[Part 6] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung

Genre : Romance, Sad (?)

Rating : PG-18

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 6

“Sue, it’s your turn”

Suzy beranjak dari tempatnya duduk saat seorang staff memanggil dirinya untuk segera bersiap.

Kini Suzy berdiri tepat di belakang panggung, dari tempatnya berdiri dia bisa mendengar dan sedikit melihat keriuhan pada hadirin yang menikmati acara tersebut. Perlahan kedua sudut bibir Suzy terangkat membentuk sebuah senyuman yang indah.

“fighting Bae Suzy!” Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Beberapa detik kemudian, lampu di seluruh ruangan tersebut padam. Suzy tau sebentar lagi dirinya harus keluar dari tempatnya.

Saat melihat sebuah lampu sorot yang terang menyorot ke arah panggung dengan tarikan nafas yang cukup panjang Suzy perlahan melangkahkan kakinya keluar.

“kau bisa…” Bisiknya lagi, dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya Suzy perlahan berjalan mengitari panggung dan melempar tatapan eyesmilenya pada hadirin yang kini tengah bertepuk riuh atas dirinya.

Suzy berjalan dengan lancar ke depan, sesekali dia menoleh kepada beberapa wartawan maupun fotografer dari majalah fashion yang memanggil namanya. Meskipun ini adalah fashion weeknya yang ke sekian kali namun rasa gugupnya masih ada muncul saat dia berjalan di catwalk, melihat banyaknya orang yang memuji dirinya semakin membuat kegugupannya membuncah. Namun bukan Suzy namanya kalau sampai dia tidak dapat menutupinya, dengan mengeluarkan senyum andalannya dia bisa mengenyampingkan kegugupan yng tadi dia rasakan.

“Sue…look at here…”

Suzy mendengar namanya diteriaki dengan lantang oleh seorang lelaki dari sebelah kanan panggung, dengan cepat Suzy menoleh pada lelaki tersebut dan tersenyum lebar.

Namun, alisnya mengernyit saat melihat seorang pria lagi yang berdiri tepat di hadapan pria tersebut, “apa dia patung?” Batin Suzy melihat pria itu tak bergerak sesenti pun, bahkan kamera yang bertengger di depan wajahnya tak menunjukkan tanda-tanda bahwa kamera tersebut sedang mengambil gambar.

Suzy kembali mengalihkan perhatiannya ke sisi panggung sebelahnya dan memberikan senyum terbaiknya untuk orang-orang yang memegang kamera untuknya.

“Sue…come here, look at here”

Suzy tersenyum kecil saat kembali mendengar namanya dipanggil, pria tadi kembali memanggilnya. Mungkin dia belum puas mendapatkan fotonya-pikir Suzy-

“Sue…beautiful, look at here”

Mata Suzy memicing sesaat saat melihati pria yang berada di samping seseorang yang memanggilnya tadi, wajahnya dari samping terlihat sangat familiar untuknya. Tapi dia tak tau persis siapa pria tersebut.

Sampai akhirnya pria tersebut membalikan wajahnya dan tepat mengalihkan pandangan matanya ke arah Suzy yang juga sedang menatapnya.

Tak lama, hanya tiga detik Suzy menatap mata pria tersebut, belum sadar dari keterkejutannya Suzy kembali mendengar namanya di soraki sehingga dia mengalihkan pandangannya ke arah yang lain dan kembali berpose sehingga waktunya habis.

Tepuk tangan meriah kembali tercipta di mana sang desaigner Cathrine Muller menampakkan dirinya ke atas panggung, Suzy yang sudah bersiap dengan buket bunganya itu menghampiri Mrs. Cathe dan memberikan bunga tersebut kepada Suzy.

Mrs. Cathe hanya memberikan beberapa patah kata mengenai karyanya musim ini, dia juga tak lupa memuji para model yang sudah berkenan untuk memakai desaignnya dan memamerkannya pada malam itu.

Sekitar 5 menit Mrs. Cathe selesai dengan sambutannya, kini semua model yang berada di atas panggung segera turun dan ke backstage, sementara hadirin yang ada satu persatu terlihat beranjak dari tempat mereka masing-masing dan keluar dari ballroom hotel tersebut.

“good job Sue, you’re the best tonight” Yoojin segera menghampiri Suzy yang berada di ruang make up.

“really? i don’t think so. I’m still feel nerveous out there” Balas Suzy merengutkan wajahnya.

“no baby…that’s perfect, you must realise how that photographers look at you. I think you make some of them drooling” Ucap Yoojin menyelipkan sedikit candaan di akhir kalimatnya.

“don’t be over eonni…” Gumam Suzy tersenyum kecil.

“ah…eonni setelah ini kita harus ke mana lagi?” Tanya Suzy, sekarang wajahnya sudah bersih dari make up.

“kita akan ikut dengan model lain ke butik Mrs. Cathe, sepertinya akan ada interview di sana” Jawab Yoojin.

“aku harus bertemu dengan manager mereka dulu…kau tunggu di sini ne” Lanjutnya, belum sempat Suzy menjawab Yoojin sudah menghilang dari ruangan tersebut.

“eisshh, belum juga ku jawab” Desis Suzy pelan.

xxx

“excuse me…” Yoojin yang baru saja keluar dari dressing room tempat Suzy berada menghentikan langkahnya mendengar sahutan yang sepertinya menuju ke dirinya.

“me?” Tanya Yoojin dengan wajah merengut, namja di hadapannya terlihat asing menurutnya.

“eoh…hum, are you staff in here?” Tanya namja itu dengan sedikit kaku, Yoojin menggaruk dahinya kemudian menggeleng pelan.

“no, i am not…i am manager of a model” Ucap Yoojin.

“ah, really? probably you know Suzy? Bae Suzy?” Tanya namja itu lagi dengan antusias, Yoojin semakin mengerutkan keningnya meneliti wajah namja itu.

“oh no, i mean Sue…the last model on catwalk tonight, you know her?”

“yes, she’s my model. Why?” Tanya Yoojin selidik, namja itu tersenyum lebar mendengar jawab Yoojin.

“canImeet her?” Namja itu menatap penuh harap Yoojin yang tengah berpikir.

 

“sorry she has no time…youshouldmake an appointmentbeforehand” Ucap Yoojin sebelum meninggalkan namja itu sendiri.

“hei, just 5 minutes, can i ? i have to meet her, i don’t think i can meet her beside today” Teriak namja itu pada Yoojin yang perlahan menjauh.

“mwoya? dasar fans aneh” Gumam Yoojin menggelengkan kepalanya tak mengindahkan teriakan namja yang menurutnya adalah salah satu fans Suzy.

xxx

Sekitar 10 menit kepergian Yoojin, Suzy terlihat masih betah menunggunya. Meskipun sekarang sudah tak ada satupun yang berada dalam ruangan tersebut.

