appa, sudahlah aku pulang annyeong”

Sulli beranjak keluar dari apartemen Kris, dia berjalan menyusuri koridor dan saat pembelokan tak sengaja tubuhnya menabrak seorang namja tinggi.

“eoh Sulli?” Ucap namja itu, Sulli sontak mendongakan kepalanya dan membulatkan matanya menatap namja dihadapannya.

“Mi…Minho sunbae?”

“ya, kita bertemu lagi di tempat ini…kau habis mengunjungi oppamu?” Tanya Minho, Sulli menganggukan kepalanya.

“apa oppamu tidak mengantarmu pulang? Ini sudah malam tidak baik seorang yeoja pulang sendiri” Ucap Minho, “aniyo…aku sudah terbiasa pulang sendiri, lagipula oppaku orangnya tidak suka keluar rumah jadi dia tidak mengantarku”

“geure? Bagaimana kalau aku saja yang mengantarmu? Rumahmu di mana?” Sulli sontak terkejut mendengar ajakan Minho itu, “ah, aniyo tidak perlu repot-repot sunbae” Tolak Sulli halus.

“gwenchana, aku juga tidak ada urusan yang penting…kajja, rumahmu di mana?” Ajak Minho, sebelum Sulli menolak lagi Minho langsung menarik lengan Sulli untuk masuk ke dalam lift dan menuju ke parkiran mobilnya.

“kau membawa mobil sunbae?” Tanya Sulli, “eoh…aku hanya membawanya kalau keluar malam, tidak ke sekolah…kajja masuklah” Dengan cepat Sulli membuka pintu penumpang dan masuk ke dalamnya.

“kau tinggal berpisah dengan oppamu?” Tanya Minho saat dalam perjalanan, “ne, sebenarnya bukan oppa kandung, kita satu ibu beda ayah” Jawab Sulli.

“jinjja? ke mana eomma kalian?”

“sudah meninggal” Minho langsung memasang wajah tak enaknya mendengar jawaban Sulli, “eoh, mian Sulli-ah aku tidak tau eommamu…”

“gwenchana lagipula kejadiannya sudah sangat lama” Sela Sulli, “geure..sekarang kau tinggal bersama siapa?”

“appaku, hanya dia satu-satunya keluarga yang ku punya sekarang selain oppaku” Jawab Suzy, Minho kelihatan menganggukan kepalanya.

“mm, begitu…ah, ada yang ingin kutanyakan lagi”

“apa itu?”

“akhir-akhir ini selalu kuperhatikan kau sering berada di dekat Myungsoo, apa jangan-jangan…” Minho menggantungkan ucapannya kemudian menginjak rem mobilnya saat melihat lampu jalan berubah merah.

“ja…jangan-jangan apa?” Tanya Sulli gugup, “kau menyukainya?” Minho menolehkan kepalanya dan memicingkan mata pada Sulli.

“a…aniyo…aku tidak menyukainya” Elak Sulli, “jinjja? terus bisa kau jelaskan kenapa tiba-tiba kau selalu berada di sekitar Myungsoo?”

“i..itu…lampunya hijau, jalankan mobilnya sunbae” Ucap Sulli melihat lampu lalu lintas, Minho dengan cepat menyalakan kembali mesin mobilnya, Sulli menghela nafasnya lega karena tak harus menjawab pertanyaan Minho.

“ehem…kau belum menjawab pertanyanku Sulli-ah” Sahut Minho, Sulli menelan salivanya. Apa yang harus dikatakannya sekarang, sudah tidak ada alasan yang terlintas di kepalanya saat ini untuk mengelak.

“mm, aku…aku tidak menyukainya, aku menyukai orang lain…” Sontak Sulli memukul mulutnya yang tiba-tiba saja mengeluarkan perkataan bodohnya itu, “haha, geure? Siapa yang kau sukai?” Tanya Minho sambil terkekeh pelan.

“ah, kau tidak ingin memberitahunya yah? geure…lagipula tidak ada hubungannya juga denganku kalau aku tau siapa keutchi” Sahut Minho melihat Sulli yang diam saja.

“ani, ini berhubugan denganmu sunbae karena orangnya adalah kau” Batin Sulli.

___

Yeoja itu mempercepat langkah kakinya menuju ke dalam gedung sekolah, bagaimana tidak lima menit lagi bel akan berbunyi dan pelajaran pertama adalah kelas Kim saem, guru terkiller di sekolahnya.

“aisshh Soojung , Jiyeon….kalian tak membangunkanku” Gerutu yeoja itu sambil menyusuri koridor yang sudah sepi.

Ding Dong Deng~

“aaahh kenapa kelasku jauh sekali….Kim saem pasti sudah berada dalam kelas” Yeoja tadi melangkahkan kakinya dengan cepat saat mendengar suara bel masuk berbunyi.

“huh…jwesonghamnida” Yeoja tadi masuk ke dalam ruangannya yang sudah tenang, “Bae Suzy? barusan kau telat” Sahut Kim saem yang sudah berdiri depan meja guru.

“jwesonghamnida saem, aku telat bangun” Jawab Suzy, “geure…” Hanya gumaman pelan yang dikeluarkan oleh Kim saem, Suzy memekik dalam hatinya karena tak di suruh keluar dengan langkah santa dia berjalan masuk ke dalam kelasnya.

“ehem…siapa yang menyuruhmu masuk Bae-ssi?” Sahut Kim saem, Suzy menepuk dahinya dengan wajah malunya kemudian menghentikan langkahnya yang sudah hampir sampai ke bangkunya itu.

