First Valentine (2 of 3)

First Valentine

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Find yourself

Genre : Romance, Fluff

Rating : PG-15

Type : Threeshots

Sorry For Typo~

Part 2

Suasana di salah satu meja yang ada di dalam cafe itu terlihat begitu menegangkan. Bagaimana salah satu dari mereka masih terus-terusan melemparkan tatapan tajamnya pada salah satu yeoja di sana.

Suzy kini duduk sembari menatap Jiyeon yang duduk di hadapannya sembari melipat tangan di depan dada.

“Su…Suzy-ah…mianhae, aku tak tau?” Ucap Jiyeon akhirnya membuka suaranya. Setelah mendengar penjelasan dari bibir Suzy mengenai Myungsoo.

Suzy hanya mendelik tak menyangka bahwa namja yang di maksudkan oleh Jiyeon itu adalah Myungsoo. Namja yang semalam sudah menolak dirinya mentah-mentah di hadapan appanya sendiri.

“aku pergi” Ucap Suzy beranjak dari duduknya, “ah, chamkan…kenapa harus pergi? Kita sudah terlanjur datang…duduklah sebentar” Tahan Seungho berusaha untuk mencairkan suasana.

“jwesonghamnida Seungho-ssi…tapi sepertinya aku tidak ada urusan untuk berada di sini…geurom…aku pamit…Jiyeon-ah sampai bertemu besok” Ucap Suzy lalu pergi meninggalkan tiga orang itu.

“ehmm…Myungsoo-ssi, maafkan perbuatan Suzy ne…aku tidak tau kalau ternyata kau adalah anak dari teman appanya yang dia ceritakan itu” Ucap Jiyeon memasang wajah tak enaknya, Myungsoo hanya tersenyum pada Jiyeon.

“gwenchana” Gumamnya pelan.

“jinjjayo? Tapi aku merasa tak enak karena sudah menyuruhmu datang tapi Suzy malah pergi begitu saja” Ucap Jiyeon merasa bersalah.

“aku dan Suzy sudah saling mengenal jadi tidak apa-apa kalau dia pergi” Jawab Myungsoo.

“isanghae…” Gumam Jiyeon sembari menggaruk ujung kepalanya, Seungho lantas menoleh padanya dan memasang wajah bertanya.

“apanya yang aneh Jiyeon-ah?” Tanya Seungho, Jiyeon mengerutkan keningnya lalu memandang Myungsoo yang kini melempar senyumnya padanya.

“apa yang Suzy ceritakan tentangmu sepertinya tidak benar…karena yang aku lihat sekarang kau tidak semenyebalkan apa yang dibilangnya” Ucap Jiyeon menatap Myungsoo. Seketika Myungsoo terkekeh pelan mendengarnya.

“geure? dia mengatakan bahwa aku menyebalkan? Ckck…” Decak Myungsoo, sementara Jiyeon dan Seungho hanya menatapnya bingung.

…

Suzy mendengus kesal, ini mungkin sudah keseribu kalinya dengusan itu keluar dari mulutnya. Dia melangkahkan kakinya dengan malas ke dalam rumahnya.

“aku pulang” Seru Suzy, dia kemudian langsung berjalan ke arah kamarnya, “eoh kau sudah pulang? Myungsoo mana?” Eomma Suzy yang baru saja keluar dari kamarnya menatap heran Suzy yang pulang sendiri.

“molla…kenapa menanyakannya padaku” Delik Suzy sebal lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke kamar.

“issh…padahal aku sudah berharap bahwa namja itu benar-benar tipeku…ternyata dia Kim Myungsoo si namja super duper menyebalkan itu” Gerutu Suzy sembari melemparkan tasnya ke sembarang arah.

“sepertinya aku benar-benar membenci namja itu…aaahhh, kenapa appa harus membawanya pulang sih?” Pekiknya dengan kesal.

Tok tok tok~

“Suzy-ah bisa bantu eomma?” Sahut eomma Suzy dari luar, “ada apa?” Suzy membuka pintunya dengan malas.

“bantu eomma mengangkat barang-barang yang sudah tidak dipakai ke gudang belakang” Ucap eommanya, Suzy menghela nafas lalu mengangguk.

“arasseo, aku ganti baju dulu” Ucap Suzy lalu masuk kembali ke dalam kamarnya.

…

“aigoo…himdeuro…” Lenguh Suzy menjatuhkan dirinya di atas sofa setelah memindahkan semua barang yang tidak dipakai ke dalam gudang bersama eommanya.

“masa baru segitu saja kau sudah lelah Suzy-ah? eomma saja yang sudah tua masih kuat begini” Ucap eommanya sembari meletakkan cola di atas meja.

“aisshh…kau dan akukan beda eomma jadi wajar kalau aku capek” Jawab Suzy meminum colanya dalam sekali teguk.

“ckck, seharusnya yang mengatakan itu eomma Suzy-ah…masih muda begini tapi kekuatannya sudah seperti orang tua saja” Decak eommanya membuat Suzy mendengus sebal.

“eoh…Myungsoo-ah kau sudah pulang?” Eomma Suzy yang hendak kembali ke dapur itu terhenti saat melihat Myungsoo memasuki rumah.

“ne omoni…” Ucap Myungsoo tersenyum, Suzy menoleh kepada Myungsoo yang kini tersenyum kepada eommanya hanya mencibir pelan kemudian kembali memfokuskan matanya pada tv.

“heh…” Suzy melirik tajam Myungsoo yang kini duduk di sofa tepat di sampingnya.

“acaranya sungguh membosankan” Gumam Myungsoo dingin, dia lalu meraih remot yang ada di ada meja membuat Suzy mendelik kesal padanya.

“apa kau tidak melihat aku sedang menonton Myungsoo-ssi?” Gumam Suzy dengan ketus sembari melirik tajam ke arah Myungsoo yang sedang duduk santai sambil menekan-nekan remot tv untuk mencari siaran.

