[Part 19 END] As Love Is My Witness

As Love Is My Witness

Author : elship_L

Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy

Cast : Shin Wonho, Jung Jinyoung, Park Jiyeon, Jung Soojung

Genre : Romance, Sad (?)

Rating : PG-18

Type : Chapter

Sorry For Typo~

Part 19 END

“mommy!” Wonho dengan berlari kecil menghampiri yeoja paruh baya yang sudah menunggunya itu meninggalkan tiga orang dibelakangnya, tanpa menunggu dia segera memeluk tubuh yeoja itu menyalurkan kerinduannya setelah berpisah beberapa minggu.

“aigoo, tiba-tiba mengatakan sudah di jalan menuju rumah. kau mengejutkan eomma Wonho-ya” Ucap Ny. Han membalas pelukan Wonho.

Dari belakang Wonho, tepatnya beberapa langkah darinya Myungsoo hanya tersenyum kecut melihat Wonho dengan entengnya berlari memeluk eommanya, Suzy yang memperhatikan raut wajah Myungsoo ikutan tersenyum kecut dan mengelus punggung tangan namjanya.

“ah ya…eomma, lihatlah siapa yang datang” Seakan teringat Wonho segera melepas pelukannya dan menghela Ny. Han menuju ketiga orang yang datang bersamanya itu.

Terlihat Ny. Han sedikit terkejut, memang tadi dia hanya melihat kehadiran Wonho di sana tanpa melihat siapa yang datang menemaninya, setelah melihat wajah Myungsoo Ny. Han tersenyum lebar, dan berniat melangkah menghampiri anaknya.

“Myungsoo-ya…” Namun langkah Ny. Han terhenti saat melihat Myungsoo memundurkan badannya, Wonho hanya menatap sendu kepada Myungsoo itu.

“Myungsoo” Bisik Suzy mengamit lengan Myungsoo menguatkan Myungsoo, namun namja itu malah menatapnya seolah berkata-aku belum siap- Suzy menggelengkan kepalanya pelan.

“kau sudah berjanji padaku” Ucap Suzy pelan.

“gwenchana, eomma tau kau masih belum bisa mendekat dengan eomma. Eomma akan menunggu Myungsoo-ya” Sahut Ny. Han menatap anaknya dengan penuh rasa penyesalan, Suzy tersenyum kecil kemudian menghela Myungsoo menghampiri Ny. Han.

“ayolah, aku yakin kau bisa Myungsoo. aku akan di sampingmu” Ucap Suzy, dengan menghembuskan nafasnya Myungsoo melangkah bersama Suzy mendekati Ny. Han.

Seperti tayangan slow motion gerakan Myungsoo sangat pelan dan ragu-ragu, sementara di depannya Ny. Han sudah tersenyum bersiap menyambut anaknya itu.

“adeul…kemarilah” Ucap Ny. Han dengan lembut, Suzy mendorong pelan punggung Myungsoo hingga berdiri di tepat di depan Ny. Han dengan jarak selangkah saja.

“kau sudah tumbuh dewasa anakku” Ucap Ny. Han kemudian menarik Myungsoo ke dalam pelukannya, awalnya Myungsoo sempat menegang diselimuti rasa takut saat tiba-tiba saja tubuh itu memeluknya, namun perlahan matanya terpejam merasakan betapa hangatnya dirinya sekarang.

“bogoshipeo Myungsoo-ya, jeongmal…mianhae, mianhae…maafkan eommamu yang jahat ini…eomma sudah membuatmu menderita, mianhae” Ucap Ny. Han dengan sangat tulus, Myungsoo dapat merasakannya. Dia merasakan bahu yeoja yang memeluknya itu bergetar kecil, dengan sangat ragu tangan Myungsoo naik ke atas dan melingkar di punggung eommanya.

“eom…ma…” Lirih Myungsoo dengan sangat pelan, Ny. Han, Suzy, Wonho serta Soojung tersenyum lega mendengar lirihan Myungsoo yang pelan itu.

“ne, ini eomma nak…maafkan eomma” Ucap Ny. Han mengusap punggung Myungsoo dengan sayang, tanpa sadar seberkas cairan bening terjun dari mata tajam Myungsoo, namja itu memejamkan matanya mencoba menyalurkan kerinduannya yang sungguh membuncah itu.

“eomma…eomma…” Lirih Myungsoo lagi, Wonho tersenyum kecil dia melangkah mendekat kemudian mengacak rambut adiknya yang masih berada di dalam pelukan eommanya.

“kau sudah dewasa adik kecil” Ucapnya dengan bangga.

xxx

Suzy terus tersenyum menatap namja di hadapannya ini, mereka kini sedang berada di ruang makan rumah Ny. Han. Myungsoo sedari tadi terus menoleh ke samping dan menatap wajah eommanya tanpa rasa bosan.

“ya! jangan menatap eomma terus, wajahnya akan terkikis nanti” Seru Wonho, Myungsoo menoleh padanya kemudian mendelik.

“biarkan saja adikmu Wonho-ya, eomma tidak merasa risih” Sahut Ny. Han mengelus punggung Myungsoo.

“kau dengar itu hyung? Weekk” Ucap Myungsoo menatap Wonho penuh kemenangan lalu menjulurkan lidahnya pada semetara Wonho hanya mencibir pelan.

“kenapa kalian tidak menginap di sini saja? eomma bisa menyiapkan kamar untuk kalian” Seru Ny. Han.

“aniyo eomma, kami sudah berencana untuk tinggal di hotel saja. Kami tidak ingin merepotkanmu” Ucap Wonho, Ny. Han menggelengkan kepalanya.

“kalian tidak merepotkan kok, malah eomma merasa senang kehadiran kalian di sini. Rumah ini menjadi lebih ramai” Jelas Ny. Han kemudian menatap Suzy dan Soojung bergantian.

“ah Wonho-ya…apa dia calon istri yang kau katakan pada eomma?” Tanya Ny. Han sembari menunjuk ke arah Soojung.

Dua gadis di dalam ruang makan itu sontak tersedak oleh makanan mereka lalu menatap Ny. Han terkejut.

“ca…calon istri?” Pekik Suzy tertahan.

“aniyo eomma, bukan” Jawab Wonho mengelak, sementara Myungsoo hanya menahan tawanya melihat reaksi dari Soojung.

“geure? karena dia datang bersama kalian aku pikir dia orangnya. Lalu siapa calon istri yang kau katakan eoh? bukannya kau kemari untuk membawa calon istrimu kepada eomma?” Tanya Ny. Han lagi.

“isseo…yang jelas bukan dia, kau tunggu saja eomma aku akan mengatur pertemuannya denganmu” Jawab Wonho.

“dia sahabatku dan Suzy eomma, kau sudah bertemu dengannya kan? kami ke sini sebenarnya untuk bekerja dengan menghadiri salah satu Fashion Week” Jelas Myungsoo, Ny. Han menganggukan kepalanya mengerti.

“ne, kita sudah bertemu beberapa kali, keutchi nona Jung?” Soojung hanya mengangguk dan tersenyum kikuk membalas ucapan Ny. Han.

“padahal eomma berharap kau bisa mendapatkan yeoja seperti nona Jung ini, dia cukup pekerja keras…tapi nyataya kau sudah punya calon lain” Ucap Ny. Han mendesah kecewa. Myungsoo dan Wonho hanya saling melempar senyumnya sementara Soojung Cuma diam saja mendengar ucapan Ny. Han tersebut.

xxx

“otthae? Kau senang?” Myungsoo menolehkan kepalanya dan tersenyum lebar melihat Suzy menghampirinya, dia menepuk bangku kosong di sampingnya menyuruh yeojanya itu untuk duduk di sana.