“aku…”

“hari ini sepertinya kau tidak harus mengikuti kelasku” Sela Kim saem, “geunde aku hanya telat beberapa detik saem”

“sekali telat tetap telat berapa lamapun waktunya, keluar sekarang” Ucap Kim saem dengan tegas, Suzy mendengus sebal sekilas dia melirik tajam kedua sahabatnya yang tidak membangunkannya tadi.

“mian..” Ucap Soojung dan Jiyeon bersamaan dengan sangat pelan sambil memasang wajah bersalah mereka.

Suzy mengehentakan kakinya keras kemudian keluar dari kelasnya, “cih…kenapa bisa ada guru sekejam itu” Gerutu Suzy di depan kelasnya.

“terlambat sister?” Suara berat yang tiba-tiba muncul di hadapan Suzy membuat dirinya menelan saliva berat, dengan terpaksa dia mendongakan kepalanya dan menatap tajam Kris yang beridiri dengan senyum tanpa dosa di hadapannya itu.

“apa kau tidak punya siswa yang harus di ajar sampai-sampai kau mengganggu siswi yang sedang kena hukuman eoh?” Ucap Suzy dingin, sekuat tenanga dia berusaha menghilangkan rasa takutnya itu, tidak mungkin dia menampakan ekspresi ketakutannya saat ini.

“kau sudah berani berbicara padaku sister” Ucap Kris pelan, Suzy memundurkan langkahnya ke belakang saat menyadari Kris mengangkat tangannya hendak mengelus pipinya itu.

“jangan menyentuhku!” Suzy menghempaskan wajahnya yang hampir saja di sentuh oleh Kris, “sepertinya selama ini kau sudah salah paham, kita harus bicara” Ucap Kris tiba-tiba, Suzy menolehkan kepalanya menatap Kris bingung.

“berbicara denganku tidak akan membuatmu rugi, lagipula kau tidak bisa masuk kelas sekarang. Kau akan ke mana? Teman-temanmu ada di dalam semua…otthae?”

“tidak ada yang harus kubicarakan denganmu” Suzy berjalan meninggalkan Kris di depan kelasnya, “jinjja? tapi aku ada” Suzy membulatkan matanya saat tangannya di tarik langsung oleh Kris dan memaksanya untuk mengikuti namja itu.

“ya..apa yang kau lakukan eoh!” Pekik Suzy menghempaskan tangannya saat sudah sampai di atap sekolah.

“Suzy-ah…aku merindukanmu” Kris dengan tiba-tiba langsung menarik tubuh Suzy dan mendekapnya erat.

“ya…lepaskan aku, jangan menyentuhku!” Pekik Suzy meronta, “aniyo…aku tidak akan melepasmu”

“OPPA!” Bentak Suzy, Kris sontak membuka matanya yang tertutup tadi dan melepaskan pelukannya, “kau memanggilku oppa lagi?” Tanya Kris dengan senyumnya.

“hajima…jangan membuatku semakin membencimu, oppa” Ucap Suzy dengan suara yang memelan, “aniyo Suzy-ah, kau tidak boleh membenciku…oppa, tidak bermaksud melakukan…”

“hajima! Jangan diteruskan!” Pekik Suzy, “geure…aku tidak akan mengungkitnya lagi geunde…” Kris menarik dagu Suzy yang sontak membuatnya menatap dirinya.

“dengarkanlah penjelasanku…” Ucap Kris.

Suzy melepaskan tangan Kris dari dagunya dengan kasar, yah kali ini dia akan menyerah dan mendengarkan semua apa yang akan dikatakan Kris, dan tidak akan pernah mau berurusan dengan namja ini.

“geure..katakan apa yang ingin kau katakan, tapi…setelah ini kau jangan mengganggu hidupku lagi” Ucap Suzy dengan manatap Kris tajam.

“aku tidak yakin untuk menjauh darimu” Ucap Kris, “mwo? Ya kau tidak sadar selama ini kau yang membuatku seperti ini eoh! Kau membuatku trauma dengan kelakuan bejatmu itu, kau tau!” Pekik Suzy.

“itu semua ada alasannya Suzy-ah, aku melakukannya karena ada alasannya”

“alasan? Kau pikir melakukan hal itu terhadap yeoja yang berumur 9 tahun karena ada alasannya?” Suzy menghela nafasnya kasar, dia mengepalkan tangannya kuat di samping badannya.

“balas dendam eoh? Apa alasannya untuk membalaskan dendam kematian orang tuamu ? Apa kau melecehkanku untuk  kedua orang tuamu yang meninggal karena harus menggantikan orang tuaku yang dinas? Kau pikir orang tuamu akan bangga karena kau membalaskan dendam mereka dengan melecehkanku!” Suzy kini tak bisa lagi menahan air matanya yang sedari tadi berusaha dibendungnya, tangan Kris terkepal mendengar Suzy mengucapkan kata-kata itu.

“darimana…”

“kau kaget aku mengetahuinya? Huh, selama ini appa dan eomma sudah berbaik hati mengangkatmu jadi anaknya agar kau bisa memiliki orang tua lagi tapi nyatanya kau malah menerimanya hanya untuk membalaskan dendammu” Suzy menyeka kasar air matanya dan melangkah maju menghampiri Kris.

“kedua orang tuaku sudah meninggal, dendammu sudah terbalas. Aku tidak akan mempermasalahkan masalah yang sudah berlalu, jadi…jangan mengganggu kehidupanku lagi” Ucap Suzy kemudian berbalik pergi.

“saranghae!” Mata Suzy membulat merasakan tubuhnya di tarik dan Kris memeluknya dari belakang.

“lepaskan…” Ronta Suzy, “saranghae Suzy-ah” Ucap Kris tak memperdulikan rontaan Suzy.

“lepaskan aku!” Bukannya melepas Kris malah mengeratkan pelukannya pada Suzy.

