[Part 16] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Shin Wonho, Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung

Genre : Romance, Sad (?)

Rating : PG-18

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 16

Mata bulat itu dengan sekali gerakan telah terbuka lebar dan mengerjap menatap langit-langit kamar tempatnya tidur semalam, perlahan namun pasti semburat merah dikedua pipinya muncul bersamaan dengan senyumnya yang melebar mengingat kejadian semalam.

Kedua insan itu yang seakan terhanyut dalam suasana membuat keduanya merasa enggan untuk melepaskan tautan mereka masing-masing. Hingga Suzy seketika melotot dan mengerjapkan matanya setelah tiba-tiba saja alam sadarnya mengetuk kepalanya.

 

Dengan usaha yang cukup keras, yeoja itu mendorong pundak namja yang tengah asyik mencium bibirnya ranumnya itu. Namja itu melepaskan tautannya dan mencoba untuk mengatur nafasnya.

 

“lanjutkan makanmu, aku akan pulang” Ucap Suzy lalu beranjak dari tempatnya, sebelum Suzy meninggalkan ruang makan itu terlebih dahulu Myungsoo sudah menahan tangannya.

 

“mungkin saja aku akan bermimpi buruk malam ini” Sahut namja itu, Suzy menarik nafasnya dalam lalu membalikan badannya.

 

“kau punya obat penenang itu, kau bisa meminumnya setelah makan”

 

“obatnya sudah habis” Dengan wajah polosnya Myungsoo tersenyum menatap wajah datar Suzy.

 

“jadi kau mau aku melakukan apa?” Tanya Suzy setengah tidak ikhlas.

 

“menginap di sini, temani aku” Seketika mata Suzy membulat tak percaya, bagaimana bisa namja dihadapannya dengan santainya menyuruhnya untuk menginap di apartemen yang hanya memiliki satu kamar? Oh tidak! Jangan bilang kalau mereka akan tidur bersama!

 

Suzy sudah memekik histeris di dalam hatinya, wajahnya tanpa sadar kini sudah memerah menahan malunya, Myungsoo menyadari perubahan wajah Suzy lalu tersenyum kecil.

 

“ya ya! singkirkan pikiranmu itu! aku hanya memintamu untuk menemaniku agar tidak mimpi buruk, seperti sebelumnya! Eissh, apa yang kau pikirkan sampai wajahmu seperti itu eoh?” Sahut Myungsoo, Suzy mengerjapkan matanya lalu menatap Myungsoo terkejut.

 

“eo…eobseo!” Pekik Suzy dengan suara gugup dan menangkup kedua pipinya. Dan dengan kaku dia berbalik segera melangkahkan kakinya menuju kamar Myungsoo membuat namja itu terkekeh pelan melihatnya.

 

“kau bisa memakai setelan piyamaku, carilah di dalam lemari” Sahut Myungsoo yang diyakininya pasti di dengar oleh Suzy.

 

Sementara di dalam kamar Suzy sedang sibuk mengatur detak jantungnya yang sudah saling berlomba itu.

 

“tenanglah Bae Suzy! tenang, belum saatnya kau menerimanya” Gumam Suzy berusaha menenangkan dirinya.

Suzy menurunkan pandangan matanya menatap sebelah tangan kekar yang memeluk pinggangnya, dia menoleh ke samping dan tepat mendapati wajah damai Myungsoo yang masih tertidur pulas.

Dengan sangat hati-hati yeoja itu melepaskan tangan yang berada dipinggangnya dan pelan-pelan dia beranjak dari tempat tidur berusaha untuk tidak membangunkan tidur namja itu.

“aku harus menyiapkan sarapannya” Gumam Suzy mengikat rambutnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum ke dapur.

xxx

Myungsoo menggeliat pelan saat telinganya mendengar suara-suara yang asing dari arah luar kamarnya, matanya perlahan membuka menatap sekeliling kamarnya. Dahinya mengernyit tak mendapatkan Suzy disampingnya.

Dengan langkah gontai namja itu keluar dari kamarnya, matanya masih setengah terkatup menandakan bahwa namja itu masih mengantuk dan jam tidur untuknya belum cukup.

“mwohae?”

“omo! ya!” Suzy memekik kecil saat tiba-tiba saja Myungsoo muncul di sampingnya dan melingkarkan satu tangannya dipinggangnya yang ramping itu.

“waeyo?”

“kau mengagetkanku…eissh, lepaskan tanganmu ini” Ucap Suzy, lalu melepas paksa tangan Myungsoo sehingga membuat namja itu berdiri di sampingnya dengan wajah masam.

“mwoya? kenapa terkejut seperti itu? bukankah di drama-drama yang kau nonton situasinya seperti sekarang ini?” Seru Myungsoo menekuk wajahnya kesal, Suzy yang tengah membalik pancakenya itu menaikkan alisnya lalu melirik Myungsoo tak mengerti.

“kau tidak mengerti? humm, maksudku…sang yeoja memasak di pagi hari kemudian namjanya bangun dari tidur dan memeluk yeojanya yang sedang memasak, atau yeojanya memberikan morning kiss pada namjanya yang baru saja bangun..yah, adegan seperti itu…apa kau tidak pernah melihatnya di tv?” Jelas Myungsoo, terlihat sekali Suzy tersentak kaget dengan ucapan frontal namja itu, sebisa mungkin dia menahan gejolak yang sudah sejak semalam berlomba-lomba ingin keluar dari dirinya dan ditumpahkan langsung kepada Myungsoo agar rencananya kali ini berhasil dengan maksimal.

“mwo? Yeojanya? Namjanya? Maksudmu?”

“eissh, sepasang kekasih seharusnya melakukan itu di pagi hari. Kau itu bodoh sekali!” Desis Myungsoo kesal menekan-nekan lengan Suzy dengan telunjuknya, yeoja itu meletakkan pancakenya di atas piring dan menghadapkan dirinya ke samping.

“siapa sepasanga kekasih yang kau katakan Myungsoo? aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau katakan” Ucap Suzy kemudian berlalu menuju meja makan meninggalkan Myungsoo yang mendengus.

“tentu saja kau dan aku, maumu siapa? kau dengan Wonho? Jangan bermimpi!” Teriak Myungsoo menyusul Suzy, yeoja itu tersenyum geli kemudian dia berbalik menatap Myungsoo.

“jangan bercanda, cepat habiskan sarapanmu. Aku harus segera pulang, schedule baruku akan dimulai beberapa jam lagi” Ucap Suzy mendorong Myungsoo untuk duduk di meja makan.

