[Request] Girl Next Door Part 3

GIRL NEXT DOOR

Author : elship_L

Main Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo

Cast : Oh Sehun, Jung Soojung, Xi Luhan, Park Chanyeol, Kang Jiyoung, Choi Sulli

Genre : School life, romance, friendship

Rating : PG-13

Type : Short Chaptered

Sorry For Typo~

 Image

Langkah yeoja itu terlihat terburu-buru memasuki gerbang sekolah yang beberapa detik lagi akan tertutup, saat melihat satpam sekolah berniat untuk merapatkan pagar sekolahnya dengan langkah panjang yeoja itu mempercepat langkahnya.

“chamkan…biarkan aku masuk” Tahan yeoja itu dengan nafas ngos-ngosan.

“eoh Suzy-ssi, kau telat? Biasanya kau datang tepat waktu” Ucap sang satpam sembari membuka lebar gerbang agar Suzy bisa masuk, Suzy menganggukan kepalanya sembari bernafas lega, untung saja dia satpam sekolahnya mengenal baik dirinya jadi dia diberikan kesempatan untuk masuk ke dalam sekolah.

“aku telat bangun pak…gomawoyo…” Ucap Suzy memasuki gerbangnya dengan badan yang sedikit dibungkukkan.

“sama-sama, cepatlah kau masuk sebelum gurumu masuk kelas…”

“ne…aku masuk dulu, sekali lagi gomawo” Sahut Suzy sebelum berjalan cepat menuju kelasnya.

Koridor sekolah kali ini sudah terlihat sepi, bagaimana tidak sudah beberapa menit yang lalu bel masuk berkumandang ke seluruh penjuru sekolah itu, yeoja yang kini tengah berjalan sendiri di lorong sekolah dengan langkah cepat tak berhenti menggerutu dengan wajah kesalnya.

“aissh, awas saja mereka! Sudah meninggalkanku!” Gerutu Suzy, langkahnya semakin cepat saat melihat dari kejauhan Kim saem, selaku guru di jam pertamanya baru saja keluar dari ruang guru hendak menuju kelasnya.

Tanpa berpikir panjang Suzy langsung berlari agar sampai lebih dulu sebelum Kim saem, “haaaaah….” Suzy menghela nafasnya berat sembari memegang daun pintu kelasnya, semua siswa yang sudah duduk rapi di dalam menatap heran Suzy yang keadaannya cukup berantakan.

“ehem…” Deheman berat membuat Suzy yang tadinya sedang mengatur nafasnya agar normal kembali itu seketika menegakkan badannya dan menoleh ke belakang.

“apa yang kau lakukan di depan sini Miss Bae?” Tanya Kim saem, Suzy hanya tersenyum bodoh lalu menggaruk kepalanya, “aniyo saem…” Ucap Suzy pelan lalu beranjak ke kursinya dengan cepat.

“kenapa kau bisa telat? Untung saja kau lebih dulu sampai daripada Kim saem” Sergah Sulli langsung saat Suzy duduk di bangkunya.

“aku telat bangun…tak ada yang membangunkanku pagi ini” Jawab Suzy lelah.

“geure? apa eommamu tak ada jadi dia tidak membangunkanmu?” Tanya Jiyoung.

“aniyo, eomma ada kok…tapi para iblis itu tak datang ke rumahku pagi ini, jadi eomma pikirnya aku sedang libur…”

“iblis? Maksudmu ketiga sahabatmu itu?” Jiyoung mengerutkan keningnya bingung, Suzy hanya mengangguk malas membalasnya.

“hari ini aku pikir kalian tidak masuk…soalnya Myungsoo juga belum datang” Jawab Sulli, Suzy sontak berbalik pada Sulli dengan mata membulat, “lihat saja sendiri” Lanjutnya mengedikkan kepalanya ke arah bangku Myungsoo.

“mwoya!” Pekik Suzy tertahan saat melihat bangku Myungsoo masih rapi dan kosong tak ada tanda-tanda pemiliknya yang menempatinya.

“Bae Suzy! perhatikan di depan!” Pekik Kim saem, Suzy seketika membalikkan badannya dan memperhatikan Kim saem menjelaskan pelajaran pagi ini.

“ke mana anak itu?” Batin Suzy berpikir.

___

“ya gara-gara kau aku tidak jadi ke sekolah!” Seru Chanyeol, dia memasuki kamar Myungsoo dengan seragam sekolah yang masih lengkap dengan menenteng sebuah kantong yang berisi beberapa obat.

“jangan salahkan aku, salahkan temanmu yang satu ini! kalau bukan karena dia memberiku hasil eksperimen anehnya itu aku tidak akan sakit perut seperti ini” Balas Myungsoo tak kalah kesal sambil melemparkan tatapan tajamnya pada Luhan yang duduk manis di tepi ranjangnya.

“sudah tau dia selalu membuat sesuatu yang aneh masih juga kau makan…kau yang bodoh!” Pekik Chanyeol melempar kantong yang dibawanya itu ke arah Myungsoo.

“kau pikir aku juga mau makan kue basi buatannya eoh? Kalau saja eomma Suzy tidak mencubit perutku aku tidak akan memakannya” Dumel Myungsoo memegangi perutnya yang terasa melilit itu, Luhan yang mendengar pertengkaran kedua sahabatnya dikarenakan oleh kue buatannya bersama eomma Suzy semalam itu hanya diam saja tak berani membuka suara, takut kena semprot.

“kau sudah makan? Obat itu harus diminum setelah makan” Tanya Luhan, “aniyo…aku mau makan apa? minggu lalu appa dan eomma pulang kampung untuk mengunjungi harmeoni, jadi tak ada yang memasak untukku” Jawab Myungsoo datar.

“aku yang akan membuatkannya untukmu kalau begitu” Ucap Luhan sembari beranjak dari duduknya berniat untuk ke dapur.

“andwae!!!” Tiba-tiba saja Myungsoo dan Chanyeol memekik bersamaan, Luhan yang hendak melangkahkan kakinya itu berhenti.

“yang ada dia akan semakin sakit” Ucap Chanyeol mengibaskan tangannya di depan Luhan.

“apa kau berniat untuk membunuhku eoh?” Tanya Myungsoo menatap tajam Luhan.

“aissh, aku kan hanya mau berniat baik…” Gerutu Luhan, “kalau begitu kita kerumahku saja, eomma tadi membuat sup kepiting…” Lanjutnya, seketika wajah Chanyeol dan Myungsoo berubah jadi berbinar.

“jinjja? assa…aku rindu sup kepiting eommamu..kajja, kajja” Seru Myungsoo segera menarik Luhan dan Chanyeol untuk keluar.

“cih, giliran makanan saja dia sehat begini” Batin Luhan mendumel.

“aigoo…ada apa kemari? Tumben sekali…kalian tak ke sekolah?” Eomma Luhan yang sedang menyirami tanamannya di halaman depan itu menatap heran tiga namja di depannya.

“Myungsoo sedang sakit eomma, jadi kami berdua merawatnya..” Ucap Luhan.

“jinjja? terus Suzy ke mana? Dia tak ikut merawat Myungsoo bersama kalian?” Tanya eomma Luhan, mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, “kalau begitu kenapa kalian kemari? Bukannya orang sakit itu harus lebih banyak istirahat dalam rumah?”

“begini omoni, Myungsoo ingin minum obat, tapi sebelumnya diakan harus makan dulu…karena eomma dan appanya tak ada di rumah jadi tak ada makanan di rumahnya, kami ke sini itu untuk…”

“kalian ingin makan di sini?” Sela eomma Luhan sebelum Chanyeol lebih panajng menjelaskan kedatangan mereka kemari untuk apa.

