[Part 2] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung

Genre : Romance, Schoollife, Sad (?)

Rating : PG-15

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 2

“Myungsoo-ya!” Myungsoo yang tengah berjalan di ujung koridor itu sontak berbalik saat mendengar namanya dipanggil.

“eoh wae?” Myungsoo menoleh pada Suzy yang tengah mengibaskan jari-jarinya ke depan dan ke belakang pertanda memanggil Myungsoo untuk mendekat.

“kemarilah…aku ingin memberitahu sesuatu” Teriak Suzy dari depan kelasnya, Myungsoo mendengus pelan kemudian berjalan menghampiri Suzy.

“heh, ada apa?” Tanya Myungsoo malas, Suzy mencibir pelan lalu menarik Myungsoo untuk masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangkunya.

“ya…aku mau bicara padamu, serius!” Ucap Suzy dengan wajah seriusnya.

“kali ini apa lagi?”

“aku akan ke gwangju” Myungsoo yang tadinya memasang wajah malasnya seketika terkejut dan menatap tajam Suzy.

“wae? kenapa tak memberitahuku?” Tanya Myungsoo ketus.

“kemarin eomma menelponku dari sana, katanya appa sedang sakit…aku ingin menjenguk appa” Jawab Suzy.

“berapa lama?” Suzy berpikir sebentar, “tiga atau empat hari” Myungsoo melototkan matanya tak percaya.

“ya! kenapa lama sekali? kau mau meninggalkanku selama itu eoh?” Pekik Myungsoo, untung saja sekarang sedang jam istirahat jadi hanya beberapa siswa yang berada di kelas Suzy.

“ya ya…jangan teriak-teriak begitu…orang-orang melihatimu” Suzy menepuk pundak Myungsoo dengan wajah kikuk sembari meminta maaf pada teman sekelasnya yang mendengar keributan Myungsoo.

“tapi kenapa mendadak eoh? Bagaimana kalau aku ikut saja?” Usul Myungsoo, plaaak~ Suzy langsung menjatuhkan jitakannya pada namja yang tengah tersenyum sumringah di hadapannya itu.

“andwae! Eomma dan appamu tak mungkin mengizinkan, hanya beberapa hari Myungsoo, aku akan segera kembali” Tolak Suzy tegas.

“tapi kalau kau tak ada aku akan bersama siapa eoh? Aku tak punya teman lagi Suzy…” Ucap Myungsoo merengek, Suzy hanya terkekeh melihatnya.

“bertahanlah…hanya empat hari, itu tak lama…besok aku akan berangkat”

“besok?” Pekik Myungsoo lagi dan sekali lagi siswa di dalam kelas Suzy menoleh pada Myungsoo dengan wajah risih.

“eoh mianhae…mianhae” Suzy dengan segera meminta maaf atas tindakan Myungsoo kepada teman-temannya itu.

“ya! sudah kubilang jangan teriak, isshhh” Dumel Suzy, Myungsoo mencibir pelan.

“siapa suruh…kenapa kau berangkat besok?”

“maumu kapan lagi aku berangkat eoh? Malam ini aku akan mengepack barangku”

“geure? aku akan membantumu…kau akan naik pesawat atau bis?” Ucap Myungsoo.

“sepertinya pesawat, agar aku lebih cepat sampai”

“baiklah…aku akan mengantarmu kalau begitu”

“Tapi besok sekolah…”

“tidak peduli…aku mau mengantarmu, dan tak ada bantahan!” Myungsoo menatap tegas Suzy mengisyaratkan bahwa ucapannya harus dipatuhi tak boleh dibantah.

“arasseo…sekarang kembali ke kelasmu…” Ucap Suzy lalu mendorong Myungsoo agar beranjak dari tempatnya.

“ne…belajar yang giat Suzy-ya…” Seru Myungsoo sebelum meninggalkan bangku Suzy. Suzy hanya tertawa kecil mendengarnya.

xxx

“kau yakin semua perlengkapanmu sudah kau bawa?” Tanya Myungsoo, Suzy menganggukan kepalanya yakin.

“obat-obatan?” Suzy menganggukan kepalanya lagi.

“pakaianmu tidak ada yang kurang kan?”

“semuanya sudah Myungsoo…sejak semalam bukannya kau sudah mengeceknya berkali-kali eoh?” Sahut Suzy, Myungsoo menggaruk tengkuknya dengan kikuk.

“geure? aku hanya memastikan bahwa semuanya sudah lengkap” Balas Myungsoo.

“geokjongma…aku sudah membawa semua perlengkapanku, lagipula aku hanya empat hari di sana…jadi kau jangan khawatir” Ucap Suzy.

“penumpang dengan penerbangan menuju Gwangju aiport agar segera memasuki pesawat melalu gate 2”

“ah, aku sudah dipanggil…pesawatku akan segera berangkat” Suzy berdiri dari tempatnya dan menarik kopernya yang berada di samping Myungsoo.

“kau sudah mau pergi?” Suzy tersenyum kecil melihat gurat tak rela dari wajah Myungsoo.

“haha, jangan sedih begitu Myungsoo-ya…aku bukan pergi untuk selamanya, ya…himne!” Ucap Suzy sembari terkekeh pelan.

