First Valentine (1 of 3)

First Valentine

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Find yourself

Genre : Romance, Fluff

Rating : PG-15

Type : Threeshots

Sorry For Typo~

Annyeong~ author muncul dengan FF bertajuk Valentine nih…hihi, seharusnya FF ini di publish saat Valentine kemarin, tapi karena ada kendala yang tak dapat dihindari jadi baru bisa di publish sekarang. Haha maaf kalo suasana Valentinenya gak ngefeel, kan dipostnya gak barengan dengan harinya…jadi daripada ide FF ini sia-sia, keburu tanggung jadi author posting sekarang aja, selagi kalian nunggu buat updatean FF baru 😀

Happy reading ^^

 

Part 1

 

-Valentine-

Sebuah kata yang mampu membuat para gadis yang ada di belahan bumi manapun merasakan yang namanya kebahagiaan. Hari di mana para gadis-gadis tersebut terbuai dengan event-event yang mereka buat sendiri untuk namja yang disukainya.

-14 Februari-

Tanggal tersebut merupakan tanggal hari kasih sayang, di mana biasanya sang yeoja akan memberikan sesuatu yang special pada teman namjanya. Entah itu kekasihnya maupun seseorang yang sedang ditaksirnya.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di tanggal dan bulan yang sama dengan suasana yang tak berbeda, hari di mana seharusnya menjadi hari  bahagia bagi semua yeoja, namun tidak dengan yeoja ini. Berkali-kali ia mendengus kesal mendengar pembicaraan teman-temannya yang bingung akan memberikan apa untuk kekasih mereka masing-masing. Sementara dia? Mungkin sudah takdirnya untuk hidup dan menyandang status jomblo sejak lahir. Tak pernah ada satu priapun yang menarik perhatian dan konsentrasinya.

Berkali-kali mengeluarkan helaan nafas kasarnya pertanda bahwa ia sudah bosan mendengar ocehan temannya itu, namun seakan di anggap angin lalu hembusan nafas yeoja ini di indahkan begitu saja dan teman-temannya malah semakin asyik melanjutkan pembicaraan mereka.

Sehingga salah satu dari mereka menangkap wajah yeoja ini yang sedang di tekuk dan samar-samar medengar helaan nafas yang terus menerus keluar dari mulutnya. Temannya tau bahwa yeoja ini tengah bosan karena harus mendengar celetuk-celetukan mereka yang sama sekali tak penting menurut yeoja ini

“Bae Suzy! sampai kapan kau mau begini terus eoh?” Yeoja ini, Bae Suzy. Dia menatap malas salah satu temannya yang menanyakan sesuatu yang tidak di mengertinya.

“begini apa Soojung-ah?” Tanya Suzy malas, yeoja yang di panggil Soojung itu mendengus sebal dan mencolek satu yeoja lagi yang ada di sampingnya.

“heh…semakin hari aku rasa otakmu semakin bergeser Suzy-ah…maksud Soojung itu sampai kapan kau mau menjomblo seperti ini?” jelas yeoja di samping Soojung, Suzy mengerti sekarang maksudnya dan dia lebih memilih diam tak menjawab pertanyaan kedua sahabatnya itu.

“benar yang dikatakan Jiyeon Suzy-ah…kau sudah berumur 21 tahun dan sampai sekarang masih belum memiliki kekasih…apa kau tidak ingin merasakan bagaimana hari valentine bersama seorang kekasih eoh? Tinggal dua minggu lagi hari valentine tiba Suzy-ah” Timpal Soojung saat tak mendengar suara yang keluar dari mulut Suzy.

“heh, untuk apa seorang kekasih kalau ujung-ujungnya nanti juga akan berpisah” Gumam Suzy malas mengaduk-aduk cola nya.

“ck, pikiranmu itu terlalu jadul Suzy-ah…belum juga kau mencoba sudah memikirkan tentang berpisah…” Celetuk Jiyeon, “rasakan dulu bagaimana punya kekasih baru berkomentar..kau hanya mengambil kesimpulan dari apa yang kau lihat…belum tentu yang kau lihat itu sama dengan yang kau pikirkan” Sambung Soojung.

Suzy mendengus kesal lagi, entah sudah yang keberapa kalinya. Kalau sudah begini apa yang harus dia lakukan? Kedua sahabatnya sudah mengeluarkan kalimat andalan mereka yang mampu membuat Suzy membekap mulutnya rapat-rapat, karena sama sekali tak ada jawaban yang tepat untuk Suzy lemparkan atas pernyataan kedua temannya ini, meski dia sudah bekerja keras untuk memutar otaknya namun masih juga tak menemukan jawaban yang tepat.