“hehe, bisa dibilang begitu omoni” Ucap Myungsoo menggaruk tengkuknya, “aigoo…kalian tak usah malu kalau mau datang makan kesini, anggap saja ini rumah kalian juga…kajja kita masuk” Eomma Luhan terkekeh melihat ekspresi malu dari Chanyeol dan Myungsoo itu.

“igeo…kebetulan appanya Luhan sangat ingin makan sup kepiting jadi omoni memasakannya pagi tadi…kalian habiskan ne” Eomma Luhan membawa sepanci sup kepiting yang baru saja dia panaskan itu di atas meja.

“huaa, kelihatannya enak…selamat makan” Seru Myungsoo lantang.

“ya…kau sepertinya sudah sembuh total…suaramu sudah kembali seperti semula itu” Ucap Luhan, tiba-tiba saja Myungsoo meringiskan wajahnya sembari memegang perutnya.

“appo….” Lirih Myungsoo, Chanyeol dan eomma Luhan hanya tertawa melihat akting Myungsoo sementara Luhan mencibir pelan.

“omoni…sup ini benar-benar jjang!” Pekik Chanyeol saat menyuapkan sesendok kuah supnya.

“jinjja? kalau begitu harus dihabiskan” Ucap eomma Luhan memperhatikan tiga namja itu yang kelihatan seperti anak kecil saat menghadapi makanan.

“tentu saja! makanan seenak ini tak mungkin kami sia-siakan” Balas Chanyeol yang diangguki oleh Myungsoo dan Luhan.

“aigoo…kalian tak pernah berubah ne…makan yang banyak” Gumam eomma Luhan.

___

Bel pulang berbunyi, waktu yang ditunggu-tunggu oleh Suzy sejak pertama masuk ke dalam kelas tadi pagi. Dengan segera dia memasukkan semua bukunya dan berniat untuk pulang.

“Suzy-ah kau sudah mau pulang?” Tanya Sulli, tangan Suzy yang tadinya sedang sibuk memasukkan bukunya langsung berhenti.

“ne waeyo?” Jawab Suzy, “aku mau memintamu menemaniku bersama Jiyoung…” Ucap Sulli.

“ke mana?”

“eomma Sulli hari ini ulang tahun, dia ingin membelikan kue untuknya…kita temani ne” Jawab Jiyoung, Sulli menganggukkan kepalanya.

“kau tidak ada acarakan pulang sekolah ini?” Tanya Sulli penuh harap, sebenarnya Suzy memang tak punya acara, karena dia mengerjakan tugasnya bersama Sehun kan sore ini. Tapi dia ingin segera pulang karena ingin menemui ketiga namja yang seharian ini tak ditemuinya.

“ehm…bagaimana ya…” Gumam Suzy berpikir, Sulli memasang wajah memohonnya agar Suzy menemaninya, “eyy…arasseo, kajja…hanya membeli kue kan?” Ucap Suzy akhirnya setuju, Sulli memekik pelan.

“ne…kajja, Jiyoung-ah kajja…” Ucap Sulli girang menarik Suzy lalu menarik Jiyoung dengan tangannya yang satu.

“geure…kajja…” Seru Suzy dan Jiyoung bersamaan mengikuti langkah Sulli.

___

Yeoja yang kini duduk di ujung bis yang sedang menuju ke suatu tempat itu memasang wajah kesalnya. Dia melipat tangannya di depan dada sembari melirik tajam namja yang duduk manis di sampingnya itu.

“ya kenapa kau ikut denganku sih? Bukan langsung pulang saja!” Pekik Soojung kesal, untung saja dalam bis itu hanya ada beberapa orang yang ada termasuk mereka berdua.

“bukankah kau ingin ke rumah kaca? Sudah seharusnya aku menemanimu” Ucap Sehun ringan, “heh…kau selalu mengangguku, aku ingin ke sana untuk bertanam bukan untuk bermain”

“ara, aku juga ingin menemanimu…aku tidak akan mengganggumu, aku janji…” Sehun mengacungkan jari kelingkingnya ke depan wajah Soojung dengan senyumnya.

“lakukan saja apa yang kau mau” Gerutu Soojung mengalihkan pandangannya keluar jendela, Sehun hanya tersenyum puas.

___

Luhan dan Chanyeol kini berlari dengan cepat dari rumah mereka menuju ke rumah Myungsoo, sekarang sudah waktunya makan siang sedari tadi mereka menghubungi Myungsoo, namun namja itu tak mengangkat teleponnya.

“ya Myungsoo eodi?” Tanya Luhan saat bertemu dengan Chanyeol di depan pagar Myungsoo, “molla…sedari tadi aku di rumah saja…” Jawab Chanyeol, dengan tergesa-gesa dan perasaan tak enak kedua namja itu segera membuka pagar Myungsoo dan melesat masuk ke dalam rumahnya.

“Myungsoo-ah~” Luhan meneriaki nama Myungsoo dari lantai bawah, Chanyeol langsung menuju ke kamar Myungsoo.

Cklek~

“ya…obseo…dia tak ada!” Pekik Chanyeol, Luhan membulatkan matanya tak percaya.

“anak itu ke mana?” Gerutu Luhan, dia memulai mencari Myungsoo ke segala sudut ruangan, telinga Luhan sedikit menajam saat mendengar suara aneh dari dapur.

“Myung…Myung-ah…?” Luhan berjalan dengan mengendap-endap sembari menajamkan telinganya, “ya….apa yang kau lakukan?” Chanyeol menghampiri Luhan yang berjalan seperti seorang pencuri itu.

“kau tak dengan suara aneh?” Tanya Luhan, Chanyeol memasang telinganya baik-baik.

“pab…pab…pab…” Suara serak itu membuat Chanyeol dan Luhan bergidik ngeri, “ya ya…gwishin?” Pekik Chanyeol tertahan.

“pabo…mana ada hantu di siang hari…kau cek sana…palli” Luhan mendorong tubuh Chanyeol untuk masuk ke dalam dapur.

“aissh, shireo, kau saja…” Chanyeol memutar badannya dan balik mendorong Luhan.

“aniyo…kau saja”

“kau saja…”

“ya…kau…”

Tanpa sadar keduanya kini sudah berada di dalam dapur dan berdiri di depan meja pantri yang ada di tengah dapur tersebut.

“ap…poo….pab….”

“ya…hantunya kesakitan itu…dia ingin makan” Ucap Chanyeol, Luhan mengernyitkan alisnya.

“makan? Omo!” Luhan membulatkan matanya, dengan segera dia berjalan ke seberang meja pantri.

“ya Myungsoo-ah!” Pekik Luhan terkejut, dia mendapati Myungsoo tengah beringsut di balik meja pantri dengan keadaan memegang perutnya dengan wajah yang bercucuran keringat.

“Chanyeol-ah palli! Bantu aku!” Luhan memanggil Chanyeol agar membantunya mengangkat tubuh Myungsoo yang sudah lemas itu.

“anak ini sangat jarang sakit tapi sekalinya sakit benar-benar parah” Gumam Chanyeol, sekarang mereka sudah berhasil membawa Myungsoo ke dalam kamarnya dan membaringkannya di atas tempat tidur.

“sekarang apa yang harus kita lakukan?” Tanya Chanyeol panik.

“dia harus meminum obatnya lagi…”

“pab…baegopha….” Racau Myungsoo, matanya kini tertutup dan tangannya masih tetap memegang perutnya yang tak henti-hentinya sakit.

“aissh…dia harus makan dulu…aku akan memanggil eomma Suzy untuk kemari, kau jaga di sini ne” Ucap Luhan, “eoh…cepatlah…” Chanyeol menganggukan kepalanya.

“Myungsoo-ah, tahan sebentar ne…eomma Suzy akan datang…” Ucap Chanyeol panik.

