Hurt Me Part 15

Image

HURT ME

Author : elship | Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy | Minor Cast : Jung Soojung, Oh Sehun, Jung Eunji, Park Shin Hye as Bae Shin Hye, Kang Minhyuk | OC’s : Jung Jihoon, Kim Jiho, Kim Jisoo, Kang Minjung | Genre : Sad, Mariedlife, Romance | Rating : PG-15 | Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

___

Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8 | Part 9 | Part 10 | Part 11 | Part 12 | Part 13 | Part 14

Sorry For Typo~

Ting Tong~

Jari-jari lentik Suzy bergerak menekan bel rumah di depannya, tanpa menunggu waktu lama, hanya dengan 3 kali tekanan pintu yang berwarna putih di depannya perlahan terbuka lebar.

“eoh, Suzy agasshi” Sapa Lee ahjumma melihat Suzy di depan pintu.

“annyeonghaseyo ahjumma…”

“Myungsoo masih belum bangun, apa kalian ada janji?” Tanya Lee ahjumma, Suzy tersenyum sambil menggeleng.

“aniyo…bukan dengan Myungsoo, aku ingin bertemu dengan Jisoo” JawabSuzy, Lee ahjumma mengangguk dan menyuruh Suzy untuk segera masuk.

“karena hari ini Jisoo masih belum masuk sekolah jadi saya tidak membangunkannya. Dia masih tidur juga, aku akan membangunkannya segera” Ucap Lee ahjumma.

“tidak usah ahjumma, biar aku saja yang membangunkannya” Jawab Suzy cepat sebelum Lee ahjumma beranjak ke kamar Jisoo.

“geure..baiklah, kalau begitu aku akan siapkan sarapan untuk kalian” Suzy mengangguk dan setelahnya langsung menuju ke kamar Jisoo.

Cklek~ perlahan Suzy melangkah masuk ke dalam kamar, senyumnya terulum simpul melihat Jisoo tertidur pulas di atas ranjangnya.

“Jisoo-ah, ireona…” Ucap Suzy pelan sambil mensetarakan tubuhnya dengan ranjang kecil Jisoo, Suzy menepuk pelan lengan Jisoo saat melihatnya menggeliat.

“ireona, ini sudah pagi” Ucap Suzy lagi, “ah, eomma…aku masih mengantuk” Gumam Jisoo dengan suara pelan dan mata yang masih tertutup. Suzy sempat tersentak kaget namun kembali tersenyum.

“geure…apa semalam kau begadang? Bangunlah…eomma akan mangomelimu kalau kau tidak bangun juga” Ucap Suzy sambil mengelus kepala Jisoo.

Perlahan mata Jisoo terbuka, tangannya terangkat ke atas kemudian mengucek beberapa kali matanya yang masih terasa berat itu, “eom…eoh, Suzy imo?” Jisoo langsung membulatkan matanya mendapat Suzy tengah tersenyum manis di depannya.

“ireona…anak gadis tidak baik kalau bangun terlalu siang” Suzy mengangkat tubuh Jisoo dan menurunkannya dari tempat tidur, “Suzy imo, apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Jisoo.

“tentu saja membangunkanmu…mandi sana, imo akan membangunkan appamu dulu” Ucap Suzy mendorong Jisoo keluar kamar menuju kamar mandi setelahnya dia menuju ke kamar Myungsoo yang berada di sebelah kamar Jisoo.

Senyum mengembang di wajahnya saat melihat Myungsoo tertidur dengan berlilitkan selimut tebalnya, sreeeekkk~ Suzy membuka pelan horden yang menutupi jendela kamar Myungsoo sehingga cahaya matahari memasuki kamar tersebut.

“ah, ahjumma…jangan sekarang, aku masih mengantuk” Sahut Myungsoo sambil menutup seluruh badannya dengan selimut.

“ireona Myungsoo…” Suzy menarik selimut Myungsoo agar terlepas dari badannya, namun Myungsoo malah menahannya, “sebentar lagi, jam kantorku masih lama” Ucap Myungsoo, Suzy menggelengkan kepalanya.

“tidak anak, tidak appa kelakuannya sama saja” Gumam Suzy, dengan sekuat tenaga dia menarik keras selimut Myungsoo dan berhasil membuat Myungsoo melepaskan selimutnya.

“aissh, ahjumma…aku masih meng…eoh Suzy-ah…” Myungsoo yang awalnya memekik sambil menggaruk kepalanya kesal itu langsung terkejut saat matanya terbuka dan melihat Suzy di depannya.

“ireona palli” Ucap Suzy menarik lengan Myungsoo hingga terduduk di atas kasurnya, “bangunlah dan lekas mandi…aku akan membantu Lee ahjumma dulu” Ucap Suzy kemudian berbalik untuk pergi, namun belum selangkah Suzy merasa tangannya ditarik hingga tubuhnya berbalik dan jatuh tepat dipangkuan Myungsoo.

“Myung..Myungsoo”

“tinggallah di sini lagi” Ucap Myungsoo, Suzy tersentak kaget namun sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya pelan.

“aku masih punya rumah” Ucap Suzy, “waeyo? aku dan Jisoo kesepian kalau harus tinggal berdua saja di rumah yang besar ini…setidaknya kehadiranmu dan Jiho akan membuat suasana rumah ini menjadi sedikit ramai, pindah ne” Myungsoo memasang wajah memelasnya, Suzy terkekeh pelan tak pernah dilihatnya Myungsoo merajuk seperti ini.

“ tidak sekarang Myungsoo, nanti setelah waktunya aku akan kembali ke sini bersama Jiho” Jawab Suzy, “apalagi yang kau tunggu eoh? Bukankah kau sudah menerimaku kembali…jadi apalagi?”

“Jisoo…” Gumam Suzy pelan, Myungsoo menghela nafasnya pelan, dia menggerakkan tangan  kanannya untuk mengelus pipi mulus Suzy.

“apa kau belum siap menjadi eommanya?” Tanya Myungsoo, “ani…bukannya aku memang eommanya, jadi tidak ada kata siap atau tidak”

“terus apa?”

“Jisoo pasti akan kebingungan kalau melihatku tinggal di rumah ini secara tiba-tiba” Jawab Suzy, “kita tinggal mengatakan padanya yang sebenarnya…dan kau bisa kembali tinggal di sini eoh” Myungsoo menyelipkan anak rambut Suzy ke belakang telinganya sambil menatap lekat bola mata Suzy.

“tidak secepat ini Myungsoo, aku takut Jisoo…dia…”

“wae? Kau takut dia tidak mau mengakuimu sebagai eommanya?” Suzy mengangguk pelan, kini kedua tangan Myungsoo sudah membekap kedua pipi Suzy.

“Suzy-ah, dengarkan aku…itu tidak mungkin terjadi, kau adalah eommanya dan sedari dulu dia selalu menginginkan eomma. Diap pasti akan senang mengetahui bahwa eommanya adalah kau” Ucap Myungsoo meyakinkan Suzy.

“tapi aku tidak berada di sisinya selama ini…aku hanya takut kalau dia tidak bisa menerima kenyataannya”

“aniyo…lihatlah Jiho, saat mengetahui identitasku dia tersenyum lebar saat mengetahui appanya siapa, dan aku yakin Jisoo juga seperti itu”

“geunde…”

“Suzy-ah, aku pernah mengatakan bahwa Jisoo pernah berkata padaku untuk segera mencari yeoja agar dia memiliki eomma kan?” Sela Myungsoo dan Suzy mengangguk “kau tau yeoja yang diajukannya saat itu?” Tanya Myungsoo lagi, Suzy menggeleng.

“dia mengatakan…

‘bukankah kita bisa saling melengkapi appa? Aku tidak punya eomma dan Jiho tidak punya appa, kalau appa menjadi appa Jiho, Suzy imo bisa menjadi eommaku’

bukankah dari perkataannya itu kau bisa simpulkan bahwa dia sangat ingin kau menjadi eommanya?” Ucap Myungsoo, Suzy hanya terdiam masih terkejut dengan ucapan Myungsoo. Benarkah Jisoo mengatakan itu, atau Myungsoo hanya berbohong.

“aku mengatakan yang sebenarnya kau bisa menanyakan sendiri pada orangnya” Ucap Myungsoo seolah mengetahui isi pikiran Suzy. Myungsoo tersenyum saat melihat Suzy diam saja seperti orang melamun.

CUP~ Suzy tersentak kaget saat Myungsoo mengecup bibirnya singkat, “jangan melamun…” Ucap Myungsoo.

“sekarang masalahnya sudah selesai…pindahlah ke sini ne” Ucap Myungsoo, Suzy memasang wajah berpikirnya, “aku harus mendekatkan diriku dengan Jisoo dulu, setelah itu baru aku akan pindah otthae?” Usul Suzy, Myungsoo mendengarnya langsung menangguk.

“baiklah…kalau begitu lepaskan, aku mau turun” Ucap Suzy melepaskan tangan Myungsoo yang ada dipinggangnya, namun Myungsoo malah menahannya.

“ani…morning kiss dulu” Myungsoo memanyunkan bibirnya di depan Suzy, “bukankah sudah tadi?” Tanya Suzy menyentil pelan bibir Myungsoo.

“yang tadi terlalu cepat…palli…” Ucap Myungsoo menggerak-gerakkan kepalanya, Suzy terkekeh pelan kemudian mendekatkan wajahnya di depan Myungsoo.

CUP~ Suzy mendaratkan kecupan hangat di bibir Myungsoo, baru saja akan melepas tautannya tangan Myungsoo dengan segera menahan tengkuk Suzy dan bibirnya menyapu halus bibir Suzy lembut.