“baiklah…yang kalian katakan memang benar, tapi…aku tidak ingin menjalin hubungan dengan namja yang tidak kusukai, itu sama saja menyiksa diriku…coba kalau kalian yang harus melakukan itu? pasti kalian tidak mau kan?” Ucap Suzy, Jiyeon dan Soojung mendengar dengan seksama jawaban Suzy itu, meskipun jawabannya itu sudah berulang kali dikeluarkannya namun telinga Soojung dan Jiyeon sudah kebal dengan jawaban itu sehingga mereka tak mempermasalahkannya.

“carilah namja yang kau suka” Ucap Soojung, “type namjamu seperti apa? Katakan pada kami, mungkin saja salah satu teman dari pacar-pacar kami ada yang seperti tipemu” Seru Jiyeon, Suzy menimbang-nimbang sebentar seraya mengusap dagunya pelan.

“tipe ideal? Hum…tidak ada tipe khusus sih, tapi aku lebih suka sama namja yang cuek” Ucap Suzy.

“cuek? Aisshh, bukankah namja yang seperti itu yang harus kita hindari sebagai seorang wanita eoh? Andwe andwe…” Tolak Jiyeon keras, “ya! kalian menanyakan tipeku bagaimana, tapi saat ku jawab kalian malah menolaknya” Pekik Suzy kesal.

“huh, baiklah…sekarang aku tanya, kenapa kau bisa menyukai namja yang cuek?” Tanya Soojung.

“itu…karena namja yang cuek merupakan tantangan tersendiri untuk mendapatkan hatinya yang dingin itu…lagipula bukankah tipe namja cuek terkenal romantis kepada yeoja yang disukainya?” Celetuk Suzy, Jiyeon dan Soojung yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya.

“itu hanya ada di drama Bae Suzy…di dunia nyata mana ada namja seperti itu…ckckck” Decak Soojung, Suzy hanya mendelik sebal pada kedua temannya ini.

“namja cuek…mata tajam…hidung mancung…rahang sempurna…badan tinggi tegap…fashionista…wajah tampan…” Gumam Jiyeon dengan pandangan menerawang ke depan, Suzy dan Soojung yang mendengarnya malah mengernyit heran.

“hoho…kau memang tau styleku seperti apa Jiyeon-ah…tak perlu kusebutkan lagi kan? kau sudah menyebutkan semua tipe namja yang kusuka…” Seru Suzy melampirkan gigi putihnya, seketika Jiyeon tersadar dan menoleh pada Suzy.

“aku mendapatkannya…” Ucap Jiyeon, “mendapatkan apa?” Tanya Soojung semakin heran.

“kemarilah…” Jiyeon menyuruh Suzy dan Soojung mendekat sehingga mereka memajukan wajah mereka sedikit sembari menunduk ke bawah membentuk sebuah lingkaran.

“tipe namja Suzy…aku mendapatkannya” Gumam Jiyeon, “jinjja? bagaimana bisa?” Pekik Suzy tertahan.

“ya Jiyeon-ah..bagaimana bisa kau mendapatkan namja sebanyak itu, kau tau sendiri tipe Suzy bukan Cuma satu saja” Celetuk Soojung, sementara Jiyeon melampirkan senyum miringnya.

…

“kau yakin?” Suzy berbalik kembali pada Jiyeon yang berdiri di belakangnya, “hum..1000% yakin!” Jawab Jiyeon.

“apa kau tidak salah ? mana ada namja yang seperti kau katakan itu?” Seru Soojung sama-sama tak yakin dengan Jiyeon.

“cih…kalian tidak mempercayaiku? Aku tidak bohong…ada satu namja yang memiliki semua tipe Suzy…” Jiyeon menatap tajam kedua sahabatnya yang sama sekali tidak mempercayainya.

“tidak mungkin! Kalau dia memang ada pasti aku mengetahuinya” Ucap Suzy, “lagipula kalau namja yang kau katakan itu memang benar ada, dia pasti sangat populer seantero Korea, tapi apa? Kami saja tak mengenalnya” Sambung Soojung.

“sudahlah kalau kalian tidak percaya…aku akan membuktikan pada kalian kalau apa yang kukatakan itu benar”

“caranya?” Soojung dan Suzy sama-sama menaikan alisnya, sementara Jiyeon tersenyum penuh arti.

…

Suzy melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dengan malas, hari ini dia benar-benar lelah. Bagaimana tidak, kedua sahabatnya itu memaksa dirinya untuk ikut beberlanja bahan untuk membuat cokelat, padahal dia sendiri tidak berniat untuk membuatnya.