“saranghae…apa kau tidak bisa merasakan ketulusanku? Aku benar-benar menyukaimu Suzy-ah” Kris membalik paksa tubuh Suzy dan menatapnya intens.

“aku menyukaimu…aku bersungguh-sungguh” Ucap Kris, “lepaskan…” Seakan tak peduli dengan perkataan Kris Suzy terus saja meronta minta dilepaskan.

“ya lepaskan!” Pekik Suzy dia menggerakan wajahnya ke kiri dan ke kanan saat melihat Kris mendekatkan wajahnya.

“apa yang mau kau lakukan” Suzy semakin meronta saat tangan Kris menarik pinggangnya dan satu tangannya lagi menahan kedua tangan Suzy yang sedari tadi terus bergerak.

“hajima…hajima…” Racau Suzy terus menghindar dari Kris yang berusaha menciumnya. Sepuluh menit Suzy bertahan untuk menghindar dari paksaan Kris itu, namun sepertinya tak ada kata Jenuh dan lelah dari Kris, dia tetap saja berusaha untuk mencium Suzy.

“lepaskan aku!” Kini suara Suzy bergetar karena merasa tubuhnya sudah lelah meronta, entah apa yang akan terjadi saat kekuatan tubuhnya ini sudah menghilang.

“jebal…jangan melakukannya” Lirih Suzy tubuhnya kini sudah lemas tak bisa melawan kekuatan Kris yang sedari tadi menahannya, matanya terpejam rapat saat melihat wajah Kris yang sudah berjarak beberapa centi.

“Myungsoo” Batin Suzy.

“kkeut!” Teriakan seorang namja membuat Kris sontak menjauhkan wajahnya dari Suzy dan menoleh ke samping.

“sekarang waktunya anda melepaskannya song-saeng-nim” Ucap namja itu dengan wajah merendahkan, Suzy yang mengenali suara ini membuka matanya dan menatap namja itu.

“Min..Minho oppa” Gumam Suzy, “cih, apa yang kau lakukan di sini anak muda…kembalilah ke kelasmu dan jangan mengganggu urusan orang lain” Ucap Kris masih memegangi pinggang Suzy, baru saja dia ingin melanjutkan aksinya, suara interupsi Minho mengehentikannya.

“jadi saem tidak ingin melepasnya? Lanjutkanlah….” Sahut Minho, Suzy membulatkan matanya tak percaya, Kris hanya menyeringai nakal.

“tapi jangan menyalahkanku kalau sepuluh menit kemudian kau sudah berada di balik jeruji besi!” Ucap Minho dingin sambil memainkan sebuah kamera digital di tangan kanannya, Kris melihat kamera itu dengan mata tajamnya.

“sepertinya mereka akan sangat suka dengan film yang aku buat ini” Gumam Minho menatap kameranya sayang, “eoh…kenapa kau tidak melanjutkannya saem? lanjutkan aku akan segera pergi” Minho kembali menatap Kris dengan senyum tipisnya, dan kemudian hendak berbalik, namun sahutan Kris menghentikannya dan kembali menghadap mereka.

“aku yang akan pergi” Ucap Kris kemudian melepaskan Suzy dan hendak berjalan keluar, “ah…chamkan, aku baru mengingatnya saem” Sahut Minho, dia berbalik dan menatap punggung Kris yang berhenti di ambang pintu.

“kita berjumpa lagi…aku menunggu traktiranmu” Lanjut Minho, Kris melototkan matanya mengingat sebuah kejadian yang dulu dilakukannya.

“gomawo sudah membantuku…aku akan mentraktir kalian kalau kita berjumpa lagi, annyeong”

 

Kris menggertakan giginya tak mengerti mengapa namja itu bisa mengetahui identitasnya, tak ingin berlama-lama dengan segera dia keluar dari atap sekolah dan meninggalkan Minho yang tersenyum tipis memandangnya.

“Minho oppa…” Bruuugh~ Lirih Suzy sebelum tubuhnya ambruk dan kehilangan kesadarannya, Minho mengernyitkan alisnya mendengar sesuatu yang jatuh dan saat membalikan badannya dia melihat Suzy sudah tergeletak tak sadarkan diri.

“Suzy-ah…ireona…”

___

Lima pasang mata itu menatap intens yeoja yang sedang terbaring tak sadarkan diri di ruang kesehatan sekolahnya.

“bagaimana ini bisa terjadi?” Tanya Myungsoo, Minho memberikan sebuah kamera pada Myungsoo “video ini akan menjelaskannya padamu” Dengan tak sabaran Myungsoo menarik kamera tersebut dari tangan Minho dan segera memutar video yang berada di dalamnya.

Rahang Myungsoo mengeras melihat video tersebut, video di mana Kris memaksa untuk mencium Suzy meskipun Suzy menolaknya berkali-kali, sekarang ini emosi Myungsoo meledak bagaikan kobaran api yang baru saja di siramkan minyak tanah ke dalamnya, dia mengangkat tangannya yang memegang kamera itu hendak melemparnya, namun Minho menahannya.

“kau jangan merusak barang buktinya” Tahan Minho, Myungsoo beralih menatap tajam Minho disampingnya, “kau ada di sana kenapa kau tidak menghentikannya! Kenapa kau membiarkannya menyentuh Suzy!” Pekik Myungsoo dengan mata membunuhnya.

“kita tidak akan bisa memojokannya kalau aku menghentikannya sejak awal” Ucap Minho.

“mwo? Sudah berapa kali kubilang jangan melibatkan Suzy dalam hal ini! Apapun yang terjadi jangan membuat Suzy dekat dengan namja itu! dia menyentuh Suzy di depan matamu dan kau hanya diam saja, apa yang kau lakukan eoh! Bagaimana kalau dia tidak menghiraukanmu dan meneruskan perbuatannya!”

