DISGUISE 9 [END]

Image

Title : DISGUISE

Author : @elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Park Jiyeon, Jung Soojung, Yoo Seungho, Choi Minho, Choi Sulli, Kris Wu

OC : Kim Minji

Genre : School life, Romance, Little bit action (?)

Rating : PG-13

Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___
TRAILER | 1 | 2 | 3 | 4 | 5A | 5B | 6 | 7 | 8
Sorry For Typos~

“Minho-ah, bukankah dia…” Seungho menepuk pundak Minho pelan yang baru saja akan membuka pintu mobilnya.

“Kris hyung? Dia kenapa bisa ada di sini?” Gumam Minho pelan, “namja itu…” Geram Myungsoo, baru saja dia akan melangkahkan kakinya menghampiri Kris dengan cepat Minho menahannya.

“Myungsoo-ah, tahan emosimu…rencana kita bisa gagal, aku yang akan menghampirinya, video itu simpanlah baik-baik” Ucap minho menahan bahu Myungsoo, “Seungho-ah, teleponlah appaku dan suruh polisi-polisi itu untuk datang ke sini” Seru Minho, Suengho dengan cepat mengangguk dan mengeluarkan ponselnya.

“Kim Myungsoo! Apapun yang terjadi nanti kau jangan sampai pergi ke sana, kau akan dalam bahaya” Minho memperingati Myungsoo dengan tegas, “tapi kalau dia berbuat sesuatu padamu…”

“tidak akan, dia tidak akan melukaiku selama video itu masih ada” Ucap Minho kemudian dia berjalan menuju Kris yang menunggunya di ujung jalan.

“eoh…kau datang menjemputku di sini saem?” Tanya Minho basa-basi, “aniyo…kebetulan aku tinggal di apartemen yang kau tinggali juga” Ucap Kris, Minho sempat terkejut namun dengan tenang dia mengontrol ekspresinya.

“geure? aku tidak tau, ternyata kau tinggal di sini juga. cah…apa kita akan pergi sekarang songsaengnim?”

“mm, sepertinya tidak…” Gumam Kris, Minho mengerutkan keningnya bingung, “kita tidak akan pergi bersama” Lanjut Kris menyinggungkan senyumnya.

Ujung mata Minho menangkap petugas kepolisian yang sudah sampai di tempat itu dan sedang bersembunyi agar tak dilihat oleh Kris.

“geure? Apa kita akan pergi secara berpisah?” Tanya Minho sarkastik, “aniyo…sepertinya aku sendiri yang akan pergi karena…” Kris merogoh saku jaket kulitnya, Minho memcingkan matanya melihat benda yang menonjol dari saku kanan milik Kris.

“karena…kau akan segera ke neraka” Kris mengeluarkan senjata api yang berukuran kecil dari sakunya dan siap menarik pelatuknya di depan Minho.

“andwe!!!” Pekikan yang berasal dari belakang Minho membuat dirinya mundur beberapa langkah dan berbalik.

DOOR~

“Sulli-ah!” Kris menjatuhkan senjata apinya saat melihat Sulli terbaring lemah di hadapannya, Minho membelalakan matanya melihat Sulli yang tiba-tiba muncul di hadapannya dan menghalagi tubuhnya.

“Su..Sulli-ah, ireona…ya…” Minho menepuk kedua pipi Sulli yng hampir kehilangan kesadarannya itu.

“omo! Yeoja itu apa yang dilakukannya!” Pekik Jiyeon histeris, dia kemudian berlari menuju tempat Sulli.

“oppa…kita harus segera mmebawanya ke rumah sakit segera…” Ucap Jiyeon menyadari darah yang keluar dari perut Sulli tidak berhenti.

“Myungsoo…suruh dia membawa mobilku dan kemari palli” Ucap Minho panik saat melihat wajah Sulli terlihat kesakitan.

“Sulli-ah, bertahan ne sebentar lagi kita akan ke rumah sakit” Minho berusaha untuk menekan pendarahan yang terus keluar dari perut Sulli.

“mm…appo” Ringis Sulli pelan, “kau jangan berbicara…tahan sebentar lagi ne” Ucap Minho, “sun…bae…”

“ne waeyo? appo? tahan ne…”

“a…ani…nan…nan jo…ha…hae” Setelah mengatakan kalimat itu Sulli langsung menutup matanya dengan rapat, Minho tersentak kaget medengar ucapan Sulli.

“ya Park Jiyeon palli!” Pekik Minho histeris, “Sulli-ah, buka matamu eoh, kau jangan tertidur dulu ireona…” Minho menepuk-nepuk pipi Sulli berkali-kali namun tetap tak berhasil. Sulli masih diam tak bergeming.

“kau mau ke mana oppa?” Soojung berdiri di hadapan Kris yang baru saja akan pergi dari tempat itu, “sudah membuat kekacauan ini dan kau ingin pergi begitu saja?”

“kau tidak lihat yeoja itu, dia sudah tersungkur tidak berdaya akibat perbuatanmu. Apa sama sekali kau tidak punya rasa bersalah eoh?” Soojung meninggikan suaranya, dadanya serasa sesak melihat oppa yang sejak dulu dihormatinya melakukan tindak kejahatan di depan kedua matanya.

“oppa! Kenapa kau diam saja eoh? Sudah merasa bersalah?”

“ani, dia sendiri yang datang…dia sendiri yang melindungi Minho, jadi jangan salahkan aku kalau dia yang kena tembak” Plaak~ mata Kris membulat merasakan perih di wajahnya akibat tamparan keras dari Soojung.

“kau benar-benar jahat!” Pekik Soojung, “aku harap kau bisa merenungi kesalahanmu di balik jeruji besi oppa” Lanjut Soojung dengan nada sarkastik, Kris hanya mengerutkan keningnya bingung.

“angkat tangan, jangan bergerak!” Seruan itu membuat Kris melototkan matanya tak percaya seraya menatap Soojung, “semua perbuatanmu akan mendapat balasan oppa” Gumam Soojung sesaat sebelum meninggalkan Kris.

“anda di tahan karena tuduhan pembunuhan…segera borgol dia” Ucap sang kepala polisi, seorang polisi muda dengan cepat memborgol kedua tangan Kris dan membawanya segera untuk pemeriksaan di kantor polisi.

“Myungsoo-ah cepat jalankan mobilnya” Pekik Minho saat sudah berada di dalam mobil. Myungsoo malah hanya diam menatap lurus setir mobil dihadapannya memasang wajah berpikirnya, “ya apa yang kau tunggu darahnya semakin merembes keluar” Lanjut Minho, Seungho yang berada disamping Myungsoo menepuk pundaknya agar tersadar dari lamunannya.

“eoh…” Myungsoo mengerjapkan matanya berkali-kali, “kau yang bawa aku tidak ikut” Ucap Myungsoo keuar dari mobil itu, “ya apa maksudmu?”

“aku akan menyusul…aku harus bertemu Suzy terlebih dahulu” Ucap Myungsoo sebelum masuk kembali ke dalam gedung apartemen.

“aisshh, namja itu!” Pekik Seungho sebal, kemudian dia beranjak ke kursi pengemudi dan menjalankan mobilnya.

___

Suzy yang tengah asik menonton acara di televisi itu sepertinya tidak menyadari keributan yang terjadi bi bawah, walaupun balkon apartemen milik Soojung tepat menghadap ke jalanan tapi karena suara televisi yang dia setel keras membuatnya tidak mendengar suara tembakan yang tadi berbunyi itu.

“heh…mereka ke mana, aku sudah lapar” Lenguh Suzy sambil mengelus perutnya.

Cklek~ mata Suzy berbinar saat mendengar suara pintu tertutup, itu berarti Soojung dan Jiyeon telah sampai.

“assa…makanan datang” Pekik Suzy riang kemudian berdiri dari tempatnya hendak berjalan menghampiri pintu masuk.

“eoh…” Langkah Suzy terhenti saat Myungsoo muncul dihadapannya bukannya Soojung ataupun Jiyeon, “apa…”

“Suzy-ah…heh, heh” Dengan nafas tersenggal-senggal Myungsoo berjalan menghampiri Suzy yang hanya diam menatapnya bingung.

“Suzy-ah bogoshipda” Lirih Myungsoo kemudian menarik Suzy ke dalam pelukannya, “aku merindukanmu” Lanjutnya, Myungsoo bisa merasakan tubuh Suzy sedikit tersentak akibat perbuatannya yang tiba-tiba itu.

“kau…kau kembali?” Ucap Suzy masih dengan wajah bingung, “eoh…aku kembali Suzy-ah, mianhae…mianhae aku sudah membuatmu menangis karenaku, mianhae” Senyum mengembang dia wajah Suzy sedetik kemudian dia membalas pelukan Myungsoo, dia mengeratkan tangannya di pinggang Myungsoo.

