[Part 8] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness
Author : elship_L
Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy
Cast : Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung
Genre : Romance, Sad (?)
Rating : PG-18
Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 8

Uhuk~ baru saja Soojung memasukan sesendok nasi ke dalam mulutnya namun karena perkataan Suzy membuatnya secara tak sengaja mengeluarkan kembali makanan tersebut saking terkejutnya.

“aiisshh, kau jorok sekali!” Gerutu Suzy menyingkirkan butiran-butiran nasi dari tangannya.

“ya! kau serius eoh? Mary Han? Jinjja?” Pekik Soojung tidak memperdulikan gerutuan Suzy.

“eoh, apa untungnya aku berbohong padamu” Jawab Suzy menganggukan kepalanya.

“omo! Kau sangat beruntung Suzy-ya, tidak sembarang orang bisa bekerja sama dengannya, apalagi menjadi musenya. Omo! Omo! Ini benar-benar berita yang mengejutkan” Soojung mengerjapkan matanya berkali-kali bersamaan dengan pekikannya yang memenuhi ruang makan apartemen Suzy pagi itu.

“eyy, kau mau menggunakan temanmu untuk membuat headline news di majalahmu eoh” Decak Suzy, Soojung tersenyum lebar memamerkan giginya.

“ini berita ekslusif! Aku yakin belum ada yang tau bahwa Mary Han mengganti musenya dari seorang namja menjadi seorang yeoja sepertimu. Beralih dari mendesaign pakaian laki-laki ke pakaian wanita itu cukup membutuhkan pertimbangan yang cukup besar” Ucap Soojung antusias.

“geure, tapi bukannya pada saat dia memulai karirnya menjadi desaigner dia fokus pada pakaian wanita? Namun hanya bertahan selama 5 tahun, setelah karirnya melejit dia beralih menjadi desaigner pakaian pria” Tambah Suzy.

“kau benar juga, tapi apa kau tau muse Mary Han sebelumnya siapa?” Tanya Soojung dengan mata yang berbinar, dengan polosnya Suzy menggelengkan kepalanya tak tahu.

“yang aku dengar musenya adalah anaknya, banyak rumor yang mengatakan bahwa anak itu adalah anak yang dia angkat bersama suaminya sekarang” Ucap Soojung.

“jinjja? aku tidak tau menau masalah itu. Tapi aku sempat mendengar rumor dari teman-teman kuliahku waktu itu, kata mereka sebelumnya Mary Han pernah menikah dengan orang Korea dan memiliki anak, namun tidak ada yang tau tentang masalah lalu Mary Han yang sebenarnya jadi kabar itu hanya berakhir menjadi rumor saja” Jelas Suzy.

“aku juga pernah mendengarnya, bahkan berita yang kudengar lebih besar dari sekedar memiliki anak sebelumnya”

“mwonde?”

“katanya Mary Han berselingkuh dari suami terdahulunya” Ucap Soojung, Suzy membulatkan matanya tak percaya.

“jinjja? kau dapat darimana eoh?”

“aku mendapatkannya dari mantan asisten Mary Han waktu dulu, kejadiannya mungkin sekitar 15 tahun yang lalu. Waktu di mana tak ada yang mengenal Mary Han, saat itu dia masih menjadi seorang desaigner lokal yang terus mendatangi fashion-fashion week yang ada dalam negeri maupun luar” Jelas Soojung, Suzy menganggukan kepalanya.

“geure? bukannya karir Mary Han langsung melejit saat dia menikah dengan suaminya sekarang? Apa semua ini ada hubungannya?” Tanya Suzy menerka-nerka.

“molla, kehidupan desaigner ternama itu benar-benar tertutup. Bahkan tak ada yang tau berapa jumlah anggota keluarganya sekarang. Para netizen hanya mengetahui dia seorang yang berkewarganegaraan Korea dan telah tinggal menetap di London selama 15 tahun serta memiliki seorang suami pengusaha besar dari London dan seorang anak tiri”

“bahkan nama koreanya tak pernah di dengar mattchi? Latar belakang kehidupannya sama sekali tidak terekspos meskipun sudah menjadi terkenal sampai sekarang”

“kau benar, mantan asisten Mary Han tidak pernah menyinggung tentang nama aslinya” Balas Soojung.

“eyy….kenapa kita jadi menggosipkan orang lain, aigoo” Sahut Suzy seakan tersadar kelakuannya bersama Soojung yang menggosipkan orang.

“haha maja, maja…bertemu denganmu setelah 5 tahun terakhir membuatku semakin cerewet” Ucap Soojung tertawa lepas.

“ya! sudah darisananya kau memang cerewet, jangan membuat alibi dengan menjadikanku alasanmu” Seru Suzy tak terima.

“eisshh, ara ara…aku pikir selama ini kau tidak berubah ternyata kau berubah, jadi semakin sensitif, ckck” Decak Soojung menggelengkan kepalanya, Suzy hanya menekuk wajahnya kesal lalu meneruskan makan malamnya yang tertunda karena acara gosip mereka.

xxx

Dalam sebuah cafe bernuansa klasik tersebut terlihat seorang yeoja yang sejak kemunculannya di cafe tersebut cukup menjadi pusat perhatian beberapa orang di dalam sana yang juga tengah menikmati siang mereka dengan secangkir kopi atau sepotong cake.

Yeoja tersebut menyeruput caramel macchiato miliknya yang baru saja datang, sesekali dia mengecek tablet yang ada di tangan kanannya kemudian melirik keluar jendela yang kebetulan berada tepat di samping kirinya.

Selang beberapa lama seorang namja muda yang memiliki wajah orisinil itu masuk dengan langkah ringannya ke dalam cafe, namja tersebut mengedarkan pandangannya ke sekeliling cafe sampai matanya jatuh kepada yeoja yang kini tengah menatap jalan diluar sana melalui kaca pembatas cafe tersebut.

Secara otomatis kedua sudut bibir namja tersebut terangkat membentuk sebuah senyuman yang sangat manis dan mampu membuat para yeoja terpukau olehnya. Perlahan namja tersebut melangkahkan kakinya menghampiri meja yeoja yang kelihatannya sudah menunggu dirinya.

“hey mom! Feeling lonely?” Serunya sembari duduk di hadapan yeoja tersebut, tak lupa senyumnya terus mengembang di wajahnya.

