[Part 17] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Shin Wonho, Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung

Genre : Romance, Sad (?)

Rating : PG-18

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 17

Pik~

Yeoja itu memijit pelipisnya dengan kesal setelah menekan tombol off yang berada di remote tv yang baru saja dia letakkan di atas meja kerjanya. Haera, selaku asisten dari yeoja itu meletakkan segelas air mineral dengan beberapa tambahan es batu di dalamnya guna untuk mendinginkan kepalanya.

“beraninya mereka melakukan ini” Desisnya lalu meneguk air dinginnya dengan kilatan kemarahan. Setelah menyentakkan gelasnya di atas meja yeoja itu segera meraih handphonennya dan mendial nomor seseorang.

“temui aku sekarang juga!” Belum sempat sapaan selesai didengarnya dari seberang yeoja itu langsung memekik keras.

“…”

 

“aku tidak peduli! Temui aku di cafe dekat kantorku!”

“…” Yeoja itu memutar bola matanya mendengar sebuah kalimat yang terdengar seperti sebuah alasan untuk tidak menemuinya.

“kalian datang menemuiku atau aku akan membuat onar di kantormu! Tentukan pilihanmu, keuno!” Dengan penuh emosi yeoja itu memutuskan sambungan teleponnya dan mendengus sebal.

“timjangnim, jurnalnya…” Haera yang sedari tadi hanya diam memperhatikan atasannya itu marah-marah tak jelas berusaha memberanikan diri untuk memberikan beberapa jurnal kepada Soojung untuk di edit.

“aku akan keluar sebentar. Kau bisa mengatasinya untukku” Ucap Soojung menyela Haera kemudian bangkit dan menyambar tasnya segera keluar dari ruangannya itu.

xxx

Mata tajam yeoja itu terus saja bergantian memandangi dua orang yang tengah duduk di hadapannya kini, sang yeoja menyenggol lengan namjanya meminta untuk mengangkat suaranya sementara sang namja hanya merengutkan wajahnya tak berani berbicara.

“sekarang jelaskan padaku Jung Jinyoung!” Ucap Soojung dengan nada tegas, tangannya sudah terlipat di depan dada dan memberikan tatapan intimidasi kepada kakaknya dan tentu saja kekasih kakaknya itu.

“i..itu…mianhae Soojung-ah…oppa…”

“sejak kapan kau menjadi gagap seperti ini eoh? bicaralah dengan jelas! Apa maksud berita itu?” Sela Soojung sudah tidak sabaran, tadi saat menonton berita di tv dia tidak sengaja mendengar pemberitaan mengenai masalah kelanjutan hubungan dari kedua orang dihadapannya ini.

“apa yang diberitakan itu benar?” Tanya Soojung lagi, perlahan Jinyoung menganggukan kepalanya pelan. Soojung berdecak lalu menyandarkan punggungnya di kursi.

“kalian sudah merencanakan pernikahan tanpa memberitahunya padaku?”

“bu…bukan begitu Soojung-ah, kau tau akhir-akhir ini kau sangat sulit untuk dihubungi jadi oppa tidak sempat memberitahumu. Orang tua Jiyeon juga sudah bertemu dengan appa dan eomma” Mata Soojung membelalak mendengar ucapan kakaknya.

“appa dan eomma sudah bertemu dengan orang tuanya? Dan itu juga aku tidak tau?” Pekik Soojung, yeoja itu menarik nafasnya kasar dan menatap tajam Jiyeon.

“neo! Kenapa tak memberitahuku eoh? kau bisa saja datang kekantorku untuk memberitahu rencana kalian!” Tanya Soojung beralih pada Jiyeon, yeoja itu menghela nafasnya.

“mianhae Soojung-ah, kami berdua benar-benar tidak bermaksud untuk menutupinya darimu. Tapi kami benar-benar tidak sempat memberitahumu, setelah kemarin kedua orang tua kita bertemu aku sudah berencana untuk memberitahumu tapi kau sudah mengetahuinya lebih dulu” Jelas Jiyeon, sementara Jinyoung menatap Soojung penuh penyesalan membuat yeoja itu memutar bola matanya kesal.

“eisshh, tapi tetap saja! seharusnya aku juga ada dalam pertemuan keluarga! Apa kalian sebegitu ngebetnya ingin menikah eoh? ckck” Decak Soojung dengan menekuk wajahnya, seketika Jiyeon dan Jinyoung mengulum senyumnya.

“kau juga akan ikut dalam pertemuan selanjutnya, pertemuan kemarin hanyalah perkenalan kedua orang tua kita. Selanjutnya baru pertemuan secara resmi membicarakan pernikahan, kau bisa ikut” Sahut Jinyoung, saat ini dia tau bahwa adiknya sudah tidak marah lagi. Sangat terlihat dari raut wajahnya yang menggemaskan itu.

“kita akan pergi bersama Soojung-ah, jangan kesal lagi eoh” Ucap Jiyeon.

“arasseo, arasseo, padahal aku berharap eomma dan appa menolakmu” Desis Soojung melemparkan tatapan tak sukanya pada Jiyeon.

“ya! doamu itu!” Pekik Jinyoung, namun sedetik kemudian mereka bertiga tertawa bersama.

“amutdeun chukkae, akhirnya kalian menikah juga, aku sudah tak sabar menggendong keponakanku” Ucap Soojung, seketika wajah Jiyeon bersemu merah.

“kenapa membicarakan keponakan? Itu memalukan Jung Soojung” Sahut Jinyoung yang tak kalah malunya, Soojung hanya terkekeh melihat pasangan di hadapannya ini.

xxx

Senyum manis yang biasa terlampir di wajah namja itu kini menghilang berganti dengan wajah tegang dan gugup. Dia berdiri di depan sebuah pintu rumah berwarna putih gading dan menunggu pintu tersebut terbuka.

“oppa, kau gugup eoh?” Suzy menoleh ke samping dan menatap Wonho yang hanya diam memandang lurus pintu di hadapannya.

“se…sedikit” Ucapnya.

“geokjongma, omonim orang yang baik” Sahut Suzy dengan lembut, tak lama kemudian bunyi pintu yang terbuka membuat Suzy mengalihkan pandangannya ke depan.

“omo! Suzy? kenapa tidak bilang mau datang nak?” Ny. Kim sedikit terkejut melihat kehadiran Suzy di depan rumahnya siang itu, dan Suzy tidak sendiri.

“aku menemaninya ke sini. Dia mengatakan ingin mengunjungimu” Ucap Suzy mengait lengan Wonho, Ny. Kim tersenyum menatap Wonho sementara Wonho melemparkan senyum kikuknya.

“a..an…annyeonghaseyo ahjumma” Sapa Wonho kaku, Ny. Kim tersenyum lalu menepuk lengan Wonho.