___

“aigoo, omoni tak menyangka kalau Myungsoo akan sakit seperti ini” Ucap eomma Suzy sembari meletakkan bubur yang baru saja di buatnya tadi untuk Myungsoo.

“perutnya benar-benar sensitif omoni, dia tak bisa menerima sesuatu yang asing masuk ke dalam perutnya…” Sahut Chanyeol.

“omoni jadi merasa bersalah karena membuatnya memakan kue kemarin” Lirih eomma Suzy, dia membangunkan Myungsoo untuk segera memakan buburnya.

“Myungsoo-ah kau bangun dulu nak, kau harus makan lalu minum obat” Ucap eomma Suzy pelan, Myungsoo mengerang lalu membuka matanya perlahan.

“omoni…baogopha…” Lirih Myungsoo, eomma Suzy mengangguk lalu membantu Myungsoo untuk duduk di ranjangnya.

“aku jadi ingin Myungsoo terusan sakit seperti ini…dia jadi penurut” Ucap Luhan memperhatikan Myungsoo yang tengah disuapi bubur oleh eomma Myungsoo.

“eoh…seperti ini dia terlihat seperti seorang manusia….bukan mayat hidup lagi” Sambung Chanyeol.

“ya, aku mendengar kalian eoh…teman sakit begini kalian malah senang” Dumel Myungsoo lemah, “aigoo….kau tak perlu mengomel begitu Myungsoo-ah…makan saja buburmu itu eoh” Seru Chanyeol dengan kekehannya membuat Myungsoo mendelik sebal lalu mempoutkan bibirnya.

“ckckck, kyeopda…” Decak Luhan dan Chanyeol bersamaan melihat ekspresi Myungsoo itu.

___

Suzy pov

Sedari tadi Sulli sudah mendapatkan kue yang diinginkannya, tapi aku masih saja terjebak dengan mereka berdua. Kali ini ke mana? Baru saja kami keluar dari toko sepatu yang sedang sale, sekarang ke mana?

“Suzy-ah, kau lihat toko di sana? Aku ingin membelikan eomma baju di sana sebagai hadiah. Kalian bantu aku memilih ne” Ucap Sulli, melihatnya sedang bahagia seperti ini membuatku tak tega untuk menolaknya dengan terpaksa aku mengiyakan.

“yang ini otthae?” Tanya Sulli memperlihatkan sebuah blouse berwarna biru langit dengan corak kelopak bunga matahari.

“hum…ini bagus, geunde kau harus memilih sesuai dengna kepribadian eommamu…” Gumamku, Sulli terlihat berpikir “sesuai dengan kepribadian? Maksudmu?” Aduh Choi Sulli, kau sudah kelas 3 SMA masih tak mengerti juga? Otakmu dimana, ckck temanku yang satu ini benar-benar mirip dengan Chanyeol, haha pabo.

“begini Sulli-ah, kau harus tau dulu kepribadian eommamu seperti apa, apakah dia orangnya tegas, ceria atau seperti apa?” Jelasku.

“hmm..eomma? dia orangnya santai, namun sekali berkata tak boleh di bantah, dia juga sering bercanda denganku dan appa…” Ucap Sulli menerawang.

“kalau begitu kau pilihkan saja baju yang seperti ini” Aku menunjuk sebuah baju yang ada di patung, baju blouse polos berwarna merah marun yang cocok dengan kepribadian tegas namun elegan untuk eomma Sulli.

“huaa….yeppuda, eomma pasti menyukainya, ini adalah warna kesukaan eomma” Pekik Sulli girang, “kalau begitu Suzy tak salah pilih..iyakan?” Seru Jiyoung, aku haya menganggukan kepalaku bangga. Yoksi…aku memang tak pernah salah.

“baiklah aku akan mengambil ini, kalian tunggu sebentar ne, aku mau sekalian membungkusnya” Pamit Sulli emnuju kasir.

“arasseo” Aku dan Jiyoung kembali duduk di sofa yang disediakan toko tersebut untuk pelanggan yang ingin mengistirahatkan tubuh mereka sejenak.

Tak lama kemudian Sulli datang dengan membawa sebuah paper bag dan isinya sudah pasti baju yang tadi kami pilih.

“ah iya, ini sudah jam 3 sore, kita belum makan siang…hum, bagaiamana kalau makan dulu sebelumpulang” Usul Jiyoung, aku menghela nafasku.

“ok call…Suzy-ah kita makan dulu ne” Seru Sulli, aku menganggukan kepalaku. Yah, tak apalah setidaknya perutku bisa terisi sebelum sampai dirumah.

“oh ya Suzy-ah, bagaimana dengan tugasmu? Apa sudah selesai?” Tanya Sulli, aku menggelengkan kepalaku sembari menyantap pastaku.

“sebentar aku akan mengerjakannya lagi…mungkin hari ini hari terakhir kami mengerjakannya…”

“jinjja? kalau hari ini terakhir kau harus memanfaatkannya dengan baik Suzy, jangan sampai kau sia-siakan kesempatan ini” Ucap Sulli semangat, walaupun kau tak mengatakannya aku juga akan memanfaatkan waktuini Sulli-ah. Kesempatan emas ini tak mungkin akan datang dua kali.

“eissh, kau mau menjerumuskan Suzy eoh? Sudah ku bilang dia itu seorang playboy” Desis Jiyoung, ah ya…kenapa Jiyoung sangat ngotot mengatakan bahwa Sehun itu playboy sih? selama aku dekat dengannya, aku tak pernah melihat sesuatu yang menandakan bahwa dirinya seorang playboy. Aku bahkan melihatnya sebagai namja yang baik-baik saja, dia bahkan sopan dengan eommaku.

“ya, sebegitu tak sukanya kah kau dengannya eoh? Kenapa selalu mengatakan dirinya playboy? Apa sampai sekarang kau melihat dia tebar pesona sama yeoja-yeoja eoh? Dia bahkan selama ini hanya diam saja” Dumel Sulli, aigoo yeoja ini kalau sudah kesal dia mencerocos sampai panjang begitu, benar-benar tak beda dengan Chanyeol, hahaha.

“heh, ara ara…aku kan peduli sama Suzy makanya mengingatkan…kalau tak mau diterima yah sudah, tidak perlu marah-marah juga…” Jiyoung mendelik sebal pada Sulli, mereka benar-benar lucu. Hehe, aku hanya bisa terkekeh melihat pertengkaran mereka itu.

Drrttt~ Drrttt~

“Suzy-ah handphonemu…” Sahutan Suzy membuyarkan lamunanku, dan dengan segera aku meraih handphoneku yang ada di dalam tas.

Eoh, nomor baru? Siapa yang menelpon? Aissh, mungkin ini telepon penting, aku harus mengangkatnya.

“yobeoseyo?” Sahutku.

“eoh Suzy-ah…” eung? Sepertinya aku mengenal suara ini, geunde siapa?

“nuguseyo?”

“ini aku Sehun, Oh Sehun…benar ini nomornya Bae Suzy kan?” omo! Sehun? Oh Sehun? Di amemiliki nomorku? Ottokhae….

“ah…ne, ne…ada apa?” Tanyaku, hua aku bahkan sekarang tak bisa bernafas karean tau Sehun, pujaan hatiku menelponku lebih dulu.

“itu, aku hanya ingin memberitahu hari ini aku tak bisa kerja di rumahmu…bagaimana kalau kerja di rumahku saja?”

“ne? Di rumahmu? Memangnya kenapa?”

“aniya hanya sedikit masalah, aku tak bisa meninggalkan rumah…kau bisakan? Aku akan mengirimkan alamatnya” Aku tak mungkin menolak Sehun-ah, aku akan berkunjung ke rumahmu. Omo! Ini adalah hari beruntungku.