“aigoo, kau mengagetkanku! Kau membuatku menunggu selama 30 menit” Ucap yeoja tersebut, sang namja meraih tangan yeoja itu dan memasang wajah memelasnya.

“sorry mom, traffic jam” Ucapnya dengan nada penyesalan.

“dwesseo, gwenchana. Ah ya bagaimana perjalananmu?”

“hum, seperti biasa melelahkan. Kau tau kan mom, dari New York ke Korea itu memakan waktu berjam-jam. Aku bahkan tidak bisa menghitungnya”

“geure? seharusnya kau langsung istirahat saja di rumah, kenapa malah menyuruh bertemu sekarang”

“itu karena aku merindukanmu mom. Mulai sekarang kita akan jarang bertemu, kau sudah memecatku menjadi musemu” Ucap namja itu dengan mengerucutkan bibirnya.

“aigoo, jadi kau ngambek eoh karena aku menggantimu? Hey, aku melakukan ini juga untukmu biar kau bisa meneruskan hobimu itu, kalau kau tetap menjadi museku bakatmu akan terbuang sia-sia”

“huaa, jadi sekarang kau mendukungku untuk menjadi fotografer eoh?”

“tentu saja, sebagai ibumu aku akan mendukung apa yang membuatmu senang”

“jinjja? assa! tapi kalau daddy tau tentang hal ini, apa dia akan memarahiku?”

“tak perlu khawatir, masalah daddymu biar aku yang mengurusnya”

“that’s right! You’re the best mom!”

“jangan terlalu memujiku seperti itu, ini cuma masalah kecil”

Krriiing~ Krriiing~ dering salah satu handphone yang berada di atas meja tersebut membuat percakapan mereka berdua terhenti.

“chamkan, aku terima telepon dulu” Namja tersebut tersenyum lalu menganggukan kepalanya mengerti.

Tak lama kemudian yeoja itu kembali setelah menerima teleponnya dan membereskan barang-barangnya.

“what are you doing?”

“i have to go” Ucap yeoja itu lalu meraih tasnya, dia berdiri di depan meja dan menatap namja tersebut.

“aku sudah membayar billnya, kau nikmati minumanmu setelah itu kau bisa pulang istirahat” Ucapnya lalu berbalik.

“arasseo, take care mom” Ucap namja itu tersenyum, namun kedua alis namja itu merengut saat melihat eommanya baru dua langkah pergi kini kembali berbalik.

“ah Shin! makan malam di rumahku saja, aku yakin di apartemenmu belum ada makanan”

“yes mam!” Yeoja itu tersenyum lebar kemudian kembali berbalik dan melanjutkan jalannya yang tertunda menuju keluar cafe.

xxx

“otthae?” Myungsoo melihat sekeliling tempatnya berada, sekarang dia dan Sungyeol tengah melihat calon apartemen baru yang akan dibelinya.

“hum, tidak buruk. Tempatnya tidak jauh dari kantor, cukup strategis” Gumam Myungsoo mengusap dagunya.

“geure? kalau begitu segera tandan tangan dan pindah ke sini” Ucap Sungyeol, Myungsoo mendesis lalu menatap kesal ke arah Sungyeol.

“arasseo! Aku akan mengurusnya segera! Yang penting kau membantuku untuk pindahan” Ucap Myungsoo, mau tak mau Sungyeol menganggukan kepalanya.

Setelah melihat-lihat isi apartemen tersebut, Myungsoo memutuskan untuk segera membelinya. Sungyeol menghampiri temannya yang sudah menunggu keputusan mereka di depan pintu masuk.

“bagaimana? Apa kau menyukainya?” Tanya namja bermata sipit tersebut.

“eoh, aku menyukainya. Tempat ini kelihatannya sangat nyaman” Jawab Myungsoo.

“hyung, berikan padanya surat-suratnya. Biar dia bisa segera pindah ke sini” Ucap Sungyeol, namja bermata sipit itu menganggukan kepalanya kemudian mengeluarkan beberapa map dari dalam tasnya.

“kita bicarakan di dalam” Ucapnya lalu menuntun Myungsoo dan Sungyeol untuk masuk kembali dan duduk di ruang tengah.

Setelah membaca surat-suratnya Myungsoo langsung menandatangai surat beli apartemen tersebut.

“Sunggyu hyung, kau berikan aku komisi ne. Aku sudah membantumu mendapatkan customer” Ucap Sungyeol memamerkan gigi putihnya.

“ck, baru satu juga kau dapatkan sudah meminta komisi. Bawakan 5 pembeli lagi baru aku akan memberi komisi padamu” Ucap Sungyyu membuat Sungyeol menekuk wajahnya.

“kau memang tidak pernah mau rugi Sungyeol-ah, maunya untung terus” Sahut Myungsoo sembari terkekeh.

“ck, siapa yang tidak mau untung. Kau saja pasti mau” Dumel Sungyeol.

“sudahlah, kau itu seperti anak kecil saja mendumel seperti itu. ah ya Myungsoo-ssi, ini kuncinya dan kau bisa mengubah kata sandinya. Dan untuk perabotan di dalam sini kau bisa memilih untuk menggantinya atau tetap memakainya, kau bisa menghubungi kantor pelayanan kami untuk membantumu mengeluarkan perabotannya kalau misalnya kau ingin menggantinya” Jelas Sunggyu.

“ah geure, allgeuseumnida. Mungkin aku akan menggantinya tapi tidak sekarang” Ucap Myungsoo menerima kuncinya.

“geure…urusan saya di sini sudah selesai, kalau begitu saya permisi” Pamit Sunggyu.

“ah,Sungyeol-ah ingat bawakan 5 pelanggan lagi biar kau dapat komisi” ucap Sunggyu sebelum pergi meninggalkan keduanya di ruang tengah.

“heh, dasar hyung itu sangat pelit” Gerutu Sungyeol, Myungsoo menggelengkan kepalanya mendengar Sungyeol.

“barang-barangmu kapan kau akan bawa kemari?” Tanya Sungyeol.

“sekarang? Setelah itu kita harus ke supermarket untuk mengisi kulkas” Jawab Myungsoo.

“geure! seharian ini sepertinya aku harus kerja keras untuk membantumu” Ucap Sungyeol malas.

“geurom! Kalau kau tidak mau aku menginap di apartemenmu lagi, hari ini kau harus membantuku semuanya” Ucap Myungsoo lantang.