“jangan memanggilku seperti itu, panggil aku eomma…kau kakaknya Myungsoo anak suamiku jadi kau harus memanggilku eomma juga” Ucapnya dengan santai, Suzy tersenyum lebar lalu melirik pada Wonho.

“rilekslah oppa, omonim tidak akan memakanmu” Seru Suzy membuat Wonho tersenyum kecil.

“ah masuklah ke dalam, appamu belum pulang jadi aku sendirian di rumah. untung kalian datang” Ucap Ny. Kim. Suzy melenggakan kakinya masuk ke dalam rumah seperti rumahnya sendiri sementara Wonho masuk dengan sedikit sungkan.

“ini rumahmu juga Wonho-ya, tidak usah sungkan seperti itu” Sahut ny. Kim melihat Wonho, “kalian duduklah omonim akan membuatkan minum dulu” Lanjutnya.

“oppa otthae?” Tanya Suzy saat mereka duduk berdua di sofa selagi menunggu Ny. Kim membuat minuman.

“dia ramah” Jawab Wonho, “dia juga bersahabat” Lanjutnya dengan senyum lebarnya.

“keutchi? Sudah kubilang omonim itu orang yang baik”

“kau benar, pantas saja Myungsoo terlihat baik-baik saja. Ternyata dia dirawat dengan yeoja sebaik dia” Gumam Wonho, Suzy tersenyum kecil.

“kau juga bisa menganggapnya sebagai ibumu. Myungsoo dan ahbeoji akan sangat senang kalau kalian berdua bisa akrab” Ucap Suzy, Wonho menganggukan kepalanya.

“aku akan mencobanya”

xxx

Myungsoo mendengus kesal membaca balasan pesan dari yeojanya yang mengatakan bahwa dia di rumahnya bersama hyungnya membuatnya menekuk wajahnya dengan kesal. Kalau saja dia sedang tidak bekerja sekarang ini dia pasti akan langsung melesat ke sana. Sayangnya, dia sedang bekerja.

“Myungsoo-ssi, kita bisa memulainya lagi. Modelnya sudah berganti pakaian” Dan sahutan dari salah satu staff itu membuat imajinasi Myungsoo melesat ke rumahnya itu menghilang seketika dan mendongak menatap staff tersebut.

“ah geure, nyalakan lightingnya” Seru Myungsoo beranjak dari kursinya dan meraih kameranya bergegas untuk kembali bekerja.

“awas saja kau Bae Suzy” Geram Myungsoo dengan kesal sebelum dia membidik pose modelnya di depan.

xxx

“mwo? Menikah?” Suzy membulatkan matanya tak percaya, Soojung di depannya menganggukan kepalanya malas.

“dan mereka tidak memberitahuku kalau sudah mulai menyiapkannya, maka dariitu aku menginap di sini lagi ne, aku sedang kesal dengan oppa” Ucap Soojung merajuk, Suzy menganggukan kepalanya.

“kapanpun kau bisa menginap di sini Soojung-ah, ini tempatmu juga. Tapi, kenapa tiba-tiba begini? Aku saja tidak mendengar beritanya” Ucap Suzy.

“molla, mereka sudah tidak tahan ingin menikah mungkin. Ah biarlah, lebih bagus kalau mereka menikah dan segera menjauh dari kehidupanku”

“eeyy, kau bilang begitu sekalinya oppamu dan Jiyeon pergi jauh baru kau menyesal” Ucap Suzy mencolek lengan Soojung.

“molla molla…jangan membahas mereka lagi, hari ini moodku jelek karena mereka”

“geure? jadi kita mau membahas apa? malam ini masih panjang…” Suzy bergumam pelan mengusap dagunya, dilihatnya Soojung mengangkat bahunya tak tau seulas senyum kini terukir di bibirnya, “bagaimana kalau membahas tentangmu dan Wonho oppa?” Lanjut Suzy, Soojung langsung menoleh pada Suzy dan menatapnya tajam.

“naega? Namja itu? aissh, shireo! Cari pembahasan yang lain” Tolak Soojung dengan tegas.

“waeyo? aku selalu bertanya-tanya, mengapa kau kesal begini dengan Wonho oppa? bukannya saat awal-awal kau terlihat menyukainya? Dia namja yang baik-baik Soojung” Soojung mendengus kesal.

“bagaimana aku mau tidak kesal? 3 kali Suzy, eisshh dia bahkan harus diberitahu dulu baru bisa mengingatku…ckck”

“kan kau sudah tau alasannya, daya ingatnya lemah jadi wajar kalau dia tidak mengingatmu apalagi terbilang pertemuan kalian cukup singkat”

“tapi dia tetap saja menyebalkan Suzy”

“menyebalkan apanya? Setiap bertemu denganmu aku selalu melihatnya berusaha untuk bersikap baik padamu, bukannya terbalik? Kaulah yang menyebalkan Soojung, selalu mendengus sebal dan berbicara ketus padanya”

“ya ya! sahabatmu itu siapa? aku atau dia? Kenapa kau malah menjelekkanku sih”

“aku tidak menjelekkanmu, tapi aku hanya mengatakan yang sebenarnya”

“ah sudahlah, jangan membicarakannya. Aku membencinya” Ucap Soojung menekuk wajahnya lalu meminum minuman soda kaleng di depannya.

“hati-hati Soojung…” Soojung meneguk minumannya lalu menoleh pada Suzy, “benci dan cinta itu bedanya setipis lapisan benang, kau mungkin saja mengatakan membencinya tapi sebenarnya kau mencintainya” Lanjut Suzy.

“mencintainya? Ya! kau itu sudah mengantuk eoh? tidurlah sana…bicaramu jadi kemana-mana”

“aku masih sadar Soojung-ah. Kita lihat nanti saja, sekarang mungkin kau memang benar-benar membencinya tapi suatu saat nanti bisa saja dari rasa benci itu muncul benih-benih cin…awww!” Suzy memekik tiba-tiba saat Soojung langsung menjitak kepalanya dengan remot tv.

“berhenti berbicara yang tidak-tidak, eisshh kau itu sejak resmi pacaran dengan Myungsoo yang kau ucapkan selalu saja cinta cinta cinta” Dumel Soojung mengerucutkan bibirnya, Suzy menekuk wajahnya sembari mengusap kepalanya.

“eish, tapi jangan pake acara memukul juga. Appo!” Gerutu Suzy kesal.

xxx

Suzy menghembuskan nafasnya berat, dia menatap yeoja di sampingnya tengah membaca jadwal schedule untuknya.

“eonni, kenapa kau menerima pemotretan di sini?” Tanya Suzy, Yoojin menghentikan kegiatannya lalu menoleh pada Suzy.