“enngg” Suzy sedikit bergerak saat Myungsoo menahan tengkuknya, namun Myungsoo berhasil membuat tubuhnya terkunci. Perlahan Suzy mengalah dan membalas lumatan Myungsoo itu. Suzy yang sudah terlanjut menikmati ciuman Myungsoo itu melupakan niatnya untuk turun membantu Lee ahjumma memasak, dengan otomatis tangannya bergerak pelan menyusuri leher dan tengkuk Myungsoo, sementara tangan Myungsoo yang satu mengelus pelan punggung Suzy.

Lima menit? Ah ani mungkin sudah sekitar sepuluh menit mereka masih memadu tautan bibir mereka tanpa berniat untuk melepasnya, hingga suara sahutan seseorang membuat mereka terkejut.

“appa?” Tubuh Suzy hampir saja terjungkal kebelakang kalau saja Myungsoo tidak menahannya, “apa yang kalian lakukan tadi?” Tanya Jisoo polos, Suzy yang sudah malu itu menutup wajahnya yang memerah sementar Myungsoo tersenyum bodoh pada Jisoo.

“tidak ada Jisoo-ah…ah, apa kau sudah mandi?” Tanya Myungsoo mencoba mengalihkan pembicaraan, namun Jisoo adalah anak yang pintar sehingga dia tidak akan terlena begitu saja dengan pengalihan appanya itu.

“aku melihat kalian…eungg, mwoji? Kalian melakukan hal yang sama dilakukan Soojung eomma dan Minhyuk appa saat bertemu” Ucap Jisoo, Suzy menarik nafasnya pelan. Ok ini sudah sangat memalukan karena kepergok berciuman dengan seorang anak kecil.

“aniya Jisoo-ah…kau mungkin salah lihat” Elak Suzy sebisanya, Jisoo menggeleng kuat.

“aniya…aku melihatnya dengan jelas dari awal…” Sahut Jisoo, mata Myungsoo dan Suzy tiba-tiba melotot kaget.

“dari awal?” Pekik Myungsoo histeris, Jisoo kemudian mengangguk polos, “sesange…apa yang sudah kau perbuat di depan anakmu” Gumam Suzy lemas.

“heh…Jisoo-ah, lain kali kalau masuk kamar appa kau harus mengetuk dulu, dan kalau kau sudah masuk harusnya kau bersuara jangan diam saja” Ucap Myungsoo menghampiri Jisoo.

“aku sudah memanggil appa berkali-kali, tapi appa tidak mendengarnya” Ucap Jisoo, Myungsoo lagi-lagi menghela nafasnya.

“geure? Kalau begitu mian appa tidak mendengarnya…sekarang turunlah ke bawa…appa mandi dulu setelah itu kita sarapan ne” Ucap Myungsoo dia kemudian melirik ke arah Suzy untuk turun bersama Jisoo.

“Jisoo-ah, kita turun bersama ne…biarkan appamu mandi dulu” Suzy beranjak lalu menggandeng tangan Jisoo dan keluar dari kamar Myungsoo bersama.

“aissh, otak Jisoo bisa rusak karena melihatku dan Suzy tadi” Gerutu Myungsoo pelan.

___

“Jisoo-ah, kau harus makan yang banyak ne…biar tubuhmu bisa kembali sehat seperti semula” Ucap Suzy seraya memberikan mangkuk nasi pada Jisoo yang sudah duduk manis di kursinya.

“ne” Jawab Jisoo patuh, Suzy tersenyum kemudian matanya teralih pada Myungsoo yang baru saja masuk ke dalam ruang makan sambil mengancing lengan kemejanya.

“aku bantu…” Ucap Suzy dan meraih lengan Myungsoo untuk membantunya mengancingkan lengan kemeja miliknya, Myungsoo mendongak terkejut namun setelahnya dia tersenyum simpul, sementara dari arah meja makan Jisoo memperhatikan Suzy dan Myungsoo dengan wajah yang berpikir.

“appa…” Sahut Jisoo, Myungsoo dan Suzy sontak menoleh bersamaan pada Jisoo, “waeyo?” Tanya Myungsoo, setelah mengancingkan lengan kemeja yang di sebelah kiri kini giliran sebelah kanan yang dikancingkan oleh Suzy.

“apa yang kalian lakukan?” Tanya Jisoo, Myungsoo mengerutkan keningnya bingung.

“itu…Suzy imo, mengancingkan lengan kemejamu…itu selalu dilakukan oleh Soojung eomma”

“ne?” Sahut Myungsoo bingung, “Minjung pernah mengatakan padaku kalau setiap pagi eommanya akan membantu appanya untuk memasangkan kancing kemejanya sebelum ke kantor…bukankah itu tugas seorang istri appa?” Jelas Jisoo, kemudian mengajukan pertanyaannya. Suzy terkejut dengan pertanyaan Jisoo.

“aigoo, darimana kau tau tentang itu Jisoo-ah. itu adalah masalah orang dewasa, anak kecil sepertimu masih belum bisa membicarakannya” Ucap Myungsoo menghampiri Jisoo.

“geure? Tapi Minjung selalu membicarakan hal itu kepadaku, dia juga membicarakan kalau appa dan eommanya melakukan yang appa dan Suzy imo lakukan tadi di kamar” Sahut Jisoo polos, Suzy menghela nafasnya dan berdehem pelan.

“Jisoo-ah, segera makan makananmu…nanti keburu dinging” Ucap Suzy mengalihkan perhatian, Myungsoo bernafas lega saat Jisoo menurut dan memakan makanannya dengan tenang. Sementara Suzy hanya melemparkan tatapan tajamnya kepada Myungsoo seolah berkata ‘ini semua salahmu’.

“eoh…imo kau tidak suka makan wortel?” Tanya Jisoo saat melihat Suzy memilah wortel yang ada di mangkuk supnya, “ne, rasanya begitu hambar jadi imo tidak suka” Jawab Suzy.

“geure? Aku juga tidak menyukai wortel karena rasanya hambar…selera kita sama ne” Ucap Jisoo, Suzy tersenyum dan mengangguk.

“biasanya kalau aku tidak memakan wortelku, appa yang akan mengambilnya…berikan saja pada appa wortelmu imo” Lanjut Jisoo, Myungsoo kemudian menyodorkan mangkuknya agar Suzy menaruh wortel yang dipilahnya tadi untuknya.

“appa, igeo wortelku juga di ambil ne…” Ucap Jisoo memberikan wortelnya pada Myungsoo. Myungsoo mengangguk dan mengambil wortel Jisoo.

Setelah sarapan Myungsoo langsung mengambil tas kerjanya dan berangkat ke kantor, “kau tidak ingin ke kantor?” Tanya Myungsoo pada Suzy yang mengantarnya sampai depan pintu.

“aniya…aku ingin menjaga Jisoo”

“geure…kalau begitu aku pergi ne” CUP~ Suzy tersentak kaget saat Myungsoo mengecup kilat bibirnya, “ya…kalau Jisoo melihatnya bagaimana” Gumam Suzy memukul pelan dada Myungsoo.

“aniya…dia masih di ruang makan, aku pergi…” Myungsoo mengacak pelan rambut Suzy sambil tersenyum simpul, sedetik kemudian dia beranjak dan memasuki mobilnya.

Jisoo yang baru saja selesai mencuci tangannya sehabis makan langsung berjalan menuju ruang tengah, “eoh..imo kau masih di sini? Tidak ke kantor bersama appa?” Tanya Jisoo duduk di samping Suzy.

“hari ini imo akan menjagamu…kau tidak mungkin kan tinggal sendirian di rumah” Ucap Suzy, “jinjja? kalau begitu imo temani aku bermain ne” Sahut Jisoo girang, Suzy mengangguk setelahnya dia mengikuti langkah Jisoo untuk ke kamarnya.

“kau akan main apa?” Tanya Suzy melihat Jisoo sibuk membuka kotak besar yang ada di samping tempat tidurnya.

“igeo…” Jisoo mengeluarkan beberapa kertas origami yang sudah terbentuk menjadi bintang, “ini apa?” Suzy duduk di samping Jisoo dan memegang satu-satu kertas origami itu.

“appa selalu mengatakan kalau aku adalah bintang untuknya, selalu meneranginya saat keadaan gelap…kata appa hidupnya selalu dipenuhi dengan kegelapan, tapi aku tidak mengerti apa maksudnya, dan saat itu aku sedang melihat di televisi bahwa kita bisa membuat bintang dengan kertas ini dan aku berpikir untuk membuatkannya untuk appa” Jelas Jisoo, Suzy memandang Jisoo terharu.

“kau membesarkannya dengan baik” batin Suzy mengelus kepala Jisoo.

“geure? Kapan kau akan memberikannya?” Tanya Suzy, “saat ulang tahun appa nanti…aku sudah lama menyiapkannya tapi akhir-akhir ini aku tidak membuatnya lagi karena masuk rumah sakit jadi hasilnya masih sedikit seperti ini”

“baiklah…kalau begitu seharian ini imo akan membantumu membuat bintang untuk appamu, otthae?” Ucap Suzy, Jisoo berseru riang “joha…gomawo imo, kita bawa ini ke ruang tengah saja ne..kita mengerjakannya di sana”

Dua jama kemudian, Suzy maupun Jisoo masih tetap diam berkutat dengan tumpukan kertas di hadapan mereka, mereka mengerjakannya tanpa istirahat dan tak sedikitpun ada raut wajah lelah yang mereka tunjukan.

“eunggh….” Suzy merentangkan tangannya ke atas bersamaan dengan kakinya yang diluruskan ke depan, “aigoo…badanku sudah mulai pegal” Gumam Suzy memijit bahunya pelan, kemudian matanya beralih pada Jisoo yang masih kelihatan serius dengan kerjaannya.

