[THREESHOTS] PRIVATE TEACHER 2

PRIVATE TEACHER

Author : elship_L

Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo

Genre : Romance, Fluff

Rating : 17/18+

Type : Threeshots

Sorry For Typo~

FF ini terinspirasi dari salah satu FF yang pernah author baca. Judulnya My little Devil, author bacanya di asianfanfiction, tau kan? author gak sepenuhnya pake cerita FF itu, hanya menjadikan inti ceritanya sebagai contoh. Selebihnya author aransemen ulang dengan menambahkan bumbu cerita dari kepala author sendiri dan mungkin akan ada scene-scene yang mirip, kalau mau baca versi aslinya klik disini

Tapi FF itu pake english, bukan bahasa indonesia dan juga belum tamat, masih gantung. Silahkan kalian baca saja biar bisa membandingkan FF itu dengan FF ini 🙂

Part 2

Suzy melangkahkan kakinya melewati koridor kampus, hari ini jadwal mata kuliahnya sudah selesai namun karena malas pulang jadi dia lebih memilih untuk tinggal di kampusnya beberapa lama. Toh hari ini juga bukan jadwal untuk mengajar jadi Suzy bisa free.

“Suzy-ya…” Suzy menghentikan langkahnya saat dia mendengar seseorang menyahutinya.

“eoh Minho sunbae? Ada apa?” Tanya Suzy pada namja yang menghampirinya itu.

“kenapa kau bisa di sini? Apa kau tidak punya kuliah?” Tanya Minho, Suzy menggelengkan kepalanya.

“geure? kalau begitu kita ke kantin bersama, ada yang ingin ku tanyakan padamu masalah seminar kemarin” Ajak Minho.

“baiklah, kajja sunbae” Jawab Suzy lalu berjalan beriringan menuju kantin bersama Minho.

“kita duduk di sana saja Suzy-ya” Usul Minho, Suzy mengikuti telunjuk Minho ke arah bangku yang kosong, matanya seketika membulat. Bukan karena melihat bangku kosong tersebut, namun melihat namja yang tengah duduk di samping bangku yang ditunjuk Minho dengan seorang yeoja.

Namun bukan juga dia melotot karena melihat namja itu, tapi dia melotot karena melihat yeoja yang berada di samping namja itu bergelayut manja di lengan namja itu sembari menyanderkan kepalanya.

“cih…kenapa malah pacaran di depan umum, bikin risih saja” Gumam Suzy yang entah mengapa merasa tak suka saat melihat pandangan itu.

“kau bilang apa Suzy-ya?” Tanya Minho saat mendengar gumaman Suzy yang kecil.

“ah, aniyo sunbae, kajja kita duduk sebelum tempatnya di ambil orang” Elak Suzy lalu berjaln mendahului Minho yang masih memandangnya bingung menuju ke meja yang ditunjuk tadi.

…

“oppa…hari ini kau tidak ada kuliah lagi kan? kita jalan yuk” Myungsoo yang tengah menyeruput ice tea nya tu mendengus sebal saat seorang yeoja tiba-tiba saja duduk di sampingnya dan langsung bergelayut di lengannya.

“aku malas” Jawab Myungsoo dingin.

“waeyo? bukannya biasanya kau selalu antusias kalau aku ajak eoh? Ayolah oppa…” Yeoja itu terus saja merengek manja di lengan Myungsoo membuat namja itu semakin menekuk wajahnya.

“kalau aku bilang malas ya aku malas, kau tidak mengerti eoh?” Seru Myungsoo dengan wajah datarnya.

“isshh…kenapa akhir-akhir ini kau berubah eoh? Setiap kau mengajakmu keluar kau pasti menolaknya, apa kau sudah punya yeoja baru?” Tanya yeoja itu merengut.

“ck…memangnya apa urusannya denganmu? Kau siapa?” Balas Myungsoo sarkastik, yeoja di sampingnya menghentakkan kakiknya kesal.

“bukankah sudah jelas? Aku yeojachingumu!” Ucap yeoja itu tegas.

“aigoo…Park Jiyeon-ssi, kau sedang bermimpi eoh? Sejak kapan kau menjadi yeojachinguku? Apa aku pernah mengajakmu untuk berpacaran denganku?” Ucap Myungsoo dengan senyum meremehkannya.

“bukankah kita sudah resmi jadian saat kau menerima ajakan kencanku waktu itu?”

“ckck…kau itu bodoh atau bagaimana? Aku menerima ajakan kencanmu bukan berarti kita resmi berpacaran, pantas saja selama ini kau selalu menempel padaku” Decak Myungsoo, Jiyeon mendelik sebal padanya.

“kau juga tak pernah menolak saat aku memeluk lenganmu, kalau kau tak anggap aku yeojachingumu tidak mungkin kau biasa-biasa saja waktu aku memelukmu” Ucap Jiyeon lagi.

“hahaha…kau benar-benar bodoh Jiyeon-ssi, namja mana yang mau menolak saat ada yeoja yang memeluknya eoh? Ya, semua namja normal kalau dipeluk yeoja walaupun bukan kekasihnya itu akan senang, termasuk aku yang juga namja normal” Jelas Myungsoo sembari tertawa renyah menanggapi kebodohan yeoja disampingnya itu.

“isshh….aku tak peduli, pokoknya kau namjachinguku oppa. Titik!” Ucap Jiyeon, Myungsoo hanya menggelengkan kepalanya tak mau ambil pusing sama ucapan yeoja ini.

“kau mau pesan apa Suzy-ya?” Myungsoo yang tengah asyik bermain di handphonenya itu langsung saja menolehkan kepalanya saat mendengar nama Suzy.

“eoh, aku minum saja sunbae, soalnya aku sudah kenyang” Jawab Suzy melempar senyumnya, Myungsoo mengepalkan tangannya saat melihat Suzy tersenyum untuk namja lain.

“ya…kau mau ke mana oppa!” Jiyeon tersentak kaget saat Myungsoo tiba-tiba saja menarik tangannya agar terlepas dari pelukannya dan segera keluar dari kantin.

“mwoya? namja aneh” Gumam Suzy menggelengkan kepalanya melihat Myungsoo yang langsung keluar begitu saja.

“ah, sunbae apa yang ingin kau tanyakan?” Suzy langsung beralih pada Minho yang berada di hadapannya.