“waeyo? bukankah lebih bagus? Ketua tim editornya sahabatmu,fotografernya kekasihmu. Itu akan lebih memudahkan pekerjaanmu” Ucap Yoojin tanpa dosa, Suzy mendengus kesal lalu menatap gedung di depannya yang bertuliskan Style Magazine di atas gedungnya.

“apanya yang memudahkan, yang ada semakin kacau” Dengus Suzy.

“sudahlah jangan mengomel terus, ayo kita masuk. Myungsoo pasti sudah menunggu di dalam, kita terlambat 10 menit” Ucap Yoojin menarik Suzy untuk masuk ke dalam gedung.

Suzy berjalan di belakang Yoojin dengan sesekali menggerutu kecil, Yoojin berdecak saat mendengar gerutuan Suzy yang tak jelas itu. Mereka berdua kini sudah berada di depan pintu studio bersiap untuk masuk.

“semuanya sudah ada di sini” Ucap Yoojin melihat beberapa staff sudah bersiap ditempatnya.

“annyeonghaseyo, maaf atas keterlambatan kami” Seru Yoojin, beberapa staff yang sedang lenggang menoleh padanya lalu membalas membungkuk, Suzy ikut membungkuk memberi salam kepada para staff.

“eishh, namja itu benar-benar tidak sopan” Desis Suzy melihat Myungsoo hanya duduk memperhatikan kameranya seakan tidak peduli dengan seruan Yoojin tadi.

“kau bisa membawa modelmu untuk berganti pakaian dan kita mulai pemotretannya” Seru Myungsoo dari tempatnya tanpa sekalipun menoleh ke arah dua yeoja itu, Yoojin tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“kajja…sepertinya namja itu sedang dalam mood buruk” Bisik Yoojin lalu menarik Suzy untuk menuju ke wardrobe.

“eonni, apa dia tidak tau modelnya hari ini siapa?” Tanya Suzy, Yoojin menganggukan kepalanya mengiyakan. Suzy memutar bola matanya, pantas saja namja itu bersikap seperti itu, ternyata dia tidak tau kehadirannya.

“geure? aku rasa dia akan sangat terkejut kalau melihatku” Ucap Suzy tersenyum miring.

xxx

“Juri-ya, apa modelnya sudah siap?” Sahut Myungsoo setelah selesai menyetel kameranya.

“belum Myungsoo-ssi, dia masih berpakaian” Jawab Juri asisten Myungsoo

“aissh, memangnya model itu sesibuk apa eoh sampai-sampai telat di hari pertamanya. Apa kalian memanggil model papan atas yang tidak punya waktu eoh?” Tanya Myungsoo pada beberapa staff di sana. Mereka tak ada yang berniat menjawab pertanyaan Myungsoo, karena tau sepertinya namja itu sedang dalam keadaan yang buruk pagi ini.

“menyuruhku menunggu 10 menit dari waktu yang dijanjikan, dan sekarang? Aku harus menunggu lagi! eishh, apa Soojung tidak salah pilih model eoh? siapa modelnya?” Tanya Myungsoo lagi dengan nada kesal, hari ini dia benar-benar merasa kesal. Pasalnya dia tidak bisa menemui Suzy karena yeoja itu pagi-pagi sekali sudah berangkat ke kantornya dan dia juga tidak bisa menyusul Suzy ke kantornya karena pemotretan ini.

“naya Kim Myungsoo!” Raut wajah Myungsoo berubah seketika mendengar sahutan itu, dia membalikan badannya dan membulatkan matanya seketika mendapati Suzy berdiri di belakangnya dengan tangan yang terlipat di depan dada dan menatapnya angkuh.

“Su…Suzy?” Suzy mendengus melihat keterkejutan Myungsoo itu, setelah mengatai hal-hal jelek tentang dirinya di depan staff Myungsoo masih berani menatap Suzy.

“jwesonghamnida Myungsoo-ssi, aku bukan model papan atas seperti dugaanmu. Aku hanya model biasa, dan masalah terlambat 10 menit aku rasa bukan masalah yang cukup besar sehingga membuatmu jadi kesal seperti ini” Sahut Suzy, Myungsoo menelan salivanya sepertinya tadi dia sudah salah bicara.

“Suzy-ya, kenapa tak bilang kalau kau yang jadi modelnya eoh?” Myungsoo tersenyum lebar lalu berniat untuk mengelus lengan Suzy namun yeoja itu menepisnya, para staff hanya mengangakan mulutnya melihat sifat fotografer mereka yang dingin itu berubah drastis.

“bukankah kita sudah telat? Kenapa tidak memulainya saja?” Seru Suzy lalu berjalan menuju tempatnya, Myungsoo menekuk wajahnya lalu meraih kameranya.

xxx

Setelah beberapa jam, Suzy duduk di depan meja rias guna untuk mengistirahatkan dirinya. Dia punya waktu 30 menit untuk istirahat dan kemudian melanjutkan pemotretan lagi.

Mata Suzy memicing lalu mendengus sebal melihat pantulan seorang namja yang baru saja masuk ke dalam wardrobe dan menghampirinya dengan senyumnya yang lebar.

“kau lelah?” Tanya Myungsoo berdiri di belakang Suzy, yeoja itu hanya mendelik tidak menjawab pertanyaan namjanya.

“eish, Suzy-ya…tadi itu aku sedang dalam mood buruk makanya berkata seperti itu, aku tidak tau kalau kau yang jadi modelnya. Jangan marah eoh?” Ucap Myungsoo, dia meraih pundak Suzy dan memijatnya di sana mencoba untuk membuat Suzy rileks.

“aku akan memijatmu biar kau tidak lelah, tadi kita melakukan banyak pose” Ucap Myungsoo, Suzy hanya diam, tidak menerima juga tidak menolak perlakuan Myungsoo.

“masih tidak ingin berbicara padaku hum?” Myungsoo menunduk dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Suzy lalu menatap yeoja itu dari cermin.

“hey, apa aku harus menciummu agar kau berbicara padaku?” Tanya Myungsoo lagi namja itu menolehkan kepalanya dan menatap yeojanya dari samping.

“kau benar-benar ingin kucium eoh?” Goda Myungsoo lagi sembari mendekatkan wajahnya, Suzy hanya diam. Dalam hati yeoja itu merutuk karena kini tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun, Myungsoo terlalu dekat dengannya.

“Suzy ka…omo! jwesonghamnida” Myungsoo seketika menegakkan badannya dan berbalik melihat salah satu staffnya yang terlihat terkejut melihat mereka berdua.

“ah aniyo…bicaralah” Ucap Myungsoo dengan sedikit kikuk lalu keluar dari ruangan itu, sekilas Suzy tersenyum geli melihat tingkah Myungsoo. Dia kemudian beralih pada staff yang tadi memanggilnya.