“ya! aku tidak bercanda”

“sudahlah Myungsoo, kau mungkin masih ngelantur, habiskan makananmu. Aku pergi ne” Ucap Suzy menepuk pundak Myungsoo lalu segera melesat keluar dari apartemen itu tanpa menunggu jawaban dari namja itu.

“aissh yeoja itu jinjja!” Pekik Myungsoo frustasi sembari menggigit pancakenya dengan kasar.

xxx

“eonni, mianhae aku telat” Dengan nafas yang sedikit memburu akibat berlari kecil tadi Suzy kini sudah berada di hadapan Yoojin yang menunggunya.

“gwenchana, lagipula partnermu yang lain juga belum datang” Jawab Yoojin santai.

“kau tau siapa yang akan dipasangkan padaku kali ini? ini pertama kalinya aku pemotretan memiliki partner” Tanya Suzy penasaran ikut melangkahkan kakinya bersama Yoojin menuju lokasi pemotretan.

“eonni tidak tau kau mengenal mereka atau tidak, salah satunya adalah seorang aktris yang cukup mapan dan satunya seorang idol, tapi dia juga sering membintangi drama” Jelas Yoojin, Suzy menganggukan kepalanya mengerti. jadi dia akan berpartner dengan aktris dan aktor.

“ah, dia di sana. Pergilah menyapanya sebelum pemotretannya dimulai” Ucap Yoojin saat masuk ke dalam lokasi shootin dia menunjuk salah satu yeoja yang sedang duduk tenang sembari dirias.

“eoh, yeoja itu!” Suzy memekik terkejut melihatnya, belum sempat Yoojin bertanya Suzy sudah melesat pergi.

“Park Jiyeon” Yeoja yang kini menatap handphonenya itu mendongak menatap yeoja lain yang menyerukan namanya.

“omo! Suzy-ya?” Jiyeon tak kalah terkejut melihat kehadiran Suzy di sana, dia kemudian tersenyum lebar.

“jadi kau partnerku eoh? aigoo, aku tidak menyangka kita akan bekerja bersama” Lanjut Jiyeon terkekeh, Suzy membalas kekehannya kemudian duduk di samping yeoja itu.

“aku juga tidak menyangka kalau ternyata kau juga menerima tawaran pemotretan majalah seperti ini. kupikir kau hanya fokus pada drama atau filmmu” Balas Suzy.

“aniyo, aku ini aktris multitalenta, jadi bisa melakukan apapun” Suzy mengenyit tak percaya saat Jiyeon mengatakan hal tersebut.

“ngomong-ngomong kau kenal dengan partner kita yang satunya lagi?” Tanya Suzy.

“eoh, aku pernah bekerja bersamanya di salah satu CF. Dia itu idol yang tengah naik daun, drama yang habis dibintanginya juga cukup mempunyai rating tinggi” Jelas Jiyeon, Suzy mengangguk mengerti.

“kau juga shooting CF? Wah wah wah, sepertinya kau benar-benar multitalenta nona Park” Ucap Suzy berdecak, sementara yang dipuji hanya tersenyum geli melihat wajah Suzy.

xxx

Suzy tersenyum menatap namja tinggi di depannya, tangan kanannya terulur ke depan “annyeonghaseyo, choneun Bae Suzy imnida” Ucap Suzy membungkukan badanya.

“annyeonghaseyo, Choi Minho. Senang bertemu denganmu” Balas namja itu menerima uluran tangan Suzy.

Setelah berkenalan keduanya berbincang-bincang guna untuk mendekatkan diri, beberapa menit kemudian Jiyeon bergabung dan membuat permbicaraan ketiganya terlihat lebih santai dan bersahabat.

Suzy dan Jiyeon saling pandang saat sang fotografer menjelaskan tentang konsep mereka, sedetik kemudian mereka terkekeh geli.

“ada apa Suzy-ssi? Jiyeon-ssi? Apa yang ada kalian tidak mengerti?” Tanya sang fotograger, Minho yang berada di hadapan mereka hanya melihat kedua yeoja itu bingung.

“aniyo, konsep seperti ini seperti mengingatkanku dengan masa lalu” Sahut Suzy.

“benar-benar sama, menjadi saingan dalam memperebutkan satu namja? keke, benar-benar lucu” Sambung Jiyeon, kemudian keduanya langsung terkekeh bersama.

Minho dan sang fotografer yang memang tidak mengerti dengan masa lalu keduanya hanya mengedikkan bahu mereka tidak terlalu ambil pusing, kemudian mereka mengambil tempat masing-masing untuk bekerja.

“kita akan melakukan sesi pemotretannya, Minho akan mulai lebih dulu kemudian disusul Suzy, Jiyeon dan terakhir kalian bertiga akan bersama” Jelas sang fotografer, para staff serta model disana mengangguk mengerti.

xxx

Siang itu kedua yeoja yang tadinya sibuk berkutat dengan lampu blitz kamera kini tengah duduk santai menunggu pesanana makan siang mereka datang.

Salah satu dari mereka terlihat menampilkan wajah terkejutnya dan kemudian meledakkan tawanya tanpa peduli dengan pengungjung yang lainnya.

“kau serius Suzy-ya? Myungsoo?” Pekik Jiyeon disela tawanya, Suzy yang juga ikut tertawa namun tidak keras itu menganggukan kepalanya. Dia memang menceritakan semuanya pada Jiyeon, mulai dari rencananya membuat Myungsoo cemburu hingga kejadian semalam.

“aigoo, aku seharusnya berada disana melihati wajah cemburunya itu dan menertawainya. Tapi, kau katakan namja yang membantumu siapa?”

“Wonho oppa?”

“eoh, Wonho itu…dia siapa?”

“dia itu kakaknya Myungsoo” Dan sekali lagi Jiyeon membulatkan matanya terkejut, dia memang tidak mengetahui mengenai silsilah keluarga Myungsoo. yang dia tau Myungsoo adalah anak tunggal.

“kau terkejut? Aku juga sama sepertimu saat mengetahuinya beberapa minggu yang lalu” Ungkap Suzy.

“kau tidak tau dia memiliki hyung?”

“eoh, aku dan Soojung memang tau cerita mengenai masa lalunya tapi kalau masalah kakaknya. Kami sama sekali tidak tau” Jiyeon menggelengkan kepalanya, semenjak berdamai dengan Myungsoo dan Soojung saat SMA dulu dia juga sudah mengetahui cerita Myungsoo dari Soojung dan itu membuatnya sedikit simpati pada Myungsoo.

“dia menyembunyikan kakaknya eoh, apa Wonho oppa itu tampan?” Tanya Jiyeon dengan berbinar, Suzy memutar bola matanya pada gadis didepannya ini.