“oppa kau kembali!” Pekik Suzy girang, “kau tidak akan melupakanku lagikan? Kau akan terus mengingatku eoh?” Tanya Suzy, Myungsoo mengangguk membuat Suzy semakin mengeratkan pelukannya.

“eungghh, ya…kau terlalu kuat memelukku, aku tidak bisa bernafas” Dengus Myungsoo, Suzy sontak melepaskan pelukannya.

“mian oppa, aku merindukanmu” Ucap Suzy dengan senyum simpulnya. Myungsoo tersenyum melihat senyuman Suzy yang dirindukannya itu.

___

1 Bulan kemudian

“eungghh…” Namja itu menggeliat pelan saat merasakan sesuatu menekan pipinya berkali-kali,”Kim Myungsoo ireona…” Terdengar bisikan dari seorang wanita di telinganya namun itu tak membuat namja itu -Myungsoo-membuka matanya.

“oppa, ireona…” Suara bisikan tadi berubah menjadi sebuah pekikan kecil, “ennnggg” Myungsoo bukannya bangun malah menggeliatkan badannya dan memperbaiki tidurnya lagi.

“ah, eomma…ini hari minggu, aku masih mengantuk…” Lenguh Myungsoo masih dengan mata tertutupnya.

“andwe…ireona palli…”

“eomma…sebentar lagi ne…”

“tidak ada cara lain kalau begini…” Plaak~ mata Myungsoo sukses terbuka saat bibirnya itu terasa perih akibat sentilan tajam Suzy. Saat terbuka matanya langsung menatap eye smile yang berada tepat di depannya.

“mwoya!” Pekik Myungsoo histeris sambil mendorong tubuh Suzy dan mendudukan badannya, “siapa suruh kau tidak bangun…palli, kita akan terlambat” Ucap Suzy menarik lengan Myungsoo agar turun dari tempat tidurnya.

“heh, kita mau ke mana? Ini hari minggu, tidak bisakah kau buat aku istirahat sebentar saja eoh?” Gerutu Myungsoo, Suzy mencibir pelan kemudian menggelengkan kepalanya.

“andwe…hari ini kita harus ke rumah sakit” Ucap Suzy, Myungsoo kemudian menepuk pelan keningnya “ah matta…hari ini…” Pekik Myungsoo.

“makadari itu cepatlah mandi oppa…” Pekik Suzy balik, sedetik kemudian dia berhasil menarik Myungsoo dan segera mendorongnya keluar kamar untuk masuk ke dalam kamar mandi.

“aku tunggu di bawah ne” Sahut Suzy.

Grep~ Suzy sedikit tersentak saat merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang oleh seseorang, “kau sudah selesai oppa?” Tanpa harus menoleh Suzy sudah tau yang memeluknya saat ini adalah Myungsoo, hanya dengan mencium aromanya yang khas sehabis mandi Suzy bisa menebaknya langsung.

“eoh…eomma di mana?” Tanya Myungsoo masih menenggerkan tangannya di pinggang Suzy dan kepalanya menunduk ke bahu Suzy.

“dia pergi bersama Soojung…”

“ke mana?” Myungsoo melepaskan pelukannya saat Suzy membalik badannya seraya membawa sepiring roti bakar untuknya.

“kau tau kan..sejak tau kejadian itu omonim selalu ikut bersama Soojung untuk menjenguknya” Ucap Suzy, “oppa, sarapan dulu baru kita berangkat ne” Lanjut Suzy. Myungsoo langsung duduk di tempatnya dan melahap roti bakarnya.

“geure? Apa eomma membawa makanan yang banyak lagi?” Tanya Myungsoo sambil mengunyah rotinya, “eoh…aku tadi melihat dia membawa beberapa rantang makanan, eissh apa dia ingin memberi makan orang sekompi” Dumel Suzy pelan, tangannya terulur ke sudut bibir Myungsoo dan membersihkan sisa-sisa roti yang tertinggal, “eissh makanmu seperti anak kecil” Myungsoo hanya tersenyum simpul melihat sikap Suzy padanya.

“geunde..Jiyeon ke mana?”

“ah, Jiyeon tadi sudah berangkat duluan bersama Seungho. Mereka mengatakan terlalu lama kalau harus menunggumu bangun dulu” Jawab Suzy, Myungsoo kemudian mengangguk. Setelah meneguk habis segelas susu putihnya dia beranjak berdiri dan menarik Suzy.

CUP~ Mata Suzy membulat saat Myungsoo mendaratkan kecupan ringan di bibirnya, “morning kiss” Ucap Myungsoo memamerkan gigi putihnya sambil mengusap puncak kepala SUzy.

“aissh, kenapa kau menciumku oppa? Aku kan masih marah denganmu” Suzy menjauhkan kepalanya dari tangan Myungsoo.

“marah?” Myungsoo menaikan alisnya bingung, “eoh…kau berbohong padaku”

“ya…kau masih mengingatnya eoh? Bukankah aku sudah bilang aku berbohong karena tidak ingin kau terlibat…kau tidak percaya denganku?” Sungut Myungsoo, Suzy mempoutkan bibirnya kesal.

“bukan itunya…hanya saja kau membentakku waktu itu…aisshh, kau tau aku tidak suka dibentak”

“aisshh..arasseo, mianhae…saat itu aku benar-benar kelepasan Suzy-ah, mianhae eoh?” Myungsoo berdiri tepat di hadapan Suzy dan menatapnya intens.

“geunde…” Ucapan Suzy berhenti saat satu tangan Myungsoo kini meraih pinggangnya dan menariknya untuk mendekat.

“tidak bisakah kau melupakan itu ? Bukannya aku sudah meminta maaf berkali-kali padamu…apa masih kurang eum?” Myungsoo melilitkan anak rambut Suzy di jari tangannya yang bebas itu, Suzy hanya diam menelan salivanya berat. Pasalnya ini pertama kalinya Myungsoo bersikap seperti ini padanya.

“a…ani…keunyang…”

“keunyang mwo?” Suzy menegang matanya saat tangan Myungsoo kini meraih dagunya dan mengangkat kepalanya agar bisa menatap Myungsoo.

“a…aniyo…” Jawab Suzy gugup, CUP~ Myungsoo tersenyum simpul usai melepaskan kecupannya di bibir Suzy.

“kyeopda…” Gumam Myungsoo, Suzy hanya mengerjapkan matanya berkali-kali, “mianhae…tidak usah membahas masalah itu lagi ne” Ucap Myungsoo, Suzy yang seakan tersihir oleh mata dan senyuman Myungsoo itu hanya mengangguk patuh dalam diamnya.

“aigoo….nomu kyeopda” Ucap Myungsoo,  “cah…bukannya kita harus segera berangkat?” Myungsoo kemudian melepas tangannya dan berjalan meninggalkan dapur.

“eoh…” Mata Myungsoo memicing saat melihat Suzy yang masih terdiam ditempatnya itu dengan matanya yang berkedip bersamaan.

“ya…kau ingin pergi tidak?” Sahut Myungsoo, Suzy menggelengkan kepalanya pelan kemduian mendongak, “ah…mianhae oppa..” Suzy kemudian berlari kecil menghampiri Myungsoo yang tersenyum kecil dan mengibaskan tangannya ke depan.

___

“tahanan 1953, ada pengunjung untukmu” Sahut sang sipir, tahanan yang dimaksudkan itu hanya berdiri dari tempatnya dan mengikuti sipir untuk ke ruang pengunjung.

“waktumu tidak banyak..masuklah ke dalam” Titah sipir, tahanan itu kemudian mengangukan kepalanya patuh.

Matanya terkejut melihat dua yeoja kini tengah duduk manis di meja yang biasanya di pakai para tahanan lain untuk menemui keluarga mereka.

“kenapa kau terkejut seperti itu oppa? Ini bukan pertama kalinya aku ke sini” Sahut Soojung, “duduklah…” Lanjutnya.

“Kris-ah, igeo…omoni membawakanmu makanan, kata Soojung kau tidak suka makan makanan di sini kan?” Minji membuka satu persatu rantang yang berada di atas meja saat Kris beranjak duduk di depannya.

“meogo…” Minji kemudian menyelipkan sumpit dan sendok di tangan kanan Kris, “oppa..kenapa kau diam saja? Makanlah cepat, aku ada urusan” Dumel Soojung, Kris hanya diam menatap Minji dan Soojung bergantian.

“heh, waktu kunjung kami akan segera habis kalau kau hanya diam begini saja, makanlah…” Soojung mendorong mangkuk nasi di depan Kris.

“kau harus makan yang banyak Kris-ah, omoni lihat badanmu semakin kurus sejak seminggu yang lalu” Ucap Minji seraya memberikan potongan ikan di atas mangkuk nasi Kris.
“mianhae…” Gumam Kris pelan, “mwoya? Apa tidak ada kata lain selain itu eoh? Aku sudah bosan mendengarnya selama sebulan ini. Lagipula bukankah yang harus kau katakan itu gomawo?” Ucap Soojung, Kris mendongakkan kepalanya menatap sedih Soojung.