“ada apa eonni?”

“aku hanya ingin mengatakan kau sudah bisa mengganti pakaianmu, 15 menit lagi kita akan mulai” Ucap yeoja itu sedikit tak enak.

“geure, arasseo eonni” Jawab Suzy, yeoja itu masih belum beranjak dari tempatnya dan menatap Suzy.

“ada apa lagi?”

“itu..tadi, um…jwesonghaeyo, aku tidak bermaksud mengganggu kalian” Ucapnya dengan nada tidak enak, Suzy tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya.

“aniyo eonni, kau malah menyelamatkanku. Kau tidak melihatnya? Dia berusaha merayuku” Ucap Suzy, yeoja itu terlihat percaya dan membulatkan matanya.

“Myungsoo merayumu? Maldo andwae…”

“tapi kenyataannya seperti itu, aku berganti baju dulu eonni” Jawab Suzy tersenyum lebar lalu berlenggang menuju ke kamar pas meninggalkan staff itu dengan wajah terkejutnya.

xxx

Pagi itu Myungsoo datang dengan sedikit terlambat, biasanya dia lebih dulu datang dibandingkan staff-staff lain tapi pagi ini semua staff sudah terkumpul barulah dia datang.

“eoh kalian tepat waktu ne” Sahut Myungsoo melempar senyumnya, para staff itu tersenyum kikuk lalu terlihat berbisik-bisik pelan membuat Myungsoo mengernyitkan dahinya.

“apa modelnya sudah datang?” Tanya Myungsoo pada asistennya.

“belum Myungsoo-ssi, jadwal hari ini memang satu jam lebih lama dari kemarin” Jelas Juri, Myungsoo menganggukan kepalanya mengerti lalu sibuk dengan kameranya.

“ya, apa itu benar? Fotografer kita mencoba merayu modelnya?” Bisik salah satu staff di ujung studio.

“molla, aku mendengarnya juga seperti itu”

“eyy, Myungsoo pasti tidak seperti itu. Itu hanya berita burung, sudah berapa lama kalian bekerja dengannya”

“kau benar juga sih, selama ini dia selalu terlihat profesional meskipun dengan model yang paling cantik. Tapi kabar ini aku dengar sendiri dari Chaerim, katanya Suzy sendiri yang mengatakan bahwa Myungsoo mencoba untuk merayunya” Jelas salah satu dari mereka, terlihat mereka memasang wajah berpikirnya.

“ya! kalian di sini itu untuk bekerja bukannya menggosip. Cepat ke tempat kalian masing-masing!” Keempat staff itu tersentak kaget mendengar pekikan dari Juri, asisten Myungsoo. Meskipun yeoja tapi pekikannya cukup melengking membuat para staff itu berlari terbirit-birit menghindar.

“eishh, menggosipkan orang sembarangan. Mana mungkin Myungsoo merayu model semacam itu” Gerutu Juri lalu kembali ke meja komputer.

xxx

Click~

Click~

“sekarang kalian bisa makan siang, waktunya hanya satu jam” Sahut Myungsoo setelah menyelesaikan foto terakhirnya, beberapa staff setengah memekik karena Myungsoo menunda jam makan mereka selama 30 menit.

“huh, perutku sudah keroncongan eonni” Dengus Suzy saat Yoojin menghampirinya, “kajja, aku membawakan bekal untukmu” Ucap Yoojin menarik Suzy untuk duduk di sofa dan memberinya makanan.

“untukku mana noona?” Myungsoo yang tiba-tiba datang langsung duduk di samping Suzy dan mencomot tomat apel yang berada di tempat bekal milik Suzy.

“aishh, itu milikku”

“aku hanya membawa untuk Suzy, dia sedang mengatur pola makannya jadi tidak bisa makan sembarangan, kau bisa membelinya di cafetaria” Ucap Yoojin memberikan garpu pada Suzy.

“eyy, aku juga sedang menjaga pola makanku”

“cih, kau jangan ikut-ikutan…eonni, kau bisa pergi makan siang di cafetaria” Decak Suzy, lalu beralih pada yoojin.

“tapi kau makan di sini sendiri?”

“nan gwen…”

“aku akan menemaninya, kau bisa pergi” Sela Myungsoo tersenyum lebar, Yoojin memutar bola matanya mengerti ucapan Myungsoo yang ingin berduaan dengan Suzy lalu meninggalkan ruangan itu.

Suzy hanya diam memakan saladnya sembari mengangguk-anggukan kepalanya, Myungsoo memperhatikan wajah Suzy kemudian mendesis, yeoja itu tidak menghiraukannya.

“Suzy apa itu enak?” Tanya Myungsoo, Suzy tak menjawab namun menganggukan kepalanya.

“aku minta ne…” Suzy menoleh lalu menggelengkan kepalanya.

“mwoya, apa kau sedang mogok bicara? Kenapa tidak bersuara? Aku minta ne…” Ucap Myungsoo lagi menarik garpu yang ada di tangan Suzy dan menyuapkannya di mulutnya.

“eoh, mashitta”

“kau beli makanan sendiri saja Myungsoo. Aku tidak akan kenyang kalau harus berbagi denganmu”

“Suzy…apa kau masih marah padaku eoh?” Myungsoo menarik lengan Suzy agar yeoja itu menoleh padanya.

“aniyo..”

“gothjimal, kalau kau tidak marah kenapa pagi tadi kau tidak menungguku dan berangkat bersama?”

“Yoojin eonni sudah menjemputku jadi aku berangkat lebih dulu”

“kau masih marah kan? aku kan sudah meminta maaf, maafkan aku ne” Suzy memutar bola matanya lalu melirik Myungsoo.

“aku tidak marah Myungsoo” Ucapnya dengan sedikit ketus, Myungsoo tersenyum kecil lalu menggeser tubuhnya mendekati Suzy.

“apa kau ingin melanjutkan yang kemarin sayang?” Tanya Myungsoo, Suzy menelan bulat-bulat tomat apel yang baru saja masuk ke dalam mulutnya lalu menggeser badannya menjauh.

“aigoo, kalau kau ingin kucium bilang saja. Tidak usah berpura-pura merajuk seperti ini” Ucap Myungsoo menggeser lagi untuk mendekat.

“Myung…Myungsoo…jangan dekat-dekat, nanti ada yang liat” Ucap Suzy dengan sangat pelan mendorong Myungsoo kesamping, namun namja itu menahan dirinya agar tidak bergerak.

“tidak ada orang disini cantik, aku bisa menciummu…” Goda Myungsoo, Suzy menggelengkan kepalanya.

“ayolah, sudah dua hari kita tidak bertemu dan berduaan seperti ini. Apa kau tidak merindukanku eoh?”