“kau hati-hati ne…setibanya di sana harus langsung menghubungiku” Ucap Myungsoo.

“arasseo…kau juga, selama di sini jangan melirik yeoja lain…awas kalau kau menduakanku” Balas Suzy dengan candaannya membuat Myungsoo mau tak mau tertawa pelan.

“aigoo…aku tak mungkin melirik wanita lain, tak perlu khawatir cantik…” Ucap Myungsoo sembari mengacak pelan rambut Suzy.

“ya…aku sudah tak cantik lagi kalau kau merusak rambutku ini” Dumel Suzy, Myungsoo bukannya berhenti dia malah semakin mengacak rambut Suzy.

“aigoo…kau semakin cantik kalau seperti ini…kajja…nanti kau ketinggalan pesawat” Seru Myungsoo, Suzy menggerutu pelan sembari merapikan rambutnya. Kalau dia tinggal mengomeli Myungsoo di sini dia bisa-bisa terlambat.

“geurom…aku pergi dulu, annyeong…” Suzy mendorong kopernya untuk berjalan beriringan dengannya sembari melambai ke arah Myungsoo.

“annyeong…cepat pulang eoh” Pekik Myungsoo, Suzy yang sudah berada di depan pintu keberangkatan itu menganggukan kepalanya dan mengacungkan jempol pada Myungsoo.

“aku akan kembali…” Ucap Suzy sebelum menghilang di balik pintu keberangkatan.

“joshimhae…” Gumam Myungsoo masih menatap pintu di mana Suzy menghilang tadi dengan senyum kecilnya.

xxx

“Myungsoo-ya…” Myungsoo yang baru saja sampai ke rumah langsung menjatuhkan dirinya dengan malas di atas sofa.

“waeyo eomma?” Tanya Myungsoo malas membalas sahutan eommanya.

“malam ini kita akan makan malam diluar, kau siap-siap ne” Ucap Ny. Kim, Myungsoo memandang eommanya malas.

“aisshh, aku malas eomma…kau dan appa saja, biar aku makan di rumah” Ucap Myungsoo.

“tidak boleh, kau harus tetap ikut…appa sudah membuat janji dengan rekan kerjanya untuk makan malam bersama keluarga” Myungsoo mendengus kesal, ini baru pertama kalinya dia dipaksa untuk ikut makan malam bersama rekan kerja appanya, padahal sebelumnya jika dia tidak mau, appa dan eommanya mengiyakan begitu saja.

“kenapa aku harus ikut juga eomma? Aku ingin tidur saja…katakan pada appa aku tak bisa ikut eoh” Ucap Myungsoo sembari memohon, Ny.Kim menggelengkan kepalanya tegas.

“andwae! Kau harus tetap ikut, kali ini tak ada alasan untuk menolak lagi. Ini adalah perintah appamu jadi kau harus menurutinya”

“aayyy….eomma….” Ny. Kim mendorong tubuh Myungsoo yang datang bergelantungan dengan manja di lengannya dan menatap jijik anaknya itu.

“ya…kalau Suzy melihatmu seperti ini eomma yakin dia pasti akan mengomelimu, sudahlah kau bersiap sana…sekali saja turuti kata appamu” Seru Ny. Kim, Myungsoo mempoutkan bibirnya kesal dan menghentakkan kakinya.

“aisshh sekali ini saja…lain kali aku tidak akan mau” Ucap Myungsoo akhirnya mengalah, eommanya tersenyum puas dan menganggukan kepalanya.

xxx

Di dalam ruang vvip sebuah restoran china yang cukup terkenal itu terdapat keluarga Kim yang sudah lengkap. Di sana terlihat Myungsoo yang terus-terus saja mendengus sebal karena keterlambatan dari rekan kerja yang sudah membuat janji dengan appanya.

“aish, apa appa yakin kalau kita tidak kecepatan datangnya? Atau malah rekan kerja appa yang memang hobi telat eoh?” Gerutu Myungsoo, tuan Kim menatap tajam anaknya.

“Kim Myungsoo…jaga bicaramu, kau jangan mengeluarkan kata-kata yang tak sopan..” Tegur tuan Kim, Myungsoo hanya mencibir pelan. Badannya sudah cukup pegal untuk duduk selama sejam menunggu rekan kerja appanya.

“sabarlah nak, sebentar lagi mereka pasti akan datang” Bisik Ny. Kim berusaha untuk membuat Myungsoo sabar.

“tapi kapan eomma? Ini bahkan sudah sejam sejak kita duduk di sini..masa mereka belum datang juga” Gerutu Myungsoo. Baru saja tuan Kim ingin menyembur anaknya tiba-tiba pintu ruangan tersebut yang terbuka membuatnya mengurungkan niat untuk berbicara itu.

Sreeekk~ Suara pintu yang digeser bersamaan dengan sesosok pria paruh baya muncul dari baliknya membuat tuan Kim tersenyum simpul, dia berdiri dan menyambut keluarga rekan kerjanya itu.

“jwesonghamnida tuan Kim, ada masalah kecil jadi kami terlambat” Ucap tuan Park.

“ah gwenchana…kami baru saja datang…silahkan duduk” Myungsoo yang sedari tadi enggan mengangkat kepalanya itu hanya mencibir mendengar ucapan appanya yang mengatakan baru saja datang.