“jangan menatapku seperti itu oppa…”

“kenapa kau masih mau mengunjungiku eoh? Bukannya kalian semua membenciku? Aku ini jahat” Tanya Kris, Soojung sedikit mendengus.

“bukankah ini sudah tugas seorang dongsaeng untuk membesuk oppanya yang sedang berada di tahanan? Ini juga tugas seorang eomma untuk memasakan makanan untuk namja yang sudah dianggapnya anaknya” Mendengar ucapan Soojung itu, hati Kris bergetar dan kini matanya berkaca-kaca.

“aku tidak pantas dijadikan sebagai oppa maupun anak…” Lirih Kris, “aniya Kris-ah, dari awal omoni sudah menganggapmu sebagai anak omoni, begitu juga Suzy, Soojung dan Jiyeon…kalian semua anak omoni. Seburuk apapun perbuatanmu omoni akan memaafkannya karena kau adalah anak omoni, kau jangan berbicara seperti itu lagi ne” Ucap Minji mengelus lengan Kris.

“oppa jangan menangis…kau bukan Kris oppa yang ku kenal dulu kalau kau sampai menangis” Sahut Soojung, Kris tersenyum kecil mendengar gurauan Soojung itu.

“kau tampan kalau tersenyum seperti itu, teruslah tersenyum” Ucap Soojung lagi, Kris menatapnya intens dan mengangguk pasti, “gomawo Soojung-ah…gomawo omoni” Lirih Kris, kemudian mulai memakan makanannya yang sedari tadi tidak di sentuhnya.

“uhuk~ uhuk~” Kris tersedak akibat makannya terlalu cepat, dengan sigap Soojung memberikan minuman padanya.

“makannya pelan-pelan saja, jangan buru-buru seperti itu kau jadi tersedakkan” Omel Soojung, Kris meneguk minumannya dan menatap sengit Soojung.

“tadi kau yang menyuruhku makan dengan cepat, sekarang kau malah menyuruhku makan pelan-pelan…cih” Gerutu Kris, Soojung malah memamerkan gigi putihnya.

“mian oppa…aku hanya ingin ke rumah sakit dengan cepat…” Ucap Soojung dengan wajah polosnya, “rumah sakit?”

“eoh…hari ini Sulli sudah bisa keluar dari rumah sakit…aisshh, gara-gara perbuatanmu itu sekarang Minho oppa jadi selalu bersama Sulli, sementara aku ditinggalnya heiishh” Dumel Soojung, Minji hanya terkekeh pelan, dia mengingat saat di mana Soojung mengajak Minho untuk menemaninya belanja namun ditolak karena ingin membesuk Sulli di rumah sakit. Akibatnya Soojung malah ngambek dan mogok makan selama seharian penuh.

“mianhae” Ucap Kris, “ah…aniyo…kau tidak usah meminta maaf lagi oppa, aku bisa mual kalau mendengarmu meminta maaf terus”

“arasseo…gomawo” Ucap Kris mengusap kepala Soojung kemudian dai tertawa bersamaan degan Soojung yang ikut tertawa dengannya.

___

“Sulli-ah…” Suzy memasuki ruangan Sulli dengan langkah ringannya dan segera menghambur kepelukannya, “chukkae, kau sudah bisa pulang ke rumah” Ucap Suzy girang.

“ya…jangan terlalu dekat, lukanya bisa terbuka nanti” Dumel Minho melepaskan pelukan Suzy dari Sulli, “cih…lukanya sudah kering oppa, mana mungkin selama sebulan ini lukanya masih basah, pabo!” Suzy mendengus sebal menatap Minho.

“ya kalian jangan bertengkar sepeti ini…nan gwenchana” Sela Sulli, Suzy malah mempoutkan bibirnya dan menatap sebal Minho yang tersneyum pada Sulli.

“eissh, kau datang ke sini untuk membantu atau mengajak Minho oppa bertengkar sih” Dumel Jiyeon yang kini tengah melipat baju-baju milik Sulli yang selama sebulan ini di pakainya.

“tentu saja membantu…namja ini saja yang mengajak bertengkar huh” Cibir Suzy sambil menunjuk Minho, yang ditunjuk hanya menggerutu pelan.

“kalau begitu bantu aku melipat ini semua…kau tau sepertinya yeoja ini membawa seluruh isi lemarinya ke sini…bagaimana bisa dia memakai baju sebanyak ini hanya dalam waktu sebulan” Decak Jiyeon menunjuk semua baju yang tengah berserakan di atas meja itu.

“ya namanya juga yeoja pasti dia sering gonta ganti baju, memangnya kau tidak seperti itu eoh?” Sahut Minho, “cih…bela saja terus kekasihmu itu” Dumel Jiyeon.

“kekasih apanya, kau jangan sembarang bicara Jiyeon-ah” Ucap Sulli malu, “jadi kalian belum resmi?” Tanya Myungsoo tiba-tiba yang masuk bersama Seungho.

“ya…” Pekik Minho melempar bantal pada Myungsoo, “ya kenapa kau melemparku…akukan hanya bertanya, Sulli-ah…apa namja ini belum menembakmu?” Tanya Myungsoo, Minho melototkan matanya tak percaya Myungsoo akan bertanya seperti itu sementara Sulli hanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah.

“dari reaksi Minho oppa sepertinya belum…iyakan?” Sahut Suzy, Minho menurut pelipisnya frustasi.

“ya…kalian benar-benar…jangan sembarang bicara…” Pekik Minho frustasi sementara Myungsoo dan Suzy hanya tertawa melihat ekpsresi wajah Minho itu.

“Minho-ah, segeralah mengungkapkannya sebelum dia di ambil orang” Ucap Seungho, “maja oppa…kau akan menyesal nantinya” Lanjut Jiyeon.

“aissh, kalian ini sahabatku atau bukan sih? Kenapa malah menyerangku seperti ini” Dumel Minho kemudian keluar dari kamar rawat itu sebelum kepalanya bisa pecah akibat godaan sahabat-sahabatnya itu.

“cih, kau menyukai namja yang seperti itu Sulli-ah? aku sarankan segeralah melupakannya…apa yang baik darinya” Ucap Myungsoo diselingin oleh tawanya.

“memangnya kau namja yang baik oppa?” Myungsoo mendesis kemudian menatap tajam Suzy.

“arasseo, Kim Myungsoo namja yang paling baik sedunia” Gumam Suzy pelan dengan senyum takut-takutnya “geureom…tidak ada yang bisa menandingi Kim Myungsoo” Ucap Myungsoo bangga sambil menepuk pundaknya pelan. Seungho dan Jiyeon hanya mendecakkan lidah mereka seraya menggeleng-geleng kepala.

“kalian benar-benar pasangan yang aneh”

___
dua mobil sedan hitam itu berhenti di depan pagar berwarna coklat tua, di balik pagar itu terdapat rumah yang kelihatannya cukup megah itu.

“wuah…Sulli-ah aku baru pertama kali ke rumahmu, ini benar-benar besar” Decak Suzy kagum memperhatikan setiap sudut rumah Sulli.

“ini rumah appaku, bukan rumahku” Jawab Sulli, “cih, tetap saja jadi yeoja yang rendah hati” Dumel Jiyeon pelan.

“ah Minho oppa…kenapa kau malah hanya membawa tas selempang Sulli dan kopernya kau berikan padaku?” Dumel Soojung tiba-tiba dari belakang.

“ah, mian Soojung-ah…kemarikan kopernya” Sahut Minho, Soojung malah mendesis sebal dan mendorong koper Sulli ke arah Minho.

“Soojung-ah, kenapa aku perhatikan akhir-akhir ini kau jadi tambah sering mengomel eoh?” Tanya Suzy saat mereka berjalan beriringan masuk ke dalam rumah Sulli.

“eungg..mollayo? itu karena aku kesal”

“kesal? Kesal karena siapa?” Tanya Jiyeon lagi, “huh…siapa lagi kalau bukan Minho oppa..sekarang dia sudah jarang mau menerima ajakanku dan lebih memilih mengurus Sulli” Soojung mempoutkan bibirnya kesal.

“aigoo…masa kau marah hanya karena itu, tentu saja Minho oppa harus mengurus Sulli bukannya dia penyelamat hidupnya Minho oppa eoh?” Sahut Suzy, Jiyeon ikut menganggukan kepalanya.

“arayo…tapi aku jadi kesepian”

“kau masih punya kita berdua…apanya yang kesepian, kau juga bisa mengajak Seungho atau Myungsoo kalau mau pergi belanja” Ucap Jiyeon, Soojung mendesis sebal “tapi kalian beda dengan Minho oppa…heh”

“ckck, sudahlah..kau tidak usah memikirkan Minho oppa, lebih baik kau memikirkan oppamu itu” Suzy mengedipkan satu matanya seraya mencolek dagu Soojung.