“Myungsoo…hajima”

“aku merindukanmu, jadi biarkan aku menciummu ne…” Myungsoo mendekatkan wajahnya dan segera mengecup pipi Suzy, yeoja itu menutup wajahnya dengan terkejut.

“hajima, bagaimana kalau ada yang masuk?” Tolak Suzy lagi.

“sudah kukatakan tidak ada orang Suzy” Myungsoo menarik dagu Suzy untuk menghadap ke arahnya lalu dia tersenyum lebar.

“aku merindukanmu” Ucapnya sebelum menempelkan bibir tipisnya di atas bibir Suzy, walaupun ini adalah ciuman mereka yang sudah kesekian kali tapi Suzy masih berjengkit kaget saat Myungsoo menggerakan bibirnya dan menyapunya dengan lembut, namun dia tetap membalasnya meskipun masih dilanda keterkejutan.

Merasa kesusahan dengan posisinya Suzy langsung bergeser mendekat dan menghadapkan badannya kepada Myungsoo agar namja itu bisa dengan mudah menciumnya, kedua tangannya pun sudah memeluk penuh leher Myungsoo, sementara tangan Myungsoo yang bebas menarik pinggang yeojanya untuk semakin mendekat.

Sekian menit mereka saling bertautan, Suzy akhirnya menepuk pundak Myungsoo menandakan bahwa dirinya sudah kehabisan nafas. Seakan tahu Myungsoo segera melepaskan tautan mereka dan mengatur nafasnya dengan tenang.

“otthae? Sudah tak marah lagi?” Tanya Myungsoo, Suzy tersenyum malu lalu menyembunyikan wajahnya di dada Myungsoo.

“lain kali jangan menciumku di tempat terbuka seperti ini” Ucap Suzy, Myungsoo mengangkup pundak Suzy dan memeluknya erat.

“waeyo? disini tidak ada orang”

“aku malu pabo!” Myungsoo terkekeh pelan mencium puncak kepala Suzy.

“kau mau malu dengan siapa juga? Hanya ada aku disini, lagipula kalau ada yang melihat itu tidak masalah. Berciuman itu wajar untuk sepasang kekasih” Suzy semakin membenamkan wajahnya dan memukul dada Myungsoo karena malu atas ucapan namjanya.

“memalukan!” Pekik Suzy tertahan membuat Myungsoo meledakkan tawanya seketika.

xxx

“bagaimana pekerjaanmu?” Suzy mengunyah makanannya dan menganggukan kepalanya.

“baik-baik saja, kenapa kau tidak pernah datang ke studio?” Tanya Suzy balik.

“pekerjaanku bukan hanya mengawasi pemotretan, kali ini cukup banyak jurnal yang harus ku review makanya seminggu ini aku tidak melihatmu” Ucap Soojung mengeluh, Suzy menepuk pundak Soojung.

“kau pasti lelah…himneseyo” Ucap Suzy menyemangati, Soojung tersenyum.

“kapan pemotretanya selesai?”

“molla, Yoojin eonni yang tau jadwalku…kau bisa tanyakan padanya” Ucap Suzy mengedikkan dagunya pada namja yang sedari tadi hanya fokus pada ramyunnya.

“aigoo, kekasihmu disampingmu dan kau sibuk dengan selingkuhanmu itu eoh? ckck dasar namja” Desis Soojung membuat Myungsoo mendongakkan wajahnya dengan kesal.

“siapa yang kau bilang selingkuhan? Aish, ini makanan pabo” Sahut Myungsoo, Suzy hanya terkekeh melihat raut wajah namjanya lalu menarik dua lembar tisu dan menyodorkan kepadanya.

“besihkan wajahmu itu” Ucap Suzy, Myungsoo menoleh padanya lalu tersenyum lebar.

“kau saja yang bersihkan chagiya” Ucapnya, Suzy dan Soojung sama-sama mendengus lalu yeoja itu melempar tisu di wajah Myungsoo.

“jangan mempermalukanku” Ucapnya lalu kembali keposisinya, Myungsoo hanya mendelik lalu membersihkan wajahnya sendiri.

“Myungsoo, pemotretan kalian kapan selesai?” Tanya Soojung.

“besok atau lusa…masih ada yang belum kelar” Jawab Myungsoo, Soojung menganggukan kepalanya mengerti.

“kau harus pastikan untuk menyelesaikannya dalam 4 hari ke depan, karena kau akan ada kerjaan baru lagi”

“apa itu?” Tanya Myungsoo, Soojung hanya mengedikkan bahunya.

“liat nanti saja…” Ucapnya dengan acuh membuat Myungsoo menekuk wajahnya.

xxx

Semilir angin malam itu membuat sepasang kekasih yang tengah menikmati waktu mereka itu merasa enggan untuk beranjak dari tempat mereka duduk. Menatap bintang yang berkerlip dari bawah sini membuat suasana menjadi romantis, serta aliran air sungai han yang mengalir dengan damai membuat suasana tenang dan menyejukkan hati.

“sudah berapa lama kita duduk di sini?” Sahut Suzy memecah keheningan diantara keduanya, Myungsoo melihat jam yang ada di tangan kirinya.

“baru dua jam…aku masih ingin di sini” Ucapnya, Suzy tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di pundak Myungsoo.

“aku juga masih ingin di sini” Balasnya, Myungsoo memeluk setengah pinggang Suzy dan meletakkan pipinya di atas puncak kepala Suzy.

“Myungsoo…”

“hmm”

“eommamu…” Suzy menggantungkan ucapannya lalu menarik nafasnya dalam, “apa kau masih trauma dengan kejadian itu?” Tanya Suzy, sejanak hening tak ada jawaban dari bibir Myungsoo. Namja itu hanya menghembuskan nafasnya dengan teratur.

“molla, aku tidak tau apa aku masih bisa dikatakan trauma atau tidak di saat hatiku sudah tidak tertutup lagi dan menjadi milikmu” Sahut Myungsoo, rona merah di wajah Suzy tidak dapat tersembunyikan, yeoja itu tersenyum malu.

“tapi kau masih belum bisa bertemu dengan eommamu?” Tanya Suzy lagi, Myungsoo menarik pinggang Suzy untuk lebih mendekat dan memeluknya erat.

“saat bertemu dengannya, bayangan kejadian itu selalu muncul di depan mataku tanpa henti..itulah alasannya aku tidak bisa bertemu dengannya. Bukan karena aku membenci ataupun marah dengannya, aku tidak pernah merasa marah dan benci kepadanya sekalipun…hanya saja kejadian itu selalu menjadi penghalang untukku mendekat dengannya” Jelas Myungsoo, Suzy menghela nafasnya kemudian mengangkat wajahnya dan menatap Myungsoo.