“ya! aku akan melaporkan pada Jinyoung oppa” Pekik Suzy, Jiyeon terkekeh mendengarnya “lagipula Soojung akan menjambak rambutmu jika kau melirik Wonho oppa” Sambung Suzy.

“Soojung? solma…dia menyukainya?” Tanya Jiyeon terkejut.

“eumm, dia tidak memberitahuku secara langsung sih, tapi sepertinya dia memang menyukainya diliat dari reaksi-reaksinya saat bersama Wonho oppa” Suzy tersentak saat Jiyeon menjentikkan tangannya dan memekik keras.

“aigoo, yeoja iblis itu bisa luluh juga eoh? akhirnya dia menemukan namja yang bisa dia sukai? Ckck, aku harus bertemu dan mengejeknya kalau begitu…pasti sangat menyenangkan melihat wajah kesalnya itu” Sahut Jiyeon, Suzy menggelengkan kepalanya mendengar yeoja itu.

“ckck, kalian benar-benar tidak bisa akur” Kekeh Suzy.

xxx

Seorang namja paruh baya memasuki gedung kantor yang jarang dikunjunginya, setelah bertanya kepada resepsionis namja itu langsung menuju ke lantai basement gedung tersebut.

Cklek~ matanya beredar mencari sosok anaknya hingga matanya terjatuh pada namja yang tengah duduk-duduk santai di atas sofa sambil mengetuk-ngetuk kepalanya sesekali.

“apa yang kau lakukan nak?” Tuan Kim muncul tiba-tiba di samping Myungsoo membuat namja itu tersentak kaget.

“apa kau tidak punya pekerjaan?” Tanyanya lagi, Myungsoo menoleh dan berdehem pelan kepada appanya.

“apa yang kau lakukan di sini appa?” Tanya Myungsoo, tuan Kim tersenyum lalu beranjak duduk di hadapan anaknya.

“appa hanya ingin melihat lingkungan pekerjaanmu itu seperti apa, dan juga…” Tuan Kim menggangtungkan ucapannya menatap Myungsoo penuh arti.

“kelanjutan hubunganmu” Sambungnya, Myungsoo menghela nafasnya lalu menyandarkan punggungnya ke sofa.

“eoh, ada apa dengan helaan nafas itu? apa tidak berjalan dengan baik?”

“molla, Suzy tidak mempercayaiku appa. Padahal aku sudah mengatakan bahwa aku menyukainya, eisshh…yeoja itu benar-benar menganggap ucapanku lelucon” Jawab Myungsoo dengan kesal, tuan Kim yang memang sudah mengetahui rencana licik kedua yeoja itu bersama anak sulungnya tersenyum geli melihat seberapa frustasinya anaknya ini.

“jinjja? dia mungkin masih belum percaya jika kau membalas perasaannya setelah bertahun-tahun tidak terbalas” Ucap tuan Kim, Myungsoo menegakkan badannya dan menatap appanya.

“tapi aku serius dengan ucapanku, apa dia tidak bisa melihatnya? Diakan sudah mengenalku dengan lama, jadi dia pasti tau kapan aku bercanda dan kapan aku serius”

“mungkin dia memang sudah melihat dan menyadari keseriusanmu itu, tapi sepertinya dia masih belum percaya karena kau pasti mengatakannya secara tiba-tibakan?” Myungsoo menganggukan kepalanya membenarkan ucapan appanya.

“kau harus sedikit lebih menunjukan perasaanmu jika memang kau benar-benar sudah membalasnya, buktikan padanya kalau kau serius dan tidak bercanda. Buat dia percaya dengan ucapanmu” Ucap tuan Kim, Myungsoo menggaruk tengkuknya frustasi.

“bagaimana cara membuktikannya? Kau tau sendiri appa aku tidak tau mengenai hal-hal seperti itu”

“kau cari sendiri jawabannya, appa hanya memberimu saran. Ayo kita makan siang” Ucap tuan Kim acuh lalu berdiri dan mengajak Myungsoo keluar bersama.

“kita berdua?” Tanya Myungsoo, tuan Kim tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan.

“bersama kakakmu” Myungsoo tersenyum kecil lalu berdiri bersama appanya.

“kajja…”

xxx

Tuan Kim menyendokka makanan ke dalam mulutnya sembari memperhatikan wajah kedua namja yang berada di hadapannya ini, kedua namja itu masing-masing sibuk dengan makanan mereka , bahkan hampir tidak menyadari keberadaannya di situ.

“appa tidak sadar kalau kalian bisa sediam ini saat makan” Sahut tuan Kim, Wonho dan Myungsoo seketika menghentika gerakan tangan mereka lalu mendongak menatap pria dihadapannya.

“kalian ini terlalu diam membuat appa merasa terasingkan, berbicaralah…appa tidak suka kalau makan sambil diam seperti ini” Sahut tuan Kim lagi, Wonho tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“aku hanya tidak tau harus mengatakan apa, makan bersamamu dan Myungsoo sepertinya benar-benar sudah lama sekali aku tidak melakukannya” Sahut Wonho.

“geure? mulai sekarang kapanpun kau mau kau bisa makan bersamaku atau adikmu. Sekali-kali kau datanglah ke rumah appa untuk makan malam bersama” Sahut tuan Kim, Wonho tersenyum dan menganggukan kepalanya mengerti.

“kau tidak ingin bicara Myungsoo?” Namja itu menggelengkan kepalanya pelan.

“aniyo…teruskan saja pembicaraan kalian” Ucap Myungsoo melanjutkan makannya.

“appa, aku tidak tau kalau Myungsoo ternyata pendiam seperti ini” Sahut Wonho membuat tuan Kim terkekeh pelan.

“dia sedang mempunyai masalah dengan yeoja, jadi maklum kalau dia irit bicara seperti itu”

“appa!” Pekik Myungsoo seketika, tuan Kim hanya tersenyum tanpa dosa membuat Myungsoo mendengus sebal, dia kemudian menatap Wonho yang ikut tersenyum tanpa dosa kepadanya.

“eissh, aku menyuruh kalian untuk melanjutkan bukan untuk membicarakanku…menyebalkan” Desis Myungsoo kesal, dua namja lain di situ tertawa kecil melihat raut wajah kesal Myungsoo.

xxx

“apa aku harus melanjutkannya Soojung-ah?” Tanya Suzy saat Soojung menghampirinya membawa segelas jus jeruk.

“tentu saja, masih terlalu cepat untuk menerima namja itu” Sahut Soojung.

“tapi dia sudah menganggap kami sepasang kekasih, aku jadi tidak enak mengerjainya seperti ini. Lagipula aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak membalasnya” Jawab Suzy, Soojung memutar bola matanya kesal.