“oppaku siapa?” Tanya Soojung bingung.

“heissh kau pura-pura tidak tau lagi…ah sudahlah mending kita masuk saja” Ucap Jiyeon menarik tangan Suzy dan Soojung bersamaan untuk mengikutinya masuk ke dalam rumah Sulli.

___

Saat menjelang malam, Suzy dan teman-temannya meminta izin untuk segera pulang dari rumah Sulli, tapi tidak dengan Minho dia masih harus menunggui Sulli sampai tertidur. Karena appa Sulli sedang dinas keluar kota jadi tidak ada yang mengurusnya.

“kau bisa pulang sunbae…aku sudah tidak apa-apa” Ucap Sulli saat melihat Minho sedang membuatkan bubur untuknya makan malam.

“gwenchana…kau istirahat saja jangan banyak bergerak dulu eoh” Balas Minho, Sulli tersenyum simpul namun sedetik kemudian senyumnya memudar dengan pemikiran yang terlintas di kepalanya.

“apa kau melakukan ini karena kau merasa bersalah sunbae?” Minho menghentikan aktifitasnya mengaduk bubur yang dimasaknya dan menatap bingung Sulli.

“kau sejak awal mengurusku di rumah sakit, apa karena kau merasa bersalah? Seharusnya yang kena tembak itu kau bukan aku kan…” Lanjut Sulli, Minho menghela nafasnya pelan dia berjalan menghampiri Sulli.

“Sulli-ah, kau jangan banyak berpikir ne. Kembalilah ke kamarmu, aku akan membawakanmu bubur sebentar lagi” Ucap Minho membalikan tubuh Sulli untuk berjalan ke kamarnya.

“jadi benar kau merasa bersalah bukan karena peduli” Lirih Sulli sangat pelan sampai Minho yang berada di belakangnya tidak mendengarnya. Dengan jalan gontai dan mata memerah Sulli berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Beberapa menit kemudian Minho menyusul masuk dengan membawa nampan yang berisi bubur, segelas air putih dan beberapa obat untuk Sulli.

“igeo makanlah..setelah itu minum obatmu dan lekaslah tidur” Ucap Minho, dia duduk di tepi ranjang Sulli dan memangku nampan yang di bawanya.

“kau bisa makan sendiri?” Tanya Minho, Sulli mengangguk dan mengambil mangkuk buburnya.

Sulli masih dalam keadaan memakan buburnya sementara Minho hanya diam memperhatikannya, sesekali mata Minho menangkap kening Sulli yang bertautan.

“apa rasanya tidak enak?” Tanya Minho dan Sulli menggeleng, “kalau begitu kenapa alismu dikerutkan seperti itu?” Minho meregangkan alis Sulli yang berkerut tadi dan lagi-lagi Sulli menggeleng.

Minho menghela nafasnya dan menunggu Sulli selesai makan, “minum obatmu” Minho memberikan obat untuk Sulli.

“tidurlah” Setelah meneguk air minumnya Minho membaringkan tubuh Sulli dan menyelimutinya.

“Sulli-ah…” Minho masih dalam keadaan yang duduk di tepi ranjang Sulli sambil mengelus pelan kepalanya.

“kau jangan memikirkan hal yang berat, nanti kau jadi sakit kembali…” Lanjut Minho, Sulli mengangguk patuh.

“aku melakukan ini bukan karena merasa bersalah, aku melakukannya karena aku merasa aku wajib untuk melakukannya” Mata Sulli menerawang ke wajah Minho yang sayu itu, dia tidak mengerti maksud dari Minho namun dia hanya diam saja.

“wajib untuk menjaga yeoja yang sudah menyelamatkan nyawaku…merasa wajib mengurus yeoja yang….” Wajah Sulli kini berubah sendu mendengar Minho yang menganggapnya sebagai yeoja yang menyelamatkan nyawanya. Bukankah berarti ini hanya bentuk rasa terima kasihnya kepada Sulli yang sudah menyelamatkannya. Tanpa sadar air mata Sulli mengalir begitu saja, dan Minho tersentak kaget melihatnya.

“uljima…kenapa kau malah menangis eoh?” Minho mengusap pelan air mata Sulli, “nan gwenchana sunbae…kau tidak harus mengurusku lagi, aku sudah sembuh gwenchana…“ Gumam Sulli, Minho tersenyum kecil mendengar ucapan Sulli.

“aku belum selesai bicara pabo…” Sambil menyeka air mata Sulli, Minho terus menatap intens Sulli yang kini tengha menatapnya juga, “wajib untuk menjaga yeoja yang sudah menyelamatkan nyawaku…merasa wajib mengurus yeoja yang mengambil hatiku” Minho mengulang perkataannya yang tadi dengan lengkap. Mata Sulli tiba-tiba mengerjap mendengar ucapan Sulli.

“kau sudah mendengarnya? Sekarang tidurlah ne…” Ucap Minho, “sunbae…”

“sst…kau jangan berbicara lagi, tidurlah…aku akan pulang setelah kau tidur” Minho menggelengkan kepalanya dan meletakkan jari telunjuknya di bibir Sulli.

“eoh…jalja sunbae” Ucap Sulli kemudian menutup matanya, “jalja…” CUP~ Minho mengecup singkat kening Sulli. Senyum mengembang di wajahnya walaupun dalam keadaan mata yang tertutup.

___

Suzy sedari tadi tidak bisa menutup matanya, dia menatap datar langit-langit kamarnya saat ini. Bayangan Myungsoo yang mengecup singkat bibirnya itu terus saja muncul. Yah berlebihan mungkin karena sebelumnya mereka melakukan deep kiss sekali, tapi rasanya beda mungkin karena seakrang Suzy sudah tau Myungsoo adalah L oppanya yang selama ini dia cari jadi segala sesuatu yang Myungsoo lakukan padanya sekarang malah membuatnya gelisah.

“ige mwoya?” Gumam Suzy, dia mencoba menutup matanya lagi namun kemudian dia membukanya kembali.

“kenapa wajahnya terus muncul…aaahh michigetta…” Pekik Suzy histeris. Suzy terus mengulang-ulang membuka dan menutup matanya hingga pagi datang.

Kini matahari telah terbit di ufuk timr membuat Suzy yang sejak semalam tidak berhasil menutup matanya itu menggaruk rambutnya frustasi.

“eissh, aku tidak bisa tidur!” Desis Suzy kesal, dia kemudian berjalan keluar dari kamarnya dan langsugn turun ke dapur.

“eoh…wajahmu?” Soojung memekik saat melihat sosok Suzy yang begitu berantakan, “waeyo?” Tanya Suzy malas, dia kemudian duduk di kursi depan pantry dan merebut roti bakar milik Jiyeon.

“ya kau jorok sekali…baru bangun langsung makan, cuci mukamu dulu sana..isshh” Pekik Jiyeon mengambil kembali roti yang ada di tangan Suzy.

“aku tidak bisa tidur…gara-gara namja itu…isshh!” Gumam Suzy pean dengan wajah kesalnya, Soojung dan Jiyeon menatapnya heran.

“namja itu? nugu?” Tanya Soojung, “siapa lagi kalau bukan Kim Myungsoo eoh…apa ada namja lain selain dia?” Tanya Suzy, kedua sahabatnya itu mengangguk mengerti.

“apa yang dilakukan Myungsoo kepadamu? Bukankah akhir-akhir ini kalian sudah baikan? Bertengkar lagi?” Tanya Jiyeon, Suzy menggeleng keras.

“ani…hanya saja…setiap aku menutup mata hendak tidur wajahnya terus saja muncul….menjengkelkan” Ucap Suzy, Soojung dan Jiyeon sontak tertawa mendengar ucapan Suzy.

“ya ya…ini tidak lucu..kalian jangan tertawa” Dumel Suzy, mereka menghiraukan Suzy dan meneruskan tawa mereka.

“pabo!” Ucap Jiyeon di sela tawanya, “waeyo? kenapa kalian mengataiku pabo eoh?”

“neo jinjja pabo…kalau kau terus mengingat wajah Myungsoo saat menutup mata itu berarti kau menyukainya” Sahut Soojung, Suzy membulatkana matanya.

“daridulu aku memang menyukainya…apa kalian tidak tau? Dia kan L oppa”

“ani..bukan suka seperti itu Suzy-ah…” Sahut Soojung, Suzy mngerutkan keningnya “suka sebagai seorang yeoja…selama ini kau kan menyukainya karena kau menganggapnya dia oppamu…tapi kali ini kau sudah menganggapnya sebagai namja” Lanjut Jiyeon.

“mwo? Sebagai namja? Eyyy maldu andwe…” Suyz mengibaskan tangannya di depan wajah Soojung dan menggelengkan kepalanya pelan.

“terserah kau mau percaya apa tidak…buktikan saja kalau tidak percaya, hatimu yang akan menjawabnya” Ucap Soojung sambil menunjuk dada kiri Suzy.