“ah maja maja, aku tidak akan mengajakmu ke apartemenku lagi nanti, stock makananku untuk sebulan bisa-bisa habis” Rutuk Sungyeol, Myungsoo terkekeh lalu menepuk pundak Sungyeol.

“siapa suruh berteman denganku” Ucap Myungsoo membuat Sungyeol mendengus sebal.

xxx

Suzy tengah duduk di sofa ruangan yang cukup besar tersebut. sedari tadi dia terus memperhatikan keadaan sekelilingnya. Banyak patung-patung pajangan yang sering dipakai para desaigner untuk menjadi tumpuan pola-pola desaign mereka.

Hari ini adalah jadwal pengukuran badan Suzy. Karena Suzy adalah muse dari Mary Han, jadi semua pakaian yang akan di desaign olehnya itu berpatokan pada ukuran badan Suzy.

Cklek~ Suzy menoleh ke arah pintu saat mendengar suara kenop yang dibuka, dia kemudian langsung berdiri dan menghampiri Ny. Han yang baru saja masuk bersama asistennya.

“kau sudah menunggu lama Suzy-ssi?” Tanya Ny. Han.

“aniyo, aku baru saja sampai” Jawab Suzy sembari tersenyum.

“geure, kalau begitu kita langsung mulai pengukurannya ne. Setelah ini kau bisa pergi bersama asistenku untuk mengambil jadwal schedulemu yang baru” Ucap Ny. Han, Suzy mengangguk lalu membuka cardigannya dan berjalan menuju tempat yang sudah disiapkan untuk melakukan pengukuran secara menyeluruh.

Hanya memakan waktu sekitar 10 atau 15 menit untuk mendapatkan ukuran tubuhnya secara lengkap, setelah itu Suzy kembali memakai cardigannya.

“John, take Sue to Marrie’s office. Tell her to give Sue her shcedule for this month” Ucap Ny. Han setelah merekap dan menyimpan semua hasil pengukurannya.

“got it mam, Sue…follow me” Ucap John, asisten Ny. Han. Suzy menundukan kepalanya sebentar pada Ny. Han lalu keluar bersama John.

xxx

“this is yours, if there’s something that you don’t understand you can ask me or John” Ucap Marrie sembari memberi sebuah map kepada Suzy.

“okay, thank you” Jawab Suzy.

Setelah mengambil map tersebut Suzy merogoh tasnya dan segera menghubungi Yoojin untuk membicarakan tentang shcedule barunya itu.

“yobeoseyo eonni, eodiyo?”

“…”

“geure? datanglah ke Coffe Bean, aku sudah mendapat jadwal dari Ny. Han”

“…”

“arasseo, jalgayo”

“…”

“eoh, keuno”

Suzy memutuskan sambungan teleponnya kemudian keluar dari lobi dan mencari taksi untuk mengantarnya ke tempat yang sudah dijanjikan untuk bertemu dengan Yoojin.

xxx

Sebuah taksi berhenti tepat di depan cafe yang berlabelkan Coffe Bean dan tak lama kemudian seorang yeoja yang memakai dress floral selutut lengkap dengan cargidan berwarna peachnya itu keluar dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe.

Bruugh~ baru saja membuka pintu cafe tanpa sengaja yeoja itu bertubrukan dengan seorang namja yang kebetulan akan keluar.

“eoh, jwesonghamnida” Ucap Suzy menundukan kepalanya.

“it’s okay” Jawab namja itu tanpa mengalihkan pandangannya dari handphonenya lalu berlalu melewati Suzy.

“ckck, anak muda jaman sekarang semakin tidak tau sopan santun” Decak Suzy menggelengkan kepalanya, dia kemudian segera masuk ke dalam dan menuju ke meja Yoojin.

“eonni, kau menunggu lama?” Tanya Suzy sembari duduk di hadapan Yoojin.

“aniyo, baru saja…mana jadwalmu?” Jawab Yoojin, Suzy langsung mengeluarkan map dari tasnya dan memberikannya pada Yoojin.

“hum, Ny. Han benar-benar mengerti dirimu. Dia mencarikan pekerjaan yang cocok denganmu” Gumam Yoojin membaca isi map itu dengan seksama.

“keutcchi eonni? saat membacanya tadi aku cukup lega, karena aku pikir aku akan mendapatkan pekerjaan yang melelahkan” Ucap Suzy senang, Yoojin menganggukan kepalanya lalu menutup map tersebut.

“eoh, eonni akan merekap semua schedulemu dan kau tunggu saja jadwal perdanamu” Ucap Yoojin.

“kau memang bisa di andalkan eonni, oh ya bagaimana tempat tinggalmu? Kau suka?” Ucap Suzy, Yoojin mendengus sebal lalu menyeruput cappuchino miliknya.

“namja itu membohongi kita” Gumam Yoojin.

“nugu? Woobin oppa? wae?”

“kau ingatkan waktu dia bilang, kemanapun kita berdua pergi dia pasti akan ikut” Ucap Yoojin seolah memperagakan gaya ucapan Woobin.

“eoh, dia memang ikut kita kan eonni, jadi dia bohongnya di bagian mana?”

“ck, jauh sebelum kita memberitahunya bahwa kita akan ke Korea ternyata dia sudah berencana untuk pindah ke sini”

“jinjja eonni? kenapa bisa?” Pekik Suzy terkejut.

“heh, appanya mengatakan sudah waktunya Woobin oppa mengelolah perusahaannya sendiri, makanya dia diberi tanggung jawab untuk mengurus cabang perusahaan yang ada di Korea”

“huaa daebak! Woobin oppa mempermainkan kita eoh”

“maja, dan apartemen yang kita tinggali saat ini kau tau? dia juga sudah menyiapkannya dari awal untuknya dan untukku”

“aigoo, jadi Woobin oppa berencana untuk mengajakmu ke Korea bersama eoh? walaupun kita tidak menandatangani kontrak ini Woobin oppa pasti tetap mengajakmu keutchi?”

“yah sepertinya begitu, tapi aku tidak mungkin meninggalkanmu”

“omo eonni, kau membuatku tersanjung. Kau lebih memilihku dibandingkan kekasihmu”

“ya ya, tentu saja aku memilihmu. Pekerjaanku itu ada padamu” Suzy berdecak pelan mendengar alasan Yoojin, sedetik kemudian dia menepuk dahinya.

“ah eonni, apa Woobin oppa sudah memberikannya padamu?” Tanya Suzy tak sabaran, Yoojin mengerutkan alisnya tak mengerti.