“eishh, dia masih belum merasakan yang kau rasakan beberapa tahun ini. Tahanlah lebih lama lagi, kalau memang kau tidak bisa menahannya gwenchana. Lakukan saja, tapi setelahnya bertindaklah seolah tidak melakukan apapun” Ucap Soojung dan langsung mendapat tatapan horor Suzy.

“mwoya? bagaimana bisa kau mengajukan usul yang seperti itu padaku. Myungsoo akan semakin bingung nantinya”

“biar, kita lihat seberapa frustasinya namja itu. hahah” Seru Soojung tertawa sinis, Suzy menyeruput jus jeruknya lalu menggelengkan kepalanya.

“omo! kau di sini Suzy?” Suzy dan Soojung sontak menolehkan kepalanya mereka mendengar Jinyoung memekik.

“oppa wasseo, kau baru pulang kerja?” Tanya Suzy, Jinyoung menganggukan kepalanya lalu mengambil tempat di antara yeoja itu.

“apa yang sedang kalian bicarakan eoh?” Tanya Jinyoung mencomot snack di atas meja.

“keunyang, pembicaraan wanita oppa. Kau tidak akan mengerti, sebaiknya urus yeojamu itu saja” Sahut Soojung acuh.

“aigoo, apa sampai sekarang kau masih cemburu pada Jiyeon eoh? ya…sudah oppa katakan kalau oppa tidak akan melupakanmu”

“eish tapi tetap saja kau lebih mementingkannya dibandingkan aku” Desis Soojung tak suka.

“makanya cepat cari pacar biar ada juga yang memanjakanmu, apa kau tidak malu masih bermanja-manja dengan Jinyoung oppa? kau bukan anak SMP lagi Soojung-ah” Sahut Suzy, Soojung mendelik kesal pada Suzy dan Jinyoung yang tengah menertawainya.

“terus saja tertawa…aissh, mentang-mentang sudah punya kekasih masing-masing” Dengus Soojung, dan dengan menghentakkan kakinya kesal dia meninggalkan ruang tengah.

“kau sudah punya kekasih Suzy? nugu? Kenapa tidak memberitahu oppa?” Tanya Jinyoung bingung mengingat ucapan Soojung.

“ani, belum resmi sebenarnya oppa” Ucap Suzy kikuk, “aku akan menjelaskan padamu…” Setelah Suzy menceritakan masalah mengerjai Myungsoo, Jinyoung seketika tertawa terbahak-bahak.

“aigoo, oppa bisa bayangkan wajah kesal Myungsoo itu. harusnya oppa melihatnya juga” Seru Jinyoung.

“ckck, benar-benar sama dengan kekasihnya” Gumam Suzy mengingat perbincangannya dengan Jiyeon siang tadi.

xxx

Suzy berjalan keluar dari kamarnya sambil menyelesaikan mengancingi kemejanya sampai atas, saat berjalan menuju dapur kakinya terhenti dan kemudian memundurkan langkahnya beberapa.

“omo! kapjagi!” Pekik Suzy saat melihat namja itu duduk manis disofanya dengan senyum lebarnya.

“bagaimana?”

“kau lupa aku juga sempat tinggal selama 5 tahun disini” Seru Myungsoo mengerti arti tatapan Suzy, yeoja itu menghela nafas lalu melanjutkan jalannya menuju dapur.

“aku tidak bisa membuatkanmu sarapan Myungsoo, aku sedang buru-buru” Ucap Suzy menuju pantri dapur dan menuangkan segelas susu kemudian meneguknya hingga habis tanpa sadar bahwa Myungsoo sudah berada di belakangnya.

“Suzy…” Yeoja itu tersentak kaget saat merasakan tubuhnya dibalik begitu saja dan menghadap tepat di depan wajah Myungsoo dengan jarak yang cukup dekat.

“waeyo?” Tanya Suzy berusaha tenang.

“aku menyukaimu, apa kau tidak percaya?” Ucap Myungsoo mengusap wajah Suzy membuat yeoja itu merona.

“eyyy, jangan bercanda…aku harus kerja Myungsoo” Suzy berusaha menggeser tubuh Myungsoo dari hadapannya namun namja itu malah menarik pinggangnya dan membuat mereka berdua semakin dekat.

Mata Suzy mengerjap saat lagi-lagi Myungsoo menempelkan bibirnya, namun kali ini bukan dibibirnya, tapi di sudut bibirnya.

“susumu masih tersisa disana…” Ucap Myungsoo melepaskan kecupannya, Suzy hanya bisa terdiam mematung di depan Myungsoo.

“Suzy, aku benar-benar serius…aku menyukaimu, kenapa kau tidak percaya denganku eoh? apa yang harus kulakukan agar kau percaya Suzy-ya?” Ujar Myungsoo lagi, Suzy masih terdiam di depan Myungsoo.

“Suzy? kau mendengarku kan? jawablah aku, jangan seperti ini” Ucap Myungsoo mengusap pipi Suzy lagi, yeoja itu mengerjapkan matanya lalu memekik terkejut.

“aku terlambat Myungsoo!” Pekiknya lalu mendorong tubuh Myungsoo dan segera melesat keluar dair apartemennya.

“aissh, kenapa dia selalu kabut di saa seperti ini eoh?” Pekik Myungsoo frustasi, niatnya untuk membuat Suzy percaya dengan perasaannya sepertinya gagal.

Sementara di depan pintu Suzy sudah berdiri dengan nafas tak beraturan, dia memegang dadanya yang bergemuruh hebat itu. Semoga saja Myungsoo tidak merasakannya tadi, batin Suzy.

“Soojung-ah, mianhae…sepertinya aku sudah tidak bisa menahan perasaanku lagi” Gumam Suzy sebelum melangkah meninggalkan apartemennya.

xxx

Pagi ini sebelum ke lokasi pemotretan Suzy mampi dulu ke kantornya untuk mengambil beberapa barang Yoojin yang tertinggal diruangannya, karena kebetulan apartemennya yang berjarak lebih dekat dari kantor jadi dia menawarkan diri untuk membantu Yoojin.

“Suzy?” Suzy menghentikan langkahnya menatap namja paruh baya di hadapannya ini.

“ahbeoji, apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Suzy terkejut.

“mau bertemu seseorang” Jawabnya, Suzy berpikir sebentar lalu melemparkan tatapn penuh tanya pada tuan Kim.

“kemarin Wonho bercerita kalau Myungsoo bertemu kembali dengan eommanya, ahbeoji kesini untuk menyuruhnya tidak menemui Myungsoo lagi. itu akan membuat keadaan Myungsoo semakin buruk” Jelas tuan Kim mengerti tatapan Suzy, yeoja itu menganggukan kepalanya mengerti.