“Suzy-ah, kau sudah pulang nak?” Seru eomma Suzy dari dalam dapur, “ne eomma…apa yang kau lakukan?” Suzy menghampiri eommanya yang ada di dapur.

“eomma sedang memasak untuk makan malam nanti, cepat bersihkan dirimu kemudian bantu eomma ne” Jawab eommanya, Suzy mengangguk dan kemudian berjalan menuju kamarnya.

“eomma…kenapa masakan hari ini terlihat beda?” Tanya Suzy, dia sudah selesai ganti pakaian dan mandi, sekarang dia tengah mengaduk cap cay yang berada di atas kompor.

“malam ini appamu akan pulang bersama anak temannya yang dari Jepang, jadi eomma menyiapkan ini untuk menyambutnya” Jawab eomma Suzy sambil menata beberapa makanan yang sudah jadi.

“geure? Kenapa dia datang ke rumah ini?”

“dia akan pindah kuliah di sini, kebetulan kedua orang tuanya menetap di Jepang dan tak bisa kembali ke Korea karena pekerjaan, jadi appamu menawarkan untuk anak mereka tinggal di sini bersama kita”

“kenapa harus tinggal di sini? Kenapa anak itu tidak membeli apartemen saja eomma?” Sungut Suzy, dia sangat malas berhadapan dengan orang baru. Cukup appa dan eommanya saja yang tinggal di rumah ini, jangan orang baru lagi.

“kau tidak boleh begitu Suzy-ah…bagaimanapun juga teman appamu itu sudah berjasa banyak pada kita, jadi appamu hanya membalas kebaikannya saja. lagipula bukankah bagus kalau bertambah satu orang lagi? Rumah ini akan ramai” Eomma Suzy menghampiri Suzy sambil mengusap lengannya pelan.

“eomma tau kau tidak suka beradaptasi dengan orang baru lagi…tapi sekali saja ne, kasian anak itu kalau harus tinggal sendiri…” Bujuk eommanya, Suzy mendengus kemudian mengangukkan kepalanya.

“terserah eomma saja…yang penting dia tidak mengganggu ketenanganku di rumah ini” Gumam Suzy pelan membuat eommanya mengulum senyum simpul.

Setelah membantu setengah pekerjaan eommanya, Suzy merasa lelah dan memohon kepada eommanya untuk membiarkannya istirahat sebentar.

“baiklah…kau istirahat saja di kamarmu, kalau appamu sudah sampai eomma akan memanggilmu” Ucap eomma Suzy.

“gomawo eomma..kau memang perhatian…hehe” Seru Suzy sambil terkekeh, dia kemudian melangkahkan kakinya ringan masuk ke dalam kamarnya. Sesampainya di kamarnya dia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya.

Krriiing~ bunyi ponselnya membuat Suzy harus membuka mata yang baru saja beberapa menit tadi dipejamkannya.

“wae Jiyeon-ah?” Sahut Suzy.

“Suzy-ah…besok kau harus ikut denganku ne”

“ke mana?”

“menemui tipe namjamu”

“jinjja?”

“eoh…besok kita akan ke cafe biasa untuk bertemu dengannya saat makan siang”

“ok arasseo…gomawo Jiyeon-ah”

“umm…sama-sama…geure, aku tutup kalau begitu, annyeong”

“ne annyeong”

Setelah menutup teleponnya Suzy memekik kegirangan, tidak disangka ternyata Jiyeon benar-benar ingin membuktikan padanya bahwa namja itu memang ada. Mungkin sekarang dia terlihat aneh karena hanya karena ingin bertemu dengan seorang namja saja dia segirang ini padahal sebelumnya dia bahkan tidak menghiraukan namja yang berada di sekitarnya yang selalu menyatakan perasaannya padanya. Tapi entah mengapa kali ini dia sangat merasa sangat senang dan tidak sabaran untuk bertemu namja yang sama sekali tidak di taunya.

“Suzy-ah…appamu sudah datang, turunlah…” Sahut eomma Suzy dari luar kamar, Suzy yang mendengarnya langsung beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke pintu, tapi sebelum membuka pintu Suzy berbalik sebentar dan memperhatikan penampilannya di depan cermin besar yang ada di samping tempat tidurnya.

“kenapa aku harus mengecek penampilanku?” Gumam Suzy bingung atas tindakannya, sedetik kemudian dia menggeleng pelan dan berjalan keluar menuju ke lantai bawah.

