[Part 15] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Shin Wonho, Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung

Genre : Romance, Sad (?)

Rating : PG-18

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 15

 

Soojung membaca pesan yang baru saja masuk ke dalam handphonenya, setelah membaca pesan itu dia terkikik geli tidak menyangka bahwa orang itu akan mengirimkan pesan seperti itu kepadanya.

 

“kenapa kau tersenyum sendiri?” Tanya Suzy menghampiri Soojung, setelah acara makan malam mereka bertiga bersama Myungsoo hari ini, Soojung memutuskan untuk menginap lagi di tempat Suzy, sementara Myungsoo sudah pulang ke apartemennya.

 

“Myungsoo appa, dia mengirimkan pesan ini padaku” Ucap Soojung memberikan handhponenya pada Suzy.

 

“mwoya? serius ini ahbeoji yang mengirimnya?” Pekik Suzy terkejut.

 

“haha, otthae? Kau mau mencobanya?” Tawar Soojung, Suzy berpikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

 

“rencana ini tidak akan berhasil. Sudahlah, kau tidak harus membuang-buang tenagamu” Ucap Suzy.

 

“ya, aku yakin akan berhasil…kau tau, aku rasa Myungsoo memang menyukaimu seperti kata ahbeoji”

 

“ya! kau jangan ngelantur lagi. Sudah, jangan bahas tentangnya lagi”

 

“eyy, kau ini diberitahu malah mengelak begitu. Coba saja dulu, kata ahbeoji namja seperti Myungsoo itu harus dipancing biar dia sadar” Seru Soojung.

 

“apa kau yakin dengan mendekati namja lain Myungsoo akan mengakui perasaannya? aku tidak yakin dengan itu”

 

“eissh, bagaimaan mau ditau kalau belum dicoba. Kata ahbeoji tidak ada salahnya mencoba cara ini, ya! kami berdua sudah berusaha keras untuk membantumu, setidaknya cobalah. Berhasil atau tidaknya itu urusan belakangan”

 

“tapi aku mau mendekati siapa? kau tau sendiri sekarang temanku hanya kau dan Myungsoo” Ucap Suzy merengut, seperti kata Soojung, tidak ada salahnya mencoba toh dia tidak akan rugi jika mencobanya.

 

“ah isseo!” Pekik Soojung, Suzy menaikkan alisnya menatap Soojung yang tersenyum penuh arti.

 

“nugu?”

 

“Shin Wonho!”

 

xxx

 

Siang itu setelah makan siang Suzy dan Wonho hendak menghabiskan waktu mereka dengan berjalan-jalan memandangi kota Seoul. Saat tiba di sebuah taman Suzy duduk di salah satu bangku sementara Wonho baru saja kembali dengan membawa dua cup ice cream untuk mereka.

 

“gomawo oppa” Ucap Suzy menerima ice creamnya.

 

“eoh” Wonho hanya bergumam pelan lalu duduk di samping Suzy.

 

Drrrrtt~ drrrtt~ Suzy yang tengah asyik menikmati ice creamnya itu merogoh sakunya mengambil ponselnya yang berdering. Saat membaca pesan yang masuk Suzy melirik ke arah Wonho sebentar lalu tersenyum kikuk.

 

“ada apa?” Tanya Wonho, Suzy memasukan kembali handphonenya lalu berdehem pelan.

 

“begini oppa…umm, apa kau bisa membantuku?” Tanya Suzy sedikit ragu.

 

“tentu saja, selama aku bisa melakukannya kenapa tidak?” Jawab Wonho yakin, Suzy menghela nafasnya lalu memberitahu kepada Wonho bantuan apa yang diinginkannya, dia juga menceritakan secara detail semuanya.

 

“neo? Neo jinjja? kau menyukai Myungsoo?” Pekik Wonho terkejut, Suzy menganggukan kepalanya pelan.

 

“aigoo, aku jadi patah hati mendengarmu menyukai Myungsoo” Decak Wonho, Suzy menatap Wonho bingung.

 

“patah hati waeyo?”

 

“tentu saja karena aku menyukaimu, haha” Ucap Wonho santai, Suzy sontak membulatkan matanya.

 

“mwoya? kau menyukaiku? Eyy maldo andwae oppa”

 

“apanya yang tidak mungkin, semua orang pasti menyukaimu. Coba saja tanya namja-namja diluar sana apa mereka menyukai Bae Suzy model cantik ini pasti mereka langsung menjawab iya” Jelas Wonho, Suzy melongo mendengar ucapan Wonho.

 

“kau tenang saja, aku menyukaimu sebagai fans yang menyukai idolanya…tidak perlu khawatir..” Sahut Wonho.

 

“aigoo, kau mengagetkanku saja oppa…eissh, aku pikir kau beneran menyukaiku. Baru saja aku ingin menjawabnya” Canda Suzy, Wonho terkekeh pelan mendengarnya.

 

“jadi kau benar-benar akan melakukan ini eoh?”

 

“sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, karena aku yakin tidak akan berhasil. Tapi Soojung terus memaksaku jadi aku terpaksa melakukannya, apa kau mau membantu oppa? tapi kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa kok”

 

“geure, aku akan membantumu. Lagipula menurutku Myungsoo itu menyukaimu juga”

 

“kau sama saja dengan Soojung oppa, suka sekali berkata yang tidak-tidak”

 

“aku bicara serius, contohnya saja waktu aku mengantarmu pulang saat mabuk itu. eyyy kalau kau liat tatapannya, mematikan sekali. Aku bahkan sampai bergidik melihatnya, saat itu aku pikir dia kekasihmu karena menatapku yang memapahmu seolah akan menerkamku” Cerita Wonho bergidik ngeri.

 

“benarkah?”

 

“eoh, tentu saja. kau tidak perlu khawatir, oppa akan membantumu. Aku akan yakinkan bahwa rencana ini akan berhasil 100%”

 

“kau yakin?”

 

“tentu saja…kau ikuti saja apa yang kukatakan”

 

“arasseo”

 

“kalau begitu kita harus membuat rencana agar namja itu masuk ke dalam perangkap, ah jangan lupa untuk memberitahu temanmu juga tentang rencana kita” Ucap Wonho berdiri dari bangku itu, Suzy tersenyum senang.

 

“geure kajja oppa”

 

xxx

 

“mwo? Daebak!” Soojung memekik histeris setelah Suzy mengakhiri ceritanya, sementara Suzy kini tengah tersneyum kikuk sambil meminta maaf pada pelanggan cafe yang mereka datangi siang itu akibat keributan yang dibuat sahabatnya.

 

“ya jangan teriak-teriak seperti itu” Dumel Suzy.

 

“ya ya! rencana kita berhasil kan!” Pekik Soojung lagi tak menghiraukan teguran Suzy.

 

“eoh, kau benar”

 

“jadi jadi…apa yang kalian lakukan setelahnya?” Tanya Soojung antusias, Suzy menggelengkan kepalanya pelan.

 

“aku menyuruhnya pulang”

 

“ne? Ya! pabo, kenapa kau menyuruhnya pulang, apa dia sudah mengungkapkan perasaannya?”