“ani” Jawab Myungsoo datar membuat Suzy memutar bola matanya tak kalah kesal.

“aisshh jajeungna!!!” Pekik Suzy lalu beranjak dari sofa, daripada harus meladeni sifat dingin Myungsoo itu mending dia berselancar di dunia mimpinya yang indah.

…

Braaak~ Suzy menjatuhkan buku-bukunya ke atas meja sontak membuat kedua temannya itu terlonjak kaget.

“ya waegeure? Pagi-pagi wajahmu sudah kusut begini?” Tanya Soojung, Suzy merengut sembari memijit pelipisnya kesal.

“Suzy-ah, apa kau masih marah masalah kemarin eoh? Mianhae aku benar-benar tak tau” Jiyeon mengamit tangan Suzy sembari memelas kepadanya.

“huh gwenchana, kau tidak salah kok…” Gumam Suzy melemparkan senyumnya, Soojung mengerutkan keningnya bingung dengan kedua sahabatnya.

“apa yang sedang kalian bicarakan?” Tanya Soojung, Jiyeon langsung menoleh pada Soojung dan menceritakan tentang namja yang ingin dikenalkannya pada Suzy adalah namja yang berada di rumahnya.

“Jinjja? daebak!” Pekik Soojung tertahan dengan mulutnya yang tertutup oleh tangannya.

“apanya yang daebak heh” Gerutu Suzy.

“ya pabo! Kalau dia tinggal serumah denganmu berarti dengan mudah kau bisa mendekatinya keutchi?” Seru Soojung.

“mendekati apanya…bahkan sebelum aku bertindak saja dia sudah menolaknya mentah-mentah” Dumel Suzy, Soojung menggelengkan kepalanya lalu menghadapkan Suzy kepadanya.

“aniyo…sedingin apapun dia tetaplah seorang namja, kau hanya perlu kerja keras untuk meluluhkan hatinya” Ucap Soojung yakin, Suzy mengerutkan keningnya mendengar itu.

“ah maja Suzy-ah, kau harus lebih gencar lagi untuk menarik perhatiannya. Aku yakin dia pasti akan luluh padamu” Seru Jiyeon.

“shireo! Aku sudah tak tertarik dengan namja sombong itu, dia sudah menolakku sekali aku tak mau membuat malu diriku untuk ditolak sekali lagi olehnya” Pekik Suzy menolak keras usulan kedua sahabatnya itu.

“ya bukankah kau bilang senang dengan tantangan eoh? Inilah yang namanya tantangan, mendapatkan hati namja yang sudah pernah menolakmu. Buat dia menyesal karena sudah menolakmu Suzy-ah, tunjukan padanya siapa sebenarnya Bae Suzy” Seru Soojung semangat, Suzy yang seakan terhipnotis dengan ucapan Soojung itu mulai membuka lagi pikirannya untuk mendekati Myungsoo.

“kalian yakin Myungsoo akan menyesal?” Tanya Suzy tak yakin, keduanya mengangguk pasti.

“tapi kalau aku ditolak lagi?”

“tidak akan!” Ucap keduanya lantang.

“baiklah aku akan menerima usul kalian, geunde…kalau sampai aku ditolak lagi kalian harus menanggungnya!” Ucap Suzy.

“arasseo!”

…

“ya kau tau hari ini ada mahasiswa baru”

“aku sudah melihatnya tadi, dia sangat tampan”

“sayang dia berada di kelas bisnis…aku berharap dia segera pindah ke kelas seni”

Suzy mengorek kupingnya kesal, sepertinya dia tau siapa namja yang sedang dibicarakan seisi kampusnya ini. Dia tau dalang dari semua ini, namja yang membuat seluruh yeoja dikampus itu menggila.

“heh mereka seperti kedatangan idol terkenal saja” Gerutu Suzy lalu duduk di hadapan Soojung dan Jiyeon yang tengah asyik menyantap makan siang mereka.

“itu sudah wajar Suzy-ah…Myungsoo bahkan lebih terkenal di bandingkan idol-idol jaman sekarang” Seru Soojung yang diangguki oleh Jiyeon.

“tapi tak usah berlebihan begitu juga…nanti orangnya malah kebesaran kepala karena dipuji-puji seperti itu” Dumel Suzy.

“ya..apa kau cemburu eoh?” Plaak~ Suzy sukses mendaratkan jitakannya pada Jiyeon setelah menyahuti hal yang menurutnya sangat tidak masuk akal itu.

“naega? Cemburu? Ya jangan bercanda!” Pekik Suzy menolak mentah-mentah presepsi Jiyeon yang mengatakannya sedang cemburu.

“tapi sikapmu mengatakan kau sedang cemburu” Celetuk Soojung yang dihadiahi pelototan mata dari Suzy

“heh sudahlah berbicara pada kalian hanya menguras emosiku saja…” Ucap Suzy kemudian beranjak dari tempatnya.

“ya kau mau kemana?” Seru Jiyeon dan Soojung bersamaan setelah Suzy membalikan badannya berniat untuk pergi.

“mencari tempat yang nyaman..” Sahut Suzy membalikan badannya kemudian kembali berjalan.

“iya tapi di mana?” Teriak Jiyeon lagi.

“ah sudahlah jangan banyak…aaarrggghh!!!” Suzy berbalik sekali lagi tanpa menghentikan langkahnya dengan wajah kesal, namun belum menyelesaikan ucapannya tiba-tiba…

Bruuugh~

Semua mata yang ada di kantin sontak menoleh pada Suzy yang sudah jatuh tersungkur di atas lantai dengan keadaan baju dan rambut yang basah akibat tertumpah minuman dari seseorang yang ditabraknya.

“ya ya…lihatlah dia anak barunya..”

“omo! Bae Suzy menabraknya!”