“appa! Bogoshipeo!” Pekik Suzy menghampiri appanya yang berada di ruang tamu, dia langsung berlari dan memeluk leher appanya menyalurkan kerinduannya selama sebulan terakhir.

“oleh-olehku mana?” Tanya Suzy dengan suara manja, “eyy, anak ini…bukannya bertanya apa aku baik-baik saja, malah meminta oleh-oleh duluan” Cibir tuan Bae pada Suzy.

“untuk apa aku bertanya appa…aku bisa lihat sendiri kalau appa baik-baik saja di depan mataku, jadi aku tak perlu membuang tenaga untuk bertanya padamu” Balas Suzy, “aiissh, anak ini selalu saja membalas jika di beritahu…” Dumel tuan Bae, smeentara Suzy hanya cengengesan kecil.

“jadi oleh-oleh?” Suzy menadahkan kedua tangannya di depan dada appanya sambil melempar tatapannya yang menuntut.

“ada di dalam koper, sebentar saja di bongkarnya…kau menyapa anak teman appa dulu” Ucap tuan Bae, Suzy yang baru ingat kalau appanya akan pulang bersama seseorang itu kemudian mengalihkan matanya ke arah sofa yang ada di belakang appanya.

“eoh…” Mulut Suzy terbuka dengan mata yang hampir terlepas itu disertai dengan tubuhnya yang meremang bersamaan dengan darahnya berdesir hebat saat matanya yang bulat itu menangkap sosok namja yang duduk di sofa sembari menatapnya balik. Dari tatapan matanya itu Suzy sudah tau watak dari namja ini seperti apa.

“namja cuek…mata tajam…hidung mancung…rahang sempurna…badan tinggi tegap…fashionista…wajah tampan…” Gumamnya tanpa sadar masih dengan badan yang menegang, tuan Bae yang samar-samar mendengarnya tersenyum simpul.

“hati-hati air liurmu jatuh nak” Bisik tuan Bae ditelinga Suzy kecil membuat yeoja itu tersentak dan mengerjapkan matanya berkali-kali, baru setelah beberapa detik dia baru sadar dengan ucapan appanya itu.

“appa!” Pekik Suzy menoleh pada appanya, “haha, sini aku kenalkan kau dengannya” Ajak tuan Bae, Suzy mengikuti appanya menghampiri namja itu.

“perkenalkan dirimu Suzy-ah…” Ucap appanya, Suzy kemudian berdehem kecil sambil menarik nafasnya dan menatap namja itu.

“annyeonghaseyo choneun Bae Suzy imnida…bangapda…” Ucap Suzy sesopan dan selembut mungkin membuat appanya sendiri membulatkan matanya yang seumur-umur tak pernah dia mendengar anaknya berbicara selembut ini pada orang baru.

“hm…choneun Kim Myungsoo” Balas namja itu singkat dan datar, Suzy mengernyitkan alisnya namun kemudian dia tersenyum kecil.

“annyeong Myungsoo-ssi, aku dengar dari eomma kau akan tinggal di sini kan? aku harap kita bisa jadi teman yang akrab” Seru Suzy girang berusaha untuk menarik perhatian Myungsoo yang sedari tadi tertuju pada tab yang ada di tangannya.

“teman?” Gumam Myungsoo lalu mendongak menatap Suzy, tuan Bae bisa membaca suasana di antara kedua anak muda itu. Dia juga tau sifat Myungsoo bagaimana jadi dia lebih memilih untuk meninggalkan kedua anak itu daripada harus menyaksikan adegan drama yang sebentar lagi akan mereka mainkan.

“kau percaya diri sekali nona” Lanjutnya datar dan dengan wajah yang datar juga menatap Suzy yang kini sudah hampir meledak karena ucapannya.

“mwo?” Suzy berusaha menahan amarahnya, baru kali ini dia sudah ingin memulai untuk menerima dengan senang hati orang yang baru dikenalnya dan dia dengan sendirinya menwarkan diri untuk bisa akrab namun namja ini malah mengatakan hal yang sangat membuat Suzy malu sendiri.

“heh…selain terlalu percaya diri aku rasa kau juga sudah tuli…” Ucap Myungsoo kemudian beranjak dari sofanya dan berjalan menuju kamar yang tadi ditunjukan tuan Bae untuknya.

…

Bunyi dentingan piring akibat sentuhan sendok dan sumpit itu menghiasi ruang makan keluarga Bae malam itu, anak gadis mereka satu-satunya sedari tadi terus saja makan dengan wajahnya yang ditekuk.

“Suzy-ah, kenapa wajahmu seperti itu? apa rasa makanannya tidak enak?” Tanya eomma Suzy, Suzy mendongak dan menggeleng pelan.