Seketika pikirannya kembali pada saat dia melihat seorang namja yang begitu familiar tadi, “namja tadi…” Suzy berpikir sembari mengerutkan keningnya.

“solma…eyy, tak mungkin” Suzy yang awalnya membulatkan matanya tiba-tiba langsung menggeleng kuat dengan pemikirannya yang ada.

“geunde, dia sangat mirip dengannya. Apa aku salah lihat?” Gumamnya lagi, setelahnya dia kembali menggeleng.

“ah maldo andwae, namja itu bukan dirinya. Aku pasti salah lihat, dia tak mungkin ada di sini” Ucap Suzy dengan pasti, tak mau menunggu Yoojin sendiri di dalam dressing room, Suzy memilih untuk keluar dan menunggu managernya itu di dalam mobil saja.

“Suzy-ya…” Langkah Suzy terhenti saat mendengar suara yang begitu familiar memanggil namanya.

“maldo andwae, malam ini aku terlalu banyak berkhayal” Gumam Suzy memukul kepalanya pelan, kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya.

“ya Bae Suzy!” Namun suara itu kembali menyerukan namanya, Suzy berhenti lagi dan dengan ragu dia berbalik ke belakang, seketika mata Suzy membulat sempurna dengan mulut yang ternganga.

“Soojung?” Pekik Suzy, Soojung tersenyum lebar lalu menghambur memeluk Suzy.

“ya kenapa tak berhenti saat kupanggil eoh? Bogoshipo…” Dumel Soojung, Suzy membalas pelukan Soojung tak kalah erat.

“nado, aku merindukanmu juga Soojung-ah” Ucap Suzy, Soojung melepaskan pelukannya dan memperhatikan wajah Suzy dengan serius.

“wa..wa..wae?” Tanya Suzy heran.

“aniya…wajahmu tidak berubah eoh” Ucap Soojung cekikikan, Suzy mendengus sebal.

“ck, kenapa kau tidak memberitahuku kalau mau kemari eoh? Setidaknya aku bisa menjemputmu di bandara” Ucap Suzy.

“surprise! aku tidak mungkin memberitahumu, nanti kau tidak akan terkejut seperti tadi” Balas Soojung tertawa kecil.

“eissh, dasar! Kau tinggal di mana?” Tanya Suzy lagi.

“di hotel ini” Jawab Soojung, Suzy mengernyitkan alisnya.

“kenapa tak menginap di rumahku saja? eomma dan appa pasti sangat merindukanmu” Ucap Suzy, Soojung tersenyum lalu menggeleng pelan.

“aku tidak sendiri, aku bersama pegawaiku” Jawab Soojung.

“pegawai?” Suzy memandang Soojung bingung.

“ya…kau lupa aku ini siapa eoh?” Soojung mendesis saat Suzy masih memasang tampang bingungnya.

“bukankah aku sudah mengatakannya? Setahun yang lalu aku menjadi ketua tim editor di majalah fashion, masa kau melupakannya!” Ucap Soojung, Suzy menepuk dahinya pelan saat mengingat pekerjaan Soojung saat ini.

“ah matta, mianhae aku melupakannya…jadi kau ke sini karena pekerjaan eoh?” Ucap Suzy menyesal, Soojung mendelik kemudian menganggukan kepalanya

“malam ini seharusnya aku ada interview, namun dibatalkan karena orang yang akan ku interview kelihatannya sangat sibuk, jadi sepertinya aku hanya akan menginterview Mrs. Cathe sebelum dia meninggalkan hotel ini” Jelas Soojung, Suzy menganggukan kepalanya mengerti.

“ah Suzy-ya, kau tak ingin bertemu dengannya?” Tanya Soojung, Suzy menaikkan alisnya bingung.

“bertemu siapa?”

“Myungsoo” Suzy terelak mendengar nama Myungsoo disebutkan oleh Soojung, sekilas dia kembali mengingat dengan wajah pria yang dilihatinya saat di atas catwalk tadi.

“eo…”

“Sue, it’s time to go…” Baru saja Suzy akan membuka suaranya, suara Yoojin sudah terdengar memanggilnya.

“ya Soojung-ah aku harus segera pergi, besok kau harus ke rumahku, aku akan memberitahu eomma kalau kau di sini” Ucap Suzy.

“arasseo, kau kirimkan saja alamatmu di mana” Ucap Soojung mengangguk.

“baiklah, nan ganda. Annyeong” Suzy melambaikan tangannya sebelum berbalik dan menghampiri Yoojin yang sudah menunggunya.

“cepatlah kita hampir telat” Ucap Yoojin dari kejauhan, Suzy mempercepat langkah kakinya menghampiri Yoojin.

“okay!”

Soojung menatap kepergian Suzy itu dengan senyum merekah, namun seketika senyumnya memudar “kau sudah melupakannya?” Gumam Soojung pelan.

“ya Jung Soojung!” Lamunan singkat Soojung terbuyar saat merasakan tepukan keras dipundaknya, dia berbalik sebentar kemudian memberikan senyum lebarnya pada namja yang terlihat kesal itu.

“kau darimana saja eoh? Aku mencarimu kemana-mana” Dumel Myungsoo.

“aku bertemu client…ah, saatnya menemui Mrs. Cathe” Ucap Soojung menarik Myungsoo untuk mengikutinya.

“tunggu dulu” Myungsoo menahan tangan Soojung dan menatapnya tajam.

“aku ingin bertanya padamu” Lanjut Myungsoo, Soojung menggelengkan kepalanya lalu kembali menarik Myungsoo.

“sudah tak ada waktu, nanti saja bertanyanya, ayo” Ucap Soojung, Myungsoo mendengus sebal melihat dirinya ditarik paksa oleh Soojung.

xxx

Setelah kegiatan interview singkatnya bersama Mrs. Cathe, Soojung langsung ke kamarnya dan istirahat. Walaupun tak banyak pekerjaan yang dilakukannya hari ini tapi badannya terasa pegal.

“ah matta, tiket Myungsoo!” Pekik Soojung mengingat dia akan memulangkan Myungsoo ke Korea besok.

Soojung segera mengambil handphonenya dan mengirim pesan ke Myungsoo, menyuruhnya untuk datang ke kamarnya.

Ting tong~ hanya selang beberapa menit setelah dia mengirim pesan ke Myungsoo, tiba-tiba bel kamar hotelnya berbunyi.

“Myungsoo-ya, masuklah ada yang ingin kutanyakan” Ucap Soojung, Myungsoo menaikkan alisnya lalu masuk ke dalam kamar Soojung.

“jelaskan dulu padaku” Ucap Myungsoo langsung, Soojung yang baru duduk di sofa itu mengernyitkan alisnya bingung.

“jelaskan apa?” Tanya Soojung.

“Suzy, kau tau dia di sini kan?” Ucap Myungsoo menuntut.