 

“aniyo, dia hanya menciumku tanpa mengatakan apapun”

 

“eissh, seharusnya kau tunggu sampai dia bicara kenapa langsung menyuruhnya pulang”

 

“ya! kalau aku menunggu lebih lama lagi bisa-bisa aku pingsan di depannya, eissh kau tidak tau seberapa terkejutnya aku semalam. Aku bahkan sampai tidak bernafas selama 3 detik akibat serangan tiba-tiba itu! aku terpaksa menyuruhnya pulang agar aku tidak salah tingkah dan berbuat aneh-aneh didepannya” Gerutu Suzy, Soojung menutup mulutnya rapat-rapat lalu mempoutkan bibirnya.

 

“geure, aku mengerti…kau pasti sangat terkejut karena dicium oleh orang yang kau sukai…” Suzy menatap tajam Soojung.

 

“jangan membuatku malu…sudahlah tidak usah membahas itu lagi, pipiku rasanya seperti terbakar” Sahut Suzy memegang kedua pipinya.

 

“aigoo, nona muda kita sedang kasmaran eoh” Goda Soojung, Suzy menggelengkan kepalanya lalu memukul tangan Soojung yang menekan pipi bulatnya.

 

“geumanhae…”

 

Dari arah pintu cafe seorang namja kini masuk dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru, saat melihat Suzy dan Soojung tengah bercengkrama itu dia langsung saja menghampiri keduanya.

 

“Suzy-ya” Sahutnya, Suzy mendongakkan kepalanya menatap namja yang menghampiri mereka.

 

“eoh oppa wasseo” Seru Suzy, Soojung mengerutkan keningnya lalu menoleh kebelakang, seketika wajahnya ditekuk kesal.

 

“ya! kenapa dia ada di sini?” Tanya Soojung, Suzy hanya tersenyum lebar tidak menjawab pertanyaan itu.

 

“duduklah oppa” Ucap Suzy pada Wonho, menepuk bangku disebelahnya. Namja itu tersenyum lalu duduk di samping Suzy.

 

“bagaimana semalam? Apa berhasil?” Tanyanya langsung, Suzy mengacungkan jempolnya padanya.

 

“seperti katamu, 100% berhasil”

 

“jinjja? jadi dia sudah mengungkapkan perasaannya padamu?”

 

“ajig…aku tidak tau apa yang kalian pikirkan tentang perasaan Myungsoo itu benar atau tidak”

 

“terus kenapa kau mengatakan kalau semalam berhasil?” Suzy menunduk lalu menangkup kedua pipinya malu, sementara Wonho menatapnya bingung.

 

“Myungsoo menciumnya” Sahut Soojung acuh, sontak mata Wonho membulat.

 

“jinjja? dia menciummu? Daebak!” Pekik Wonho histeris seperti halnya Soojung beberapa menit yang lalu.

 

“oppa diamlah, semua orang melihati kita” Bisik Suzy malu, Wonho kemudian langsung menutup mulutnya.

 

“aigoo, anak itu benar-benar. Bagaimana bisa dia menciummu tanpa mengungkapkan perasaannya lebih dulu” Decak Wonho menggelengkan kepalanya.

 

“itu karena Suzy keburu mengusirnya pergi jadi Myungsoo tidak sempat berbicara” Sahut Soojung lagi, Wonho menoleh pada Soojung dan kemudian memekik terkejut.

 

“aigoo, aku hampir melupakanmu lagi dipertemuan keempat kita” Ucapnya membuat Soojung menaikkan alisnya, sementara Suzy hanya terkekeh melihat tingkah Wonho.

 

“mianhae Soojung-ssi, Suzy sudah memberitahuku semuanya, ternyata kau adalah orang yang sama dengan yeoja yang kutabrak pernah. Mianhae, waktu itu aku terlalu memperhatikan jusku jadi tidak meminta maaf padamu” Ucap Wonho panjang lebar membuat Soojung mengerjapkan matanya.

 

“cih, kau ingat juga? Ckck, dwesseo, itu sudah kejadian lama. Permintaan maafmu itu sudah tidak berlaku lagi” Ujar Soojung dengan ketus.

 

“geure? jadi kau memaafkanku kan?”

 

“mwoya? memangnya kau siapa? bukannya kau tidak mengenalku? Jangan bertingkah sok mengenalku” Suzy tersenyum kecil melihat raut wajah Soojung, baru pertama kali dia mendapati wajah kesal Soojung yang terlihat lucu seperti ini, biasanya yeoja ini terlihat menyeramkan jika sedang kesal, tapi kali ini terlihat berbeda.

 

“Waktu aku mengatakan aku tidak mengenalmu juga sebenarnya karena aku memang lupa denganmu. Mianhaeyo, aku tidak bermaksud untuk lupa. Geunde daya ingatku terhadap orang itu sangat lemah, jadi kau memakluminya ne. Mulai sekarang aku tidak akan melupakanmu, aku akan mengingat namamu, Jung Soojung” Soojung memainkan bola matanya tak tentu arah setelah mendegar pengungkapan Wonho itu.

 

“Wonho oppa benar Soojung-ah, dia benar-benar lupa. Kau maafkan dia ne, dia tulus meminta maaf padamu” Ucap Suzy, Soojung mendengus sebal lalu mengedikkan bahunya.

 

“terserah” Ucapnya acuh, seketika Wonho tersenyum lebar kepada Soojung membuat yeoja itu jadi salah tingkah.

 

“aigoo kyeopda” Gumam Suzy melihat tingkah Soojung.

 

xxx

 

Namja itu terus memukul kepalanya dengan kedua tangannya sendiri, sejak bangun dari tidurnya namja itu tak berhenti merutuki dirinya atas tindakannya yang tidak terkendali itu.

 

“aissh, pabo! Apa yang kupikirkan!” Rutuknya, rambutnya terlihat acak-acakan akibat perbuatannya sendiri.

 

“Kim Myungsoo pabo! Bagaimana bisa kau melakukannya!” Myungsoo semakin menngencangkan pukulan-pukulan yang mendarat dikepalanya, kejadian semalam terus terulang dibenaknya sehingga membuatnya mau tak mau terus merutuki perbuatannya.

 

Sementara asyik dengan kegiatan merutuki dirinya di dalam studio, Myungsoo tidak menyadari bahwa Soojung tengah mengintipnya dari luar, yeoja itu tersenyum lebar melihat tingkah Myungsoo seperti orang gila.

 

“apa yang dilakukan namja itu” Gumamnya lalu kemudian masuk ke dalam studio.

 

“ya ya! mwohae? Kenapa memukul kepalamu sendiri?” Sahut Soojung, Myungsoo menghentikan gerakan tangannya dan menoleh kebelakang dengan wajah kusut.

 

“aigoo, wajahmu itu kenapa bisa sekusut ini eoh? ckck” Decak Soojung lalu duduk dihadapan Myungsoo, namja itu mendengus sebal tak berniat membalas ucapan Soojung.

 

“eishh, jangan menggangguku aku sedang sibuk” Gerutu Myungsoo.

 

“kau sibuk apa? daritadi kuperhatikan kau tidak melakukan apa-apa, kau sibuk memukul kepalamu itu? waeyo? kali ini masalah apa lagi yang kau buat?” Cerocos Soojung, Myungsoo mendengus sebal lalu menatap Soojung tajam.

 

“aarrrgghhh, michigetda!” Pekik Myungsoo tiba-tiba menggaruk kepalanya kasar, dia menyandarkan kepalanya di atas meja kemudian membenturkannya beberapa kali.