“Jisoo-ah, apa kau tidak lelah?” Tanya Suzy yang hanya dibalas anggukan saja oleh Jisoo, “geure? Kita istirahat saja dulu ne…imo sudah lelah” Ucap Suzy mendekati Jisoo dan menyanderkan punggungya di kaki sofa.

“kau saj ayang istirahat imo, aku masih ingin melakukannya” Jawab Jisoo, Suzy mengangguk dan tersneyum simpul.

“ah, matta…Jisoo-ah ada yang ingin imo tanyakan padamu” Ucap Suzy, Jisoo mendongak sebentar kemudian menunduk lagi memfokuskan matanya pada kertasnya “tanyakan saja imo…aku akan menjawabnya” Ucap Jisoo.

“baiklah…imo ingin bertanya tentang appamu” Tangan Jisoo berhenti bergerak dan menatap Suzy bingung, “mm, itu…apa kau tidak pernah melihat appamu bersama degan yeoja lain?” Tanya Suzy hati-hati. Jisoo terlihat berpikir kemudian dia menggeleng pelan.

“geure? Dia tidak pernah bercerita tentang seorang yeoja padamu?” Lagi-lagi Jisoo menggeleng, Suzy melampirkan senyum kecilny amelihat jawaban Jisoo.

“berarti selama ini appamu tidak pernah dekat dengan yeoja lainkan?” Gumam Suzy, Jisoo terlihat berpikir dan kembali menatap ke arah Suzy.

“appa tidak pernah dekat dengan yeoja lain, Soojung imo juga sering mengatakan hal itu…geunde…” Jisoo menggantungkan ucapannya membuat Suzy semakin penasaran, “geunde mwo?” Tanya Suzy antusias.

“setiap aku ke kantor appa, Jiyeon imo pasti selalu berada di dekatnya” Ucap Jisoo, mata Suyz menerawang sedikit mengingat-ingat nama Jiyeon.

“Jiyeon? Nugu?”

“dia sekertaris appa…dia sudah bekerja dengan appa sejak lama, dan sampai sekarang masih belum memiliki suami, kekasihpun tidak”

“jinjja? darimana kau tau?”

“appa yang mengatakannya, dia pernah bercerita padaku tentang Jiyeon imo” Suzy menghembuskan nafasnya kesal, “katamu tadi dia tidak pernah menceritakan yeoja lain” Gerutu Suzy pelan.

“apa Jiyeon imo baik padamu Jisoo-ah?” Tanya Suzy, “emm, ne dia baik padaku kalau di depan appa…tapi saat appa pergi dia menjadi yeoaj yang ketus” Jawab Jisoo, Suzy tersenyum mendengarnya.

“geure? Mungkin saja Jiyeon imo itu sedang menarik perhatian appamu dengan mendekatimu, apa kau menyukainya?” Tanya Suzy lagi, Jisoo menggeleng keras “nan shireo…aku tidak suka dengan yeoja yang make-up nya tertalu tebal seperti Jiyeon imo” Pekik Jisoo membuat Suzy terkekeh pelan.

“kata Soojung eomma, Jiyeon imo selalu saja mengajak appa untuk makan siang bersama…padahal appa sudah sering menolaknya tapi Jiyeon imo selalu memaksa…huh kasian appa sellau dipaksa seperti itu” Lagi-lagi Suzy menghembuskan nafasnya kesal mendengar ucapan Jisoo, cih, ternyata sekertaris Myungsoo sedang berusaha menggodanya.

“tidak akan kubiarkan” Desis Suzy dengan wajah kesalnya.

“imo istirahatnya sudah kan..ayo lanjutkan lagi…”

“eoh..geure…kita lanjutkan lagi”

___

“Sehun-ah…” Eunji menepuk pelan bahu Sehun yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah, “eoh Eunji-ah, kau sudah mau pulang?” Tanya Sehun berbalik.

“ne…aku sudah tidak ada kelas, apa kau ingin menjemput Jiho?” Tanya Eunji dan Sehun menggelengkan kepalanya pelan.

“terus apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Eunji, Sehun yang tiba-tiba menjadi kikuk itu hanya tersenyum polos.

“eung…sebenarnya aku sedang lapar, biasanya Suzy yang menemaniku makan siang di luar, tapi kau tau sendirikan sejak seminggu lalu dia selalu ke rumah Myungsoo hyung untuk merawat Jisoo dan lagi aku tidak bisa mengajak Jiho makan bersama lagi karena dia selalu merengek ingin bersama appanya, dan kau tau sendiri aku tidak suka makan sendirian, maka dari itu aku…eung…aku…” Jelas Sehun panjang lebar, namun di ujung kalimatnya dia sempat ragu untuk mengeluarkannya.

“kau ingin mengajakku makan siang bersama?” Tanya Eunji, Sehun menoleh dan benafas lega.

“setidaknya aku tidak harus mengatakannya, kau sudah tau…hehe, otthae? Kau mau?” Tanya Sehun, Eunji sedikit berpikir kemudian menggeleng keras.

“sepertinya aku ada urusan” Ucap Eunji, raut wajah Sehun yang tadinya riang kini berubah masam. Sedetik kemudian Eunji tertawa melihat Sehun.

“aku hanya bercanda…mana mungkin aku menolak ajakanmu, kajja” Ucap Eunji di sela tawanya, Sehun mengerucutkan bibirnya kesal kemudian menyusul Eunji yang sudah jalan di depannya.

___

Langkah ringan namja kecil itu terus berjalan dengan cepat melewati koridor sekolahannya, tanpa peduli dengan beberapa temannya yang semapt di sambarnya itu. dia terus saja melangkahkan kakinya tak sabar untuk segera sampai di depan gerbang sekolahnya.

“appa!” Pekik Jiho keras melihat Myungsoo berdiri di depan gebang sekolahnya, “eoh…kau sudah pulang…” Sahut Myungsoo, dia merentangkan tangannya dan segera meraih tubuh kecil Jiho untuk berada dalam gendongannya.

“appa, kenapa kau menjemputku? Eomma mana?” Tanya Jiho, Myungsoo mendengus dan memasang wajah kesalnya.

“jadi kau tidak senang kalau appamu yang menjemputmu? Baiklah kalau begitu appa pulang saja dan menyuruh eommamu yang datang” Ucap Myungsoo pura-pura kesal dan hendak menurunkan Jiho.

“aniyo…aku senang kok, sangat sangat senang malah” Ucap Jiho langsung menarik leher Myungsoo dan memeluknya erat agar Myungsoo tidak menurunkannya.

“geure?” Tanya Myungsoo dengan senyuman tersinggung di bibirnya, “eoh..tentu saja…aku akan mengatakan pada eomma untuk tidak menjemputku seterusnya,karena aku mau appa yang menjemputku” Jihoo memainkan kakinya dengan girang, Myungsoo terkekeh kemudian mencubit pelan hidung Jiho.

“baiklah kalau begitu…dengan senang hati appa akan menjemputmu” Ucap Myungsoo, “kajja…kita pulang” Lanjutnya lalu berjalan menuju ke mobilnya.

“appa, ini bukan jalan ke rumah” Ucap Jiho memperhatikan jalan lewat kaca jendela, “ara…kita akan ke rumah appa” Jawab Myungsoo.

“jinjja? apa eomma ada di sana?” Tanya Jiho antusias, “eoh…eommamu menjaga Jisoo di rumah, otthae? Kau senangkan, kau bisa bertemu dengan Jisoo lagi”

“mm, nan joha…sudah seminggu lebih Jisoo tidak masuk sekolah, aku dan Minjung jadi kesepian” Ucap Jiho dengan wajah sedihnya, “geure? Geokjongma..besok dia akan masuk sekolah kembali kalian jadi bisa bermain bersama lagi” Ucap Myungsoo.

“benarkah? Ah, senangnya” Pekik Jiho girang, Myungsoo menaikkan tangannya dan mengacak pelan kepala Jiho yang sedang memekik bahagia itu.

“eomma…eomma…” Jiho berlari kecil masuk ke dalam rumah sesaat setelah Myungsoo membuka pintu rumah, “eomma eodi?” Teriak Jiho namun tak ada sahutan.

“mungkin dia ada di kamar Jisoo, ke sanalah…appa mengganti baju dulu” Ucap Myungsoo kemudian melongos masuk ke dalam kamarnya.

“eomma?” Jiho membuka kenop pintu kamar Jisoo dan masuk ke dalamnya.

“eoh Jiho-ah, kau datang dengan siapa?” Tanya Suzy yang sedang melipat kertas origami Jisoo itu, “appa…” Mata Suyz membulat dan dengan segera dia memasukan hasil-hasil lipatannya ke dalam kotak tempatnya kembali.

“appamu di mana?”Tanya Suzy sambil mendorong kotak itu agar masuk ke dalam kolong tempat tidur Jisoo, “dia mengganti pakaiannya dulu…eomma tadi itu apa?” Tanya Jiho.

“itu bintang yang di buat Jisoo untuk appa, kau jangan beritahu appa ne” Ucap Suzy kemudian Jiho mengangguk.

“Jisoo tidur?” Tanya Jiho melihat Jisoo yang tengha berbaring di kasurnya, “eoh..sedari tadi dia melipat kertas itu jadi dia kelelahan…apa kau sudah lapar, kau ingin makan siang dulu?” Tanya Suzy dan Jiho mengangguk.

“geure…eomma akan membuatkanmu makanan, kau ingin turun atau di sini saja?”

“aku turun saja, untuk apa di sini..Jisoo masih tidur aku tidak punya teman main” Ucap Jiho mengikuti Suzy.

Saat di depan kamar Jisoo, mereka berpas-pasan degan Myungsoo yang baru saja akan masuk, “mau ke mana?” Tanya Myungsoo.