“apa?”

“omo! Jadi dia belum memberikannya?” Suzy menutup mulutnya dengan wajah terkejut.

“memberikan apa? solma…kalian merahasiakan sesuatu di belakangku eoh?” Tanya Yoojin menatap tajam Suzy.

“tunggu saja eonni, kalau waktunya tepat kau akan tau” Ucap Suzy tersenyum memamerkan giginya.

“ck, kalian memang selalu bersekongkol dibelakangku” Decak Yoojin dengan menekuk wajahnya sementara Suzy malah semakin melebarkan senyuman tak berdosanya.

xxx

“kita makan siang di apartemenku eoh” Suzy meletakkan handphonenya di samping kompornya sembari menyalakan loudspeakernya.

“arasseo, aku akan ke sana sekarang” Balas Soojung.

“geure, take your time”

“eoh, kututup ya. Aku sedang menyetir”

“arasseo, hati-hatilah”

Suzy tersenyum puas lalu mematikan sambungan teleponnya, setelah itu dia kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.

Ting tong~

“chamkan…” Sahut Suzy dari arah dapur, dia mematikan kompornya dan segera berlari kecil keluar untuk membuka pintu.

“wasseo, ini baru 10 menit sejak aku menelponmu. Kenapa cepat sekali?” Tanya Suzy beriringan dengan Soojung yang masuk ke dalam apartemennya.

“aku sedang bertemu dengan klien di sekitar sini, jadi tidak memakan waktu lama untuk sampai di sini” Ucap Soojung.

“geure? kau bisa bantu aku menyelesaikan masakanku kalau begitu” Ucap Suzy lalu menarik Soojung masuk ke dapurnya.

Dua puluh menit berlalu, akhirnya Suzy dan Soojung kini sudah bisa menikmati makan siang mereka.

“kapan kau akan mulai bekerja lagi?” Tanya Soojung.

“molla, Yoojin eonni sedang merekap jadwalnya. Mungkin satu atau dua hari lagi aku bisa memulainya”

“geure? aku harap kau betah dengan pekerjaanmu di sini, jangan pernah berpikir untuk kembali ke New York”

“eyy, eomma dan appaku di sana. Tidak mungkin aku tidak kembali ke sana”

“arra, tapi jangan kembali untuk selamanya, kalau hanya sekedar untuk berkunjung tak apa” Suzy tertawa kecil mendengarnya.

“ara, aigoo sebegitu sukanya kau denganku sampai-sampai kau tidak rela kutinggal lagi eoh?” Soojung mengerucutkan bibirnya.

“kau tau sulitnya tidak saat tidak ada kau disini, aku tidak punya teman untuk berbagi” Ucap Soojung.

“kita bisa saling mengirim pesan atau emailkan?”

“eiishh terserah kaulah, aku malas berdebat denganmu” Desis Soojung dengan wajahnya yang ditekuk membuat Suzy terkekeh pelan melihatnya.

Ting tong~

Suzy menatap Soojung bingung sesaat setelah meneguk air minumnya, “eoh, siapa yang bertamu?” Tanya Soojung, Suzy mengedikkan bahunya tak tau lalu beranjak dari kursinya.

“biar aku saja yang buka” Ucap Suzy lalu melangkah menuju ke pintu apartemennya.

Suzy membuka pintu apartemennya langsung tanpa melihat siapa yang memencet belnya terlebih dahulu melalui intercom.

“omona” Pekik Suzy terkejut mendapati seorang yeoja paruh baya berdiri di depan pintunya sembari menenteng sekotak kimchi.

“Suzy?” Yeoja paruh baya tersebut tak kalah terkejutnya melihat Suzy membuka pintu untuknya.

“omoni, eoh, annyeonghaseyo…oraenmaniya” Ucap Suzy langsung memberi salam padanya.

“aigoo, sudah lama tidak bertemu. Myungsoo di mana?” Tanyanya, Suzy menggaruk tengkuknya dengan wajah kikuk.

“Suzy-ya nugu?” Sahut Soojung ikut menyusul Suzy keluar.

“omoni? Wa…wasseo?” Tanya Soojung ikut terkejut.

“eoh, Soojung-ah kau di sini juga? Aigoo apa kalian sedang merayakan sesuatu eoh?”

“a…ani omoni, geuge masuklah dulu…” Ucap Soojung mempersilahkan Ny. Kim masuk ke dalam apartemen Suzy.

“waeire? Kenapa Myungsoo tidak ada?” Tanya Ny. Kim heran, Suzy dan Soojung saling pandang dan saling mengkode untuk menjelaskan pada Ny. Kim.

“geuge, sasil…” Akhirnya Soojung mengangkat bicara dan menjelaskan semuanya pada Ny. Kim.

“aigoo…anak itu jinjja!” Decak Ny. Kim memijit pelipisnya setelah mendengar penjelasan Soojung.

“apa dia tidak memberitahumu mengenai tempat barunya?” Tanya Soojung, Ny. Kim menggelengkan kepalanya.

“geure? dia mungkin lupa untuk menghubungimu, aku akan memberikan alamatnya padamu” Ucap Soojung lagi, Ny. Kim tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“jadi, kau akan menetap di sini Suzy-ya?” Tanya Ny. Kim beralih pada Suzy.

“eoh ne, sepertinya begitu sampai kontrak kerjaku habis” Jawab Suzy.

“geure? baguslah kalau begitu. Lain kali kau berkunjung ke rumah lagi ne, sudah bertahun-tahun kau tidak main ke sana”

“ne, ne allgeuseumnida omoni” Jawab Suzy kikuk.

“ah igeo…kimchi untukmu, aku membawakan ini untuk persediaan Myungsoo. Tapi ternyata dia sudah pindah ckck” Ucap Ny. Kim menaruh sekotak kimchi di atas meja.

“ah, gomawoyo omoni” Ucap Suzy tersenyum.

“geure, kalau begitu omoni permisi dulu. Aigoo, bisa-bisa aku jantungan jika anak itu setiap hari berbuat nakal seperti ini terus” Decak Ny. Kim, Soojung dan Suzy hanya tersenyum kecil menanggapinya.

Setelah mengantar Ny. Kim ke pintu depan Soojung kembali ke ruang tengah dan menjatuhkan dirinya di atas sofa.

“ckck, Kim Myungsoo” Decak Soojung menggelengkan kepalanya.