“aku rasa juga lebih baik mereka tidak saling bertemu karena sampai sekarang juga Myungsoo sedikitpun belum melupakan kejadian itu” Ucap Suzy.

“kau benar, satu-satunya cara yaitu membuatnya kembali ketempatnya semula…agar Myungsoo biar tenang di sini”

“tuan Kim, silahkan ikut dengan saya” Sahut salah seorang pegawai, melihat itu Suzy berpamitan pada tuan Kim dan memberinya semangat untuk bisa bicara baik-baik kepada Ny. Han. Setelahnya dia kemudian berjalan menuju ruangan Yoojin.

xxx

Ny. Han menatap namja itu masuk ke dalam ruangannya, “duduklah” Ucapnya, tuan Kim duduk di hadapan Ny. Han dan terdiam cukup lama di sana.

“apa yang ingin kau katakan oppa?”

“jangan temui Myungsoo lagi” Ucap tuan Kim membuat kedua alis Ny. Han terangkat.

“apa maksudmu? Myungsoo anakku juga, kenapa kau melarangku untuk menemuinya”

“tidak bisakah kau melihat keadaannya saat bertemu denganmu? kalau memang kau masih menganggap Myungsoo anakmu jangan temui dia, selama 15 tahun ini dia sudah hidup dengan trauma masa kecilnya. Selama 3 tahun dia tidak pernah tidur dengan tenang dan selalu bermimpi buruk, kau tau secara tidak langsung kau menyiksanya” Ny. Han terdiam, melihat raut wajah serius dan namja dihadapannya ini.

“aku sudah memaafkanmu Mirae, sudah sangat lama aku memaafkanmu, bahkan aku sudah melupakan kejadian itu, mungkin karena aku tidak meyaksikannya langsung jadi aku bisa memaafkanmu. Tapi Myungsoo beda, anak sekecil dan sepolos itu melihat dengan mata kepalanya sendiri ibunya berselingkuh dengan namja lain, anak mana yang tidak akan trauma dengan kejadian mengerikan itu? mengertilah…Myungsoo masih terlalu kecil saat itu, kejadian itu mungkin sudah tidak bisa terhapus dari memorinya” Lanjut tuan Kim.

“aku hanya berusaha meminta maaf padanya oppa, apa aku salah? aku juga sama sekali tidak menyangka bahwa dia akan trauma selama 15 tahun ini” Tuan Kim menghela nafasnya pelan.

“tidak perlu meminta maaf padanya, Myungsoo akan datang sendiri padamu jika dia sudah siap entah itu 15 tahun kedepan atau berapa tahun lagi. Aku tau Myungsoo sebenarnya tidak marah padamu, dia hanya kecewa dan karena bayang-bayangan kejadian itu dia jadi tidak bisa mendekatimu. Dia selalu ketakutan…” Ucap tuan Kim lalu mendesah kecewa dengan sangat pelan.

“aku mohon, Mirae. Jika kau masih merasa menjadi seorang ibu, biarkanlah Myungsoo sendiri. Jangan muncul dihadapannya. Itu semakin membuatnya tersiksa” Ny. Han hanya diam mendengar semua kata-kata yang keluar dari bibir tuan Kim, sedari tadi dia sudah ingin membalasnya namun kata-katanya seakan tertahan ditenggorokan dan tak bisa keluar.

“aku harap kau memang bisa mengerti sekarang, dan benar-benar mengikuti ucapanku untuk tidak muncul dihadapannya. Aku akan sangat menghargai itu” tuan Kim kemudian beranjak berdiri dari kursinya.

“maaf mengganggu pekerjaanmu, geurom aku permisi” Ucapnya membungkuk sebentar lalu keluar dari ruangan itu.

Ny. Han terus mengatupkan bibirnya menatap pintu ruangannya yang baru saja tertutup, perlahan tangannya bergerak memegang dadanya yang cukup sesak.

“maafkan eomma…Myungsoo” Lirihnya pelan.

xxx

Namja yang tengah duduk menonton tvnya itu merogoh sakunya saat mendengar nada dering pesan yang masuk, saat membaca pesannya dia membulatkan matanya tak percaya dan segera menyambar kunci mobilnya di meja.

“ige mwoya!” Pekiknya histeris lalu melesat keluar dari apartemennya.

Setelah menempuh waktu yang cukup lama namja itu akhirnya sampai di tempat tujuannya, dengan tergesa-gesa dia berlari masuk dan menyadari seorang yeoja juga tengah berlari masuk ke arah gedung yang sama dengannya.

“Suzy!” Serunya, yeoja itu berhenti dan menoleh kepadanya.

“Wonho oppa…” Wonho segera menghampiri Suzy dengan nafas memburu itu.

“kau mendengarnya juga?” Tanya Wonho, Suzy menganggukan kepalanya cemas, dengan segera kedua anak muda itu segera berlari masuk ke dalam secepat mungkin dan meminta penjelasan atas pesan yang telah mereka terima.

xxx

“bersihkan semua barangku yang ada di sini” Ucap Ny. Han pada salah satu cleaning service di kantornya.

“Ny. apa ini perlu di buang juga?” Tanya petugas itu menunjuk sebuah lukisan yang terpajang di dindingnya.

“aniyo, biarkan saja bergantung disitu. Wonho sangat menyukai lukisan itu” Ucapnya tersenyum ramah.

“eomma!” Tak lama sebuah pekikan melengking berbarengan dengan suara pintu yang tersentak keras terbuka itu membuat Ny. Han beserta petugas kebersihan di dalam ruangan itu berjingkat kaget.

“Wonho…”

“eomma jelaskan padaku semuanya! apa maksudmu eoh?” Pekik Wonho menghampiri Ny. Han diikuti oleh Suzy dibelakangnya.

“mianhae Wonho-ya, itu sudah keputusan eomma. Mungkin sudah saatnya eomma berhenti dan meninggalkan negara ini” Ucap Ny. Han tenang, Suzy membulatkan matanya.

“apa kau serius? Tapi kenapa tiba-tiba?” Tanya Suzy terkejut.

“aniyo, ini tidak tiba-tiba. Sebenarnya sudah sangat lama aku berpikir untuk mengistirahatkan diriku dan menghabiskan waktuku dengan bersantai, bukan bekerja seperti ini” Jelasnya.

“tapi bagaimana dengan perusahaan ini? bagaimana denganku? Bagaimana dengan Suzy? aku dan Suzy jelas tidak akan mengikutmu kembali ke London! Tidak akan!” Pekik Wonho dengan marah, Suzy yang berada di belakang Wonho berusaha memegang lengang namja itu berharap agar amarahnya redup.