“mwoya?” Gumam Suzy pelan, “sudahlah kau jangan memikirkan itu sekarang…laebih baik kau segera mandi nanti kita telat ke sekolah” Ucap Jiyeon menarik Suzy dari kursinya dan mendorong masuk ke dalam kamar mandi.

___

“eoh Minho oppa ke mana?” Tanya Soojung saat melihat Myungsoo dan Seungho berdiri di depan pagar rumah Suzy.

“ah, dia berangkat duluan..menjemput Sulli” Jawab Seungho, Soojung terlihat mencibir pelan.

“ya…bibirmu jangan kau manyunkan seperti itu…kau terlihat seperti bebek” Ucap Myungsoo mengejek Soojung, “eyyy kau harus maklumi dia Myungsoo-ah, semenjak Minho dekat dengan Sulli dia jadi kesepian dan tak punya teman main” Sahut Seungho, Soojung malah menatapnya tajam.

“kau bisa menggunakan Seungho untuk jadi teman mainmu, aku yakin dia bersedia kok” Ucap Myungsoo dan dihadiahi jitakan dari Seungho.

“ya…shireo!” Pekik Seungho tak setuju, “siapa juga yang mau denganmu heung” Pekik Soojung balik, mereka kemudian sama-sama saling membuang muka sementara Myungsoo yang ada di tengah mereka hanya menggelengkan kepala.

“omo…wajahmu…” Pekik Myungsoo saat Suzy dan Jiyeon keluar dari rumah, “ara…jangan mengejekku” Dengus Suzy malas.

“aniyo siapa yang mau mengejek…lingkaran hitam ini…kenapa bisa ada?” Tanya Myungsoo menunjuk lingkaran hitam di bawah mata Suzy.

“kau tidak usah bertanya…ini semua karena dirimu” Sahut Jiyeon lalu menarik Suzy dan Soojung untuk berjalan.

“naega? Naega wae?” Teriak Myungsoo dari belakang, karena tidak dihiraukan dia mengejar ketiga yeoja itu tak lupa menarik Seungho untuk ikut bersamanya.

“Suzy-ah..naega wae eoh?” Mereka kini sudah berada di dalam bis, dan Myungsoo duduk di samping Suzy di tempat duduk paling belakang.

“aissh molla…jangna bertanya padaku…” Ucap Suzy pelan, “hmm, solma kau tidak bisa tidur karena memikirkanku eoh?” Myungsoo menggerling nakal sambil mencolek lengan Suzy sehingga membuat Suzy tersentak kaget.

Sementara jiyeon dan Soojung yang mendengarnya hanya terkekeh pelan, “Myungsoo benar-benar frontal” Bisik Soojung dan diangguki oleh Jiyeon.

“mwoya…siapa yang memikirkanmu…aniyo…” Elak Suzy dengan gugup, “geure? Huh, aku kira kau memikirkanku…padahal semalam aku terus saja memikirkanmu, bahkan aku memimpikanmu dalam tidurku”  Ucap Myungsoo dengan wajah sedihnya, Suzy membulatkan matanya dan menatap tak percaya Myungsoo.

“mwo…mworagu?” Tanya Suzy dengan sedikit memekik pelan, “aku bilang…aku memikirkanmu dan memimpikanmu semalam” Bisik Myungsoo tepat di telinga Suzy dan di akhiri dengan seriangaian nakalnya. Suzy berdesir pelan dan menutup matanya, lagi-lagi perasaan yang dirasakannya semalam muncul. Mwoya? Perasaannya benar-benar aneh.

“jangan mendekat…” Ucap Suzy mendorong tubuh Myungsoo untuk menjauh, “waeyo?” Tanya Myungsoo polos kemudian mendekatkan wajahnya lagi ke wajah Suzy.

“a…ani..hanya…saja…kita sudah sampai..ya turunlah” Pekik Suzy langsung saat bis yang ditumpanginya berhenti di depan halte sekolah, dengan cepat dia bergegas mendorong tubuh Myungsoo dan berlari kecil keluar dari bis. Myungsoo tersenyum simpul melihat Suzy.

“kyeopda…” Gumamnya.

“aishh…aku bisa gila kalau dia bekat-dekat terus seperti itu” Ucap Suzy histeris sambil berjalan masuk ke dalam gerbang sekolahnya.

“omo…jantungku, aisshh kenapa harus berdetak sekencang ini…berhentilah..” Gumam Suzy pelan saat menyentuh dadanya, “bagaimana Suzy-ah, apa kau sudah percaya?” Bisik Soojung dari belakang tiba-tiba membuat Suzy terlonjak kaget.

“mw…mwo?” Tanya Suzy, “ya…kau jangan pura-pura bodoh…Myungsoo, kau menyukainya sebagai yeoja kan?” Ucap Jiyeon, Suzy menggeleng kuat.

“a..ani…maldu andwae..”

“ckckck, padahal sikapnya itu sudah menunjukan dia malah mengelaknya” Decak Soojung, menatap punggung Suzy yang menjauhi mereka.

___

“huh…” Suzy sudah berkali-kali menghela nafasnya berat, pikiran tentang ucapan Jiyeon dan Soojung itu terus saja berada di benaknya. Apalagi dengan sikap Myungsoo yang selalu membuatnya gugup.

“aku menyukainya…bukankah sejak dulu aku menyukai L oppa?” Gumam Suzy pada dirinya sendiri, tapi ada yang aneh. Dia sedikit merasa tidak nyaman saat mengatakan bahwa dia menyukai Myungsoo.

“suka sebagai seorang yeoja…selama ini kau kan menyukainya karena kau menganggapnya dia oppamu…tapi kali ini kau sudah menganggapnya sebagai namja”

Suzy menggeleng keras saat kembali mengingat ucapan Jiyeon tadi pagi, “sebagai namja? Sebagai oppa? Memangnya apa bedanya? Bukankah sama saja…” Suzy menyandarkan punggungnya di dinding atap sekolah seraya mencerna kata-kata Jiyeon yang terus mengganggunya itu.

“bukankah aku sudah dekat dengannya sejak kecil? Tapi kenapa sekarang kalau dia berada di dekatku ada yang aneh dengan jantungku?” Gumam Suzy kecil, matanya terus menerawang lurus ke depan seolah mencari jawaban dari pertanyaannya.

“aku menyukainya?” Gumamnya lagi

“menyukainya?” Suzy memejamkan matanya pelan, dan yah seperti yang diperkirakan saat memejamkan matanya wajah Myungsoo yang tersenyum padanya muncul kembali.

“menyukainya”

“siapa?” Suzy sontak membuka matanya mendengar suara yang familiar di telinganya, matanya sukses terbuka dan membelalak saat menemukan wajah namja yang sedang dipikirkannya kini berada tepat di depannya.

“menyukai siapa?” Ulang Myungsoo, Suzy menelan salivanya gugup.

“eung…aniyo..bukan siapa-siapa, ah kenapa kau bisa ada di sini?” Tanya Suzy berusaha tenang, “kau tidak ke kantin jadi aku berpikir kau pasti di sini…kenapa kau tidak ke kantin?” Myungsoo kini sudah beralih duduk di samping Suzy.

“eum…keunyang…” Gumam Suzy pelan, “igeo…” Myungsoo menyodorkan sepotong roti dan susu kotak pada Suzy.

“nanti kau sakit kalau tidak makan…makanlah” Ucap Myungsoo. Suzy terdiam sejenak lalu meraih roti dan susu kotaknya.

“gomawo oppa…” Ucap Suzy sembari memakan rotinya, “apa yang kau pikirkan?” Pertanyaan Myungsoo membuat Suzy menolehkan kepalanya dan melihat Myungsoo bingung.

“aku tau kau sedang memikirkan sesuatu…mwonde? ceritakan padaku” Ucap Myungsoo membalas tatapan Suzy.

“mm, ani…aku hanya memikirkan tentang…” Suzy menggantungkan kalimatnya entah apa dia harus mengatakan ini pada Myungsoo, bagaimana kalau Myungsoo malah menertawainya. Tapi dia benar-benar tidak tau dengan jawaban atas pernyataan Jiyeon tadi pagi.

“mwonde?”

“itu…kau menyukaikukan?” Tanya Suzy, mata Myungsoo membulat mendengar pertanyaan Suzy itu, “mwo?” Pekik Myungsoo terkejut.

“kau jangan terkejut seperti itu, jawab saja iya apa tidak” Desak Suzy memasang wajah polosnya, Myungsoo kini berumpat dalam hatinya bagaimana yeoja dihadapannya itu begitu frontal menanyakan hal sesensitif itu.

“ne” Jawab Myungsoo dengan senyumnya, namun perlahan senyumnya memudar saat mendapati reaksi Suzy biasa saja, “geure?”

“ya kenapa reaksimu seperti itu eoh?” Pekik Myungsoo membuat Suzy tersentak.