“eoh itu, masalah seminar kemarin, ada beberapa yang belum aku mengerti mengenai penjelasan dari dokter Han” Jawab Minho.

“geure? apa itu?”

“begini….”

…

Braaak~ Myungsoo menutup pintu apartemennya dengan kesal, wajahnya kini ditekuk dengan matanya yang memancarkan sinar kekesalan. Dia menghempaskan tubuhnya di sofa dan memjit pelipisnya.

“aisshh..yeoja itu! bisa-bisanya tersenyum begitu kepada namja lain” Gerutu Myungsoo saat kembali mengingat raut wajah Suzy di kantin tadi.

“ya! kenapa kau malah jadi kesal begini?” Setelah tersadar Myungsoo memukul pipinya sendiri dan bergumam.

“ck….itukan urusannya aku tak peduli!” Gumamnya lagi lalu beranjak ke kamar untuk tidur daripada harus memikirkan hal yang sama sekali menurutnya tak penting itu.

…

Suzy melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, dia melihat ayahnya berada di ruang tengah dan sedang menonton berita malam.

“appa” Sahut Suzy menghampiri appanya, “eoh kau sudah pulang?” Balas tuan Bae mengalihkan pandangannya ke Suzy.

“ne…aku ingin bertanya appa” Ucap Suzy lalu duduk di samping appanya.

“sampai kapan aku akan menjadi tutor Kim Myungsoo? sepertinya percuma aku mengajarnya toh dia tak ada kemajuan, carikan tutor yang lain saja” Ucap Suzy.

“aniya…kemarin itu mungkin dia hanya lupa makanya nilainya tidak meningkat, kita tunggu sampai pretest minggu ini saja”

“tapi aku rasa sia-sia saja appa, waktuku terbuang untuk mengajarnya sementara dia sama sekali tak memiliki keinginan untuk merubah nilainya” Dengus Suzy, tuan Bae hanya menepuk pundak anaknya.

“tenang saja…appa yakin kau bisa membuat nilainya berubah. Lagipula kalau kau berhasil menjadi tutornya kau juga akan punya nilai tambahan dari universitas dan itu bisa dijadikan poin plus untuk mendapatkan beasiswa” Ucap tuan Bae menyemangati Suzy.

“heh baiklah…sepertinya aku harus lebih giat lagi mengajari anak itu” Gumam Suzy pelan, tuan Bae menganggukan kepalanya pasti.

“sudahlah jangan kau pikirkan lagi, sekarang bersihkan badanmu dan setelah itu langsung tidur”

“arasseo appa…jalja…” Suzy mengecup pipi appanya sebentar lalu beranjak dari tempatnya.

“ne…kau juga tidur yang baik” Balas tuan Bae.

…

Setelah mandi Suzy merebahkan dirinya di tempat tidur, dia menatap langit-langit kamarnya tanpa berkedip. Seketika ulasan bayangan Myungsoo yang duduk dikantin dengan seorang yeoja yang bergelayut manja di lengannya itu muncul di hadapan Suzy.

“mwoya? kenapa namja itu bisa muncul?” Pekik Suzy tertahan mengucek matanya berkali-kali, setelah itu dia kembali menatap langit-langitnya. Dia tersenyum puas saat bayangan Myungsoo sudah menghilang.

Namun perlahan senyumannya menghilang saat wajah Myungsoo kembali muncul, “ya! kenapa aku memikirkan namja itu!” Pekik Suzy histeris, dia langsung mendudukan dirinya dan mengusap wajahnya dengan kasar.

“sepertinya ada yang salah denganku? Berlama-lama dengannya membuatku jadi orang yang stress…aigoo!!!” Desis Suzy menggelengkan kepalanya berkali-kali.

“ini tidak baik, aku harus membuat nilainya meningkat dengan cepat agar aku bisa terlepas dari semua ini…iya harus!” Ucapnya lagi sembari mengepalkan kedua tangannya dengan wajah yang cukup yakin.

Setelah itu dia kemudian kembali membaringkan tubuhnya berniat untuk tidur, “aku harus bisa!” Ucap Suzy sebelum matanya benar-benar menutup dan menciptakan dengkuran halus dari bibirnya.

…

Hari ini adalah hari di mana dilaksanakannya pretest, Suzy sudah duduk rapi di dalam ruangannya. Sesekali dia mengetukkan jarinya di meja sembari menunggu dosen masuk membagikan lembar soal untuk pretestnya.

“ya, kenapa kau jadi tegang begini? Seperti bukan Suzy saja” Bisik Soojung yang duduk di belakang Suzy.

“aku memikirkan Myungsoo, semoga saja dia bisa menyelesaikan pretest ini dengan baik” Jawab Suzy, Soojung menepuk pundak Suzy.

“geokjongma, kau sudah berusaha mengajarnya. Dia pasti bisa menjawabnya dengan benar” Ucap Soojung menyemangati Suzy, Suzy hanya bisa menganggukan kepalanya dan berdoa semoga kali ini Myungsoo bisa benar-benar membuat nilainya berubah.

“baiklah anak-anak, sekarang kita bisa mulai pretestnya” Suzy menegakkan badannya dan menghembuskan nafasnya pelan saat dosen masuk dan berdiri di depan kelas.

“aku harus fokus….” Gumam Suzy pada dirinya sendiri saat menerima lembar soal dan tanpa menunggu waktu lama lagi dia segera menyelesaikannya dengan teliti.

…

Lain halnya di kelas Suzy, kini di kelas Myungsoo sudah sejak 15 menit yang lalu pretest mereka di mulai. Seperti biasa di bangku paling belakang Myungsoo duduk sembari menatap datar soal di hadapannya.

Myungsoo melirik semua teman-temannya yang tengah serius menjawab berbagai soal yang ada, dia menghembuskan nafasnya pelan lalu kembali menatap kertas tersebut.

“haruskah aku menjawabnya? Atau?” Myungsoo memasang wajah berpikirnya sebentar, dia mengingat wajah Suzy saat mengajarnya. Dia juga sangat ingat wajah Suzy saat memberinya peringatan kemarin sore.

“kau harus menjawab soalnya dengan benar…jangan jawab dengan asal seperti sebelumnya, arasseo!”

