Vampire In Love [Part 1]

VAMPIRE-IN-LOVE

Author : elship_L

Main Cast : Kim MyungSoo, Bae Suzy

Minor Cast : Find yourself

Genre : Fantasy, Romance

Rating : PG-15

Type : Chapter

Disclaimer : Tokoh utama dan tokoh lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Namun untuk semua cerita, karakter, setting, alur, adalah milik author sepenuhnya.

 

Part 1

Dua orang yeoja melangkahkan kakinya keluar dari incheon airport dan memasuki sebuah mobil mewah yang telah menunggu mereka sejak tadi.

“masuklah…” Ucap yeoja yang berpakaian serba merah itu, yeoja yang disampingnya menganggukan kepalanya dan masuk ke dalam mobil.

“Jung Soojung” Yeoja itu memberikan tangannya seraya menyebutkan namanya sendiri, “eoh?”

“nae ireumi, Jung Soojung…bangapda Suzy-ssi” Ucap Soojung, mengerti dengan maksudnya Suzy langsung menyalami Soojung.

“ne, bangapda…jangan memanggilku seformal itu, sepertinya kita seumuran” Ucap Suzy, “oh maja…kata ahbeoji kau dan aku seumuran…geure Suzy-ah, mulai sekarang kita berteman ne” Ucap Soojung dengan senyumnya.

“ne…oh ya, ngomong-ngomong kenapa appa menyuruhmu untuk menjemputku?” Tanya Suzy, “dia ada urusan yang penting untuk diselesaikan jadi tidak bisa menjemputmu” Jawab Soojung.

“urusan apa? Sampai-sampai lebih mementingkannya daripada anaknya sendiri” Suzy mempoutkan bibirnya kesal, Soojung yang melihatnya terkekeh kecil.

“nomu kyeopda…dia pasti akan sangat menyukaimu…” Ucap Soojung, Suzy mengerutkan keningnya, “dia? Dia siapa?” Tanya Suzy bingung.

“nanti kau akan tau…istirahatlah, perjalanan ke rumah masih lama” Ucap Soojung, “eoh geure..kalau begitu aku akan melanjutkan tidurku” Jawab Suzy kemudian menyandarkan kepalanya ke jok mobil dan mulai memejamkan kedua matanya.

“aigoo…kau benar-benar tipe yang diinginkannya…baumu sangat menggoda Suzy-ah” Gumam Soojung memperhatikan Suzy dengan lekat.

***

Suzy dan Soojung kini telah sampai di sebuah rumah yang terlihat sederhana namun berkesan elegan, Suzy menurunkan semua barang-barangnya di bantu oleh Soojung dan supir taksi yang mengantar mereka tadi.

“kamsahamnida ahjussi” Ucap Soojung setelah memberikan uang ongkos taksi pada supir tersebut, “ne, agasshi” Jawab Supir itu kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

“mm, Soojung-ah…apa ini rumah appa?” Tanya Suzy, matanya masih belum berpaling pada bangunan di depannya, “eoh…kajja, aku bantu membereskan barang-barangmu” Ucap Soojung kemudian mengangkat beberapa koper Suzy.

“kenapa banyak kamar di rumah ini?” Tanya Suzy, “eoh…jumlah anak yang tinggal di sini ada delapan orang termasuk aku, dan sekarang menjadi sembilan ditambah dirimu, maka dari itu ruangannya banyak” Cklek~ Soojung membuka kamar Suzy, dalamnya sangat gelap karena jendela di tempat itu masih ditutupi oleh kain horden berwarna abu-abu gelap.

“ne? Delapan orang? Kenapa bisa sebanyak itu?” Suzy membulatkan matanya memikirkan banyaknya orang yang tinggal bersama appanya.

Sreekk~ Soojung meletakkan koper Suzy di samping tempat tidur dan membuka horden dan membiarkan cahaya-cahaya matahari masuk ke dalam ruangan tersebut, Soojung sedikit menutup matanya dengan telapak tangan saat cahaya matahari terpantul dan mengenai dirinya.

“kau tanya sendiri pada ahbeoji…” Jawab Soojung, “ah, maja…kenapa kau memanggil appa ku dengan sebutan ahbeoji?”

“itu juga kau akan tau dengan sendirinya nanti…cah, sekarang keluarkan pakaianmu dan susun di lemari” Ucap Soojung, “ne, arasseo…” Angguk Suzy patuh.

Suzy membuka lemarinya hendak memasukan baju-baju yang baru saja dirapikannya tiba-tiba matanya memicing melihat sebuah seragam yang tergantung bebas di dalam lemari kosong tersebut.