“apa kau ingin bertemu dengan ibumu?” Myungsoo terdiam menatap balik mata Suzy, “Myungsoo, bagaimanapun juga dia adalah ibu kandungmu, dia yang melahirkanmu. Apapun alasannya kau harus bisa bertemu dengannya, kau bilang tidak marah dan benci kan? jadi tidak ada alasan untuk tidak menemuinya. Masalah kejadian itu, kau harus bisa melawannya. Jangan terus membuat kejadian itu menjadikanmu lemah, kau namja yang kuat Myungsoo” Suzy meletakkan tangannya dipipi Suzy dan menatapnya dengan dalam.

“kau mau bertemu dengannya kan?” Tanya Suzy ulang, Myungsoo menghela nafasnya lalu mengangguk sekali.

“asal kau disampingku, aku akan melakukannya” Ucap Myungsoo, Suzy tersenyum lalu mengecup singkat bibir Myungsoo.

“kau terlalu cepat Suzy” Ucap Myungsoo menyeringai, belum sempat Suzy menjawab namja itu sudah meraup bibir Suzy dan melumatnya dengan lembut, Suzy tersenyum dalam ciumannya dia mengusap pipi Myungsoo dengan sayang dan membalas ciuman hangat Myungsoo yang mampu menggetarkan hatinya.

xxx

“kita tidak bisa…deadline nya sudah sangat dekat”

“jadi apa yang harus kita lakukan? Mencari model yang cocok sangat sulit”

“aishh, kenapa juga model itu harus terjatuh saat dia sudah menandatangani kontrak kerja”

Wonho yang baru masuk ke dalam studio itu mengernyitkan alisnya melihat beberapa rekan kerjanya sedang menggerutu tak jelas.

“ada apa? kenapa kalian belum bersiap juga?” Tanya Wonho menghampiri mereka.

“Wonho-ssi…” Salah satu pria yang lebih tua dari Wonho berdiri dan terlihat gusar.

“model kita terjatuh dalam kamar mandi pagi ini, jadi dia tidak bisa melakukan pemotretan. Kakinya terkilir dan bengkak” Ucapnya, Wonho membulatkan matanya tak percaya. Bukannya deadline majalah mereka memburu? Bagaimana bisa modelnya tiba-tiba sakit begini.

“kami sedang berusaha untuk mencari model yang tepat, seperti katamu. Model yang memiliki tampang yang elegan dan angkuh itu cukup sulit untuk ditemukan” Ucap namja yang lainnya, Wonho mengetuk dahinya sembari berpikir.

“tidak perlu mencarinya” Sahut Wonho, rekan kerjanya itu terkejut dengan ucapan Wonho.

“wae..waeyo?”

“karena kupikir aku sudah mendapatkannya. Siapkan saja semuanya, aku akan kembali dalam waktu dua jam” Ucap Wonho tersenyum penuh arti lalu bergegas keluar dari studionya.

xxx

“selesai!” Ucap Soojung setelah menekan tombol enter di keybooardnya, yeoja itu merenggangkan tangannya. Hari ini jurnal beserta artikel sudah selesai dia edit dan siap cetak, tinggal menunggu susunan daftar isinya dari Haera.

“aku akan segera pulang dan langsung tidur seharian ini” Ucap Soojung menepuk pundaknya, bayangkan saja dia sudah bekerja seharian kemarin dan bermalam di ruangannya itu karena pekerjaannya yang sangat menumpuk.

Baru saja Soojung akan beranjak berdiri, sebuah ketukan membuatnya mengurungkan niatnya. Sepertinya dia kedatangan tamu, dia kemudian duduk kembali dan menyahut untuk mempersilahkan masuk.

“annyeong!” Wajah Soojung berubah datar mendapati sosok Wonho berdiri di ambang pintunya dengan senyumnya yang menyebalkan baginya itu.

“apa yang kau lakukan di sini?” Tanya Soojung ketus, Wonho terkikik lalu masuk ke dalam ruangan dan duduk di hadapan Soojung.

“umm, aku sedang ingin menawarkan pekerjaan” Ucap Wonho menimbang-nimbang sembari menatap sekeliling kantor Soojung, “ruanganmu tertata dengan baik” Tambahnya, Soojung mendengus sebal.

“jwesonghamnida, entah pekerjaan apa yang sedang kau bicarakan ini tapi aku sungguh tidak tertarik. Kau bisa berbicara pada asistenku, hari ini aku tidak bekerja” Ucap Soojung beranjak dari kursinya dan berjalan meninggalkan Wonho yang masih duduk di tempatnya.

Saat memegang kenop pintu, tangannya langsung di tahan dan seketika Wonho kini berada di hadapannya menghalangi pintu masuk.

“sayangnya kau tidak punya pilihan untuk menolak nona” Ucap Wonho tersenyum manis, Soojung mengerutkan keningnya lalu menatap Wonho tajam.

“mworagu? Tidak punya pilihan? Memangnya kau siapa eoh?”

“naega? Wonho, Shin Wonho…ah ani Kim Wonho” Ucap Wonho dengan enteng, Soojung mendengus sebal lalu menggeser tubuh Wonho yang menghalanginya.

“pikyeo! Aku tidak punya urusan dengan orang yang bernama Shin Wonho ataupun Kim Wonho atau apalah” Ucapnya dingin lalu membuka pintu setelah berhasil menggeser Wonho.

Namja itu tersenyum kecil melihat punggung Soojung yang menjauh, “gadis angkuh, susah sekali membuatmu lunak” Gumam Wonho lalu mengejar Soojung.

“tapi aku punya urusan dengan Jung Soojung” Ucap Wonho dan segera mengangkat tubuh Soojung untuk membawanya ke dalam mobil, yeoja itu berjengkit kaget dan meronta memukul punggung Wonho.

“ya ya! lepaskan aku! Ya! aku akan melaporkanmu ke polisi!” Pekik Soojung kesal dengan rambut yang menjuntai ke bawah, Wonho tidak memperdulikan rontaan Soojung, dia asyik membawa Soojung keluar dari lobi dengan santai tanpa memperdulikan tatapan para pekerja yang aneh.

xxx

“turunkan aku!” Pekik Soojung setelah berada di dalam mobil Wonho, dia merapikan rambutnya yang tadi berantakan akibat kelakuan bejat Wonho yang menggendongnya bak karung beras.

“andwae, kita belum sampai” Ucap Wonho masih fokus menyetir.

“kalau kau tidak berhenti aku akan membuka dan meloncat dari sini” Ancam Soojung memegang kenop untuk membuka mobilnya.

“buka saja…aku tidak masalah, tidak akan ada ruginya untukku” Sahut Wonho enteng, Soojung mendengus sebal ancamannya untuk Wonho tidak mempan.

