MBA (Married By Accident) 10A

MBA (Married By Accident)

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Choi Minho, Park Jiyeon, Choi Sulli, etc

Genre : Romance, Married Life

Rating : 17/18+

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Yeoja ini terus celingak celinguk mencari seseorang yang sudah memintanya untuk bertemu di cafe yang baru saja dia masuki. Matanya terus menerawang meneliti setiap pengunjung cafe yang berada di sana.

 

“itu dia…” Gumam Suzy menghampiri sebuah meja yang berada di sudut cafe.

 

“eoh Su…Suzy-ya wasseo?” Suzy menunduk kaku saat orang di hadapannya melihatnya.

 

“ne…” Jawab Suzy kemudian beranjak duduk di hadapan orang itu.

 

Hening…Suzy sedari tadi terus memainkan jarinya asal, dia sama sekali tak suka dengan keadaan canggung seperti ini. Sesekali dia melirik ke depan dan tanpa sadar orang di depannya juga sering melirik ke arahnya.

 

“Suzy…”

 

“eonni…”

 

Suzy dan yeoja itu bersahutan diwaktu yang sama sehingga membuat keadaan mereka kembali canggung.

 

“kau duluan saja Suzy-ya”

 

“aniyo, eonni yang menyuruhku kemari berarti apa yang akan kau katakan itu lebih penting”

 

Suzy menghela nafasnya, setidaknya dia masih bisa berbicara dengan lancar kepada yeoja di hadapannya itu

 

“mianhae” Suzy menaikkan alisnya lalu menatap yeoja di hadapannya.

 

“mian, karena kau sudah mengacaukan semuanya…aku benar-benar menyesal Suzy-ya”

 

“gwen…gwenchana eonni, cepat atau lambat aku yakin kalau semuanya akan terbongkar juga…jadi tak masalah” Jawab Suzy sembari tersenyum kecil.

 

“waktu itu aku terlalu tekejut melihatmu dan Myungsoo sampai-sampai aku berbuat kesalahan yang benar-benar fatal” Lanjutnya, Suzy hanya diam sembari mendengar ucapan yeoja di hadapannya.

 

“kau taukan? Aku menyukai Myungsoo…dan saat mengetahui hubungan kalian aku benar-benar shock, dan lagi Myungsoo menyuruhku untuk merahasiakan hubungan kalian…itu membuatku hatiku sakit” Suzy menatap sendu yeoja di hadapannya, dia meraih tangan yeoja itu dan menggenggamnya pelan.

 

“eonni, mianhae…aku tak tau kalau semuanya akan terjadi seperti ini, awalnya aku berpikir kalau aku dan Myungsoo bisa melewatinya tanpa ada halangan apapun, ternyata…entah darimana benih-benih cinta itu muncul…mianhae” Ucap Suzy tulus.

 

“kau tidak perlu meminta maaf, harusnya aku yang meminta maaf padamu…karena aku yang memberitahu Minho hubungan kalian, aku yang menyuruh Minho untuk keruang fotografi dan aku juga yang berharap agar kalian berpisah, aku bahkan membuat Myungsoo membenciku” Lirih yeoja itu.

 

“tanpa kau beritahu Minho oppapun aku yakin pasti Minho oppa akan mengetahuinya, waktu itu aku yakin Myungsoo hanya terbawa emosi…dia pasti tidak menyangka bahwa kau akan melakukan hal ini, dia tidak membencimu eonni”

 

“jeongmal mianhae Suzy-ya, sampai sekarang aku masih belum bisa menunjukan wajahku di depan Myungsoo…aku tak kuat melihat tatapan marahnya kepadaku, itulah sebabnya aku melarangmu untuk memberitahu Myungsoo kalau aku mengajakmu bertemu hari ini”

 

“arasseo, aku mengerti eonni…tapi bukankah lebih baik kalau kau meminta maaf pada Myungsoo secara langsung?”

 

“aniyo…aku tidak ingin membuat Myungsoo kembali marah padaku, aku hanya bisa meminta maaf padamu…mungkin kau bisa menyampaikan permintaan maafku…”

 

“akan kusampaikan eonni”

 

“gomawo Suzy-ya…kau memang yeoja yang baik”

 

“cheonma eonni…aku tak mungkin tidak memaafkanmu, aku tau semua yang kau lakukan pasti karena keadaan saja yang memaksa” Suzy tersenyum simpul melihat kedua sudut bibir yeoja dihadapannya terangkat keatas.

 

“jeongmal gomawo Suzy-ya…”

 

xxxxxx

 

Myungsoo sedari tadi mundar mandir di dalam apartemennya sembari melirik jam di dinding, “aissh, ke mana yeoja itu?” Gerutu Myungsoo kesal.

 

Saat pulang kampus tadi Suzy menolak untuk pulang bersama Myungsoo, alasannya katanya ingin ikut reuni dengan teman SMAnya yang dia katakan waktu di kantin tadi. Tapi ini sudah jam 6, matahari sudah hampir tenggelam seutuhnya namun Suzy tak kunjung pulang.

 

“aku pulang…” Seru Suzy dari depan pintu, Myungsoo yang berada di ruang tengah segera bergegas menghampiri Suzy.

 

“ya kau darimana saja eoh? Kenapa tak bisa dihubungi?” Pekik Myungsoo, Suzy yang baru saja melangkah masuk itu tersentak kaget.