 

“omo! apa yang sudah kau lakukan? Sepertinya masalah yang kau timbulkan sangat besar. Malhae, apa itu?” Desak Soojung memasang wajah sok peasarannya, tapi sebenarnya yeoja ini sangat tau apa yang sedang Myungsoo pikirkan.

 

“aku melakukannya, aissh, kenapa aku melakukannya? Nan jeongmal pabo!” Rutuk Myungsoo, Soojung tersenyum lebar mendengarnya.

 

“melakukannya? Melakukan apa?”

 

“aku…”

 

Soojung tak dapat menahan tawanya saat Myungsoo mengatakan padanya bahwa dia telah mencium Suzy, sebisa mungkin dia memasang wajah terkejutnya dan memekik histeris seperti yang dilakukannya saat Suzy memberitahunya.

 

“omo! jinjja?” Pekiknya dengan mata membulat, Myungsoo merengutkan wajahnya lalu mengangguk.

 

“ottokhae? Apa yang harus kulakukan? Dia pasti berpikiran yang aneh-aneh tentangku”

 

“aigoo, apa kau secemburu itu eoh sampai-sampai kau kelepasan dan menciumnya?”

 

“naega? Cemburu? maldo andwae…”

 

“terus kalau bukan cemburu kenapa kau melakukannya?”

 

“eiisshh, aku hanya marah dia terus saja menyebut nama Wonho, Wonho, dan Wonho. Telingaku sampai sakit mendengarnya jadi aku menghentikan ucapannya saja” Jelas Myungsoo.

 

“geure? kenapa kau marah kalau dia menyebut nama Wonho?”

 

“keunyang…”

 

“eyy, kau sudah jelas-jelas cemburu masih tidak mau mengaku juga…sudah kukatakan padamu ikutilah kata hatimu jangan terus mengikuti apa yang ada dikepalamu, semalam kau pasti mengikuti kata hatimu makanya kau melakukannya”

 

“sebenarnya kau juga menyukai Suzy kan? hanya saja kau tidak sadar dan tidak mau menerima kalau ternyata kau punya perasaan lebih padanya” Lanjutnya , Myungsoo terdiam lalu menatap Soojung.

 

“aku menyukainya? Jangan bercanda…” Gumam Myungsoo.

 

“ya sudah, kalau memang kau tidak menyukainya aku akan menyuruh Suzy untuk menerima Wonho oppa saja. Toh perasaannya kepadamu tidak dibalas juga”

 

“andwae, andwae…Suzy tidak boleh menerimanya” Ucap Myungsoo menggelengkan kepalanya.

 

“kalau kau tidak ingin Suzy menerimanya segera nyatakan perasaanmu padanya, kau akan menyesal kalau terus-terusan meyangkal seperti ini” Sahut Soojung, Myungsoo memasang wajah berpikirnya sebentar.

 

“kau yakin aku benar-benar menyukainya? Bagaimana bisa? Aku…”

 

“kau menyukainya Myungsoo, sejak dulu aku tau kau menyukainya. Hanya karena traumamu itu kau membatasi dan tidak mendengar hatimu itu. Kalau kau tidak menyukainya mana mungkin kau uring-uringan saat dia pindah, mana mungkin kau terus memikirkannya saat kau jauh darinya, mana mungkin kau semarah ini saat dia bersama namja lain, itu menandakan kau memang menyukainya Myungsoo. Tanyakan dihatimu” Jelas Soojung dengan pasti.

 

“geure a..apa..aku menyukainya? Aku menyukainya…” Gumam Myungsoo pelan, sementara Soojung tersenyum penuh arti.

 

“tugasku selesai, Suzy sekarang giliranmu” Batin Soojung.

 

xxx

 

Ting tong~ ting tong~

 

Suzy yang tengah bersantai di sofa itu langsung menoleh saat belnya berbunyi, dia menghampiri intercom sebentar lalu tersenyum kecil melihat namja yang berada di depan pintunya.

 

Ting tong~

 

Dengan segera Suzy membuka pintu apartemennya dan menatap datar namja yang kini terlihat kikuk karena tatapannya.

 

“Su…Suzy-ya…” Sapa Myungsoo, Suzy bergumam pelan lalu membalikan badannya dan masuk ke dalam.

 

“apa yang kau lakukan disini?” Tanya Suzy kembali ke sofa dengan Myungsoo yang ikut di belakangnya.

 

“aku….”

 

“ah matta! Bukankah kau berhutang penjelasan padaku? Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau menciumku eoh? ya! itu ciuman pertamaku pabo!” Sela Suzy, Myungsoo menelan salivanya gugup.

 

“aniya, geuge…”

 

“geuge mwo? Eisshh kau mencurinya, padahal aku ingin memberi ciumanku pada kekasihku nanti. Apa kata orang jika yang mengambilnya sahabatku, semalam juga pasti ciuman pertamamu keutchi? Nanti kekasihmu mengatakan apa kalau ternyata bukan dia yang mendapat ciuman pertamamu” Dumel Suzy sembari mengerucutkan bibirnya dengan wajah kesal.

 

“mwoya? siapa bilang itu ciuman pertamaku. Itu yang kedua” Ucap Myungsoo, Suzy menatap tajam Myungsoo seolah mengatakan siapa yang melakukannya pertama padamu?

 

“kau ingin tau siapa? molla…hanya saja waktu SMA seorang yeoja tiba-tiba saja menciumku di depan ruang guru, dan setelahnya dia pergi entah kemana tanpa mengatakan apapun padaku” Jelas Myungsoo, Suzy membulatkan matanya tak percaya. Dia jelas tau siapa yeoja yang dimaksud Myungsoo, yang tak lain adalah dirinya.

 

“aisshh, itu bukan ciuman pabo. Hanya kecupan selamat tinggal” Ucap Suzy menutupi wajahnya yang malu.

 

“kecupan selamat tinggal apanya? Bagiku itu ciuman pertamaku dan kau yang sudah merebutnya bukan aku” Ucap Myungsoo dengan pasti.

 

“ah geure geure…mian aku sudah mencurinya, itu sudah lama tidak bisakah kita melupakannya. Sekarang kita sedang membahas kelakukanmu semalam” Ucap Suzy, Myungsoo tersenyum kikuk sembari menggaruk kepalanya.

 

“itu aku…aku hanya…”

 

“hanya apa Kim Myungsoo?”

 

“keunyang…”

 

“keunyang mwo? Bicaralah yang jelas, jangan seperti itu aku tidak mengerti”

 

“aku marah” Sahut Myungsoo, Suzy terkejut menatap Myungsoo yang memasang wajah ditekuknya.

 

“waeyo?”

 

“karena kau pergi berkencan dengan Wonho, aku jadi marah. Karena kau terus saja menyebut namanya jadi aku meyumbat mulutmu biar tidak menyebutnya lagi. Telingaku sakit. Puas?” Jelas Myungsoo dengan sekali tarikan nafas, Suzy terdiam dengan wajah berpikirnya.

 

“kenapa kau harus marah? Memangnya yang aku lakukan salah eoh?”

 

“tentu saja salah. Kau pergi bersama namja lain, kau menyebut namja lain itu perbuatan yang sangat salah. Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak dekat-dekat dengannya, tapi kau masih saja mendekatinya. Siapa yang tidak marah?” Tutur Myungsoo.