“Suzy? Bae Suzy?”

“tentu saja Bae Suzy, memangnya ada Suzy lain?” Tanya Myungsoo sarkastik, Soojung tertawa pelan kemudian mengerutkan keningnya.

“memangnya kenapa kalau Suzy di sini? dia kan model, jadi wajar saja kalau berada di sini” Myungsoo seketika membulatkan matanya tak percaya.

“jadi selama ini kau tau keberadaan Suzy eoh? Dan kau tidak memberitahuku? Jangan bilang kau juga terus berhubungan dengannya selama ini!” Pekik Myungsoo, Soojung menutup kupingnya kemudian mendesis.

“untuk apa memberitahumu? Memangnya kau siapanya? Dan kalau aku berhubungan dengannya memangnya kenapa?” Pertanyaan Soojung sukses membuat Myungsoo terdiam.

“aku sudah sering bertanya padamu bagaimana cara menghubungi Suzy tapi kau tak pernah menjawabnya! Kau sengaja eoh?”

“ne, aku sengaja wae? aku tidak mungkin memberitahumu karena Suzy sendiri yang tidak menginginkannya, dia sudah tidak ingin berurusan denganmu lagi”

“kau sama sekali tidak punya hak untuk menanyakan keberadaannya, kau sudah bukan siapa-siapa lagi Kim Myungsoo” Lanjut Soojung.

“aku sahabatnya…” Lirih Myungsoo, Soojung tersenyum sinis lalu menggelengkan kepalanya.

“bukankah persahabatan kalian sudah berakhir sejak hari keberangkatan kita untuk camping saat itu? seharusnya dari situ kau sudah sadar diri bahwa kau tidak berhak untuk tau apapun urusan tentangnya” Ucap Soojung terdengar skeptis, Myungsoo kembali terdiam.

“tapi…aku…”

“aku apa? Semuanya sudah terjadi, tidak ada lagi yang bisa kau perbuat, meskipun aku sudah tau kebenaran atas sikapmu saat itu, tapi Suzy tak tau dan tak mau tau, aku sudah mencoba untuk memberitahunya selama ini tapi dia tetap tak ingin mendengar apapun yang berhubungan denganmu sehingga dia tak mengetahui apapun, yang dia tau yaitu hanya menghilangkanmu dari kehidupannya” Sela Soojung, kepala Myungsoo yang tertunduk tadi terangkat dan menatap dalam Soojung.

“aku merindukannya Soojung-ah…” Lirih Myungsoo dengan suara yang sangat kecil, sehingga hanya terdengar samar di telinga Soojung. Tapi sepertinya Soojung dapat menangkap apa yang dikatakan oleh Myungsoo karena saat ini dia tengah membulatkan matanya menatap Myungsoo terkejut.

“percuma, dia tak akan mau bertemu denganmu” Ucap Soojung, “besok kau sudah bisa pulang ke Korea, kau ingin aku mengambilkan tiket pagi atau siang untukmu?” Lanjut Soojung.

“untukku? Tidak untukmu juga?” Tanya Myungsoo.

“aniyo, besok aku masih ada interview. Jadi kau pulang duluan, lagipula aku sudah tidak membutuhkan fotografer lagi” Ucap Soojung, Myungsoo membulatkan matanya tak percaya.

“shireo! Aku mau ikut denganmu” Tolak Myungsoo tegas.

“bukannya dari awal kau malas untuk ke sini? sekarang aku mempercepat waktumu untuk pulang, kenapa menolaknya?”

“kau pasti akan bertemu Suzy, aku akan ikut denganmu. Aku tidak mau pulang sendiri” Ucap Myungsoo.

“percuma Myungsoo-ya, Suzy tak akan menemuimu”

“aku akan tetap menemuinya sampai dia mau bertemu denganku”

“ck, terserah padamu”

xxx

Cklek~ Suzy menyembulkan dirinya di dalam ruangan milik Yoojin dan mengitari seisi ruangan tersebut dengan matanya.

“eonni, interviewnya kapan?” Tanya Suzy menghampiri Yoojin yang tengah mengatur pekerjaan Suzy yang baru saja di jadwalkan.

“sebentar lagi, aku sudah menghubungi mereka kalau interviewnya akan diadakan pukul 10 pagi ini” Jelas Yoojin, Suzy mengangguk lalu melirik jam tangannya.

“eoh, masih ada 30 menit…eiishh, kalau tau tadi aku sarapan di rumah dulu” Dumel Suzy menyadari bahwa dia datang kepagian.

“kau ke cafetaria saja cari makan di sana. Jangan sampai maagmu kambuh karena tidak sarapan, eommamu akan menyalahkanku” Titah Yoojin.

“temani aku eonni” Ucap Suzy tak ingin pergi sendiri.

“kau pergi sendiri saja, aku sedang sibuk” Tolak Yoojin tanpa menoleh pada Suzy, membuat yeoja itu mendengus sebal lalu dengan langkah malasnya dia keluar dari ruangan Yoojin.

“huft, eonni meyebalkan!” Rutuk Suzy melangkahkan kakinya menuju cafetaria.

xxx

Myungsoo tersenyum lebar setelah melalui beberapa perdebatan yang cukup alot dengan Soojung, akhirnya yeoja itu mengajak dirinya juga untuk interview kali ini. entah mengapa feelingnya mengatakan bahwa mereka akan bertemu dengan Suzy di tempat ini.

“ya apa yang kau lihat? Cepatlah masuk!” Sahut Soojung yang sudah berada di depan pintu lobi.

“eo…eoh arasseo!” Balas Myungsoo kemudian menghampiri Soojung dan masuk bersamanya ke dalam gedung.

“ya Jung Soojung, siapa yang akan kau interview saat ini?” Tanya Myungsoo, Soojung tak menghiraukannya dan berjalan lurus ke depan.

“ya…jawab aku” Myungsoo menarik lengan baju Soojung agar perhatian yeoja itu beralih kepadanya.

“eissh, kau tidak perlu bertanya siapa. Kau akan tau saat kita sudah sampai di ruangannya” Desis Soojung menarik lengan bajunya dan terus berjalan.

“ck, jinjja! kalau bukan bosku sudah daridulu aku tarik rambutnya” Decak Myungsoo kesal.

xxx

“Yoojin, Ms. Krystal is here” Yoojin mendongakkan kepalanya melihat salah satu teman sesama managernya menyembulkan kepalanya dari pintu ruangannya.

“ok, let her in” Balas Yoojin, tak lama pintu ruangannya terbuka lebar dan menampakkan sosok Soojung yang tersenyum lebar kepadanya.

“eoh Soojung-ssi, silahkan masuk” Ucap Yoojin berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Soojung.

“ne, kamsahamnida” Ucap Soojung.