“itu seragammu…ahbeoji tau kau akan datang ke sini jadi beberapa hari yang lalu dia sudah mendaftarkanmu di sekolah yang sama denganku” Jawab Soojung memasukan tumpukan celana jeans milik Suzy.

“jinjja? aku bahkan belum kepikiran tentang itu, hmm apa kau tidak ke sekolah? Bukankah hari ini hari senin?” Tanya Suzy heran, “eishh, pabo…aku kan menjemputmu, kita akan ke sekolah bersama…mandilah dan cepat berpakaian nanti kita telat” Soojung menyentil kening Suzy pelan, “eyy…jam begini mau ke sekolah? Apa tidak terlambat?” Ucap Suzy sambil mengusap dahinya pelan.

“tidak akan…aku sudah meminta izin untuk tidak masuk pada jam pertama, lagipula kau adalah murid baru jadi tidak masalah kalau kau datang terlambat kan?” Jawab Soojung, Suzy tersenyum dan menganggukan kepalanya.

“cah, kalau begitu mandilah dengan cepat. Aku juga akan bersiap” Ucap Soojung kemudian keluar dari kamar Suzy, selepas kepergian Soojung Suzy mandi dan bersiap untuk ke sekolah.

***

“Suzy-ah, aku hanya akan mengantarmu ke ruang guru setelah itu kita berpisah ne…kelasmu dan kelasku berbeda” Ucap Soojung melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah bersama Suzy, “eoh…gwenchana…” Jawab Suzy. Matanya menatap aneh pada siswa-siswa yang berada di sepanjang koridor sekolah.

“Soojung-ah, kenapa mereka semua melihat ke arahku? Apa ada yang aneh dengan wajahku?” Tanya Suzy bingung, “haha, aniya…tidak ada yang salah, mereka seperti itu karena terpesona denganmu. Jarang-jarang mendapatkan siswa cantik sepertimu di sekolah ini” Ucap Soojung di sela tawanya, wajah Suzy merona setelah mendengar pujian Soojung.

“jinjjayo? Eyy…kau terlalu melebihkan” Gumam Suzy memukul pelan lengan Soojung. Mereka telah sampai di ruang kepala sekolah dan setelah mengurus administrasi, Suzy di suruh langsung ke ruang kelasnya.

“2-C…2-B…2-A…ah ini dia ruangannya…” Suzy berjalan sambil memperhatikan papan nama yang tergantung di depan kelas.

Tok Tok Tok Suzy dengan sopan mengetuk pintu kelas, dan seorang saem yang berada dalam kelas itu menghentikan aktivitasnya untuk sekedar melihat Suzy.

“annyeonghaseyo, saya murid baru” Ucap Suzy, “ah…kau sudah datang, masuklah dan perkenalkan dirimu” Panggil saem tersebut.

“ne, annyeonghaseyo, choneun Bae Suzy imnida. Aku pindahan dari Macau, mohon kerja samanya” Ucap Suzy seraya membungkukan badannya di depan kelas, reaksi para siswa namja dalam kelas itu membuat Suzy tersipu malu karena banyak yang memujinya. Namun tidak dengan seorang namja yang duduk paling sudut belakang kelas tersebut, mata Suzy menangkap namja itu sedang menatapnya tak berkedip.

“Suzy-ah…kau duduk di bangku kosong sebelah sana” Suara saem membuat Suzy sadar dan mengalihkan pandangannya dari namja itu, Suzy berjalan perlahan ke belakang. Suzy sedikit salah tingkah karena namja yang tadi melihatnya itu malah jadi teman sebangkunya.

Suzy perlahan duduk dibangkunya, berniat untuk menyapa teman bangkunya tapi Suzy malah di cueki, namja itu terus saja memalingkan wajahnya ke arah yang berlawanan. Selama pelajaran berlangsung namja yang duduk di samping Suzy terlihat gelisah dan gusar, sesekali menutup hidungnya.

“mwoya…apa aku bau sampai-sampai dia tidak nyaman begitu?” Batin Suzy melirik ke arah namja itu, Suzy menarik rambutnya dan menciumnya, “cah…rambutku masih harum…baunya masih segar seperti strawberry..kenapa dia malah menutup hidungnya seperti itu” Batinnya lagi.

Ting~ Braak…baru sedetik bel berbunyi Suzy dikagetkan dengan bunyi kursi yang di sorong kasar oleh namja disampingnya, tanpa permisi dia langsung keluar dari kelas dengan terburu-buru.