“ah, ne aku bisa…kau kirimkan alamatnya lewat sms saja ne”

 

“arasseo, kalau begitu sudah ya. keuno”

“eoh, ne keuno”

Aku menutup teleponku dan menerawang jauh ke atas, apa tadi benar Sehun yang menelponku? Ini masih tak bisa dipercaya, dia benar-benar menelponku kan?

Apa setelah ini kami akan berlanjut? Mungkin kita akan sering saling mengirim pesan mungkin? Atau dia bahkan akan menelponku saat malam tiba, aigoo…wajahku sekaran gpasti merah karena memikirkannya.

“ya Bae Suzy, kau sudah gila eoh?” Pekikan Sulli itu membuyarkan semua lamunanku tentang Sehun, aissh, tak bisa melihat teman senang saja.

“aniyo…aku masih waras” Jawabku sambil menggelengkan kepalaku pelan, “geure? terus kenapa kau senyum-senyum sendiri begitu eoh?” Tanya Jiyoung menatapku curiga, aku tersenyum malu dia menanyakan hal itu.

“kalian tau siapa yang menelponku barusan?” Tanyaku, kulihat mereak berdua hanya menggelengkan kepala mereka, “Oh-Se-Hun” Ucapku pelan smebari berbisik dengan penekanan di setiap suku kata, kulihat mata mereak kini membulat. Aku yakin kalian pasti terkejut kan?

“MWO?” Pekik keduanya histeris, “ya ya…diamlah kita ada di tempat umum” Aku menarik tanganku dan membungkam mulut kedua yeoja itu.

“geu…geunde…kenapa dia menelponmu?”

“dia hanya mengatakan kalau sebentar kami akan kerja tugas di rumahnya” Jawabku, kulihat mereka masih terkejut dengan ucapanku.

“darimana dia mendapat nomormu?”

“keke, molla…aku juga tak tau yang jelas aku sudah mendapatkan nomornya, sepertinya kali ini aku akan menang Sulli-ssi. Kau harus terima dengan lapang dada ne” Ucapku bangga, Sulli hanya mendengus sebal sementara Jiyoung mendelik padaku.

___

Sekarang sudah menunjukan pukul 4 sore, Sulli dan Jiyoung akhirnya menghentikan aksi mereka untuk melakukan pemburuan di mall ini. Walaupun masih cukup lelah karena beberapa jam ini aku menemani mereka berdua tapi itu tak membuatku mengurungkan niat untuk melanjutkan aktifitasku sekarang.

Aku sudah berada dalam bis menuju ke rumah Sehun, omo! Memikirkannya benar-benar membuatku malu, kira-kira dia tinggal di rumah yang seperti apa? ah, sepertinya dia tinggal sendiri karena pernah dia mengatakan padaku kalau orang tuanya masih menetap di Amerika.

Apa yang terjadi kalau kami berduaan saja di rumahnya? Suzy-ah, kau benar-benar gila memikirkan hal itu.

“permberhentian selanjutnya aku harus turun” Gumamku, aku kembali mengecek alamat yang tadi di kirim oleh Sehun.

Oh ya, aku masih penasaran darimana dia mendapatkan nomorku? Solma…apa dia juga memiliki perasaan yang sama eoh? Omo omo! Wajahku kenapa menjadi panas begini? Aigoo…michigetda…

Heh…akhirnya sampai juga…hum, apa benar ini rumahnya?

Aku meneliti setiap inci bangunan di depanku itu, desainnya begitu minimalis, cocok ditinggali untuk satu keluarga kecil. Tapi bukannya Sehun anak orang kaya? Kenapa dia malah tinggal di rumah yang terbilang lumayan sederhana ini? apa rumah mewahnya di sini tak ada?

Daripada berlama-lama di sini lebih baik aku segera menekan bel rumahnya, di apasti sudah menungguku.

Ding Dong~ Ding Dong~ Ding Dong~

Apa dia tidak ada di rumah? Ah tidak mungkin, kita janjian untuk kerja tugas kan jam 4 sore. Sekali lagi aku berniat untuk menekan bel sekali lagi, namun belum sampai jariku meraih bel itu pintu dihadapanku ini perlahan terbuka.

“nuguseyo?”

Mataku mencelos begitu saja saat melihat siapa yang ada di hadapanku saat ini, aku meraih handphoneku dan mengecek kembali alamat yang di berikan oleh Sehun, dan mengecek rumah ini. sepertinya ini sudah benar. Tapi kenapa yeoja ini malah berada di sini?

“Suzy-ssi?”

“a…apa yang kau lakukan di sini?” Tanyaku padanya, dia mengerutkan keningnya bingung.

“seharusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan di rumahku?” Tanyanya balik, mwo? Dia bilang ini rumahnya? Jung Soojung? ini rumahnya? terus rumah Sehun di mana?

“Soojung-ah, siapa yang datang?” Suara itu, aku mengenal suara itu…itu adalah suara Sehun, bagaimana ini bisa terjadi?

“eoh, Suzy-ah wasseo? Kenapa kau di luar saja ayo masuk” Sehun yang tiba-tiba muncul dari belakang Soojung itu mengajakku untuk masuk ke dalam rumahnya, sebelum melangkahkan kakiku aku melihat Soojung menatap tajam Sehun seolah meminta penjelasan atas kehadiranku di sini.

“ah, begini Soojung-ah…kami ingin mengerjakan tugas, tapi karena hari ini aku tak bisa keluar rumah makanya aku mengajaknya kemari” Ucap Sehun seakan mengerti tatapan Soojung itu.

“terserah” Gumam Soojung ketus lalu berlalu begitu saja, “aissh, dasar…eoh, Suzy-ah kajja kita masuk” Baru saja aku ingin bertanya Sehun sudah menyelanya lebih dulu dan menyuruhku masuk. Yah, tak apalah, aku harus menahan rasa penasaran ini sebentar saja, aku akan langsung menanyakannya setelah ini.

“ehmm… Sehun-ah…” Sahutku, sepertinya ini waktu yang tepat untuk menanyakan perihal hubungannya dengan Soojung.

“ah matta…aku mengambil laptopku dulu ne, kau keluarkan kameramu saja” Sela Sehun lagi, huft…sepertinya penasaranku ini harus di tahan lebih lama lagi.

“cah, karena tinggal satu tanaman lagi, kita harus menyelesaikannya hari ini juga ne…lusa kan kita sudah mau presentasi” Ucap Sehun datang sembari meneneteng laptopnya.

“eoh…harus di selesaikan hari ini” Balasku.

Selama mengerjakan tugas kami tak banyak bicara, hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Aku juga sering melihat Soojung bolak balik kamar dan dapurnya, entah mengambil air kah, snack kah atau apapun yang bisa di telannya.

Lidahku sekarang sudah gatal untuk bertanya, Sehun dan Soojung ada hubungan apa? saudara kah? Ani, kalau saudara kenapa marga mereka berbeda.

Sepupu? Ya, kalau sepupu tak mungkin kedua orang tua mereka membiarkan mereka tinggal bersama.

Apa yang di bilang oleh Jiyoung itu benar? Mereka memiliki hubungan khusus? Andwae, andwae, kalau begini aku sudah kalah sebelum berperang…

“Suzy-ah…kau tak mendengarku?” Suara Sehun tiba-tiba membuyarkan semua lamunanku, aku mengerjapkan mataku lalu menatapnya bingung.

“aigoo…apa yang kau lamunkan sampai tak mendengarku eoh?” Tanyanya sambil terkikik, omo! Jantungku…benar-benar tak bisa di ajak kompromi.

“ah, a…aniyo…apa yang kau katakan tadi?” Tanyaku ulang, kulihat dia tersenyum padaku.