“ne? Aku harus bereaksi seperti apa? Sebenarnya aku sudah tau kau juga menyukaiku oppa, aku hanya sekedar memastikannya…bukankah sejak kecil kau menyukaiku? Aku juga menyukaimu sejak dulu….Soojung dan Jiyeon juga menyukaimu, kau juga menyukai mereka kan, jadi apa masalahnya dengan reaksiku?” Ucap Suzy polos, Myungsoo melongo mendengar Suzy. jadi tadi Suzy menganggap  pernyataan sukanya itu hanyalah sebuah pernyataan suka dari seorang anak kecil dan menganggap rasa sukanya itu sama dengan rasa sukanya dengan Soojung dan Jiyeon.

“eissh jinjja pabo” Desis Myungsoo memijit keningnya frustasi, “waeyo? apa aku salah?” Lagi-lagi Suzy memasang wajah polosnya.

“aku menyukaimu…bukan sebagai teman atau sahabat atau kakak…” Myungsoo tiba-tiba memegang kedua bahu Suzy dan menghadapkan tubuhnya ke Suzy.

“aku menyukaimu sebagai namja…ani, bukan menyukaimu tapi mencintaimu” DEG~ tubuh Suzy seakan lemas mendengar pengungkapan singkat Myungsoo itu, kalimat yang hanya terdiri dari beberapa kata dan tak ada aksen romatisnya sedikitpun mampu membuat Suzy berdesir. Perasaan yang dua hari terakhir menyelimutinya itu kini kembali dan semakin membesar, menatap mata Myungsoo membuat jantungnya berdegup kencang. Mengingat pengakuan Myungsoo bahwa dia mencintainya membuat otaknya tak berfungsi dengan jelas. Apa ini perasaan yang sama di rasakan oleh Myungsoo? Apa perasaan Suzy juga sama sepertinya? Menyukai, ani mencintainya sebagai yeoja?

“mwoya…kenapa wajahmu seperti itu?” Tanya Myungsoo memperhatikan wajah aneh Suzy.

“kau tidak terkejut dengan pernyataanku? Kau tidak menyukaiku sebagai yeoja? Kau tidak mencintaiku? Solma…apa kau menyukai orang lain? apa kau….” Ucapan Myungsoo berhenti bersamaan dengan matanya yang melotot menatap mata bulat dihadapannya ini yang juga menatapnya dan merasakan sesuatu bertumpu dibibirnya tiba-tiba.

“neo…” Suara Myungsoo tercekat tak bisa keluar saat Suzy menjauhkan kepalanya dan melepaskan bibirnya yang baru saja mengecup bibir Myungsoo.

Myungsoo memasang wajah terkejutnya bukan main, namun saat melihat Suzy tersenyum padanya dia malah mengikuti Suzy untuk tersenyum.

“tak perlu kau jawab, aku sudah tau” Ucap Myungsoo tersenyum simpul, dan lagi matanya membulat saat Suzy mendekatkan wajahnya kembali.

CUP~ Myungsoo menutup matanya perlahan saat merasakan bibir Suzy menyentuh bibirnya, dia mengalihkan tangannya yang berada di pundak Suzy tadi ke arah tengkuk Suzy dan memperdalam ciumannya, SUzy tersenyum dalam ciumannya saat Myungsoo sekarang tidak diam seperti tadi melainkan membalas ciuman yang diberikannya.

“nado saranghae oppa…” Bisik Suzy di sela ciumannya.

___

2 Bulan Kemudian

Harap Tenang – Sedang Berlangsung Ujian

Suasana hening terasa diruang kelas itu sejak pagi tadi, para siswa kini tengah berkutat dengan dua lembar kertas di depan mereka. Ada yang hanya dia menatap kertasnya, ada pula yang berusaha memukul kepala mereka sendiri dengan begitu berharap beberapa jawaban dari pertanyaan yang dilampirkan di atas kertas tersebut bisa muncul tiba-tiba. Namun ada juga yang dengan tenang mengerjakan soal yang sudah sejak sejam lalu tersuguh di hadapan mereka.

Ding Dong Deng

Suara bel yang menandakan bahwa waktu para siswa-siswa tersebut habis untuk mengerjakan soal yang harus mereka jawab terlah berbunyi. Tak sedikit siswa yang menyorak, bukan menyorak bahagia tapi lebih tepatnya menyorak protes karena mereka belum selesai mengerjakan soalnya.

Tapi ada juga yang menghela nafas lega dan tersenyum senang, perjuangan mereka selama tiga tahun akhrnya berakhir di hari ini. Contohnya enam orang ini, setelah mengumpulkan lembar jawaban mereka masing-masing, mereka bersorak dan keluar dari kelas.

“aku sudah bebas!!!” Teriak Soojung di depan kelasnya.

“eomma, appa…anakmu ini pasti akan lulus” Pekik Jiyeon sambil menatap langit biru diluar sana dan loncat-loncat kegirangan.

“cih, memangnya kau yakin jawabanmu itu benar semua eoh?” Sela Seungho, Jiyeon hanya mencibir sambil meninju pelan perut Seungho, “aissh appo!”

“rasakan week!” Jiyeon menjulurkan lidahnya dan sekali lagi meninju perut Seungho, “ya Park Jiyeon!” Pekik Seungho seraya mengejar Jiyeon yang sudah berlari kencang itu.

“ckck, dasar….” Decak Minho sambil terkekeh dan diikuti tiga temannya yang lain.

“oppa…” Suara merdu yang masuk ke dalam telinga Minho itu membuatnya menoleh ke belakang sambil tersenyum.

“aissh, bukannya sekolah libur? Kenapa kau malah datang ke sekolah eoh?” Desis Soojung menatap yeoja yang sudah berada di hadapan mereka ini.

“ya Jung Soojung, kau ingin digantung Minho oppa karena membentak yeojanya eoh?” Bisik Suzy pelan, Soojung malah memutar bola matanya dan mendengus sebal.

“aku datang karena ingin mengucapkan selamat pada kalian, kalau dilihat dari raut wajah kalian sepertinya ujiannya lancar ne” Ucap Sulli girang.

“cih, pada kami atau pacarmu?” Goda Myungsoo, Minho hanya mendaratkan sikunya yang tajam itu di lengan Myungsoo.

“kepada kalian semua oppa tentunya…” Jawab Sulli tersenyum pada Myungsoo.

“ya ya …jangan tersenyum begitu di depannya, pikkyeo!” Suzy segera menggeser tubuh Sulli yang tadinya menghadap Myungsoo menjadi merapat ke Soojung.

“ya kenapa kau malah mendorongnya!” Pekik Minho.

“siapa suruh dia menggoda Myungsoo oppa” Ucap Suzy sambil mengapit lengan Myungsoo.

“siapa yang menggoda? Kau tidak lihat tadi Myungsoo yang menggodanya?” Sungut Minho kesal membela Sulli, kini mereka saling melempar tatapan tajam mereka satu sama lain.

“aiiissh, aku bisa gila punya sahabat seperti kalian” Pekik Soojung frustasi melihat kedua sahabatnya itu bertengkar lalu pergi meninggalkan empat orang tersebut.

“oppa, lebih baik kita pergi saja dari sini. Sepertinya mereka akan meledak” Bisik Sulli pelan pada Myungsoo yang entah mengapa sudah berada disampingnya.

Myungsoo menoleh dan mengangguk, “geunde…kalau mereka saling menjambak ottokhae?” Myungsoo menghentikan langkanya lalu menoleh lagi menatap pada Suzy dan Minho yang masih saling menatap sengit.

“tidak akan, kajja kita susul yang lain saja…” Sulli lalu berjalan diikuti oleh Myungsoo.

Kembali pada Minho-Suzy.

“tapi seharusnya dia tidak tersenyum manis seperti itu pada Myungsoo oppa”

“Sulli itu orangnya murah senyum, jadi wajar kalau dia senyum pada Myungsoo. Tidak sepertimu”

“mwo? Jadi kau mengatakan aku tidak murah senyum?”

“tentu saja, tanya pacarmu sana!”

Suzy kini yang sudah mulai panas memutar bola matanya, sekilas dia melirik ke tempat Myungsoo berdiri tadi.

“Myungsoo oppa eodi?” Tanya Suzy, Minho langsugn berbalik dan mendapati sekeliling mereka sudah kosong.

“Kim Myungsoo!!!”

“Choi Sulli!!!”

___

Tap tap tap…kaki kaki jenjang itu terus melangkah ke depan tanpa peduli keadaan kaki kaki panjang di belakang mereka yang sudah di tekuk, mereka menghentikan langkah mereka saat berada di depan pintu sebuah villa yang memiliki jendela kaca yang besar sehingga memaksimalkan pemandangan laut dan sinar matahari di dalamnya.