“mwoya?” Gumam Suzy heran, “Suzy-ssi…ah Suzy-ah, bolehkah aku memanggilmu seperti itu?” Seorang teman kelas Suzy menghampirinya dengan senyum sumringah, “ ne, gwenchana” Ucap Suzy, “jinjja? assa…” Pekik Namja itu girang. Plaak~ tiba-tiba dari belakang terdengar jitakan pelan di kepalan namja itu.

“ya Kim Yerim!” Pekik namja itu kesal, “waeyo? kau mau mengganggu murid baru lagi eoh” Sungut yeoja yang bernama Yerim itu.

“ehm, Suzy-ssi, perkenalkan choneun Kim Yerim, panggil aku Yerim saja. Aku adalah ulzzang di sekolah ini, jadi kau tidak akan rugi kalau berteman denganku” Yerim mengulurkan tangannya pada Suzy dengan wajah sombongnya.

“ah geure…ne, senang berteman denganmu Yerim-ssi” Suzy menerima uluran tangan Yerim sambil tersenyum kaku, “oh no no no…Yerim-ssi aniya, geunde Yerim-ah, karena kita sudah berteman jadi tidak usah memakai bahasa formal..” Ucap Yerim.

“ne, ara Yerim-ssi, eh Yerim-ah” Ucap Suzy.

“eishh, Suzy-ah kau jangan mempercayainya…ulzzang darimana? Dengan tubuh seperti ini hoh” Namja tadi menunjuk Yerim dari atas sampai bawah dengan tatapan merendahkan.

“ya Lee Taemin!” Pekik Yerim, sebelum Yerim murka namja yang bernama Taemin itu segera berlari keluar kelas, “issh, namja itu awas saja kalau aku menangkapmu” Dumel Yerim kesal, Suzy hanya tersenyum melihatnya.

“ah iya…Suzy-ah ayo kita ke kantin, aku akan memberitahukanmu semua tentang sekolah ini” Ajak Yerim senang, “geure…kajja” Suzy berdiri kemudian berjalan beriringan bersama Yerim. Sesekali Yerim memberitahukan ruangan apa saja yang telah mereka lalui.

“Yerim-ah…kemari” Yerim menolehkan kepalanya pada dua orang yeoja yang memanggilnya dari salah satu meja di kantin, “eoh…Suzy-ah kajja kita ke sana” Yerim menarik tangan Suzy untuk mengikutinya.

“Yerim-ah, ini siapa?” Tanya salah satu yeoja itu, “ah, ini…dia murid baru di kelasku, yeppuji? Mulai sekarang dia bergabung dengan kita…otthae?” Ucap Yerim girang, “jinjja? namamu siapa?”

“choneun Bae Suzy imnida, panggil aku Suzy saja” Ucap Suzy, “ne, Suzy-ah…choneun Choi Sulli dan ini Lee Jieun…bangapda” Ucap yeoja yang bernama Yerim itu memamerkan gigi putihnya, “ne bangapda…” Balas Suzy.

“oh ya..karena hari ini kau resmi bergabung dengan kita, hari ini kau yang mentraktir ne” Ucap Yerim, Suzy menaikkan alisnya bingung, “kau harus melakukannya Suzy-ah, karena sebelumnya aku juga pernah melakukannya saat pertama kali bergabung dengan mereka berdua” Sahut Jieun menunjuk Yerim dan Sulli bergantian.

“geure…aku yang akan mentraktir, hitung-hitung bayaran karena kalian sudah mau berteman denganku” Jawab Suzy pasti, “assa! Aku akan memesan kalau begitu” Ucap Yerim lalu pergi ke kounter makanan dan memesan, “ya..tunggu aku…aku juga mau memesan lagi” Ikut Sulli dengan mulut yang masih penuh makanan.

“aissh, anak ini! Jangan terlalu banyak makan pabo!” Pekik Jieun kepada Sulli, “kau tidak memesan?” Tanya Suzy pada Jieun yang masih bertengger di tempat duduknya.

“aniyo…aku sudah kenyang, kau tidak lihat ini semua, lagipula uangmu akan habis kalau aku ikut memesan juga” Jawab Jieun dia menunjuk pada bungkus makanan yang berserakan di atas meja mereka.

“haha, geure..kau benar juga” Jawab Suzy.

Tubuh Suzy sedikit meremang saat merasakan angin dingin yang menusuk ke dalam tubuhnya, “Jieun-ah, kenapa tiba-tiba dingin seperti ini?” Sahut Suzy sambil mengusap lengannya, “eoh? Dingin? Aku tidak merasa dingin” Jieun yang tadinya fokus pada handphonenya mendongak menatap Suzy.