“ya Myungsoo tenanglah” Soojung dan Jiyeon menahan lengan Myungsoo yang sudah hampir dilayangkan ke wajah Minho, “lepaskan aku!” Pekik Myungsoo.

“kau akan membangunkan Suzy kalau kau berteriak seperti itu…tenanglah” Ucap Jiyeon mereda amarah Myungsoo yang berapi-api itu, “Minho oppa berniat baik. Dengan video ini kita bisa lebih mudah membongkar semua kejahatannya” Lanjut Jiyeon.

“lihatlah Suzy dia tidak kekurangan apa-apa…wajahnya tidak berubah, tidak ada bekas yang tertinggal di tubuhnya, rambutnya masih rapi seperti semula. Jadi, simpan amarahmu itu dan jangan membuangnya dengan sia-sia” Ucap Soojung menurunkan tangan Mhyungsoo.

Myungsoo beralih menatap Suzy yang sedang tertidur pulas di ranjangnya, dia menghembuskan nafasnya pelan “mianhae” Ucapnya pada Minho.

“sudah merasa lebih baik?” Sahut Seungho yang sedari tadi hanya menonton aksi mereka, “sekarang waktunya kita bergerak” Lanjutnya.

“aku akan menjaga Suzy di sini” Myungsoo menarik kursi ke dekat ranjang Suzy dan duduk di sana, “tidak bisa…kau sendiri yang mengatakan bahwa Kris oppa tidak boleh mengetahui kau mengingat Suzy, kalau dia datang ke ruangan ini dan melihatmu, semua usahamu akan sia-sia” Sahut Jiyeon.

“terus kau menyuruhku untuk meninggalkan Suzy di saat seperti ini? Persetan dengan rencana itu, aku akan tetap menjaganya sampai dia siuman” Geram Myungsoo, Seungho menghela nafasnya berat.

“bawa dia ke apartemen Soojung bersama kita” Sahut Seungho, “geure…di sana lebih aman dibandingkan di sini…kita harus segera bergegas” Ucap Minho.

“Minho oppa, apa kau membawa mobil?” Tanya Soojung, “eoh…aku terlambat tadi jadi terpaksa membawa mobilku”

“baiklah, kau bawa Suzy ke mobil kalian berdua menyusul aku dan Myungsoo akan berangkat setelah kalian pergi” Ucap Seungho, Myungsoo menatapnya tak setuju, “ini masih area sekolah, dia bisa melihatmu kalau kau yang mmebawa Suzy”

“arasseo…neo…jangan banyak gerakan tambahan” Ucap Myungsoo memperingati Minho.

“arra…” Minho mengangguk dan kemudian mengangkat Suzy menuju mobilnya.

“kita terpaksa membolos hari ini” Gumam Seungho, kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruang kesehatan.

___

“oppa…kenapa memanggilku?” Sulli datang dengan tergesa-gesa ke taman belakang sekolahnya setelah mendapatkan sms dari oppanya.

“Minho…siswa yang bernama Choi Minho itu, apa kau mengenalnya?” Tanya Kris, Sulli tersentak saat Kris menanyakan perihal Minho kepadanya, apa dia tau?

“eoh..dia salah satu teman Myungsoo, waeyo?”

“geure? Sepertinya anak itu berbahaya” Gumam Kris, “oppa…apa yang ingin kau lakukan padanya?” Pekik Sulli.

“dia menghalangi jalanku, sepertinya dia mengetahui identitasku yang dulu. Dia harus segera disingkirkan” Ucap Kris menyinggungkan senyumnya, sementara Sulli gelisah mendengar ucapan Kris, dia tidak akan membiarkan Kris menyingkirkan namja yang disukainya. Tidak akan pernah, dengan langkah berat Sulli meningglkan taman belakang sekolahnya tanpa sepatah katapun.

“mwoya, pergi begitu saja” Gumam Kris, dia kemudian mengambil handphonenya dan mendial beberapa digit angka yang di ketiknya.

“aku punya pekerjaan lagi untukmu”

“…”

“caritahu semua hal yang berhubungan dengan Choi Minho” Kris kemudian mematikan sambungan teleponnya dan tersenyum sinis menatap lurus ke depan.

___

Myungsoo melangkahkan kakinya masuk dengan cepat ke dalam apartemen Soojung, saat melihat Suzy yang tengah duduk terdiam di atas sofa ruang tengah hatinya membuncak, ingin sekali dia menghampiri Suzy dan mendekapnya dengan erat, perlahan kakinya berjalan menghampiri Suzy sampai ada tangan yang menahan bahunya.

“Myungsoo-ah, hajima…” Tahan Minho, Myungsoo berhenti sejenak dan menatap Minho, “tapi dia membutuhkanku” Ucap Myungsoo.

“kau tiba-tiba datang dan langsung menghampirinya, memeluknya. Apa itu tidak terasa aneh? Setelah kemarin baru saja kau membentaknya. Tenanglah ada Soojung dan Jiyeon yang menenangkannya” Myungsoo menarik nafasnya dalam-dalam sambil memejamkan matanya sebentar.

“huh, geure…” Gumam Myungsoo kemudian berjalan menuju ruang tengah dengan tatapan datarnya.

“Suzy-ah, gwencahana? Apa yang terjadi eoh?” Soojung mengelus lengan Suzy dengan pelan, “kau baik-baik saja? Ap…” Jiyeon menghentikan ucapannya saat melihat Suzy menolehkan kepalanya dan menatap sendu Myungsoo yang baru datang dan menggabungkan dirinya bersama mereka.