 

“ya kau mengangetkanku! Bukankah sudah kukatakan aku ada reuni SMA” Balas Suzy sembari mengelus dadanya kaget.

 

“tapi kenapa handphonemu mati?” Tanya Myungsoo mengikuti Suzy dari belakang.

 

“lihatlah! Baterainya habis” Ucap Suzy menunjukan handphonenya yang mati total di hadapan Myungsoo.

 

“kenapa tak meminjam handphone temanmu untuk menghubungiku?”

 

“aku lupa”

 

“kenapa bisa lupa? Eiissh seharusnya kau ingat kalau kau harus menghubungiku dimanapun kau berada” Suzy mengorek kupingnya jengah, dia melempar tasnya di atas tempat tidur asal lalu berbalik menatap Myungsoo kesal.

 

“eiisssh kenapa kau semakin cerewet seperti ini eoh?” Pekik Suzy kesal.

 

“mwo cerewet? Ya! aku menanyai kenapa kau tidak menghubungiku itu namanya cerewet eoh? Ah cham!” Myungsoo memutar bola matanya kesal, kenapa dia dikatakan cerewet? Diakan hanya menanyakan kenapa Suzy pulang telat dan kenapa handphonenya mati.

 

“itu namanya cerewet yeobo…heh, sudahlah aku malas berdebat denganmu, sekarang palli masakan makan malam” Ucap Suzy memerintah Myungsoo.

 

“ya! neo…” Myungsoo menghentikan teriakannya saat Suzy melingkarkan kedua tangannya di leher Myungsoo.

 

“yeobo…jangan marah-marah, kau jadi tidak tampan lagi…” Ucap Suzy dengan nada manjanya sembari mengusap pipi Myungsoo.

 

“eooo…kau mau menggodaku Ny. Kim?” Balas Myungsoo sembari menyeringai nakal.

 

“hum…bisa dikatakan seperti itu, cah…sekarang masakan aku makanan ne, aku lapar…” Ucap Suzy tersenyum kecil lalu mengedipkan matanya.

 

“tak perlu memasak malam ini, eomma menyuruh kita untuk ke rumah dan makan malam bersama” Ucap Myungsoo.

 

“jinjja?” Tanya Suzy berbinar, Myungsoo menganggukan kepalanya.

 

“assa…kalau begitu kita harus bergegas, omoni nanti menunggu lama” Ucap Suzy setengah memekik membuat Myungsoo menggelengkan kepalanya.

 

“ckck, kenapa kau sesenang itu eoh? Hanya makan malam di rumahku saja” Decak Myungsoo, Suzy tersenyum lalu mencubit pipi Myungsoo.

 

“karena aku pasti akan makan makanan yang lezat malam ini” Seru Suzy.

 

“heiisshh aku pikir karena apa…cepat sana ganti bajumu, tak mungkin kau ke rumah eomma dengan menggunakan baju yang kau pakai sejak pagi tadi” Ucap Myungsoo, Suzy mengangguk lalu segera menuju lemarinya memilih baju yang akan di pakai, sementara Myungsoo yang sudah bersiap daritadi itu menunggu Suzy untuk berganti pakaian di luar.

 

xxxxxx

 

“aigoo…aku tidak menyangka kau akan memakannya selahap ini Suzy-ya” Suzy yang tengah mengunyah makanannya itu sontak tersenyum lebar mendengar ucapan eomma Myungsoo.

 

“tentu saja aku makannya lahap omoni, makananmu benar-benar enak” Seru Suzy.

 

“kalau begitu makan yang banyak Suzy-ya, aku tak pernah melihat eomma Myungsoo memasak makanan sebanyak ini…pasti karena ada kau jadi dia memasak semua ini” Sahut tuan Kim sembari memasukan lauk ke dalam mangkuk nasi Suzy.

 

“ne ahbeoji, aku akan memakannya….gomawo” Jawab Suzy lalu memakan makanan yang ada di hadapannya, tak menyadari bahwa wajah namja di sampingnya itu tengah ditekuk.

 

“ck…anak mereka siapa sebenarnya, kenapa aku hanya mendapatkan nasi dan telur gulung ini” Gerutu Myungsoo kesal menatap makanan di hadapannya yang cukup hampa, berbeda dengan Suzy yang piringnya dipenuhi oleh lauk pauk.

 

“ya..jangan mengambil jatah Suzy” Myungsoo mendengus sebal saat sumpitnya beralih ke piring Suzy dan berniat untuk mengambil sepotong daging, tiba-tiba saja eommanya malah memukul tangannya.

 

“eish eomma, aku hanya meminta satu…lagipula masih banyak kok” Ucap Myungsoo, Ny. Kim menggelengkan kepalanya pelan.

 

“itu adalah jatah Suzy jadi kau tidak boleh mengambilnya, kau makan makananmu saja” Ucap Ny. Kim tegas, Myungsoo mencibir pelan. Dia akhirnya memakan nasi dan telur gulung seadanya dengan wajahnya yang kelihatan kesal.

 

Melihat itu Suzy hanya terkekeh pelan dan melanjutkan makannya tanpa berniat memberikan Myungsoo sedikit lauknya.

 

Setelah makan, Myungsoo dan appanya kini sudah berada di ruang tengah dan sedang menonton acara olahraga, sementara Suzy dan Ny. Kim masih berada di dapur sembari membersihkan piring bekas makan mereka tadi.