“jinjja? tapi kenapa aku merasakannya” Gumam Suzy pelan.

“mereka datang!” Pekikan seorang yeoja di kantin itu membuat Suzy menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kantin, matanya membulat saat melihat segerombolan namja dan seorang yeoja yang sedang berjalan bersama menuju kantin.

“Suzy-ah, kau jangan melihat mereka” Sahut Jieun, “waeyo?” Suzy mengalihkan pandangannya dan menatap bingung Jieun.

“mereka itu terlihat beda dari yang lain” Jawab Sulli yang entah darimana tiba-tiba ada diantara Suzy dan Jieun.

“maksudmu?” Tanya Suzy bingung, “mereka itu punya aura yang sungguh aneh,  saat mereka datang semuanya duduk tenang dan diam..kau lihat yeoja-yeoja di sana?” Jawab Yerim, dia menunjuk pada tiga orang yeoja yang sedang memandang kagum ke namja-namja itu.

“di antara semua siswi di sekolah ini, hanya mereka yang memiliki keberanian untuk mendekati mereka bertujuh…” Ucap Yerim, “waeyo?”

“molla…mungkin mereka sudah tidak punya ketakutan kali” Jawab Jieun enteng.

“kalian tau siapa mereka?” Tanya Suzy, “tentu saja, siapa yang tidak tau mereka. Kim Sunggyu, dia sepertinya yang tertua diantara mereka. Yah walaupun lahir ditahun yang sama tapi Sunggyu itu sudah seperti leader mereka” Jelas Yerim, “kau lihat namja cantik yang berada di samping Sunggyu? Lee Sungjong, namja maupun yeoja banyak yang iri padanya karena wajahnya itu, tapi dia adalah orang yang sangat ramah” Ucap Jieun.

“disampingnya, Lee Sungyeol dan Jang Dongwoo, diantara mereka bertujuh, Sungyeol dan Dongwoo lah yang paling sering tersenyum. Dan mereka berdua yang bisa dikatakan paling gila” Lanjut Sulli.

“Nam Woohyun, aigoo dia adalah tipeku. Namja berhati hangat dan murah senyum, dia selalu menyapa yeoja-yeoja yang lewat disekitarnya, benar-benar namja idaman” Ucap Yerim menautkan kedua tangannya di depan dada, sementara Sulli, Jieun dan Suzy hanya melihatnya jijik.

“nah, namja yang di samping yeoja itu namanya Lee Howon. Geunde, dia akan sangat murka kalau kau memanggil nama aslinya, kau harus memanggilnya dengan panggilan Hoya. Dia lebih senang itu” Ucap Jieun, “kau tau? Yeoja itu adalah satu-satunya yeoja yang seharian menghabiskan waktu bersama mereka…kau tau betapa beruntungnya dia, bisa pergi dan pulang bersama dari sekolah, bahkan saat istirahat mereka tak pernah berpisah. Yeoja itu adalah Jung Soojung, dia salah satu icon di sekolah kita. Sudah banyak sunbae yang patah hati karena selalu di tolak olehnya” Lanjut Jieun lagi.

“jinjja? benar-benar menarik..” Gumam Suzy, “namja yang terakhir itu? siapa?” Tanya Suzy.

“dia…ah, dia teman sebangkumu kan, aigoo…sepertinya kau akan dapat masalah besar” Ucap Yerim lemas, “jinjja? kau sebangku dengannya? Maldu andwe…” Pekik Jieun kaget.

“namanya Kim Myungsoo, tapi yang lain sering memanggilnya L. Semenjak menginjakan kakinya di sekolah ini tak pernah sekalipun wajahnya itu memiliki ekspresi, selalu saja datar. Namja terdingin yang pernah ada, tapi dia adalah namja yang paling populer diantara mereka bertujuh, semua siswa yeoja di sini mengidolakannya” Sahut Yerim, Suzy yang mendengarnya merasa tertarik dengan namja yang bernama Myungsoo itu.

Suzy menoleh ke belakang dan melihat ke arah Myungsoo, begitupun sebaliknya Myungsoo menatapnya balik, beberapa menit saling tatap menatapun terjadi, sampai Yerim mencolek lengan Suzy.

“ya…kau jangan terlibat apapun dengannya” Bisik Yerim, Suzy menolehkan kepalanya pada Yerim dan menatapnya bingung.

“kau akan mendapat masalah besar…jangan terlibat masalah apapun” Ucap Yerim, “jinjja? sepertinya aku akan terlibat masalah besar setelah ini” Gumam Suzy kemudian menoleh lagi menatap Myungsoo.