“siapa yang mengatakan kalian berdua akan ikut eomma?” Sahut Ny. Han tersenyum, “eomma sudah ingin berhenti bekerja jadi sudah tidak memerlukan seorang muse lagi. Dan kalau kau ikut eomma ke London siapa yang akan mengurus perusahaan ini Wonho-ya?” Lanjutnya, mata Suzy dan Wonho mengerjap bersamaan.

“ja…jadi kau tidak berniat membawaku bersamamu?” Tanya Suzy, Ny. Han menganggukan kepalanya.

“tentu saja, kau sangat menguntungkan menjadi model di perusahaan ini. Dan aku harap kau bisa tetap berada di sini” Ucapnya.

“eomma…” Wajah Wonho kini melunak setelah mendengar penjelasan eommanya.

“kenapa kau memutuskannya tanpa memberitahuku eoh? kenapa kau ingin pergi?” Tanya Wonho lagi.

“sepertinya ini adalah jalan yang terbaik yang bisa eomma pilih. Jangan bersedih, kau masih bisa mengunjungi eomma di sana” ucapnya, Wonho hanya menghela nafasnya lalu memeluk tubuh eommanya itu.

Suzy terdiam melihat pemandangan dihadapannya, saat ini dia juga sangat berharap Myungsoo bisa memeluk eommanya seperti yang dilakukan Wonho, memeluknya dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Tanpa sadar matanya berkaca-kaca mengingat Myungsoo.

xxx

“kau yakin tidak ingin ku antar eomma?” Tanya Wonho saat mereka sudah berada di lobi. Wonho dan Suzy sangat terkejut saat mengetahui bahwa hari ini juga Ny. Han akan segera berangkat ke London.

“tidak perlu, eomma akan tidak rela meninggalkanmu jika kau mengantar eomma” Ucap Ny. Han.

“tapi eomma…”

“aniyo, biarkan eomma pergi sendiri. Wonho-ya…” Ny. Han menggantung ucapannya lalu mengusap wajah Wonho.

“katakan pada adikmu, eomma benar-benar menyesal selama ini. Jika dia sudah siap dan memaafkan eomma, dengan senang hati eomma akan menyambutnya” Ucapnya dengan senyuman yang tulus, Wonho ikut tersenyum melihat eommanya.

“akan kusampaikan…” Ucap Wonho.

“Suzy…” Ny. Han beralih pada Suzy yang berada selangkah di belakang Wonho, “jagalah anakku baik-baik, Myungsoo adalah anak yang baik” Suzy tersenyum dan menganggukan kepalanya.

“geokjongma, Ny. Han. Myungsoo akan kujaga sebaik mungkin” Ucap Suzy.

“jangan memanggilku seperti itu lagi, sekarang kau sudah tidak bekerja untukku lagi. Karena kau calon menantuku panggil aku omonim” Seketika semburat merah terpancar dari pipi Suzy, Wonho tersenyum geli melihatnya.

“eomma, jangan menggodanya lagi…kau bisa-bisa membuat jantungnya keluar dari tempatnya jika kau meneruskan ucapanmu” Sela Wonho, Suzy mencubit lengan Wonho dan mengipasi wajahnya yang panas, sementara Ny. Han hanya tertawa kecil.

“kau juga…carilah yeoja yang baik, setelah mendapatkan yang cocok bawa dihadapan eomma” Ucap Ny. Han, Wonho tersenyum kikuk.

“arasseo, aku akan mencarinya…sekarang kau masuklah, kau akan ketinggalan pesawat” Ucap Wonho membuka pintu untuk eommanya.

“geure, jaga dirimu baik-baik…Suzy-ya, aku titip anak-anakku padamu ne. Jangan lupa mencarikan namja ini seorang yeoja juga” Ucap Ny. Han sebelum dengan paksa disuruh masuk oeh Wonho agar tidak meneruskan kalimatnya yang membuatnya malu.

“annyeong, eomma…aku akan mengunjungimu” Ucap Wonho mengecup pipi eommanya sebelum pintu mobil tertutup dan melaju meninggalkan pelataran kantor itu.

Suzy dan Wonho sama-sama menghela nafas mereka, “aku akan mencarikan yeoja untukmu oppa” Sahut Suzy, Wonho menoleh dan menatap Suzy tajam.

“aku bisa mencarinya sendiri, jangan dengan ucapan eommaku” Ucapnya tak Suka, Suzy hanya terkekeh pelan mendengarnya.

“kyeopda…ah oppa, bisa kau antar aku? Tadi aku berencana akan makan siang bersama Myungsoo, tapi karena pesan ini aku jadi buru-buru ke sini” Ucap Suzy, Woho mencibir pelan.

“aku bukan supirmu nona Bae” Sahut Wonho.

“eyy, kau tidak membantu. Geure, aku akan menelpon Soojung saja untuk menjemputku kembali” Ucap Suzy mengeluarkan handphonenya.

“menjemputmu kembali?” Tangan Wonho menahan pergerakan tangan Suzy yang sudah ingin mengirim pesan ke Soojung.

“eoh, tadi dia yang mengantarkanku ke sini. Kemudian kembali ke restoran bersama Myungsoo” Jelas Suzy.

“jadi kalian makan siang bertiga?” Tanya Wonho lagi, Suzy menganggukan kepalanya.

“eisshh, kenapa tidak bilang daritadi? Kajja…” Desis Wonho lalu menarik Suzy menuju mobilnya, yeoja itu hanya memandang Wonho bingung. Namun saat menyadari sesuatu bibirnya seketika melengkung ke atas membuat senyum lebarnya.

xxx

“eishh kenapa lama sekali” Desis Myungsoo sembari memakan makanannya, Soojung yang ada di depannya hanya terkekeh pelan. Wajah cemberut Myungsoo sangat enak diperhatikan, dia begitu menggemaskan.

“ya, Suzy akan kembali…aissh, kau itu ditinggal sebentar saja sudah kayak cacing kepanasan begini” Sahut Soojung.

“Suzy sedang berada di kantornya, bagaimana kalau dia bertemu dengan Wonho hyung? Andwae, andwae, mereka tidak boleh bertemu” Ucap Myungsoo.

“kau benar-benar pencemburu Kim Myungsoo” Ucap Soojung, “Suzy sudah menyukaimu sejak lama, apa kau masih berpikiran bahwa Suzy akan berpaling? Eissh, bahkan setelah aku menyakitinya berkali-kali dia masih tetap menyukaimu. Seharusnya kau tidak perlu khawatir, terlebih lagi dengan kakakmu sendiri” Tukas Soojung, Myungsoo menekuk wajahnya kesal. Benar juga yang dikatakan Soojung, seharusnya dia tidak perlu khawatir dengan Suzy. tapi…tetap saja dia tidak suka jika yeoja itu harus berdekatan dengan namja lain apalagi dengan Wonho yang pernah mengungkapkan perasaannya pada yeoja itu.