 

“memangnya kenapa kalau aku mendekatinya eoh? apa kau punya masalah tentang itu?”

 

“geurom! setelah mengatakan kau menyukaiku sekarang kau pergi bersama namja lain, apa itu bukan masalah Bae Suzy?” Ucap Myungsoo dengan tatapan tajamnya.

 

“tapi kau tidak menyukaiku, jadi apa masalahnya?”

 

“siapa bilang aku tidak menyukaimu?” Suzy terperangah mendengar ucapan Myungsoo, “aku menyukaimu…” Gumam Myungsoo pelan sembari menundukan kepalanya, sementara Suzy tersenyum puas mendengarnya.

 

“jadi apa yang akan kau lakukan nanti?” Tanya Soojung memandang Suzy.

 

“molla, bukankah setelah dia menyatakan perasaannya kita sudah resmi pacaran?” Sahut Suzy dengan wajah memerah, membayangkan Myungsoo menyatakan perasaannya saja sudah membuatnya malu.

 

“eyy, apa kau tidak berniat untuk membalasnya Suzy-ya?” Kini giliran Wonho yang menyahut.

 

“maksudmu?” Tanya kedua yeoja itu secara bersamaan.

 

“kau bilang sejak SMP menyukai anak itu kan? cah, dia akan keenakan jika kau langsung menerimanya saat dia menyatakan perasaannya…” Jelas Wonho, Soojung memekik kecil mendengarnya.

 

“eoh! maja Suzy-ya, eissh Myungsoo itu sudah terlalu lama membuatmu menunggu, sepertinya mengerjainya sedikit tidak masalah” Seru Soojung.

 

“jadi apa yang kalian ingin aku lakukan?” Tanya Suzy bingung.

 

“gampang, kau tinggal menolaknya saja jika dia menyatakan perasaannya padamu, dan biarkan dia terus mengejarmu” Ucap Wonho.

 

“atau kau juga bisa berpura-pura tidak mempercayai ucapannya dan menyuruhnya untuk berhenti bercanda…hahaha aku bisa bayangkan wajah kesal Myungsoo” Sambung Soojung.

 

“geunde…kalau aku menolaknya dan dia tidak mengejarku bagaimana?”

 

“kau jangan khawatir, Myungsoo tidak punya alasan untuk berhenti menyukaimu hanya karena kau menolaknya. Lagipula dia juga tidak memiliki yeoja lain yang dekat dengannya jadi kemungkinan dia akan berpaling sangat tipis bahkan hampir tidak ada” Jelas Wonho meyakinkan.

 

“kalian yakin?”

 

“100% yakin!” Seru keduanya kompak, Wonho menoleh pada Soojung dan tersenyum sementara Soojung malah menekuk wajahnya.

 

“geure, akan kucoba”

 

“pft…ya! apa kau sedang bermimpi Myungsoo? hahaha, kau pergi cuci wajahmu dulu sana…kau mungkin masih belum sadar” Pekik Suzy dengan tertawa setelah beberapa detik terdiam, Myungsoo mendongakkan kepalanya menatap Suzy yang sudah tertawa terpingkal-pingkal ke arahnya.

 

“aku serius Suzy-ya” Ucap Myungsoo, Suzy berhenti tertawa menatap Myungsoo sebentar namun kemudian…

 

“hahhahah hahahah, ne ne, aku percaya…aku percaya sekali denganmu Kim Myungsoo” Ucap Suzy disela tawanya, seketika Myungsoo menekuk wajahnya kesal.

 

“jadi kau tidak percaya dengan apa yang kukatakan eoh? aku benar-benar menyukaimu…”

 

“siapa bilang aku tidak percaya? Tadi aku mengatakan aku percaya sekali” Ucap Suzy sembari menyeka air mata di ujung matanya akibat terlalu banyak tertawa.

 

“ishh, sudah kubilang aku serius. Kenapa kau malah tertawa, kau menganggapnya lelucon eoh?”

 

“apa kau sedang tidak bercanda? Eyy, Kim Myungsoo menyukaiku? Itu tidak mungkin…sudahlah jangan berbicara sembarangan lagi” Sahut Suzy.

 

“tapi sudah kubilang ak…”

 

“Myungsoo, jangan membahas masalah itu lagi. Aku akan memaafkanmu karena kau menciumku semalam, gwenchana. Kau tidak harus memaksa dirimu mengatakan kalau kau menyukaiku, aku sudah mengerti” Sela Suzy membuat Myungsoo mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Suzy tersenyum kecil melihat Myungsoo menekuk wajahnya sembari mencibir pelan.

 

xxx

 

“kau ada acara malam ini?” Tanya Myungsoo saat Suzy tengah memasak makan siang untuk mereka berdua.

 

“eoh, aku akan menghadiri acara penerbitan pertama majalah dikantorku” Jelas Suzy sembari membawa panci yang berisi nasi goreng kimchi di atas meja.

 

“wuaah, kau memasak banyak sekali” Ucap Myungsoo melihat nasi goreng yang bertumpuk itu.

 

“geure, aku membuatnya untuk kau habiskan…pabmogcha!” Seru Suzy duduk di hadapan Myungsoo.

 

“pernerbitan pertama majalah? Apa banyak yang hadir?” Tanya Myungsoo selagi mereka makan.

 

“eoh, beberapa model diundang dan beberapa tokoh-tokoh fashion yang dimuat dalam edisi pertama juga diundang. Serta beberapa staff saat diadakannya pemotretan, seperti stylist, fotografer, manager dan banyak lagi” Jelas Suzy, Myungsoo mengangguk mengerti namun tiba-tiba mulutnya berhenti bergerak mengyunyah makanannya dan menatap Suzy.

 

“aku ikut” Ucapnya, Suzy mengerutkan keningnya bingung.

 

“untuk apa? tidak perlu ikut….”

 

“shireo! Aku ingin ikut”

 

“Myungsoo, Ny. Han akan ada di sana. Kau tidak usah ikut” Ucap Suzy, Myungsoo terdiam sesaat mendengar nama itu.

 

“aku tetap akan ikut”

 

“kenapa kau ingin ikut? Lagipula memangnya kau tertarik dengan acara seperti itu eoh?”

 

“aniyo! Kalau aku tidak ikut kau akan pergi bersama Wonho, nan shireo! Pokoknya aku akan ikut” Suzy tersedak saat mendengar alasan Myungsoo itu, aigoo, sepertinya dia menyukai namja pencemburu.

 

“sudahlah Myungsoo jangan memaksanya, aku janji tidak akan dekat-dekat dengan Wonho saat di acara, kau tidak perlu ikut. Aku khawatir denganmu kalau kau ke sana eoh” Ucap Suzy, Myungsoo masih tetap menggelengkan kepalanya ingin ikut bersama Suzy. Dia yakin Suzy akan memegang bicaranya untuk tidak dekat-dekat Wonho tapi dia tidak yakin dengan namja itu, bisa-bisa dia langsung menculik Suzy, andwae.

 

“ani ani…aku harus ikut, malam ini kau jangan pergi sebelum aku menjemputmu” Ucap Myungsoo, Suzy hanya menggelengkan kepalanya.

 

“geure, kau bisa ikut tapi kau jangan pergi kemana-mana. arasseo?” Myungsoo tersenyum lebar menganggukan kepalanya mengerti.