“aniyo eomma…masakanmu selalu enak” Jawab Suzy tanpa tenaga, “terus ada apa?”

“biasa yeobo…masalah namja, kau kayak tidak tau anakmu saja” Sahut tuan Bae yang duduk di samping eommanya, Suzy menoleh pada appanya dan menatapnya kesal.

“geure? Apa kau sedang bertengkar dengan kekasihmu?” Tanya eomma Suzy, “bertengkar apanya, kakasih saja tak punya” Gumam Suzy pelan, sedetik kemudian dia menoleh kesamping karena mendengar samar-samar suara kekehan yang keluar dari mulut namja yang duduk di sampingnya saat ini.

“issshh!” Dengus Suzy pelan, dia kemudian menyimpan sumpit yang dipegangnya dan beranjak dari kursinya, “kau sudah selesai? Makananmu belum habis Suzy-ah” Tahan eomma Suzy saat dirinya ingin berbalik.

“aku kenyang eomma…aku mau tidur” Jawab Suzy ketus kemudian berjalan masuk ke dalam kamarnya.

“aisshh, namja itu…sombong sekali dia!” Sungut Suzy saat sudah berada dalam kamarnya, “mentang-mentang wajahnya tampan dia jadi belagu begitu…cih, tidak akan ada yeoja yang menyukaimu kalau sifatmu begitu tuan” Dumelnya lagi seolah-olah orang yang dibicarakannya itu ada di hadapannya saat ini.

…

Matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamar Suzy melalui rongga-rongga jendelanya, Suzy menggeliatkan tubuhnya pelan. Erangan kecil tercipta dari bibir mungilnya bersamaan dengan matanya yang perlahan terbuka.

“Suzy-ah bangun nak…bukannya kau punya kuliah pagi? Mandi sana…” Eomma Suzy membuka daun pintu kamar milik gadis itu membuatnya membuka matanya dengan sempurna dan mendudukan dirinya di atas tempat tidur menatap eommanya yang berdiri di amabang pintu.

“ne eomma…aku akan mandi” Sahut Suzy, eommanya meninggalkan kamar Suzy membiarkan Suzy bersiap.

Setelah 30 menit berlalu Suzy telah siap dengan pakaiannya dan langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi.

“pagi appa…” Seru Suzy menghampiri appanya dan mengecup pipi kirinya, “pagi chagi…eoh, kau terlihat segar…” Balas appanya, Suzy hanya tertawa pelan lalu duduk di tempatnya biasa duduk.

“jangan makan dulu…panggil Myungsoo untuk sarapan lalu kita sarapan bersama” Sela eomma Suzy sebelum dirinya mengambil sendok untuk menyantap sarapan di depannya.

“kenapa harus aku eomma? Kalau dia ingin sarapan dia pasti akan turun sendiri” Gerutu Suzy, sebenarnya dia masih kesal atas kelakuan namja itu semalam. Tak terlintas di otaknya alasan mengapa namja itu begitu dingin kepadanya.

“kau jangan begitu Suzy-ah…cepat panggilkan atau kau tidak akan sarapan” Titah appanya, Suzy merengut kesal namun dia tetap melangkahkan kakinya menjauhi ruang makan dan menghampiri kamar Myungsoo.

“Myungsoo-ssi…turunlah untuk sarapan” Sahut Suzy sembari mengetuk pelan pintu kamar Myungsoo, merasa tak ada respon Suzy mendengus sebal dan langsung saja membuka kenop pintu kamar itu.

Pintu kamar Myungsoo terbuka menampilkan sosok Suzy bersamaan dengan pintu kamar mandi yang juga terbuka menampilkan sosok Myungsoo dalam keadaan topless dan hanya memakai sebuah jeans hitam menutupi kaki jenjangnya dan handuk kecil yang melingkar di lehernya menahan air yang menetes dari rambutnya yang basah.

“aaarrggghhh!!!” Suzy sontak berteriak kencang dengan kedua tangan yang menangkup wajahnya saat melihat badan Myungsoo yang terekspos jelas di depannya itu. Myungsoo yang tersentak kaget sontak menatap garang Suzy yang berdiri di depan kamarnya itu.

“apa yang kau lakukan di kamarku?” Tanya Myungsoo, Suzy sedikit membuka sela-sela jarinya dan mengintip keadaan di depannya, namun belum sedetik dia kembali merapatkan jari-jarinya dan membalikkan badannya ke belakang karena mendapati Myungsoo tepat berada di depannya saat ini masih dalam keadaan topless.