“baru saja apanya…ini sudah sejam” Cibir Myungsoo pelan hampir tak terdengar namun sialnya eommanya mendengar cibirannya itu sehingga Ny. Kim menyikut perut Myungsoo agar diam.

“jadi ini putra tunggalmu yang kau ceritakan itu?” Tanya tuan Park setelah duduk di tempatnya, tuan Kim mengangguk bangga dan menyikut Myungsoo untuk memperkenalkan dirinya.

“eishh arasseo” Gumam Myungsoo, dia mendongak lalu menatap tuan Park malas, “annyeonghaseyo Kim Myungsoo imnida” Ucap Myungsoo memperkenalkan dirinya tanpa mengetahui bahwa masih ada dua orang lagi yang menunggu salamnya selain tuan Park.

“ya beri salam pada Ny. Park dan anaknya juga” Bisik eomma Myungsoo, terlihat sekali dari wajah namja itu bahwa dia malas tapi demi eommanya dia akan melakukannya.

“annyeonghaseyo…choneun Kim…” Myungsoo yang menundukan kepalanya seraya memberi hormat itu seketika menghentikan ucapannya saat kepalanya terangkat dan memandang kedua yeoja di hadapannya “Myungsoo imnida” Masih dengan wajah terkejut Myungsoo melanjutkan salamnya.

“ne, annyeong Myungsoo-ssi…aku tidak menyangka kalau kau lebih tampan dari yang ada di foto” Ucap Ny. Park, Myungsoo menaikkan alisnya bingung tak mengerti.

“ah iya…ini anakku..perkenalkan dirimu nak” Ny. Park memberi tanda pada anaknya untuk memperkenalkan dirinya.

“annyeong Myungsoo-ssi, choneun Park Jiyeon imnida” Ucap yeoja itu tersenyum simpul pada Myungsoo membuat semua orang tua di sana ikut tersenyum kecil sementara Myungsoo masih mengerutkan keningnya melihat ekspresi appanya yang begitu aneh.

xxx

“eomma!!!” Suara melengking gadis remaja itu mengelegar di seluruh penjuru rumah yang berada di salah satu pemukiman warga.

“omo Suzy-ya….wasseo? omona….” Ny. Bae yang baru saja keluar dari kamar mandi itu langsung menghampiri aanaknya yang kini berdiri di depan pintu.

“eomma bogoshipeo” Suzy langsung menghambur memeluk eommanya dengan erat.

“aigoo, uri dal…eomma merindukanmu juga nak” Ucap Ny. Bae sembari membalas pelukan Suzy.

“kenapa kau tidak memberitahu kalau sudah sampai eoh? Eomma kan bisa menjemputmu” Tanya eomma Suzy setelah melepaskan pelukannya.

“eyy, aku tak mau merepotkanmu eomma…lagipula aku sudah besar jadi aku tau jalan pulang ke rumah” Balas Suzy sembari menarik kopernya untuk masuk ke dalam rumah.

“geure? tapi tetap saja….seharusnya eomma menjemputmu”

“gwenchana eomma…aku ingin mengejutkanmu dengan kedatanganku, otthae? Kau terkejut kan?” Tanya Suzy, Ny. Bae tersenyum lalu mencubit lengan anaknya.

“cih, dasar anak nakal…setelah dua tahun meninggalkan eommamu kau malah mau mengerjai wanita tua ini eoh?” Suzy meringis pelan merasakan cubitan dari eommanya lalu tertawa kecil.

“aniyo…mana mungkin aku mau mengerjaimu…ah ya, appa di mana?” Raut wajah Ny. Bae langsung berubah sedih saat Suzy menanyakan tentang appanya.

“appamu di kamar, dia masih belum bisa ke mana-mana dulu” Ucap eomma Suzy.

“apa penyakitnya begitu parah eoh? Kenapa tak memberitahu kalau daridulu appa sakit?” Tanya Suzy menuntut.

“ini bukan sakit berat Suzy-ya, dokter sudah bilang kalau appamu hanya perlu istirahat saja…lagipula eomma tak ingin membuatmu khawatir di Seoul sana”

“tapi aku kan anak kalian, seharusnya kau memberitahuku eomma…” Ucap Suzy.

“maafkan eomma…lihatlah appamu, sejak semalam dia sudah bertanya kapan kau sampai di sini” Suzy mengangguk lalu bergegas masuk ke dalam kamar appanya.

“appa…” Suzy perlahan membuka pintu kamar dan masuk ke dalam, matanya langsung berkaca-kaca melihat appanya terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

“Su…Suzy-ya…” Suzy menyeka matanya dan berjalan menghampiri appanya dengan senyum lebar.

“aku merindukanmu appa…” Ucap Suzy lalu memeluk appanya, tuan Bae membalas pelukan Suzy.

“kau masih sakit?” Tanya Suzy mendudukan dirinya di tepi ranjang sembari menatap wajah appanya yang pucat.

“aniyo, appa gwenchana…hanya butuh istirahat beberapa hari…ah ya bagaimana perjalananmu kemari? Kau tidak bersama Myungsoo?” Jawab tuan Bae.

“menyenangkan….aku tidak bersamanya, dia kan harus sekolah” Ucap Suzy.

“terus kau? Memangnya kau tidak sekolah eoh?”