“ani, aku hanya bertanya apa kau sudah meminta izin pada eommamu? Aku tak mau loh dikatakan penculik anak orang” Ucapnya sambil diselingi oleh candaannya, aku terkekeh pelan.

“tenang saja, sebelum kemari aku sudah meminta izin lebih dulu…” Jawabku, kulihat dia menganggukan kepalanya lalu kembali mengerjakan tugas.

4 jam? Yah, ini sudah 4 jam semenjak aku datan gke rumah Sehun. Tadi aku sempat makan malam bersamanya di sini, dan tentunya bersama Soojung juga. Awalnya aku berniat untuk kembali bertanya namun sepertinya atmosfer di ruang makan tadi benbar-benar tidak enak jadi aku lebih memilih diam saja.

Dan sekarang…tugas kami sudah selesai, yah…ini mungkin terakhir kalinya aku akan bersama Sehun lagi, kita tak akan pulang bersama lagi. Tiba-tiba saja rasa kekecewaanku muncul. Kenapa harus secepat ini?

“Suzy-ah, kau yakin tak ingin ku antar?” Tanya Sehun, aku menggelengkan kepalaku pasti, “tidak usah..ini baru jam 8 malam, masih ada bis menuju ke rumahku kok..” Tolakku halus, aku tak mau merepotkan Sehun dengan mengantarku. Rumahku dan rumahnya begitu jauh, kalau harus mengentarku ke rumah dan kembali lagi ke rumahnya dia bisa sampai kemalaman.

“jinjja? tapi ini sudah malam…tak baik gadis keluar sendiri” Aigoo~ disaat seperti ini dia jadi sangat perhatian padaku, senangnya.

“gwenchana…aku sudah terbiasa…” Aku sedikit berbohong mengatakan sudah biasa, padahal ioni pertama kalinya aku pulang malam tanpa ketiga sahabatku itu.

Ah ya, ngomong-ngomong tentang tiga namja itu. seharian tak bertmeu mereka membuatku rindu, cham…sebenarnya mereka ke mana?

“geure? kalau begitu aku mengantarmu sampai halte bis saja ne” Ucap Sehun, aku mengangguk lalu kami membereskan peralatan kami.

“kajja…” ajaknya, aku dan Sehun kini berjalan beriringan menuju ke halte bis.

“aku duluan ne…hari ini gomawo” Pamitku pada Sehun sebelum masuki ke dalam bis, dari jendela aku masih bisa melihatnya menunggui bis yang kutumpangi berjalan.

“annyeong…” Sahutku sambil melambaikan tangan dan otomatis dia membalasnya.

___

“sepinya…” Aku mengeratkan jas sekolahku dan berjalan meninggalkan halte bis. Lebih baik aku lewat jalan pintas saja, dari pada harus berjalan lewat gerbang depan…pasti akan lama.

Aku memutar tubuhku dan berjalan memasuki sebuah gang kecil, ujung gang tersebut berhubungan langsung dengan kompleks rumahku, dibandingkan berjalan dari gerbang depan, dengan melewati gang tersebut aku bisa dua kali lebih cepat sampai.

Aku tak pernah lewat sini sendirian dan di malam hari, biasanya hanya saat pulang sekolah dan itupun bersama ketiga sahabatku, aigoo~ disaat seperti ini kenapa aku malah merindukan mereka.

Tak tak tak~

Omo…ada yang berjalan di belakangku, ottokhae? Aku sedikit melirik ke belakang, dna yah aku melihat bayangan seorang namja yang memakai baju tertutup dengan sebuah topi.

Apa dia mengikutiku? Aniyo…tidak mungkin. Aku kembali melangkah, satu langkah, dua langkah, tiga langkah….

Sepertinya ahjussi itu benar mengikutiku? Aku tak boleh panik…aku harus tetap berjalan cepat sampai menemukan ujung lorong ini. jebal~ jebal~ jebal~

Sudah 5 menit aku berjalan tapi kenapa gang ini tak ada ujungnya eog? Ahjussi itu bahkan masih setia mengikutiku…aku tau apa yang aku harus lakukan.

Dengan gerakan cepat dan gugup aku meraih handphoneku dan mendial nomor di sana, “angkatlah…angkatlah…angkatlah…”

“yobeo…”

“Myung…Myungsoo-ah…”

Author pov

 

Myungsoo yang kini sudah merasa agak baikan dari sebelumnya itu mendudukan dirinya di tempat tidur, “aissh, Luhan…awas saja kalau aku sudah sembuh…tak akan kulepaskan” Gerutu Myungsoo sembari memegang perutnya yang masih sedikit perih.

“gara-gara dia aku tak bisa bertemu dengan ke sekolah dan malah terjebak dalam rumah satu hari ini” Myungsoo menghentakkan kakinya di atas tempat tidur sembari menatap handphonenya.

“eoh…tak ada telepon maupun pesan masuk?” Gumam Myungsoo membuka handphonenya, “cih, yeoja itu…dia benar-benar tak peduli denganku…dia bahkan tak datang merawatku…” Dumel Myungsoo kesal.

Drrttt drrrtt~ saat masih asik memeriksa handphonenya, tiba-tiba saja sebuah panggilan masuk.

“Suzy?” Gumam Myungsoo, dia menunggu beberapa detik lalu kemudian mengangkatnya.

“yobeo…”

“Myung…Myungsoo-ah…” terdengar dari seberang suara Suzy yang bergetar.

“Suzy? waeyo…ada apa?” Tanya Myungsoo panik.

“sepertinya ada yang mengikutiku Myungsoo-ah…”

“mwo? Memangnya kau sekarang di mana? Kau darimana?”

“ak…aku baru pulang dari rumah Sehun, kami mengerjakan tugas bersama…sekarang aku berada di gang yang biasanya kita pakai untuk jalan pintas…orang itu terus mengikutiku, ottokhae?”  Suzy membuat suaranya seperti bisikan agar orang yang mengikutinya itu tak mendengar percakapannya.

“mwo? Tetaplah berjalan, jangan berhenti aku akan segera ke sana…tunggulah” Pekik Myungsoo. Dia kemudian mematikan sambungan teleponnya dan segera berlari keluar kamarnya.

Karena terlalu paniknya Myungsoo bahkan tak sadar bahwa sekarang dia sedang sakit, dia keluar dari rumahnya hanya menggunakan sebuah kaos oblong dan celana pendek selutut. Dan parahnya lagi, dia sampai tak memakai sendal karena terburu-burunya.

Langkah Myungsoo terus berpau melawan jalanan yang keras, tak peduli sekarang telapak kakinya sudha memerah yang dia pikirkan sekarang hanya Suzy.

Buuukkk~

“aiisshhh!!!” Myungsoo mendesis sebal saat kakinya tak sengaja tersandung oleh batu sehingga membuat tubuhnya terhuyung ke depan dan terjatuh.

“sial!” Rutuknya, dengan susah payah Myungsoo membangkitkan dirinya dan kembali berlari sekuat tenaga.

Sementara di tempat lain Suzy kini menggenggam handphonenya erat dengan langkah cepat, namja yang sedari tadi mengikutinya masih terus mengikutinya.

“Myungsoo-ah…palli…” Lirih Suzy ketakutan, dia mempercepat langkahnya saat mendengar langkah namja itu mendekat ke arahnya.

“andwae…andwae…” Batin Suzy, karena tak berhati-hati berjalan, Suzy jadi tersenggal oleh kakinya sendiri dan terjatuh.

“eomma….” Suzy menutup matanya rapat saat tubuhnyha terduduk di atas jalanan, dia sudah pasrah kalau sampai namja penguntit itu menculiknya.

“Myungsoo-ah…kau terlambat!” Batin Suzy saat merasakan sebuah tangan sudah hendak ingin menyentuh pundaknya.