“sarapan sudah siap setelah pakaian segeralah turun” Tutur Suzy dengan cepat tanpa jeda membuat Myungsoo sedikit sulit mendengarnya.

“mworagu?” Myungsoo memajukan langkahnya ke depan dan menyembulkan kepalanya dari arah samping menatap Suzy yang masih menutup wajahnya. Suzy merasa tubuhnya yang menegang itu karena jarak antara dirinya dan Myungsoo yang terlampau dekat membuatnya tak bisa berkata-kata dan hanya bergumam tak jelas.

“bisakah kau ulangi? aku tak mendengarnya” Ucap Myungsoo, dia tersenyum kecil saat merasakan Suzy tersentak di kala tangannya menurunkan tangan Suzy agar tak menutupi wajahnya.

“aku bilang turun sarapan segera!” Pekik Suzy dengan mata yang tertutup menyembunyikan kegugupannya lalu dengan cepat meninggalkan tempat itu sebelum dirinya semakin gugup dibuat oleh Myungsoo.

“ck…” Myungsoo hanya berdecak pelan lalu terkekeh melihat sikap Suzy itu, dia kemudian masuk ke dalam kamarnya dan segera memakai pakaiannya.

…

“Myungsoo-ah kapan kau akan masuk kuliah?” Tanya eomma Suzy saat semuanya sedang menyantap sarapan pagi mereka.

“besok aku akan mulai masuk omoni” Jawab Myungsoo dengan sopan, Suzy mencibir pelan melihanya.

“cih, di depan eomma saja dia terlihat jadi namja sopan begitu…” Batin Suzy menggerutu.

“geure? kalau begitu kau harus mengajak Myungsoo untuk melihat-lihat kampusmu Suzy-ah” Sahut appa Suzy, membuatnya hampir saja mengeluarkan isi makanan yang ada di dalam mulutnya.

“ne?” Tanya Suzy setelah menelan habis semua makanan yang ada di mulutnya, “iya…kau harus jadi guide Myungsoo..dia akan jadi mahasiswa baru di kampusmu…benarkan Myungsoo?” Jawab appa Suzy lalu menoleh pada Myungsoo.

“ne” Jawab Myungsoo sembari tersenyum, Suzy menlongo tak percaya. Dia mendelik menatap tajam Myungsoo yang malah tersenyum kepadanya, lebih tepatnya tersenyum palsu.

“cih…aku harus berada di kampus yang sama dengan namja sombong ini? andwae!” Suzy memekik dalam batinnya.

“ya ya..pelan-pelan makannya, nanti kau tersedak” Ucpa eomma Suzy saat melihat Suzy dengan cepat menlahap sarapannya.

“aku selesai! Aku berangkat…eomma, appa annyeong” Pamit Suzy segera,tanpa menunggu jawaban dari kedua orang tuanya Suzy langsung melesat keluar dari rumahnya. Tak tahan untuk berada di dekat namja yang fake menurutnya.

“anak itu kenapa?” Gumam appa Suzy bingung melihat kelakuan anaknya, “molla..dia semakin hari semakin aneh saja” Balas eomma Suzy. Sementara Myungsoo hanya terkekeh pelan.

“ah iya Myungsoo-ah, hari ini kau akan keluar?” Tanya appa Suzy pada Myungsoo.

“ne, aku ingin bertemu dengan teman lamaku” Jawab Myungsoo.

“geure? kau pikir tidak…baru mau aku menyuruhmu untuk menjemput Suzy” Ucap appa Suzy sedikit kecewa.

“aku bisa menjemputnya setelah bertemu dengan temanku…” Sahut Myungsoo, appa Suzy seketika tersenyum penuh arti.

“kau memang bisa diandalkan” Myungsoo hanya tersenyum membalas pujian appa Suzy kepadanya, lalu kembali meneruskan sarapannya yang tertunda.

…

Kedua yeoja itu terus memperhatikan tingkah sahabatnya yang satu ini, dari awal menginjakkan kakinya ke kampus dia terus saja mengomel tak jelas dan menunjukkan wajahnya yang terlihat ditekuk itu.

“ya Bae Suzy! kau kenapa sebenarnya eoh?” Pekik Soojung tak tahan melihat Suzy terus-terusan menepuk meja di depannya sembari menggerutu tak jelas.

“apa kau sudah tidak waras? Omona! Apa yang harus aku katakan pada Seungho oppa? Temannya pasti tidak mau mendekati yeoja yang sudah tak waras” Pekik Jiyeon tertahan dengan wajah terkejutnya, Plaak~ langsung saja Jiyeon mendapat sebuah jitakan dari tangan mulus Suzy.