 

“omoni gomawo makan malamnya ne, aku benar-benar menikmatinya” Ucap Suzy sambil menggosok piring kotor dengan sabun.

 

“eoh…sudah sejak awal omoni ingin membuatkan masakan untukmu, tapi tak pernah ada waktu…omoni senang kau ternyata menikmatinya” Suzy tersenyum simpul mendengarnya, sepertinya mulai sekarang dia harus benar-benar belajar memasak, agar Myungsoo bisa merasakan masakan yang khusus dia buat untuknya.

 

“ah ya…malam ini kalian menginap di sini saja ne, tak usah pulang” Setelah selesai membersihkan piring kotor Suzy kini menyusunnya di dalam lemari dan dibantu oleh Ny. Kim.

 

“tapi aku tidak membawa baju ganti omoni” Ucap Suzy.

 

“omoni akan meminjamkan baju tidur untukmu, menginap di sini saja…ini juga sudah malam”

 

“ah baiklah kalau begitu…omoni katakan pada Myungsoo saja” Ucap Suzy mengangguk, Ny. Kim tersenyum puas lalu beranjak menuju ke ruang tengah untuk memberitahu Myungsoo.

 

xxxxxx

 

“kau mandi duluan saja, aku mau mengambil baju tidur di kamar omoni dulu” Ucap Suzy setelah berada di kamar Myungsoo.

 

Myungsoo yang tengah berbaring-baring di tempat tidurnya itu mengangguk lalu beranjak menuju kamar mandi.

 

Tok tok tok~ Suzy yang hendak berjalan keluar dari kamar itu langsung membuka pintunya saat mendengar ketukan yang berasal dari luar.

 

“omoni, aku baru saja ingin ke kamarmu” Ucap Suzy setelah membuka pintunya.

 

“ah geure? omoni membawakan baju untukmu igeo”

 

“aigoo, seharusnya kau tak perlu membawanya omoni, aku bisa mengambilnya sendiri” Ucap Suzy mengambil baju yang diberikan oleh Ny. Kim.

 

“haha gwenchana…omoni sendiri kok yang ingin membawakannya untukmu…kalau begitu istirahatlah ne” Ucap eomma Myungsoo, Suzy tersenyum sedetik kemudian dia menutup pintunya dan berjalan menuju tempat tidur.

 

“ige mwoya?” Mata Suzy sukses terbelalak saat melihat gaun tidur yang diberikan Ny. Kim padanya.

 

“ini bukan baju tidur…” Gumam Suzy sembari menghela nafasnya pelan, ditangannya kini sudah ada selembar gaun tidur tanpa lengan dan lumayan terbuka.

 

Dia tak menyangka bahwa eomma Myungsoo mempunyai baju seperti ini, kepala Suzy menggeleng ke kiri dan ke kanan membayangkan dirinya memakai baju seperti ini.

 

“apa yang kau lakukan?” Suzy tersentak kaget mendengar Myungsoo menegurnya.

 

“ah, a…ani…aku mau mandi” Ucap Suzy kikuk lalu masuk ke dalam kamar mandi bersama dengan gaun tidurnya meninggalkan Myungsoo yang memasang wajah bingungnya.

 

“mwoya?” Gumam Myungsoo pelan lalu mengedikkan bahunya dan segera ke lemari untuk mencari pakaiannya.

 

xxxxxx

 

Myungsoo berbaring di atas tempat tidurnya dengan punggungnya yang menyandar di sandaran tempat tidur, matanya terus bergantian melirik ke arah buku tebal ditangannya dan ke arah pintu kamar mandi.

 

Ini sudah beberapa menit setelah Suzy masuk namun tak ada tanda-tanda yeoja itu akan keluar, bahkan suara gemericik air yang jatuh sudah sedari tadi berhenti.

 

“apa yang yeoja itu lakukan di dalam?” Tanya Myungsoo pada dirinya sendiri.

 

“Suzy-ya, kau belum selesai mandi?” Sahut Myungsoo dari tempatnya.

 

“eo…eoh, chamkanman…” Balas Suzy, Myungsoo menghela nafasnya pelan setidaknya Suzy masih sadar dan tidak pingsan di kamar mandi.

 

Setelah mendapat jawaban dari Suzy itu, Myungsoo kembali berkutat dengan buku tebal yang dia pegang, sementara di dalam kamar mandi Suzy terus menghembuskan nafasnya dan menariknya dalam seraya mematut penampilannya di depan cermin.

 

“aigoo, kenapa aku gugup begini?” Gumam Suzy, ini bukanlah pertama kalinya dia akan tidur sekamar dengan Myungsoo namun entah mengapa hari ini terasa begitu berbeda.

 

Dia melihat gaun malam yang sekarang ini tertempel di tubuhnya dengan wajah merengut, “ini terlalu sexy” Gumam Suzy pelan.

 

Suzy terlalu takut untuk keluar, dengan keadaan seperti ini dia tidak cukup bodoh untuk memprediksikan apa yang akan Myungsoo lakukan jika melihatnya menggunakan gaun malam ini.

 

“apakah malam ini?” Gumam Suzy, wajahnya kini sudah memerah setelah mengatakan hal itu. dia menangkup kedua pipinya lalu menatap tajam wajahnya di depan cermin.

 

“fighting Bae Suzy…” Setelah menetapkan hatinya Suzy akhirnya melangkah menuju ke pintu kamar mandi dan bersiap untuk membukanya.