“eisshh, aku kan izin appa…lagipula sudah hampir setahun aku tak pulang ke gwangju jadi aku memutuskan untuk mengunjungi kalian”

“ah geure? sekarang istirahatlah…kau pasti lelah baru sampai”

“arasseo appa…neodo istirahat yang banyak, jalja…” Suzy mengecup pipi appanya kemudian berjalan keluar dari kamar.

xxx

Setelah membersihkan badannya dan merapikan pakaiannya dalam lemari, Suzy ini berbaring di atas tempat tidur. Dia melirik arah jam yang menunjukkan pukul 10 malam lalu mendudukan dirinya.

“dia sudah tidur atau belum?” Gumam Suzy meraih handphonenya berniat untuk menghubungi Myungsoo.

“nomor yang anda tuju tidak menerima panggilan anda, silahkan mencoba beberapa saat lagi”

Suzy mengerutkan keningnya, baru kali ini Myungsoo tak mengangkat teleponnya…Myungsoo tak mungkin sudah tidur karena kalau dia tidur dia pasti akan mematikan handphonenya.

Sekali lagi Suzy mencoba menelponnya namun jawabannya tetap sama, Myungsoo tak mengangkatnya. Berkali-kali Suzy mencobanya hingga dia merasa lelah dan selama itu pula Myungsoo tetap tak mengangkat teleponnya.

“mwoya namja ini? dia menyuruhku untuk menelponnya tapi dia tak mengangkatnya sama sekali” Gerutu Suzy, sepertinya dia menyerah untuk menghubungi Myungsoo karena matanya sudah agak berat.

“mungkin besok pagi saja…” Gumam Suzy sembari menguap lebar, dia mematikan handphonenya dan segera berbaring di atas tempat tidurnya.

xxx

Sementara di Seoul, Myungsoo sedari tadi hanya duduk diam di atas kursi meja belajarnya. Dia terus mengusap wajahnya kasar dengan pandangan kosongnya

Handphonenya sedari tadi terus saja berdering namun dia tak mengangkatnya, bukan karena tidak mendengarnya, dering ponselnya sangat nyaring bahkan menggema di dalam kamarnya namun karena dia tau siapa yang menelponnya malam itu membuatnya untuk mengabaikan benda persegi miliknya.

Bukannya sengaja tak ingin mengangkat, namun saat ini otaknya sedang kacau memikirkan sesuatu yang membuatnya sedikit frustasi. Dia tak mau Suzy mengetahui bahwa dirinya sekarang sedang kacau jadi dia lebih baik mengabaikan telepon Suzy dibandingkan harus berbohong padanya jika Suzy bertanya yang tidak-tidak nantinya

“aissshhh!!! Sial!!!” Umpat Myungsoo kesal kemudian menggaruk rambutnya frustasi.

xxx

Mentari pagi itu cukup cerah menyinari kota Gwangju yang kelihatan orang-orangnya sudah beranjak keluar dari rumah untuk memulai hari mereka.

Sama halnya dengan kediaman keluarga Bae, seorang gadis terlihat keluar dari rumah dengan pakaian santainya. Jarang-jarang dia bisa mendapatkan udara pagi sesejuk dan sebersih ini di Seoul, jadi dia memanfaatkan liburannya kali ini untuk berkeliling sekitar kampung halamannya untuk mendapatkan udara segar.

“eomma aku pergi!” teriak Suzy dari luar rumah, tanpa menunggu balasan dari eommanya, Suzy langsung keluar pagar dan berjalan-jalan di sekitar rumahnya.

“aigoo…sejuknya…kalau di Seoul aku tak mungkin bisa mendapatkan udara sesejuk ini” Gumam Suzy sembari merentangkan tangannya di udara dan menghirup aroma pagi yang sejuk itu.

“ya ya! agashi pikkyeo….pikkyeo!!!” Suzy yang masih menikmati waktunya bersama alam itu mengerutkan keningnya saat mendengar pekikan lengking dari seorang yeoja yang mendekat ke arahnya itu.

“pikkyeo!!!” Suzy sontak membalikan badannya dan melihat di sana seorang yeoja kini tengah mengibaskan tangan ke arahnya, mata Suzy kian membulat saat menyadari bahwa yeoja itu kini tengah mengayuh sepedanya dengan kencang menuju ke arahnya…ani, bukan mengayuh lebih tepatnya yeoja itu tak bisa mengerem sepedanya, sehingga….

Bruuggghh~

Suzy merengutkan wajah saat merasakan nyeri di bokongnya yang tak sengaja terbentur dengan jalanan aspal tempatnya berdiri tadi.

“aisshh….agashi, bukannya sudah kubilang minggir? Aigoo…lihatlah, kau jadi kotor seperti ini” Yeoja bersepeda tadi mengangkat sepedanya yang menindih kaki Suzy lalu berjongkok dan membersikan kotoran di celana putih Suzy

“aku tidak apa-apa” Ucap Suzy berusaha berdiri, namun sepertinya bokongnya terlalu kuat membentur aspal sehingga dia tak bisa berdiri dengan benar.

“baik-baik apanya…kajja aku membantumu” Ucap yeoja itu memapah Suzy untuk berdiri.

“eoh…neo…” Suzy mengerutkan alisnya saat melihat wajah yeoja yang tak sengaja menabraknya tadi dengan jelas.