“ya! jugullae eoh? Siapa yang tidak waras katamu?” Pekik Suzy kesal, Jiyeon hanya meringis pelan.

“terus kenapa kau seperti ini? tidak biasanya kau datang ke kampus dengan keadaan sedang kesal” Tanya Soojung, lagi-lagi Suzy mendengus kesal. Dia menyandarkan punggungnya ke sandaran bangku.

“semalam appa pulang dari Jepang dan membawa anak temannya untuk tinggal di rumah kami” Ucap Suzy, Soojung dan Jiyeon terlihat antusias mendengarnya.

“geure? namja? Tampan?” Tanya keduanya, Suzy menatap tak percaya kedua sahabatnya itu bisa mengeluarkan pertanyaan yang sama persis dan di waktu yang sama pula.

“eoh..namja dan tampan…” Jawab Suzy malas.

“jinjja? senangnya…terus kenapa kau malah terlihat kesal begini?” Pekik Jiyeon.

“seharusnya kau senang Suzy-ah…” Lanjut Soojung, Suzy hanya memutar bola matanya.

“yah sih dia memang tampan…tapi sifatnya itu benar-benar menyebalkan!” Ucap Suzy dengan wajah kesalnya.

“menyebalkan? Maksudmu?” Tanya Soojung, Suzy menarik nafasnya pelan lalu menceritakan semua kejadian pertemuan pertama dengan Myungsoo, bagaimana dia memberanikan diri untuk memperkenalkan dirinya dan mengajak Myungsoo untuk bisa akrab dengannya namun ditolak mentah-mentah olehnya. Dan bagaimana namja itu tersenyum di depan kedua orang tuanya sementara di depannya dia tak berbeda jauh dengan sebuah bongkahan es.

“bagaimana bisa ada namja seperti itu?”

“wajah tampannya benar-benar terbalik dengan sifatnya”

Gumam kedua yeoja itu setelah mendengar cerita Suzy dengan lengkap, “nah makadari itu aku merasa sangat kesal…apalagi dia akan masuk ke sini…itu berarti aku akan tiap hari melihat tingkahnya yang menyebalkan itu” Gumam Suzy pasrah.

“tapi tunggu…dari ceritamu mengenai namja itu…bukankah dia tipemu? Bukankah kau menyukai namja yang cuek?” Tanya Soojung.

“eoh…dia memang tipeku dari ujung kepala sampai ujung kaki..geunde…sifatnya terlampau dingin…aku tak menyukainya”

“kau sendiri yang bilang bahwa itu adalah tantangan tersendiri untukmu…kenapa sekarang malah berbicara yang sebaliknya?” Giliran Jiyeon yang bergumam.

“tapi tidak secuek itu Jiyeon-ah…maksudku..cuek yang…ah kalian simpulkan sendiri saja namja yang aku mau itu seperti apa” Ucap Suzy menjelaskan. Jiyeon dan Soojung hanya menganggukan kepalanya.

“ah, bagaimana dengan namja yang kau katakan itu?” Tanya Soojung pada Jiyeon, “namja?”

“eoh, namja yang mau dikenalkan ke Suzy? apa jadi siang ini?” Tanya Soojung, Suzy ikut berbinar dalam percakapan Soojung dan Jiyeon.

“maja maja, otthae? Jadikan?” Tanya Suzy tak sabaran.

“ne…Seungho oppa sudah memberitahuku pagi ini kalau dia akan bertemu dengan temannya itu” Jawab Jiyeon, Soojung dan Suzy memekik senang mendengarnya.

“tapi kau belum menjawab pertanyaanku..namja ini, kenapa aku tak mengenalnya? Bukankah dia seharusnya populer?” Tanya Soojung lagi, Suzy mengangguk setuju.

“itu…kata Seungho oppa dia pindah dari Korea sejak lulus dari SMP, dan baru sekarang lagi kembali ke Korea makanya dia tak dikenal di sini…” Jelas Jiyeon.

“geure? huaa…apa kau sudah melihatnya?” Tanya Suzy.

“sudah sih…tapi hanya lewat foto saat kelulusan SMPnya, dari yang aku lihat di memang benar-benar tampan” Jawab Jiyeon lagi, Suzy semakin berbinar.

“aku sudah tak sabar siang ini….” Gumam Suzy dengan wajah girangnya, Jiyeon dan Soojung hanya terkekeh melihat Suzy yang terlihat begitu antusias itu.

…

Namja yang memiliki tubuh tinggi tegap itu berjalan memasuki salah satu cafe yang berada di sekitar kawasan myeongdong. Dentingan berbunyi kala pintu itu terbuka membuat pengunjung cafe seketika menoleh ke arah pintu masuk dan terdiam di tempat mereka.