“beruntungnya yeoja itu bisa menabrak namja setampan itu”

Suzy mengerutkan keningnya mendengar pekikan di sekitarnya, mereka mengatakan namja yang ditabraknya adalah anak baru itu, berarti namja yang kini tengah berdiri di hadapannya adalah Kim Myungsoo?

“neo…” Mata Suzy memicing kesal saat kepalanya mendongak ke atas dan melihat Myungsoo tengah menunduk menatapnya datar.

“cih, apa dia tidak berniat untuk membantuku berdiri eoh?” Dumel Suzy dalam hatinya, dia tersenyum menang saat melihat Myungsoo hendak berjongkok di depannya.

“ck, tak perlu menolongku aku bisa sendiri” Ucap Suzy ketus berusaha untuk berdiri.

“siapa yang mau menolongmu? Aku mau mengambil gelas ini” Ucap Myungsoo datar menunjukan gelas minumannya yang terjatuh tadi bersama dengan Suzy, seketika wajah Suzy memerah mendengarnya.

“eiisshh nappeun!” Suzy menghentakkan kakinya kesal lalu segera beranjak pergi dari kantin karena sudah tak bisa menahan malu lagi, sementara seisi kantin hanya bisa menahan tawa mereka melihat Suzy yang dipermalukan seperti itu tak terkecuali kedua temannya.

“kau sungguh jahat Myungsoo-ssi” Ucap Jiyeon menghampiri Myungsoo ditempatnya.

“mwo?” Tanya Myungsoo bingung.

“kau tidak tau apa Suzy tadi mengharapkan kau membantunya? Heh…susah juga berurusan dengan namja sepertimu” Dumel Jiyeon, Soojung yang berada di samping Jiyeon hanya mengerutkan keningnya bingung. Sementara Myungsoo hanya terkekeh pelan.

“ya ya…apa maksud perkataanmu tadi eoh?” Sergah Soojung cepat pada Jiyeon ketika mereka berjalan kembali ke kelas.

“ah maja aku lupa memberitahukanmu yang sebenarnya” Ucap Jiyeon menjentikkan jarinya di depan wajah.

“memberitahu apa?” Tanya Soojung antusias.

“tentang Myungsoo…”

“Myungsoo?”

“eoh…apa kau tau kalau sebenarnya dia itu…” Jiyeon membisikan sebuah kata di telinga Soojung yang sontak membuatnya memekik tertahan.

“mwo? Jinjja?” Soojung membulatkan matanya tak percaya seraya menutup mulutnya.

“eoh…aku akan menceritakan padamu apa yang dia katakan padaku dan Seungho oppa kemarin” Ucap Jiyeon kemudian menarik Soojung ke taman kampus untuk bercerita padanya.

…

“eisshh…nappeun…nappeun…nappeun…” Suzy menggerutu kesal di depan cermin yang ada di toilet, baru saja dia mengeringkan bajunya yang basah tersebut.

“heh, bagaimana caranya membuat dirinya bisa luluh padaku kalau setiap bertemu saja dia selalu mencari masalah” Dumelnya lagi, tak lama kemudian suara-suara berisik dari luar terdengar oleh telinga Suzy.

Saat mendengar namanya disebut dia memilih untuk masuk ke dalam salah satu bilik dan menguping pembicaraan yeoja-yeoja itu.

“ya apa kau lihat tadi ekspresi wajah Suzy? ckck, dia pasti benar-benar malu”

“kalau aku jadi dirinya sudah kusembunyikan dalam-dalam wajahku ini”

“ckck, aku tidak menyangka ternyata ada juga namja yang bisa menolak Bae Suzy, kau pikir semua namja akan luluh padanya”

“mungkin saja Myungsoo itu memiliki mata yang normal, tidak seperti namja-namja di kampus kita ini yang menyukai Bae Suzy itu”

“kau benar…ckck, kasian sekali dia…biar dia tau rasa, jangan terlalu sombong mentang-mentang semua namja menyukainya”

Suzy mengepalkan tangannya mendengar cibiran-cibiran yeoja itu, kalau saja bukan karena ulah Myungsoo nappeun itu dia pasti tidak akan dibicarakan seperti ini.

“cih, siapa juga yang mau disukai sama semua namja di kampus ini” Geram Suzy dalam hatinya.

“sudahlah kita tak perlu membicarakan yeoja itu, mending kita fokus untuk menarik perhatian Myungsoo saja”

“ah maja maja, sepertinya aku harus membeli alat make-up baru untuk memoles wajahku ini”

“aku juga ingin membeli yang baru…”

Suzy menghela nafasnya kasar setelah mendengar suara yeoja itu menjauh bersamaan dengan suara pintu toilet yang tertutup.

“jinjja yeoja-yeoja itu kerjaannya hanya menggosip saja!” Gerutu Suzy sembari keluar dari toilet.

…

“ya Gwenchana?”Jieyon dan Soojung langsung menghampiri Suzy yang baru saja masuk ke dalam kelas.

“kalian sahabat macam apa? disaat aku sedang kesusahan kenapa kalian malah menghilang” Gerutu Suzy mendelik pada Soojung dan Jiyeon.

“kami sudah mencarimu sedari tadi tapi kau sendiri yang susah ditemukan Suzy-ah” Ucap Jiyeon.

“geure? bilang saja kalian sibuk menertawakanku” Ucap Suzy.

“ckck, kau itu suka sekali menuduh sembarangan” Celetuk Soojung jadi ikut kesal.

“heh, semua gara-gara namja menyebalkan itu! bahkan para yeoja sudah menggosipiku yang tidak-tidak” Pekik Suzy kesal.

“ya ya…jangan salahkan orang sembarangan, bukannya kau yang menabraknya eoh?” Ucap Soojung, Suzy mendelik sebal padanya.

“oh, kau itu sahabatnya siapa? Aku atau dia? Kenapa malah membelanya”

“Soojung tidak membelanya Suzy-ah, dia hanya mengatakan apa yang sebenarnya” Ucap Jiyeon membela Soojung.