“eoh, bukannya kau yang semalam…” Yoojin menggantung kalimatnya seraya mengerutkan keningnya menunjuk wajah Myungsoo yang berada di belakang Soojung.

“aku? Kenapa…omo! kau manager itu keutchi? Orang korea?” Pekik Myungsoo setelah menyadari siapa Yoojin.

“ne, maja maja…geunde, kenapa kau bisa berada di sini?” Tanya Yoojin, Soojung mengerutkan keningnya tak mengerti pembicaraan kedua orang tersebut.

“ah, aku fotografer dari Style Magazine” Jawab Myungsoo.

“geure? pantas saja kau mencari Sue” Gumam Yoojin tersenyum mengerti, pikirnya Myungsoo adalah salah satu dari sekian banyak fotografer yang terpesona oleh Suzy.

“chogi, maksud dari pembicaraan kalian apa?” Tanya Soojung menyela.

“ah itu, semalam dia menghampiriku dan mengatakan ingin bertemu dengan Sue, tapi karena sebelumnya dia belum membuat janji jadi aku tidak memperbolehkannya. Aku juga berpikir kalau dia itu salah satu fansnya, ternyata dia fotografermu” Jelas Yoojin, Soojung menganggukan kepalanya kemudian menatap menyelidik pada Myungsoo.

“hum, jadi modelmu sekarang di mana?” Tanya Myungsoo mencoba untuk menghindari tatapan Soojung dengan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

“dia mungkin berada di cafetaria, tunggulah sebentar aku akan menghubunginya…” Ucap Yoojin, kemudian mempersilahkan keduanya untuk duduk di atas sofa.

“Sue, you’ve finished eating? Back to my room, they’ve come” Ucap Yoojin setelah sambungan teleponnya terangkat.

“…”

“eissh, hurry up! Don’t make them wait”

 

“…”

 

“okay, five minutes” Yoojin memutuskan sambungan teleponnya setelah bercakap dengan Suzy, dia kemudian beranjak duduk di hadapan Soojung dan Myungsoo.

“lima menit lagi dia akan kemari, tidak apa-apakan kalian menunggu sebentar?” Ucap Yoojin.

“ne gwenchana” Jawab Soojung sekenanya.

xxx

Setelah mendapatkan telepon dari Yoojin, Suzy mempercepat makannya karena waktu yang diberikan hanya 5 menit untuk menyelesaikan semuanya.

“eissh, eonni benar-benar jahat” Rutuk Suzy sembari meminum air mineralnya dan segera beranjak untuk kembali ke ruangan Yoojin.

Cklek~

Seperti sudah kebiasaan sebelum masuk ke dalam ruangan Yoojin, Suzy selalu menyembulkan kepalanya dulu kemudian masuk ke dalam

“eonni…” Panggil Suzy, Yoojin menoleh ke arah Suzy dan menghampirinya.

“kau sudah membuat mereka menunggu, kajja…” Ucap Yoojin, Suzy hanya tersenyum lebar menatap Yoojin.

Suzy yang berjalan mengikuti Yoojin itu tiba-tiba menghentikan langkahnya matanya tak sengaja menangkap sesosok namja yang tengah duduk di sofa yang berada di sudut ruangan Yoojin.

Perlahan Suzy menolehkan kepalanya dan menatap namja itu, tubuh Suzy menegang seketika saat melihat namja itu tersenyum padanya. Tak ada pergerakan dari Suzy, dia hanya menatapnya tanpa sepatah katapun, hingga perlahan namja itu menhampirinya dan berdiri tepat di depannya.

“oraenmanieyo, Bae Suzy”

Suzy mengerjapkan matanya berkali-kali menatap tak percaya sosok namja itu berada di hadapannya sekarang.

“eonni, interviewnya…” Gumam Suzy tanpa membalas sapaan namja itu.

“kemarilah, yang akan menginterviewmu di sini” Sahut Yoojin, Suzy masih menatap Myungsoo dalam diam, beberapa detik kemudian dia berbalik.

“neo…!” Suzy kembali menatap tak percaya, pasalnya menemukan Soojung yang sudah duduk manis di sebuah meja kecil yang biasanya sering dia gunakan untuk diwawancara oleh beberapa majalah.

“surprise!” Ucap Soojung tersenyum lebar, Suzy menghampiri Soojung dan masih menatapnya tak percaya.

“kau? Jadi kau yang…ah, jinjja! kau mau mengerjaiku eoh” Ucap Suzy memukul lengan Soojung, yeoja itu hanya terkekeh pelan

“bukan mengerjai, tapi memberi kejutan…” Ucap Soojung, Yoojin mengerutkan keningnya melihat keakraban Suzy dan Soojung tersebut.

“eonni, dia Soojung…sahabatku di Korea, yang sering kuceritakan itu” Jelas Suzy, Yoojin membulatkan matanya kemudian mengangguk mengerti.

“omo, jadi kau Soojung sahabat Suzy? aigoo, kau benar-benar membuat kami terkejut eoh” Ucap Yoojin terkejut.

“aniyo, dari awal aku sudah merencanakan ini…ah ya, sekarang kita mulai saja interviewnya” Ucap Soojung, Yoojin dan Suzy menganggukan kepalanya kemudian duduk di hadapan Soojung.

Sebelum memulai interviewnya Soojung sedikit melirik ke arah Myungsoo yang masih berdiri di tempatnya tadi, “sudah kukatakan dia tak ingin menemuimu” Batin Soojung menatap Myungsoo prihatin.

xxx

Drrrrtt~ drrrtt~

Suzy mengambil handphonenya yang bergetar di atas meja dan membaca pesan yang masuk, setelah membacanya dengan cepat dia membalas kemudian kembali meletakkannya di atas meja.

“apa sudah selesai?” Tanya Suzy pada Soojung, yeoja itu menganggukan kepalanya.

“ne, kamsahamnida atas waktu luangmu” Ucap Soojung dengan bahasa formal yang mau tak mau membuat Suzy tertawa kecil.

“ya…jangan seperti itu, biarpun kita sedang bekerja akan terasa aneh kalau kau memakai bahasa formal kepadaku” Ucap Suzy.

“ah geure? aku hanya ingin profesional dalam pekerjaanku” Balas Soojung.

“ne, ne…ah eonni setelah ini aku sudah tidak ada schedule kan?” Tanya Suzy pada Yoojin.

“eoh, eobseo…kau bisa pulang, atau mungkin mau berjalan-jalan dengan Soojung-ssi?” Jawab Yoojin, Suzy melirik Soojung sebentar kemudian menggelengkan kepalanya.

“aniyo eonni, aku ada urusan…Soojung-ah mianhae, aku harus pergi. Malam ini kau ke rumahku ne, eomma dan appa menunggumu” Ucap Suzy kemudian beralih pada Soojung.