 

xxx

 

“mwo? Myungsoo akan ikut bersamamu di acara itu?” Ucap Soojung dari seberang telepon.

 

“ne, ottokhae? Aku khawatir jika dia bertemu dengan Ny. Han lagi”

 

“gwenchana, asal kau terus tetap disampingnya. Jangan sampai kau meninggalkannya”

 

“arasseo, semoga saja Myungsoo baik-baik saja malam ini”

 

“eoh, tapi alasan Myungsoo ikut bersamamu itu tidak masuk akal. Eisshh, apa dia benar-benar cemburu pada Wonho oppa?”

 

“molla, dia hanya mengatakan aku akan dekat-dekat dengan Wonho jika pergi tanpanya. Makanya dia bersikeras ingin ikut”

 

“aigoo, Myungsoo itu benar-benar. Sekali menyukaimu dia langsung mengekangmu eoh, biar pergi acara begitu saja dia harus disampingmu. Ckck”

 

“haha, itulah Myungsoo. ah ya, sudah dulu. Myungsoo sepertinya sudah sampai”

 

“ne, sayang sekali aku tidak bisa ikut. Kalau aku ikutkan aku bisa menggoda kalian, haha”

 

“eissh, pikiranmu itu menggoda orang terus. Sudahlah, fokus saja sama pekerjaanmu. Keuno”

 

“ne, josimhae…”

 

Suzy tersenyum kecil memperhatikan handphonenya, sepertinya tadi dia mendengar suara bel. Setelah menyimpan handphonenya di dalam tas berukuran kecil, Suzy segera beranjak dan membuka pintu.

 

“wasseo” Ucap Suzy tersenyum mendapati namja di hadapannya.

 

“eissh, kita akan keacara formal kenapa tidak memakai setelan jas?” Dumel Suzy melihat Myungsoo hanya memakai kemeja putih dengan celana kain dan sepatu hitam, tanpa jas.

 

“aku tidak suka, itu terlihat tua” Ucap Myungsoo memamerkan giginya, “kajja…” Ucapnya lalu menarik tangan Suzy untuk keluar. Sesaat Suzy sempat menegang karena Myungsoo menarik dan menggenggam tangannya, namun sebisa mungkin dia menahannya. Wajahnya tidak boleh terlihat bersemu di depan Myungsoo, bisa-bisa rencana mereka gagal.

 

“acaranya di adakan di mana?” Tanya Myungsoo membuyarkan lamunan Suzy, dia bahkan tidak sadar bahwa mereka sudah berada di dalam mobil.

 

“eoh, di aula gedung kantorku” Ucap Suzy, Myungsoo mengangguk mengerti lalu menyalakan mesin mobilnya.

 

Selama perjalanan kedua insan itu hanya memilih diam dalam keheningan, tak ada suara yang keluar. Myungsoo sibuk dengan jalanan di depannya sementara Suzy kini sibuk mengatur detak jantungnya yang tidak bisa tenang itu.

 

“aigoo, kenapa aku harus deg-degan seperti ini” Batin Suzy merutuk dirinya, dia melihat keluar jendela sembari mengatur nafasnya dengan tenang.

 

“apa pemandangan diluar itu sangat menarik Suzy-ya” Suzy tersentak mendengar suara Myungsoo, dia perlahan menoleh dan tersenyum kikuk.

 

“a…aniya…”

 

“geure? tapi daritadi kuperhatikan kau terus saja menoleh keluar…memangnya diluar ada apa?” Myungsoo menghentikan mobilnya saat lampu merah, dia kemudian mencondongkan badannya ke arah Suzy dan melihat keadaan luar di jendela samping Suzy.

 

Yeoja itu menahan nafasnya dengan tangan yang terkepal, Suzy menyandarkan tubuhnya dijok mobil melihat wajah Myungsoo tepat berada di depannya, meskipun melihatnya dari samping tapi jantung Suzy sudah seakan ingin copot.

 

“mwoya, tak ada apapun…kenapa kau kelihatan tertarik sekali” Gumam Myungsoo, saat menolehkan kepalanya ke arah Suzy dia terdiam. Myungsoo menatap wajah Suzy dengan jarak yang sangat dekat, kepalanya secara otomatis mendekat dan Suzy masih menahan nafasnya.

 

“wajahnya mendekat? Ottokhae? Apa dia akan menciumku lagi? Andwae! andwae! jangan sekarang Kim Myungsoo, aku bisa pingsan!” Pekik Suzy dalam hatinya.

 

Tiin tiin~ sampai sebuah klakson yang berasal dari arah belakang mobil membuat Myungsoo berdehem pelan lalu kembali ketempat duduknya.

 

“aigoo, orang-orang itu sungguh tak sabaran” Gumam Myungsoo menjalankan mobilnya, sedangkan Suzy kini bernafas lega. Dia menghembuskan nafasnya secara teratur. Untung saja ada klakson mobil itu, kalau tidak, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya.

 

Myungsoo melirik keadaan Suzy dengan ekor matanya, seketika senyum kecil terhias di wajah tampannya, “kyeopda…” Gumamnya pelan.

 

xxx

 

“heiissh, kenapa percetakannya harus dilakukan malam ini? akukan tidak bisa menghadiri acara itu bersama Suzy” Dumel Soojung, Haera yang berada disampingnya terkekeh geli melihat timjangnimnya itu.

 

“kau sendiri yang mengatur harinya timjangnim, kenapa malah mendumel” Sahut Haera, Soojung mendelik sebal padanya.

 

“jadi ini salahku eoh? issh, kenapa kau tidak memberitahuku kalau tanggal ini itu bersamaan dengan acara itu”

 

“aku tidak tau kalau timjangnim ingin menghadirinya juga, jadi aku tidak mengatakannya. Jwesonghamnida…” Ucap Haera.

 

“haa molla molla, aku jadi tidak bisa melihat mereka berdua. Kenapa lama sekali dimulainya? Suruh mereka mempercepat percetakannya!” Gerutu Soojung, Haera menggelengkan kepalanya. Sepertinya timjangnimnya ini sedang dalam mood yang buruk jadi dia terus-terusan mengomel.

 

“aigoo, apa begini kelakuan timjangnim saat bekerja eoh? mengomel terus” Soojung menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang mendengar suara sahutan namja kepadanya.

 

“neo! Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Soojung kesal, belum selesai kekesalannya karena tidak bisa ikut di acara penerbitan pertama majalah Ny. Han, dia harus kembali merasa kesal dengan kehadiran namja ini.

 

“naega? Haha, aku kesini ingin menjemputmu” Ucap Wonho tersenyum lebar membuat Soojung menaikkan alisnya satu.

 

“kau tau? di acara ini harus membawa partner, aku tidak mungkin mengajak Suzy, pasti anak itu mengikutinya. Dan aku tidak punya kenalan satupun di sini, hanya kau dan Suzy. Jadi aku berniat mengajakmu pergi bersama” Soojung membulatkan matanya mendengar penuturan namja dihadapannya ini.

 

“kau mengajakku ke acara ini?” Tanya Soojung menunjuk sebuah tiket masuk ditangan Wonho.

 

“eoh, kajja…kita akan terlambat”

 

“naega wae? shireo! Apa kau tidak melihat aku harus bekerja? Kalau kau tidak memiliki partner yah tidak usah memaksakan diri untuk datang ke acara itu” Raut wajah Soojung langsung berubah kesal, bukannya pergi Wonho malah tersenyum pada Soojung.