“ck, terserah kalian saja, aku tak peduli” Gumam Suzy lalu mengambil bukunya dan membacanya.

“jadi bagaimana dengan rencanamu untuk meluluhkannya Suzy-ah? apa kau sudah punya ide?” Tanya Soojung mengalihkan pembicaraan.

“tak ada namanya rencana untuk meluluhkannya…shireo! aku tidak akan melakukannya!” Ucap Suzy dengan tegas.

“ya mana bisa begitu, bukannya kau ingin membuatnya menyesal karena menolakmu eoh?” Seru Jiyeon antusias.

“aku tak peduli lagi…dia sudah mempermalukanku, aku tak mau lagi memikirkan namja seperti itu” Balas Suzy lagi, Jiyeon dan Soojung saling memandang lalu menggelengkan kepalanya mereka.

“jadi kau menyerah untuk mendapatkan Myungsoo eoh?”

“menyerah apanya, memulai saja belum..sudahlah jangan mengungkit namja itu lagi di hadapanku” Kesal Suzy membalikan tubuh kedua sahabatnya ke arah depan agar tak mengganggunya.

“geunde…”

“shikkeuro! Aku mau belajar!” Sela Suzy, kedua yeoja itu kemudian membungkam mulutnya lalu memperbaiki duduk mereka.

“sepertinya dia sudah benar-benar kesal dengan Myungsoo” Bisik Soojung, Jiyeon menganggukan kepalanya setuju.

“kita harus menyuruhnya untuk merubah rencana awal” Balas Jiyeon.

…

Suzy menatap rumahnya dengan jengah, kalau beberapa hari yang lalu dia berdiri di tempat ini dengan senyum sumringah namun kali ini tidak. Hanya ada helaan nafas dengan wajah yang ditekuk terlampir.

Bagaimana tidak, kalau dia masuk ke dalam rumahnya ini berarti dia harus bertemu lagi dengan namja menyebalkan itu. Suzy sungguh tidak ingin bertemu dengannya, sempat terlintas dipikiran Suzy untuk pergi dari rumah sebelum namja itu keluar dari sana namun sepertinya niatnya tak bisa berjalan mulus karena appanya sudah mengetahui rencananya itu.

“aku pulang…” Dengan sangat terpaksa dan langkah berat Suzy masuk ke dalam rumahnya, tak ada sahutan balik dari eommanya seperti biasa. Dia hanya mendengar seseorang sedang memasak dari arah dapur dan hidungnya mencium aroma yang cukup menggiurkan untuknya.

“eomma kau masak apa?” Seru Suzy berlari kecil menuju dapur tak sabar melihat masakan eommanya.

“eomma kebetulan aku sedang la…par…” Ucap Suzy kian memelan saat kakinya menginjak dapur rumahnya dan tidak mendapati eommanya berkutat dalam ruangan itu, melainkan seorang namja yang beberapa hari ini baru menghuni rumahnya tersebut.

“neo?” Myungsoo membalikan badannya menatap datar Suzy lalu kembali berkutat dengan masakannya.

“apa yang kau lakukan?” Tanya Suzy ketus menghampiri Myungsoo.

“kau tidak bisa melihatnya? Aku sedang memasang” Sahut Myungsoo tanpa menoleh pada Suzy yang kini tengha mendelik padanya.

“kenapa kau yang memasak? Eommaku di mana?” Tanya Suzy lagi dengan nada yang masih ketus.

“apa kau tidak tau eomma dan appamu sekarang sudah berada di Jepang?” Suzy membulatkan matanya tak percaya dengan ucapan Myungsoo itu.

“mwo? Jepang?” Pekik Suzy tak percaya.

“ck, reaksimu tak perlu berlebihan…siapa suruh kau pulang telat, mereka berangkat sore tadi” Ucap Myungsoo sembari mematikan kompornya dan mengangkat panci supnya ke arah meja makan.

“ja…jadi…ki…kita ditinggal sendirian?” Tanya Suzy gugup, dia mengikuti Myungsoo berjalan menuju meja makan dan duduk ditempat biasanya duduk.

“eoh…mereka ke sana selama tiga hari” Jawab Myungsoo sekenanya, dia kemudian mengambil mangkuk dan memulai menyendok supnya.

“ge…geure? ah…aku sudah lapar….selamat makan” Suzy yang melihat Myungsoo mulai menyantap makannya itupun merasa ngiler dan dengan segera mengambil mangkuk sup. Saat hendak menyendok supnya tangan Suzy tiba-tiba ditahan oleh Myungsoo.

“siapa suruh kau memakannya?” Tanya Myungsoo melepaskan tangan Suzy dan menyingkirkan panci supnya.

“wa…wae? bukankah ini dimasak agar bisa di makan eoh?” Ucap Suzy.

“ck, kalau kau ingin makan masak sendiri sana…jangan mengambil makanan orang”

“ya! kau lupa ini rumah siapa eoh? Kau juga memakai bahan makanan dari rumahku kenapa kau mengatakan seolah-olah semuanya milikmu” Pekik Suzy tak terima, Myungsoo hanya mengedikkan bahunya kemudian melanjutkan makannya.

“Ya Kim Myungsoo!!!” Suzy menggebrak meja makan sembari menatap sengit Myungsoo di depannya.

“tidak sopan memekik begitu pada orang yang sedang makan” Sahut Myungsoo.

“aisshh!! Menyebalkan!!” Pekik Suzy kesal membalikan badannya bersiap untuk masuk ke dalam kamarnya, berlama-lama di depan namja ini membuat perutnya semakin keroncongan.

“kau mau makan eoh?” Sahutan Myungsoo itu seketika membuat Suzy menghentikan langkahnya, dia berpikir sejenak lalu merasakan perutnya yang sudah berbunyi.

“shireo! Kau pasti mau mengerjaiku!” Tolak Suzy dengan gengsi, padahal dalam hatinya ini dia sangat ingin berlari ke meja makan dan menyambar makanan itu.