“Soo…Soojung? Jung Soojung?” Pekik Suzy tertahan, yeoja itu yang tengah sibuk dengan sepedanya kini menoleh ke arah Suzy dan memicingkan matanya.

“majayo…neo Jung Soojung!” Ucap Suzy lagi antusias, yeoja yang bernama Soojung itu menautkan alisnya mengamati wajah Suzy lalu sedetik kemudian dia memekik kecil.

“omo! Bae Suzy! ya…..!!!” Soojung kembali menjatuhkan sepedanya dan langsung menyambar pundak Suzy untuk dipeluknya.

“aigoo…sudah berapa lama kita tak bertemu eoh? Aku bahkan pangling melihat wajahmu” Ucap Soojung, Suzy terkekeh kecil lalu membalas pelukan Soojung.

xxx

“bagaimana keadaan Seoul?” Tanya Soojung, kini mereka berdua sedang berada di salah satu taman yang berada dekat dengan tempat mereka tadi bertemu.

“yah…seperti biasa, menyenangkan…” Jawab Suzy tersenyum simpul.

“karena ada Myungsoo keutchi?” Seketika Suzy menoleh ke arah Soojung dengan wajah terkejut kemudian menyinggungkan senyumnya.

“majayo…kalau tak ada dia sepertinya hari-hariku akan membosankan” Gumam Suzy.

“kalian masih bersama sampai sekarang yah? hubungan kalian awet…”

“tentu saja…tak ada alasan untuk kami berpisah” Soojung tersenyum kecil lalu menepuk pundak Suzy.

“geure?” Tanya Soojung memandang Suzy penuh arti, yeoja itu ikutan tersenyum kecil dan menganggukan kepalanya.

“geure…sama sekali tak ada alasan…aku akan selalu bersama Myungsoo” Jawab Suzy.

“ingatlah…kalian hanya bersahabat tidak lebih, suatu saat nanti kalian harus berpisah setelah mendapatkan pasangan masing-masing” Suzy tersenyum kecut mendengarnya, yah..dia selalu ingat itu, sahabat? Dia memang hanya sebatas sahabat Myungsoo tak lebih, tapi bukankah dengan menjadi sahabatnya adalah satu-satunya cara agar dia terus bersama Myungsoo, terus disisinya?

“kau tau kan, Myungsoo hanya membutuhkan sahabat…dia tak membutuhkan yang lain” Lirih Suzy, Soojung kembali memandang Suzy.

“arra…” Balas Soojung.

“kenapa suasananya jadi melow begini? Haha, ya…karena kau sudah menabrakku tadi kau harus mengajakku jalan-jalan seharian ini otthae?” Seru Suzy tiba-tiba mencairkan suasana yang begitu dingin tadi. Soojung tersenyum lalu mengangguk.

“arasseo…kajja…” Pekik Soojung, keduanya kemudian beranjak berdiri dan meninggalkan taman itu untuk pergi ke tempat lainnya.

xxx

“omo! Kau sudah bertemu Soojung?” Ny. Bae terkejut saat mendapati anaknya pulang bersama seorang gadis yang dia tau adalah sahabat karib anaknya itu.

“ne eomma…tadi tak sengaja bertemu dengannya di jalan..hehe” Jawab Suzy, Ny. Bae tersenyum lalu mengajak mereka untuk makan malam.

“aigoo…sudah lama sekali juga kau tak pernah berkunjung kemari Soojung-ah…” Seru Ny. Bae, Soojung tersenyum lalu mengangguk.

“maja bi, maaf karena jarang mengunjungimu…” Ucap Soojung.

“gwenchana…bibi mengerti kok, kau pasti sedang sibuk sekolah…sama dengan Suzy kan?” Sahut eomma Suzy membuat Soojung mengangguk lagi mengiyakan.

“eomma, kenapa appa tak bergabung dengan kita?” Tanya Suzy.

“tadi appamu sudah makan lebih dulu, sekarang dia sedang istirahat…”

“geure? apa dia sudah baikan? Kalau masih belum aku akan menunda kepulanganku” Ucap Suzy, Ny. Bae seketika menghentikan makannya.

“ya…anak nakal! kau tidak ingin kembali ke Seoul dan meneruskan sekolahmu eoh? Appamu sudah susah-susah membiayai sekolahmu itu…” Omel Ny. Bae membuat Suzy mendengus sebal sementara Soojung yang mendengarnya hanya terekekeh.

“ah iya…bicara tentang Seoul…sasil…aku sepertinya akan pindah ke sana juga” Ucap Soojung, sontak membuat kedua yeoja di hadapannya membulat tak percaya, sementara Soojung memukul bibirnya pelan karena keceplosan.

“jinjja? kau mau pindah ke Seoul?” Tanya Suzy memekik kecil.

“apa kedua orang tuamu akan pindah ke sana juga Soojung-ah?” Tanya Ny. Bae.

“ne maja aku akan pindah ke sana…geunde appa dan eomma tetap di sini, aku akan menyusul oppaku di sana…” Jelas Soojung, awalnya dia mau merahasiakan ini dan memberikan kejutan ke Suzy saat tiba di Seoul nanti, tapi dia sudah terlanjur mengatakannya jadi biarlah.