 

“bukankah asistenmu bisa mengurusnya? Serahkan padanya saja dan kita pergi” Ucap Wonho.

 

“ne timjangnim, kau pergi saja. Bukankah sejak tadi kau terus mengomel ingin ke acara itu? aku bisa mengatasinya, geokjongma” Seru Haera, seketika Soojung melemparkan tatapan tajamnya pada Haera membuat yeoja itu menutup mulutnya dengan rapat.

 

“kamsahamnida agasshi, kau memang pengertian sekali. kajja!” Belum sempat Soojung membuka suaranya untuk mendumeli Haera tangannya kini sudah ditarik oleh Wonho keluar dari gudang percetakan majalah itu.

 

“aigoo, timjangnim lucu sekali” Gumam Haera melihat Soojung ditarik paksa oleh Wonho.

 

xxx

 

“aku serahkan dia padamu” Ucap Wonho mendorong punggung Soojung kepada salah satu pegawai di salon, Soojung tak sempat menolak karena dirinya kini sudah di tarik paksa untuk duduk di salah satu kursi.

 

Selagi menunggu Wonho membaca bebarapa majalah yang berhubungan dengan fotografi yang ada di meja di depannya. sesekali namja itu menguapkan mulutnya menunggu Soojung.

 

“aigoo, apa selama ini kalau yeoja berdandan eoh?” Gumam Wonho melihat jamnya yang sudah lewat 30 menit sejak dia datang ke sini.

 

“tuan, semuanya sudah selesai” Ucap salah satu pelayan membawa Soojung keluar, Wonho meletakkan majalahnya dan beranjak berdiri.

 

Namja itu sempat terdiam beberapa saat sebelum menyinggungkan senyum lebarnya melihat penampilan Soojung yang jauh berbeda dengan keadaan sebelumnya.

 

“eissh, penampilanmu ini akan sempurna jika kau tersenyum…” Ucap Wonho menarik kedua sudut bibir Soojung sehingga membuat yeoja itu tersenyum dengan paksaan.

 

“pikkyeo! Aku mau lewat” Soojung menepis tangan Wonho kemudian berjalan keluar dari salon.

 

“aigoo, kekasih anda sepertinya sedang dalam mood buruk yah” Tegur pegawai tadi, Wonho melemparkan senyumnya.

 

“sepertinya begitu…” Sahutnya, “aku akan membayar tagihannya” Lanjut Wonho memberikan kartu kreditnya, setelah selesai dia kemudian keluar dan menyusul Soojung.

 

Namja itu tersenyum kecil melihat Soojung sudah duduk manis di dalam mobilnya, “kenapa lama sekali?” Dumel Soojung saat Wonho masuk ke dalam mobil.

 

“aku membayar tagihannya dulu, aigoo, ternyata mahal sekali kalau ingin mendandanimu seperti ini” Decak Wonho membuat Soojung mendelik kesal.

 

“siapa suruh kau melakukannya! Cepatlah jalan”

 

“ckck, sudah kukatakan tersenyumlah. Kau lebih cantik jika tersenyum” Ucap Wonho sembari menyalakan mesin mobilnya, sementara Soojung mengalihkan kepalanya kesamping dan melampirkan senyum tipisnya.

 

xxx

 

Suzy dan Myungsoo berjalan beriringan masuk ke dalam aula kantor Suzy, mata Myungsoo menyusuri ruangan tersebut.

 

“ckck, kenapa banyak sekali yang datang” Gumam Myungsoo.

 

“tentu saja banyak yang datang, makanya jika ada acara di kantormu sesekali kau hadiri juga biar kau bisa tau bagaimana keaadaan acara-acara seperti ini” Dumel Suzy membuat Myungsoo mencibir pelan.

 

“aigoo, ini pertama kali aku bertemu mereka semua. Sama sekali tidak ada yang kukenal” Gumam Suzy.

 

“jinjja? bersyukurlah aku menemanimu, jadi kau tidak usah berdiri sendiri seperti orang bodoh karena tidak mengenal siapapun” Ucap Myungsoo bangga.

 

“ck, itu sih maumu”

 

Saat mereka berjalan masuk ke dalam, beberapa orang menyapa Suzy. Meskipun yeoja itu tidak terlalu mengenal mereka Suzy tetap membalas sapaan mereka. Bagaimanapun juga mereka itu seprofesi dengannya jadi tidak ada salahnya jika saling bertegur sapa.

 

“eoh, apa kau tidak salah lihat?” Ucap Myungsoo, Suzy mengerutkan keningnya lalu menoleh pada Myungsoo.

 

“apa yang kau lihat?”

 

“di sana…yeoja itu…” Myungsoo menunjuk ke arah pintu masuk, Suzy mengikuti arah pandang Myungsoo seketika matanya membulat melihat seorang namja dan yeoja masuk secara bersamaan dari dalam sana.

 

“Soojung? bukannya dia sedang di gudang percetakan?” Pekik Suzy terkejut, dengan segera dia menarik Myungsoo untuk menghampiri keduanya.

 

“ya ya! Jung Soojung, apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Suzy menghampiri Soojung dan Wonho, yeoja itu hanya mendelik pada namja di sampingnya yang masih terus memasang senyumnya.

 

“aku yang mengajaknya, soalnya aku tidak bisa mengajakmu…” Ucap Wonho dan melirik Myungsoo sebentar saat di akhir kalimatnya, membuat Myungsoo mendengus sebal.

 

“jinjja? eyyy, aku tidak tau kalau kalian sudah seakrab ini”

 

“akrab dari mana? jangan bercanda!” Sahut Soojung.

 

“buktinya kau mau datang bersama Wonho oppa”

 

“eissh, kalau tidak dipaksa juga aku tidak akan ikut” Suzy tersenyum kecil melihat Soojung mendumel.

 

“eh, ya kajja. Aku ingin menunjukan sesuatu padamu, oppa aku pinjam Soojung dulu ne” Ucap Suzy langsung menarik tangan Soojung secara tiba-tiba.

 

“ya Bae Suzy…kau mau ke mana?” Seru Myungsoo memanggil Suzy.

 

“sebentar saja…kau bersama Wonho oppa dulu” Balas Suzy tersenyum lalu meninggalkan kedua namja itu.

 

xxx

 

“ya kenapa malah membawaku kemari?” Tanya Soojung saat Suzy membawanya ke balkon aula.

 

“mereka berdua harus berbicara, sepertinya sekarang saat yang tepat. Apa kau sebegitu inginnya didekat Wonho oppa terus eoh?” Jawab Suzy lalu mencolek lengan Soojung membuat yeoja itu mendengus.

 

“ya jangan menggodaku isshh”

 

“mwoya? bukannya selama ini kau selalu menggodaku? Haha sepertinya sekarang giliranku”

 

“Suzy-ya geumanhae…aku tidak suka digodai seperti itu, diamlah” Dumel Soojung, Suzy terkekeh lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

 

“aku harap mereka berdua bisa berbaikan” Gumamnya.

 

“eoh, aku rasa mereka akan berbaikan. Myungsoo bukan orang yang tidak akan memaafkan orang yang sudah meminta maaf padanya” Balas Soojung.