“geure? padahal aku sudah berubah pikiran untuk menawarkannya padamu” Sahut Myungsoo lagi.

“jinjja?” Tanya Suzy berbinar, kini wajah kesalnya sudah tak muncul lagi.

“eoh…kemarilah…” Panggil Myungsoo, Suzy merasa sesuatu yang aneh terjadi di sini namun dengan segera dia menepisnya dan segera kembali ke meja makan.

“eiittss…tapi dengan satu syarat” Myungsoo lagi-lagi menahan tangan Suzy yang hampir saja menyendok supnya.

“syarat apa lagi?” Tanya Suzy kesal.

“aegyo” Seru Myungsoo, Suzy menatapnya garang.

“kau menyuruhku aegyo?” Tanya Suzy dengan wajah tak berdosanya Myungsoo menganggukan kepalanya.

“ya shireo!” Pekik Suzy, “ya sudah kalau begitu kembali saja ke kamarmu sana” Ucap Myungsoo santai lalu menarik kembali pancinya.

“cham….chamkan…” Suzy menahan panci tersebut sembari tersenyum kikuk di depan Myungsoo.

“aegyo?” Tanya Myungsoo, Suzy dengan terpaksa menganggukan kepalanya. Suzy mengangkat tangannya di samping wajah danbersiap menujukkan aegyonya demi makanan di hadapannya ini.

“heh, aku tidak bisa!” Pekik Suzy kesal dengan wajah merengut.

“tidak usah makan kalau begitu” Ucap Myungsoo, Suzy mendelik padanya lalu kemudian kembali mencoba untuk melakukannya.

“liat baik-baik eoh…jangan sampai membuatku melakukannya dua kali” Titah Suzy, Myungsoo hanya melemparkan senyumnya yang sangat Suzy benci itu lalu menunggu Suzy mengeluarkan aegyonya.

“bbuing~ bbuing~” Myungsoo menahan senyumnya saat melihat Suzy mengepalkan kedua tangannya dan memutarnya di sisi pipi chubby miliknya dengan bibir yang sedikit dipoutkan.

“eomma!! Kenapa aku melakukan ini!!” Pekik Suzy menutup wajahnya karena malu atas tindakannya sendiri, sementara Myungsoo masih asyik memperhatikan mimik Suzy yang menurutnya lucu itu. Jujur saat Suzy melakukan aegyo tadi dia sangat gemas ingin mencubit pipinya karena lucu namun sepertinya dia harus menahannya, agar rencananya berhasil.

“ehem….ya! kau bilang itu ageyo eoh?” Myungsoo berdehem pelan lalu merubah raut wajahnya, Suzy mengangkat wajahnya menatap Myungsoo semakin kesal.

“ah terserah kau! Aku sudah tidak nafsu makan! Habiskan makananmu sendiri” Teriak Suzy tiba-tiba lalu meninggalkan Myungsoo yang tercengang sendiri di dapur.

“mwoya? teriakan yeoja itu benar-benar kencang sekali” Gumam Myungsoo mengorek kupingnya yang pengang, namun sedetik kemudian dia tersenyum geli mengingat wajah Suzy tadi.

“aigoo kyeopda~” Serunya lalu kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

…

“eomma…eomma…” Pagi itu kamar Suzy yang sudah terlihat bersinar karena mentari menerangi setiap sudut ruangan tersebut dipenuhi oleh rintihan kesakitan dari Suzy.

“eomma…ap…po….” lirih Suzy menggulingkan badannya di atas tempat tidur dengan selimut yang meliliti tubuhnya.

“appo…” Tangannya mencengkram kuat perutnya yang terasa sakit itu.

Tok tok tok~ Suara ketukan dari luar bahkan tak membuat Suzy beranjak dari tempatnya, dia sudah tak sanggup untuk beridiri, sepertinya sakitnya ini benar-benar parah.

“Suzy-ah…ireona!” Teriak Myungsoo dari luar, pagi ini memang dia bertugas untuk membangunkan Suzy karena eomma Suzy sudah berpesan padanya bahwa hari ini Suzy punya kuliah pagi.

Namun sudah lebih dari 5 menit dia berdiri di depan pintu kamar Suzy, sama sekali tak ada sahutan dari yeoja itu.

“ya Bae Suzy! kau itu kebo atau manusia eoh? Cepatlah bangun!” Pekik Myungsoo lagi, namun masih tak ada jawaban membuat Myungsoo tiba-tiba merasa panik.

“ya Suzy-ah…kenapa tak menjawabku! Bae Suzy!” Teriak Myungsoo mencoba membuka kamar Suzy namun sama sekali tak ada jawaban.

Myungsoo memutar otaknya dan dengan cepat dia berlari ke ruang penyimpanan di mana di tempat itu di simpan semua kunci serep pintu yang ada di dalam rumah ini.

Sementara di dalam kamar Suzy semakin merintih kesakitan tak peduli dengan teriakan Myungsoo diluar, sebenarnya bukan tak mau peduli tapi sekarang ini dia tak bisa melakukan apapun selain meringkuk di atas tempat tidurnya.

Braaak~ Suzy terlonjak kaget mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka dengan kasar, “ya kau mau merusak pintuku eoh?” Pekik Suzy dengan suara lemahnya dan terlihat kesakitan.

“ya? kau kenapa eoh?” Tanpa memperdulikan pekikan Suzy, Myungsoo menghampirinya dan membulat melihat keadaan yeoja itu yang sudah pucat pasi.

“appo?” Tanya Myungsoo memegang dahi Suzy lalu menyeka peluh keringat yang bercucuran di sana.

“sepertinya maagku kambuh” Jawab Suzy lemas, Myungsoo menjadi panik mendengarnya. Dengan segera dia membaringkan tubuh Suzy dengan benar dan kemudian keluar dari kamarnya.

“yobeoseyo..” Sahut Myungsoo dari teleponnya.