 

Cklek~ Suzy terlihat ragu untuk keluar, dengan cepat dia menangkap Myungsoo yang kini tengah membaca buku di atas tempat tidurnya, saking seriusnya dia sampai tak menyadari bahwa Suzy sudah keluar dari kamar mandi.

 

“apa yang kau baca?” Tanya Suzy menghampiri meja rias yang ada disamping tempat tidur Myungsoo.

 

“keunyang…buku medisku” Jawab Myungsoo tanpa mengalihkan perhatiannya dari buku.

 

“geu…geure?” Jawab Suzy sembari memakai cream malam di wajahnya.

 

“eoh…kenapa kau lama sekali di kam…” Suzy mengenyitkan dahinya bingung saat tiba-tiba saja pertanyaan Myungsoo terputus, dia menoleh ke samping dan mendapatkan Myungsoo kini tengah menatapnya dengan mata membulat.

 

“wa…wae?” Tanya Suzy sedikit gugup melihat Myungsoo tak bergeming menatapnya.

 

“ya…ya Kim Myungsoo…wae…geure?” Tanya Suzy lagi, Myungsoo mengerjapkan matanya lalu menyinggungkan senyumnya kecil.

 

“neo…apa kau sedang menggodaku lagi?” Tanya Myungsoo, Suzy menaikkan alisnya tak mengerti.

 

“menggodamu? Aniyo…aku tidak sedang menggodamu” Jawab Suzy dengan wajah polosnya, dia sedikit melebarkan matanya saat Myungsoo kini beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arahnya.

 

“jinjja? tapi kenapa aku merasa kau sedang menggodaku hum?” Myungsoo kini berdiri di hadapan Suzy sembari menatapnya nakal, Suzy yang tak tau apa-apa hanya mendongakkan kepalanya menatap Myungsoo bingung.

 

“eyyssh…aku sedang tidak menggodamu Myungsoo-ya, sudahlah aku ingin tidur” Ucap Suzy berdiri dari duduknya dan hendak menggeser Myungsoo agar membuat leluasa jalannya.

 

“eits…kau tak boleh tidur dulu, kau harus bertanggung jawab” Myungsoo menahan tangan Suzy dan menariknya untuk mendekat

 

“tanggung jawab?” Suzy semakin bingung dengan Myungsoo yang kini hanya tersenyum penuh arti kepadanya.

 

“eoh…tanggung jawab karena sudah menggodaku…” Bisik Myungsoo pelan sebelum mendaratkan bibirnya di atas bibir Suzy. Suzy sedikit terkejut karena Myungsoo tiba-tiba menciumnya itu, namuan hanya beberapa detik karena setelahnya Suzy memejamkan matanya dan membalas ciuman Myungsoo.

 

Ciuman yang awalnya biasa itu kini kemudian berubah menjadi ciuman panas, Suzy mendorong tubuh Myungsoo dan terjatuh tepat di atas tempat tidur dengan keadaan dirinya yang menindih Myungsoo.

 

“aigoo, apa kau sudah tak sabar chagiya?” Gumam Myungsoo melepas ciumannya sebentar, Suzy tak memperdulikan ucapan Myungsoo dan kemudian kembali meraih bibir Myungsoo dan melumatnya pelan.

 

Myungsoo memutar tubuhnya sehingga kini membuat Suzy berada di bawahnya sementara dia berada di atas Suzy dan semakin leluasa mencium bibir ranum Suzy itu. Myungsoo menekan tengkuk Suzy agar ciuman mereka semakin dalam sementara Suzy melingkarkan tangannya di leher Myungsoo dan membalas lumatan Myungsoo dengan cepat.

 

Perlahan Myungsoo mengusap paha Suzy yang setengah terekspos itu karena gaun malamnya yang tersingkap ke atas, tubuh Suzy sedikit meremang saat merasakan tangan Myungsoo mengelus pahanya, seperti ada sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia menyukai setiap sentuhan Myungsoo.

 

Suzy perlahan menarik tangannya yang melingkar di leher Myungsoo dan meraba-raba dinding yang ada di dekat tempat tidurnya, setelah mendapatkan sebuah benda yang daritadi dicarinya dengna cepat dia menekannya dan click!

 

Gelap, semaunya menjadi gelap sehingga membuat Myungsoo lebih gampang melancarkan aksinya untuk menjadikan Suzy miliknya secara utuh.

 

xxxxxx

 

“Heh…” Helaan nafas yeoja itu keluar seiringan dengan tubuhnya yang terjatuh di atas bangku.

 

“waeyo Suzy-ya? kau ada masalah eoh?” Tanya Jiyeon menatap heran kedatangan Suzy itu.

 

“sudah seminggu ini Myungsoo tidak memperhatikanku lagi” Adu Suzy, Jiyeon menggelengkan kepalanya pelan.

 

“seharusnya kau mengerti…bukannya beberapa hari lagi dia sudah harus sidang? Tentu saja dia harus fokus pada skripsinya dulu…” Ucpa Jiyeon.

 

“arra, tapi masa sama sekali tak ada waktu untukku, berapa menit saja…huh, di rumah dia selalu berkutat dengan laptop dan buku tebalnya…aku diacuhkan” Ucap Suzy dengan wajahnya yang ditekuk.