 

“aku harap seperti itu, tapi aku masih ragu dengan Ny. Han. Apa Myungsoo bisa?”

 

“geuresse…kalau aku jadi Myungsoo juga sepertinya aku melakukan hal yang sama, kejadian itu pasti sangat melekat diotaknya” Soojung menghela nafasnya pelan, Suzy mendekat dan merangkul pundak Soojung.

 

“kita harus selalu berada disamping Myungsoo biar dia kuat, aku senang selama ini kau selalu menemaniku” Ucap Suzy, Soojung tersenyum lalu mengusap lengan Suzy.

 

“kita ini sahabat, jadi sudah seharusnya seperti itu…”

 

“geure, kau memang sahabat terbaikku Soojung-ah”

 

xxx

 

Sementara di dalam aula Myungsoo dan Wonho masih saja berdiri di tempat mereka sambil diam, Wonho sesekali melirik Myungsoo yang terus mengalihkan pandangannya.

 

“Myungsoo-ya…” akhirnya Wonho menyahut setelah beberapa menit, Myungsoo menoleh dan menatap datar namja itu.

 

“apa kau sudah bisa memaafkanku?” Tanya Wonho, Myungsoo hanya diam.

 

“aku benar-benar menyesal, mianhae…tidak bisakah kau memberiku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku?” Sahut Wonho lagi, Myungsoo masih mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sebenarnya namja ini sudah sangat ingin mengatakan bahwa dia tidak lagi merasa marah ataupun benci kepadanya, hanya saja egonya terlalu tinggi.

 

“kau tidak merindukan hyungmu ini eoh? kita bisa pergi ke pantai bersama lagi jika kau memaafkanku sekarang…ayolah Myungsoo, eoh” Myungsoo menahan bibirnya yang ingin terbuka itu, melihat tingkah Wonho dihadapannya membuatnya ingin tertawa.

 

“kau ingin tertawa eoh? tertawalah…aku tidak suka wajah dinginmu itu, maafkan aku ne. Kita kembali lagi seperti dulu” Perlahan bibir Myungsoo bergerak membuat sebuah senyum kecil, melihat itu Wonho memekik girang dan segera memeluk Myungsoo.

 

“bogoshipo nae dongsaeng” Gumam Wonho, Myungsoo menghela nafasnya lalu tersenyum lebar.

 

“na…nado hyung…” Balas Myungsoo, Wonho kini tak dapat menyembunyikan kesenangannya. Dia menepuk punggung Myungsoo saat adiknya itu membalas pelukannya.

 

Tanpa sadar dari arah lain seorang yeoja tengah berjalan menghampiri keduanya dengan senyum kecilnya, saat beberapa langkah lagi sampai yeoja itu menghembuskan nafasnya pelan.

 

“Myungsoo-ya…” Tubuh Myungsoo seketika menegang medengar suara itu, dia melepaskan pelukan Wonho dan menoleh pada yeoja yang tadi memanggilnya.

 

“adeul…kau sudah bertemu kakakmu nak?” Tanyanya melangkah mendekati Myungsoo, sementara Myungsoo mengeraskan wajahnya. Dia celingak celinguk menelusuri seluruh ruangan mencari keberadaan Suzy.

 

“Suzy…” Lirih Myungsoo memundurkan langkahnya.

 

“kau tidak merindukan eomma nak? Kemarilah…sudah lama eomma tidak melihatmu” Ucap Ny. Han lagi, Myungsoo menggelengkan kepalanya pelan. Wonho menghela nafasnya.

 

“eomma, geumanhae. Kau menakutinya” Sahut Wonho.

 

“aniyo, eomma tidak menakutinya. Eomma hanya ingin meminta maaf, maafkan eomma Myungsoo-ya, eomma sudah jahat padamu. Mianhae” Ucap Ny. Han mengulurkan tangannya ingin meraih Myungsoo.

 

“ha..jima…” Ucap Myungsoo memundurkan badannya, bayangan tentang kejadian itu kembali terulang dibenaknya.

 

“Myungsoo-ya, eomma janji tidak akan mengulanginya lagi, maafkan eommanya” Ny. Han melangkah maju berniat untuk memeluk Myungsoo namun langkahnya terhenti saat tubuh Wonho menghalanginya.

 

“geumanhae eomma, kau tidak melihatnya ketakutan seperti itu? dia sudah bilang jangan mendekat, kenapa kau suka sekali menyiksanya eoh?” Pekik Wonho dengan suara lantang, Myungsoo terdiam dibelakang menatap punggung Wonho yang melindunginya.

 

Semua orang yang berada dalam ruangan itu sontak menoleh ke arah sumber keributan, beberapa dari mereka setengah berbisik. Soojung dan Suzy yang baru masuk itupun tersentak kaget melihat Wonho berada di antara Ny. Han dan Myungsoo. dengan langkah cepat mereka menghampiri ketiganya.

 

“Wonho-ya, eomma hanya melakukan apa yang kau suruh. Eomma ingin meminta maaf padanya, apa itu salah?”

 

“kau harus melihat keadaannya jika ingin meminta maaf! Kau tidak lihat dia bergetar seperti itu saat kau mendekat? itu menandakan kalau dia tidak ingin kau mendekatinya”

 

“kenapa kau malah berteriak pada eommamu eoh! eomma sudah mengajarimu sopan santun!” Kini emosi Ny. Han sedikit terangkat saat anak yang dibanggakannya itu malah memekik padanya.

 

“bukan begitu eomma…aku hanya tidak ingin membuat semuanya menjadi runyam, Myungsoo belum siap menemuimu” Ucap Wonho dengan nada yang sudah melemah.

 

“Ny. Han, semua orang melihatimu” Sang asisten datang menghampiri ketiganya dan berbisik pelan kepada Ny. Han, seketika yeoja itu mengedarkan pandangannya. Dia tersenyum kecil lalu membungkuk meminta maaf.

 

“katakan pada adikmu eomma hanya ingin meminta maaf, seharusnya dia tidak perlu takut seperti itu. eomma bukan kriminal” Ucapnya sebelum pergi meninggalkan kedua namja itu, Wonho mengepalkan tangannya lalu berbalik melihat keadaan Myungsoo.

 

“gwenchana?” Tanyanya memegang pundak Myungsoo, namja itu hanya diam menundukan kepalanya. Wonho menghela nafasnya pelan lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

 

“Myungsoo-ya, gwenchana?” Suzy dan Soojung menghampiri keduanya, Suzy segera memegang pundak Myungsoo.

 

“Su…Suzy-ya…” Lirih Myungsoo menatap Suzy bergetar.

 

“eoh, nan yeogi isseo…gwenchana, geokjongma Myungsoo-ya…” Ucap Suzy mengusap pundak Myungsoo menenangkannya.

 

“kau mau pulang?” Tanya Soojung, Myungsoo menganggukan kepalanya.

 

“geure…kita pulang” Suzy merangkul pundak Myungsoo dan membawanya keluar dari sana.

 

“kerja bagus” Wonho menoleh ke arah Soojung dengan alis yang bertautan.

 

“apa maksudmu?”

 

“kau sudah melindungi adikmu, itu kerja bagus…” Ucap Soojung tersenyum, Wonho ikut tersenyum melihat Soojung.

 

“kau memang cantik jika tersenyum seperti itu agasshi” Sahut Wonho, seketika Soojung memudarkan senyumannya, dia menoleh ke samping dan menatap tajam Wonho.