“Soojung-ah…” Sahut Suzy, Soojung menoleh ke arah Suzy dan menatapnya bingung.

“waeyo?”

“itu…kau tau kenapa Myungsoo pergi dari rumah?” Tanya Suzy, Soojung menghela nafasnya lalu menegakkan punggungnya.

“kau mau tau? bukannya sejak dulu kau sudah tidak mau tau tentang Myungsoo lagi?” Tanya Soojung balik, Suzy menggaruk kepalanya lalu tersenyum kecil.

“aku hanya penasaran. Bukankah dia sangat akur dengan orang tuanya, kenapa tiba-tiba kabur seperti itu?”

“ceritanya sangat panjang, kau yakin mau mendengarnya?”

“umm…eo, eoh…” Gumam Suzy sembari menganggukan kepalanya.

“waktu itu sebenarnya Myungsoo…”

Kriiing~ Kriiing~ Soojung berdecak kesal mendengar bunyi handphonenya yang menggema tersebut, dengan kasar dia menarik ponselnya dari sakunya kemudian menerima panggilan yang masuk.

“yobeoseyo?” Sahut Soojung dengan ketus.

“…”

“ah, mian oppa…arasseo, aku akan segera ke sana”

“…”

“tidak perlu, aku membawa mobil sendiri, keuno”

Suzy mengerutkan keningnya bingung melihat wajah kesal Soojung, “nugu?” Tanya Suzy.

“Jinyoung oppa, aku ada janji dengannya…mianhae, ceritanya nanti saja eoh” Ucap Soojung beranjak dari sofa.

“ah geure…lain kali saja, oh ya, aku belum bertemu dengannya. Kau jangan beritahu kalau aku sudah kembali ne, aku akan memberinya kejutan nanti” Ucap Suzy.

“eoh, kau tenang saja. jika kau mau mengerjai Jinyoung oppa, aku akan membantumu” Ucap Soojung dengan yakin, Suzy tersenyum puas.

“aku harus segera pergi Suzy-ya, annyeong”

“eoh, josimhae”

xxx

Suzy tengah bersantai di dalam apartemennya itu menguap bekali-kali sembari mengganti channel tv di depannya.

“huh, membosankan!” Rutuk Suzy, kerjaannya selama beberapa hari ini hanya berdiam diri di rumah saja tanpa ada pekerjaan yang berarti. Dia juga harus merutuk sebal karena Soojung lebih memilih untuk tetap tinggal di apartemen Jinyoung dibandingkan kembali lagi ke apartemennya dan tinggal bersama.

“apartemen Jinyoung jaraknya lebih dekat dari kantorku, aku juga tidak mau mengganggumu jika aku pulang tengah malam nantinya”

Itulah alasan yang dikatakan Soojung saat Suzy mengajaknya untuk tinggal bersama, alhasil disinilah Suzy, di atas sofa berwarna putihnya dengan wajah yang ditekuk.

Suzy meraih handphonenya kemudian mendial nomor Soojung, beberapa detik menunggu dia sama sekali tak mendapatkan jawaban hingga akhirnya Suzy mematikan sambungan teleponnya.

“sibuk lagi” Gumam Suzy, dia melirik ke arah jam dan menunjukkan pukul 11 siang. Kembali lagi dia mengutak atik handphonenya dan mendial salah satu kontaknya.

“yobeoseyo, eonni”

“…”

“ani aku hanya ingin bertanya, kapan aku mulai bekerja?”

“…”

“besok? Geure, arasseo eonni. gomawo”

“…”

“ani, aku hanya bertanya saja. keuno”

Suzy segera mematikan handphonenya dan beranjak masuk ke dalam kamar. Selang beberapa menit Suzy kembali keluar dari kamarnya dengan keadaan yang sudah rapih.

“aku akan mengejutkanmu Jung Soojung” Gumam Suzy dengan wajah antusias lalu segera berlalu dari apartemennya.

xxx

“timjangnim masalah besar!” Soojung yang tengah fokus dengan komputernya itu tersentak kaget melihat asistennya datang dengan keadaan terengah-engah ke dalam ruangannya.

“mwo?” Tanya Soojung santai, asistennya mengambil remote tv dan menyalakan sebuah tv yang tersedia di dalam ruangan Soojung.

“Berita ekslusif kali ini datang dari seorang entertainer yang sudah tak asing lagi wajahnya bagi kita. Seorang aktris muda yang merambah karirnya sejak 2 tahun yang lalu di dunia entertainer itu kini tengah menjadi pembicaraan hangat para netizen”

Soojung mengerutkan keningnya melihat berita tersebut, apa hubungan dirinya dengan skandal aktris ternama tersebut.

“beritanya sudah tersebar di semua media timjangnim” Ucap sang sekertaris, Soojung semakin mengerutkan keningnya lalu kembali memperhatikan tvnya.

“selama menjajaki karirnya di dunia keartisan, dia tidak pernah terlibat satupun skandal dengan siapapun. Bahkan kehidupan asmaranya terbilang tertutup, namun baru-baru ini sebuah foto yang menggemparkan di upload oleh seorang netizen ke jejaring sosialnya dan dalam waktu satu jam foto tersebut telah tersebar ke segala penjuru”

“mwoya? kenapa kau memperlihatkan berita ini kepadaku eoh?” Tanya Soojung bingung.

“dengar sampai selesai timjangnim”

“Aktris yang kita kenal dengan nama Park Jiyeon kini dikabarkan tengah memadu kasih dengan seorang fotografer muda nan handal dari sebuah majalah fashion ternama. Terlihat dari bukti foto-foto mereka di depan gedung kantor ‘S’ magazine, terlihat Jiyeon merangkul mesra lengang sang fotografer yang disinyalir adalah teman semasa sekolahnya dulu”

Soojung sontak membulatkan matanya mendengar ucapan sang presentator, dia juga melihat sebuah foto ditampilnya yang cukup familiar.

“Jiyeon? Myungsoo? ige mwoya!” Pekik Soojung tak percaya.

“dari beberapa sumber terpercaya, kami mendengar kedua insan tersebut pernah menjalin hubungan saat mereka duduk di bangku SMA. Pernyataan tersebut memperkuat adanya hubungan khusus yang terjalin di antara keduanya saat ini. sampai berita ini diturunkan, masih belum ada pernyataan jelas dari kedua belah pihak. Kami akan segera melap….”