“tapi tetap saja” Dengus Myungsoo, Soojung terkekeh membuat namja itu semakin kesal,

“eoh Suzy…” Soojung menangkap sosok Suzy yang baru saja masuk ke dalam cafe, namun raut wajahnya langsung berubah, “kenapa bersamanya…” Desis Soojung melihat Wonho berjalan dibelakang Suzy.

“mianhae, kalian pasti menunggu sangat lama” Ucap Suzy menghampir meja Myungsoo dan Soojung, Myungsoo menghentikan makannya dan tersenyum menoleh pada Suzy namun perlahan senyumnya memudar melihat namja itu beranjak duduk di hadapan Suzy.

“kau datang bersamanya?” Tanya Myungsoo, Suzy menganggukan kepalanya.

“aku tadi menyuruh Wonho oppa mengantarku, katanya dia juga belum makan jadi sekalian ikut gabung…” Ucap Suzy, Myungsoo menekuk wajahnya kesal. Dia mengatupkan bibirnya rapat-rapat kemudian melanjutkan makannya.

“ya! kenapa membawanya juga?” Seru Soojung menunjuk Wonho disampingnya, Suzy tersenyum kecil.

“apa salahnya? Kenapa kalian berdua keliahatan tidak suka jika Wonho oppa bergabung? Kalau mengganggu kalian aku dan Wonho oppa bisa mencari tempat lain” Ucap Suzy, Soojun mendesis pelan.

“terserahmu saja” Sahutnya, Sementara Myungsoo di depannya sudah menggerutu tak jelas. Kalau sampai Suzy benar-benar mencari tempat lain bersama Wonho, dia akan langsung menyeret yeoja itu untuk menjauh dari Wonho dan mengikatnya agar dia tidak bisa kemana-mana terlebih dekat-dekat dengan Wonho.

“aigoo, sepertinya aku benar-benar tidak diterima disini. Apa kita harus mencari tempat lain?” Sahut Wonho tersenyum kecil.

“haruskah?” Balas Suzy tersenyum lebar, seketika Myungsoo meletakkan sendoknya dan menatap Wonho tajam.

“duduklah di situ dan jangan berpikir untuk mencari tempat lain!” Pekik Myungsoo, Wonho tersenyum lebar.

“gomawo…hyung akan memesan kalau begitu” Ucapnya, Myungsoo mendengus sebal.

“Suzy-ya, memangnya ada hal penting apa sampai kau harus kembali ke kantor?” Tanya Soojung.

“aku akan menceritakan padamu nanti, kita makan dulu saja” Jawab Suzy.

“eisshh, nantinya kapan? Kau itu sekarang sudah sibuk kembali, susah untuk bertemu denganmu untuk menghabiskan waktu” Ucap Soojung.

“benar juga…pokoknya nanti kalau ada waktu Soojung-ah…”

“aku yang akan menceritakan padamu otthae? Aku sedang tidak ada pekerjaan akhir-akhir ini kok” Seru Wonho menoleh pada Soojung, yeoja itu mendesis.

“dwesso…aku tidak perlu ceritamu” Ucap Soojung menunjukkan telapak tangannya di depan wajah Soojung.

Suzy tersenyum melihat tingkah Soojung, dia kemudian menoleh pada Myungsoo yang diam saja kemudia menggelengkan kepalanya.

“sifat cemburunya benar-benar over” Batin Suzy.

xxx

Suzy terus melirik ke arah Myungsoo yang tengah menyetir dalam diam itu, dia tersenyum geli melihat wajah Myungsoo yang terus ditekuknya.

“kau tidak lelah Myungsoo?” Sahut Suzy, Myungsoo tak berniat menjawab namun alisnya berkerut pertanda dia tidak mengerti ucapan Suzy.

“wajahmu sejak tadi siang sampai malam ini terus kau tekuk…ketampananmu akan hilang Kim Myungsoo” Jelas Suzy, Myungsoo bukannya memperbaiki raut wajahnya malah semakin menekuknya.

“waeyo? kenapa terus ditekuk seperti itu eoh? kau kesal dengan apa?” Tanya Suzy mengusap lengan Myungsoo.

“aniyo, eobseo” Jawab Myungsoo acuh, Suzy menghela nafasnya pelan.

“kau benar-benar pencemburu” Gumam Suzy menggelengkan kepalanya, Myungsoo melirik Suzy sebentar lalu kembali menatap jalanan di depan.

“hari ini eommamu kembali ke London” Ucap Suzy, Myungsoo menginjak rem mendadak, membuat Suzy terhuyung kedepan. Untuk seatbelt melindunginya sehingga dia tidak terlempat ke depan. Dan untung saja jalanan yang mereka lewati terlihat sepi jadi tidak masalah jika Myungsoo berhenti mendadak seperti itu.

“Myungsoo! kali jangan berhenti mendadak seperti ini!” Pekik Suzy, dia sangat terkejut dengan mobil mereka yang tiba-tiba berhenti itu, Myungsoo menghela nafasnya lalu menoleh pada Suzy.

“mianhae, apa kau terluka?” Tanya Myungsoo dengan khawatir, wajah yang ditekuknya kini sudah hilang.

“aniyo, aku hanya terkejut. Lain kali jangan mengulanginya lagi Myungsoo, untung saja jalanan ini sepi” Ucap Suzy setelah menetralkan jantungnya yang berpacu akibat kejutan yang didapatkannya itu.

“arasseo, mianhe…” Myungsoo mengusap kepala Suzy lalu kembali menjalankan mobilnya.

“eommamu mengatakan ingin berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke London, dia mengatakan kau mungkin bisa membantu kakakmu untuk mengurus perusahaan yang dibangunnya di sini” Ucap Suzy setelah mobil mereka kembali berjalan dengan stabil. Myungsoo hanya diam tidak menanggapi ucapan Suzy.

“Myungsoo…kau ingin mampir ke rumahku? Aku akan membuatkanmu pasta…saat makan malam tadi kau tidak menghabiskan makananmu, aku khawatir kalau kau masih lapar” Ujar Suzy setelah beberapa lama mereka hanya diam saja.

“eoh…” Myungsoo Cuma bergumam pelan lalu membelokan mobilnya menuju apartemen Suzy.

xxx

Suzy tersenyum lebar melihat mata berbinar Myungsoo menatap pasta di hadapannya, tangannya sudah memegang sendok dan garpu bersiap melahapnya.