 

“aku mau pulang!” Ucapnya lalu keluar dari ruangan itu.

 

“ya! tunggu, aku akan mengantarmu” Sahut Wonho lalu mengejar Soojung.

 

xxx

 

Suzy melirik ke arah bangku disampingnya, dia melihat Myungsoo tengah memejamkan matanya dengan kedua tangan yang saling bertautan. Dia meminta Myungsoo untuk duduk di kursi penumpang sementara dirinya yang menyetir, dia tidak ingin mengambil resiko dengan membiarkan Myungsoo menyetir dalam keadaan kacau seperti ini.

 

“gwenchana Myungsoo-ya?” Satu tangan Suzy terulur untuk mengusap wajah Myungsoo, namja itu membuka matanya dan menarik tangan Suzy.

 

“eoh, gwenchana…” Gumamnya pelan, Suzy berjengkit kaget saat Myungsoo menarik tangannya dan mengaitkan jemarinya disela-sela jarinya.

 

“kau istirahatlah aku akan membangunkanmu setelah sampai” Ucap Suzy, Myungsoo menganggukan kepalanya mengerti. dia kembali memejamkan matanya masih dengan tangan yang menggenggam tangan Suzy.

 

“mianhae Myungsoo-ya…” Gumam Suzy pelan.

 

xxx

 

“ireona, Myungsoo-ya…” Suzy menepuk pelan pipi Suzy saat mereka sudah sampai di parkiran apartemen milik Myungsoo.

 

“eungg…”

 

“kita sudah sampai” Ucap Suzy lagi, dia melepas seat beltnya dan berniat untuk keluar dari mobil, namun gerakannya terhenti saat Myungsoo menahan tangannya.

 

“kita sudah sampai Myungsoo ayo turun” Myungsoo masih menggeliat pelan dengan mata yang terpejam, tangannya masih enggan melepaskan tangan Suzy.

 

“aigoo, lepaskan dulu tanganku” Gumam Suzy berusaha melepas tangannya, namun sia-sia. Myungsoo terlalu erat menggenggamnya.

 

“eishh, kita turun dulu Myungsoo-ya. kau bisa melanjutkan tidurmu kajja…” Dengan paksaan Suzy menarik tangannya hingga terlepas dan keluar dari mobil.

 

“kajja…” Myungsoo mendumel pelan saat Suzy menariknya paksa, dengan gontai dia masuk ke apartemennya dibantu oleh Suzy.

 

“kau seperti orang mabuk saja” Gumam Suzy memapah Myungsoo hingga di depan pintu apartemennya.

 

Cklek~ Suzy menyalakan lampu apartemen Myungsoo lalu segera membawa namja itu masuk ke dalam kamarnya.

 

“cah, kau sekarang sudah bisa tidur dengan nyenyak” Ucap Suzy meletakkan Myungsoo di tempat tidurnya.

 

Suzy melepaskan sepatu Myungsoo dan menyibakkan selimut sampai dileher Myungsoo, “aigoo, aku kelaparan” Gumam Suzy saat merasa perutnya berbunyi. Karena terlalu cepat pulang dari acara itu dia sampai tidak sempat makan.

 

xxx

 

Suzy tersenyum puas saat ramyunnya sudah siap santap, dengan sekali sentakan yeoja itu segera melahap ramyunnya.

 

“aigoo, enaknya” Ucapnya setelah meminum kuah ramyunnya.

 

Cklek~ kepala Suzy langsung menoleh ke arah pintu kamar Myungsoo saat namja itu keluar dari sana dengan keaadaan yang berantakan.

 

“aigoo, kau benar-benar seperti orang mabuk” Ucap Suzy, Myungsoo menghampirinya di meja makan dan menunjuk mangkuk ramyun Suzy yang sudah kosong.

 

“kau tidak membuatkanku?” Tanya Myungsoo, Suzy menggeleng pelan.

 

“kau tidak memintanya, aku pikir juga kau sudah tidur”

 

“eishh, buatkan aku…aku juga lapar” Gerutu Myungsoo, Suzy mendumel pelan lalu membuatkan Myungsoo satu mangkuk lagi.

 

Sluuurrrppp~ Suzy meletakkan gelas di sampingn Myungsoo, dia berdiri di samping namja itu dan menatapnya yang memakan ramyunnya dalam diam itu, kembali dia terkekeh melihat wajah Myungsoo yang belepotan. Sepertinya namja ini selalu berantakan jika makan.

 

“aku sudah lelah memberitahumu Myungsoo” Sahut Suzy, Myungsoo menghentikan makannya lalu menoleh ke samping menatap Suzy bingung.

 

“igeo, igeo…auuu, kau seperti anak kecil” Ucap Suzy menunduk dan menyeka kuah ramyun di wajah Myungsoo, namja itu menjatuhkan sumpitnya dan menatap mata Suzy yang tepat berada didepannya.

 

Sadar Myungsoo menatapnya, tangan Suzy yang tadinya ada di wajah Myungsoo perlahan menurun, “wae…waeyo?” Tanya Suzy gugup, matanya mengerjap berkali-kali. Dia menatap mata tajam Myungsoo yang sudah berada tepat di depannya itu.

 

Cup~ Suzy sontak menutup matanya saat bibir Myungsoo menyentuh bibirnya, hanya beberapa detik Myungsoo diam tak bergerak, hingga perlahan bibirnya bergerak menyapu bersih bibir Suzy.

 

Yeoja itu masih diam tak membalas, tubuhnya kembali menegang. Tangan Myungsoo yang bebas menarik pinggang Suzy agar terduduk di atas pangkuannya dan satunya lagi menarik tengkuk yeoja itu lebih dalam.

 

Seakan terbawa suasana Suzy kini telah melingkarkan tangannya di pundak Myungsoo dan perlahan menggerakan bibirnya membalas ciuman Myungsoo. Namja itu membuka matanya menatap mata Suzy yang sudah terpejam rapat.

 

“nan johahae Suzy-ya…” Ucap Myungsoo setelah melepaskan ciumannya, tak sampai sedetik namja itu kembali melumat bibir ranum Suzy.

 

Suzy tersenyum kecil dalam ciumannya, sepertinya Myungsoo sudah benar-benar membuka hatinya untuk dirinya. Yeoja itu meremas pundak Myungsoo saat merasakan ciuman namjanya semakin mendalam.

 

“nado johahae Myungsoo-ya…” Batin Suzy

 

TBC

 

Hahah, otthae?

Semakin gaje kan? eisssh, menurut kalian ini Ny. Han diapain yah? author bingung, apa Myungsoo dibuat memaafkan eommanya atau gak perlu? Atau kirim Ny. Han ke London lagi aja? Bingung. Saran kalian dong, bagusnya di apain?

Hehe, nih yang minta Wonho-Soojung, author udah kasih momen-momen mereka. Kekek, author senyum-senyum gaje loh pas ngetik scene mereka. Lucu.

Besok udah lebaran yah? atau lusa? Hahah author Cuma mau ngucapin Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin. Maafkan author jika selama ini ada salah yah J

Seperti di part-part kemarin, typo pastinya bertebaran karena ff ini langsung diposting setelah pengetikannya selesai. Jadi kalau dapat typo harap maklumi yah J

Comentnya ditunggu ^^