Tepat di samping kanannya terdapat sebuah kolam renang yang dirancang unik dan airnya dapat di panaskan. Halaman yang memiliki lapangan golf sepanjang pandangan menuju ke laut. Di teras luar terdapat tempat duduk untuk makan dengan bbq gas dan sunlonger yang nyaman.

“benar-benar rumah impianku” Decak Soojung kagum mengamati sekeliling villa di hadapannya ini.

“ya apa sih yang kalian bawa sampai sebesar ini kopernya eoh?” Dumel Myungsoo sambil menarik dua buah koper berukuran besar.

“keperluan wanita, jangan banyak mengomel bawa masuk saja” Ucap Soojung yang hanya di balas cibiran oleh Myungsoo.

Decakan kagum tak berhenti keluar dari mulut empat yeoja ini, mereka kini tnegah berada di ruang tengah dan mengamati desain interior rumah tersebut.

“apa ini rumah kaca? bahkan tangganya terbuat dari kaca…” Gumam Suzy memperhatikan tangga dengan mata berbinarnya.

“huaa…kolamnya benar-benar besar” Soojung menggeser pintu kaca yang memisahkan antara bangunan rumah dan kolam renang yang berada di luar.

“ckck, aku tidak percaya bahwa Minho oppa memiliki tempat seperti ini” Decak Jiyeon menggelengkan kepalanya.

“kalian kemarilah…dapurnya benar-benar elegan” Ucap Sulli yang kini sudah berada di area dapur yang memiliki bar khusus untuk sekedar meminum wine.

Setelah memilih kamar mereka masing-masing, ketujuh anak muda itu memilih untuk bersantai sejenak di ruang tengah sebelum melakukan aktifitas mereka yang diprediksikan tidak akan ada kata istirahatnya itu.

Suzy menjatuhkan dirinya di atas single sofa dan menelentangkan kakinya, “ah..kakiku pegal…” Ucap Suzy, Soojung dan Sulli yang baru saja datang malah duduk di atas karpet yang berada di depan sofa sambil menatap heran Suzy.

“memangnya kau habis berlari-lari di mana nona?” Tanya Soojung, setaunya sedari tadi mereka tidak melakukan kegiatan yang memakan tenaga.

“aku capek naik turun tangga” Ucap Suzy, Soojung mendesis sebal dan melemparkan kacang pada Suzy.

“chagiya…aku lelah…” Myungsoo yang baru turun dari tangga langsugn menghampiri Suzy dan duduk berhimpitan dengannya di sofa itu.

“aissh, tidak namja tidak yeoja…kalian memang pasangan yang aneh” Dumel Sulli, namun Myungsoo dan Suzy malah tidak menghiraukannya.

“ya Choi Minho, kau yakin villa ini milikmu?” Tanya Soojung, saat Minho mengahmpiri mereka bersama Seungho dan Jiyeon.

“eoh, tentu saja…memangnya kenapa?”

“aku tidak yakin..villa ini kelewat mewah dan megah” Decak Soojung, Minho mencibir kepadanya.

“ckck, aku tidak mungkin membawa kalian ke villa orang lain. kalau kau tidak percaya ya sudah, tidak ada yang memaksa”

“aku percaya kok oppa” Sahut Sulli, Minho langsung tersenyum dan mengelus puncak kepala Sulli.

“cih…dasar, apa kalian tidak kasian melihat teman kalian ini tidak punya pasangan eoh?” Cibir Soojung, namun tak ada respon. Suzy dan Myungsoo sibuk dengan kaki mereka masing-masing, sementara Minho dan Sulli sibuk tertawa. Seungho dan Jiyeon? Jangan ditanya mereka kini tengah sibuk bertengkar memperebutkan remote televisi.

Soojung memutar bola matanya dan memekik histeris, “aaaahhhh….” Semua mata sontak menoleh ke arahnya sebentar namun kemudian kembali ke kegiatan awal mereka dan menghiraukan Soojung yang mendengus kesal.

___

“mwohae?” Suzy tersentak kaget saa sepasang tangan kekar memeluk pinggangnya erat.

“hanya memandang langit malam oppa” Jawab Suzy sambil menengadahkan kepalanya ke atas.

“geure…”

“appa dan eomma pasti melihatku dari sana kan?” Myungsoo yang tadinya memandang lurus ke depan ikut memandang langit malam yang penuh bintang itu.

“eoh…mereka melihatmu, dan mereka pasti sedang bahagia di sana”

“oppa…”

“mm?” Myungsoo bergumam pelang seraya menjatuhkan kepalanya di atas pundak Suzy sambil mengeratkan pelukannya.

“apa kau akan meninggalkanku lagi?” Tanya Suzy, Myungsoo menggeleng pelan.

“apa kau akan melupakanku lagi?” Lagi-lagi Myungsoo menggeleng, Suzy tersenyum simpul dan membalikan badannya.

“kau akan selalu bersamaku kan?” Tanya Suzy, Myungsoo tersenyum dan menarik pinggang Suzy dengan kedua tangannya.

“aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku akan selalu bersamamu sampai maut menjemputku. Karena aku mencintaimu” Mata Suzy sukses terpejam saat Myungsoo menyapu lembut bibirnya, tangannya yang tadi berada dikedua lengan Myungsoo langsung berpintah melingkar ke leher Myungsoo.

Myungsoo menarik tubuh Suzy agar merapat ke tubuhnya dan menghapus celah di antara mereka, Myungsoo tersenyum kecil merasakan bibir Suzy yang ikut membalas ciumannya, dia menekan tengkuk Suzy agar ciuman mereka semakin dalam.

Tapa sadar dari arah bawah ke lima teman-temannya tengah memandangi adegan mereka itu, “ya Kim Myungsoo, Bae Suzy…kalian bermesraan terus, turunlah” Pekik Minho dari bawah mengarahkan tangannya ke arah Myungsoo dan Suzy, namun seakan angin lalu suara Minho itu tak terdengar di telinga Myungsoo.

“Myungsoo!” Pekik Seungho, lagi-lagi Myungsoo tidak menghiraukan dan semakin terlihat asyik melumat bibir Suzy.

Braak~ Suara pintu terbuka dan Myungsoo yang masih menutkan bibirnya di bibir Suzy perlahan mendorong tubuh Suzy untuk masuk ke dalam kamar dan melanjutkan kegiatan mereka.

Setelah lebih sepuluh menit Myungsoo perlahan menjauhkan mukanya dan menempelkan dahinya d dahi Suzy.

“oppa…kau mau membunuhku eoh?” Ucap Suzy sambil mengatur nafasnya pelan.

“mian, nafasmu sudah kembali teratur?” Gumam Myungsoo pelan, Suzy mengangguk pelan tanpa melihat senyum yang terkembang di wajah Myungsoo.

“kalau begitu kita lanjutkan” Ucap Myungsoo sebelum kembali menyapu bersih bibir lembut Suzy, Suzy yang terkejut itu langsung meremas bahu Myungsoo saat merasakan ciuman Myungsoo kali ini berbeda.

___

Myungsoo dan Suzy memilih untuk turun dan bergabung dengan sahabat-sahabatnya, Suzy bergelayut di lengan Myungsoo sementara Myungsoo jalan dengan santai menghampiri kelima sahabatnya itu.

“eisshh kalian ini sepasang kekasih tapi kenapa bertindak seolah sepasang pengantin baru” Desis Soojung sambil memotong daging yang akan mereka panggang.

“waeyo? apa kami terlihat seperti pasangan suami istri?” Tanya Suzy polos. Kelima sahabatnya itu hanya mendelik menatap Suzy.

“ckck…kalian benar-benar pasangan aneh”

“aneh apanya…kami  pasangan yang mesra, iya kan oppa?” Ucap Suzy kemudian menatap Myungsoo yang menganggukan kepalanya setuju.

“cih, bilang saja kalau kalian itu cemburu” Decak Myungsoo, “cemburu? Siapa juga yang cemburu…aku punya Sulli” Ucap Minho menarik Sulli dan merangkul bahunya. Kemudian matanya beralih pada Seungho.

“naega? Cemburu? Ya…kau bercanda, aku tidak mungkin cemburu…dua yeoja ini sudah ada untukku” Sahut Seungho sambil menarik Soojung dan Jiyeon masing-masing di samping kiri dan kanannya.

“mwoya? Siapa yang mau denganmu isshh…lepaskan!” Pekik Soojung histeris melepaskan tangan Seungho yang merangkulnya, yang lain hanya tertawa.

“ck, geure…aku masih punya Jiyeon kalau begitu” Ucap Seungho lalu menoleh ke arah Jiyeon dengan senyumnya.

Plaak~ Jiyeon mendaratkan jitakan di kepala Seungho membuat tawa semuanya semakin pecah.

“kau bercanda? Siapa yang mau dengan namja sepertimu” Dengus Jiyeon lalu berdiri di samping Soojung sambil menatap Seungho tajam.