“Jiho lapar, aku ingin membuatkannya makanan” Ucap Suzy, “geure..aku juga…buatkan aku sekalian ne” Ucap Myungsoo memelas, sementara Suzy hanya mencibir dan meninggalkan Myungsoo bersama Jiho.

“Jisoo?”

“dia tidur…kata eomma Jisoo kelelahan jadi dia tertidur…appa temani aku bermain ne” Ucap Jiho menarik tangan Myungsoo, “baiklah…tapi apa yang dilakukan Jisoo sampai lelah begitu?” Tanya Myungsoo, baru saja Jiho akan menyahut namun dia segera mengingat perkataan eommanya.

“mm, m…molla, tanya eomma saja” Jawab Jiho, Myungsoo mengangguk mengerti dan kemudian mengikuti langkah Jiho ke ruang tengah.

Suzy mengembangkan senyumnya saat melihat Myungsoo dan Jiho tengah asik bermain ps di ruang tengah dengan wajah yang kelihatannya begitu serius.

“Jiho-ah, makanannya sudah siap…makan dulu ne” Sahut Suzy, “ah eomma sebentar lagi, ini belum selesai” Jawab Jiho, Suzy menggelengkan kepalanya dan menghampiri Jiho.

“nanti saja dilanjutkan kau makan dulu ne” Bujuk Suyz lagi namun Jiho tak bergeming, “Myungsoo…” Suzy kini beralih pada Myungsoo, bukannya menyahut Myungsoo malah mengikuti jejak Jiho tak merespon ucapan Suzy.

“Kim Myungsoo…” Panggil Suzy lagi dengan nada yang sedikit tinggi dan agak dingin, Myungsoo mendengarnya menghela nafas.

“arasseo…Jiho-ah, kita makan dulu ne setelah itu dilanjutkan” Ucap Myungsoo akhirnya meletakkan stick psnya di atas karpet.

“arasseo” Jawab Jiho patuh, “cih…giliran eommanya yang menyuruh dia terus saja membantah” Gumam Suzy pelan dan di dengar oleh Myungsoo namun tidak oleh Jiho, karena Jiho kini sudah berjalan menuju ruang makan.

“apa kau cemburu Jiho lebih mendengarku?” Godea Myungsoo mencolek lengan Suzy, namun Suzy hanya mencibir pelan dan meninggalkan Myungsoo yang terkekeh menuju ke kamar Jisoo.

“Jisoo-ah ireona…kita makan siang” Ucap Suzy menngoyangkan lengan Jisoo pelan, “eungg….”

“ireona, appamu sudah menunggu di bawah” Jisoo membuka matanya perlahan dan meregangkan ototnya.

“imo…badanku pegal semua” Ucap Jisoo dengan suara serak, “bagaimana mau tidak serak kalau tiga jam kau duduk tidak bergerak membuat bintang itu” Ucap Suzy.

“tapi kan seribu bintangnya harus selesai saat ulang tahun appa…sekarang bintangnya masih sedikit” Ucap Jisoo tertunduk lesu.

“geokjongma imo akan membantumu eoh…imo juga akan mengajak Jiho untuk membuat bersama otthae?” Usul Suzy, Jisoo langsung mendongak dan tersenyum puas.

“gomawo imo” Pekik Jisoo senang sambil memeluk leher Suzy, Suzy yang awalnya tersentak kaget itu perlahan mengulum sneyumnya dan membalas mengelu punggung Jisoo.

“ya sudah…kalau begitu kita turun dan makan siang” Ucap Suzy melepaskan peluknya.

“appa…” Panggil Jisoo saat di ruang makan, Myungsoo yang tengah asik menyuapi sesuap sup kerang laut untuk Jiho itu menoleh.

“eoh, anak appa sudah bangun…bagaimaan tidurmu nona? Nyenyak?” Tanya Myungsoo, Jisoo tersenyum dan mengangguk, “geure? Duduklah di tempatmu dan kita makan” Titah Myungsoo dan kemudian langsugn dikerjakan oleh Jisoo, disusul dengan Suzy yang duduk di sampingnya.

“sejak kapan Jiho ada di sini?” Tanya Jisoo, “aku ke sini bersama appa tadi” Jawab Jiho, Jisoo mengerutkan keningnya bingung.

“appa? Neo appa? Jinjja….nugu?” Tanya Jisoo antusias, karena Jiho menyebutkan nama appa yang setaunya itu Jiho tidak memiliki appa seperti yang selalu dikatakannya.

“dia…” Sahut Jiho menunjuk Myungsoo yang hanya memamerkan senyum simpulny pada Jisoo yang sudah membulatkan matanya terkejut itu.

“nae appa? Kenapa bisa?” Tanya Jisoo, Suyz tersenyum sedetik kemudian dia menyodorkan mangkuk nasi pada Jisoo.

“makanlah dulu…” Ucap Suzy, Jisoo menoleh pada Suzy dan kemudian beralih pada Jiho lagi, “kenapa bisa appaku jadi appamu Jihoa-ah?” Tanya Jisoo tidak menghiraukan amngkuk nasi yang ada di depannya.

“Jisoo-ah, makanlah dulu setelah makan nanti appamu yang akan menejlaskannya” Ucap Suzy dan langsung dilempari tatapan tajam oleh Myungsoo “naega wae?” Bibir Myungsoo bergerak tanpa suara, Suzy hanya tersenyum “karena kau appanya” Balas Suzy tanpa suara juga yang sukses membuat Myungsoo mendengus sebal.

“geure…makanlah dulun nanti appa yang menjelaskannya” Ucap Myungsoo.

Jisoo mengangguk kemudian mulai untuk memakan nasinya sama seperti Suzy, sementara Myungsoo kembali dengan kegiatannya menyuapi Jiho.

___

Ini sudah hari kesepuluh Suzy terus ke rumah Myungsoo setiap pagi sejak Jisoo keluar dari rumah sakit, sudah saat itu juga Suzy menjadi lebih akrab dengan Jisoo, terkadang Jisoo selalu bercerita tentang masalah sekolahnya dengan Suzy, dan terkadang juga Suzy memberikan nasehat-nasehat bijak kepada Jisoo dan mengajarnya untuk menjadi anak yang lebih penurut.

Hari ini adalah hari minggu, di mana Suzy berencana akan membawa Jisoo dan Jiho untuk berkunjung ke rumah Shinhye, akhir-akhir ini mereka jadi jarang bertemu karena kesibukan masing-masing. Pagi ini Suzy sudah berdiri tegak di depan pintu rumah Myungsoo dengan Jiho di sampingnya.

“annyeong…” Sapa Suzy saat mendapati Myungsoo membukakan pintu untuknya, “eoh..annyeong…masuklah dulu” Ucap Myungsoo dengan wajah yang masih mengantuk.

“heh, kenapa kau datang pagi-pagi seperti ini…” Gerutu Myungsoo, Suzy hanya melemparkan senyum tanpa dosanya.

“Jisoo di mana?” Tanya Suzy, “dia sedang mandi…ck, aku heran dengan anak itu…tumben sekali bangunnya sepagi ini, biasanya hari minggu dia habiskan dengan tidur di atas kasurnya” Ucap Myungsoo.

“geure? Hoho, dia memang anak yang penurut” Ucap Suzy bangga, mengingat semalam sebelum pulang ke rumahnya Suzy berpesan pada Jisoo agar bangun lebih pagi dan bersiap-siap karena mereka akan pergi hari ini.

“cih, kalau dia bangun sendiri sih tidak apa-apa, masalahnya jam 6 pagi tadi dia sudah berada di atas tempat tidurku dan membangunkanku juga…padahal aku masih ingin tidur” Wajah Myungsoo merengut mengingat kejadian sejam yang lalu, Jisoo merangkak naik ke atas tempat tidurnya dan menarik-narik rambutnya agar dia segera bangun.

“dia benar-benar penurut, semalam aku juga menyuruhnya untuk membangunkanmu, aku pikir dia tidak akan membangunkanmu juga…” Ucap Suzy, Myungsoo mendelik padanya dan sekali lagi menguap dengan mata yang berat.

“eissh…kalau kau menguap lebar seperti itu bisa-bisa seluruh isi rumah ini masuk ke dalam mulutmu” Gumam Suzy memukul pelan mulu Myungsoo yang terbuka lebar.

“emm…mian…” Myungsoo menutup mulutnya sambil tersenyum kikuk kemudian dia mencondongkan wajahnya ke depan Suzy.

“w…wae?” Tanya Suzy gugup seraya mencondongkan badannya ke belakang berusaha menghindari Myungsoo yang menatapnya sedikit aneh itu.

“morning kiss yeobo…” Ucap Myungsoo dengan nada manja, Suzy mendelik Plaak~ dia menjitak pelan kepala Myungsoo.

“kau benar-benar tidak tau tempat, Jisoo sudah pernah memergoki kita…kau ingin kali ini Jiho yang melihatnya eoh?” Ucap Suzy sengit sambil melirik Jiho yang sedari tadi sudah duduk manis di depan televisi sambil menonton kartun kesayangannya yang tayang tiap minggu pagi.

“aiisshh, dia tidak akan melihatnya..palli” Suzy kali itu tak bisa menahan tawanya melihat Myungsoo merengek padanya, bahkan sikapnya sekarang lebih manja dari Jiho.

“ara ara…” Suzy mengangguk kemudian dia mendekat pada Myungsoo CUP~ kecupan kilat namun hangat itu mendarat di bibir Myungsoo. Myungsoo tersenyum kemudian meraih pinggang Suzy.

“terlalu cepat” Gumam Myungsoo, “andwe!” Myungsoo yang baru saja akan mendaratkan bibirnya lagi langsung terhalang karena Suzy membekapnya.

“kau mandi dulu…aku tidak mau menciummu karena kau bau” Ucap Suzy lalu dia melepaskan tangan Myungsoo dan mendorongnya ke kamar mandi. Sementara Myungsoo bergerutu pelan sambil menghirup aroma badannya.