Myungsoo menggelengkan kepalanya dan kemudian meraih bolpoin yang sedari tadi menganggur di atas mejanya.

“hanya sekali ini saja, demi Suzy” Gumamnya sebelum terhanyut dalam soal-soal pretest yang dia pegang.

…

“huh aku pikir soalnya sesulit apa…” Ucap Suzy menjatuhkan dirinya dibangku kantin.

“ck…orang yang pintar sepertimu memang menganggap soal tadi sangat mudah, tapi tidak untukku, otakku bahkan sampai kukuras habis untuk mendapatkan jawaban dari soal-soal tadi” Balas Soojung sembari mencibir.

“memangnya semalam kau tidak membaca rangkuman yang kuberikan minggu lalu eoh? Bukankah semua jawabannya ada dalam rangkuman itu?”

“mana ada waktu untuk membacanya, aku bahkan lupa kalau kau pernah memberikanku rangkuman itu”

“ya…kau itu! bagaimana mau bisa dapat nilai yang tinggi kalau kau malas seperti ini eoh?” Dumel Suzy, Soojung hanya bisa mendengarkan tanpa berniat untuk membalasnya, toh ini juga sudah jadi kebiasaan Suzy mengomelinya jika dia tidak membaca rangkuman yang Suzy rutin berikan tiap minggu ke dia.

“eyyiissh, arasseo…mianhae aku lupa membacanya, kau jangan mengomeliku lagi” Sahut Soojung malas saat melihat Suzy berniat untuk membuka suaranya lagi.

“baiklah kali ini kumaafkan, lain kali aku tidak akan memaafkanmu, kau harus membaca setiap rangkuman yang kuberikan agar pengetahuanmu bertambah” Ucap Suzy tegas.

“arasseo saem!” Pekik Soojung dengan wajah patuhnya membuat Suzy sedikit terkikik.

“ya! kau jalan tidak pakai mata eoh?”

“ya, ada apa di sana?” Soojung dan Suzy sontak menoleh ke arah sumber suara saat mendengar sedikit keributan yang terjadi tak jauh dari tempat mereka.

“sepertinya hoobae itu menabrak salah satu mahasiswa tingkat atas” Jawab Suzy, Soojung mengangguk lalu memperhatikan kejadian itu dengan seksama.

“jwe…jwesonghamnida sunbae, aku tak melihatmu jalan” Jawab hoobae itu dengan sedikit takut.

“mwo? Tak melihatku eoh? Ya matamu di simpan di mana! Aku yang tingginya lebih darimu masa kau tak bisa melihatnya?” Dumel seorang yeoja yang berwajah ketus itu, dia memandang jengah ke arah hoobae di hadapannya. Baru saja akan duduk di salah satu bangku di kantin dia malah mendapatkan hadiah siraman jus jeruk dari hoobae tersebut sehingga membuat bajunya kotor.

“jwesonghamnida”

“apa kau pikir dengan meminta maaf kesalahanmu terhapus eoh? Bagaimana caranya kau menggantikan bajuku ini? ini baju mahal!”

“a..aku akan melaundrynya sunbae”

“mwo? Laundry? Ya! aku tidak yakin kau bisa membiayayinya…kau pikir ini baju biasa yang sering kau pakai eoh? Baju ini limited edition! Dan hanya ada beberapa di dunia”

“a…aku bisa membayarnya kok sunbae?”

“membayarnya? Memangnya kau punya berapa eoh? Kalaupun kau menjual dirimu aku tidak yakin kau bisa membayar baju ini”

Pluuk!

Yeoja itu sontak menggeram kesal saat wajahnya kini kena timpuk beberapa lembar uang 100.000 won dari arah samping. Dia menatap garang yeoja yang kini tengah melipat tangannya di depan dada sembari menatapnya tajam

“Park Jiyeon-ssi! Aku rasa semua uang itu bisa mengganti rugi bajumu yang kotor” Ucap Suzy masih menatap tajam Jiyeon.

“ya! kau pikir bajuku bisa kau hargai dengan uang-uangmu ini eoh? Ini bahkan lebih mahal dari harga rumahmu!” Pekik Jiyeon kesal.

“lebih mahal dari rumahku? Kau yakin? Bukannya baju seperti ini sedang mendapatkan diskon 75% dari harga aslinya di mall yang kemarin aku kunjungi ya?” Seketika wajah Jiyeon memerah mendengar gumaman Suzy yang cukup memalukan itu, dia melihat sekeliling, semua orang kini tengah menahan tawa melihatnya.

“ya neo…”

“ada apa ini?” Jiyeon yang baru saja akan menarik rambut Suzy itu seketika menghentikan aksinya mendengar sahutan dari seseorang yang familiar.

“Myungsoo oppa, lihatlah hoobae itu menumpahkan minumannya ke bajuku” Seru Jiyeon sembari bergelayut manja kepada Myungsoo.

“cih, memuakkan” Gumam Suzy ketus.

“oppa…kau harus menegurnya dan yeoja ini juga, dia menghinaku oppa” Myungsoo sontak menoleh kepada Suzy yang sedang ditunjuk oleh Jiyeon.

Semua orang dikantin pun sontak merubah raut wajahnya saat Myungsoo melirik mereka satu-persatu.

“ambil uangmu dan berhentilah mencari masalah nona!” Ucap Suzy sebelum beranjak pergi meninggalkan tempat itu. Dia cukup muak melihat tingkah Jiyeon yang berlebihan kepada Myungsoo, dan lagi lebih memuakkan lagi melihat Myungsoo hanya berdiam diri di samping yeoja itu sembari mengeluarkan tatapan datarnya kepadanya.

“oppa…kenapa kau diam saja eoh? Seharusnya kau memarahi yeoja itu” Gerutu Jiyeon, Myungsoo menatap Jiyeon jengah.

“ini bukan urusanku, urus urusanmu sendiri” Ucap Myungsoo acuh lalu berlalu meninggalkan Jiyeon yang kini tengah menggerutu tak jelas.

…

Krriiiingg~ Krriiiingg~

Suzy yang kini tengah asyik menonton tv menghentikan aktifitasnya dan meraih handphonenya yang berada di meja.

“eoh Soojung-ah waeyo?” Sahut Suzy setelah mengangkat telepon dari Soojung.

“begini Suzy-ya…bisakah kau membantuku?”