***

“Suzy-ah, kau pulang dengan siapa?” Sahut Yerim dari mejanya, “eoh…sepertinya sendiri waeyo?” Tanya Suzy balik.

“aniyo…kita pulang bersama ne, hari ini aku tidak di jemput. Jieun dan Sulli sudah pulang duluan” Ucap Yerim, “ne…kajja kita pulang” Suzy mengajak Yerim untuk pulang.

“Yerim-ah, kenapa aku tidak melihat Myungsoo saat pelajaran terakhir tadi?” Tanya Suzy, sekarang mereka sedang berjalan menuju halte bis.

“molla, dia sering begitu…tidak hadir tanpa alasan” Jawab Yerim, “geure? Kau bilang mereka sering pulang dan pergi sekolah bersama…apa mereka tinggal bersama?” Tanya Suzy lagi.

“eissh, kau jangan terlalu banyak tanya tentang mereka. Masalahmu nanti akan banyak” Ucap Yerim mengingatkan, “aniyo…aku hanya penasaran saja” Jawab Suzy.

“baiklah, mereka itu adalah anak dari seorang dokter, sepertinya anak angkat karena umur mereka sama” Ucap Yerim, “jinjja? nugu?”

“mm, Bae Junso..” Ucap Yerim, Suzy membelalakan matanya. Bagaimana tidak? Yerim menyebutkan nama appanya, jadi anak-anak yang tinggal di rumahnya itu adalah namja-namja tadi.

“mwo? Kau yakin?” Tanya Suzy tidak percaya, “eoh…semua sudah mengenal mereka…ah busnya datang, sudahlah jangan bertanya lagi” Yerim menarik Suzy dengan cepat untuk masuk ke dalam bus.

“appa…siapa mereka sebenarnya?” Batin Suzy.

***

Angin yang berhembus malam ini cukup membuat para warga kota Seoul mengurungkan niat mereka untuk berpergian ke luar, mereka lebih memilih berdiam diri dalam rumah mereka yang terasa hangat itu, namun tak berlaku pada yeoja yang satu ini. Di saat para warga kota Seoul tengah bergelut di dalam rumah mereka dengan sofa yang empuk dan hangat, yeoja itu malah berjalan menembus angin kencang yang menusuk sampai ke tulang itu, tak memperdulikan hembusan-hembusan yang menusuk ke tulangnya.

“aishh, kenapa aku harus lapar di tengah malam seperti ini” Gerutu Suzy sambil mengeratkan jaket yang dipakainya.

“di mana aku harus mencari supermarket di sini” Ucap Suzy menerawang, kakinya terus melangkah ke depan dengan mata yang di edarkannya ke sekelilingnya. Semua emperan toko yang berjejer malam itu sudah tertutup, bagaimana tidak jarum jam sudah menunjukan pukul 11 malam dan parahnya lagi pada jam begini perut yeoja itu mengamuk minta diisi, sebenaranya dia bisa saja mengambil makanan dalam kulkas di rumahnya. Namun sialnya saat ini kulkas yang berada di dalam rumahnya kosong, tak ada satupun bahan makanan yang ada. Jadi terpaksa dia keluar untuk mencari supermarket.

“huh, kalau perutku bisa menahannya aku tidak mungkin keluar jam begini hanya demi menemukan sebuah supermarket” Ucapnya, tubuhnya sedikit bergidik saat merasakan hawa dingin yang menembusnya. Beda dari sebelumnya hawa ini terkesan lebih menusuk dan membuat bulu kuduknya meremang.

“hei nona cantik…apa yang kau lakukan di sini?” Seorang namja tinggi yang tiba-tiba muncul di hadapan yeoja itu tersenyum penuh arti melihatnya.

“eoh…eoh..ak…aku ingin ke supermarket” Jawab Suzy takut, dia melangkahkan kakinya ke belakang saat melihat namja di depannya mendekatinya.

“supermarket? Jam begini mana ada supermarket yang terbuka agasshi…apa kau lapar?” Tanya namja itu, Suzy hanya diam tak membalas pertanyaannya.

“aigoo..ternyata kau benar-benar lapar ne, bagaimana kalau kau ke rumahku saja? Di sana banyak persediaan makanan”

“a…aniyo…aku akan mencari supermarket di tempat lain, permisi” Suzy memutar balik tubuhnya hendak meninggalkan namja itu, namun tubuhnya menegang saat melihat pergerakan namja itu dengan cepat dan sekarang sudah berada di hadapannya lagi.

“kau tidak sopan agasshi, seharusnya kau menerima kebaikanku” Mata namja itu menajam menatap yeoja di depannya, selangkah dia maju dan mencengkram tangan Suzy.