“eoh, sangat senang” Balas Myungsoo memeluk setengah pundak Suzy.

“sudah kukatakan kau pasti bisa, coba saja daridulu kau melakukannya…” Gumam Suzy, Myungsoo tersenyum kemudian mencium puncak kepala Suzy.

“gomawo” Bisiknya, Suzy melingkarkan tangannya dipinggang dan menyandarkan kepalanya dipundak Myungsoo.

“cheonma…aku senang kalau melihatmu senang” Jawab Suzy memejamkan matanya menikmati semilir angin sore di taman belakang rumah Ny. Han serta hangatnya berada di dalam dekapan Myungsoo.

“ah ya…apa yang dibicarakan Ny. Han tadi benar?” Tanya Suzy tiba-tiba, Myungsoo menaikkan alisnya tak mengerti.

“maksudmu?”

“itu…calon istri Wonho, apa dia benar-benar punya calon istri? Aku tidak yakin” Jelas Suzy, Myungsoo terkekeh pelan lalu menunduk mendekatkan wajahnya ketelinga Suzy.

“aku akan memberitahumu jika kau menciumku” Bisik Myungsoo, Suzy bergidik lalu melepaskan pelukannya dan menjauhi Myungsoo.

“mwoya? semakin hari kau semakin mesum saja” Ucap Suzy, bukannya tersinggung Myungsoo malah tersenyum lebar dan mengetuk bibirnya.

“poppo juseyo…” Ucap Myungsoo manja mendekatkan dirinya dengan Suzy membuat yeoja itu menghela nafasnya.

“geure…tapi ceritakan padaku apa rencanamu, aku sudah tau kalau ada yang kalian sembunyikan” Ucap Suzy akhirnya, Myungsoo mengangguk semangat lalu mengerucutkan bibirnya ke depan, Suzy memutar bola matanya melihat mata Myungsoo yang sudah terpejam rapat kemudian mendekatkan wajahnya.

Cup~ hanya sekilas Suzy mengecup bibir Myungsoo kemudian menjauh lagi, Myungsoo membuka matanya dengan tatapan protes.

“itu bukan ciuman Bae Suzy!” Seru Myungsoo kesal, Suzy tersenyum manis lalu meraih leher Myungsoo.

“eissh, kau memang tak pernah puas tuan Kim” Cibir Suzy sebelum kembali mendekatkan wajahnya dan mendaratkan bibir manisnya di atas bibir tipis Myungsoo. Dengan sekali gerakan Myungsoo sudah menarik Suzy ke dalam dekapannya dan memeluk pinggangnya erat.

Semakin lama ciuman sepasang kekasih itu semakin dalam dengan Myungsoo yang menekan tengkuk Suzy, Suzy hanya terkekeh dalam hati saat Myungsoo terus saja melumat bibirnya tanpa rasa lelah, entah ini sudah menit keberapa namun seakan tak pernah puas Myungsoo terus menciumnya, dan Suzy bukannya menghentikan ciuman Myungsoo yang sudah terjalin lama itu namun dia malah ikut membalas ciuman Myungsoo dan menikmati kehangatannya.

Dari salah satu jendela kamar yang berada di rumah itu berdiri seorang namja yang tengah menggelengkan kepalanya melihat ciuman dalam sepasang kekasih dibawah indahnya langit sore itu

“aigoo, mereka tidak mengenal tempat dan waktu…ckck” Decak Wonho pelan.

xxx

“ckck, hampiri saja kalau kau ingin menghampirnya” Wonho tersentak kaget saat merasakan kehadiran Myungsoo di sampingnya, dia menoleh mengalihkan pandangannya dari luar dan menatap Myungsoo.

“kau tau? terkadang kita para namja juga perlu menggunakan tekhnik tarik ulur untuk mendapatkan hati yeoja” Sahut Myungsoo, Wonho menahan senyumnya lalu merangkul pundak adiknya itu.

“aigoo, selama berpacaran dengan Suzy sepertinya kau sudah menjadi pakar asmara eoh” Goda Wonho, Myungsoo hanya tersenyum kecil.

“kka…mainkan peranmu sebelum drama yang lebih besar terjadi besok” Ucap Myungsoo, Wonho tersenyum yakin kemudian menepuk pundak Myungsoo.

“doakan aku adik kecil” Ucapnya, Myungsoo menyipitkan matanya kemudian tersenyum lebar.

“semoga berhasil kakakku” Ucap Myungsoo membalas tepukan dipundaknya. Wonho tersenyum kemudian melangkahkan kakiknya keluar dari rumah menuju area kolam renang yang berada di sisi samping rumah tersebut.

xxx

Soojung tengah duduk menatap lurus permukaan air yang cukup tenang di depannya, sekali lagi yeoja itu menghembuskan nafasnya berat kemudian menengadahkan kepalanya ke atas.

“apa aku salah?” Gumamnya pelan, mengingat dulu Wonho tersenyum lebar walaupun dia terus saja memberikan sifat ketusnya kepada Wonho, namja itu terlihat tidak tersinggung dengan kelakuannya malahan namja itu semakin teguh untuk mengekorinya.

Hingga, permintaan bodoh yang dia ucapakan tanpa pemikiran matang membuat hari-harinya menjadi kosong. Saat mengetahui Wonho menjauhinya karena permintaan konyolnya itu rasanya dia cukup kecewa, kecewa karena tidak ada lagi Wonho yang terus mengekorinya, tidak ada lagi Wonho yang tiba-tiba muncul dihadapannya entah dalam waktu apapun.

“heh…sepertinya aku menyesal” Gumamnya lagi.

“berbicara sendiri huh?” Soojung tersentak kaget mendengar suara itu, suara dari namja yang sedang dia pikirkan saat ini.

Dia menoleh ke samping dan sudah mendapati Wonho yang tersenyum lebar kepadanya, ini adalah Wonho yang dulu. Bukan Wonho yang seminggu terkahir menjauhinya.

“mianhae…perkataan eomma tadi saat makan siang jangan kau pikirkan” Ucap Wonho mengalihkan pandangannya kemudian menatap langit gelap di atas sana.

“a..aniyo”

“aku tidak menyangka eomma akan berpikiran kalau kau adalah calon istriku, bukankah itu lucu?” Sahut Wonho tanpa mengalihkan pandangannya kemudian terkekeh. Seulas senyum kecil terlampir di wajah Soojung.

“geureusse…mungkin karena aku datang bersama kalian jadi dia berpikir seperti itu” Ucap Soojung dengan malu.

“padahal sudah kukatakan calon istriku itu tinggal di negara yang sama dengannya” DEG~ Soojung tercengang mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Wonho itu, perlahan dia mendongak dan menoleh menatap Wonho dari samping.

“ja..jadi benar kau punya calon istri?” Tanya Soojung hati-hati, dengan santainya Wonho menganggukan kepalanya tanpa menoleh, dia sudah tau raut wajah Soojung sekarang ini seperti apa. Pasti terkejut setengah mati.

“ge..geure…chu…chukkae” Gumam Soojung dengan pandangan mata yang tidak fokus, entah mengapa setelah melihat anggukan kepala ringan dari Wonho itu membuatnya sedikit sesak.

Wonho tersenyum kecil melihat Soojung meremas kedua tangannya yang bertautan, dia juga melihat yeoja itu sedikit tidak fokus.