 

“aigoo, kalau kau sudah tingkat akhir nanti kau akan tau bagaimana susahnya membuat skripsi, sabar beberapa hari lagi saja”

 

“eissh arasseo, tapi kalau aku tidak bisa sabar, aku akan merobek buku-bukunya biar dia bisa memperhatikanku lagi” Dumel Suzy membuat Jiyeon menggelengkan tak percaya.

 

“kau ini ada-ada saja…ah ya, apa Minho oppa sudah menghubungimu?” Tanya Jiyeon, Suzy menaikkan alisnya lalu menggeleng.

 

“setiap aku menghubunginya dia selalu saja sedang kerja, dia janji akan menghubungi balik tapi dia tidak pernah melakukannya…aisshh, bahkan Minho oppa saja sudah mengabaikanku sekarang” Ucap Suzy.

 

“pantas saja…dia bilang dia sudah menjadi dokter magang di rumah sakit pusat di sana, makanya sangat jarang mendapatkan waktu luang untuk menelponnya” Balas Jiyeon.

 

“Minho oppa bilang padamu? Dia menghubungimu?” Pekik Suzy tertahan, Jiyeon menganggukan kepalanya.

 

“aiiissh mwoya? dia tidak menelponku dan malah menelponmu, waktu keberangkatannya juga dia memberitahumu bukannya aku” Gerutu Suzy.

 

“untuk apalagi dia menghubungimu pabo? Bukannya kau sudah menduakannya? Tentu saja dia tidak punya niat untuk berhubungan lagi dengan yeoja yang sudah selingkuh darinya…lebih baik menghubungiku yang masih single” Ucap Jiyeon dan sukses membuat Suzy mempoutkan bibirnya.

 

“ya! kau mengataiku eoh? Bukannya waktu itu kau mendukungku dengan Myungsoo? kenapa sekarang mengataiku?” Pekik Suzy.

 

“karena sekarang aku dikubu Minho oppa, aku tak menyukai Myungsoo oppa” Seru Jiyeon sembari terkekeh melihat ekspresi Suzy yang sangat lucu menurutnya.

 

“isshh, neo! Lebih baik kita berhenti berteman saja” Ucap Suzy berpura-pura kesal.

 

“geure? geurom..jangan jadi temanku lagi, tapi apa kau bisa sendiri tanpa teman eoh? Bukannya hanya aku temanmu?” Balas Jiyeon ikutan berpura-pura kesal.

 

“kau benar, aku tak punya teman selain kau…”

 

“makanya jangan bilang mau berhenti berteman denganku…kalau kau sedang kesal Myungsoo tidak akan mau mendengar curhatanmu, hanya aku yang mau…”

 

“majayo, geure kita tak jadi putus pertemanan…kau masih temanku!” Seru Suzy tersenyum lebar, Jiyeon hanya tertawa renyah menanggapinya.

 

“ah, Minho oppa juga bilang akan ke Korea seminggu lagi” Suzy langsung melototkan matanya tak percaya.

 

“jinjja? untuk apa?”

 

“kau lupa kalau Minho oppa belum di wisuda eoh? Dia memang sudah menyelesaikan sidang skripsinya…tapi wisudanya belum, sepertinya dia akan wisuda bersama Myungsoo oppa” Jelas Jiyeon, terlihat Suzy manggut-manggut.

 

“aku harus menjemputnya kalau begitu” Ucap Suzy.

 

“ani…Minho oppa bilang dia ingin Myungsoo oppa yang menjemputnya, tanpa kau” Sergah Jiyeon.

 

“Myungsoo?”

 

“eoh, dia ingin berkencan dengan Myungsoo oppa sepulang dari china…haha” Ucap Jiyeon tertawa geli saat mengucapkan berkencan, sementara Suzy malah bergidik ngeri.

 

“eyyy….aku tak akan izinkan mereka berkencan” Ucap Suzy dengan cepat.

 

“Minho oppa saja mengizinkanmu bersama Myungsoo oppa, kenapa kau malah melarangnya?”

 

“ya, aku itu yeoja jadi wajr bersama Myungsoo…nah Minho oppa? Masa Myungsoo mau berkencan dengan namja?”

 

“ckck, biarkan saja, dalam hubungan persahabatan berkencan bersama itu biasa…lagipula apa kau tidak mau melihat hubungan mereka kembali seperti dulu eoh? pasti akan agak canggung setelah masalah kemarin” Suzy memasang wajah berpikirnya sebentar lalu mengangguk kecil.

 

“kau benar juga…geure, aku akan memberitahu Myungsoo untuk menjemput Minho oppa” Ucap Suzy setuju.

 

“geurom…aku sudah tak sabar menunggu Minho oppa datang”

 

“nado…”

 

xxxxxx

 

“omoni annyeonghaseyo…” Sapa Suzy setelah pintu rumah Myungsoo di buka oleh eommanya.

 

“eoh Suzy-ya..wasseo, kau sendiri?” Tanya Ny. Kim, Suzy berjalan masuk ke dalam rumah sembari menganggukan kepalanya.

 

“Myungsoo sedang sibuk mengurus skripsinya omoni…jadi daripada aku bosan tinggal di rumah sendiri mending aku mengunjungimu saja” Jelas Suzy.

 

“ah geure? bagaimana kalau kia belajar masak saja?” Usul Ny. Kim, Suzy tersenyum lalu menganggukan kepalanya antusias.