“Suzy-ah..kau tidak ingin cerita? Gwenchana?” Soojung berusaha mengalihkan perhatian Suzy dan yah, Suzy kembali menoleh dan menghela nafasnya berat.

“gwenchana…Minho oppa datang tepat waktu” Ucap Suzy pelan, Soojung dan Jiyeon menghela nafanya lega, “kalau dia tidak datang saat itu…aku…aku…” Myungsoo mengepalkan kedua tangannya mendengar suara Suzy yang bergetar, dia memejamkan matanya kuat-kuat dan mengatur deru nafasnya.

“sudahlah kau tidak usah mengingatnya lagi” Ucap Jiyeon menggenggam tangan Suzy yang bergetar, “aku…dia…” Suzy masih bergumam tak memperdulikan ucapan Jiyeon, “dia menyentuhku…dia…”

“geuman!” Pekik Myungsoo dengan tiba-tiba, sontak semua orang menoleh kepadanya, bahkan Seungho yang baru saja keluar dari kamar mandipun tersentak kaget dengan pekikan Myungsoo itu.

Myungsoo yang sadar telah menyita perhatian semua temannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, “mm…aku lapar Soojung-ah, apa kau tidak punya makanan?” Tanya Myungsoo dengan tersenyum kikuk, Soojung menaikan alisnya sebelah tidak mengerti.

“aaaah, sudahlah aku mengantuk. Aku ingin istirahat” Ucap Myungsoo lagi, takut akan semakin membuat teman-temannya bingung apalagi Suzy. degan cepat dia langsung melesat ke dalam kamar dan menutup pintu kamar dengan kencang Brraak~

“huh, dia semakin hari semakin aneh” Dengus Soojung, “Suzy-ah, kau tidak ingin istirahat. Badanmu masih hangat” Ucap Jiyeon, Suzy menggelengkan kepalanya pelan.

“gwenchana Jiyeon-ah…”

“kau harus istirahat, masuklah ke kamar Soojung” Tutur Minho, dia kemudian mengarahkan Suzy untuk masuk ke dalam kamar Soojung, “geunde oppa nan gwenchana”

“tidak ada bantahan Suzy-ah, masuklah” Minho mendorong tubuh Suzy dan menutup pintu kamar dengan rapat.

“yosh, sekarang waktunya…” Sahut Seungho, Cklek~ mereka kemudian masuk ke dalam kamar yang di masuki oleh Myungsoo tadi, tepatnya di depan kamar Soojung.

Di dalam kamar Myungsoo yang tau teman-temannya akan masuk sudah duduk menunggu dengan tenang di atas single sofa yang berada di dalam kamar itu, “jadi apa yang akan kita lakukan?” Tanya Soojung membuka percakapan mereka.

“tidak ada cara lain selain memberikannya umpan” Ucap Minho, “dan satu-satunya umpan yang dapat memancingnya hanya…”

“aniyo…kita tidak akan menggunakan Suzy” Sela Myungsoo sebelum Minho mengakhiri ucapannya, “tapi Myungsoo-ah hanya itu satu-satunya, lagipula tidak akan terjadi apa-apa dengannya” Sahut Seungho.

“sekali tidak tetap tidak. Masih ada cara lain selain menggunakan Suzy” Tolak Myungsoo, “geure…apa cara yang akan kau gunakan eoh?” Tanya Soojung, Myungso terdiam sejenak sambil berpikir.

“eobseo…tidak ada cara lain Myungsoo-ah” ucap Minho, “kita akan menemukan caranya, jebal jangan menggunakan Suzy. Kalian tidak melihat betapa ketakutannya saat dia berada di depan Kris hyung?”

“baiklah kalau itu maumu…jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita harus segera bertindak sebelum dia duluan yang bertindak” Seru Jiyeon.

“aku tau…video ini bisa kita jadikan alat untuk memancingnya” Minho mengangkat kamera digitalnya dan menaruhnya di tengah-tengah mereka.

“aku menyinggung tentang kejadian 4 tahun yang lalu padanya, dan sepertinya sekarang dia sedang mencari tau tentangku” Lanjut Minho, semua mata tertuju padanya dan mendengarkan dengan jelas perkataannya.

“aku yang akan menjadi umpannya” Ucap Minho, “aniyo oppa, kau tidak tau seberapa liciknya dia. Apapun akan dilakukannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, aku tidak ingin kau celaka” Ucap Soojung.

“nan gwenchana, aku bisa memastikan diriku akan baik-baik saja. Kita tinggal atur tanggal mainnya” Ucap Minho yakin.

“kita harus menghubungi polisi untuk menjebaknya” Ucap Myungsoo, “tapi apa mereka akan mempercayai kita?”

“aku akan membujuk appaku untuk membantu kita, tenang saja” Sahut Minho, semua mengangguk setuju.

Krriiiingg~ bunyi handphone Minho membuat mereka semua menoleh ke arah saku jas sekolah Minho, Minho mengeluarkan handphonenya dan mendapatkan nomor paggilan yang tak terdaftar. Dahinya mengerut sebentar kemudian mendapat kode dari Myungsoo untuk segera mengangkatnya.

“yobeoseyo?” Sahut Minho.

“Choi Minho…” Suara namja di seberang telepon membuat Minho membulatkan matanya.

“huh, ada perlu apa anda menghubungiku songsaengnim?” Tanya Minho sarkastis, Myungsoo mengerti siapa yang  dimaksud Minho menyuruhnya untuk meloudspeaker handphonenya.

“bukankah kau sendiri yang menagih janjiku 4 tahun yang lalu? Bagaimana kalau aku mentraktirmu hari ini?” Soojung dan Jiyeon yang tidak tau menau masalah yang dibicarakan oleh Kris itu hanya diam sambil mengerutkan keningnya, sementara Seungho dan Myungsoo tengah berpikir untuk mengambil kesempatan ini.