“ya jadi aku sama siapa?” Pekik Seungho, yang lainnya malah mengedikkan bahu dan menertawai Seungho.

“oppa…aku senang”

“mm waeyo?”

“karena aku dikelilingi dengan orang-orang yang mencintaiku”

“geure? Aku juga senang”

“waeyo?”

“karena aku bisa memilikimu”

KKEUT

AAAAHHH absurd yah ENDingnya?? Maaf dari awal buat FF author memang tidak terlalu pandai merangkai kata-kata ENDing dan jadinya malah garing begini. Sepertinya banyak yang kecewa dengan END nya ini L

Amutdeun author tetap senang karena akhirnya FF ini kelar juga, bagi yang tidak atau belum merasa puas dengan FF ini author minta maaf ne L sudah inilah kemampuan author.

Walaupun gak puas, karena kalian sudah baca jadi wajib di comen ne J gomawo udah mau setia sama FF ini sampai akhir, dan udah mau sabar-sabar nunggu saat authornya lagi ngadat ide J

Bagi para reader yang sudah meninggalkan comment sejak part pertama juga gomawo ^^

Ok inilah salam perpisahan author dari FF DISGUISE. Silahkan ditunggu FF selanjutnya.

109 responses to “DISGUISE 9 [END]

  1. Hahahahha…myungzy emang benee bener deh…terlalu mesra hahaha
    Akhirnya kris mendapat ganjarannya.. Masuk buih deh dianya…
    Syukur deh kalo semua berakhir bahagia…hahaha…
    Next project nya d tunggu saengi..keep writinf 🙂

    Like

  2. Dunia myungzy itu ga bs lepas dr minho soojung jiyeon seungho sulli sama exo bakal kangen sama sahabat2 yg konyol ini
    soojung nunggu kris aja kasian dia hihihi oke semangat author

    Like

  3. poor soojung dicuekin n g’ punya pasangan.., mungkin ntar dia ma kris pasangannya… #ngarep
    pokoknya good job thor…
    ditunggu next ff.nya… fighting :-))

    Like

  4. kris,,napeun namja!!py untung dia mau tobat
    myung ama suzy kaya gak tau tempat,,mesra2an mulu mau’a!!
    y plg egk happy ending walaupun jiyeon gak jadian ama seunghoo dan soojung ndirian!!tetep fighting ya

    Like

  5. KYAAAA!!!ARRGHH!!! akhirnya myungzy bersatu!! neomu joaaaahh!!!, bagus kok end nya, aah pengen punya sahabat-sahabat kayak mereka, seru kali yaah,, aarrghhh sumpaaah gak lepas ini senyumnyaa, author tanggung jawab!!! hahahaha, kris dipenjara ya? kasian sh :(, itu seungho jiyeon sama soojung setia jadi jomblo ya? haha kirain tadi bakal ada cast tambahan, minhyuk mungkin :p, rupanya gak ada, tapi gpp tetep bagus kok!! sumpah:D , karya lainnya ditunggu ne, author fighting!

    Like

  6. kya’a hp aku agak bermasalah deh!!dari tadi coment agak susah,,karna aku lupa mu koment apa jadi “fighting ne,,moga makin banyak inspirasi’a buat next ff”

    Like

  7. yaa..dikirain soojung sama minho..ehh,tapi gak papa deh.. soojung nanti biar ama kris aj..#ataunggaksamaminhyukaja….daebakk eonni…ditunggu ff yang lain yaa
    keep writing^^

    Like

  8. Myungzy sama2 frontal wkwk…..

    Poor soojung… mungkin kris jodoh mu wkwk. .
    buat sungho…palaupun secara kasat mata(?) Jiyeon gk ngakuin.. tapi dalem hati ngakuin kok plakkk…

    daebak thor… di tunggu next ff nya

    Like

  9. Keren bingitz critanya …
    Myungzy jjang
    Tpi jiyeon soojung ama seungho kok gk ada psngannya ??? …
    D tnggu ff lainnya ^^
    Myungzy jjang

    Like

  10. akhirnya happy ending^^
    suka banget sama ff ini, pasti bakalan kangen sama ceritanya 🙂
    ditunggu ff yang lainnya kak 😉

    Like

  11. ini ff nya udah aku tunggu dari beberapa bulan yang lalu 😀 *efek gak mau baca kalau gak end , soalnya kalau gak baca sampai end tuh lupa sama alur ceritanya 😀 #malahcurhat
    Ditunggu ff selanjut ya . Semangat nulisnya thor 😀

    Like

  12. Woahahahahaha sukses nih ff nya!!! Gomawo min udh bikin yg happy ending. Jadi ikut seneng. Konfliknya selalu keren. Emg author favoritlah ini!❤ salam cinta dari sehun&alifiasm wkwkwkwk

    Like

  13. wahh bagus minn tp kasian soojung ga punya pacarr :p wkwk keep it up thorr! di tinggu ff barunyaa kalo bisa sih yg fluff” gituu tp pendek aja :p

    Like

  14. aigoo akhirnya Minho sama Sulli kan? Hehe Sulli berani banget nyelamatin Minho kayak gitu ya, lagian Kris jahat banget, tega banget=_=
    tapi, soojung sama Kris? mereka deket gimana ya? hehe Myungzy emang so sweettttt ❤ aigooooo aigooo udah lama gak pernah berkutik sama ff udah tamat lama aja nih ff u,u
    gamsha ne eon, jangan berhenti berkarya ff-ff myungzy hehe XD

    Like

  15. Aigooo ^^ Endingnya lucu BGT 😀 Haha, nan jhoa100x 😀 Hehe, suka deh sama ceritanya 😮 😀

    Like

  16. tuntas jugaaaaa. ah seperti ff pada umumnya selalu happy ending 😀
    dan sekarang mulai menunggu ff yg on going 😀

    Like

  17. Uwahh myungzy mesra bgt deh. wkwkk
    Seungho sama jiyeon gak berubah, tetap selalu saling bertengkar xD
    Ahh minho sama sulli ternyata. Padahal brharapnya minho sama soojung. Yaa tpi gpp lah, sulli jg yeoja yg baik.
    Soojung? Poor soojung… kkk~ semoga kamu ketemu sama minhyuk^^ eh atau soojung sama kris? Ahh molla.. yg penting myungzy bersama 😀

    Like

  18. Endingnya kyeopta a sis
    Myungzy pasangan yang lucu kkk
    Apa soojung ceritanya berpasangan ama kris eo
    Hmm sis el jjang myungzy jjang
    Gomawo sis^•^

    Like

  19. ff ini sweet bgt eon, neomu neomu daebaaak!! ^^ perjalanan cinta myung & suzy akhirnya happy ending .. ditunggu karya selanjutnya 😀

    Like

  20. Yah jomplang,,, hahaha soojung gak ada pasangannya,,,,
    Keren ya, persahabatan sejak kecil sampe gedhe,,, 😊
    Ff nya bagus,,,

    Like

  21. Akhirnya Myungzy bisa bersama, dan Kris berakhir di penjara. Myungzy dkk bisa kembali hidup tenang, tanpa ada ketakutan, happy ending, senangnya 😀
    Ijin baca ff yg lain ne author, gomawo 🙂

    Like

  22. Hmm myung♡suzy, minho♡sulli, seungho♡jiyeon, kris♡soojung. Padahal berharap doojung minho haha tapi nggak papa deh yang penting semuanya pada bahagis. Awalnya aku mikir soojung suka sama minho tapi ternyata soojung orangnya slow dan dia cuma nganggep minho sahabat doang. Kasian sih sama kris yang dipenjara -_- Yaah tapi yang penting myungzy bahagia ^^

    Like

  23. Wahhhhh happy ending thor ,, semua nya bisa bahagia dan kris oppa mendapat balasan atas perbuatan nya ,, ditunggu lagi ff selanjutnya thor ,, cerita yang bagus thor

    Like

  24. authoor ayem yur niyu rider B| aku lngsng kmntr di part terakhir aja soalnya internetnya siawlan:g
    sbnrny agk kecewa krna makin lama actionnya luntur dan sifat suzy jg tiba2 jd polos. tp ttp bagus (y) kasian soojung yg tersisa cm kris :g sulli jg jadinya sm minho, pdhl kupikir sm soojung u,u tp gapapaa, yg penting suzy sm myungsoo ttp bersatu 😀

    Liked by 2 people

  25. Huh si kris menyeramkan bawa2 pistol untung bukan minho yg kena wkwk
    Soojung kasian gak ada pasangannya wkwk minhonya udah sama sulli haha
    Aku suka moment myungzyy disinii sosweettt bangeeeettt😚😘😍
    Ahh pokoknya kerenlah gak bisa dijabarkan dengan kata2 sangking kerennyaa daebakk thorr👍👍
    Fighting yaa thorr!!
    Sekalian ngucapin happy holidays and merry christmas yaa author dan reader yg lain😉😊😇

    Liked by 2 people

Give Your Feedback Please