“eoh Myungsoo-ah waeyo?”

“ah begini omoni, se…sekarang maag Suzy sedang kambuh…apa yang harus aku lakukan?”

“ne? Maagnya kambuh? Aigoo…apa semalam dia tidak makan malam eoh?”

Myungsoo mengerutkan keningnya mengingat tentang semalam, dia merutuki dirinya karena mengerjai Suzy semalam hingga yeoja itu tak makan malam.

“ne omoni…Suzy tidak makan malam”

“ah anak itu memang…kau hanya perlu kompres perutnya dengan air hangat saja, apa kau tau membuat bubur Myungsoo-ah?”

“bubur? Ah iya aku tau omoni”

“kalau begitu buatkan saja bubur untuknya, terus berikan obat maag yang ada di kotak obat”

“baik omoni aku akan melakukannya…gomawo sudah memberitahuku”

“ne, kau harus jaga baik-baik Suzy eoh…biasanya kalau maagnya kambuh tubunya sangat lemas”

“arasseo omoni…aku tutup dulu”

Myungsoo menghela nafasnya frustasi setelah menutup teleponnya, dia beranjak menuju dapur dan mengambil baskom sedang untuk diisi dengan air hangat.

“apa itu?” Suzy mengernyit melihat Myungsoo datang dengan baskom yang berisi air hangat di dalamnya.

“kata eommamu perutmu harus dikompres dengan air hangat” Ucap Myungsoo meletakkan baskom yang dibawanya ke kursi yang ada di samping tempat tidur Suzy sementara dirinya duduk di tepi ranjang.

“ah geure…eomma memang selalu mengompres perutku kalau maagku kambuh…” Ucap Suzy lalu meraih handuk kecil yang ada di samping baskom berniat untuk memasukannya dalam baskom.

“apa yang kau lakukan? Sini biar aku yang melakukannya” Cegah Myungsoo dengan cepat dia mengambil alih handuk itu dan merendamnya dalam baskom.

“tidak usah…aku bisa melakukannya sendiri” Ucap Suzy lagi menolak.

“jangan banyak bicara, berbaringlah” Myungsoo mendorong tubuh Suzy dengan pelan agar segera berbaring.

“Myung…Myungsoo…” Suzy sedikit terperanjat saat myungsoo menyibakkan piyamanya dan memperlihatkan perutnya.

“perutmu harus segera di kompres agar sakitnya mereda” Ucap Myungsoo mengalihkan pandangannya dari perut Suzy.

“apa masih sakit?” Tanya Myungsoo lagi, “se…sedikit” Jawab Suzy gugup, saat ini Suzy hanya mampu melihat Myungsoo dengan wajah terpesonanya. Bohong kalau dia mengatakan bahwa dia sangat membenci namja ini karena pada nyatanya saat ini jantungnya bereaksi tak normal saat Myungsoo mengompres perutnya itu.

“diamkan handuknya di sini, aku akan membuatkanmu bubur” Ucap Myungsoo meletakkan handuk yang basah itu di atas perut Suzy kemudian meninggalkan kamar Suzy.

“ada apa dengan namja itu? dia semakin aneh saja” Gumam Suzy menatap heran punggung Myungsoo yang menghilang dari pintu kamarnya.

…

Suzy meletakkan gelas airnya yang sudah kosong di atas meja yang berada di samping tempat tidurnya, setelah makan bubur buatan Myungsoo tadi dia langsung meminum obat maag yang sudah eommanya siapkan untuk berjaga-jaga kalau maagnya tiba-tiba kambuh lagi.

“sudah baikan?” Tanya Myungsoo, Suzy mengangguk kecil merespon pertanyaannya itu.

“kalau begitu tidurlah lagi biar kau cepat sembuh” Ucap Myungsoo menarik selimut untuk menutup tubuh Suzy. Sementara Suzy hanya menatapnya bingung.

“panggil saja aku kalau kau butuh sesuatu” Ucap Myungsoo beranjak dari tempatnya.

“kau tidak ke kampus?” Tanya Suzy tiba-tiba.

“tentu saja tidak…aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian dengan keadaan seperti ini” Sahut Myungsoo lalu berlalu dari kamarnya, Suzy hanya terperangah mendengar jawaban Myungsoo itu.

“mwoya? jantungku…” Suzy membulatkan matanya memegang dada kirinya yang kini tengah bergemuruh hebat, bahkan lebih hebat dari sebelumnya.

…

“ah ne mianhae aku baru memberitahumu sekarang”

Suzy mengurungkan niatnya untuk turun dari tangga saat mendengar suara Myungsoo menggema dari ruang tengah.

“ah geureyo? Gomawo…aku tadi terlalu panik jadi tak sempat memberitahumu”

“…”

“ne, sekarang sepertinya Suzy sudah baikan, geokjongma…”

“…”

“haha tentu saja aku harus selalu sigap mengenai kesehatannya”

“…”

“eoh arraseo…keuno”

“…”

Suzy mengerjapkan matanya mendengar percakapan Myungsoo barusan, yah meskipun dirinya tak mendengar apa yang dikatakan oleh penelpon yang sedang berbicara dengan Myungsoo tapi dia bisa mendengar dengan pasti apa yang Myungsoo katakan.

“dia panik? Harus selalu sigap mengenai kesehatanku?” Gumam Suzy dengan wajah terkejut.

“ige mwoya?” Pekiknya tertahan kemudian berlari kecil menuruni tangga rumahnya dan tanpa ragu menghampiri Myungsoo.

“Myungsoo-ah…” Panggil Suzy dari arah belakang, Myungsoo yang sedang menonton itu sontak berbalik dan terkejut melihat Suzy tengah berjalan tergopoh-gopoh ke arahnya.

“ya ya….waegeure? apa masih sakit eoh? Kenapa kau keluar kamar?” Serbu Myungsoo dengan segera memapah Suzy untuk duduk di sofa.