“hari ini? Bukankah ini terlalu terburu-buru?”

“aniyo, ini bahkan sudah terlambat…bagaimana? malam ini jam 7 temui aku di xxx sendiri” Ucap Kris, Minho mengerutkan keningnya.

“sendiri? Aku harus mengajak temanku juga, bukankah kau berjanji pada kami berdua?”

“baiklah..kalau begitu bawa juga temanmu itu…aku tunggu”  Tuut~ Minho mengehal nafasnya dan kembali memasukan handphonenya ke dalam sakunya.

“dia pasti merencanakan sesuatu” Gumam Seungho, “arra…ini kesempatan yang bagus,  aku akan menelpon appa untuk menghubungi kenalannya yang bekerja dikepolisian. Dan video ini kalian yang memegangnya” Jelas Minho, terlihat Myungsoo dan yang lainnya mengangguk mengerti.

___

Kris meletakkan handphonenya di atas meja dan beralih pada seorang namja muda yang tengah mengutak atik sebuah alat pelacak yang mirip dengan komputer dihadapannya.

“Bagaimana? Kau mendapatkan lokasinya?” Tanya kris, namja itu merengut sedikit melihat lokasi pelacakan yang didapatkannya.

“dia berada di gedung ini” Ucap namja itu, mat Kris membulat dan memutar badannya menghampiri namja itu, “lihatlah, radar handphonenya yang baru saja kau hubungi pusatnya berada di gedung ini” Jelas namja itu.

“apa dia tau keberadaanku?” Gumam Kris, “sepertinya tidak, kalau dia tau keberadaanmu maka sedari tadi dia akan bergerak, tapi sejak kau menelponnya sampai sekarang dia menetap di tempatnya ini”

“berarti dia tinggal di apartemen ini? Hah, pekerjaanku akan lebih mudah” Ucap Kris menyinggungkan senyum tipisnya.

___

Waktu berlalu dengan cepat, saat jam menunjukan pukul 6.30 kelima anak muda ini tengah sibuk di ruang tengah apartemen tersebut.

Cklek~ Suzy membuka pintu kamarnya dan mendapati semua orang tengha berkumpul di ruang tengah dengan pakaian yang sudah terganti, tidak seperti dirinya yang masih memakai pakaian sekolah.

“kalian mau ke mana?” Tanya Suzy, Soojung sedikit tersentak merasakan kehadiran Suzy namun dia berusaha untuk tenang.

“kami akan membeli makan diluar, kau tidak bisa ikut. Kau masih sakitkan?” Ucap Soojung, Suzy menggelengkan kepalanya, “ani, aku sudah baik-baik saja. Aku ikut dengan kalian ne”

“aniyo Suzy-ah, angin malam tidak baik untuk kesehatan. Tinggallah di sini kami tidak makan di sana kok, kami akan membungkusnya” Jelas Jiyeon.

“kalau kalian mau bawa pulang ke rumah, kenapa harus semuanya yang pergi dan meninggalkanku sendiri?” Rajuk Suzy, Soojung dan Jiyeon hanya diam tidak tau apa yang akan mereka katakan lagi.

“ehem…kami punya urusan yang berbeda, hanya Soojung dan Jiyeon saja yang akan membeli makanan” Sahut Myungsoo, Suzy menolehkan kepalanya pada Myungsoo sekilas senyumnya mengembang.

“kau sudah ingat padaku oppa?” Tanya Suzy girang, Myungsoo malah mengerutkan keningnya, “kau berbicara padaku berarti kau mengingatku kan?” Lanjut Suzy dengan mata berbinar, baru saja Myungsoo akan membuka suaranya Seungho malah menyela.

“sepertinya kita harus segera pergi…” Seungho berdiri dari sofa diikuti oleh Minho dan Myungsoo, “kami pergi dulu…” Ucap Minho.

“kalian mau ke mana?” Suzy berlari kecil mengikuti mereka sampai di depan pintu, “urusan namja, kau tidak perlu tau” Jawab Seungho.

“chamkan…” Suzy menahan tangan Myungsoo yang hendak berbalik, “tunggu sebentar oppa” Ucap Suzy, Myungsoo mau tak mau mengurungkan niatnya untuk keluar dari apartemen mengikuti Minho dan Seungho yang sudah berada diluar dan menunggu Suzy.

“igeo…diluar sangat dingin, kau tidak boleh sakit oppa” Suzy datang dengan membawa sebuah syal berwarna abu-abu dan melilitkannya di leher Myungsoo.

“omo! Aigoo…Myungsoo pasti akan memeluknya” Pekik Soojung tertahan.

Grep~ dan benar saja yang dikatakan Soojung, Myungsoo maju selangkah dan langsung mendekap tubuh Suzy yang selama ini tak bisa dipeluknya. Myungsoo memejamkan matanya pelan menghirup aroma Suzy yang dirindukannya.

“op…oppa…” Suzy mengerjapkan matanya berkali-kali merasakan kehangatan yang menjalar ditubuhnya akibat pelukan Myungsoo, pelukan yang beberapa hari ini tidak didapatkannya. Suzy mengangkat tangannya berniat untuk membalas pelukan Myungsoo namun telat, Myungsoo sudah melepaskan pelukannya dan menjauhkan badannya dari Suzy.

“gomawo” Ucap Myungsoo singkat kemudian keluar dari apartemen itu.

“aaaarrrrggghhhh!” Pekik Suzy histeris, Soojung dan Jiyeon yang panik langsung menghampiri Suzy.

“ya ada apa? Appo?”

“mana yang sakit eoh?”