 

“cah…kalau begitu kita keluarkan bahan-bahannya, hum…kira-kira apa yang ingin kau masak Suzy-ya?” Tanya eomma Myungsoo dengan wajah berpikir sembari menatap beberapa bahan makanan di depan kulkas.

 

“aku ingin membuat makanan kesukaan Myungsoo omoni” Seru Suzy.

 

“geure…kesukaan Myungsoo? hmm…kita buat dwinjang jjigae saja eotthae? Dia sangat menyukainya” Ucap eomma Myungsoo lalu mengeluarkan kotak kimchi dan beberapa bahan lain dari kulkas.

 

“ok call!” Pekik Suzy, dia menghampiri mertuanya di depan pantri dapur dan bersiap untuk memulai memasak.

 

“ah ani ani…jangan potong seperti itu, seharusnya begini…” Ny. Kim yang bertugas mengawasi cara kerja Suzy itu langsung menyergah saat melihat Suzy memotong labunya salah. Dengan cepat dia membenarkan letak pisau Suzy dan menyuruhnya untuk kembali mencoba.

 

“nah…kalau bentuknya seperti ini kan bagus…” Ucap eomma Myungsoo melihat hasil potongan labu Suzy yang sudah lumayan sama besar tiap potongannya itu.

 

“jinjja? assa! setelah sayurnya apa lagi omoni?” Tanya Suzy, Ny. Kim hanya tersenyum melihat Suzy sedari tadi sangat antusias.

 

“sekarang potong jamurnya…jangan terlalu tebal dan juga jangan terlalu tipis” Titah eomma Myungsoo, dengan sigap Suzy mengambil beberapa jamur dari dalam plastik dan segera memotongnya.

 

“otthae omoni?” Tanya Suzy mempelihatkan hasil potongannya.

 

“wuaah, kau sudah pandai memegang pisau ne…ternyata kau cepat belajar” Seru Ny. Kim senang, Suzy tersenyum bangga mendengarnya.

 

“geurom…setelah ini hanya memasukkannya dalam panci kan? dan menunggunya sampai mendidih” Ucap Suzy dan sontak mendapatkan anggukan dari Ny. Kim.

 

“jangan lupa masukan tahu dan bawang bombaynya…” Ucap Ny. Kim saat melihat Suzy memasukan satu persatu bahannya dalam panci.

 

“ah matta…aku hampir lupa, gomawo omoni sudah mengingatkan” Sahut Suzy sembari cengiran.

 

“ne…setelah ini tutup dan tinggal tunggu mendidih saja…” Ny. Kim menutup panci yang kini sudah berisi penuh bahan-bahan untuk dwinjang jjigae.

 

“yosshh…akhirnya selesai, semoga rasanya memuaskan” Ucap Suzy merentangkan tangannya.

 

“tenang saja….rasanya akan enak..ah ya, kau sudah menghubungi Myungsoo untuk ke rumah kalau sudha selesai dengan urusannya?”

 

“eoh, sebelum berangkat ke sini aku memberitahunya…mungkin dia akan ke sini sebelum makan malam” Ucap Suzy.

 

“geure? kalau begitu dia bisa mencicipi masakanmu” Ucap Ny. Kim senang.

 

“maja….haha, aku harap Myungsoo menyukainya”

 

“dia akan menyukai apapun yang kau buat…geokjongma”

 

“ne arrasseo omoni…”

 

xxxxxx

 

“wuaahh….mashigetta…” Pekik Suzy girang saat merasakan asap mengepul dari arah panci yang baru saja dibukanya, dari aroma yang keluar saja bisa da rasakan bahwa masakannya kali ini akan enak.

 

“sepertinya masakan pertamamu berhasil Suzy-ya” Ucap Ny. Kim melihat hasil masakan Suzy.

 

“sepertinya begitu, keke…kajja kita harus menyiapkannya omoni” Ucap Suzy mengangkat panci supnya dan membawanya ke meja makan.

 

“hum…aku tau bau apa ini…” Suzy tersentak kaget mendengar sahutan dari arah ruang tengah, dia segera meletakkan pancinya dengan cepat dan berlari kecil keluar dari dapur.

 

“Myungsoo-ya….” Seru Suzy melihat Myungsoo yang baru saja datang kini tengah berdiri di samping sofa.

 

“kau sudah lapar? Kajja…kita makan” Ucap Suzy menarik lengan Myungsoo.

 

“eoh? Kenapa kau terlihat segirang ini?” Tanya Myungsoo menaikkan alisny.

 

“aku punya kejutan untukmu…palli…” Myungsoo tersenyum kecil tak sabar mengetahui kejutan apa yang dimaksudkan oleh Suzy.

 

“eoh Myungsoo-ya, wasseo…duduklah, kebetulan kau datang pas dengan makanannya jadi” Ucap Ny. Kim menyambut kedatangan anaknya.

 

“wuaah…dwinjang jjigae?” Pekik Myungsoo tertahan menelan salivanya karena merasa perutnya kini sudah mengamuk meminta di isi.

 

“ne…duduklah dulu” Ucap Suzy menggiring Myungsoo untuk duduk di sampingnya.

 

“eomma kau membuatkannya untukku? Eyy…barusan kau memasaknya tanpa aku suruh, biasanya aku harus merengek dulu baru bisa dimasakkan olehmu” Tanya Myungsoo, Ny. Kim terkekeh lalu menggeleng pelan.