“Suzy-ah….” Dari jarak yang tak jauh di depan, Myungsoo terlihat terengah-engah dengan keadaan yang berantakan. Suzy membukan matanya dan menatap Myungsoo yang berjalan ke arahnya.

“Myungsoo-ah…” Rengek Suzy lalu berdiri dan segera menghambur kepelukan Myungsoo, “museowo…museowo…” Racau Suzy memeluk leher Myungsoo.

Myungsoo hanya menghela nafasnya lalu mengusap pelan punggung Suzy dengan mata yang menatap tajam namja yang tadinya hendak menyentuh Suzy itu.

Namja itu terlihat mendesah lalu membalikkan badannya dan menjauh dari tempat itu, setelah yakin namja itu sudah pergi Myungsoo melepaskan Suzy sembari melemparkan tatapan marahnya.

“ya! micheosseo eoh? Kau tau ini jam berapa? Kenapa kau tak menyuruh Sehun mengantarmu pulang? Bagaimana kalau aku tak ada? Bagaimana kalau aku tak mengangkat teleponmu? Kau tak tau kalau banyak namja mesum yang berkeliaran akhir-akhir ini eoh?” Myungsoo mencerca Suzy dengan semua pertanyaannya, pekikannya bahkan menggema di dalam gang kecil yang gelap tersebut. Dia sangat marah karena Suzy membuatnya khawatir seperti ini, dia juga marah pada dirinya sendiri karena hampir saja terlambat.

“mi…mian…” Lirih Suzy pelan sembari menundukan kepalanya, Myungsoo tersadar dari amarahnya, dia lalu mendesah pelan.

“lain kali jangan kau ulangi lagi…kau tau betapa khawatirnya aku eoh?” Ucap Myungsoo sudah melembut.

“mianhae…”

“sudahlah…jangan meminta maaf lagi…sekarang kita pulang, eommamu pasti sudah menunggu” Myungsoo memegang bahu Suzy lalu berjalan beriringan keluar dari gang itu.

Suzy yang tadinya menunduk melihat kaki Myungsoo yang tak memakai alas apapun, dia kemudian menoleh menatap Myungsoo. Dia baru sadar bahwa keadaan Myungsoo sekarang itu sangat berantakan. Rambut yang acak-acakan, baju kotor, dan wajah pucat yang penuh dengan peluh keringat.

“Myungsoo-ah…” Sahut Suzy, “mmm…” Myungsoo hanay menggumam membalas Suzy.

“gwenchana?” Tanya Suzy, “pabo…seharusnya aku yang bertanya padamu…gwenchana?” Tanya Myungsoo balik.

“angwenchana…nan museowo…” Jawab Suzy, Myungsoo tersenyum kecil.

“arra, maka dariitu mulai sekarang kau jangan keluar malam lagi…kalau kau pulang malam kau harus menelponku agar aku bisa menjemputmu…jangan berniat untuk keluar atau pulang sendiri…ingat itu” Titah Myungsoo, Suzy menganggukan kepalanya yakin.

“arasseo…” Jawab Suzy patuh, bersamaan dengan kaki mereka yang sampai di depan rumah Suzy.

“masuklah…” Ucap Myungsoo, lalu berbalik hendak pulang.

“chamkan…kau baik-baik saja?” Tanya Suzy menahan Myungsoo, Myungsoo berbalik lalu tersenyum simpul.

“eoh…gwenchana, masuklah…lalu istirahat…”

“arasseo…gomawo” Suzy mengangguk lalu membalas semyum Myungsoo.

Myungsoo masih menunggu di depan pagar Suzy sampai melihat Suzy memasuki rumahnya.

“ah…appo…” Ringis Myungsoo pelan memegang perutnya, badannya sedikit limbung. Dengan sisa tenaganya dia berusaha berbalik dan berusaha berjalan menuju rumahnya.

“eoh, Myungsoo-ah…kau dari mana?” Myungsoo berpas-pasan dengan eomma Suzy yang baru saja keluar dari rumahnya.

“hanya keluar sebentar omoni, apa yang kau lakukan di rumahku?” Jawab Myungsoo.

“tadi omoni mengantar bubur untukmu, kau harus meminum obat lagi sebelum tidur…kau baik-baik saja? wajahmu terlihat pucat sekali” Ucap eomma Suzy sembari memegang dahi Myungsoo.

“ne, gwenchana omoni…geokjongma” Jawab Myungsoo yakin.

“omo! Lututmu..kenapa bisa berdarah begini?” Eomma Myungsoo terbelalak kaget melihat lutut Myungsoo yang berdarah itu.

“ah igeo…tadi aku terjatuh…gwenchana omoni, aku bisa mengobatinya” Ucap Myungsoo.

“jinjja? kau tak mau omoni obati?” Tanya eomma Suzy khawatir, Myungsoo tersenyum lalu menggeleng pelan.

“gwenchana…omoni pulanglah, kau harus istirahat ini sudah malam” Ucap Myungsoo.

“baiklah…kalau ada apa-apa kau panggil omoni saja ne” Eomma Suzy mengusap pelan lengan Myungsoo, “ne, gomawo omoni” Ucpa Myungsoo lalu masuk ke dalam rumahnya, sementara eomma Suzy berjalan menuju ke rumahnya.

___

Setelah mengganti bajunya, Suzy berjalan ke arah dapur ingin membuat susu sebelum tidur. Di sana dia mendapati eommanya tengah mencuci piring kotor.

“eomma ige mwoya?” Suzy menghampiri eommanya sambil menunjuk paci bekas masak bubur tadi.

“eoh, tadi eomma habis buat bubur” Jawab eomma Suzy, “bubur? Untuk siapa?” Tanya Suzy heran.

“kau tak tau? buat Myungsoo, dia kan sedang sakit…itulah mengapa ketiga temanmu itu tidak menjemputmu tadi pagi, mereka merawat Myungsoo…” Jelas eommanya, Suzy membulatkan matanya tak percaya.

“sakit?” Pekik Suzy tak percaya.

“eoh, semalam eomma dan Luhan memberikannya kue yang kami buat dengan susu basi. Kau taukan kalau perutnya itu sensitif…dan tadi pagi perutnya bereaksi” Ucap eomma Suzy.

“tapi tadi…dia bilang dia tidak apa-apa” Gumam Suzy bingung.

“eomma tadi bertemu dengannya saat mengantar bubur, aigoo…sudah sakit begitu masih juga keluar malam. Sebelum pulang eomma melihat wajahnya pucat sekali, lututnya juga berdarah”

“ne? Berdarah?”

“eoh…katanya dia terjatuh” Suzy menutup mulutnya tak percaya, saat sakit Myungsoo masih memaksakan dirinya untuk datang menolongnya.

Suzy bahkan tak menyadari keadaan Myungsoo saat itu, pantas saja bajunya terlihat kotor. Dia habis terjatuh. Kenapa aku tak melihat lututnya, batin Suzy merutuk.

“eomma…aku ke rumah Myungsoo ne” Ucap Suzy tiba-tiba.

“ne? Tapi ini sudah malam Suzy-ah…” Ucap eomma Suzy.

“gwenchana…aku akan menginap di rumahnya…eomma aku pergi ” Pamit Suzy sebelum berlari keluar menuju rumahnya.

Braak~ Suzy membuka pintu rumah Myungsoo dengan keras.

“aissh, dia tidak mengunci pintunya…dasar ceroboh” Gerutu Suzy menutup pintu Myungsoo lalu menguncinya, dia berjalan menuju dapur dan dia mendapati semangkuk bubur yang di bilang eommanya tadi.

Setelah memanasinya Suzy menuju ke kamar Myungsoo dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, segelas susu putih dan segelas air mineral.

“Myungsoo-ah…” Myungsoo yang sedang memberikan betadin ke lututnya terbelalak kaget saat melihat Suzy memasuki kamarnya.