“geure? aku jadi punya teman di sana…tapi kapan kau akan berangkat?”

“hum…kalau urusan pindahanku sudah selesai seharusnya aku ke sana tiga hari lagi” Jawab Soojung, Suzy memekik kecil.

“eomma…aku akan kembali ke Seoul dengan Soojung yah…aku akan menambah sehari lagi izinku…” Ucap Suzy memohon pada eommanya.

“arasseo, geunde…kalau sekolah tak mengizinkanmu jangan salahkan eomma ne”

“arasseo…” Ucap Suzy patuh.

“geunde Soojung-ah, apa di Seoul nanti kau akan tinggal bersama oppamu?” Tany Ny. Bae.

“aniyo bi…sepertinya aku harus mencari apartemen sendiri, kata appa aku tidak boleh mengganggu oppa yang sibuk kuliah”

“ah benar…oppamu itu sudah kuliahkan? Aigoo…aku juga sudah lama tak melihatnya sejak kelulusan SMPnya dulu, dia mendapatkan beasiswa di SMA terbaik di Seoul saat itu kan? ckck…oppamu memang daebak” Seru Suzy, Soojung hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum menanggapi Suzy.

“bagaimana kalau tinggal bersama Suzy saja? bibi sering khawatir kalau dia tinggal sendiri, kalau ada kau yang menemani kan kekhawatiran bibi jadi berkurang” Usul Ny. Bae, Suzy seketika memekik.

“ah! benar juga…tinggal bersamaku ne, dan sekolah saja di tempatku, kau belum mendaftar di sekolah lain kan? biar kita selalu bersama-sama” Seru Suzy.

“ne…dari awal aku memang ingin sekolah di tempatmu” Jawab Soojung.

“geure? baguslah kalau begitu…”

“aigoo…seharusnya aku merahasiakan ini…jadi terbongkar deh kejutanku” Gumam Soojung pelan.

“kejutan? Maksudmu?” Tanya Suzy heran mendengar gumaman Soojung.

“sebenarnya aku ingin merahasiakan kepindahanku, dan mengejutkanmu saat aku menjadi murid baru di kelasmu nanti…tapi sepertinya semuanya sudah terbongkar karena bibirku yang keceplosan ini” Rutuk Soojung pada dirinya sendiri, Ny. Bae dan Suzy hanya terkekeh melihat Soojung.

“ya…malah lebih bagus kalau aku tau lebih dulu…kita bisa ke Seoul bersama…” Ucap Suzy.

“majayo…” Timpal Soojung, kemudian mereka kembali menyantap makan malam mereka yang tertunda akibat permbicaraan tadi.

xxx

Suzy menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, ini adalah hari ketiganya di gwangju dan selama tiga hari berada di tanah kelahirannya itu dia seakan lupa dengan kehidupannya di Seoul. Termasuk Myungsoo, semenjak malam itu dia tidak lagi menghubungi Myungsoo, bukan karena sengaja atau tidak tapi ini karena dia terlalu menikmati waktunya di sini.

Selama tiga hari ini dia terus saja keluar bersama Soojung yang notabenenya adalah sahabatnya saat dia tinggal di Gwangju pernah sebelum pindah ke Seoul. Lagipula Myungsoo juga tidak menghubunginya jadi itu semakin membuat Suzy melupakan namja itu.

“heh, sepertinya Myungsoo masih di sekolah” Gumam Suzy saat mencoba menelpon Myungsoo setelah tiga hari berlalu namun dia masih tak mendapatkan jawaban juga.

“ada apa dengannya? Kenapa tak mengangkat teleponku? Dia juga tak menelpon balik setelah malam itu” Gumam Suzy kesal, karena masih tak mendapatkan jawaban juga Suzy akhirnya mengirmkan pesan kepada Myungsoo.

To : Myungsoo

Ya! kenapa tak menjawab teleponku? Kenapa tak menelponku balik? Ya…solma…kau sudah mendapatkan yeoja lain di sana eoh?

Heiish…nan neol miweo!

Setelah mengirimkan pesan kekesalannya pada Myungsoo, Suzy memutuskan untuk membantu eommanya membuat makan siang sebentar lagi. Jadi dia meletakkan handphonenya di atas tempat tidur dan keluar dari kamar.

Beberapa menit setelah Suzy keluar dari kamarnya, handphonenya berdering hanya beberapa detik kemudian mati lagi. Dan kembali lagi berdering lebih lama dari sebelumnya, dan kembali mati karena tak kunjung di angkat oleh Suzy yang kini sudah berada di dapur.

xxx

“mwohae?” Myungsoo yang baru saja menekan tombol merah di handphonenya itu langsung tersentak saat mendengar suara yeoja mendekatinya.

“aniya…eobseo” Jawab Myungsoo santai.

“geure? kau tidak sedang menghubungi temanmu itu kan?” Myungsoo mendengus sebal lalu tersenyum kecil.

“geokjongma…dia tidak menghubungiku lagi” Ucap Myungsoo, yeoja itu tersenyum puas lalu segera menggaet lengan Myungsoo.

“bagaimana kalau kita kencan hari ini?” Myungsoo menutup matanya mencoba untuk menahan kekesalannya saat yeoja ini dengan seenaknya memeluk lengannya.