Soojung dengan kesal mematikan tvnya dan mengusap wajahnya frustasi, “skandal macam apa ini!” Pekiknya.

“di mana Myungsoo sekarang?” Tanya Soojung, asistennya menggelengkan kepalanya tak tau.

Kriiing~ Krriing~ Soojung melirik handphonenya di atas meja dan melihat nama penelponnya, menghela nafas lalu mengangkatnya.

“eodi?”

“…”

“arasseo, 10 menit lagi aku akan sampai di sana”

“…”

“eoh, akan kutunggu”

Masih dengan wajah kesalnya Soojung mematikan ponselnya kemudian segera keluar dari ruangannya.

Braak~ Sang asisten yang ditinggal sendiri di dalam ruangan tersebut terlonjak kaget mendengar sentakan pintu yang cukup keras dari Soojung.

“aigoo jantungku” Rutuknya.

xxx

Dengan gusar Soojung menyeruput ice lemon teanya sembari menunggu melihat jam di pergelangan tangannya.

Matanya mengedar di sekeliling cafe kemudian terpaku pada sebua tv kecil yang berada di ujung dekat meja kasir.

“aissh, beritanya sudah menyebar!” Gerutu Soojung kesal

“Soojung-ah…mianhae aku telat” Ucap seorang yeoja yang berpenampilan layaknya seorang pejahat, jaket kulit hitam, kacamata hitam, masker yang menutupi setengah wajahnya serta sebuah topi yang terus dia rapatkan di atas kepalanya.

“eishh, apa kau tidak kepanasan? Bukalah” Ucap Soojung, yeoja itu duduk di hadapan Soojung lalu membuka satu persatu benda-benda yang menutupi badannya.

“heh, begini lebih baik” Ucapnya, tanpa sadar beberapa orang kini memperhatikan dirinya sembari berbisik-bisik tak jelas. Menyadari itu Soojung mendesis pelan.

“beritanya sudah menyebar ke mana-mana, apa yang akan kau lakukan?” Tanya Soojung.

“molla, aku tidak tau kalau waktu itu ada yang melihatku” Jawab Jiyeon dengan wajah lelahnya.

“apa tidak masalah kalau kau diluar saat ini, wartawan pasti tengah mencarimu”

“gwenchana, aku sudah menjelaskan pada manager dan CEOku masalah yang terjadi sebenarnya, mungkin sebentar lagi mereka akan mengeluarkan statementnya” Jawab Soojung.

“bagaimana dengan Myungsoo?” Tanya Jiyeon, Soojung menggeleng pelan.

“aku tidak tau dia di mana sekarang, tapi melihat beritanya yang sudah menyebar aku yakin dia pasti sudah melihatnya”

“geure? kau tidak perlu khawatir, agensiku akan menyelesaikan semuanya. Tidak akan ada masalah yang akan terjadi pada Myungsoo” Ucap Jiyeon.

“ara, geunde…” Soojung menggantungkan ucapannya lalu menatap Jiyeon khawatir.

“kau mengkhawatirkanku? Eyy, ya! sejak kapan kau jadi baik begini eoh? aku baik-baik saja” Ucap Jiyeon tertawa renyah.

“ara…”

“terus apa yang khawatirkan? Oppamu eoh? aku yakin dia tidak akan percaya berita seperti ini. dia tau kejadian yang sebenarnya antara aku dan Myungsoo”

“ara…”

“jadi apa yang membuatmu lesu seperti ini? tidak akan terjadi masalah padaku, Myungsoo, kau dan juga oppamu” Soojung menghembuskan nafasnya lalu menyeruput minumnya sekali lagi.

“Suzy…” Jiyeon mengerutkan keningnya tak mengerti.

“ne?”

“Suzy kembali” Sontak mata Jiyeon membelalak sempurna mendengar ucapan Soojung.

“dia…dia di Korea?” Tanya Jiyeon, Soojung menganggukan kepalanya.

“dia pasti akan tambah salah paham jika melihat ini” Gumam Soojung.

“oh my god! Ini harus segera dihentikan sebelum dia melihatnya” Pekik Jiyeon tiba-tiba, Soojung menggelengkan kepalanya.

“percuma, beritanya sudah tersebar…tidak mungkin dia belum melihatnya saat ini” Jiyeon langsung melesakkan bahunya mendengar ucapan Soojung.

“jadi apa yang harus kita lakukan eoh? berdiam diri saja di sini dan melihat Suzy pergi lagi karena kesalahpahaman yang sama?” Soojung merengutkan wajahnya.

“molla…aku sudah lelah, biar Myungsoo saja yang menyelesaikan semuanya” Jawab Soojung.

“mian…” Soojung mendongak menatap Jiyeon yang memasang wajah bersalahnya.

“kau tidak bersalah, gwenchana…”

“tapi semuanya berawal dari kesalahanku, kau, Suzy dan Myungsoo jadi seperti ini”

“aniya, ini hanya salah paham…tidak sepenuhnya kesalahanmu, lagipula Myungsoo juga sudah tidak memikirkannya lagi, geokjongma”

“arasseo, gomawo”

xxx

dengan langkah yang cukup ringan Suzy masuk ke dalam salah satu gedung kantor majalah fashion ternama di Korea itu.

Alis Suzy berkerut saat melihat beberapa karyawan kini tengah bekumpul di lobi dan memusatkan perhatian mereka di tv.

“ada apa ini?” Gumam Suzy menghampiri gerombolan tersebut.

“jadi benar mereka tengah berkencan?” Ucap salah satu karyawan.

“malam itu aku juga sempat melihat mereka di depan lobi, aigoo benar-benar mesra” Balas yeoja yang satunya.

“ya ya! apa yang kalian lakukan eoh? menggosipkan orang sembarangan. Sana kembali bekerja!” Kini seorang namja jakung datang menghampiri mereka dan mengusir mereka untuk kembali bekerja.

“chogi…” Baru saja namja itu ingin berlalu namun suara sahutan Suzy membuatnya berbalik kembali.

“kau memanggilku nona?” Tanya Sungyeol.

“ne, apa kau tau di mana ruangan Jung Soojung?”

“eoh, timjangnim? Ne, ruangannya ada di lantai tiga” Jelas Sungyeol, Suzy menganggukan kepalanya mengerti.