“tentu saja, membantu apa?”

“sekarang aku sedang menjadi salah satu dokter relawan, dan kebetulan salah satu mahasiswa yang harusnya bertugas bersamaku tak bisa datang…maukah kau menggantikannya?”

“tentu saja aku mau, kau sedang di mana memangnya, aku akan segera ke sana”

“jinjja? gomawo Suzy-ya, kau memang yang terbaik…chamkan, aku akan mengirimkan tempatnya lewat pesan”

“eoh, baiklah…aku tunggu pesanmu”

“ne, gomawo Suzy-ya….saranghae….keuno”

Suzy tersenyum geli sembari menggelengkan kepalanya mengingat ucapan Soojung terakhir kalinya, saranghae? Ck, yeoja itu benar-benar terlalu sering mengumbar kata-kata saranghae kepada sembarang orang, batin Suzy.

Suzy tersenyum kecil saat membaca pesan masuk dari Soojung, sedetik kemudian dia beranjak menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya agar bisa segera berangkat menuju tempat yang dikatakan oleh Soojung.

…

Suzy mendengus kecil, matanya terus menerawang memperhatikan para namja-namja yang kini tengah bersiap di samping motor-motor mereka. Kepala Suzy tak sadar terus saja menggeleng tak percaya

“Suzy-ya, ayo duduk….jangan berdiri terus” Sahut Soojung, Suzy membalikan badannya dan menatap tajam ke arah Soojung.

“kau tidak memberitahuku kalau kau sedang di arena balap” Ucap Suzy tajam mengambil tempat duduk di samping Soojung.

“hehe, mian…kalau aku beritahu tempatnya lebih dulu kau pasti akan menolaknya” Ucap Soojung sembari tersenyum lebar.

“ck…kau memang licik, siapa sih yang menyuruhmu untuk menjadi relawan di sini? Memangnya pembalap seperti mereka membutuhkan bantuan dokter juga? Bukannya mereka sudah terbiasa kalau terjatuh dari motor?” Tanya Suzy.

“itu…hum, sebenarnya Jinyoung oppa meminta bantuanku untuk stay di sini, waktu turnamen sebelumnya ada dua orang yang terjatuh dan saat itu tak ada tim medis, sehingga membuat mereka panik..jadi untuk jaga-jaga oppa menyuruhku untuk menjadi relawan” Jelas Soojung, Suzy mengerutkan keningnya bingung sedetik kemudian dia membulatkan matanya

“Jinyoung oppa? Neo oppa? Dia….solma…” Suzy menutup mulutnya tak percaya sembari menatap Soojung terkejut.

“eoh, Jinyoung oppa sebenarnya sudah kembali ke Korea dua minggu yang lalu. Dia sangat ingin bertemu denganmu geunde, kau sedang sibuk dengan muridmu jadi oppa tak bisa mengunjungimu sampai sekarang”

“ya…neo jinjja! sudah dua minggu oppa di sini dan kau baru memberitahuku? Sahabat macam apa kau eoh?” Dumel Suzy, Soojung hanya terkikik pelan sembari mengusap kedua tangannya di depan dada pertanda ingin meminta maaf.

“Soojung-ah…eoh, Suzy? kau disini juga?” Suzy sontak menoleh ke samping saat mendengar namanya di panggil.

“eoh, Jinyoung oppa….oppa bogoshippeo!” Pekik Suzy melihat sosok lelaki di hadapannya, dengan cepat dia beranjak dan memeluk Jinyoung menyalurkan kerinduannya

“aigoo, Suzy-ya….kau tak berubah ne” Ucap Jinyoung membalas pelukan Suzy.

“oppa, kenapa tak memberitahuku kalau kau sudah pulang? Kau tau aku merindukanmu…” Dumel Suzy sembari mempoutkan bibirnya kesal, Soojung yang melihatnya hanya bisa memasang wajah jijik…sepertinya Suzy yang manja akan kembali karena Jinyoung oppa juga sudah kembali.

“mianhae, kata Soojung kau sedang menjadi tutor lagi sekarang? Oppa tak ingin mengganggumu, lagipula semenjak pulang ke Korea oppa juga jadi sibuk dengan turnamen ini” Ucap Jinyoung sembari mengacak rambut Suzy pelan.

“eoh…appa menyuruhku untuk menjadi tutor anak pemilik universitas…eissh jinjja, namja itu benar-benar pabo” Ucap Suzy merengut

“geure? muridmu kali ini namja lagi eoh? Apa tampan?” Tanya Jinyoung tanpa sadar Suzy menganggukan kepalanya, “dia tampan? Jinjja? aigoo…sepertinya akan ada yang menggeser posisiku sebagai oppa tertampanmu” Seru Jinyoung bangga, Suzy yang sadar akan kebodohannya itu tiba-tiba gelagapan.

“a…aniya oppa, dia ti…tidak tampan, masih tampan kau kok…aku bersumpah” Sergah Suzy cepat, Jinyoung yang melihat Suzy gelagapan hanya tersenyum kecil.

“oppa, kapan turnamennya akan mulai? Aku sudah bosan di sini” Sahut Soojung dari tempatnya, Jinyoung melirik jamnya sekilas lalu melirik ke arah garis start.

“sepertinya peserta terakhir yang ditunggu sudah datang…bersabarlah, beberapa menit lagi akan dimulai chagi” Jawab Jinyoung, Soojung seketika menatap horror Jinyoung yang memanggilnya chagi itu.

“ya oppa! Berapa kali kubilang jangan memanggilku seperti itu” Pekik Soojung tak terima.

“waeyo kau kan dongsaeng tersayangku jadi wajar kau memanggilmu chagi, Suzy saja tak keberatan…iyakan chagi?” Ucap Jinyoung kemudian beralih pada Suzy.

“majayo oppa…haha, aku heran kenapa Soojung bisa merasa geli dengan panggilanmu itu. Padahalkan semua yeoja memimpikan dipanggil seperti itu, apalagi namja tampan sepertimu yang memanggil…aigoo, kau membuatku berdebar oppa!” Seru Suzy, Jinyoung seketika tertawa lepas melihat reaksi Suzy

“kau benar-benar tak berubah…” Gumam Jinyoung di sela tawanya, Suzy membalasnya dengan sneyum lebar sementara Soojung malah menekuk wajahnya kesal.