“i got you babe” Batin Wonho meringis.

“a..aku masuk dulu” Ucap Soojung lalu beranjak dari tempatnya, namun baru saja beberapa langkah dia pergi tangannya sudah terasa ditahan oleh sesuatu dan terpaksa membuat badannya membalik ke belakang.

Mata Soojung membelalak sempurna menatap tatapan mata jail di depannya, badannya kini menegang. Entah ini mimpi atau tidak tapi yang sekarang dia rasakan kini sesuatu yang lembut tengah menekan permukaan bibirnya, perlahan…dan bergerak…terasa hangat, dan nyaman…

“marry me Jung Soojung” Bisik Wonho, masih dengan keterkejutannya dengan penyerangan di bibir perawannya yang tiba-tiba itu sekarang telinga seakan tergelitik mendengar bisikan dari Wonho.

Soojung berusaha menguasai dirinya dan mengerjapkan matanya dua kali, dia menatap Wonho masih menungunya, “mwo…mworagu?” Tanya Soojung dengan tercekat, untung saja suaranya bisa keluar saat ini, kalau tidak bisa dipastikan namja itu pasti akan menertawainya habis-habisan.

“aku bilang…” Wonho menggantung ucapannya menatap puas wajah Soojung yang terlihat menunggunya itu.

“wajah terkejutmu terlihat sangat bodoh” Lanjutnya kemudian tersenyum tanpa dosa, Soojung mengerjapkan matanya mencerna ucapan Wonho itu sedetik kemudian wajahnya memerah menahan amarahnya, baru saja akan meledak namja itu sudah tidak ada di depannya.

“Shin Wonho!!!” Pekiknya dengan geram.

“Kim Wonho, namaku Kim Wonho cantik” Seru Wonho dari ambang pintu memberikan senyuman nakalnya kepada Soojung kemudian berlalu memasuki rumah tersebut.

“aisssshh!!! Aku sangat bodoh!” Pekik Soojung merutuki dirinya bisa memasang wajah terkejutnya tadi.

xxx

Suzy duduk tenang di sebuah restoran yang cukup elegan di tengah-tengah kota London, yeoja itu kini tengah menunggu kekasih dan sahabatnya yang saat ini sedang bekerja. Yah, mereka tengah menghadiri salah satu acara Fashion Week di hotel yang berada tak jauh dari tempatnya berada, awalnya dia di ajak untuk ke sana namun dia menolak dengan mengatakan akan bosan.

Tak perlu menunggu waktu lama, Suzy melempar senyumnya pada namjanya yang baru saja masuk dan segera berjalan cepat menghampirinya diikuti dengan Soojung yang mengekor ke belakang.

“mianhae, apa kau menunggu lama?” Tanya Myungsoo setelah sampai di meja Suzy.

“aniyo, aku baru saja datang. Kau pasti lelah keutchi?” Suzy menarik Myungsoo duduk di sampingnya kemudian mengelus pipi namjanya itu.

“eoh, sangat lelah harus memotret puluhan model yang ada di sana, aigoo…tanganku hampir patah” Keluh Myungsoo, Suzy tersenyum lalu menepuk pundak namja itu.

“ckck, bermesraan di depanku eoh? hargailah sahabat kalian sedikit…tidak tau malu” Dumel Soojung, Suzy hanya tersenyum lebar menatap Soojung di hadapannya.

“eoh, eomma dan Wonho hyung datang” Seru Myungsoo, kedua yeoja itu langsung mengalihkan perhatiannya ke pintu masuk.

“omonim, silahkan duduk” Dengan sopan Suzy menyapa Ny. han kemudian menghelanya untuk duduk, Wonho tersenyum dan mengambil tempat di samping Soojung.

“bagaimana pekerjaan kalian? apa lancar?” Tanya Ny. Han menatap Soojung.

“ne, Ny. Han…semuanya lancar” Ucap Soojung canggung.

“pekerjaan kami selalu lancar eomma, tidak ada hambatan” Sahut Myungsoo senang, Ny. Han tersenyum menanggapinya.

“ah Wonho-ya, katanya kau bilang calonmu akan kemari. Dia di mana?” Tanya Ny. Han teringat, Wonho menepuk dahinya kemudian merogoh ponselnya.

“matta, aku hubungi dulu eomma” Ucap Wonho, Soojung hanya mendelik. Dia benar-benar punya calon istri huh? Jadi perkataannya semalam itu apa? atau aku berhalusinasi?-Batin Soojung merutuk.

Tak lama kemudian seorang yeoja dengan pakaian yang cukup galmour dan terkesan seksi itu memasuki restoran tersebut, matanya langsung berbinar saat menemukan Wonho.

“Wonho-ya…” Serunya, Wonho mendongak dan menatap yeoja itu.

“eoh wasseo…kemarilah” Ucapnya menghela yeoja itu untuk duduk di sampingnya, Ny. Han tersenyum geli melihat yeoja itu.

“eomm, ini..calon yang aku katakan” Ucap Wonho.

“annyeonghaseyo omonim, choneun Clara Kim imnida, kau bisa memanggilku Clara. Aku tidak menyangka akan bertemu dengan desaigner ternama sepertimu di sini” Ucapnya dengan riang.

“eoh, Clara-ssi, annyeonghaseyo…aniyo, sudah tidak lagi. aku sudah pensiun” Ucapnya, Clara tersenyum lebar.

“mereka siapa?” Tanya Clara mengamit lengan Wonho.

“ah mereka? Dia adikku, Kim Myungsoo dan ini kekasihnya Bae Suzy” Ucap Wonho memperkenalkan Myungsoo dan Suzy.

“jadi ini adik kembarmu itu? aigoo, tampannya…tapi lebih tampan kau tentunya” Ucap Clara, Myungsoo dan Suzy hanya terkekeh melihat kelakuan Clara.

“dan ini siapa?” Clara menunjuk Soojung yang sedari tadi hanya diam saja.

“ini…umm, dia sahabat adikku. Kenalkan Jung Soojung” Ucap Wonho, Soojung menatap Clara kemudian tersenyum kecil.

“annyeonghaseyo, Jung Soojung imnida” Ucapnya memperkenalkan diri, Clara tersenyum penuh arti lalu menganggukan kepalanya.

“geure, kau sudah mendengar namaku tadikan? Panggil aku Clara saja biar lebih akrab” ucapnya, Soojung hanya mengangguk.

xxx

“otthae Clara? Pilihan anakku tidak burukkan?” Tanya ny.Han Clara tersenyum riang kemudian menganggukan kepalanya.

“Wonho memang selalu memilih yang terbaik aunty, aku harap mereka bisa lancar” Ucapnya.

“ah geure…bagaimana dengan Jimmy? Apa dia tidak masalah kau tinggalkan malam ini?”

“gwenchana, hari ini daddynya sedang tidak banyak pekerjaan di kantor jadi bisa menemani Jimmy, lagipula saat aku mengatakan akan membantu Wonho dan menceritakan semuanya dia terlihat antusias menyuruhku untuk datang” Jelas Clara, Ny. Han hanya tersenyum kecil.

“yoksi, suamimu memang pengertian” Sahut Ny. Han.

xxx

“aigoo, wajahmu bisa retak kalau kau tekuk terus Soojung” Ucap Myungsoo menghampiri Soojung, mereka berdua kini sedang berada di meja lain dan menatap Wonho, Clara beserta Ny. Han berbincang, Suzy bahkan ikut bergabung di sana.

“menyesal eoh?” Sahut Myungsoo, Soojung hanya menghela nafasnya pelan.