“aku bosan di kamar” Jawab Suzy dengan suara lemah.

Yah, sekarang Suzy sedang berpura-pura masih sakit untuk mengerjai Myungsoo, lagipula perkataan Myungsoo tadi masih cukup ambigu menurutnya dan sama sekali belum bisa dia cerna dengan jelas.

“seharusnya kau tidak keluar kalau masih sakit…lihatlah kau lemas begini” Dumel Myungsoo, Suzy memicingkan matanya pada Myungsoo dan menatapnya curiga.

“kenapa? Kenapa kau tiba-tiba perhatian begini eoh? Seperti bukan dirimu saja” Gumam Suzy menerka-nerka membuat Myungsoo gelagapan.

“ap..apa maksudmu?” Tanya Myungsoo berpura-pura tak tau.

“ckck, waeyo? kenapa jadi gugup begini eoh? Neo solma….” Suzy mencondongkan badannya ke arah Myungsoo yang berusaha untuk menghindarinya.

“aah, belum waktunya dia tau…aku tidak boleh ketahuan!” Batin Myungsoo sembari memundurkan badannya.

“ya Kim Myungsoo…apa kau…hummm…” Suzy menggantung ucapannya dengan memasang wajah berpikir sementara Myungsoo hanya diam berusaha untuk tetap tenang menunggu lanjutan kalimat Suzy.

“apa kau menyukaiku?” Glep~ Myungsoo menelan salivanya gugup, wajah Suzy kini sudah berjarak sangat dekat dengan wajahnya.

“mwo? Menyukaimu?” Pekik Myungsoo mendorong tubuh Suzy agar menjauh darinya, “jangan bercanda Bae Suzy!” Lanjutnya lalu menghela nafas lega akhirnya bisa menjauh dari Suzy, dengan cepat dia beranjak dari sofa itu.

“sepertinya kau sudah sembuh..geurom…aku kembali ke kamarku” Sahut Myungsoo tanpa menoleh pada Suzy dan terus saja berjalan menuju tangga.

“ckck…sepertinya aku berubah pikiran untuk tidak membuatmu menyesal Myungsoo-ssi” Gumam Suzy menampilkan serangaiannya.

…

Soojung dan Jiyeon kini menatap sahabatnya yang satu itu dengan wajah heran, baru kali ini lagi melihat Suzy datang ke kampus dengan wajah secerah ini. beberapa hari yang lalu wajahnya selalu murung dan ditekuk sebal, tapi hari ini sepertinya sesuatu terjadi sehingga membuat dirinya seceria ini.

“ya ada apa lagi sekarang?” Tanya Jiyeon akhirnya tak tahan melihat sikap Suzy yang aneh ini.

“mwo?” Bukannya menjawab Suzy malah bertanya balik dengan wajah polosnya.

“ck…kau datang ke kampus dengan wajah ceriamu seperti ini, bukannya biasanya kau datang ke kampus dengan wajah kesalmu…hoksi, Myungsoo sudah keluar dari rumahmu jadi kau senang begini eoh?” Tanya Soojung, Suzy tersenyum lebar kemudian menggelengkan kepalanya.

“jadi karena apa?” Lanjut Soojung, Suzy tertawa pelan lalu menyuruh kedua temannya untuk mendekat.

“sepertinya aku berubah pikiran” Bisik Suzy membuat kedua yeoja itu mengernyit heran, “aku akan membuat Myungsoo menyesal menolakku kali ini” Lanjut Suzy menjawab kebingungan kedua temannya.

“jinjja?” Pekik Jiyeon dan Soojung tertahan, Suzy dengan pasti menganggukkan kepalanya.

“apa yang membuatmu berubah pikiran eoh? Bukannya kemarin kau mati-matian menolaknya?” Tanya Soojung.

“ah itu…haha biar aku sendiri saja yang tau” Ucap Suzy tertawa pelan, membuat kedua temannya mendelik kesal.

“ya! kau tidak mau memberitahu kami eoh? Bukannya kami sahabatmu?” Pekik Jiyeon kesal.

“arasseo arasseo…aku beritahu, kau taukan kemarin aku sakit?”’ Tanya Suzy keduanya mengangguk.

“kalian tau kalau dia merawatku? Aigoo, bahkan melihat wajah paniknya saat menemukanku meringkuk di tempat tidur sepertinya menandakan bahwa dia sudah terpesona olehku” Ucap Suzy bangga sementara Jiyeon dan Soojung menahan senyumnya.

“ah geure? jadi karena itu kau mau berubah pikiran eoh?” Tanya Soojung, Suzy mengangguk yakin.

“jadi kau sudah memiliki rencana untuknya eoh?” Tanya Jiyeon antusias.

“hum, keunyang…melakukan sedikit akting di depannya aku kira tak masalah” Seru Suzy, Jiyeon dan Soojung saling berpandangan tak percaya.

“benar-benar pasangan yang penuh trik” Batin keduanya seakan mengetahui isi pikiran masing-masing.

…

Suzy siang itu sedang tak ada kuliah, dia tak bersama Jiyeon dan Soojung karena mereka berdua tengah bertemu dengan kekasih masing-masing dan di sinilah dia terjebak dalam stadion bola bersama beberapa yeoja yang tak begitu dikenalnya.

Sebenarnya Suzy tak memiliki niat untuk ke tempat ini, namun saat mendengar salah satu yeoja mengatakan bahwa hari ini Myungsoo akan bermain bola bersama teman-temannya melawan beberapa pemain bola dari departemen seni, sepertinya menonton sedikit tidak masalah.

“ya itu dia Kim Myungsoo!!!”

Suzy langsung mengalihkan pandangannya ke ujung lapangan saat mendengar pekikan histeris di sampingnya, wajah Suzy berbinar melihat penampilan Myungsoo yang sudah seperti pemain bola pro.