“eoh, gwenchana…pergilah, urusanmu pasti pentingkan” Ucap Soojung, Suzy tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“kau tau saja…geurom, aku pergi ne” Suzy membereskan barang-barangnya dan mengambil tasnya, setelah itu dia beranjak dari kursinya.

Saat berbalik hendak menuju pintu ruangan, Suzy melihat Myungsoo masih berdiri di tempatnya sejak sejam yang lalu.

“eonni, aku pergi ne…” Pamit Yoojin, sebelum keluar dari pintu Suzy berbalik ke arah Yoojin “ah katakan padanya kakinya bisa sakit kalau berdiri di sana terus” Ucap Suzy menunjuk Myungsoo kemudian menghilang di balik pintu.

“ckck, sudah kukatakan padamu sejak awal Myungsoo-ya” Gumam Soojung menghampiri Myungsoo yang masih terdiam.

“dia berubah” Lirih Myungsoo.

“kau yang membuatnya berubah seperti ini” Ucap Soojung menepuk pundak Myungsoo.

“Yoojin-ssi, terima kasih ne atas waktumu. Aku pamit dulu” Ucap Soojung pada Yoojin.

“eoh, ne sama-sama…sampai bertemu lagi” Balas Yoojin, Soojung tersenyum menanggapinya.

“kajja…urusan kita di sini sudah selesai” Ucap Soojung kemudian menarik Myungsoo untuk keluar dari ruangan tersebut.

xxx

“hei, sorry to make you’ve waiting me” Suzy menepuk pundak seorang namja yang kini berdiri di depan lobi gedung agensinya.

“oh, if it’s you, it’s ok” Jawab namja itu, Suzy tersenyum kecil mendengarnya.

“gombal!” Sahut Suzy memukul lengan namja itu.

“haha, ini bukan gombalan Suzy-ya…biarpun menunggu seribu tahun oppa akan tetap menunggumu” Ucap namja itu mencolek dagu Suzy.

“ya! jangan menyentuhku sembarangan, aku akan mengadukanmu pada Yoojin eonni eoh!” Pekik Suzy menghindari namja itu.

“katakan saja padanya, dia tak mungkin memarahi oppanya karena telah menyentuh modelnya yang cantik ini” Suzy mengerucutkan bibirnya kesal melihat kepercayaan diri namja itu.

“huh, geure…aku jadi tidak mood untuk pergi denganmu” Ucap Suzy kesal, namja itu tertawa kemudian mencubit kedua pipi Suzy.

“aigoo, uri Suzy nomu kyeopda. Jangan ngambek begitu, kau sudah janji akan menemaniku hari ini” Ucapnya tersenyum manis, Suzy menurunkan tangan namja itu dari kedua pipinya.

“baiklah, karena aku sudah berjanji…kajja” Ucap Suzy masih dengan nada kesalnya.

“kalau kau mengubah nada bicaramu oppa akan mentraktirmu ice cream sepuasmu, otthae?” Tawar namja itu, seketika mata Suzy berbinar.

“jinjja? aah, geure…kajja oppa, kita beli ice cream!” Pekik Suzy dengan suara manjanya.

“nah begini lebih baik, kajja” Seru sang namja kemudian menarik tangan Suzy untuk masuk ke dalam mobilnya.

Beberapa saat setelah mobil putih milik namja itu melaju, Soojung dan Myungsoo kemudian muncul dari balik pintu lobi.

“Soojung-ah, aku ikut denganmu” Ucap Myungsoo, Soojung mengerutkan keningnya menatap Myungsoo heran.

“ikut ke mana?” Tanya Soojung bingung.

“ke rumah Suzy”

“heh, Myungsoo-ya…apa tadi belum cukup jelas untukmu?” Tanya Soojung menghela nafasnya berat.

“mungkin saja tadi dia hanya terkejut karena tiba-tiba bertemu denganku, lagipula dia kan ada urusan mendadak jadi tidak sempat menyapaku balik” Ucap Myungsoo.

“ya! pabo, Suzy sendiri yang mengatakan padaku kalau dia sudah tidak ingin mengingatmu lagi. Kau hanya membuat dirimu terlihat seperti orang bodoh kalau terus-terusan berusaha untuk menemuinya” Timpal Soojung.

“terus tujuanmu untuk mengajakku kemari untuk apa eoh? Kau sudah tau dengan jelas salah satu modelnya adalah Suzy tapi kau masih juga mengajakku kemari. Kalau kau mengatakan Suzy tidak ingin lagi bertemu denganku seharusnya kau jangan pertemukan aku dengannya lagi” Ucap Myungsoo kesal.

“aku mengajakmu kemari sama sekali tidak ada hubungannya dengan Suzy, bukankah sudah kukatakan tak ada lagi fotografer yang sedang free? Mereka semua sedang ada kerja, dan cuma kau saja yang punya jadwal kosong seminggu ini makanya aku mengajakmu”

“tapi aku sudah terlanjur bertemu dengannya, dan kau sama sekali tidak membantuku. Kalau kau memang sahabatku bantulah aku eoh, apa kau tidak merindukan Suzy bergabung bersama kita lagi eoh” Soojung menghela nafasnya pelan.

“Myungsoo-ya kau sahabatku, Suzy juga sahabatku. Kau ingin bertemu dengan Suzy dan kembali seperti dulu dengannya sementara Suzy tidak ingin, jadi apa yang harus aku lakukan? Kalian berdua menginginkan aku melakukan hal yang berbeda, aku tidak bisa berada di pihakmu ataupun Suzy” Jelas Soojung dengan sedikit nada frustasi.

“ara, pasti sangat sulit untukmu. Tapi setidaknya bantulah aku eoh, aku mohon. Aku hanya ingin menebus kesalahanku di masa lalu karena telah mengacuhkan Suzy, biar bagaimanapun juga aku masih menganggapnya sebagai sahabatku” Ucap Myungsoo memohon, Soojung memutar bola matanya kemudian mendengus.

“kau masih belum mengerti juga Myungsoo-ya? inilah alasannya mengapa Suzy ingin melupakanmu, karena kau selalu menganggapnya sebagai sahabatmu, tidak lebih!” Pekik Soojung sebelum meninggalkan Myungsoo yang terdiam.

“dia memang sahabatku, aku harus menganggapnya seperti apa eoh!” Balas Myungsoo memekik, Soojung yang sudah jauh melangkah itu menghiraukan teriakan Myungsoo yang masih samar dia dengar.

xxx

“Sue, are you sure?” Suzy menganggukan kepalanya dengan pasti menatap sebuah cincin kecil yang berkilau di balik kaca.

“i don’t think so…” Gumam namja itu melihat baik-baik sebuah cincin yang ada di tangannya, dia kemudian melirik Suzy yang masih tidak mengalihkan perhatiannya dari salah satu cincin yang sejak awal menarik perhatiannya.