“makanya, sebelum bertindak telaah baik-baik dulu perasaanmu itu. Bukankah kau sedari dulu yang terus menasehatiku? Kenapa sekarang malah kau tidak praktekan?” Ceramah Myungsoo, Soojung mendengus lalu menatap Myungsoo tajam.

“eoh, geure geure…aku menyesal! Wae? aku mau tertawa, geure tertawa lah…ck, mana kutau kalau dia benar-benar menjauhiku setelah kuucapkan permintaan bodoh itu, akukan cuma bercanda!” Ucap Soojung marah-marah, Myungsoo tersenyum lalu mengacak rambut Soojung.

“ternyata kau sudah dewasa juga gadis kecil” Ucap Myungsoo tersenyum lebar.

“cah…sebelum terlambat, kenapa kau tidak utarakan saja perasaanmu?”

“mwoya? kau ingin membuat sahabatmu menjadi penghancur hubungan orang eoh?” Myungsoo terkekeh, ternyata Soojung sangat mudah diperdaya, masa dia tidak bisa melihat Clara itu adalah wanita yang sudah beranak satu, ckck. Terlalu polos.

“sebenarnya aku tidak terlalu menyukainya, yah kau tau…hum, dia terlalu sexy, aigoo…aku tidak yakin menyerahkan hyungku yang polos kepadanya” Ucap Myungsoo, Soojung memicingkan matanya menatap Myungsoo.

“aku serius…aku yakin eomma juga tidak terlalu menyukainya, kalau tidak mendapatkan restu dari keluarga hyung tidak akan bisa menikah. jadi kau bisa punya kesempatan”

“menurutmu bisa?”

“tentu saja, tinggal katakan perasaanmu yang sebenarnya pada hyung. Aku yakin dia akan mempertimbangkannya” Ucap Myungsoo dengan antusias, melihat wajah yakin Soojung dia tersenyum lebar lalu melempar pandangannya ke arah Wonho.

“ok hyung!” Ucapnya tanpa suara ambil memberikan tanda ok kepada Wonho, namja itu ikut terseyum melihat pekerjaan adiknya yang berhasil itu.

xxx

“apa harus hari ini?” Ny. Han menatap kedua anaknya di hadapannya dengan sedih.

“mianhae eomma, aku hanya izin beberapa hari di kantor, kalau aku kelamaan di sini siapa yang akan mengurusnya?” Ucap Wonho menyesal.

“disini kerjaanku sudah selesai, jadi tidak mungkin tinggal lagi…kita harus segera kembali eomma” Sambung Myungsoo, Ny. Han menganggukan kepalanya lalu memeluk satu persatu anaknya.

“geure…tapi kalian harus sering-sering ke sini” Ucap Ny. Han, Myungsoo dan Wonho mengangguk patuh.

“omonim, baik-baik di sini ne. Kau harus jaga kesehatanmu” Ucap Suzy, Ny. Han tersenyum lalu memeluk Suzy.

“ne…cepat-cepatlah menikah dengan anakku biar aku bisa menimang cucu” Ucapnya, Suzy hanya tersenyum malu dengan ucapan gamblang yeoja di depannya itu.

“ne omonim” Jawabnya tersipu malu.

“Soojung-ssi, gomawo sudah mau mampir ke rumah. Aku akan menunggumu berkunjung lagi” Ucap Ny. Han kini beralih pada Soojung.

“eh…ah ne…” Soojung tersenyum kikuk.

“jangan galak-galak sama anakku, dia itu anak yang baik. Aku titip Wonho padamu ne” Pesannya, Soojung mengerjapkan matanya kemudian mengangguk dua kali.

“ye” Gumam Soojung pelan, meski tidak tau apa maksud dari perkataan Ny. Han itu, Soojung hanya mengangguk saja.

“Wonho-ya…” Kelima orang itu sontak menoleh saat mendengar suara ceria dari seorang yeoja, yeoja yang memanggil Wonho melambaikan tangannya dan menghampiri mereka.

“aigoo, untuk saja aku tidak terlambat…” Ucap Clara, Wonho tersenyum lebar kemudian meraih Jimmy yang berada di gendongan Clara.

“hello dude, remember me?” Ucap Wonho, Jimmy sang balita berumur 3 tahun itu memamerkan giginya dan tersenyum lebar.

“Shin ahjussi!” Pekiknya, Wonho tersenyum lalu mengecup pipi anak itu.

“ahjussi harus kembali ke Korea, kita tidak bisa bermain seperti dulu. Mianhae”

“gwenchana ahjussi, eomma dan daddy sekarang sudah sering mengajakku main” Ucapnya, Clara tersenyum lalu menghampiri Soojung yang menatap bingung ke arah Wonho dan Jimmy.

“Soojung-ssi, senang berkenalan denganmu. sayang kau harus kembali secepat ini” Ucap Clara, Soojung hanya tersenyum kecil.

“Wonho namja yang baik, sayang kalau disia-siakan begitu saja” Lanjutnya membuat Soojung mengerutkan keningnya bingung.

“cah, sepertinya pesawat kalian sudah akan berangkat. Masuklah cepat” Seru Clara, kemmpat anak muda itu sekali lagi berpamitan pada Ny.Han sebelum benar-benar masuk ke pintu keberangkatan.

xxx

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, Soojung kini memutuskan untuk menginap di apartemen Suzy.

“heh, lelahnya” Gumam Suzy keluar dari kamar mandi setelah mmebersihkan badannya, dia kemudian melirik ke arah Soojung.

“waeyo? kau terlihat semakin murung…apa yang kau pikirkan?” Tanya Suzy menghampiri Soojung.

“molla, aku hanya sedang bingung…semua orang mengatakan hal yang aneh padaku” Jawab Soojung, Suzy tersenyum kecil lalu menepuk pundak sahabatnya itu.

“cukup mengikuti kata hatimu, tidak perlu mendengar ucapan-ucapan orang lain” Sahut Suzy.

“kau mengatakan hal yang sama dengan Myungsoo, apa kau berpikir ini akan sukses?” Tanya Soojung, Suzy mengangguk pasti.

“Wonho oppa menyukaimu…semua orang juga mengetahui itu, dan kau sudah mendapatkan jawabannya dari hatimu, kau tunggu apa lagi?” Seru Suzy, Soojung menatap ragu Suzy tidak yakin dengan ucapannya.

“tapi calon istrinya…”

“calon istrinya bukanlah sebuah penghalang, kalau memang kau memiliki perasaan itu kau ungkapkan saja. Kau pernah mengatakan padaku, apa salahnya untuk mencoba? Untuk hasilnya apa berhasil atau tidak itu urusan belakang setidaknya kau sudah mencoba” Ucap Suzy membuat Soojung mengerjapkan matanya.

“haruskah aku mencobanya? Aku tidak mungkin langsung mengatakan perasaanku, aku ini yeoja”

“kalau kau tidak ingin mengutarakan perasaanmu langsung, setidaknya katakan padanya bahwa kau tidak membencinya dan tidak ingin dia menjauhimu”

“itu sama saja Suzy”

“itu beda! Wonho oppa akan senang mendengarnya”

“heh, baiklah…aku akan mencoba” Desah Soojung akhirnya mengalah.

xxx

“wuaah, daebak!” Myungsoo memekik melihat Suzy mengatur kotak bekal di mejanya,matanya berbinar menatap makanan itu satu persatu.

“meogo…aku khusus memasakkan untukmu” Ucap Suzy.