“aku lelah…nanti saja, aku mau pulang” Ucap Myungsoo lalu mengambil tasnya dan meninggalkan yeoja itu yang tengah menggerutu di belakangnya.

xxx

Braakk~ Ny. Kim yang tengah membersihkan guci-guci kesayangan miliknya itu memekik kecil saat mendengar suara bantingan pintu depan yang cukup keras itu.

“ya Kim Myungsoo! kenapa membanting pintu eoh?” Pekik Ny. Kim kesal, Myungsoo yang diteriaki itu tak menghiraukan pekikan eommanya dan malah berlalu begitu saja masuk ke dalam kamarnya.

Braaakk~

“omo! Dia mengacuhkan eommanya?” Pekik Ny. Kim tertahan melihat pintu kamar Myungsoo yang tertutup rapat.

“aigoo, semua gara-gara namja tua itu anakku jadi seperti ini” Decak Ny. Kim menggelengkan kepalanya pelan.

Di dalam kamar Myungsoo langsung menjatuhkan badannya di atas tempat tidur kemudian kembali meraih handphonenya.

Dia menatap lurus deretan panggilan tak terjawab dari Suzy, entah berapa banyak daftar nama Suzy di sana, dia sama sekali tak berniat untuk menghitungnya.

Tiga hari tanpa Suzy membuat Myungsoo serasa kehilangan semangat hidupnya, apalagi sekarang yeoja itu…yeoja itu terus saja melengket di dekatnya sehingga membuat dirinya tak bisa menghubungi Suzy dengan leluasa.

“heh…kapan kau pulang pabo” Gumam Myungsoo pelan, jarinya sedari tadi sudah gatal ingin menekan tombol call di layar handphonenya namun ucapan appanya beberapa hari yang lalu terngiang-ngiang di wajahnya sehingga Myungsoo hanya bisa menatap datar layar di hadapannya.

“bogoshipo Bae Suzy…”

xxx

Dari pintu kedatangan domestic dua gadis kini berjalan dengan ringan menuju ke pintu utama Gimpo airport sambil mendorong masing-masing sebuah troli yang berisikan dua buah koper yang cukup besar.

“Aigoo…sudah kubilang lebih baik kita memakai jasa pengiriman saja untuk barang-barangku yang lain…kenapa harus membawa sebanyak ini” Keluh Soojung sembari menatap koper-kopernya.

“Ya…lebih baik membawanya sendiri…tidak menjamin kalau memakai jasa pengiriman…sudahlah jangan mengeluh terus, kita cari taksi lalu ke apartemenku” Balas Suzy, Soojung menggerutu kecil lalu mengikuti langkah Suzy, dan berusaha untuk tetap di selangkah dibelakangnya, dia tak mau mengambil resiko berada di ditempat yang baru pertama kali dikunjunginya ini, bisa-bisa dia hilang kalau sampai berpisah dari Suzy.

Setelah sampai di luar, Suzy langsung berjalan menuju taksi yang berjejer di depan lobi bandara dan segera menyuruh supirnya untuk memasukan koper-koper mereka.

“Soojung-ah, ini pertama kalinya kau ke Seoul keutchi?” Tanya Suzy saat berada di dalam taksi.

“Majayo….daridulu aku hanya menerka-nerka seberapa besar dan sibukkah Seoul itu…dan sekarang aku bisa melihatnya sendiri dengan mata kepalaku” Seru Soojung, Suzy tersenyum kecil melihat tingkah sahabatnya itu yang berbinar menatap sekumpulan gedung-gedung pencakar langit dari jendela taksi.

“Kau akan terbiasa dengan kebisingan kota ini setelah tinggal beberapa hari…lihat saja” Sahut Suzy, Soojung hanya menganggukan kepalanya enggan untuk membalas lagi, karena dirinya kini masih menikmati keindahan jalanan kota Seoul di malam hari seperti sekarang ini.

xxx

“Kau tak keluar malam ini?” Tuan Kim mengernyit bingung saat melihat Myungsoo keluar dari kamarnya menuju ke meja makan.

“Aniyo…” Jawab Myungsoo sekenanya.

“Waeyo? Bukannya malam ini kau harus pergi bersama deng….”

Braaak~ Tuan Kim melotot saat Myungsoo tiba-tiba saja menghentakkan gelas yang baru saja dipakainya untuk minum disaat dirinya sedang berbicara.

“Kim Myungsoo!” Ny. Kim menahan bahu suaminya agar tak terbawa emosi, sementara Myungsoo bersikap seperti tak habis melakukan apapun dan mulai untuk menyantap makannya.

“Neo jinjja!!! Kau mau membuat appamu ini mati eoh? Kenapa kau jadi pembangkang seperti ini!” Pekik Tuan Kim tiba-tiba, Myungsoo menghela nafasnya berat lalu menatap appanya datar.

“Seandainya itu bisa….” Ucap Myungsoo sedatar mungkin membuat kedua orang tuanya membulat tak percaya. Sedetik kemudian Myungsoo beranjak dari tempatnya dan masuk ke dalam kamar tanpa menghabiskan makanannya, sepertinya dia langsung kenyang saat mendengar appanya membentaknya.

“Ya! Kim Myungsoo! Myungsoo! Berhenti di situ!” Pekik Tuan Kim murka.