“Sue, do you hear me? hey, Sue…” Namja itu mengibaskan tangannya di depan wajah Suzy sehingga yeoja itu menegerjapkan matanya beberapa kali.

“eoh, what’s wrong?” Tanya Suzy dengan tampang polosnya, namja itu tersenyum penuh arti dan menyuruh salah satu pelayan untuk mengeluarkan cincin yang dilihati Suzy tadi.

“do you like it?” Tanyanya, Suzy dengan cepat menganggukan kepalanya.

“do you wanti it?” Kembali lagi Suzy menganggukan kepalanya.

“okay, you’ll get this one” Namja itu mengambil cincin tersebut lalu memberikannya pada Suzy.

“really? for me?” Tanya Suzy tak percaya.

“eoh, paid for you today” Suzy beranjak dari kursi bundar yang dia duduki kemudian memeluk namja itu dengan girang.

“gomawo oppa, omo! Kau memang yang terbaik!” Pekik Suzy, namja itu melepas pelukannya kemudian mengacak rambut Suzy.

“it’s nothing for me” Ucapnya.

“aku langsung memakainya ne” Ucap Suzy berbinar, namja itu tersenyum lalu menaikkan kedua alisnya dua kali.

“Ms, i would buy that ring, and this” Ucap namja itu kepada salah seorang pelayan.

“do you want me to wrap this, sir?”

 

“yeah, sure…”

Saat menunggu satu cincinnya di bungkus namja itu melirik ke arah Suzy yang tengah menatap berbinar cincinnya.

“jangan menatapnya terus, bisa-bisa cincin itu rusak” Ucapnya setengah bercanda, Suzy mendongak tersenyum menatap namja itu.

“nan joha oppa, ini hadiah pertama yang kau berikan untukku” Ucap Suzy.

“geurom, aku harus memberimu hadiah karena selama ini sudah membantuku” Ucapnya, Suzy tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya.

“sir, this is yours”

“oh thank you” Setelah membayar di kasir Suzy dan namja tersebut keluar dari toko diamond yang berada di mol tersebut.

“want to have dinner?” Tawarnya, Suzy menganggukan kepalanya.

“sure”

“kau terlihat bahagia dengan cincin itu eoh” Gumamnya kemudian mengajak Suzy untuk makan malam di salah satu restoran.

xxx

Sepasang yeoja dan namja terlihat berdiri di depan pintu sebuah rumah yang cukup besar, mereka menunggu sang pemilik rumah untuk membukakan pintunya.

Cklek~ setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pintu di hadapan mereka terbuka dan memunculkan seorang wanita paruh baya yang cukup terkejut menatap kehadiran kedua orang tersebut.

“omo! Soojung-ah? Myungsoo-ya?” Pekik eomma Suzy terkejut.

“omoni, aku merindukanmu” Seru Soojung lalu memeluk eomma Suzy.

“aigoo, sudah lama sekali kita tidak bertemu…masuklah” Ucap Ny. Bae mempersilahkan Myungsoo dan Soojung masuk.

“yeobo, lihatlah siapa yang datang” Sahut Ny. Bae, Tn. Bae yang tengah menonton tv di ruang tengah itu menoleh dan membulatkan matanya.

“omona, kalian berdua? Kenapa bisa berada di sini?” Tanya tn. Bae terkejut.

“kami ada pekerjaan selama dua hari di sini, dan sekalian mengunjungi kalian” Jawab Soojung.

“duduklah, aku sudah pangling melihat wajah kalian…apalagi kau” Ucap tn. Bae kemudian menunjuk Myungsoo.

“mungkin karena sudah terlalu lama kita tidak bertemu ahbeoji” Jawab Myungsoo tersenyum lebar.

“ah iya, ku dengar saat itu kau sedang sakit? Jwesonghamnida ahbeoji aku tidak bisa mengantarmu saat itu, bagaimana keadaanmu sekarang?” Lanjut Myungsoo.

“gwenchana, kau ada acara sekolahkan sama Soojung waktu itu, Suzy mengatakannya kok. Hanya memerlukan waktu satu setengah tahun terapi, setelah itu penyakit ahbeoji menghilang” Jawab tn. Bae, Myungsoo dan Soojung tersenyum lega.

“jinjja? jadi sekarang kau sudah sehat kan ahbeoji?” Tanya Soojung antusias, tn. Bae menganggukan kepalanya.

“cah, minumlah ini…apa kalian sudah makan malam?” Ny. Bae datang membawa dua jus jeruk untuk Myungsoo dan Soojung.

“sebelum ke sini kami tadi mampir untuk makan malam omoni” Jawab Soojung.

“ah geure? kalian kemari untuk bertemu Suzy kan? tapi dia belum pulang, biasanya dia pulang sebelum makan malam. Kalian tunggu saja ne” Ucap Ny. Bae.

“ne omoni”

“apa kalian tidak punya rencana untuk kembali ke Korea?” Tanya Myungsoo tiba-tiba, tn. Bae tersenyum.

“mungkin tidak, satu tahun setelah penyakitku sembuh aku bertemu dengan sahabat lamaku dan dia memberiku kesempatan untuk membangun perusahaan di sini” Jelas tn. Bae.

“lagipula Suzy juga sudah menemukan pekerjaannya di sini, jadi sangat sayang jika harus meninggalkan pekerjaannya di sini” Lanjut Ny. Bae.

“geureyo? Padahal aku pikir kalian akan kembali pindah ke Korea setelah pengobatan ahbeoji” Gumam Soojung.

Baru saja Ny. Bae ingin membalas ucapan Soojung, suara mesin mobil dimatikan dari luar membuat Ny. Bae mengurungkan niatnya.

“sepertinya Suzy sudah sampai…” Ucapnya.

Soojung dan Myungsoo sontak menoleh ke arah pintu dan melihat Suzy masuk ke dalam rumah, namun yeoja itu tidak sendirian melainkan bersama seorang namja asing di belakangnya membuat mereka berdua menautkan alisnya.

“aku pulang!” Sahut Suzy.

“eoh Woobin-ah, wasseo” Ucap Tn. Bae menyapa namja di samping Suzy.

“ya…Suzy-ya, kau membuat Woobin membelikanmu barang-barang itu eoh” Sahut Ny. Bae melihat beberapa kantung belanjaan yang di tenteng Woobin lalu menghampiri mereka.

“aniyo omoni, karena dia sudah menemaniku seharian jadi hadiah untuknya” Ucap Woobin tersenyum ramah.

“aigoo, aigoo, tapi kau bisa bangkrut juga kalau setiap hari mengajak Suzy menemanimu” Decak Ny. Bae.

“waeyo eomma? Woobin oppa sendiri yang menawarkan bukan aku yang memintanya” Protes Suzy dengan mempoutkan bibirnya kesal, Woobin terkekeh lalu mengacak rambut Suzy.

“gwenchana omoni, lagipula tidak setiap hari kok aku mengajak Suzy” Ucap Woobin.