…

“ya Myungsoo-ya! kenapa kau baru datang eoh?”

“mianhae Hoya-ya, aku ketiduran…aku belum terlambat kan?” Ucap Myungsoo dengan nafas ngos-ngosan karena harus berlari dari pintu masuk ke dalam arena.

“belum, untung saja penanggung jawabnya mau memundurkan waktu untuk menunggumu, sekarang siapkan motormu…sepertinya sudah akan mulai” Ucap Hoya, Myungsoo mengangguk patuh lalu berlari keparkiran dan membawa motornya ke garis start.

Selama menunggu untuk mulai Myungsoo sesekali memeriksa mesin motornya mungkin saja ada yang tidak beres.

“heh…kenapa lama sekali” Gerutu Myungsoo sembari berdiri dan menyandarkan badannya di motor, matanya berkeliling mengitari arena turnamen yang akan dilaluinya nanti.

“eoh…yeoja itu!” Myungsoo memicingkan matanya saat dipinggir lapangan tepat di depan tenda berwarna putih dia melihat seorang yeoja yang tak asing di matanya.

“Suzy!” Pekik Myungsoo terkejut saat melihat wajah Suzy dengan jelas, matanya sontak membulat saat melihat Suzy langsung berdiri memeluk seorang namja yang asing.

Tangan Myungsoo seketika mengepal melihat wajah Suzy yang telihat sumringah saat berbincang dengan namja itu, “namja itu…!” Geram Myungsoo menggertakkan rahangnya keras.

“ya Myungsoo, kau melihati apa?” Hoya menghampiri Myungsoo yang berada di garis start pertama, alis Hoya mengerut saat melihat wajah Myungsoo terlihat kesal. Dia mengikuti arah pandang Myungsoo dan membulatkan matanya

“omo! Jadi Jinyoung hyung benar-benar membawa Soojung dan Suzy?” Pekik Hoya terkejut, Myungsoo yang mendengar nama Suzy disebut itu langsung menoleh pada Hoya.

“Jinyoung hyung?” Tanya Myungsoo.

“eoh, Jinyoung hyung.Dia sudah kembali dari Jepang dengan mendapatkan posisi pertama di turnamen yang dia ikuti di sana” Ucap Hoya terkagum-kagum.

“jinjja dia sudah kembali? Eodi?” Tanya Myungsoo tak percaya, Hoya sontak menganggukan kepalanya.

“dia di sana, namja yang bersama dua yeoja di depan tenda sana” Ucap Hoya menunjuk tempat di mana mata Myungsoo tadi melihat.

“kau mengenal yeoja-yeoja itu?” Tanya Myungsoo lagi

“eoh, tentu saja…siapa yang tidak mengenal mereka? Jung Soojung dan Bae Suzy, Soojung adalah adik kandung dari Jinyoung hyung, sementara Suzy adalah sahabat Soojung. Mereka bertiga dulu sering terlihat bersama” Jelas Hoya, Myungsoo menganggukan kepalanya kemudian beralih ke Suzy.

“mereka kelihatan dekat…” Gumam Myungsoo dengan tatapan tajamnya.

“nugu? Suzy dan Jinyoung hyung?” Tanya Hoya, Myungsoo menganggukan kepalanya, “tentu saja mereka dekat, banyak kabar yang beredar kalau mereka itu punya hubungan khusus, tapi aku tak tau juga itu benar apa tidak”

Myungsoo mengalihkan perhatiannya ke Hoya, dia menatap intens namja itu dan berharap dia salah dengar, “hubungan? Maksudmu…”

“ya…hum, pasangan kekasih mungkin, karena Jinyoung hyung sering terlihat lebih memperhatikan Suzy dibandingkan Soojung adik kandungnya sendiri jika mereka sedang berkumpul bersama” Jelas Hoya yang sukses membuat wajah Myungsoo berubah menjadi datar.

“kekasih huh?” Gumam Myungsoo pelan.

“hari ini aku sedang tidak mood untuk balapan, kau gantikan aku…” Ucap Myungsoo lalu berlalu dari tempat itu meninggalkan Hoya yang terkejut.

“ya ya! Myungsoo! Kim Myungsoo kembali! Ya!” Hoya memekik kencang meneriaki Myungsoo yang berjalan menjauhinya tanpa sadar semua orang kini tengah memperhatikannya.

“aisshh…namja itu!” Gerutu Hoya kesal, dia menoleh ke arah Jinyoung yang tengah melihatnya sedetik kemudian dia bergegas menghampiri Jinyoung.

“ada apa Hoya-ya?” Tanya Jinyoung saat Hoya sudah berada di depannya

“itu…salah satu pembalap yang sudah mendaftar ikut turnamen ini tiba-tiba meninggalkan arena” Jawab Hoya, Jinyoung sontak membulatkan matanya tak percaya.

“jinjja? jadi bagaimana? Tempatnya harus tetap diisi” Ucap Jinyoung, Hoya menggelengkan kepalanya.

“aku masih belum bisa ikut hyung, kakiku masih dalam perawatan…aiissshh, Myungsoo jinjja!” Ucap Hoya, kemudian dia mendengus sebal karena Myungsoo.

Suzy yang mendengar nama Myungsoo itu mengerutkan keningnya bingung, “chogi…tadi kau menyebut nama Myungsoo?” Tanya Suzy hati-hati, Hoya beserta Jinyoung menoleh kepada Suzy.

“eo..eoh…Myungsoo, Kim Myungsoo nae chingu…kau mengenalnya?” Tanya Hoya ikut bingung

“ah ne, kebetulan kita satu universitas, jadi aku mengenalnya” Jawab Suzy dengan kikuk.

“geure? pantas saja dia menanyakanmu tadi” Gumam Hoya pelan namun tak bisa di dengar dengan orang-orang di hadapannya.

“tak ada cara lain, biar aku saja yang menggantikannya” Ucap Jinyoung langsung.

“oppa…kau bilang hari ini tak akan balapan! Andwae! kau baru saja pulang dari turnamenmu” Protes Soojung.

“oppa gwenchana, lagipula sudah dua minggu juga oppa beristirahat tanpa mengendarai motor, sekarang waktunya oppa pemanasan lagi” Ucap Jinyoung.