“appo…” Suzy meringis kesakitan, namja tadi hanya tersenyum sinis dan memajukan kepalanya ke lehernya. Pluuk~ “omo…ige mwoya?” Badan Suzy tersentak saat merasakan hawa dingin menempel dipunggungnya bersamaan dengan sebuah tangan kekar yang menutupi kedua matanya.

“jangan mengganggunya!” Suara berat yang berasal dari belakang Suzy membuat namja tadi mendongakkan kepalanya dan membulatkan matanya seketika.

“pergilah sebelum aku melenyapkanmu…” Lanjut sang pemilik suara itu, namja tadi kelihatan ketakutan dan langsung berlari entah ke mana.

“pulanglah, dan jangan keluar di tengah malam sendirian” Ucap namja yang tadi menolong Suzy dan menghilang begitu saja.

“eoh, dia ke mana?” Suzy celingak celinguk mencari namja yang menolongnya tadi namun tak ada seorang pun di sana, tiba-tiba saja tubuhnya merinding dan begidik.

“omo…sebaiknya aku menahan lapar ini saja, lebih baik aku pulang” Ucap Suzy kemudian berbalik arah untuk segera pulang.

Saat sampai di kamarnya, matanya menyipit melihat sebuah nampan yang berisi sepiring makanan dan segelas susu di atas meja dekat tempat tidurnya, “wuah…siapa yang menaruhnya di sini?” Mata Suzy berbinar melihat makanan itu, tanpa aba-aba dia langsung saja menyantapnya.

“aigoo…mashitta, akhirnya aku tidak lapar lagi” Ucap Suzy mengelus perutnya yang sudah terisi penuh, dengan sekali tegus dia meminum susu putihnya.

“ahh…mashitta…” Suzy mengusap bibir basahnya karena susu yang diminumnya, “eoh?” Mata Suzy menangkap sesosok bayangan namja yang tengah berdiri di depan jendela kamarnya, dengan cepat dia berdiri dan mencari sekeliling namun tak ada siapapun di sana.

“apa hanya perasaanku saja?” Gumam Suzy bingung, “hoaam…” Suzy menutup jendelanya kembali dan menarik horden dan segera menjatuhkan dirinya di atas tempat tidurnya.

“ah, appa kapan kau akan kembali, aku ingin bertemu denganmu” Gumam Suzy sebelum mengatupkan matanya rapat-rapat.

“ahbeoji…kau benar-benar membawanya ke sini…” Lirih seorang namja yang berdiri di depan ranjang Suzy dan menatapnya intens.

***

“Suzy..Bae Suzy, ireona…” Suara seorang yeoja samar-samar mengalun lembut di telinga Suzy, tidak perlu memakan waktu banyak untuk Suzy sadar dari tidurnya yang lelap.

“errgggghhh” Erang Suzy bersamaan dengan matanya yang membuka perlahan, “eoh..Soojung-ah, bagaimana kau bisa masuk ke kamarku?” Suzy tersentak kaget melihat kehadiran Soojung di dalam kamarnya dan langsung mendudukan dirinya.

“eoh…itu, kunci serep. Kalau aku tidak masuk dan membangunkanmu kau pasti akan telat” Ucap Soojung, Suzy hanya ber-oh ria menganggukan kepalanya.

“cepatlah mandi dan kita sarapan bersama, ahbeoji dan omonim sudah menunggumu” Soojung menarik Suzy agar turun dari tempat tidurnya dan mendorong Suzy untuk masuk ke dalam kamar mandi.

“omonim?” Suzy mengangkat alisnya sebelah, “eoh…istri ahbeoji…apa kau tidak tau?” Jawab Soojung. Suzy membulatkan matanya tak percaya bahwa appanya telah menikah lagi tanpa sepengetahuannya.

“aniyo…aku tidak tau” Gumam Suzy, “geure? Sepertinya eommamu belum memberitahumu…ya sudah lekaslah mandi nanti kita telat” Soojung berhasil memasukan Suzy ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya.

“aku akan menyiapkan seragammu” Sahut Soojung dari luar sementara Suzy di dalam kamar mandi masih memikirkan tentang appanya yang telah menikah lagi.

Dua pasang kaki yeoja itu terus saja dilangkahkan sampai menuju ke ruang makan, seorang namja paruh baya menghentikan aktivitasnya dan menatap rindu salah satu yeoja itu.

“Suzy-ah…akhirnya appa bisa bertemu denganmu juga…” Namja itu berdiri dan menghampiri Suzy yang berdiri di samping meja makan, “ne appa…” Gumam Suzy.