Baju kaos putih oblong yang menutupi tubuhnya dengan celana bola pendek dan sepatu bola terlihat sangat fashionista menurutnya, meskipun pakaian yang dipakai Myungsoo sama dengan pakaian yang dipakai teman-temannya tapi entah mengapa Myungsoo memiliki aura tersendiri yang berbeda.

Pertandingan di mulai, Myungsoo terlihat sangat lihai menggiring bola ke tengah lapangan, permainannya juga lumayan apik dibandingkan teman-temannya yang lain.

Mata Suzy kini hanya terfokus pada Myungsoo, bola matanya akna otomatis bergerak ke kanan saat Myungsoo berlari ke kanan dan ke kiri saat Myungsoo berlari ke kiri begitu seterusnya sampai pertandingan babak pertama selesai.

“aku akan memberikan minuman ini pada Myungsoo, doakan aku ne” Suzy mendelik kesal pada seorang yeoja yang berada tak jauh darinya, dia melihat tingkah yeoja itu sudah seperti seorang yeojachingu yang akan menghampiri namjanya.

“fighting Naeun-ah…dia tidak mungkin menolak minuman darimu” Seru salah satu temannya, mata Suzy memicing mengikuti pergerakan yeoja itu yang perlahan berjalan mendekati Myungsoo yang tengah beristirahat di pinggir lapangan.

“aiishh…yeoja itu!” Geram Suzy sembari mengepalkan tangannya.

Myungsoo yang tengah berbincang dengan salah satu temannya itu tersentak kaget tiba-tiba muncul sebotol air mineral di depan wajahnya.

“ige mwoya?” Tanya Myungsoo menolehkan kepalanya pada pemilik botol tersebut.

“ini untukmu Myungsoo-ssi” Ucap yeoja yang dipanggil Naeun tadi dengan semburat malunya.

“ah ge…geure? gomawo” Jawab Myungsoo kikuk, pasalnya yeoja ini sama sekali tidak dia kenal namun tiba-tiba malah datang dan memberikannya air mineral.

“ne, cheonmaneyo…permainanmu tadi sungguh bagus” Ucap Naeun girang sementara Myungsoo hanya tersenyum kecil menanggapinya.

“kau lihat teman-temanku di sana? Mereka sangat mendukungmu tadi, mereka mengatakan bahwa kau sudah seperti pemain bola nasional” Ucapnya lagi sembari menunjuk teman-temannya yang ada di bangku penonton dan sedang melambai padanya.

“eo….oh gomawo…” Balas Myungsoo ikut melihat ke arah penonton, matanya memicing melihat ke arah itu. bukan ke arah teman-teman Naeun tapi ke arah yeoja yang kini tengah menatapnya kesal.

“Suzy?” Batin Myungsoo, dia melihat Suzy menggerutu kecil entah apa yang sedang dia ucapkan namun Myungsoo cukup terhibur dengan wajahnya yang lucu itu.

“Myungsoo-ssi kau mendengarku?” Naeun mengibaskan tangannya di depan wajah Myungsoo seketika membuat Myungsoo mengalihkan pandangannya dari Suzy ke Naeun.

“oh ne?”

“aku bilang setelah ini maukah kau bergabung denganku dan teman-temanku untuk makan siang?” Tanya Naeun, Myungsoo mengenyitkan alisnya bingung.

“mwoya yeoja ini? masa mengajak namja yang sama sekali tak mengenalnya untuk makan bersama, yeoja Korea sekarang ini benar-benar aneh” Batin Myungsoo.

“jadi bagaimana?” Naeun terlihat antusias mendengar jawaban Myungsoo sehingga mmebuat Myungsoo sedikit merasa tak enak.

“umm itu…” Myungsoo nampak berpikir sebentar sementara Naeun sudah terlihat tak sabaran menunggu kelanjutannya. Sekali lagi Myungsoo melirik ke arah Suzy yang posisinya masih sama seperti sebelumnya, senyum namja itu terukir setelah mendapatkan sebuah ide.

“ok baiklah…itu tidak masalah” Ucap Myungsoo langsung, Naeun memekik tertahan sembari melempar senyum lebarnya.

“jinjja? ah gomawo Myungsoo-ssi, kami akan menunggumu….sekali lagi gomawo” Ucap Naeun membungkukkan badannya lalu berjalan dengan girang kembali ke tempatnya, sementara Myungsoo tersenyum penuh arti.

“ya otthae? Apa dia menerimanya?” Tanya salah satu mahasiswi itu saat Naeun sudah beranjak kembali ke tempat duduknya

Suzy yang tak ingin ketinggalan itu pun memasang kupingnya baik-baik mencari tahu apa yang akan dikatakan yeoja itu.

“dia akan makan siang bersama kita” Ucap Naeun dengan wajahnya yang ditutup malu, Suzy mendengus sebal mendengar penuturan yeoja itu. Suzy seketika menoleh pada Myungsoo dan tanpa diduga ternyata sekarang Myungsoo juga sedang menoleh kepadanya dengan senyum lebarnya.

“isshhh nappeun!!!” Pekik Suzy menghentakkan kakinya lalu berlalu meninggalkan lapangan, semua orang yang mendengar pekikan Suzy itu hanya melongo bingung melihatnya.

“ckck…dia benar-benar pencemburu” Gumam Myungsoo memperhatikan punggung Suzy yang menjauh.

TBC

 

Waakksss~ comeback sama part 2nya nih~ aigoo mian kalo jadi semakin gaje ne hahahah 😀

Part kemaren seperti biasa siders berjibun hahah bikin mood hilang aja 😀 pfffttt!

keke, makadariitu pada ninggalin commentnya ayo ^^yang kemaren comment juga udah dibaca semua pada bilang seru hahaha kalo baca part ini pasti ngerasa gak seru lagi deh hehehe 😀

udah itu aja dari author, nextnya udah end jadi jangan protes kalo alurnya cepat gini 🙂 kalau tidak ada kendala besok bakal diposting 😀 nantikan aja….