Braak~ bukannya berhenti Myungsoo malah membanting dengan kencang pintu kamarnya membuat emosi tuan Kim semakin membuncak.

“Anak nakal itu!!!” Geram tuan Kim, Ny. Kim menepuk pundak suaminya dan menatap nanar pintu kamar Myungsoo.

“Sudah kukatakan jangan memaksanya yeobo…” Lirih Ny. Kim.

“Itulah hasilnya jika kau terus memanjakannya…dia jadi pembangkang begitu” Ucap tuan Kim mengalihkan pembicaraannya.

“Yeobo…jangan seperti ini…kau tak dengar perkataan anakmu tadi? Bisa-bisa anakmu membencimu juga seperti dia membencinya” Tuan Kim menghela nafasnya pelan lalu meletakkan sumpitnya di samping piring dengan cukup keras.

“Aku selesai…” Tuan Kim beranjak dari kursinya lalu meninggalkan istrinya yang kini tengah menatap punggungnya sedih.

“Jangan terlalu memaksakan kehendak Myungsoo atau kau akan berakhir seperti Mirae” Gumam Ny. Kim sedih.

xxx

Suzy mengeluarkan semua pakaiannya dari dalam koper dan mulai kembali menyusunnya dalam lemari, karena pakaian yang dibawanya hanya sedikit jadi tak membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah selesai dengan kerjaannya Suzy segera beralih ke kamar sebelah kamarnya, kamar yang sejak pertama kalinya dia tinggal disini tak berpenghuni, namun mulai malam ini kamar tersebut akan berpenghuni.

“Soojung-ah mianhae aku jarang membersihkan kamar ini” Ucap Suzy masuk ke dalam kamar dan mendapati Soojung tengah membersihkan beberapa debu yang menempel di beberapa furniture yang ada dalam kamar itu.

“Gwenchana…malah akan sangat aneh kalau kamar yang tak terpakai ini rapi…” Ucap Soojung.

“Geure kau benar juga, kalau kamar ini rapi dan bersih kau pasti akan ragu kalau aku mengatakan kamar ini sebelumnya tak berpenghuni, matchi?” Seru Soojung, Suzy menganggukan kepalanya.

“Bantulah aku…seharusnya kau yang membersihkan ini karena aku pendatang baru” Sahut Soojung dengan wajahnya yang dia tekuk.

“Ya…tapi ini tempatku…dan kau tinggal ditempatku….biar adil kita kerjakan bersama” Balas Suzy tak kalah kesal.

“Hahah…kau benar juga…geure…kau aku akan mengelap semua debunya dan kau yang mengepel lantainya otthae?”

“Arasseo….kajja kita kerja!!” Pekik Suzy kemudian mengambil sapu untuk menyapu lantai kamar itu sebelum mengepelnya.

xxx

“Hhhaaaaahhh!!!” Dengan serentak kedua yeoja itu menjatuhkan badan mereka di atas tempat tidur yang empuk itu.

Setelah sejam berkutat dengan debu yang bertebaran di mana-mana akhirnya kamar yang tadinya gelap ditutupi oleh kotoran yang menempel disetiap sudutnya itu bersih mengkilat dan menjadi rapi tak seperti awalnya. Ini berkat kerja sama kedua yeoja itu yang terlihat telaten dan begitu teliti untuk membersihkan kotoran di dalam kamar itu.

“Himdeuro…aku tak tau kalau kamar ini begitu kotor” Lenguh Suzy dengan wajah lelahnya.

“memangnya kau tak pernah masuk dalam kamar ini eoh? Aigoo….tubuhku sampai lengket begini” Timpal Soojung.

“Kau benar…selama ini tempatku hanya dapur dan kamar sama sekali tak pernah masuk kedalam kamar ini, aku bahkan sampai lupa kalau apartemen ini memiliki dua kamar”

“Ckck…yoksi uri Suzy…kau tak pernah berubah…daridulu kau memang tak pernah mau tau tentang hal-hal kecil yang menurutmu tak penting”

“Wkwk…itulah aku…Bae Suzy” Pekik Suzy nyaring, Soojung yang berbaring disampingnya langsung menutup telinganya jengah.

“Heiisshh jangan memekik seperti itu…aku ingin tidur…besok hari pertamaku disekolah baruku aku tak mau terlambat” Ucap Soojung lalu bangkit dari tidurnya mengambil handuknya dan bergegas ke kamar mandi.

“Ah maja…aku harus menelpon Myungsoo….omo! Dia pasti memarahiku!” Pekik Suzy tersadar dengan segera dia berlari menuju kamarnya dan menelpon Myungsoo.

xxx

TBC

Mian ceritanya aneh…author masih agak ragu untuk genrenya, niatan awalnya sih memang mau dibuat sad, tapi sepertinya ini gak sad deh, ah molla…reader sendiri saja yang simpulkan genre FF ini seperti apa…haha author angkat tangan…

Author tau kalau kalian pasti bisa nebak ke depannya seperti apa iyakan? Part di atas sudah terlalu jelas apa yang sebenarnya terjadi. Author lagi gak kepengen main rahasia-rahasiaan sama kalian, jadi author buatnya gampang ditebak aja 😀

Nextnya silahkan ditunggu…

Ah komen kalian jangan lupa ^^