Soojung dan Jiyeon menahan bahu Suzy yang meloncat kegirangan itu, “aniyo…aku tidak sakit” Jawab Suzy polos.

“terus kenapa kau menjerit seperti itu?” Tanya Jiyeon heran, “Myungsoo….L oppa memelukku, aigoo” Gumam Suzy pelan sambil menutup wajahnya dengan malu.

“ckck…aku kira kau kenapa” Decak Soojung menggelengkan kepalanya, “kalau dia memelukku berarti ingatannya sudah kembali kan? Keutchi?” Tanya Suzy antusias.

“molla…” Jawab Soojung dan Jiyeon bersamaan.

Sementara di dalam apartemen yang berbeda namun masih dalam gedung yang sama, seorang yeoja memasuki ruang kamar yang selalu di tempati oppanya untuk beristirahat pada malam hari sekaligus tempatnya bekerja itu.

“oppa?” Sulli membuka pintu kamar Kris namun tidak menemukan Kris di sana, dilihatnya sekeliling kamar. Matanya jatuh pada tumpukan kertas yang berada di atas meja kerja yang biasa di pakai Kris.

“ckck, setidaknya rapikan kamarmu kalau kau mau keluar oppa” Gumam Sulli, dia meletakkan kotak cake yang bibawanya di pinggir ranjang dan menghampiri meja kerja Kris.

“kenapa banyak kertas seperti ini” Sulli mulai merapikan tumpukan kertas itu, satu persatu disusunnya dengan rapi, hingga dia menemukan sebuah kertas yang berisi informasi diri tentang seseorang yang dikenalnya.

“Minho sunbae?” Gumam Sulli, dia mengambil kertas itu dan membacanya dengan seksama, “untuk apa oppa mencari tahu tentangnya?”

“dia menghalangi jalanku, sepertinya dia mengetahui identitasku yang dulu. Dia harus segera disingkirkan”

“solma….andwee…” Sulli menjatuhkan kertas tersebut, sambil menutup mulutnya dengan terkejut. Dia mengitari meja itu dan membuka laci yang berada paling atas.

“dia membawanya” Lirih Sulli melihat sebuat tempat senjata api kecil di hadapannya kini sudah kosong, “andwe….andwe…” Racau Sulli, dia kemudian berlari keluar apartemen itu sambil menghubungi Kris.

“oppa…angkatlah…angkat” Gumam Sulli sambil menunggu lift terbuka.

Tiiin~ Lift di hadapan Sulli terbuka, dan dia langsung memasukinya tanpa melihat siapa yang berada di dalam lift tersebut, dia terlalu fokus dengan handphonenya yang menghubungi Kris.

“jogiyo…Sulli-ssi?” Sahutan yeoja disampingnya membuat Sulli menoleh, dan alangkah bersyukurnya Sulli melihat yeoja itu dihadapannya kini.

“Soojung-ssi, Jiyeon-ssi, kalian tidak bersama Minho sunbae?” Tanya Sulli panik, “dia keluar lebih dulu waeyo?” Jawab Jiyeon.

“ani…dia…dia dalam bahaya” Ucap Sulli, “mwo? Bahaya? Apa maksudmu?” Soojung membulatkan matanya tak percaya.

“hubungi saja dia, cepat hubungi dan katakan jangan ke mana-mana” Desak Sulli, Soojung yang merasa Sulli berkata jujur dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menelpon Minho.

Tiin~ lift terbuka dengan cepat tiga yeoja itu keluar dari lift menuju ke parkiran, Soojung masih menunggu Minho mengangkat teleponnya dengan perasaan gelisah.

“ah, kenapa dia tidak mengangkatnya?” Gumam Soojung, lagi-lagi dia mendial nomor Minho.

“mereka…” Suara Sulli tercekat melihat Minho berada tak jauh dihadapan mereka, matanya smeakin mebulat saat melihat namja yang berada di depan Minho sekarang ini.

“andwe!!!” Pekik Sulli sambil menghampiri Minho dan Kris di ujung jalan.

DOOR~

TBC

Next bakal END…huaaa akhirnya ff ini bakal kelar juga setelah sekian lama melewati waktu untuk menyelesaikannya.

Hum, gak tau deh kalau klimaksnya ni ff berasa di kalian, soalnya author gak punya imajinasi yang tinggi buat ff semacam ini. Hanya sekedar mengeluarkan apa yang ada dipikiran author. Jadi kalau pada kecewa sama part ini author memohon maaf karena tidak menyuguhkan sesuai dengan keingingan dan ekspektasi kalian J

Kalian tunggu aja yah kapan END nya di post J gomawo ^^

97 responses to “DISGUISE 8

  1. Omooo siapa yg tertembak…sulli ya?
    Ya ampun kris pengen gue jitakin kpalanya dehhh…heeehhhh….
    Myungie… Seneng bgt ya d kasi syal suzy…hihihi
    D tunggu nextnya ssaengi..hwaiting

    Like

  2. Daebak thor akhirnya dipost jg..dah lama nungguin disquise hehehe…sulli kena tembak ya saat ngelindungi minho?kasihann…lanjut thor ingin liat myungzy bersatu…

    Like

  3. Aaarrrgggghhh, kris oppa jahat..
    Dor yang kena tembakan sulli atau minho yah? Penasaran.. Next chat jangan lama2 dong author 😉

    Like

  4. ini Kris sakit jiwa sepertinya -.-”
    deg-deg’an banget baca part ini~
    untunglah kalo myungsoo sudah inget semuanya 😀
    penasaran siapa yang kena tembak, minho kah?
    duh~ mereka uda sempet hubungin polisi kan? *kepo*
    ditunggu part terakhirnya 😀

    Like

  5. Kris nembak minho??????? Andwae -,_- sadis bener si kris. Ehtapi mereka bertiga pasti punya taktik kan ya jgn buat minho kritis min dek dekan 😐 pokonya next chap yaaaa, saranghae❤ (?)