“apa yang kau lakukan?” Tanya Myungsoo heran, Suzy tak menjawab lalu menghampiri Myungsoo.

“kau harus makan buburmu…eomma sudah membuatkannya” Ucap Suzy memberikan mangkuk bubur untuk Myungsoo.

“eoh?” Myungsoo mengerutkan keningnya bingung melihat Suzy.

“makanlah cepat…aissh, kenapa kau tak bilang kalau kau sedang sakit eoh?” Pekik Suzy kesal, Myungsoo mendelik sebal pada Suzy yang tiba-tiba marah padanya.

“ya, kenapa kau malah membentakku” Balas Myungsoo tak kalah kesal.

“aku sedang tak ingin bertengkar, makanlah cepat” Ucap Suzy memberikan sendok pada Myungsoo lalu memaksanya untuk makan.

“sebentar dulu…aku belum selesai mengobati ini” Myungsoo meletakkan sendoknya di atas nampan lalu kembali pada lututnya.

“biar aku saja” Suzy mengambil alih betadin dari tangan Myungsoo lalu mengobatinya.

“aisshh, appo” Ringis Myungsoo, “tahan sebentar…kau ini namja kenapa lemah sekali” Dumel Suzy masih fokus pada lutut Suzy.

“cih…” Decak Myungsoo sembari menahan sakitnya, setelah Suzy memberikan betadin dia membungkus lutut Suzy dengan perban.

“cah selesai…sekarang kau harus makan” Ucap Suzy.

“kau harus menghabiskannya ne” Myungsoo mengangguk patuh lalu memakan buburnya dalam diam.

“aigoo, kyeopda…kau sangat patuh kalau sedang sakit…aku jadi ingin kau sakit terus” Gumam Suzy, Myungsoo mengerutkan keningnya, sepertinya dia pernah mendengar kalimat ini. ah, itu kalimat yang dikatakan Luhan dan Chanyeol siang tadi.

“ya…kau mendoakanku untuk sakit terus eoh?” Pekik Myungsoo dengan mulut penuh bubur, Suzy hanya tertawa pelan lalu menyeka bubur dari sudut bibir Myungsoo.

“telan dulu makananmu lalu marah-marah” Ucap Suzy sambil terkekeh. Myungsoo mendesis pelan lalu melanjutkan makannya.

“akkkhh….pahit” Myungsoo merengutkan wajahnya saat indra pengecapnya menyentuh permukaan sebutir obat penurun panas dan sabutir lagi obat sakit perut yang biasa diminumnya.

“makanya kau jangan sakit kalau tak ingin minum obat yang pahit” Dumel Suzy sembari mengambil gelas kosong yang sudah diteguk isinya hingga habis oleh Myungsoo.

“eiish…kau seperti eommaku saja mengomel terus…aku sudah makan dan minum obat, sekarang pulanglah aku mau tidur” Usir Myungsoo lalu membaringkan badannya dan menyingkap selimutnya sampai menutupi lehernya.

“aku akan menginap di sini…kalau kau sakit kau suka bangun tengah malam dan mengeluh kehausan…kalau aku tidak menjagamu nanti siapa yang akan memberimu minum?” Ucap Suzy, mata Myungsoo yang tadinya sudah tertutup itu kembali terbuka dan menatap Suzy.

“kau tinggal isi gelas ini sampai penuh lalu disimpan di sini…” Jelas Myungsoo sekenanya, Suzy menggelengkan kepalanya.

“tapi kau juga selalu mengeluh kepanasan…kalau tiba-tiba lampunya padam bagaimana? Siapa yang akan mengipasimu?” Ucap Suzy lagi, Myungsoo kini memicingkan matanya menatap curiga Suzy.

“kenapa kau tiba-tiba perhatian begini eoh? Pasti kau punya maksud terselubungkan? Cepat katakan apa…tak perlu berpura-pura baik seperti ini” Sahut Myungsoo membuat Suzy mencibir pelan.

“memangnya salah kalau aku perhatian eoh? Kaukan sedang sakit jadi wajar kalau aku menjagamu…lagipula tadi kau sudah menolongku jadi anggap saja ini sebagai balas budiku…”

“hmm…waeyo…tak biasanya Bae Suzy seperti ini…” Gumam Myungsoo pelan sembari berpikir, dia meneliti wajah Suzy berusaha mencari sesuatu yang disembunyikan oleh yeoja itu namun dia tak menemukannya.

“aku jujur Myungsoo-ah…kau masih tak percaya? Sumpah tidak ada tujuan lain…sudahlah kau segera tidur…” Ucap Suzy yakin melihat pandangan tak percaya Myungsoo padanya.

“kau juga tidur…besok kita akan ke sekolah kan” Ucap Myungsoo akhirnya tak mau lagi mempermasalahkan tentang alasan Suzy mau bertindak baik padanya kali ini.

“eoh…setelah kau tidur aku akan tidur..palli tutup matamu” Suzy memaksa menutup mata Myungsoo agar dia bisa cepat terlelap.

“ya ya…lepaskan tanganmu itu aku akan tidur” Gerutu Myungsoo menarik paksa tangan Suzy yang berada di atas matanya itu.

“aigoo…kyeopda…” Suzy tersenyum lebar sembari mengusap kepala Myungsoo, “jalja Myungsoo-ah…” Lanjutnya.

“ehm…jalja…”

TBC

Kebetulan nih author lagi kerja tugas di warkop jadi sekalian upload aja nih 🙂 wkwk…sbenarnya niatnya mau upload jumat nanti tapi kerena kebetulan semalam lagi lancar ngetiknya jadi bisa selesai hari ini 😀 hehe berterima kasihlah sama tugas author…karena tugas itu author jadi ke warkop buat ngepost ini 😉 kekek

oh ya mian kalo ceritanya seperti ini yah….keke idenya mengalir begitu saja 😀

comment aja yah ^^

131 responses to “[Request] Girl Next Door Part 3

  1. ya ampun mereka berempat bener-bener sahabat karib ya
    sampai-sampai pemikiran suzy sama chanyeol luhan sama kalo myung mendingan sakit biar nurut kaya gitu 😀
    itu pas moment myung mau nolong suzy kaya pas momentnya yoonjae mau nolongin siwon 😀
    tapi suka banget sama moment itu..
    sampe-sampe myung bela-belain nolongin suzy padahal kondisinya masih sakit,
    aaa suka banget banget banget sama myungzy momentnya hihi

    Liked by 1 person

    • bener…wktu mikir momen myungzy mau dibuat seperti apa tiba” saja momen yoonjae ama siwon muncul…jdi author make yg itu deh…tapi author buat feelnya beda dari yoonjae ama siwon….kekeke…walaupun adegannya sama tapi feelnya beda… 🙂

      Like

  2. wah tumben2an nih suzy begitu sama myungsoo… dan lagian kenapa myungsoo yg ditelp kl ada apa2 ya… hmm jangan2 nih… hehehe lanjut thor… ditunggu next part…

    Liked by 1 person

  3. Owh….co cweet suzy and myungie….
    Semoga…kedepannya lebih co cweet lagi….

    Next part thor….

    Vampire in love part 7b juga ditunggu next part thor….