“cih, apanya yang bau…harum begini juga” Gerutu Myungsoo pelan, Suzy hanya terkekeh mendengarnya.

“mandilah yang bersih…jangan seperti sapi arasseo” Ucap Suzy kemudian menutup pintu kamar mandi, dari luar dia masih bisa mendengar cibiran Myungsoo kepadanya dan dia hanya tertawa mendengar Myungsoo.

“kyeopda…” Gumamnya pelan.

___

“imo kita akan ke mana?” Tanya Jisoo, kini mereka sudah berada dalam perjalanan menggunakan monil Myungsoo, dan tentu saja Myungsoo yang mengendarainya sementara Jisoo dan Jiho duduk di bangku belakang, Suzy duduk di kursi samping Myungsoo.

“kita akan ke rumah imo mu” Ucap Myungsoo, “nugu?” Tanya Jisoo.

“Shinhye noona…bukankah kau bilang ingin bertemu dengan Woobin hyung?” Jawab Myungsoo sesekali melihat Jisoo yang tengah duduk di kursi belakang, “jinjja? kita akan ke rumah Woobin oppa?” Pekik Jisoo senang.

“Jisoo-ah, dia itu pamanmu jangan memanggilnya oppa” Ucap Suzy dari depan membalikan badannya menghadap Jisoo.

“waeyo imo? Kau ingin memanggilnya oppa…imo bukankah Woobin oppa itu tampan eoh? Kalau aku besar nanti aku akan menikah dengan namja yang mirip dengannya” Seru Jisoo.

“aigoo…kau masih terlalu kecil Jisoo-ah, masa sudah membicarakan tentang menikah…memangnya kau tau apa?” Sahut Jiho di samping Jisoo tanpa mengalihkan pandangannya dari psp. Myungsoo dan Suzy yang mendengarnya hanya terkekeh pelan sementara Jisoo mendelik ke arah Jiho.

“cih…bilang saja kau cemburu dengan Woobin oppa, karena dia sangat tampan” Cibir Jisoo, Jiho menpausekan pspnya dan menatap tajam Jisoo.

“mwoya? Wajahku tampan begini mana bisa kaubandingkan dengan Woobin ahjussi, kau tidak tau wajahku ini mirip dengan appa? Dibandingkan Woobin ahjussi, appa lebih tampan” Ucap Jiho, Myungsoo yang mendengarnya mengangguk sambil tertawa pelan.

“kalau dibandingkan dengan Woobin oppa, wajahmu dan appa masih kalah tampan” Mendengar itu Myungsoo merengut dan melirik Jisoo.

“jadi kau mengatakan appamu ini tidak tampan eoh? Kau bilang appa jelek?” Tanya Myungsoo dengan nada yang dibuat kesal.

“geurom…appa tidak ada apa-apanya dibandingkan Woobin oppa…benarkan imo?” Ucap Jisoo kemudian beralh bertanya pada Suzy.

“mm, kau benar sekali Jisoo-ah” Jawab Suzy antusias, Myungsoo menginjak remnya saat lampu lalu lintas berubah jadi merah dan menoleh menatap tajam Suzy.

“waeyo?” Tanya Suzy menyadari tatapan tajam Myungsoo itu, “jadi Woobin hyung lebih tampan dariku eoh?” Tanya Myungsoo, Suzy memutar bola matanya. Oh ayolah, kenapa Myungsoo mengambil pusing dengan masalah itu. Suzy hanya berusaha mengimbangin percakapannya dengan Jisoo.

“kau benar-benar seperti anak-anak” Decak Suzy sambil menggelengkan kepalanya, “mwo?” Pekik Myungsoo. Jisoo dan Jiho yang berada di belakang hanya duduk diam memperhatikan wajah appa mereka yang benar-benar kesal.

“Jisoo-ah, sepertinya appa sedang cemburu” Bisik Jiho pada Jisoo, “cemburu? Kenapa bisa?” Tanya Jisoo.

“kau tidak lihat appa jadi kesal begitu saat eomma mengatakan Woobin ahjussi lebih tampan? Itu artinya appa cemburu” Jelas Jiho, Jisoo kemudian mengangguk dan memajukan wajahnya ke depan sedikit di antara Myungsoo dan Suzy.

“appa, apa kau sedang cemburu?” Tanya Jisoo polos, Suzy menahan tawanya dan menutup mulutnya mendengar ucapan yang lolos begitu saja dari mulut Jisoo.

“cem…cemburu? hoh, untuk apa appa cemburu” Elak Myungsoo seraya mengembalikan posisinya duduknya menghadap dengan dengan gugup.

“jinjja? tapi kata Jiho kau sedang cemburu” Gumam Jisoo dengan wajah bingung dan kembali duduk dikursi belakang.

“anak-anak saja tau kalau kau sedang cemburu..cih, benar-benar kekanak-kanakan” Gumam Suzy menahan tawanya, Myungsoo hanya diam tidak berniat merespon ucapan Suzy.

___

Yeoja itu meletakkan handphonenya sehabis menghubungi seseorang, dia menutup matanya dan menhirup nafasnya dalam-dalam.

“inilah saatnya” Gumamnya, dia berjalan keluar dari kamarnya dan turun ke lantai satu.

Tok tok tok~ di amengetuk pelan sebuah pintu di hadapannya, suara berat yang muncul dari dalam mengarahkannya untuk segera masuk.

“appa…” Eunji berjalan menghampiri appanya yang sedagn duduk di sofa yang ada dalam kamarnya smebari membaca koran pagi.

“waeyo Eunji-ah?” Tanya Jihoon seraya menyesap kopi panasnya, “sekarang…” Ucap Eunji, Jihoon yang merasa tak mengerti itu mendongakkan kepalanya dan menaikan satu alisnya.

“sekarang…kita menemui Shinhye eonni dan Suzy” Ucap Eunji meneruskan kalimatnya, Jihoon hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan.

“sekarang atau kau akan kehilangan anakmu yang lain” Tegas Eunji, Jihoon membulatkan matanya mencoba meyerap maksud perkataan Eunji.

“apa maksudmu Eunji-ah?” Tanya Jihoon, “kalau aku tidak melakukannya sekarang aku dan Soojung akan pergi meninggalkanmu”

“Eunji-ah…”

“aku tidak ingin mendengar alasanmu yang mengatakan kau belum siap appa, sekarang atau tidak sama sekali?” Jihoon memijit pelipisnya pelan dan menutup matanya seraya berpikir keras.

“appa…apa kau ingin kehilangan aku dan Soojung juga?” Pekik Eunji tak juga mendapat jawaban dari appanya, “geure…kalau ini pilihan appa, aku tidak akan memaksa…jadi jangan memaksaku juga untuk tetap tinggal bersamamu di sini” Ucap Eunji kemudian berbalik hendakl meninggalkan kamar Jihoon.

“Eunji-ah…” Sahut Jihoon, Eunji berhenti sejenak dengan senyum tipis terlampir di wajahnya, “wae? Jangan menahanku kalau kau tidak berniat melakukannya hari ini” Ucap Eunji dengan nada ketus.

“geure…appa akan menemui mereka” Gumam Jihoon, Eunji bersorak dalam hatinya kemudian berbalik dan menghampiri Jihoon.

“jinjjayo? Kalau begitu sekarang appa bersiap-siap dan segera ke rumah Shinhye eonni ne” Ucap Eunji, Jihoon mengerutkan alisnya, “jigeum? Di rumah Shinhye?”

“tentu saja sekarang juga…tidak ada nanti-nanti…sekarang Suzy sedang berada di rumah Shinhye eonni, jadi ini kesempatanmu…kajja” Eunji menarik lengan Jihoon dengan girang dan menuntunnya ke kamar mandi.

“geunde…kau ikut bersama appa ne” Ucap Jihoon, Eunji berhenti melangkah dan menoleh pada appanya.

“kenapa aku harus ikut? Itu urusan appa dan mereka…aku tinggal tunggu hasilnya saja”

“aniya…kau harus tetap menemani appa, bagaimana kalau mereka menolak appa? Siapa yang akan memapah tubuh appa nanti kalau merosot ke bawah?” Ucap Jihoon seraya meneylipkan sedikit gurauan di kalimatnya membuat Eunji terkekeh.

“geure…kalau begitu aku akan ikut sebagai penopangmu saat kau merosot nanti appa” Jawab Eunji bercanda.

“baguslah..sekarang kau mandi juga ne” Ucap Jihoon, Eunji mengangguk kemudian meninggalkan appanya di depan pintu kamar mandi.

“heh, semoga mereka bisa memaafkanku” Gumam Jihoon sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

___

Suasana ruang tengah sebuah rumah minimalis sederhana yang dimiliki oleh sepasang suami istri yang beru saja beberapa bulan lalu mengikat janji suci mereka itu tengah ramai. Dua anak yang berumur kurang dari sepuluh tahun itu kini menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, gaya mereka meniru koreografer dari salah satu girlband yang tengah naik daun di Korea itu benar-benar mengocok perut.

“aigoo..perutku…Jisoo benar-benar mirip Suzy saat dance” Ucap Shinhye sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

“eonni…jangan mengejekku, bukankah kau juga seperti itu…meliuk-liukkan tubuhmu tak jelas” Ucap Suzy sambil memperagakan gaya yang sedang dilakukan Jisoo sekarang.

Sementara Myungsoo dan Woobin tengah sibuk mengarahkan kamera mereka untuk merekam setiap pergerakan Jisoo dan Jiho di depan televisi itu, “Jiho-ah, Jisoo-ah apa kalian tidak lelah..sudah ya” Ucap Myungsoo sambil memegang kameranya.