“geunde oppa…”

“ya Soojung-ah, biarkan saja oppa…lagipula dia pasti sudah sangat ingin ikut balapan, dua minggu itu waktu yang lama untuknya istirahat” Sela Suzy sebelum Soojung menahan Jinyoung lagi

“see? Suzy saja tak melarangku, tak perlu khawatir chagi. Kau tunggu di sini ne…oppa segera kembali” Ucap Jinyoung tersenyum kepada Soojung yang kini mempoutkan bibirnya kesal, “Suzy-ya, tunggu di sini ne” Lanjut Jinyoung beralih pada Suzy.

“eoh…fighting oppa! Semoga kau menang ne” Ucap Suzy memberi semangat pada Jinyoung.

“arasseo…kajja Hoya-ya” Ucap Jinyoung, lalu mengajak Hoya untuk menemaninya ke arena.

“ck…kenapa kau selalu membelanya Suzy-ya? appa menyuruh oppa untuk istirahat, harusnya dia tidak naik motor dulu” Dumel Soojung, Suzy tersenyum lalu beranjak duduk di samping Soojung.

“gwenchana…aku percaya Jinyoung oppa pasti sudah baik-baik saja, kita liat dia saja eoh” Ucap Suzy, lagi-lagi Soojung mendengus sebal.

“Myungsoo? apa Myungsoo sering ikut turnamen balapan di sini juga?” Suzy seketika teringat dengan Myungsoo, teman Jinyoung tadi mengatakan bahwa temannya yang meninggalkan arena adalah Myungsoo, Kim Myungsoo. Dia yakin bahwa Myungsoo yang dimaksud adalah Myungsoo yang dia kenal.

Tapi kenapa dia tak tau kalau Myungsoo sering ikut balapan juga? Dan lagi, alasannya untuk pergi meninggalkan arena apa?

“heiishh…kenapa aku memikirkannya” Gumam Suzy frustasi sembari menggelengkan kepalanya berusaha untuk tidak memikirkan Myungsoo lagi.

…

Ting tong~

Suzy memencet bel apartemen milik Myungsoo dengan wajah berpikir, baru saja Suzy akan pulang sehabis dari arena turnamen balapan motor bersama Soojung dan Jinyoung namun pesan singkat Myungsoo yang menyuruhnya untuk datang ke apartemennya membuat Suzy mengurungkan niatnya untuk pulang bersama kedua kakak beradik itu dan lebih memilih untuk pulang sendiri menuju ke apartemen Myungsoo.

Suzy sedari tadi berpikir, bukankah ini sudah lewat jam makan malam? Jadi Myungsoo tak mungkin menyuruh Suzy datang untuk membuatkan makan malam.

“eoh..was…seo…” Suzy mengerutkan keningnya, hidungnya mencium bau tajam alkohol yang berasal dari Myungsoo.

“kau minum?” Tanya Suzy, Myungsoo tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya.

“masuklah…” Ucap Myungsoo, Suzy berpikir sebentar kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam apartemen Myungsoo.

Mata Suzy melotot seketika melihat keadaan apartemen tersebut, benar-benar berantakan. Kaleng-kaleng Soju berhamburan memenuhi ruang tengahnya.

“ya…kenapa berantakan seperti ini? Baru kemarin aku ke sini keadaannya tidak seperti ini” Pekik Suzy tertahan, bukannya menjawab Myungsoo malah duduk di atas karpet yang ada di depan sofanya dan kembali meneguk soju kalengan miliknya.

“ya Kim Myungsoo!” Suzy menggeram kesal karena tak merasa mendapat jawaban dari Myungsoo, dia menghampiri namja itu dan menarik kasar kaleng sojunya.

“berhenti minum! Kau tak lihat apartemenmu sudah seperti lautan kaleng soju seperti ini eoh?” Dumel Suzy.

“saem…kau sudah melihat hasil pretestku?” Tanya Myungsoo tanpa menghiraukan dumelan Suzy dengan wajahnya yang sudah merah akibat efek mabuknya.

“mworagu?”

“aku..hik…aku menyuruhmu kemari…hik…untuk memperlihatkan hasil…hik…pretestku” Ucap Myungsoo diselingi dengan cegukannya.

“ah matta! hasilnya sudah keluar hari ini…aku lupa” Ucap Suzy menepuk dahinya pelan, dia lupa memeriksanya karena Soojung tiba-tiba saja meminta bantuannya siang tadi.

“hik…kau bahkan melupakanku…hik…” Racau Myungsoo, Suzy mengerutkan keningnya bingung.

“melupakanmu?” Suzy tersentak kaget saat tangannya ditarik oleh Myungsoo sehingga membuatnya jatuh terduduk di hadapan Myungsoo.

“neo, harus memberiku imbalan kalau nilaiku naik” Ucap Myungsoo berusaha menajamkan tatapannya kepada Suzy.

“im…imbalan? mwonde? Apa kau yakin nilaimu naik eoh?” Tanya Suzy memandang Myungsoo tak percaya.

“kalau aku benar-benar menaikkan nilaiku kau harus memberiku imbalan” Ucap Myungsoo yakin, Suzy berpikir sejenak.

“nilainya tak mungkin naik…tapi, kenapa dia bisa seyakin ini kalau nilainya naik?” Batin Suzy

“call…geunde, kalau nilaimu semua A baru aku akan memberimu imbalan, otthae?” Usul Suzy, Myungsoo tersenyum miring kemudian menganggukan kepalanya

“jadi imbalan seperti apa yang kau minta?” Tanya Suzy, sekali lagi Myungsoo tersenyum miring.

“kisseu…” Suzy sontak membulatkan matanya tak percaya, “mwo? Kisseu? Andwae! ya kau sudah mabuk, jangan berbicara semabrangan” Pekik Suzy menolak dengan tegas.

“waeyo? bukannya kau sudah menyetujuinya? Dan aku tidak mabuk, aku masih sadar” Tanya Myungsoo lagi, Suzy kembali memasang wajah berpikirnya.

“dengan kemampuan otaknya aku yakin tak mungkin namja ini mendapatkan A disemua mata kuliah…pasti hanya salah satu, atau bahkan sama sekali tak ada. Haruskah aku setuju agar dia diam?” Pikir Suzy lagi, dia melihat keadaan Myungsoo yang kini setengah sadar, yah meskipun lebih banyak sadarnya tapi tak jarang dia melihat badan Myungsoo terhuyung, sepertinya dia masih dalam efek sojunya.