“geure, selamat makan!” Pekik Myungsoo, dengan lahap namja itu memakan makanannya tanpa henti membuat Suzy tersenyum puas.

“kau tidak makan Suzy?” Tanya Myungsoo, Suzy menggelengkan kepalanya.

“aku sudah kenyang melihatmu makan” Jawabnya, Myungsoo tersenyum lebar lalu melanjutkan makannya.

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk Myungsoo menghabiskan semua makanannya dengan bersih, Suzy menatap takjub kotak bekalnya yang sudah tak tersisa lagi.

“kau makan dengan baik Myungsoo-ya” Ucap Suzy, Myungsoo menepuk perutnya yang kenyang lalu meneguk jus jeruknya dengan asal.

“Suzy…jangan panggil aku Myungsoo lagi, panggil aku oppa eoh” Sahut Myungsoo, Suzy yang baru saja merapikan kotak bekalnya mendongak dan menatap protes.

“sudah kubilang aku lebih suka memanggil namamu”

“shireo! Aku namjamu, kau harus memanggilku oppa” Titah Myungsoo kembali meneguk jus jeruknya.

“Myungsoo…” Namja itu mengalihkan kepalanya tak ingin menatap Suzy saat dia dipanggil nama oleh yeoja itu.

“Kim Myungsoo” Dengan acuh Myungsoo meneguk minumannya sampai habis tak memperdulikan Suzy.

“ya! kalau kupanggil seharusnya kau menyahut!” Pekik Suzy kesal menarik leher Myungsoo dan mengarahkan ke hadapannya. Myungsoo hanya menatapnya dengan datar.

“igeo…ckck, tidak makan tidak minum kau selalu berantakan” Decak Suzy menatap sekitaran bibir Myungsoo yang terpercik jus jeruk.

“lain kali makanmu harus bersih” Ucap Suzy sebelum menempelkan bibirnya di sudut bibir Myungsoo menghilangkan sebutir buliran jus jeruk yang tersisa tadi.

“arasseo oppa?” Tegas Suzy setelah melepaskan kecupannya, Myungsoo yang tadi terdiam akibat serangan Suzy itu mengerjapkan matanya, sedetik kemudian dia tersenyum sinis.

“sepertinya kau sedang ingin kucium nona” Gumamnya pelan, mata Suzy memejam perlahan bersamaan dengan bibir Myungsoo yang mulai menyapu bersih permukaan bibirnya yang ranum.

“aku sudah ketagihan oppa” Bisik Suzy disela ciumannya, Myungsoo menyeringai licik kemudian melanjutkan ciumannya menarik pinggang Suzy untuk mendekat padanya sementara tangan Suzy sudah melingkar manis dipundak namjanya itu.

“saranghae Bae Suzy”

“nado saranghae oppa…”

xxx

1 Tahun Kemudian

Yeoja yang memakai gaun putih selututnya itu tengah mendengus kesal, tampak namja disampingnya tersenyum tak enak berusaha untuk menenangkan kekasihnya. Dia kemudian melemparkan tatapannya pada namja dengan tuxedo berwarna hitam yang berada di depannya.

“chagiya, kau jangan ngambek begini. Ini hari pemberkatan” Ucap Myungsoo mengelus lengan Suzy yang sedari tadi terus menekuk wajahnya.

“ck, siapa yang tidak mau kesal oppa! seharusnya ini hari pemberkatan kita” Dumel Suzy, Myungsoo menggaruk tengkuknya tak gatal.

“mungkin belum waktunya, kita bisa merencanakannya lagi eoh. Ikhlaskan saja untuk mereka” Bujuk Myungsoo lagi.

“aissh! Mereka itu kenapa sampai kelepasan sih? Pernikahan ini sudah jauh-jauh hari kita rencanakan oppa! Cuma karena naluri namja brengsek itu semuanya gagal!” Pekik Suzy tak suka, Myungsoo menahan lengan Suzy membuatnya untuk tetap tenang, tidak ingin membuat para undangan dalam gereja itu melihati mereka.

“kita kan tidak tau apa yang akan terjadi Suzy-ya, lagipula ini demi calon keponakanmu eoh. Mereka harus segera dinikahkan” Suzy mendengus sebal kemudian bersedekap menatap tajam namja yang berdiri dengan tampan tak berdosanya di atas altar sana.

“seharusnya kau yang memakai setelan itu oppa!” Myungsoo menghela nafasnya lalu merangkul pundak Suzy sayang.

“kita akan segera menyusul mereka, kau tenang saja ne…tersenyumlah, biarkan hari ini menjadi hari bahagia mereka”

“ck, kalau bukan karena makhluk kecil yang berada diperut yeoja itu, aku tidak akan rela pernikahanku di ambil”

“pengantin wanita masuk”

Sahutan itu membuat para undangan termasuk Myungsoo dan Suzy menoleh ke arah pintu gereja, di sana seorang wanita cantik yang berbalut gaun pengantin berwarna putih tulang menjuntai menutupi kaki jenjangnya tengah berjalan anggun memasuki pelataran gereja ditemani oleh sang ayah.

“seharusnya aku yang memakai gaun itu!” Rutuk Suzy lagi menatap tak suka ke arah pengantin wanita.

“chagiya, ini hari bahagia Soojung dan hyung. Kau jangan cemberut begini” Tegur Myungsoo membuat Suzy mendengus sebal.

Suasana dalam gereja tersebut hening saat kedua mempelai mengucapkan janji suci mereka di hadapan pastor, setelah di sahkan menjadi sepasang suami istri para udangan yang hadir bersorak menyerukan kebahagiaan atas kedua mempelai tersebut.

Namun berbeda dengan yeoja itu, Bae Suzy. Yeoja yang hari ini seharusnya berdiri di atas altar itu bersama kekasihnya Kim Myungsoo, terus saja menekuk wajahnya dari kursi gereja menatap senyum mengembang dari kedua mempelai.

Karena suatu kejadian yang sama sekali tidak diduga-diduga, pernikahannya yang sudah direncanakan selama 3 bulan terakhir ini harus rela dia berikan kepada kembaran kekasihnya dan sahabat tercintanya.

Suzy hanya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana kedua mempelai itu membagi ciuman manis mereka. Matanya terpejam saat mengingat kejadian seminggu lalu dimana kedua mempelai itu datang menghadap kepada Suzy dan Myungsoo dan mengatakan bahwa mereka telah melakukan kesalahan besar hingga kelepasan dan membuat sang mempelai wanita menampung sebuah nyawa di dalam perutnya. Dan begitulah akhirnya bagaimana Suzy dan Myungsoo dengan sangat terpaksa merelakan acara pernikahannya untuk mereka berdua, untuk pasangan yang kelepasan tersebut.

xxx

Setelah acara pemberkatan, pernikahan itu langsung meluncur ke acara resepsi di gedung yang berada tepat di sebelah gereja tersebut. Kedua mempelai sudah mengganti pakaian mereka, dan menyapa beberapa tamu undangan dengan senyum lebar.

“aigoo, eonni tidak menyangka kalau acara pernikahanmu akan kau lempar pada sahabatmu itu” Yoojin tersenyum kecil saat mengamati wajah kesal Suzy saat ini.

“eonni, jangan memanasiku. Aku masih kesal” Gerutu Suzy, Woobin yang berada di samping Yoojin itu mengacak pelan rambut Suzy yang sudah tertata rapih.

“kau sabar-sabar saja. Mungkin belum waktunya kau menikah dengan Myungsoo, kalian bisa merencanakannya lagi” Ucap Woobin dengan sayang.