“sepertinya kau benar-benar lapar” Ucap Suzy, Myungsoo menganggukan kepalanya kemudian melahap makanannya.

“ini sudah kesekian kalinya…apa kau sengaja melakukannya Kim Myungsoo?” Myungsoo menatap Suzy yang berada didepannya dengan tatapan bingung.

“bersihkan sendiri wajahmu, kali ini aku tidak akan melakukannya lagi” Ucap Suzy lalu beranjak dari kursinya menuju ruang tv, Myungsoo mendesah pelan.

“aisshh aku gagal” Gerutunya lalu menyambar tisu dan menyeka noda saus di daerah bibirnya yang sengaja dia buat agar Suzy membersihkannya.

“heh…” Myungsoo mengusap perutnya yang kenyang lalu mejatuhkan tubuhnya di atas sofa tepat di samping Suzy.

“Suzy” Suzy hanya bergumam pelan tanpa mengalihkan pandangannya dari Myungsoo.

“Bae Suzy…Suzy…Suzy…” Myungsoo menekan-nekan lengan Suzy agar yeoja itu mau menoleh padanya.

“apa?” Tanya Suzy sedikit kesal karena acara nontonnya terganggu.

“kau tidak mau menjadi kekasihku?” Tanya Myungsoo dengan senyum lebarnya, Suzy menatap Myungsoo datar lalu menoleh ke depan.

“ah waeyo? bukannya kau menyukaiku? Aku juga menyukaimu…ayo kita berpacaran eoh” Ucap Myungsoo lagi, Suzy hanya diam tak membalas.

Alis Suzy bertautan saat mendengar helaan nafas berat dari namja di sampingnya, dia melirik Myungsoo dengan ekor matanya. Namja itu tengah menyandarkan kepalanya di sofa dan menutup matanya.

“apa kau sedang menghukumku Suzy?” Tanya Myungsoo dengan suara pelan, “kalau kau memang sedang menghukumku tolong hentikan sekarang…rasanya benar-benar tidak enak, aku menyesal karena sudah menyakitimu pernah…aku benar-benar menyesal Suzy-ya” Lanjutnya, Suzy meletakkan remote tv yang sedari tadi dipegangnya dan menghadap kesampin menatap Myungsoo dengan raut wajah khawatir.

“kau bilang kau tidak akan meninggalkanku, kau bilang akan selalu disampingku. Tapi saat aku sudah bisa membuka hatiku, saat aku sudah menyukaimu kau malah menghindar. Ada apa? kau sudah tidak menyukaiku? Apa kau akan meninggalkanku lagi? kalau begitu kenapa kau membuatku menyesal eoh? kenapa membuatku menyukaimu kalau akhirnya kau tidak menerimaku dan meninggalkanku?” Ucap Myungsoo dengan sangat lirih, Suzy menutup matanya yang sudah berkaca-kaca itu, apa dia sudah keterlaluan mengerjai Myungsoo?

“kau tau…ini alasannya mengapa aku tidak ingin membuka hatiku pada siapapun, ini alasanku selalu menolakmu saat itu. Yang aku takutkan benar-benar terjadi, kau berniat meninggalkanku Suzy-ya…”

Mata Myungsoo terbuka saat tubuh Suzy merengkunya di dalam pelukannya, dia bisa mendengar isak tangis Suzy tenggelam di dadanya.

“kenapa menangis?” Myungsoo menegakkan tubuhnya dan membalas pelukan Suzy, dia mengusap punggung yeoja itu agar tangisannya terhenti.

“mianhae, minahae Myungsoo-ya…jalmothaesseo, mianhae…” Lirih Suzy melingkarkan tangannya dipinggang Myungsoo dengan erat membuat namja itu menatapnya bingung.

“kau tidak salah Suzy-ya, akulah yang salah selama ini. Aku memang berhak mendapatkannya” Ucap Myungsoo, Suzy menggelengkan kepalanya kuat.

“ani, aku yang salah. Maaf karena sudah membuatmu berpikiran seperti itu, maaf membuatmu takut Myungsoo…” Suzy menghentikan isakannya lalu mengangkat wajahnya menatap Myungsoo.

“aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku akan selalu bersamamu…jangan pernah berpikiran seperti itu lagi. Kalaupun aku ingin melakukannya aku pasti tidak akan sanggup, jadi tidak perlu takut Myungsoo. Tidak perlu takut aku meninggalkanmu karena aku tidak akan pernah melakukannya” Ucap Suzy dengan yakin, Myungsoo menatap intens mata Suzy.

Perlahan namja itu mengulum senyumnya simpul, perlahan dia mendekatkan wajahnya dan mengecup hangat kening Suzy.

“aku tidak menyukaimu lagi Suzy” Ucap Myungsoo, Suzy tergelak dan menatap nanar Myungsoo.

“karena aku pikir aku mencintaimu” Lanjutnya, wajah Suzy terlihat merona usai saat Myungsoo mengucapkan kata cinta padanya itu. Suzy segera menarik leher Myungsoo dan memeluknya erat, betapa bahagianya dirinya mendapatkan pernyataan cinta dari namja yang sudah bertahun-tahun dia cintai.

“saranghae…” Bisik Myungsoo dibalik telinga Suzy, membuat darah Suzy berdesir hebat.

“nado nado nado…nado saranghae Myungsoo-ya” Ucap Suzy setengah memekik lalu mengeratkan pelukannya di leher namjanya.

TBC

Annyeong~ maaf autor baru nongol setelah dua hari menghilang ^^ rencana kemarin mau posting tapi gak bisa ngetik soalnya kerjaan dirumah menumpuk 😀

Kemarin banyak yang ngasih saran buat Ny. Han itu dibaliki ke London aja, yah mengikuti saran kalian author buat Ny. Han balik aja deh. Wkwk, ada juga yang sadis amat bilangnya dikasih kena kanker aja atau dijatuhin ke jurang. Aigoo, niat awal author emang sebenarnya mau buat Ny. Han kecelakaan dan meninggal, tapi setelah dipikir-pikir gak usah deh, nanti Wonho oppa sedih lagi 😉

Seperti biasa typo bertebaran karena tidak di check ulang, beritahu author jika menemukan typo yang fatal ne 🙂

Yeah, ada yang taukah? Hari ini itu ulang tahun author *gak ada yang nanya tuh* hahhaah, doain author biar nanti dapat tiket TLP nya EXO di jakarta yah, semoga ada yang berbaik hati memberikannya pada author secara cuma-cuma 😀 wkwk

Commentnya di tunggu ^^