“otthae Suzy-ya?” Tanya Myungsoo.

“ah…geure? call, lagipula aku tak yakin kau mendapatkan A semua” Jawab Suzy, Myungsoo tersenyum lebar kemudian menarik sebuah amplop dari saku belakang celananya.

“aku juga belum melihatnya, biarkan kau yang menjadi orang pertama yang melihatnya” Ucap Myungsoo mengulurkan amplop putih itu di hadapan Suzy.

“i…ini test reportmu?” Tanya Suzy, Myungsoo mengangguk sembari duduk manis menunggu Suzy membukanya.

Dengan ragu dan perlahan Suzy merobek ujung atas amplop itu, dia melihat di dalamnya terdapat selembar kertas yang dia yakini isinya adalah nilai dari pretest Myungsoo sebelumnya. Saat jarinya masuk ke dalam amplop itu dan menarik kertasnya, dadanya seakan bergemuruh…kenapa dia bisa gugup seperti ini? rasanya bahkan lebih gugup dibandingkan saat pengumuman hasil tes ujian masuknya waktu itu.

“otthae?” Tanya Myungsoo

Suzy membalik kertas yang ada di tangannya, dan matanya mulai menjelajahi seluruh bagian isi dari kertas itu.

“otthae?” Desak Myungsoo, Suzy terdiam mematung tak mengeluarkan sepata kata pun. Matanya masih tetap menatap lurus kertas di hadapannya.

“maldo andwae!” Lirih Suzy, matanya semakin membulat saat melihat nilai-nilai yang terpampang di sana.

“maldo andwae…maldo andwae…” Suzy terus bergumam kecil tanpa sadar menimbulkan sebuah senyum kepuasan di wajah Myungsoo.

“MALDO ANDWAE!!!” Pekik Suzy melempar kertas yang dipegangnya ke wajah Myungsoo, kemudian dia menatap Myungsoo tajam.

“kau memanipulasinya keutchi? Keluarkan nilaimu yang asli” Geram Suzy, Myungsoo menatapnya bingung.

“maksudmu? ini nilaiku yang asli…aku mendapatnya dari dosenku pagi tadi” Jawab Myungsoo, Suzy menggelengkan kepalanya tak percaya.

“aniyo, aku tidak percaya…mana mungkin kau mendapatkan full mark dan sama sekali tak ada jawaban yang salah. Maldo andwae!” Pekik Suzy, Myungsoo tersenyum miring lalu mengambil lembaran report testnya.

“geure? aku juga tak menyangka bahwa aku akan mendapatkan nilai sempurna ini” Gumam Myungsoo.

“imbalanku…” Lanjutnya menatap Suzy menuntut.

“andwae! aku tidak percaya…kau menipuku!” Tolak Suzy, Myungsoo melipat tangannya di depan dada.

“tanya appamu saja kalau tak percaya” Ucap Myungsoo, Suzy memicingkan matanya kemudian segera mengambil handphonenya.

“eoh…” Mata Suzy membulat saat melihat ada satu pesan gambar yang muncul.

From : Appa

Lihatlah, nilai muridmu meningkat drastis…dia bahkan tak memiliki satu kesalahanpun.

Mata Suzy semakin membulat saat melihat gambar yang dikirim oleh appanya, gambar itu sama persis dengan report test yang barusan saja dia lihat.

“maldo andwae…” Myungsoo memijit kepalanya yang kembali pusing karena racauan dari Suzy. Sepertinya efek dari soju yang dimunumnya masih tertinggal dan belum hilang sepenuhnya.

“janjimu nona Bae” Tuntut Myungsoo, Suzy mendongak menatap Myungsoo tajam.

“shireo!” Pekik Suzy.

“kau sudah berjanji jadi kau harus menepatinya” Ucap Myungsoo menarik pinggang Suzy agar mendekat padanya.

“mwo…mwohaneungeoya?” Pekik Suzy tertahan, Myungsoo tersenyum di depan wajah Suzy.

“kisseu…” Suzy menggelengkan kepalanya seraya berusaha untuk melepaskan dirinya, namun sepertinya tenaga Myungsoo terlalu kuat untuk mengunci tubuhnya.

“kau mau melakukannya sendiri atau aku yang melakukannya?” Suzy menelan salivanya gugup, seketika dia terdiam dan menatap Myungsoo yang sudah memejamkan matanya sembari memajukan bibirnya ke depan.

“palli…” Gumam Myungsoo.

Suzy masih terdiam ditempatnya menatap wajah Myungsoo yang sangat-sangat dekat dengannya, Myungsoo masih tetap menunggu pergerakan Suzy, dia tau yeoja itu kini tengah berpikir haruskah dia melakukannya apa tidak. Dan Myungsoo akan tetap menunggu sampai Suzy melakukannya.

“ige mwoya? kenapa dadaku bergemuruh tak jelas begini? Andwae! aku tak boleh melakukannya, ini first kissku…aku tak mungkin memberikannya pada namja ini” Batin Suzy berusaha untuk menahan dirinya tidak melakukan hal yang diinginkan Myungsoo.

Namun sekeras apapun dia menahannya sepertinya tubuh Suzy tidak berjalan sesuai dengan apa yang otaknya perintahkan, wajahnya kini semakin mendekat dengan wajah Myungsoo. Bahkan mereka bisa saling meraskan hembusan nafas masing-masing.

Myungsoo yang masih dengan mata tertutup tersenyum kecil saat merasakan hidung Suzy kini sudah menyentuh batang hidungnya, sehingga…

CUP~

Suzy meletakkan bibirnya di atas bibir Myungsoo tanpa pergerakan, badannya saja sudah cukup tegang untuk digerakkan apalagi bibirnya yang kini sukses terkontak langsung dengan bibir Myungsoo, sudah jelas bibirnya itu akan kelu dan sama sekali tak bisa digerakkan.

Beda halnya dengan Suzy, Myungsoo malah menikmati kecupan yang diberikan Suzy itu, meskipun tak ada gerakan sedikitpun tapi dia senang menikmati bibir Suzy yang terasa menegang itu.