 

“aniyo…bukan eomma, tapi Suzy…dia khusus membuatkan makanan kesukaanmu ini” Mata Myungsoo membulat seketika mendengar ucapan eommanya itu, dia seketika menoleh pada Suzy dan menatapnya tak percaya.

 

“neo? Kau yang memasak ini? jinjja?” Tanya Myungsoo meyakinkan, Suzy tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

 

“ini seratus persen buatanku, tanpa campur tangan omoni…dia hanya mengarahkanku..jinjjayo” Ucap Suzy yakin, Myungsoo memicingkan matanya lalu melemparkan pandangan ke eommanya.

 

“maja Myungsoo-ya, ini buatan Suzy…cepatlah kau cicipi sebelum dingin” Ucap Ny. Kim, Suzy dengan cepat mengambil mangkuk dan mengisinya kemudian memberikannya pada Myungsoo dan eommanya.

 

“otthae otthae?” Tanya Suzy tak sabaran, Myungsoo menelan kuah supnya dan merengut wajahnya sebentar.

 

“tak enak?” Tanya Suzy lagi melihat raut wajah Myungsoo yang tak bagus.

 

“hum…rasanya…” Myungsoo sengaja menggantungkan ucapannya dan menoleh ke arah Suzy yang kini tengah menunggu jawaban darinya.

 

“sangat enak!” Seru Myungsoo, Suzy bernafas lega lalu memekik kecil.

 

“jinjjayo? omo! Aku berhasil, omoni aku berhasil” Pekik Suzy girang, “apa benar enak? Kau tidak bohong kan?” Tanya Suzy lagi memastikan.

 

“aniyo…benar-benar enak, aku menyukainya…kau coba saja sendiri” Jawab Myungsoo dengan yakin, dia tersenyum kecil melihat wajah Suzy langsung sumringah.

 

“geure? aku akan mencobanya…” Gumam Suzy mengambil mangkuk untuk dirinya dan menyendokm supnya.

 

“hua…mashitta…daebak!” Pekik Suzy tertaha saat sesendok supnya masuk ke dalam mulut.

 

“aku tidak bohongkan?” Suzy menoleh ke arah Myungsoo dan tersenyum lebar, Myungsoo ikut tersenyum dan mengacak pelan rambut Suzy yang ada di puncak kepalanya.

 

“kau harus habiskan ne…ini kubuatkan hanya untukmu” Ucap Suzy membuat Myungsoo mengangguk dan kembali melanjutkan makannya dengna lahap. Suzy tersenyum senang akhirnya dia bisa memasak sebuah makanan untuk Myungsoo kali ini

 

Ny. Kim tersenyum simpul melihat anak dan menantunya yang menurutnya semakin hari itu semakin mesra saja…aigoo, dia jadi rindu sama suaminya yang pergi dinas keluar kota seminggu ini, kalau tau begini dia akan ikut saja…ckck.

 

xxxxxx

 

Hari Sidang

 

Myungsoo yang sedang menunggu waktunya untuk masuk ruang sidang itu memilih menyantaikan dirinya di kantin kampus, toh masih ada dua jam lagi baru waktunya masuk. Dia mempelajari skripsinya agar di dalam ruangan nanti dia bisa mempresentasikannya dengan benar, saking fokusnya dia sampai tak sadar bahwa kini sudah ada seorang yeoja yang berdiri di hadapannya.

 

“Ehem…sunbaenim…” Myungsoo perlahan mengangkat kepalanya dan menatap yeoja yang ada di depannya dengan wajah bingung.

 

“Naega?” Tanya Myungsoo sembari menunjuk dirinya sendiri, yeoja itu tersenyum malu lalu menganggukan kepalanya.

 

“Waeyo?” Tanya Myungsoo lagi, bukannya menjawab yeoja itu malah langsung duduk di depan Myungsoo.

 

“Begini…hum, aku dengan kau adalah mantan ketua club fotografi di kampus ini” Ucap yeoja itu.

 

“Ah, maja…tapi aku hanya berada dalam club itu sampai tahun kedua…memangnya kenapa?” Jawab Myungsoo.

 

“Sasil…aku ingin masuk ke club itu, dan aku ingin berkonsultasi denganmu” Yeoja itu terlihat malu-malu saat mengucapkan kalimatnya barusan.

 

“Kenapa harus denganku? Kalau ada yang ingin kau tanyakan kau bisa bertanya dengan ketua club yang sekarang” Sahut Myungsoo.

 

“Geunde aku mau bertanya padamu sunbae, bukannya yang berpengalaman itu lebih profesional?”

 

“Geure? Haha…aku tidak seperti itu, aku juga masih amatiran dalam masalah kamera…kau bisa cari orang lain” Tolak Myungsoo berusaha sehalus mungkin. Dia tak mungkin mengiyakan keinginan hoobae yang tak di kenalnya ini, bisa-bisa Suzy mengamuk…lagipula dia juga tak tertarik dengan masalah ini.

 

“Tapi….”

 

“Myungsoo-ya….” Yeoja itu menghentikan ucapannya saat tiba-tiba seseorang dari belakang memeluk leher Myungsoo.

 

“Ya…jangan begitu, kau tak malu eoh? Seperti anak kecil saja” Dumel Myungsoo menarik tangan Suzy dan menyuruhnya untuk duduk di sampingnya.

 

“Untuk apa malu? Eoh…nugu?” Suzy tersenyum lebar kemudian mengernyit melihat yeoja asing di depannya.