“tapi dia tidak sedang di kantor sekarang, dia ada janji dengan temannya di luar” Sambung Sungyeol, Suzy mengerutkan keningnya. Setaunya dia belum membuat janji apapun pada Soojung.

“geure? kau bisa memberitahuku dia di mana sekarang ini?”

“ah, dia sedang berada di coffe shop yang tak jauh dari sini, hanya berbeda dua blok” Ucap Sungyeol, Suzy menganggukan kepalanya lagi lalu tersenyum.

“geurom, kamsahamnida” Ucap Suzy, Sungyeol mengangguk lalu berlalu meninggalkan Suzy.

“ya, apa benar Myungsoo itu berkencan dengannya?” Suzy yang baru saja akan pergi itu tiba-tiba terhenti saat mendengar nama Myungsoo di sebut.

“geurom…lihatlah beritanya sudah tersebar di tv. Artis itu bahkan merangkul mesra lengan Myungsoo” Suzy mengalihkan matanya ke arah tv dan melihat berita yang ada di sana.

Mata Suzy sukses membulat melihat foto yang terpampang di sana, dia jelas mengenali orang yang berada di foto itu, Kim Myungsoo dan satunya lagi sangat terlihat jelas di mata Suzy.

“Park Jiyeon?” Gumam Suzy dengan suara tercekat.

xxx

Krriing~ Krriing~ Soojung yang tengah bercengkrama dengan Jiyeon itu menghentikan tawanya sejenak lalu melihat handphonenya yang berbunyi.

“ya! eodi?” Pekik Soojung saat menerima telepon.

“…”

“eisshh, menghilang begitu saja! kau tidak perlu khawatir, Jiyeon dan agensinya yang akan menyelesaikannya”

“…”

“geure, arasseo. Kau diam saja ditempatmu tidak usah keluar dulu”

“…”

“eoh, dengarkan saja kata-kataku. Keuno!”

Jiyeon tersenyum lebar melihat ekspresi wajah Soojung, “Myungsoo?” Tanyanya, Soojung menganggukan kepalanya.

“dia sedang di rumah, katanya baru bangun dan melihat berita itu” Jelas Soojung.

“dia pasti terkejut setengah mati”

“geurom. Dari nada bicaranya saja sudah seperti orang kesetanan” Jiyeon terkikik pelan mendengar ucapan Soojung.

Kemudian mereka berdua kembali bercerita mengenai masa-masa kuliah mereka yang begitu banyak kejadian lucunya.

“ya kau ingat waktu festival tahunan kampus? Saat kau terjatuh ditengah-tengah keramaian akibat kostum anehmu itu?” Tanya Soojung.

“ah, maja! Aigoo, saat itu mungkin kejadian yang paling memalukan seumur hidupku, dan sialnya tidak ada satupun yang menolongku, bahkan kau dan Myungsoo ikut menertawakanku” Sambung Jiyeon, Soojung tertawa keras mengingatnya.

“siapa suruh kau jalannya tidak hati-hati, coba saja…” Soojung mengernyitkan dahinya melihat wajah Jiyeon yang kaku di hadapannya

“waeire?” Tanya Soojung bingung, Jiyeon mengerjapkan matanya kemudian melirik Soojung.

“Bae…Bae Suzy…” Gumamnya pelan, Soojung melotot kaget lalu membalikan badannya.

“Suzy-ya…”

xxx

Dengan wajah yang gusar Suzy melangkahkan kakinya menuju cafe yang disebutkan padanya tadi, sekarang yang dia butuhkan hanya Soojung. Berharap Soojung dapat menenangkannya.

Tanpa dipungkiri melihat berita di tv tadi membuat dada Suzy sedikit sesak, meskipun tidak sesesak saat dulu tapi perasaannya sekarang ini cukup membuat jantungnya berdegub tak beraturan.

“di sini?” Gumam Suzy pelan melihat sebuah coffe shop di depannya, tanpa menunggu waktu lagi Suzy masuk ke dalam dan mengedarkan pandangannya.

Suzy begitu mengenali postur tubuh Soojung, meskipun yeoja itu tengah membelakanginya tapi Suzy yakin bahwa yeoja yang kini dia lihati adalah Soojung. Tanpa ragu dia segera mendekati tempat Soojung.

Hingga tinggal beberapa langkah lagi kakinya sampai ke meja Soojung, mata Suzy sontak membulat melihat sosok yeoja yang kini berada tepat di hadapan Soojung tengah tertawa lepas.

“ah, maja! Aigoo, saat itu mungkin kejadian yang paling memalukan seumur hidupku, dan sialnya tidak ada satupun yang menolongku, bahkan kau dan Myungsoo ikut menertawakanku”

Suzy membulatkan matanya mendengar nada yang begitu akrab keluar dari mulut Jiyeon.

“siapa suruh kau jalannya tidak hati-hati, coba saja…”

“waeire?” Suzy masih memandang lurus sosok Jiyeon yang kini juga tepat menatapnya.

“Bae…Bae Suzy…” Jiyeon menggumamkan namanya meskipun dia tidak dapat mendengarnya tapi dia dapat melihat dari bentuk mulut yeoja itu.

“Suzy-ya…”

Soojung berbalik dan menatap Suzy dengan wajah terkejutnya, Suzy mengalihkan pandangannya dari Jiyeon ke Soojung sedetik kemudian dia berbalik dan keluar dari cafe tersebut.

“ya, wae? Suzy?” Pekik Soojung tak mengerti Suzy pergi, sedetik kemudian dia menoleh kembali pada Jiyeon yang masih duduk di tempatnya.

“aishh!!!” Rutuk Soojung mengerti, dia segera melangkahkan kakinya menyusul Suzy.

Bruuggh~ sepertinya nasib buruk kini tengah berada di pihak Soojung, pasalnya baru saja beberapa langkah sepatu heel yang dipakainya tiba-tiba saja patah.

“Soojung-ah…” Jiyeon berdiri dan menghampiri Soojung membantu yeoja itu untuk berdiri.

“gwenchana?”

“Suzy…” Ucap Soojung hendak mengejar Suzy lagi.

“ya! sepatumu rusak. Kau tunggu di sini saja, biar aku yang mengejarnya. Dia pasti salah paham lagi kan?” Ucap Jiyeon memapah Soojung untuk duduk di kursinya kembali.

“kau yakin?”