“ah ne ne, eoh Suzy-ya…Soojung” Ny. Bae bergeser sedikit kemudian menunjuk Soojung dan Myungsoo yang duduk di sofa bersama appanya.

“omo! wasseo?” Tanya Suzy terkejut, Soojung tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“eoh…” Mata Suzy membulat melihat kehadiran Myungsoo di samping Soojung, seketika dia melempar tatapan tajam kepada Soojung.

“a…aku akan membawa barang-barang ini dulu” Ucap Suzy kemudian mengambil alih kantung belanjaannya dari tangan Woobin.

“aku akan membantumu” Tawat Woobin.

“aniyo oppa, gwenchana…kau bergabung saja dengan mereka” Ucap Suzy lalu berlalu menuju kamarnya di lantai dua.

“Woobin-ah, kemarilah, perkenalkan mereka berdua adalah sahabat Suzy saat di Korea” Ucap Tn. Bae mengajak Woobin untuk duduk di sofa.

“eoh, Jung Soojung mattchi?” Tebak Woobin menunjuk Soojung.

“ne, choneun Jung Soojung imnida” Sapa Soojung.

“Kim Woobin, panggil Woobin oppa saja. Ternyata kau terlihat lebih manis dari foto, Suzy selalu menceritakan tentangmu” Ucap Woobin, Soojung hanya tersenyum malu mendengarnya.

“dan ini…” Woobin beralih ke Myungsoo kemudian menaikkan alisnya seraya berpikir.

“Myungsoo, choneun Kim Myungsoo imnida” Ucap Myungsoo memperkenalkan dirinya.

“ah Myungsoo? annyeong, bangapseumnida” Balas Woobin.

“mereka berdua itu sudah bersama dengan Suzy sejak kecil” Sahut Ny. Bae.

“geureyo? Tapi aku hanya sering mendengar tentang Soojung, Suzy tidak pernah menceritakan tentang Myungsoo” Ucap Woobin.

Soojung tersenyum kecil mendengarnya, dia sudah menduga kalau Suzy tidak mungkin mengungkit tentang Myungsoo selama tinggal di sini.

“tidak mungkin dia tidak menceritakan Myungsoo kepadamu, sejak dulu Suzy selalu mengekori Myungsoo. Jadi dia pasti menceritakan tentangnya padamu” Ucap tn. Bae, Woobin menganggukan kepalanya dengan wajah mengerti.

“apa aku yang salah ingat? Mungkin saja dia pernah menceritakannya tapi aku lupa…mungkin seperti itu” Myungsoo hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum kikuk.

“ah, aku harus segera pulang omoni, ahbeoji…lain kali aku akan berkunjung ne” Ucap Woobin.

“kenapa cepat sekali, tinggallah lebih lama lagi”

“aniyo, aku hanya mengantar Suzy pulang, masih ada kerjaan yang harus kulakukan”

“geureyo? Aigoo, itulah nasibnya menjadi direktur muda…geure, pulanglah hati-hati eoh” Decak Ny. Bae menggelengkan kepalanya.

“ne, Soojung-ssi, Myungsoo-ssi aku balik duluan ne. Senang bertemu kalian” Pamit Woobin, Soojung dan Myungsoo menganggukan kepala mereka.

“eoh oppa, kau sudah mau pulang?” Suzy yang sudah kembali dengan baju santainya itu menghampiri Woobin yang hendak menuju pintu.

“ne, oppa masih ada urusan, ganda…untuk hari ini gomawo ne” Ucap Woobin menepuk puncak kepala Suzy.

“eoh, hati-hati oppa…” Sahut Suzy sebelum Woobin keluar dari pintu rumahnya.

“cah, eomma dan appa akan meninggalkan kalian bertiga. Kalian pasti ingin melepas rindu keutchi” Sahut eomma Suzy lalu beranjak meninggalka ruang tengah bersama tn. Bae.

Suzy tersenyum kecil lalu menghampiri Soojung dan Myungsoo, “ya ya! namja itu siapa eoh? namjachingumu?” Tanya Soojung antusias setelah Suzy duduk di sampingnya.

“bukan” Jawab Suzy sekenanya.

“jinjja? tidak mungkin, dia membelikanmu pakaian dan mengajakmu seharian jalan…kalau bukan namjachingu terus siapa?” Tanya Soojung lagi.

“eissh sudahlah jangan bertanya lagi” Ucap Suzy mengibaskan tangannya, dia kemudian menarik leher Soojung dan mendekatkan mulutnya ke telinga Soojung.

“ya jugullae? kenapa kau datang bersamanya eoh? kau sudah tau aku tidak ingin bertemu dengannya lagi” Bisik Suzy pelan.

Myungsoo memasang wajah tak enaknya saat melihat Suzy berbisik kecil kepada Soojung, dia memilih untuk diam saja menunggu sampai kedua yeoja itu selesai.

“dia yang memaksa untuk ikut, aku tidak bisa berbuat apa-apa, dia ingin bertemu denganmu” Balas Soojung berbisik tak kalah kecilnya.

“tapi kau bisa menolaknya, sekarang kau lihatkan suasanya canggung begini!”

“ya! tapi bukannya kau sudah melupakannya eoh? kalau kau sudah melupakannya berarti kau juga sudah melupakan perasaanmu ke dia, jadi tidak apa-apa kalau kalian kembali bertemankan?” Ucap Soojung, Suzy terdiam tak tau mau menjawab apa.

“ya Bae Suzy, jawab aku, perasaanmu sudah hilangkan? Seharusnya tidak masalah jika kau bertemu lagi dengannya” Lanjut Soojung.

“aku memang sudah melupakannya, tapi…”

“wae? kau masih menyimpan perasaanmu?” Tanya Soojung, Suzy kembali terdiam tidak menjawab pertanyaan Soojung.

“jinjjayo?” Pekik Soojung, Myungsoo yang hanya diam saja melihat kedua yeoja itu saling berbisik-bisik tersentak kaget.

“ya! jangan teriak!” Ucap Suzy membekap mulut Soojung.

“ya imma! Kau bilang kau ke Amerika untuk melupakannya, kenapa sampai sekarang kau masih belum menghilangkan perasaanmu eoh?” Pekik Soojung tertahan, Suzy menghela nafasnya dan memasang wajah kesalnya.

“aku memang sudah melupakannya, bahkan aku sudah tidak pernah memikirkannya lagi beberapa tahun terakhir ini tapi kalian malah datang tiba-tiba di hadapanku membuatku kembali teringat dengannya” Ucap Suzy, Soojung menepuk dahinya lalu menjauh dari Suzy.

“aah, molla molla! Urus urusan kalian sendiri saja, aku sudah pusing!” Pekik Soojung tiba-tiba kemudian beridiri dari tempatnya.