“belum appa…lagunya belum selesai” Sahut Jisoo, “eisshh tapi lengan appa sudah pegal…ini sudah lagu kelima…kita berhenti ne”

“shireo!” Pekik Jiho dan Jisoo bersamaan tanpa mengalihkan padangannya dari televisi dan terus menggoyangkan badan mereka.

“ckck, sudahlah Myungsoo…kau ikuti saja permintaan mereka, kalau kau terus begitu lama-lama mereka mencari appa lain” Ucap Shinhye menertawai Myungsoo yang sudah merengut sebal itu, “andwe…mana bisa begitu, hanya aku appa mereka tidak ada yang lain” Pekik Myungsoo kesal yang hanya di tanggapi oleh tawa lepas Shinhye dan Suzy.

“hyung kau tidak lelah?” Myungsoo mendongak menatap Woobin yang sedang berdiri dan mengarahkan kameranya pada Jiho, “tentu saja lelah…tapi mau bagaimana lagi, ini kemauan mereka…lakukan saja Myung” Jawab Woobin.

“Woobin oppa memang jjang!” Pekik Jisoo mendengar ucapan Woobin tadi dan menatap ketus Myungsoo, sementara yang ditatap hanya mendengus sebal.

“heh…tanganku bisa patah kalau begini…” Gerutu Myungsoo merebahkan tubuhnya di atas sofa, tak lama kemudian Suzy keluar dengan membawakan minuman soda untuk Myungsoo.

“igeo…minumlah” Ucap Suzy menyerahkan gelas berisi cola pada Myungsoo, “eoh…gomawo” Myungsoo mengambil gelas itu dan langsung menghabiskannya dalam sekali teguk.

“huaa…apa kau benar-benar haus?” Ucap Suzy ikut duduk di samping Myungsoo dan mengambil gelas yang sudah kosong itu.

“hmm, aku lelah sekali…Jisoo benar-benar kelewat aktif” Gumam Myungsoo menyanderkan bahunya, “geure? Dia memang anak yang aktif…kemarikan lenganmu aku akan memijatnya” Ucap Suzy setelah menaruh gelasnya di meja dan menarik tangan Myungsoo.

“eungg…kau benar-benar istri idaman” Gumam Myungsoo merasakan pijatan Suzy yang halus di lengannya, “cih…kau mulai menggombal lagi” Decak Suzy, Myungsoo membuka matanya dan duduk dengan tegak.

“aku tidak menggombal Suzy-ah…aku berkata yang sebenarnya” Ucap Myungsoo membalikan badannya menghadap Suzy.

“geure? Tapi kenapa itu terdengar seperti gombalan untukku?” Ucap Suzy seraya melingkarkan tangannya di leher Myungsoo dan menaikkan satu alisnya.

“mwoya…apa kau sedang menggodaku eung?” Tanya Myungsoo memunculkan seringaian nakalnya pada Suzy, “apa kau merasa sedang di goda Myungsoo-ssi?” Suzy memasang wajah polosnya dan jari jemarinya sudah mulai memainkan anak rambut Myungsoo yang ada dipunggung kepalanya.

“kau benar-benar ingin menggodaku ya” Grep~ Suzy tersenyum saat Myungsoo menarik pinggangnya dengan satu tangannya dan mendekatkan dirinya.

“aniyo…aku tidak menggodamu, tapi kalau kau merasa tergoda yah mau di apa?” Ucap Suzy acuh, Myungsoo memajukan wajahnya dengan seringaian nakal terlampir di wajahnya.

“ne…aku sudah tergoda” Ucap Myungsoo tepat sebelum mendaratkan bibirnya di bibir Suzy, tangannya yang satu naik menekan tengkuk Suzy saat merasakan Suzy langsung membalas ciumannya. Myungsoo melumat pelan bibir Suzy dengan mata terpejam, menekan kembali tengkuknya agar ciumannya semakin dalam. Sementara Suzy kini sudah nyaman dengan posisi tangannya yang bertengger di leher Myungsoo dan pinggangnya yang di sanggah oleh tangan Myungsoo, sesekali dia menarik helaian rambut Myungsoo saat ciuman Myungsoo mendalam.

Semakin lama mereka asik menikmati ciuman mere-yang awalnya hanya deep kiss bisa dan kini sudah beruba menjadi ciuman panas itu-tanpa menyadari dua pasang mata tengah memperhatikan mereka.

“ckck, benar-benar tak tau tempat” Gumam Woobin dengan kedua tangannya turun ke bawah menutup kedua mata Jiho dan Jisoo bersamaan.

“kenapa kau menutup mata kami oppa? Aku juga ingin melihatnya” Ucap Jisoo berusaha melepaskan tangan Woobin.

“andwe…kalian belum boleh melihatnya, ayo kita kembali ke dapur” Ucap Shinhye membalikan tubuh Jisoo dan Jiho untuk kembali ke dapur, “oppa…kau juga, jangan keasyikan menonton mereka” Sahut Shinhye, sementara Woobin hanya tersenyum kikuk dan menyusul istrinya itu.

___

Langkah berat namja paruh baya itu terhenti seketika saat di depannya kini sudah terlampir sebuah pintu rumah.

“appa kenapa berhenti, ayo” Ucap Eunji menoleh ke belakang melihat Jihoon, namun Jihoon tak bergeming.

“appa ayolah kita masuk ne” Eunji menghampiri appanya dan menarik lengan Jihoon, “bagaimana kalau mereka menolakku?” Gumam Jihoon pelan.

“tidak mungkin appa…kau sendiri bisa melihatnya, saat itu mereka sendiri yang mendatangimu kan?” Ucap Eunji berusaha meyakinkana Jihoon.

“geunde saat itu aku lagi-lagi mengusir mereka…mereka pasti sudah tak mau menerimaku” Ucap Jihoon lagi, Eunji menghela nafasnya.

“tidak akan appa, aku bisa yakinkan itu…masuklah, mereka bukan orang yang akan dengan mudahnya membenci orang” Jelas Eunji, Jihoon menahan tangannya seraya menatap Eunji.

“geokjongma…aku akan di sampingmu, setelah menjelaskan keadaanmu pada mereka aku yakin mereka akan mengerti dan menerimanya…yakin saja appa ne” Eunji menggenggam tangan appanya dan memberikan ketenangan dengan kalimatnya itu.

“gomawo Eunji-ah”

“ne appa..sudah seharusny aku melakukannya, sekarang kajja kita masuk”

Eunji dan Jihoon kemudian berjalan beriringan menuju ke pintu rumah Shinhye, tanpa menunggu waktu lama lagi Eunji langsung menekan bel rumahnya.

“nuguse…yo” Ucapan Suzy memelan saat membuka pintu rumah dan mendapati Eunji dan Jihoon tengah berdiri di hadapannya.

“eoh annyeonghaseyo…apa yang anda lakukan di sini?” Tanya Suzy sesopan mungkin, Jihoon hanya diam.

“kau tidak ingin menyuruh kita masuk?” Tanya Eunji, Suzy mengangguk dan kemudia menggeser badannya agar Eunji dan Jihoon bisa masuk.

“siapa yang data….omo!” Shinhye yang memekik tertahan melihat Jihoon berada di depannya kini, “apa yang…”

“eonni…kita duduk dulu ne” Sela Eunji, Shinhye yang masih tidak mengerti dengan keadaan sekarang hanya mengangguk setuju.

“em, begini eonni…Suzy-ah, appa…hum, dia ingin mengatakan sesuatu dengan kalian berdua” Ucap Eunji memulai pembicaraan, “mwo…mwonde?” Tanya Suzy ragu.

“eung…sepertinya kalian membutuhkan tempat yang cocok untuk membicarakan hal ini” Ucap Eunji.

“di ruang kerjaku saja” Woobin yang muncul bersama Myungsoo langsung menyahut.

“kalian berbicara di ruang kerjaku saja, kemarilah” Ucap Woobin menuntun mereka untuk ke ruang kerjanya.

Cklek~ Suara pintu tertutup, terdengar helaan nafas lega dari Eunji, “Eunji-ah, kanapa ahbeoji bisa ke sini?” Tanya Myungsoo bingung, di amemang tidak tau dengan masalah ini lain halnya dengan Woobin yang sudah tau dari awal.

“tidak enak kalau kita bercerita sambil berdiri begini…duduklah” Seru Woobin yang entah kenapa kini sudah berada di sofa ruang tengahnya, Myungsoo menoleh dan menatap heran Woobin.

“kalau kau ingin dengar ceritanya kemarilah…Eunji-ah, aku membutuhkanmu untuk menjelaskan pada anak ini” Sahut Woobin, setelahnya Eunji dan Myungsoo langsung menghampiri Woobin.

“kau ingin bercerita tentang apa?” Tanya Myungsoo sudah duduk di hadapan Woobin, “tentang Suzy, Shinhye dan ahbeoji” Ucap Woobin, Myungsoo mengernyit heran mendengar Woobin memanggil Jihoon ahbeoji.

“kau heran kenapa aku memanggilnya ahbeoji? Itu karena…”

Myungsoo sontak membulatkan matanya setelah Woobin menceritakan semua kebenaran tentang Jihoon adalah appa dari Shinhye dan Suzy, dan di bantu dengan Eunji yang menceritakan tentang kecelakaan yang di alami appanya itu.

“mladu andwe…jadi selama ini…” Suara Myungsoo tercekat tiak bisa mengeluarkannya ucapannya.

Sementara di dalam ruangan, suasana hening tengah melanda ruang tersebut, tak ada niatan sekalipun dari mereka bertiga untuk membuka suara. Hingga akhirnya setelah sepuluh menit berlalu Suzy mencoba untuk mencairkan suasana yang hening itu.