“tidak berani eoh?” Soojung semakin menekuk wajahnya, dia tidak berniat membalas ucapan Wonho dan lebih memilih diam. Dia bisa pergi setelah mobil ini berhenti.

“nah begitu, kau jadi manis jika diam seperti ini” Ucap Wonho mengulurkan tangannya mengusap rambut Soojung yang masih agak berantakan itu, “maaf membuat rambutmu rusak” Lanjutnya lalu kembali fokus ke jalanan tanpa sadar di sampingnya Soojung sudah setengah mati menahan senyumnya untuk tidak keluar.

xxx

Soojung melipat tangannya di depan dada dan menatap tajam namja di depannya, “kau menyuruhku menjadi model pengganti? Kau gila!” Ucap Soojung tajam, Wonho menghela nafasnya pelan.

“sekali saja bantu aku ne. Kita harus segera melakukan pemotretan ini, tidak mungkin menunggu modelnya sampai sembuh”

“untuk apa aku membantumu? Dalam dunia bisnis kita bisa dibilang sebagai saingan kerja tuan” Sahut Soojung.

“aku akan mengabulkan permintaanmu kalau kau mau membantuku, apapun itu” Tawar Wonho, Soojung memutar bola matanya sembari berpikir.

“apapun?”

“eoh, apapun…yang penting tidak mengubah hukum alam” Jawab Wonho dengan pasti, Suzy tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“joha! Hanya sekali ini aku akan membantumu” Ucap Soojung lalu meninggalkan Wonho menuju wardrobe.

“ah masalah permintaan, aku sudah memilikinya” Sahut Soojung, Wonho menoleh dan menatap yeoja itu penuh tanya.

“mwonde?”

“jangan muncul di hadapanku lagi” Jawabnya lalu masuk ke dalam ruangan.

Wonho membulatkan matanya tidak percaya, “ya mana bisa permintaanmu seperti itu!” Pekik Wonho, tak ada sahutan dari dalam membuat Wonho menghela nafasnya berat.

“apa aku terlalu menyebalkan untuknya?” Gumam Wonho pelan dengan wajah sedihnya, dia kemudian berjalan menuju mejanya mencoba untuk mencerna permintaan Soojung itu.

xxx

Hari ini adalah hari terakhir pemotretan Suzy, dia berniat untuk menunggu Myungsoo dan pulang bersama. Dan disinilah dia duduk disofa sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan memperhatikan gerak gerik Myungsoo yang terlihat sibuk itu.

“Suzy, eonni sudah mau pulang, kau mau pulang bersama?” Tanya Yoojin, Suzy menoleh lalu tersenyum lebar.

“aku akan menunggu Myungsoo, eonni. Kau bisa pulang duluan” Ucapnya.

“ah geure. Kalau begitu eonni pulang ne, sampaikan salamku padanya aku tidak sempat berpamitan dia terlalu sibuk” Ucap Yoojin mengedikkan dagunya ke arah Myungsoo.

“arasseo eonni, josimhae” Setelah Yoojin pergi Suzy kembali memperhatikan Myungsoo.

Entah sudah berapa lama Suzy menunggu, namun sepertinya Myungsoo masih juga belum selesai dengan pekerjaannya, mata Suzy sedikit memicing saat melihat seorang yeoja kini berdiri di samping Myungsoo yang sedang duduk di depan komputer.

“mwoya geu yeoja…” Geram Suzy melihat beberapa kali yeoja itu tampak sengaja menyentuh tangan Myungsoo.

“mencoba merayu namjaku eoh” Ucapnya dengan angkuh lalu beranjak dari tempatnya, “kita lihat siapa bosnya disini” Lanjutnya lalu menghampiri mereka.

xxx

“Myungsoo-ssi, bukannya fotonya akan lebih menarik jika dipakaikan efek ini?” Tanya Juri sambil menunjuk salah satu efek di layar komputer, Myungsoo berpikir sebentar lalu menganggukan kepalanya.

“kau benar juga, terlihat lebih berkelas” Ucapnya lalu menggerakkan mousenya, Juri tersenyum kecil tangannya tanpa sengaja dia letakkan di atas punggung tangan Myungsoo yang bebas.

“eoh, waeyo Juri-ya?” Myungsoo menoleh dan menatap bingung tangan Juri.

“ah jweseonghamnida, aku tidak sadar tanganmu di bawah sini” Ucap Juri kikuk, Myungsoo tersenyum lalu kembali fokus ke komputer.

“Myungsoo…” Gerakan Myungsoo langsung terhenti, dia menoleh ke belakang melihat Suzy menatapnya dengan memelas.

“waeyo? ada apa dengan wajahmu eoh? appo?” Tanya Myungsoo panik lalu menghampiri Suzy, dia meletakkan punggung tangannya di dahi Suzy dan memeriksa wajah yeoja itu.

“ani, hanya tidak enak badan saja” Ucap Suzy, dalam hati dia sudah bersorak kegirangan melihat reaksi asisten Myungsoo yang sangat terkejut itu.

“kau ingin pulang?” Tanya Myungsoo lagi, Suzy mengangguk kecil.

“tapi kau belum selesai…gwenchana? aku bisa pulang sendiri” Ucap Suzy dengan nada lemah, Myungsoo menggelengkan kepalanya.

“gwenchana, asistenku bisa mengurusnya” Ucap Myungsoo lalu berbalik menatap Juri.

“Juri-ya, kau urus sisanya ne. Aku harus segera pulang, maafkan aku” Ucapnya lalu menyambar tas kameranya dan membimbing Suzy untuk keluar dari studio.

Melihat itu beberapa staff cukup tercengang, banyak pikiran yang berkecamuk di kepala mereka termasuk Juri.

“appo…” Myungsoo dengan sigap memegang pinggang Suzy saat tubuh yeoja itu limbung.

“gwenchana? Kau bisa berjalan?” Tanya Myungsoo khawatir, Suzy memeluk leher Myungsoo dan menggelengkan kepalanya.

“aku tidak yakin, kakiku sangat lemah” Ucapnya sekali melirik ke arah Juri yang masih memperhatikan mereka.

“omo!” seisi ruangan itu memekik terkejut melihat pemandangan di depannya, sang fotografer yang biasanya tak pernah terlihat dekat dengan yeoja manapun kini tengah menggendong seorang model cantik di lengannya.

“Myungsoo, orang-orang melihat kita, aku malu” Ucap Suzy membenamkan wajahnya di dada Myungsoo, namja itu menoleh dan tersenyum kikuk menatap para staff yang semua melihatinya.