“kau dan kau…” Soojung menunjuk Suzy dan Myungsoo dengan tatapan tajamnya, “selesaikan urusan kalian! Jangan lagi melibatkanku, aku sudah lelah mengurus kalian berdua!” Ucap Soojung dengan tegas kemudian berlalu meninggalkan Suzy dan Myungsoo yang terbengong-bengong melihatnya.

Hening~ dalam ruang tengah kediaman keluarga Bae itu terasa cukup hening dan suasana canggung dirasakan oleh kedua anak muda ini.

Suzy sedari tadi hanya diam saja sembari menundukkan kepalanya, sementara Myungsoo sesekali melirik Suzy mencari waktu yang tepat untuk membuka suaranya.

“ehem…” Myungsoo akhirnya memecah keheningan diantara mereka dengan dehemannya yang cukup berat dan membuat Suzy mendongakkan kepalanya.

“o..oraenmaniya” Ucap Myungsoo sedikit terbata-bata, Suzy terdiam kemudian kembali menundukan kepalanya.

“eo…eoh, oraenmaniya…” Balas Suzy dengan suaranya yang kecil.

“jal…jaljinesseo?” Tanya Myungsoo lagi.

“eoh, aku baik-baik saja” Jawab Suzy kikuk, Myungsoo tersenyum kecil merasakan kecanggungan antara dirinya dan Suzy saat ini.

“suasananya benar-benar canggung” Ucap Myungsoo, Suzy mengangkat kepalanya melihat Myungsoo tersenyum padanya.

“n…ne, sangat canggung” Balas Suzy tersenyum kikuk.

“aku tidak tau kalau kau sudah menjadi model terkenal di sini” Ucap Myungsoo mencoba untuk menghilangkan kecanggungan mereka.

“aku juga tidak menyangka kalau kau akan berakhir menjadi fotografer, aku pikir kau akan meneruskan perusahaan appamu” Balas Suzy sudah dengan nada yang terdengar santai.

Myungsoo tersenyum lebar, setidaknya rasa canggung yang mereka alami saat ini perlahan mulai luntur.

“ceritanya sangat panjang, aku yakin kau akan tertidur jika kau mendengarnya” Jawab Myungsoo.

“geu…geure? sepertinya begitu”

“ah, bagaimana kabar Jiyeon?” Tanya Suzy tiba-tiba, sedetik kemudian dia merutuk dalam hati karena lancang menanyakan hal itu.

“Jiyeon? Yah, seperti biasa dia baik-baik saja” Jawab Myungsoo enteng, Suzy menggenggam kedua tangannya berusaha untuk menahan rasa aneh yang timbul dari dalam dirinya.

“geure? baguslah kalau begitu…”

Suasana kembali hening setelah ucapan terakhir Suzy tadi, Myungsoo tak tau ingin membicarakan apa lagi, sementara Suzy kembali terdiam dan berkutat dengan pemikiran-pemikirannya.

“Myungsoo-ya” Soojung tiba-tiba datang dan menghampiri mereka berdua, “kau sudah selesai?” Lanjutnya.

“wa…waeyo?” Tanya Myungsoo.

“kita harus kembali, jadwal penerbangan kita besok pagi jam 8” Ucap Soojung.

“geu…geure?”

“eoh…sekarang sudah hampir larut, aku tidak mau kau telat bangun dan membuat kita ketinggalan pesawat” Ucap Soojung mengambil tasnya.

“kau sudah mau pulang?” Tanya Suzy.

“eoh, besok pagi aku tidak mau telat…mianhae aku tidak bisa berlama-lama di sini” Ucap Soojung, Suzy menganggukan kepalanya mengerti.

“aku akan menyuruh supir appa untuk mengantar kalian, ini sudah larut” Ucap Suzy.

“gwenchana, masih ada taksi kok” Jawab Soojung menolak tawaran Suzy.

“aniyo, tak ada penolakan. Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi nanti, kalian tunggu di sini” Ucap Suzy lalu beranjak untuk memanggil supir appanya.

xxx

“Suzy-ya gomawo ne, besok kau bisa mengantarku ke bandara?” Tanya Soojung yang sudah berdiri di depan mobil.

“hum, aku akan melihat jadwalku” Jawab Suzy berpikir.

“geure? hubungi aku saja kalau kau bisa ne” Ucap Soojung tersenyum senang.

“arasseo, masuklah” Ucap Suzy, Soojung memeluk sebentar Suzy lalu masuk ke dalam mobil.

“annyeong, hati-hati ne” ucap Suzy, Soojung menganggukan kepalanya mengerti.

Semenit kemudian mobil tersebut melaju keluar dari pekarangan rumah Suzy, Suzy tersenyum kecil kemudian masuk ke dalam rumahnya.

“otthae?” Soojung menoleh ke samping dan menatap Myungsoo penuh tanya.

“apanya?”

“aku sudah membiarkan kalian berbicara berdua tadi, kau senang eoh?” Tanya Soojung, Myungsoo mengulum senyumnya lalu menganggukan kepalanya.

“walaupun masih sedikit canggung tapi aku senang karena dia tidak mengacuhkanku” Jawab Myungsoo.

“ck, beginilah perasaan Suzy waktu kau mengacuhkannya dulu. Hanya kau tidak sampai menangis seperti dia” Ucap Soojung dengan nada mengejek, raut wajah Myungsoo yang tadinya senang itu kembali muram.

“arra, aku menyesalinya sekarang…jangan mengungkitnya lagi Soojung-ah, kau membuatku semakin merasa bersalah” Lirih Myungsoo, Soojung tersenyum tipis lalu menepuk pundak Myungsoo.

“arasseo, aku tidak akan mengungkitnya lagi” Ucap Soojung.

“heh…kenapa aku harus terjebak di antara kalian berdua, ckck” Decak Soojung melipat kedua tangannya. Myungsoo hanya tersenyum menanggapi keluhan Soojung tersebut.

xxx

TBC

Maaf TBCnya gantung 😦

Ceritanya semakin gaje kah? Kalian jawabnya jujur ne 🙂

Part ini sangat panjang, terus membosankan lagi. Maaf, author lagi gak punya ide yang cemerlang untuk dituangkan dalam part ini, jadi hasilnya pas-pasan seperti ini deh.

Sebenarnya ini udah selesai dari kemarin dan sekarang sedagn proses part 7, hanya saja author baru ngisi paket modem jadinya baru ngepost sekarang deh 😀

Udah author bilang kan dipart sebelumnya, kalau momen Myungzy itu masih lama. Belum waktunya mereka berdua punya momen, jadi jangan heran ya kalo sampe sekarang kalian masih belum dapat momen mereka berdua 🙂

Untuk selanjutnya semoga deh author bisa selesaikan dengan secepatnya jadi kalian gak usah nunggu lama-lama lagi 🙂

Silahkan di comment ne ^^