“eoh, tunggulah di sini aku akan membawa Suzy dan kita jelaskan semuanya ne” Ucap Jiyeon dengan yakin, setelah Soojung mengangguk yeoja itu langsung melangkahkan kakinya keluar dari cafe.

xxx

“waeire? Soojung? apa yang dilakukannya dengan Jiyeon?” Gumam Suzy sembari berjalan menjauh dari cafe tersebut.

“Aktris yang kita kenal dengan nama Park Jiyeon kini tengah memadu kasih dengan seorang fotografer muda nan handal dari sebuah majalah fashion ternama. Terlihat dari bukti foto-foto mereka di depan gedung kantor ‘S’ magazine, terlihat Jiyeon merangkul mesra lengang sang fotografer yang disinyalir adalah teman semasa sekolahnya dulu”

Suzy kembali mengingat kata-kata yang didengarnya dari berita di tv tadi. Alisnya berkerut berusaha menghubungkan tentang masalah Jiyeon, Myungsoo dan Soojung.

“mereka terlihat begitu akrab…” Gumam Suzy lagi.

“geunde kenapa aku harus pergi dari sana? Kenapa tidak rela melihat Soojung dekat dengan Jiyeon? Seharusnya aku mendengar penjelasan Soojung dulu…tapi…” Suzy masih merutuk di dalam hatinya sampai dia berhenti untuk menunggu lampu penyebrangan berubah menjadi hijau.

“Bae Suzy!” Suzy tersentak kaget mendengar pekikan namanya, dia menoleh dan melihat Jiyeon tengah mengejarnya. Suzy kembali menoleh ke depan dan berusaha untuk tidak menghiraukan Jiyeon.

“ya Suzy-ya berhenti dulu, dengarkan dulu! Ya Bae Suzy!” Pekikan Jiyeon semakin mengeras saat melihat Suzy tidak menghiraukannya dan malah menyebrang jalan mengikuti pejalan kaki yang lain.

“aissh!” Desis Jiyeon kesal lalu berlari mengejar Suzy.

“ya Suzy-ya, kau jangan main pergi dulu…dengarkan aku dulu” Ucap Jiyeon lagi, kini dia sudah berada di belakang Suzy berusaha untuk menghentikannya.

“kita kembali dulu, Soojung menunggumu, ya!” Jiyeon mendesis sebal saat Suzy menghempaskan tangannya yang baru saja akan menahan tangan Suzy.

“dengarkan dulu Suzy” Ucap Jiyeon dengan tegas, dia menahan pergelangan tangan Suzy dan membalikan tubuh yeoja itu.

“dengar, kau sedang sal…”

“lepaskan!” Sela Suzy, Jiyeon menghela nafasnya dan tidak melepaskan tangan Suzy.

“lepaskan kataku!” Pekik Suzy lalu menghempaskan tangan Jiyeon sekuat tenaganya.

Tubuh Jiyeon limbung saat menerima sentakan tangan Suzy itu hingga dia sedikit tegopoh ke depan sehingga tubuhnya jatuh tepat di jalan raya.

Ciiiitttt~ Jiyeon menutup kedua matanya saat melihat tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih melaju di depannya. Beberapa detik tak merasakan sakit apapun Jiyeon membuka matanya dan bernafas lega melihat bumper mobil itu hanya berjarak beberapa centi di depan wajahnya.

Suzy menahan nafasnya melihat kejadian tersebut, kedua tangannya terkepal kuar melihat Jiyeon jatuh tersungkur akibat perbuatannya, baru saja dia akan melangkah untuk menolong Jiyeon sebuah suara kini membuatnya mengurungkan niatnya.

“ya! kau mau mati hah?” Pekik namja pemilik mobil tersebut, Jiyeon mendongak menatap namja tersebut kemudian membulatkan matanya.

“oppa…”

“Ji…Jiyeon-ah? apa yang kau lakukan eoh? kenapa tiba-tiba meloncat ke jalanan seperti ini?” Jinyoung cukup terkejut melihat ternyata yeoja yang hampir di tabraknya adalah Jiyeon, kekasihnya sendiri. Dengan perasaan khawatir dia menghampiri Jiyeon dan membantunya untuk berdiri, tanpa sadar disekeliling mereka kini sudah banyak orang berkumpul setelah menyadari yeoja yang hampir tertabrak itu adalah seorang aktris terkenal.

“gwechana?” Tanya Jinyoung khawatir, Jiyeon menganggukan kepalanya pelan.

“Su…Suzy…oppa, Suzy” Gumam Jiyeon seakan teringat dengan Suzy, Jinyoung mengerutkan keningnya tak mengerti.

“Suzy?”

“eoh, Suzy dia…” Jiyeon mengalihkan pandangannya ke arah Suzy dia menatap Suzy yang tengah menatap lurus ke arah keduanya.

“omo! Suzy-ya?” Jinyoung kembali menampakkan wajah terkejutnya melihat Suzy kini berada di depannya dengan pandangan lurusnya.

xxx

TBC

Sorry, bagi yang sarannya gak author ambil. Setelah melakukan berbagai pertimbangan akhirnya author milih Shin untuk jadi orang ketiga. Sorry author gak ambil Jackson, padahal banyak yang nawarin dia 😦
Banyak yang nawarin Minho juga, tapi sorry author gak bisa pake Minho soalnya karakternya jauh berbeda. Banyak juga yang nawarin anggota 2pm, maaf gak bisa pake juga, soalnya author cari yang youthfull. Kalo 2pm kan agak kurang sreg buat di jadiin karakter muda mereka udah dewasa semua.
Dan lagi, kayaknya kalian pada demam Ahn Jae Hyun ya? haha banyak yang nawarin dia tapi author gak make soalnya gak terlalu kenal sih ya, hanya tau nama+muka aja 😀

Beralih ke isi FF, di sini full gak ada momen Myungzy. Yang ada cuman Suzy-Soojung, scene Myungsoo aja hampir gak ada. Kemarin di komen author sempat baca ada yang iri sama momen myungstal, haha kirain cuma author aja yang ngiri sama mereka ternyata ada juga. Entah mengapa author rasa mereka klop banget kalo dijadiin sahabat 😀
Sebenarnya ini masih ada lanjutannya, tapi author sengaja stop karena udah overwords. Jadi kelanjutannya author pindahkan ke part selanjutnya aja. Takutnya kalian semakin bosan kalau baca yang kepanjangan.
Ok seperti biasa yang sabar-sabar yah nunggu kelanjutannya ^^ serta komennya ditunggu 🙂