“jwesonghamnida, aku harus pulang duluan…” Ucapnya berpamitan lalu meninggalkan studio, setelah pintu tertutup rapat, studio tersebut menjadi ricuh. Beberapa dari mereka bersorak karena dugaan bahwa fotografer mereka dan modelnya tengah menjalin hubungan, ada juga yang memekik tak percaya, dan lain sebagainya.

xxx

Setelah memasukan Suzy ke dalam mobil Myungsoo segera memutar balik menuju pintu kemudian lalu masuk ke dalam. Namja itu terlihat khawatir melihat keadaan Suzy.

“Suzy gwenchana?” Tanya Myungsoo menepuk pipi Suzy, yeoja itu tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya.

Myungsoo bernafas lega lalu menjalankan mobilnya, dalam perjalanan namja itu sesekali melirik Suzy yang tengah menutup matanya dengan rapat itu.

Saat terdengar bunyi pesan masuk, Suzy membuka matanya dan menegakkan badannya. Yeoja itu terkikik membaca balasan pesan dari Soojung, sebelumnya dia mengirim pesan ke Soojung dan menceritakan tentang kejadian saat distudio tadi dan dia tidak menyangka bahwa Soojung akan mengatakan bahwa asisten Myungsoo sejak dulu sudah berusaha merayunya namun Soojung selalu menggagalkan rencananya.

Myungsoo menginjak pedal remnya dan menoleh ke arah Suzy yang tertawa geli, alisnya bertautan lalu menatap Suzy dengan pandangan curiga. Sementara Suzy yang sadar bahwa tengah ditatap itu perlahan menolehkan kepalanya ke arah Myungsoo.

“mwohaneungeoya?” Ucap Myungsoo, yeoja itu tersenyum kikuk lalu menyimpan handphonenya.

“appo…” Ucapnya sambil memegang kepalanya.

“jangan menipuku, aku tau kau baik-baik saja” Desis Myungsoo, “kau tau tadi aku sedang berkeja, kenapa mengerjaiku seperti ini Suzy?” Tanya Myungsoo lagi. Suzy seketika menekuk wajahnya dengan kesal.

“siapa suruh yeoja itu menyentuhmu sembarangan” Ucap Suzy, Myungsoo menautkan alisnya bingung.

“nugu?”

“asistenmu, aisshh coba kau lihat wajahnya yang tersenyum genit itu. ingin sekali kucakar!” Dumel Suzy, Myungsoo tersenyum tipis lalu mengusap pipi yeojanya.

“kau sedang cemburu eoh?” Suzy mendesis lalu menoleh tajam pada Myungsoo.

“eoh waeyo? kau mau melarangku? Kau saja boleh cemburu kenapa aku tidak? Cemburuku ini wajar karena asistenmu mencoba merayumu, tidak seperti kau yang cemburu dengan kakakmu sendiri” Sembur Suzy dengan sekali tarikan nafas, setelahnya dia terengah-engah dan mengatur nafasnya dengan tenang.

Myungsoo mendengar bunyik klakson dari belakang membuatnya mau tidak mau menjalankan mobilnya kembali.

Setelah pengakuan cemburu itu, Suzy tidak lagi berbicara dan terus saja mengalihkan pandangannya dari Myungsoo, sementara Myungsoo sedari tadi sudah tersenyum geli mendengar alasan Suzy.

Saat mobil Myungsoo masuk ke dalam parkiran apartemen Suzy dan berhenti di sana, Suzy menghela nafasnya lega.

“gomawo, aku masuk dulu” Ucap Suzy melepas seatbeltnya, baru saja akan keluar Myungsoo menahan tangannya dan membalikkan badannya.

“kau belum memberikanku ciuman selamat malam” Ucap Myungsoo mengerucutkan bibirnya, Suzy hanya diam tak bergerak, dia masih cukup malu dengan ucapannya tadi.

“aissh, menyuruh mencium saja susahnya minta ampun” Desis Myungsoo lalu memajukan wajahnya dan mencium bibir Suzy.

“aku tidak akan pernah tertarik dengan asistenku, meskipun dia merayuku seperti apa. Jadi lain kali tidak perlu cemburu seperti itu eoh…kau lebih cantik darinya Suzy, dan aku mencintaimu” Ucap Myungsoo setelah melepaskan tautannya, Suzy tersenyum malu.

“jadi ciumanku?” Tagih Myungsoo, yeoja itu memukul dadanya pelan lalu menempelkan bibirnya di bibir Myungsoo, Myungsoo memejamkan matanya lalu menggerakkan bibirnya melumat bibir yeojanya.

Tanpa terasa ciuman yang hangat dan dalam itu sudah terjadi selama beberapa menit, Suzy dan Myungsoo terlihat masih enggan untuk melepaskan tautan mereka masing-masing.

Kriiing~ Kriiing~ Suzy langsung memundurkan wajahnya membuat Myungsoo menekuk kesal karena tiba-tiba ciumannya terlepas.

“handphonemu berbunyi…aku akan masuk” Ucap Suzy, Myungsoo menggerutu sebal lalu meraih handphonenya.

“Myungsoo…” Sebelum keluar dari mobil Suzy menyahuti Myungsoo lagi, namja itu mendongak menatap Suzy di depannya.

“wae?” Secepat kilat Suzy mengecup bibir Myungsoo lalu tersenyum lebar.

“jaljayo, hati-hati menyetirnya” Ucapnya lalu keluar dari mobil dan berlari terbirit-birit masuk ke dalam gedung apartemennya.

Sementara Myungsoo hanya tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu, “aigoo, pesan masuk ini mengganggu saja” Rutuk Myungsoo menatap tajam handphonenya yang mengganggu kegiatannya bersama Suzy tadi.

TBC

AAKKKKKHHH *teriak pake toa* makasih yah yang kemarin udah ucapin selamat ulang tahun ^^ author terharu banget :’) maaf karena ucapannya tidak bisa author balas satu-satu, balasnya di sini aja yah sekalian untuk semua. Makasih J doanya juga makasih yah, hehe… Amin Amin Amin O:)

Sepcial thanks juga buat saeng Putri a.k.a rizkyaputri97 udah buat FF untuk eonni, meskipun castnya Myungzy tapi pas bacanya jadi yang kepikiran Sehun 😀 karena saat itu mimpi eonni Sehun yang ngasih poppo >.< aahh jadi malu…hahaha

Back to story, author baru posting hari ini karena kemarin author ketiduran dari jam 9 malam dan bangunnya jam 10 pagi, jadi gak ada waktu buat ngetik 😀 haha.

FF ini udah mau END, next part atau dua part lagi END sepertinya. Udah kehabisan ide haha jadi lebih baik kalau di buat ENDing aja ceritanya hhaha 😀 lagipula udah happy happy juga 🙂

Commentnya ditunggu selalu ^^