“bagaimana tinggal di sini apa kau betah?” Lanjut appa Suzy, Suzy menganggukan kepalanya pelan.

“geure..kalau begitu duduklah dan kita sarapan bersama, saat hendak duduk Suzy sedikit terkejut menyadari bahwa yang berada di meja makan itu bukan hanya satu dua orang saja, melainkan tujuh namja yang kemarin dilihatnya berada di tempat itu juga.

“ah, kau pasti bingung dengan mereka kan? Makanlah dulu appa akan menjelaskan padamu setelah ini” Sahut Junso, Suzy mengiyakan perkataan appanya dan memulai untuk meyantap sarapannya, sesekali matanya bertemu pandang dengan salah satu namja itu, entah apa yang bisa membuat dirinya sangat ingin melihat mata tajam namja itu.

Setelah sarapan bersama Junso mengarahkan seluruh anggota keluarganya itu untuk duduk di ruang keluarga, Junso ingin memperkenalkan Suzy terlebih dahulu dengan cara yang formal.

“baiklah, seperti yang sudah ahbeoji katakan beberapa hari yang lalu bahwa kita akan kedatangan anggota keluarga baru, dia adalah anak ahbeoji…Suzy-ah perkenalkan dirimu” Junso menyuruh Suzy untuk memperkenalkan dirinya.

“annyeonghaseyo choneun Bae Suzy imnida….kalian bisa panggil aku Suzy” Ucap Suzy sopan, merasa diperhatikan Suzy menundukan kepalanya, tidak tau kenapa Suzy sedikit risih mendapatkan beberapa tatapan yang aneh dari namja-namja di depannya itu.

“cah…sekarang perkenalkan diri kalian pada Suzy” Sahut Junso, salah satu namja itu berdiri dan membungkukan badannya, “annyeong Suzy-ah…choneun Nam Woohyun imnida, kau bisa memanggilku Woohyun oppa” Ucap Woohyun, Suzy tersenyum melihatnya.

“annyeonghaseyo, choneun Lee Sungjong imnida, sepertinya kita akan berteman dengan baik” Sungjong melempar senyuman manisnya pada Suzy, Suzy hanya berpikiran bahwa namja itu benar-benar cantik menurutnya.

“i say Ho you say Ya…Ho…”

“Ya…”

“Ho…”

“Ya…”

“ne, annyeong choneun Hoya…bangapda Suzy-ah…” Ucap Hoya, Junso sedikit terkekeh melihat cara perkenalan Hoya itu.

“i say Dong you say Woo…Dong…”

“ya hyung..jangan mengikutiku, palli kenalkan dirimu seperti biasa..” Potong Hoya, namja yang bernama Dongwoo itu hanya menggaruk kepalanya malu, seketika semua tertawa akibat kelakuan Dongwoo.

“ya..kau lama sekali, duduklah dia sudah tau namamu. Sekarang giliranku..” Namja bermata sipit itu berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Suzy, “annyeong princess, nan Kim Sunggyu-iyeyo…kau bisa memanggilku oppa sesuka hatimu…” Sunggyu meraih tangan Suzy dan berlutut di depannya Plaak~

“oppa, kau jangan coba-coba untuk merayunya pabo!” Tiba-tiba Saja Soojung malah mendaratkan jitakan di kepala Sunggyu yang berhasil membuatnya meringis, “aisshh appo..”

“kembalilah ke tempatmu oppa…” Titah Soojung, Sunggyu menurut dan kembali duduk, “Suzy-ah annyeong..choneun Kim Sungyeol, kau tau dari ke enam namja ini Cuma aku yang normal jadi aku berharap kita bisa jadi dekat kedepannya” Sahut Sungyeol, “ne…” Jawab Suzy.

“ya…cepat perkenalkan dirimu..” Sungyeol menyenggol namja disampingnya yang hanya berdiam saja, “ya!” Pekik Sungyeol.

“eishh….” Namja itu mendesis dan menatap Suzy datar, “L” Ucap Myungsoo singkat, semuanya hanya menatap Myungsoo takjub.

“ckck, kau benar-benar es batu!” Gumam Hoya.

“ya neo…aisshhh” Myungsoo tidak bisa mengeluarkan kata-kata kasarnya saat itu, karena ahbeoji dan omonim juga berada di situ.

“Suzy-ah…kau pasti bertanya-tanya kenapa mereka semua ada disini kan?” Tanya seorang yeoja yang duduk di samping Soojung, Suzy menganggukan kepalanya.

“mereka kami angkat sebagai anak kami, otthae…sepertinya kau bisa mengakrabkan diri dengan mereka kan” Ucap yeoja itu, “ne…geunde…”

“ada apa?”