“tapi, butuh waktu lama untuk persiapannya oppa. aissh, semua gara-gara naluri sialan itu!” Rutuk Suzy, Yoojin dan Woobin menggelengkan kepalanya pelan melihat Suzy menggerutu tak jelas.

“eoh Myungsoo, kemarilah…calon pengantinmu ini terus saja mengomel, coba beritahu dia dulu” Seru Woobin saat melihat Myungsoo tak jauh dari mereka, Myungsoo meninggalkan lawan bicaranya kemudian menghampirinya.

“aigoo chagiya, sudahlah…semuanya sudah lewat, jangan cemberut lagi ne” Ucap Myungsoo meraih lengan Suzy dan mengapitnya.

“molla” Ucap Suzy acuh.

“kita akan segera menikah kok, kau sabar saja. Aku akan mengurus semuanya ne” Bujuk Myungsoo lagi, Suzy menatap Myungsoo penuh harap.

Woobin dan Yoojin memilih menghampiri kedua mempelai daripada harus berada di tengah-tengah calon pengantin yang gagal itu.

“jinjja?”

“eoh jinjja…bersabar sedikit lagi, setidaknya tunggu sampai keponakan pertamamu lahir” Ucap Myungsoo.

“tapi itu masih lama”

“tidak lama…hanya sebulan lagi” Sahut sebuah suara berat, Suzy menoleh ke belakang menemukan Jinyoung dan Jiyeon menghampirinya.

“jadi waktunya sebulan lagi yah?” Tanya Suzy berbinar menatap perut Jiyeon yang sudah membuncit itu.

“ne, waktunya sebulan lagi…kau harus ikhlaskan pernikahanmu kali ini untuk Soojung dan Wonho” Seru Jiyeon, Suzy merengutkan wajahnya lalu tersenyum kecil.

“baiklah, kalau harus menunggu sebulan lagi…aku akan bersabar” Ucap Suzy akhirnya, Myungsoo tersenyum kecil dan menepuk puncak kepala yeojanya.

“begini lebih baik” Ucap Myungsoo senang.

xxx

“ya! kau tidak mau memberiku selamat eoh?” Soojung menatap tajam yeoja yang hanya bersedekap di depannya.

“untuk apa? kau mencuri hari pernikahanku” Ucap Suzy acuh, Soojung mendengus sebal kamudian itu melipat tangannya di depan dada.

“jangan salahkan aku! Bukan aku yang mau, semua salah namja ini!” Ucap Soojung menunjuk wajah suaminya itu.

“naega wae?” Wonho menunjuk dirinya dengan tampang bingung.

“karena kau tidak bisa menahan nalurimu itu oppa! sampai-sampai aku hamil, huh” Dumel Soojung mendelik kesal, Wonho tersenyum kecil lalu meraih lengan Soojung.

“ah itu…namanya juga kelepasan, jadi yah…sudah begitu hasilnya” Ucap Wonho, Suzy mendelik menatap tajam dua orang didepannya.

“amutdeun! Untuk selanjutnya kalian yang harus mengurus semua urusan pernikahanku dengan Myungsoo oppa” Ucap Suzy.

“kenapa harus kami Suzy-ya? kan kalian yang mau menikah?” Protes Soojung, Suzy menatap tajam Soojung kemudian menaruh kedua tangannya di sisi pinggangnya.

“geure? kami yang mau menikah? jadi kau pikir siapa yang mengatur urusan pernikahan ini eoh? sedikitpun kalian bahkan tidak campur tangan dalam urusan ini” Soojung terkesiap mengingatnya, ah pernikahannya saat ini kan Suzy dan Myungsoo yang mengurusnya sejak 3 bulan yang lalu.

“ah matta, geure, aku melupakannya….baiklah, kau tidak perlu khawatir, sebagai tanda terima kasihku untuk hari ini, aku akan mengurus pernikahanmu dari awal sampai akhir” Ucap Soojung menawarkan, Suzy tersenyum puas. Sementara Wonho hanya menghela nafasnya mengikuti semua ucapan kedua yeoja ini.

“sudah seharusnya kau melakukannya” Gumam Suzy.

xxx

2 Bulan Kemudian

Balutan indah dari gaun pengantin itu tidak dapat menutupi wajah kesal dari yeoja cantik ini, sedari tadi dia terus mencibir pelan hingga membuat dua yeoja juga ada dalam ruangan itu menatapnya heran.

“kali ini apa lagi Bae Suzy?” Tanya Soojung frustasi, dua bulan yang lalu yeoja ini memasang wajah yang sama saat pernikahannya terpaksa dia relakan untuk Soojung, dan sekarang saat hari pernikahannya tiba dia tetap memasang wajah yang sama.

“seharusnya dia menikahiku sebulan yang lalu! Kenapa jadi sekarang” Gerutu Suzy, Jiyeon dan Soojung menepuk dahinya dan menggeleng pelan.

“ya! Suzy-ya, apa sekarang itu masalah yang penting eoh? beberapa menit lagi pemberkatanmu dan kau masih kesal dengan masalah keterlambatan sebulan ini?” Dumel Jiyeon, Suzy mendelik menatap kedua yeoja itu tak suka.

“kalau saja Myungsoo oppa tidak masuk ke dalam perusahaan appanya mungkin kita sudah menikah sebulan yang lalu”

“aigoo, jangan memikirkan itu lagi. Bukankah lebih bagus jika Myungsoo sekarang sudah masuk dalam perusahaan eoh? kehidupanmu kedepannya lebih terjamin daripada dia bekerja sebagai fotografer” Ucap Soojung, Myungsoo memang sudah menjajaki dunia perkantoran dua bulan terakhir dan dia terpaksa harus mengungsi ke Jepang untuk mempelajari beberapa masalah tentang perusahaan appanya sebulan yang lalu dan baru saja kembali 4 hari yang lalu. Sehingga, pernikahannya dengan Suzy harus kembali ditunda selama sebulan.

“tapi tetap saja menyebalkan!”

“jadi sekarang maumu apa? kau tidak ingin menikah eoh?” Sahut Jiyeon, Suzy menatap yeoja itu terkejut lalu menggelengkan kepalanya tak enak.

“bukan begitu maksudku” Cicit Suzy pelan.

“terus apa? yang penting seakarang kalian sudah akan menikah kan? tidak ada halangan lagi. Make upmu akan luntur, perbaiki wajahmu itu! mana ada yeoja menekuk wajahnya dihari pernikahannya” Omel Jiyeon, Soojung dan Suzy menatap yeoja itu takjub.

“selama memiliki anak kau sudah terlihat seperti ibu-ibu Jiyeon-ah…mengomel sana-sini” Ucap Soojung.

“cih, nanti juga kau akan sepertiku” Decak Jiyeon menunjuk perut Soojung.

“Suzy, ayo nak. Acaranya akan dimulai” Sahut tuan Bae dari luar ruangan, Jiyeon dan Soojung beranjak dari duduknya dan menatap Suzy.

“kami kembali ke dalam dulu, kau harus tenang…jangan sampai kau salah langkah dan terjatuh ne” Ucap Soojung memeluk Suzy erat.

“jangan gugup Suzy-ya, tenangkan dirimu ne” Giliran Jiyeon yang memeluknya.

“eo…eoh, gomawo…aku akan berusaha untuk tidak gugup” Ucap Suzy menarik nafasnya pelan.

“arasseo, kami kembali. Fighting!”