    FIGHTING….♥♥♥

    Like

  4. Myungzy so sweet xD.
    suzy kepo tuh sama sehun&soojung wkwk….
    udahlah suzy sebenernya suzy itu.. cintanya sama myung..tapi belum sadar(?) …wkwk..
    di tunggu aja kabar baiknya ;p

    daebak thor.. next next

    Like

  5. siapa tuh namja yg ngikutin suzy??
    myung walaupun sakit,prioritas tetep suzy!!mereka sekamarkah??coba suzy bisa liat perhatian myung n move on aja dari sehun!
    kira2 ada kejadian apakah yg bikin suzy sadar akan perasaan n perhatian myung??
    hemm,,ditunggu ya next part’a!!
    fighting

    Like

  6. Suka sukaa… 🙂
    MyungZy momentnya aku suka banget thor. 🙂
    Suzy akhirnya ngerawat myungsoo yg lagi sakit. 🙂
    Gomawo dah update ya thor, n ikut bersyukur karena tuganya itu jadi ff ini langsung dipost. 🙂
    Next part ditunggu thor.

    Like

  7. uwaaaaahhhh… semoga dengan keberadaan Sehun di rumah Soojung yg baru dketahui Suzy bisa mengubah tekadnya untuk dkat dngan Sehun.. aigoo mulai ada sinyal2 cinta terselubung dri Suzy untuk Myungsoo Nih… daebakk.. lanjut thor tpi jngan kelamaan yaaaaaaaaaaaaah,.. #Jeball… :*

    Like

  8. Aigio myung manis bngt klo sakit kekekeke
    Knp soojung jutek gitu suzy datang, buknnya dia tak suka sehun kecuali kalo sebaliknny
    Myung kau keliatan bngt klo suka suzy 😀 tpi emng syzyny aja yg ahak lemit ga sadar krkekejw
    Next thor

    Like

  9. Suka bgt sama part ini. Myungzy nya so sweet ~
    Dua2nya udh sama2 perhatian, sama2 khawatir juga aduh knpa blum jadian *plak kkk~
    Next ditunggu 😉

    Like

  10. Di part ini myung bner2 so sweet, manly dan kliatan bgt kalo dia suka suzy. Tapi suzy-nya ga peka2, boro2 peka sama perasaan myung. Dia aja gatau kalo myung itu lgi sakit -_- ck
    Suzy sibuk mendekati sehun, sdangkan di depan matanya ada seorg lelaki yg juga mencoba meraih hati-nya. Bner2 deh
    Gomawo ne tugas, karna mu oen ogi jadi cepet updateny kkk next part ditunggu oen, fighting^^

    Like

  11. myungsoo walapun sdng sakit tp dia mengabaikannya hanya untuk menolong suzy dan menghawatirkannya.
    kpn suzy akan sadar bahwa myungsoo mencintai suzy,,
    next ^^

    Like

  12. cie. .cie. .suzy myungsoo. . .ehm. .

    mereka bnr2 pnya rasa dh kyk.y , , pas d gang it knpa suzy kefikirannya buat nelf0n myungs0o, gk chanye0l or luhan? hay0o. .myung jg . .saking panik.y ampe gk pake sandal keluar rumah n jg lupa kalo dia lg sakit. .kk~

    Like

  13. Cie suzy cie myungsoo…. dibela”in nolongin suzy pas lagi sakit. Myungsoo emang daebak. Ehh suzy suka sama sehun to?? Kok seneng banget sih di tlpn sehun.
    Ditunggu part selanjutnya eonn 🙂

    Like

  14. Manis x si..myungzy ni…
    waahh luhan..bnr“ deh..tiap bkin mknan np sllu bkin myung skit perut..kkkk
    soo jung bnrny jg suka ma sehun y? pi kyny dy gengsi wat ngakuinny…
    hmm..untng myung dtgny cpt..
    mg suzy cpt nydar klo bnrny dy n myung sm2 da hti..kkk
    lnjut thor..

    Like

  15. Aigoo..myung lucu banget sih kkk~
    Kasian suzy,kalau misalnya tadi myung gk nyelametin dia..udah gk tau deh gimana kelanjutannya haha
    Penasaran thor..next part jan lama2 haha/maruk/? XD

    Like

  16. kepo bingit sehun sama soojung itu hubungannya apa? terus kayaknya jiyoung kenal yaah sama sehun..solma..ada hubungan kah *ngalurrngidulhahah*, aaahhhhh myung kapan suka sama suzy ? ihihiihi, nextnya! fighting!!

    Like

  17. kasian myungie sakit…
    eh 3 temannya malah seneng krn gak kayak mayat hidup
    ckckkck….
    makin seru n keren ceritanya
    dan bikin penasaran
    next part,, ditunggu^^

    Like

  18. aigo , myung romantis banget ! rela lari2an pas lagi sakit gara2 dapet telpon suzy di ikutin orang ..
    suzy juga khawatir banget pas tau myungsoo sakit ..

    Like

  19. Kasian myungsoo.
    Lagi sakit tapi orang tuanya nggak ada 😦
    Tapi seri. Myungsoonya keren langsung jemput suzy dalam keadaan sakit 😀

    Like

  20. suzy perhatian bgt ama myunggg . kayak nya suzy gag sadar kalo sebenarnya dia suka ama myungsoo >.< ayooo cepet sadarrrr suzyy~ah

    Like

  21. d awal aga sebel klo suzy ga ada perhatiannya k myung….tpi d akhir suka bngt sma perhatiannya suzy k myungsoo…
    lanjut…

    Like

  22. waaah banyak myungzy moment!!!! jjang!!
    myung kamu bener bener jjang!!! disaat sakit kamu masih tetep mau nolongin suzy bahkan kamu ga peduli sama keadaan kamu bener bener so sweet banget 🙂
    uri suzy juga perhatian banget sama myung :)) aigoo emang couple yang paling jjang!!! hehehe

    Like

  23. ohoooo finally myungzy sweet moment >_< oh sekarang yang pedemeter tinggi bukan sehun myungsoo aja tapi suzy juga ck..ck..

    Like

  24. sumpah demi apa ya… myungpa rela mendatangi suzy… walu myungpa lagi sakit dan sampai terjatuhh…
    aigooo oppa… so sweet bgt…. huuaaa….

    Like

  25. aigoo… myungzy… ikhh… kyeoptaaa 😁
    sweet bgt.. di chap ini byk myungzy moment… nan joha.. jinjja thor 😀
    Itu soo oppa manis bgt… masih aja nolong suzy padahal sedang sakit, smpai gak make sendal segala lagi jatuh juga saking terburu2nya. uuhh terharu jadinyaa :”)

    Like

  26. aigo mereka bener” ne? sahabat sakit mereka bela”in ngk msuk sekolah.
    oh ia bnr y kta canyeol sma luhan d susul suzy pas tau myungsoo sakit ( myungsoo sakit jadi penurut sma ngk kayak mayat idup lagi, malah merka pngin mungsoo skt aja. haahaaaa 😀 kyeopta )

    Like

  27. myungsoo neomu Jjang….berkorban banyak buata suzy
    Suzy buka matamu dan lihatlah myungsoo jangan pangeran hunnie mu itu aigoo jadi senai juga kalo lagi pary HunZy

    Like

  28. Myung peduli bgt ama suzy, ampe dia lg sakit pun bela”in dateng pas suzy nelpon. Jatoh jg lg tadi. Aduhh poor myungie. Suzy tumben nih perhatian bgy ke myung. Something bgt nih hehehe..

    Like

  29. Aigo untung myung dateng tepat waktu coba kalau enggk aduh bisa habis riwayat suzy yg ada di tangan penguntit nh, akh suzy perhatian banget deh ama myung, jdi bikin aq senyam senyum sendiri nh. Tetap semanget yah thor wat bikin fanfic’a ne
    Fighting

    Like

  30. Sehun suka ma Soojung. Tapu Soojung kayaknya gak suka ma Sehun..

    Aigoo.. Myungsoo daebak bgt dah.. Lagi sakit smpe udh gak mikirin diri sendiri, lsg nyusul suzy..
    Segitu khawatirnya kah?
    Semoga stelah ini ad momen yg bikin myungzy makin dekat.. kkk..

    Like

Give Your Feedback Please