 

“Ah dia…keunyang hoobae, katanya ingin berkonsultasi masalah club fotografi…” Jelas Myungsoo.

 

“Ah geure? Geunde, kenapa harus sama kau? Bukannya ada ketua clubnya?” Tanya Suzy, Myungsoo hanya mengedikkan bahu tak tau.

 

“Chogi…hoobaenim, namamu siapa?” Tanya Suzy beralih pada yeoja di depannya yang sedari tadi diam saja.

 

“Naneun? Naneun Son Naeun imnida” Ucap yeoja itu tersenyum simpul.

“Geure? Naeun-ssi…kau bisa meminta konsultasi pada ketua clunmu sekarang, tak perlu mendatangi Myungsoo seperti ini…dia sedang sibuk” Ucap Suzy, Naeun tersenyum kecil lalu mengalihkan pandangannya pada Myungsoo.

 

“Sunbae…aku sudah selesai, aku harap kau bisa membantuku….geurom…aku pamit” Naeun beranjak dari tempatnya lalu membungkukan badannya sedikit pada Myungsoo lalu berlalu begitu saja tanpa melihat Suzy.

 

“Dia mengacuhkanku? Daebak!!! Ya! Hoobae itu jinjja!!!” Pekik Suzy kesal tak terima dia tak dihargai sebagai sunbae.

 

“Aigoo…tak perlu marah-marah begitu, lebih baik bantu aku mempelajari ini” Ucap Myungsoo melihatkan skripsinya pada Suzy.

 

“Aiishhh….tapi dia sudah kurang ajar…dia bahkan tak menghiraukan ucapanku…” Desis Suzy, Myungsoo terkekeh lalu mencubit hidung Suzy.

 

“Ya…jangan memikirkan yeoja itu…tak penting….” Ucap Myungsoo, Suzy mempoutkan bibirnya kesal namun sedetik kemudian dia tersenyum.

 

“Geure…dia tak penting, mendingan aku memikirkanmu keutchi…” Ucap Suzy manja, Myungsoo tersenyum lalu menganggukan kepalanya kemudian kembali fokus pada skripsi di hadapannya.

 

“Kapan kau masuk ruang sidang?” Tanya Suzy.

 

“Sebentar lagi…kau harus menunggu aratchi?”

 

“Eoh…aku akan menunggumu di depan ruangannya”

 

xxxxxx

 

Suzy duduk sembari memainkan jarinya tak tenang, sebuah pintu besar di hadapannya sejak dua jam yang lalu tak kunjung terbuka. “Tenanglah…mungkin para dosennya banya mengajukan pertanyaan pada oppa” Ucap Jiyeon menepuk bahu Suzy.

 

“Geure? Tapi kenapa lama sekali?” Gerutu Suzy.

 

“Sebentar lagi pasti keluar”

 

Cklek~ Suzy langsung berdiri saat pintu yang sedari tadi ditatapnya itu terbuka dan menunjukkan sosok namja yang dia tunggu.

 

“Otthae? Otthae?” Tanya Suzy tak sabar.

 

“Humm….” Senyum Suzy menghilang saat melihat wajah Myungsoo yang kusut.

 

“Apa tidak berhasil? Kau harus mengulang sidangmu? Judulmu tak diterima?” Tanya Suzy panik, Myungsoo menggeleng lalu menatap Suzy sendu.

 

“Aku…aku…aku…berhasil…” Ucap Myungsoo memutus-mutuskan tiap katanya.

 

“Berhasil? Jinjja?” Pekik Suzy, Myungsoo tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

 

“omo!! Chukkae yeobo!” Suzy berjingkat-jingkat riang lalu menghambur memeluk Myungsoo.

 

“Tak ingin memberiku hadiah?” Tanya Myungsoo, Suzy mendongak lalu tersenyum mengetahui maksud Myungsoo.

 

CUP~ Suzy mengecup bibir Myungsoo tanpa melepaskan pelukannya itu.

 

“Ehem…ehem….jangan lupa aku masih di sini…” Sontak Myungsoo dan Suzy melepas pelukannya lalu tersenyum kikuk melihat Jiyeon.

 

“Hehe, mian Jiyeon-ah…aku terlalu senang” Ucap Suzy memamerkan gigi kelincinya.

 

“Cih….amutdeun, chukkae oppa….kau harus mentraktir kami…” Ucap Jiyeon.

 

“Tentu saja…aku akan mentraktir kalian…” Seru Myungsoo.

 

“Kalau begitu kajja!!!” Pekik Suzy dan Jiyeon bersamaan.

 

“Ckck…kalian sudah seperti anak kembar saja” Gumam Myungsoo melihat Suzy dan Jiyeon sudah berjalan mendahuluinya.

 

xxxxxx

 

TBC

 

Such unimportant part…haha maka dari itu author buat part 10 kebagi dua karena part awal ini gak terlalu penting sih…kalau gak ada halangan mungkin 10b sudah end…nanti aja liatnya ne…

 

Ah ya!!! tau gak kalau MV EXO udah keluar??huaaa….author jingkrak-jingkrak loh pas nontonnya, ditunggunya lama sekali keluar bikin terharu :’) omo…haha, siapa yang ngerasain sama kayak author nih? Pasti gak ada..hhh aaahhh mianhae author jadi curhat disini padahal gak penting juga dan sama sekali gak ada hubungannya dengan FF 😀 hihi mianhae….