“good luck”

Setelah kedua sahabatnya itu pergi Suzy menatap pantulan dirinya di cermin sekali lagi dan menghembuskan nafasnya pelan, “baiklah Bae Suzy…tenanglah, jangan memalukan Myungsoo di hari pernikahan kalian” Ucap Suzy memberikan sugesti pada dirinya sendiri.

“ok aku siap!” Ucapnya dengan pasti setelah yakin, dia kemudian beranjak keluar dari ruangan menghampiri appanya.

xxx

Myungsoo menatap berbinar yeoja yang kini berjalan anggun menuju ke tempatnya berdiri sekarang ini. Sejak pintu gereja itu terbuka matanya tak berkedip melihat penampilan yang sangat mempesona dari mempelai wanitanya itu.

Dalam hati dia merutuk dirinya keras-keras, menyesali mengapa membuat malaikatnya itu harus merasa tersakiti saat dia menolaknya pernah, menyesali perbuatannya yang membuat air mata malaikatnya itu terjatuh di depannya.

“pabo Kim Myungsoo” Bisiknya pelan mengingat kelakuannya saat dulu, senyumnya melebar saat tuan Bae menghampirinya dan memberikan tangan Suzy kepadanya.

Dengan hati-hati namja itu meraih tangan Suzy dan menghelanya menuju ke atas altar. Di sana sang pendeta sudah siap untuk memberkati dan mensucikan ikatan tali cinta mereka.

“…”

“ne saya bersedia”

Myungsoo semakin tersenyum lebar saat mendengar janji yang diucapkan oleh Suzy, setelah mendapat izin dari pendeta untuk mencium pengantinya Myungsoo menghadap kesamping dan menatap Suzy dengan intens.

“gomawo…sudah mencintaiku” Gumam Myungsoo tulus.

“aku sudah berjanji untuk selalu bersamamu oppa, selamanya. Dan cintaku ini adalah saksinya” Balas Suzy tersenyum lebar.

Myungsoo mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi Suzy dengan dalam, membuat Suzy yang sudah siap menutup matanya itu mendelik kesal.

“oppa, kenapa di pipi…harusnya dibibir” Bisik Suzy, Myungsoo terkekeh pelan lalu mencubit gemas pipi istri sahnya itu.

“nanti…aku akan melahapmu saat tiba di rumah yeobo” Bisik Myungsoo dengan nada menggoda membuat Suzy bergidik ngeri.

“aigoo, byeontae!”

xxx

“sudah sah saja wajahnya sumringah begitu” Sahut Soojung, Suzy berusaha berpura-pura tak mendengar ucapan Soojung dengan bermain dengan bayi kecil yang masih berumur dua bulan itu di gendongan Jiyeon.

“kau harus segera menyusul Myung, Wonho sebentar lagi akan memiliki juniornya juga” Sahut Jinyoung, membuat Myungsoo dan Suzy seketika merona.

“hyung! jangan membicarakan itu, membuat malu” Bisik Myungsoo, Jinyoung terkekeh lalu memukul dada Myungsoo.

“kau melakukannya padaku juga saat itu bung!” Kekeh Jinyoung.

“Myungsoo-ya, kau harus usahakan namja ne…biar anak kita semua sama-sama namja” Ucap Wonho.

“eish, masih saja membahas itu…sudahlah, tunggu saja kabarnya nanti” Ucap Myungsoo mencoba menghentikan pembicaraan mengenai anak.

“Myungsoo” Namja itu menoleh mendengar suara memanggilnya, senyumnya melebar dan menghampiri yeoja itu.

“eomma” Myungsoo langsung memeluk Ny. Han dan tersenyum senang, “aku sudah menikah” Lanjutnya, Ny. Han terkekeh lalu mengusap punggung anaknya.

“hilangkan sifat kekanak-kanakanmu itu dan belajarlah jadi suami yang bijaksana” Ucap Ny. Han, Myungsoo melepaskan pelukannya dan memberi tanda hormat di depannya.

“siap mom” Pekik Myungsoo dengan antusias.

“omonim” Suzy menghampiri mertuanya itu dengan senyum lembutnya.

“aigoo, menantuku…kau harus menjaga baik-baik suamimu” Ingat Ny. han, Suzy mengangguk dan tersenyum.

“geokjongma omonim, dia akan selalu berada dalam penjagaan dan pengawasanku” Ucap Suzy yakin sembari menunjuk Myungsoo disampingnya.

“syukurlah kalau begitu”

xxx

“eomma, kapan kau akan kembali ke New York?” Suzy melepaskan pelukan dari eommanya dan menatapnya sedih.

“mungkin besok, eomma dan appa sudah tidak ada urusan lagi di sini” Ucap Ny. Bae.

“kalian tidak berniat untuk pindah ke Korea eoh?”

“appamu sudah terlanjur betah bekerja di sana Suzy-ya, kami tunggu bulan madumu di sana saja ne” Ucap Ny. Bae lagi, membuat Suzy tersipu.

“arasseo, eomma”

“omonim, malam ini kalian menginap di rumah appa kan?” Tanya Myungsoo, Ny. Bae menganggukan kepalanya.

“ne, kalian tidak perlu khawatir. Pulanglah dan istirahat, kalian pasti sangat lelah” Ucap Ny. bae mengelus lengan Suzy dan Myungsoo.

“ne, kami pamit sama yang lain dulu” Ucap Suzy, sepasang pengantin baru itu kemudian beranjak berjalan menuju tuan Kim yang tengah berbincang serius dengan tuan Bae itu.

“appa, kami sudah mau pulang” Sahut Myungsoo.

“eoh, anakku…baik-baik dengan istrimu ne” Ucap tuan Kim menepuk pundak anaknya.

“dan kau menantuku, jangan sungkan untuk memukulnya kalau dia berbuat macam-macam” Suzy tersenyum puas dan menganggukan kepalanya.

“itu sudah pasti ahbeoji” Ucap Suzy, dia kemudian beralih pada appanya.

“appa, aku pulang ne…jaga kesehatanmu” Ingat Suzy, tuan Bae tersenyum lembut memeluk anaknya.

“ne, jangan khawatirkan appa…pulanglah istirahat dan segera beri appa cucu yang sehat” Ucapnya tanpa rasa malu membuat Suzy dan Myungsoo kembali merona.

“ne, arasseo” Jawab Suzy pelan.

“omonim, kami pulang ne” Ny. Kim tersenyum sayang lalu merengkuh Suzy dengan erat.

“gomawo sudah mau menjadi pendamping Myungsoo” Gumam Ny. Kim, Suzy berkaca-kaca mendengarnya lalu membalas pelukan itu.

“ne omonim. Seharusnya aku yang berterima kasih sudah ada disamping Myungsoo dan menemaninya selama ini” Balas Suzy.

“jangan menggosipi aku terus, aku sudah lelah…ayo pulang” Rengek Myungsoo, Suzy dan Ny. Kim melepaskan pelukan mereka.

“ckck, dasar anak nakal!”

“aigoo eomma! Kau pasti akan merindukan anakmu yang tampan ini” Ucap Myungsoo memeluk Ny. Kim.

“ckck…kau masih saja narsis eoh” Ucapnya, semua orang di situ terkekeh pelan.

“hati-hati di jalan ini sudah malam” Ingat tuan Kim.

“arasseo, appa…kami duluan” Ucap Myungsoo pamit lagi, dia menghela Suzy ke mobilnya dan segera melajukan mobilnya menuju apartemennya.

xxx

Cklek~ Suzy keluar dari kamar mandi dengan meregangkan lehernya yang sempat kaku akibat acara resepsi pernikahannya tadi, dia melangkah menuju tempat tidur di mana suaminya sudah berada itu.