    Like

  6. yang akhirnya tertembak minho apa sulli ?
    ya ampun part ini beneran waw banget kak..
    next partnya pokoknya ditunggu banget 😉

    Like

  7. Kris.. kejem banget.. masa semuanya mau dk bunuh sama dia..
    tapo kok target utama suzy..
    kris beneran suka suzy ?
    myung..kelepasan wkwk.. xD langsung peluk xD

    daebak thor.. di tunggu part terakhirnya

    Like

  8. aah ternyata cuma pura”
    syukur deh, aku kira myungsoo ilang ingatan lagi.
    itu sapa yg ke tembak? minho? sulli?
    makin penasaran nih thor 😀
    di tunggu ya last partnya thor 🙂
    author jjang 😉

    Like

  9. Woah! Tegang bgt aku bacanya~
    Trus ternyata myung cuma pura2 *yeaaayy
    Daaann next part udh ending yaaa?
    Omo! Jgn2 yg kena tembak itu sulli?
    Next part sangat ditunggu yaa thor 😉

    Like

  10. syukur deh kalo cuman pura-pura
    tapi busett adoh biyung siapa yang kena tembak ?? sulli ??
    daebak daebak ditunggu lanjutannya 🙂

    Like

  11. Mwooo?!! Yaaahh kok TBC yaahh!! Itu ahhh! Siapa yang ketembaak?! *acak-acak rambut* , ahhhhh makin seruuuu… Walaupun myungzy momentnya dikit tapi tetep bikin senyum” :3, issh kris parah bannget bbete 😦 , next nya end yya? Waah chukkae authornim!! 😀 , next nya ditunggu ne ^^

    Like

  12. Sulli bisa histeris nih kalo sampe Minho ketembak.. atau mungkin, bakal Sulli yang ketembak
    Kris parah! katanya ga mau pake cara kaya dulu, tapi nyatanya sama aja, maksa…
    Thor, di tunggu kelanjutannya FIGHTING!!

    Like

  13. Omo!! Siapa yg tertembak itu???
    Heh.. kris kris.. psyco kali dia-_-
    bagi yg biasnya kris mian ne… Maksudku yg psyco kris dlm cerita ini bkn aslinya. 🙂

    Like

  14. Kyknya part akhir seru noih thor…. lanjut deh… penasaran banget.. author semangat terus ya!! setiap ff yg aku comment akan selalu nyemangatin author!! gak lupa MyungZy!

    Like

  15. Tuh kan
    Jadi myung cuma mau jagain suzy aja
    Tapi kenapa myung bentak suzy dan lebih memihak sulli si sis, eish
    Makin penasaran, siapa yang tertembak?

    Like

  16. Aduh2 ngeri ini psiko nya si kris,,, maen pistol . Huwaaa,,,
    suzy ntar gmn? Gak di apa2in kan sama kris,,, 😨😨😨😨😨😨😨

    Like

  17. Kris psyco, dia terobsesi sama Suzy, sampe2 ingin menyingkirkan semua orang disekitar Suzy.
    Itu di part akhir, siapa yg tertembak?
    Semoga Kris cepet ketangkep dan Myungzy dkk bisa hidup tenang.

    Like

  18. Myung keterlaluan bentak suzy didepan umum ih -_- tapi salut juga sih dia kayaknya sayang banget dan bener bener ngelindungin suzy supaya jauh dari si psyco -_- yang ketembak siapa? Sulli ya? Hmm kayaknya endingnya minho sama sulli nih bukan sama soojung, heh soojungie sabar ne

    Like

  19. Kasian suzy eonni di bentak myungsoo thor , nyesek kaliii rasanya thor ,, myungsoo oppa akhirilah cepat sandiwara itu

    Like

  20. Huh jadi benerkan semua kejadian kecelakaan itu si kriss semua yg ngerencanaimn hikss kasian orang tuanya suzy meninggal 😦
    Heh untung jugaa minhoo dateng tepat waktu kalo gak, gatau apa yg terjadi sama suzy tapi baguslahh minhoo merekam perbuatan kris ke suzy -_+ huh kalo si kriss suka harusnya jangan nyakitin suzy
    Ckck myung2 benerkan dia pura2 doang wkwk huh keterlsluan pas marahin suzy jadi ngerasa bersalah jugakan myungsoonya ekek
    Wahh kayanya myung dan dkk udah mulai ngejalanin rencananyaa wkwk ahh myungsoo juga meluk suzyy*samagilanyakayasuzy wkwk 😂
    Waduh siapa yaa yg kena tembak?

    Liked by 1 person

  21. Huh jadi benerkan semua kejadian kecelakaan itu si kriss semua yg ngerencanaimn hikss kasian orang tuanya suzy meninggal 😦
    Heh untung jugaa minhoo dateng tepat waktu kalo gak, gatau apa yg terjadi sama suzy tapi baguslahh minhoo merekam perbuatan kris ke suzy -_+ huh kalo si kriss suka harusnya jangan nyakitin suzy
    Ckck myung2 benerkan dia pura2 doang wkwk huh keterlsluan pas marahin suzy jadi ngerasa bersalah jugakan myungsoonya ekek
    Wahh kayanya myung dan dkk udah mulai ngejalanin rencananyaa wkwk ahh myungsoo juga meluk suzyy*samagilanyakayasuzy wkwk 😂
    Waduh siapa yaa yg kena tembak?
    Fighting thorr !!

    Liked by 1 person

Give Your Feedback Please