“eum…apa yang ingin anda bicarakan hoejangnim?” Tanya Suzy, Jihoon mendongak tersadar dari lamunannya kin dna menatap Suzy, “tidak usah berbicara seformal itu padaku” Ucap Jihoon.

Shinhye menatap Jihoon tak sabaran, dia tau pasti Jihoon datang kemari untuk membicarakan tentang hubungan mereka, tapi kenapa sedari tadi Jihoon tak juga membuka mulutnya.

“appa…” Sahut Shinhye, Suzy menoleh dan memegang tangan Shinhye “eonni, jangan sekarang” Gumam Suzy pelan mengerti apa yang akan dilakukan eonninya, dia tau kalau Shinhye sekarang akan mendesak Jihoon lagi untuk mengakui mereka sebagai anaknya.

“mianhae…” Satu kata itu membuat Suzy dan Shinhye yang tadinya saling berhadapan langsung menoleh ke arah Jihoon dengan mata membulat, “ne?” Tanya Suzy tak mengerti.

“mian…sasil…” Jihoon yang sudah punya keberanian untuk bercerita itu akhirnya membuka suaranya dan memberitahukan semua yang terjadi padanya selama ini. Kejadian yang di alaminya 29 tahun yang lalu hingga membuatnya hilang ingatan dan melupakan mereka dan kecelakaan yang di alaminya 7 tahun lalu yang membuat ingatannya kembali.

Mata Suzy dan Shinhye sukses mengeluarkan cairan beningnya selama Jihoon meneruskan ceritanya, sesekali Jihoon menyeka ujung matanya takut kalau air matanya akan terjatuh juga.

“…mianhae, appa benar-benar menyesal” Ucap Jihoon mengakhiri ceritanya, Shinhye menatap sendu wajah Jihoon, wajah yang dirindukannya, wajah yang setiap malam dinantikannya untuk menghampiri dirinya, wajah appanya.

“appa…” Shinhye berdiri dan menghambur memeluk erat Jihoon, “kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang kau datang? Kau sudah mengingatnya sejak tujuh tahun lalu…kenapa baru sekarang kau mengakuinya” Ucap Shinhye di isak tangisny ayang kencang itu, “mianhae Shinhye-ah, keberanian appa tidak cukup besar untuk melakukannya…mianhae” Jihoon membalas pelukan Shinhye dan mengusap pelan punggung anaknya itu.

Sementara Suzy yang masih terkejut mendengar cerita Jihoon itu masih tetap terisak di tempatnya, hingga sebuah tangan kekar terlampir dihadapannya.

“kau tidak ingin memeluk appamu?” Tanya Jihoon yang sudah berdiri di hadapan Suzy, “appa…” Suzy berdiri dan langsung memeluk Jihoon.

“Suzy-ah, mianhae…saat itu appa sudah kejam karena mengusirmu” Ucap Jihoon, “gwenchana…aku mengerti…appa tidak mengenalku saat itu, aku mengerti” Jawab Suzy seunggukan.

“mianhae, jeongmal mianhae…aku benar-benar appa yang buruk…aku bahkan tidak bisa melihatmu tumbuh besar, dan karena appa kau jadi kekurangan kasih sayang seorang appa sejak kecil” Air mata yang sedari tadi di tahan Jihoon itu akhirnya tumpah juga, dia mengusap pelan punggung Suzy yang bergetar akibat tangisannya yang kencang.

“mianhae Suzy-ah…maafkan appa” Ulang Jihoon lagi,

“jangan meminta maaf appa…kau tidak bersalah”

“kalau begitu berhentilah menangis ne…appa akan merasa bersalah kalau kau menangis seperti ini” Ucap Jihoon melepas pelukannya dan mengusap pelan air mata Suzy.

Myungsoo, Woobin dan Eunji langsung berdiri saat melihat pintu ruang kerja Woobin terbuka, merka langsung menghampiri Shinhye yang baru saja keluar dengan mata yang berair.

“chagiya…” Shinhye mendongak dan langsung memeluk tubuh Woobin di hadapannya, “oppa…appa, uri appa…di asudah kembali” Gumam Shinhye yang kembali lagi mengeluarkan isak tangisnya. Woobin menghela nafas lega dan mengangguk.

“aku sudah mengatakannya bukan? Dia akan kembali pada kalian…sudahlah uljima…” Ucap Woobin mengusap pundak Shinhye.

“appa…” Eunji menghampiri Jihoon yang  baru saja keluar dengan keadaan yang tak jauh dari Shinhye, “Eunji-ah gomawo…appa sekarang sudah merasa lega” Ucap Jihoon, Eunji tersenyum dan memegang kedua tangan appanya.

“harusnya aku yang berterima kasih karena appa sudah mau melakukannya untukku”

“ahbeoji” mata Jihoon kini beralih pada Myungsoo yang mmenaggilnya, “eoh…Myungsoo-ah…” Jihoon menghampiri Myungsoo dan langsung memeluk tubuhnya.

“mianhae…aheboji sudah membuat Suzy menangis” Ucapnya serak, Myungsoo mengangguk dan membalas pelukan Jihoon.

“gwenchana ahbeoji…aku tidak marah padamu karena kau adalah appanya…” Jawab Myungsoo sambil tersenyum.

“dia masih di dalam…kau tidak ingin menghampirinya?” Tanya Jihoon melepas pelukannya sedetik kemudian dia tersenyum melihat Myungsoo langsung berlalu begitu saja dan masuk ke dalam ruang kerja Woobin.

“sampai kapan kau mau menangis terus?” Suara Myungsoo membuat Suzy yang tertunduk dengan wajah yang penuh air mata itu mendongak.

“Myungsoo…”

“uljima…kau tidak cantik kalau menangis…” Myungsoo berlutut di depan Suzy mensejajarkan dirinya dengan tubuh Suzy sambil menyeka air matanya.

“kau sudah menemukan appamu…jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk menangis…uljima ne” Lanjutnya, Suzy mengangguk dan berusaha menghentikan air matanya walapun airnya sedikit-sedikit masih keluar.

“aku benar-benar bahagia” Ucap Suzy menarik tubuh Myungsoo dan langsung memeluknya, “sudah seharusnya kau berbahagia Suzy-ah” Gumam Myungsoo mengeratkan pelukannya pada Suzy.

“mulai sekarang dan seterusnya jangan keluarkan air matamu itu lagi ne, aku akan sedih melihatnya” Ucap Myungsoo, Suzy yang awalnya memasang wajah bingung namun kemudian dia langusng mengangguk.

“geure…arasseo…aku tidak akan menangis lagi karena hidupku kini sudah lengkap” Sahut Suzy, Myungsoo hanya tersenyum simpul menepuk pelan punggung kepala Suzy.

“geunde…Jisoo…” Myungsoo langsung melepaskan menjauhkan badannya sedikit namun masih dalam keadaan memeluk Suzy guna untuk melihat wajah Suzy yang kembali murung.

“geokjongma…Jisoo pasti mau menerimamu kembali, percaya padaku hemm” Ucap Myungsoo tenang, wajah sedih dan takut Suzy tadi langsung berubah jadi tenang setelah mendengar ucapan Myungsoo.

“kau memang suami idaman” CUP~ ucap Suzy sebelum mendaratkan bibir lembutnya di pipi kanan Myungsoo.

“ya…itu perkataanku kenapa kau menirunya…” Sungut Myungsoo pura-pura kesal, “aigoo…kau benar-benar mirip Jiho kalau lagi kesal seperti ini…kyeopda” Suzy mencubit kedua pipi Myungsoo yang menggembung tadi dan menariknya.

“aishh, appo…” Ringis Myungsoo pelan dan menjauhkan wajahnya dari tangan Suzy, “appo? mianhae…” Suzy menangkup wajah Myungsoo dna mengusapnya pelan.

“setelah di usap seperti ini sakitnya akan hilang…otthae?” Tanya Suzy, senyum langsung saja mengembang di wajah Myungsoo.

“gomawo”

“untuk?” Tanya Suzy bingung, Myungsoo bukannya menjawabnya, malah mendekatkan wajahnya dan sedetik kemudian matanya sukses terpejam setelah bibirnya menyapu bersih bibir Suzy.

Suzy tersenyum kecil dan kemudian ikut memejamkan matanya seraya membalas ciuman Myungsoo yang menghangatkan tubuh dan hatinya itu.

TBC

Otthae? Puas dengan momennya gak? Atau malah masih kurang? Kalau ada yang bilang masih kurang…waaahh momen yang seperti apa yang kalian mau memangnya?? Hahhah…

Author gak pintar buat momen moment yang sweet-sweet tapi author berusaha untuk membuatny aagar kalian semua senang…dan semoga saja kalian puas dengan momennya 😀

Kajja langsung di commen ne J

157 responses to “Hurt Me Part 15

  1. Suka banget ama part ini chingu ;;) hahaha lucu yaa liat suzy ama myungsoo ketahuan kepergok ama jisoo thor:D ,di tunggu yaa thor next partnya figthing thor^^

    Like

  2. waaaa author jjang bagus banget ceritanya, aaaa mereka jadi happy family, tinggal masalah jisoo sama soojung ke suzy ditunggu kelanjuatnnya

    Like

  3. huah suka sama semua momentnya..
    enggak ada yang enggak aku suka..
    akhirnya suzy sama shinhye bisa kumpul bareng appanya lagi 🙂
    tinggal nunggu semuanya jadi happy ending 😀

    Like

  4. puas banget thor,bener2 full romance part ini,hehe ayo dong myungzy tinggal serumah lagi 😀 mereka belum cerai kan? berarti ga perlu nikah lagi dong?haha daebakk thor!! next part ditunggu banget,hehe

    Like

  5. wah semuanyaudah lengkap ^^
    tinggal meresmikan kembalinya Suzy sama Myungsoo aja 😀
    aiya, Eunji sama Sehun kapan bersatunya? wkwk~
    Suzy harus waspada sama Jiyeon, jangan sampe dia godain Myungsoo terus! kkk~
    ditunggu happy endingnya :p

    Like

  6. Haduh jelasin sama anak kcl ternyata lbh sulit
    udah brp kali itu mereka kissu dlm sehari myungzy ini bnr2 hahaha
    bentar lg mau end ya udah ga sabar liat ff barunya

    Like

  7. Puas thor. Next part tetep banyakin kyak gini ne moment myungzy-nya. Heheee
    Trus juga aman gak ada si soojung menyebalkan itu di part ini. Mending gak usah muncul aja deh tuh orang. Merusak suasana aja kalau dia muncul. Cuuiiihhhh
    Tapi knapa jisoo lom bisa nerima suzy??? Dia kan eommanya. 😦
    Jisoo jahat iihh.