Dengan tatapan-tatapan yang menatap takjub dirinya, namja itu melangkahkan kakiknya menuju salah satu meja yang berada di sudut cafe tersebut. Dan si sana sudah terdapat seorang namja lain yang sudah membuat janji dengannya.

“beberapa tahun tak bertemu sepertinya kau tambah populer eoh?” Sahut namja yang memperhatikan langkah temannya tadi saat menghampirinya.

“jangan menggodaku Seungho-ah” Ucap namja itu terkekeh lalu duduk di hadapan Seungho.

“aku tidak menggoda…kau benar-benar populer…bisa kau lihat mereka semua sampai sekarang tak melepaskan pandangan mereka darimu” Ucap Seungho sedikit berbisik lalu mengedikkan dagunya pada para yeoja yang tak mengalihkan pandangan mereka dari namja di depannya.

“cih…sudahlah jangan berkata yang tidak-tidak…hum…kenapa kau mengajakku ketemu hari ini?” Tanya namja itu mengalihkan pembicaraan.

“eoh maja…ini sebenarnya permintaan kekasihku” Ucap Seungho, namja di depannya mengerutkan keningnya bingung.

“ah begini…waktu itu aku menceritakan tentangmu kepada kekasihku…aku bilang teman lamaku akan kembali ke Korea, setelah beberapa hari kemudian dia datang padaku dan menanyakan kapan kau akan kembali…setelah mengatakan kapan kau pulang dia langsung menyuruhku untuk mempertemukan dirimu dengannya hari ini” Jelas Seungho, namja di depannya mengangguk-angguk.

“geunde…untuk apa?”

“molla…katanya dia ingin mengenalkanmu dengan teman yeojanya…yang aku tau sih temannya itu sama sekali belum pernah punya pacar, mungkin ingin menjodohkanmu dengannya” Ucap Seungho.

“mwoya? jadi dia mau menjodohkan aku dengan temannya? Maldo andwae..aku bahkan tak mengenalnya”

“maka dariitu dia ingin bertemu hari ini agar bisa mengenalkanmu padanya”

“ck…ada-ada saja…jaman sekarang apa masih ada yeoja yang belum memiliki pacar? Bukannya diluar sana semua yeoja sama saja? selalu bergonta ganti pasangan…aku benarkan?”

“molla…” Jawab Seungho acuh, saat medengar denting pintu yang berbunyi Seungho sontak menoleh pada arah pintu.

“ah itu mereka datang…” Ucap Seungho, namja itu menoleh ke belakang dan mendapati dua yeoja yang berjalan ke arah mereka.

“Bae Suzy?”

…

“Jiyeon-ah kau yakin aku tak perlu mengganti baju?” Tanya Suzy saat berjalan menuju cafe, “eoh tak perlu…kau sudah cantik Suzy-ah” Ucap Jiyeon.

“geure? tapi inikan baju yang aku pakai dari pagi tadi” Gumam Suzy.

“gwenchana…teman Seungho oppa tak akan melihat bajumu juga…kajja kita masuk” Ucap Jiyeon membuka pintu cafe tujuan mereka.

Jiyeon melihat Seungho yang melambai padanya dan duduk dengan seorang namja, dengan cepat Jiyeon menarik Suzy untuk berjalan ke sana.

“Bae Suzy?” Suzy mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk saat mendengar sebuah suara yang lumayan familiar di telinganya.

“eoh…Kim Myungsoo?” Suzy membulatkan matanya menatap namja di depannya sembari menunjuk namja itu dengan telunjuknya yang lentik.

Sementara Jiyeon dan Seungho hanya menatap kedua insan itu bergantian dengan wajah bingung mereka.

“apa mereka saling mengenal?” Batin keduanya sambil melempar tatapan masing-masing.

TBC

 

FF ini hanya threeshoots (rencananya) sama dengan FF author sebelumnya yang Yours Should Be Mine. Melihat respon dari FF itu membuat author senang karena banyak yang menyukainya, reviewnya juga tidak mengecewakan J jadi author berniat untuk kembali membuat threeshoots dengan genre yang tak jauh berbeda dari YSBM.

Walaupun ceritanya terkesan absurd gini tapi tetep di beri comment yah J biar authornya semangat ahaha~

 

NB : yang nungguin GND part 6 harus lebih bersabar lagi ne J entah mengapa author lagi malas buat ngetik kelanjutan FF itu jadi gak bisa update dalam waktu dekat. Sorry~