“oppa, kapan kita akan tinggal di rumah?” Tanya Suzy merangkak naik dan duduk di samping Myungsoo.

“nanti…kalau sudah waktunya” Balas Myungsoo bergumam, Suzy melirik buku novel terjemahan yang dibaca oleh Myungsoo kemudian menatap wajah suaminya itu.

“oppa…”

“hum?”

Suzy hanya mendengus saat Myungsoo tidak menoleh kepadanya dan masih sibuk pada bukunya, dengan kesal dia menyandarkan kepalanya di bahu Myungsoo dan ikut melihat lembaran novel tersebut.

“apa kau masih lama membacanya oppa?” Tanya Suzy merajuk, Myungsoo tersenyum kecil mengerti ucapan Suzy. Dia kemudian menutup pelan bukunya dan menundukan wajahnya menatap wajah Suzy yang ditekuk.

“aigoo, kenapa kau menekuk wajahmu eoh?” Ucap Myungsoo mengelus pipi Suzy.

“siapa suruh kau hanya fokus pada novelmu itu dan tidak menghiraukanku” Ucap Suzy, Myungsoo terkekeh lalu tangannya bergerak merangkul pundak Suzy.

“waeyo? kau ingin aku perhatikan eoh?”

“tentu saja oppa, ini malam pertama kita. Seharusnya kau tidak membaca novel itu” Ucap Suzy kesal, Myungsoo kembali terkekeh dan tangannya yang bebas meraih dagunya dan menghadapkan wajah Suzy ke arahnya.

“kau tidak sabaran sekali yeobo” Bisik Myungsoo, Suzy tersenyum kecil lalu secepat kilat bibirnya bergerak dan mengecup bibir Myungsoo.

“waeyo? apa kau bermasalah dengan ketidaksabaranku oppa?” Tanya Suzy menantang, Myungsoo menaikkan alisnya lalu tersenyum miring.

“aku rasa kau sudah siap dipanggil eomma” Ucapnya sebelum mendaratkan ciumannya di bibir Myungsoo. Suzy menggerakkan badannya merubah posisi dan segera mengalungkan tangannya di leher Myungsoo.

“namja atau yeoja?” Tanya Myungsoo, Suzy sambil mengusap dagunya berpikir.

“yeoja” Ucapnya, Myungsoo merengut lalu mengecup bibir Suzy.

“tapi aku sudah janji dengan hyung untuk memberikannya keponakan namja”

“tapi aku maunya yeoja” Ucap Suzy membalas kecupan bibir Myungsoo.

“namja” Myungsoo kembali mendaratkan kecupannya di bibir Suzy.

“yeoja” Balas Suzy mengecup lagi.

“namja”

“yeoja”

“namja”

“yeoja”

Setelah berdebat dengan saling memberi kecupan manis itu Suzy dan Myungsoo terengah-engah, mereka mengatur nafas masing-masing kemudian tersenyum lebar.

“bagaimana kalau kembar namja dan yeoja eoh?” Usul Myungsoo, Suzy tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

“kita harus berusaha keras kalau mau dua!” Seru Suzy.

Myungsoo tersenyum lalu kembali menyapu bersih bibir Suzy, perlahan dia menghela Suzy untuk berbaring di atas tempat tidur mereka sementara tangannya menjalar menekan saklar lampu kamar mereka sehingga membuat ruangan tersebut gelap gulita.

“bersiaplah Bae Suzy…” Bisik Myungsoo.

“aku selalu siap oppa!” Balas Suzy.

Suzy terkikik geli saat mengingat mereka sekarang ini tengah mengusahakan untuk mendapatkan seorang namja dan yeoja kecil untuk menjadi anak pertama mereka.

Dan begitulah akhir kisah cinta sejati dari seorang yeoja yang tak kenal pantang menyerah dalam memperjuangkan perasaannya kepada sang sahabat tercinta, Bae Suzy. Meskipun menunggu sekian tahun berlalu, janjinya yang sudah terucap di masa lalu membuat dirinya tetap setia menunggu hingga sang terkasih membalas perasaannya. Perasaan cintanya sama sekali tidak pernah memudar meskipun bertahun-tahun lamanya, dan itu pula menjadi salah satu acuan untuk sang sahabat tercintanya menyadari perasaannya sendiri dan mengakhiri hubungan mereka dengan perjanjian suci pernikahan sehidup semati ini.

END

Weewww~ freak >.<

Endingnya udahan~ fiuuuhhh *lap keringet* maaf kalau gak sesuai harapan ne, hanya ini yang bisa author berikan. Author udah berusaha semaksimal mungkin 🙂

Makasih buat reader-reader yang sudah setia mendampingi FF ini dari awal sampai akhir, buat good readers makasih udah mau sempat direview 🙂 dan untuk siders, makasih udah sempat dibaca meski tanpa review 😀

Ah, kalian mungkin pada aneh kenapa judulnya itu gak ngena dengan jalan ceritanya? Hehe, author juga mikirnya gitu. Sejujurnya judulnya ini author ambilnya dari judul lagu Westlife – As Love Is My Witness.

Sekilas mungkin gak sama dengan ceritanya, tapi lirik dari lagu ini mengingatkan author dengan karakter Suzy di sini, yang setia dengan perasaannya ke Myungsoo.

 

‘Cos love is my witness, I swear
I’ll be with you till the end
Nothing in tear this love apart
I’ll put my hand upon my heart
This is the promise I’ll make to you
Whatever comes we’ll see it through
Nothing can break it
This feeling’s too strong
‘Cos love is my witness

Pas menelaah tentang jalan cerita FF ini, author jadi keingat dengan lirik di atas, dan jadilah judul yang super duper absurd itu…haha, author sarankan buat denger lagunya, yah meskipun gak terlalu menarik sih tapi cukup menenangkan hati apalagi kalau tau artinya 🙂

Ketiga, masalah drama! Haha ok Soojung fix jadi cast di sana, dan otomatis pasti bakal punya scene bareng Myungsoo, itu mau gak mau pasti ada. Dan dipikiran author sekarang nih, itu cukup bagus buat Myungsoo, mengingat Soojung aslinya itu sahabat Suzy, jadi mungkin Myungsoo bisa dekat sama Soojung dan mencoba memulai pembicaraan mengenai Suzy? Siapa yang tau? Mungkin saja kejadian di FF ini bakal terjadi di kejadian nyata? Haha…that’s just some piece of my delution~

Myungsoo dan Soojung itu bias author yang berada di top5 dan salah satu bias utama jadi apapun yang terjadi author tetap dukung mereka 🙂 jadi kalian yang lain ikut dukung juga ne 🙂 ini baik untuk karir Myungsoo kedepannya. Jangan pada galau lagi 😀

Satu lagi untuk FF baru 😀 tunggu dengan sabar ne~ nanti kalau sudah waktunya author bakal post, dan seperti biasa…author punya project Threeshots yang udah sejak April lalu author buat part 1nya tapi karena mau nyelesein MBA author jadi lupa dan kemarin pas ubek-ubel file nemu project ini ^^ jadi selagi menunggu FF baru author bakal posting Threeshots itu 🙂 sedikit bocoran FF itu idenya author ambil dari salah satu FF yang ada di AsianFanfic~ silahkan dinantikan 🙂

Comment terakhir kalian di FF ini author sangat nantikan 🙂 Thank You~ say bye to this FF 🙂