“aku harus memanggilmu apa?” Tanya Suzy ragu, dia tau bahwa yeoja itu adalah istri appanya dan sekarang dia tidak tau harus memanggil apa, ahjumma? Omonim? Atau eomma.

“tentu saja kau harus memanggilku eomma…bukan begitu oppa?” Ucap yeoja itu, “ne…Suzy-ah, dia adalah istri appa jadi kau panggil dia eomma ne” Ucap Junso, Suzy menampakan wajah ragunya.

“geokjongma, aku sudah memiliki izin dari eommamu untuk panggilan itu. Pasti ommamu tidak pernah menceritakan seberapa dekat hubungannya denganku” Ucap yeoja itu seakan mengerti raut wajah Suzy.

“geu…geure…eom…ma” Jawab Suzy terbata-bata, “nah begitu kan lebih bagus…cah, sekarang waktunya berangkat sekolah. Omonim tidak ingin mendapatkan telepon dari sekolah yang mengatakan kalian terlambat…palli…kajja…” Sahut yeoja itu menarik satu-satu namja yang sedang duduk itu untuk segera berdiri.

“kita akan naik apa ke sekolah? Apa memakai taksi lagi seperti kemarin?” Tanya Suzy pada Soojung, “aniyo…uang kita bisa habis kalau memakai taksi. Kita akan naik bis” Ucap Soojung.

“ne bis? Tapi di sini tak ada halte…”

“isseo..hanya berjalan sepuluh menit kita bisa menemukannya, makanya cepatlah jalannya agar kita tidak ketinggalan” Soojung menarik Suzy agar menyamai langkahnya berjalan di pinggir jalan. Suasana di kawasan tempat mereka tinggal tidak tergolong ramai, hanya ada beberapa pemukiman yang bisa dilihat, sekeliling juga masih terlihat asri karena di sebelah kanan mereka masih terletak sebuah hutan kecil.

“Soojung-ah, berapa lama lagi kita harus berjalan?” Rengek Suzy, kini kakinya sudah tak bisa menahan lelahnya, “yo Suzy-ah…apa kau lelah?” Hoya tiba-tiba muncul di samping Suzy dan merangkul pundaknya, “eoh..kapjagi..” Suzy mengelus dadanya pelan.

“hehe, mian…kau mau aku gendong…kau pasti kelelahankan?” Ucap Hoya, Suzy menatap Hoya tak enak.

“tidak perlu…terima kasih” Ucap Suzy pelan kemudian menyingkirkan tangan Hoya dari pundaknya.

“haha…kau ditolak? Cah, ini adalah sejarah pertama kalinya Lee Howon ditolak oleh yeoja!” pekik Dongwoo dari belakang, Hoya hanya menatapnya horor.

“Suzy-ah, kau jangan dekat-dekat dengannya. Bagaimana kalau aku saja yang menggendongmu?” Kini Sungyeol yang merapat ke sebelah kanan Suzy dan menyingkirkan Soojung yang tadi berjalan di samping Suzy.

“ya Lee Sungyeol!” Pekik Soojung namun Sungyeol tak menghiraukannya, dia kemudian berjalan bersama yang lainnya di belakang.

“cih…ada orang baru saja mereka seperti itu” Decak Soojung sebal, tak lama kemudian empat namja disampingnya malah mengikuti jejak Hoya dan Sungyeol untuk mengerumuni Suzy dan berjalan bersama, Soojung hanya menggelengkan kepalanya tak percaya.

“ya…kau tidak bergabung dengan mereka?” Bisik Soojung pelan ditelinga namja yang satu-satunya tak menghampiri Suzy itu, namja itu tersenyum miring dan menggelengkan kepalanya sambil menatap intens punggung Suzy.

“otthae? Seperti yang dikatakan ahbeojikan? Dia benar-benar tipemu” Ucap Soojung.

“eoh…tipe yang benar-benar menggoda…” Jawab namja itu sarkastik.

TBC

Hahaha…part satu selesai, gimana? Suka gak….yah semoga kalian pada suka yah…maaf kalau ceritanya tidak sesuai dengan apa yang kalian bayangkan….hehe, seperti yang author bilang di prolognya, ff ini author terinspirasi dari Twilight jadi jangan heran yah kalau ada beberapa scene yang sama. ok gak mau banyak bacot silahkan di comment yah J

Oh ya, pengerjaan ff ini mungkin gak bisa cepat soalnya sekarang author sudah kembali sibuk dengan kegiatan kuliah jadi dimaklumi ne J