    Like

  8. wah,,moment’a itu bukan untuk dibawah umur!!hehehe
    kasian jisoo blm gede dah liat org gede ciuman,,hahaha!!
    plg egk,,suzy n sinhye oennie dah bersatu sama appa’a tinggal nunggu jisoo buat tau klo suzy ibunya deh!!
    daebak,,fighting y buat ff’a

    Like

  9. Aih myungzy momentnya so sweet banget deh. Yg kurang moment mereka jdi keluarga utuh thor. Moga aja jisoonya bisa nerima suzy. Ditunggu nextnya thor

    Like

  10. aigoo…myungzy…bntr” kisseu…hmmm dah siiiee critain ma jisoo
    pasti jisoo sneng dgerny, klo ternyt suzy adl eommany…
    appa suzy akhrny mengakui jg…
    sehun…mo ngjak mkn jja bingung cri alsan…kkk
    part ni puas dah thor, dg momnt myungzy ny…
    d tnggu part brikutny

    Like

  11. hihihi akhirnya keluarga suzy utuh lagi yeay terharu ngebacanya . myungzy momentnya udah puas koo tinggal nunggu aja kapan mereka nikahnya hehe:D

    Like

  12. Eih myungzy bener bener deh gak liat sekeliling kalo kisseu…kkkk
    Akhirnya mulai ada kebahagiaan yg datang dalam hidup suzy…
    Next nya d runggu thor…

    Like

  13. Myungzy kissing mullu.xD..
    gk liat tempat lagi….
    akhirnya jihoon mau ngakuin suzy sam shin hye juga…walaupun sih menurut ku itu kaya karna eunji bukan dr hati..heh…

    daebak thor.. 😀
    di tunggu next part nya

    Like

  14. aigo myunzy kisseu’y gak lihat2 tempat,,tapi aku suuukkkkaaa banget moment2 myungzy disini thor..seneng juga akhirnya suzy sama shin ye udah bisa berkumpul sama appa’y,,aku juga salut ama eunji yg dengan lapang dada mau nerima bantu appa’y…
    gk sabar nunggu next part’y thor

    Like

  15. huaaa 2 masalah udah kelar meki aga ga’ rela knp sinhye ama suzy langsung maafin appanya kekekek #plak
    nah thor, waktu habis makan myung blm cerita ke jisoo knp jih manggil myung appa?? kok suzy masih dipanggil imo?
    myungzy so sweet alwasy mesra kayak magnet klo udh deketan ga bisa lepas kekekeek tpi kira2 dong liat tempat hahahah
    ampe kepergok giu 🙂
    next thor 😀

    Like

  16. AAAAAAAA…….ceritanya tambah keren thor…
    Penasaranku terbayar juga, habis keluarnya lma banget,
    next parttnya d perceat ya thor, aku penasaran gimana nantinya klo suzy blikan lgi sma myungsoo
    moment myungzynya d banaykin yah thor…heheheee….
    D tggu kelanjutannya..ttp smagat thor…!!!

    Like

  17. aigoo!!! ini bener-bener daebak kok thor momentnya!! bener-bener bikin senyum-senyum, sweeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt banget masalahnya!! aaaah suzy cepetlah kembali ke rumah myung… aigoo akhirnya sejauh ini udah happy end ya, sehun suka sama eunji ya? :3, hahaha, next nya ditunggu thor! fighting ne!

    Like

  18. Woaaaaaa ayo min buat suzy jadi tinggal dirumah myung lagi=))))))))) seneng bgt sama suasana myung&suzy hohoho. Pokonya harus happy ending lagi!

    Like

  19. apa itu myung kamu jangan yadong ya, kan kasihan jiho ma jisoo nanti otaknya isinya jadi o.0
    thor nanti endingnya diprotect aja ya jebal

    Like

  20. Waaahhhh udh makin mendekati ending inimah T.T
    jangan ending atuuuuuuhhhhh
    MyungZy momentny msh kurannggggggg :v
    akhirny Jihoon berani xD hahaha

    next part kutunggu dan akan tetap kutunggu :3
    fighting thor! 😀

    Like

  21. haduh. .haduh. .haduh. . .dasar y it myungs0o suzy, keenakan ampe gk sadar jis0o lihatin mrk dari awal , hahaha. .ngakak q, pasti ntar jis0o nyeritain apa yg dya lht k minjung ma jiho lg kkk~ , , udh suzy myung cptlah menikah. .c myungpa jg klhtn bgt gk bs nahan th ma suzy wkwkwk #ngomongapaakuini -_- ,next th0r fighting !

    Like

  22. Clear sdh masalah appa suzy sin hye.
    Myungzy ayolah kembali bersama…tunggu apa lagi u.u
    Masih kurang momennya xixi -.-v
    Next, ditunggu ^o^)9

    Like

  23. Moment nya udh pas kok thor, hehe
    Sneng ngeliat myungzy-jihojisoo udh breng2 gtu trs jg appa nya suzy udh balik..
    Sipp nextnya d tunggu 😉

    Like

  24. Aigoo puas puas mommentnya banyak banget XD myungzy emang jjang, eonni juga jjang hehe 😀
    akhirnya suzy sama appanya baikan, ahh semakin lengkap aja.
    Sekarang tinggal Jisoo ne? Aih, semoga jisoo bisa nerima suzy sebagai eommannya ne, niar myungzy bisa cepet untuk ngeresmiin hubungannya hehe…
    Langsung baca next chapt dulu ne eon, gamsha buat ff nya 😀

    Like

  25. wah ampe nangis baca part yg suzy n appax jadi satu lagi,.
    bener puas baca ni part soalx panjangx udah kyk rel kreta ja he,.
    daebak thor langsung lompat ke next part ya,.

    Like

  26. aigooo kisseu mulu nih myungzy kkk
    akhirnya appa nya udah ngaku eunji baik nih eh iya eunji waktu suka sama sehun bukan masih suka gak ya itu haha
    suka sama part ini haha

    Like

  27. dipart ini semuanya menyenangkan. bener bener berasa bahagiany…
    suzy menemukakn kembali keluargany dan jg appa nya.
    momment romatisny jg bnyk..
    kasian sehun dikacangi skrg dia kesepian gak ad suzy gak ad jiho yg selalu bersamany.. yah akhirny eunji jd pelariannya deh. hihihi

    Like

  28. Myungzy gak tau tempat ikhh.. dasar xD
    Akhirnya appanya suzy dan shinhye telah kembali.. 🙂
    Eunji memang anak yg baik! Semoga kau segera mendapat pendamping hidupmu.. eung ani, semoga sehun bisa membalas perasaanmu ne eonni 😀

    Like

  29. joha joha joha ^^
    akhirnya suzy dan shin hye bisa bersatu lagi sama appanya. 🙂
    ah momen momen yg indah. kebahagiaan ^^

    Like

  30. jisoo msih blm tau y klo suzy eommanya sedih deh liat suzy huuuuuu 😥
    tapi ada hikmahnya hubungan suzy sma myungsoo makin lengket aja hehehee ko jdi kyk prangko y hihihiii
    ng sabar liat episode” akhir ni ^_^

    Like

  31. Sebenarnya dah puas eonni. Tapi klo di suguhin kaya gini trus kita juga mau dan pasti bilang kurang. Kkkkk…..
    part ini adalah part dimana bikin org senyam senyum sekaligus menitihkan air mata #AsikBahasaMu #GayaMu #Ckckck
    next next…
    nb. Aku tadi nagis loh eon baca ff ini, dan ketawa ketawa kaya org gila. Eon… pkonya eonni harus tanggung jawab klo aku sampai dibilang org gila sama org lain stelah baca ff ini.
    HARUS
    #LOL

    Like

  32. Akhirnya satu persatu kebahagiaan menghampiri Suzy, semoga Suzy benar2 bahagia dan ga akan bersedih lagi. Sekarang tinggal liat Myungzy dan keluarga kecilnya kembali bersatu 🙂

    Like

  33. Penuh keharuan.. bahagianya mereka bisa berkumpul bersama appa kandung mereka..

    Lengkap deh. Myungzy, jisoo, jiho.. kapan nih marriednya.. gak sabar jisoo manggil eomma ke suzy.. kkk..

    Like

  34. Ahh daebakk jihoon udah mau nemuin shin hye dan suzyy :”) berkat eunjii
    Hikss terharuu meraka udah jadi keluarg bahagiaa :’)
    Tinggal nunggu jisoo yg belum tau suzy eomma kandungnyaa :”
    Semoga jisoo mau nerimaa
    Fighting thorr!!

    Liked by 1 person

  35. Sweeeeeeettt bet thor 😀
    Momen myungzy nya bikin iri lol
    Suka deh!
    Tuan Jung sudah menyelesaikan masalahnya dengan Suzy dan Shinye :’)
    Semua berkat Eunji yang meyakinkan appanya kkk

    Liked by 1 person

Give Your Feedback Please