Hanya sedekar beberapa detik Suzy meletakkan bibirnya dan dengan segera dia menjauhkan wajahnya dari Myungsoo, “omo!” Suzy memekik kecil menyadari tindakannya barusan, dia sangat tak sadar kalau dia berani mencium Myungsoo.

Suzy menatap Myungsoo yang kini tengah tersenyum kepadanya, dia baru sadar bahwa Myungsoo memiliki lesung saat tersenyum seperti ini dan itu membuatnya semakin tampan. Dengan wajah yang masih sangat dekat, tanpa sadar Suzy sekali lagi mendekatkan wajahnya dan kembali mengecup bibir Myungsoo

Myungsoo yang terkejut dengan tindakan Suzy yang tiba-tiba itu seketika tersenyum kecil dan menarik Suzy untuk semakin mendekat ke arahnya

Mata Suzy yang tadinya terpejam sontak membulat saat merasakan Myungsoo perlahan menggerakkan bibirnya dengan lembut, Suzy meletakkan kedua tangannya di pundak Myungsoo dan berusaha untuk mendorongnya namun sepertinya Myungsoo tak dapat digerakkan.

Semakin lama lumatan Myungsoo semakin dalam membuat Suzy tak bisa melakukan apapun, dengan pasrah Suzy memejamkan matanya dan menikmati ciuman yang diberikan oleh Myungsoo. tangan Myungsoo kini bergerak ke tengkuk Suzy menekannya pelan agar mendapatkan balasan dari Suzy yang sedari tadi hanya diam saja.

Seakan terhanyut dengan lumatan Myungsoo, perlahan Suzy menggerakkan bibirnya mengikuti pergerakan bibir Myungsoo.

Dengan sangat hati-hati Myungsoo membaringkan tubuh Suzy ke atas karpet yang mereka duduki dan dia kini sudah berada di atas tubuh Suzy tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Suzy yang kini sudah terbawa suasana sudah tak menyadari bahwa posisi mereka sudah berpindah, dia hanya fokus membalas ciuman yang Myungsoo berikan kepadanya.

“eungg…Myung…soo…” Suzy merengutkan wajahnya saat bibir Myungsoo kini beralih pada leher jenjangnya, badannya terasa diserang aliran listrik ribuan volt saat bibir Myungsoo menciumi setiap inci dari lehernya yang mulus itu.

“Myungsoo…ya…” Suzy berusaha untuk menghentikan aksi Myungsoo yang cukup membuatnya geli itu, namun sepertinya Myungsoo terlalu asyik dengan kerjaannya.

Suzy menutup matanya rapat-rapat saat dia merasakan tangan Myungsoo bergerak ke arah kancing kemeja yang dipakainya.

“Kim…Myungsoo…” Lirih Suzy, dia tau apa yang akan dilakukan Myungsoo saat ini dan dia tau bahwa itu sama sekali tidak boleh mereka lakukan.

“geumanhae…” Ucap Suzy, namun Myungsoo masih tak bergeming dari tempatnya dan masih menikmati leher Suzy.

“hiks…hiks…” Sontak Myungsoo menghentikan gerakan bibirnya yang begitu lincah di sekitar daerah leher Suzy saat mendengar isakan tangis dari yeoja yang berada di bawahnya saat ini.

Myungsoo mengangkat kepalanya menatap wajah Suzy yang basah, “uljima…” Ucap Myungsoo menyeka air mata Suzy yang perlahan terjatuh itu.

“ha…hajima…” Lirih Suzy, Myungsoo menggelengkan kepalanya lalu memeluk tubuh Suzy erat.

“mian…jeongmal mianhae Suzy-ya…” Gumam Myungsoo pelan.

“mianhae…” Suzy membalas pelukan Myungsoo lalu mengusap punggungnya pelan.

“gwenchana…” Suzy mengerutkan keningnya tak mendengar balasan dari Myungsoo.

“Myungsoo…Myungsoo-ya?” Suzy semakin bingung tak mendapatkan pergerakan dari Myungsoo, matanya membulat saat mendengar dengkuran halus yang berasal dari Myungsoo

“dia tidur?” Pekik Suzy tertahan dengan wajah tak percayanya.

…

Setelah memakaikan selimut untuk Myungsoo, Suzy menghela nafasnya berat, “nan jeongmal paboya…” Rutuk Suzy pada dirinya sendiri atas tindakan bodohnya tadi. Dia melirik keadaan sekitar, baru saja berniat untuk pulang namun sepertinya diurungkannya melihat keadaan apartemen Myungsoo benar-benar berantakan.

Dengan berat hati Suzy memulai membersihkan kaleng-kaleng soju yang berserakan, dia juga tak lupa mengepel lantai yang terkena tumpahan minuman ataupun makanan yang tak sengaja Myungsoo jatuhkan.

Setelah beberapa menit keadaan apartemen Myungsoo sudah bersih kembali, Suzy menyeka keringatnya dan duduk di atas sofa.

“heh…kenapa aku harus sibuk membersihkan tempat ini?” Gumam Suzy lelah, dia melihat jam dinding yang ada di atas televisi dan matanya melebar seketika.

“sesange! Sudah jam 11 malam!” Pekik Suzy tak percaya. Dia tak mungkin pulang sekarang, mana ada bis malam-malam begini. Dia juga tak mungkin menyuruh Myungsoo untuk mengantarnya pulang, dia bukan yeoja yang tega membangunkan namja yang kini terlihat tengah tertidur pulas itu.

“heh…haruskah?” Suzy meraih tasnya dan mengeluarkan handphonenya, dia mengetik pesan singkat yang dia kirimkan kepada appanya.

Setelah mengirimkan pesan itu Suzy berjalan menuju saklar lampu dan mematikan lampu ruang tengah apartemen Myungsoo, namun dia tak begitu berani jika harus mematikan semua lampu sehingga Suzy menyisahkan lampu dapur menyala agar dapat memberi sedikit penerangan.

Suzy berjalan menghampiri Myungsoo yang masih terlihat pulas itu, “jaljayo Myungsoo-ya…” Ucap Suzy sebelum berbaring di samping Myungsoo sembari membelakanginya.

TBC

Haha…kalau pada ngerasa ceritanya gaje mohon dimaklumi yah 😀 setelah di baca ulang FF milik author gak sama persis kok sama yang aslinya, hanya sekitar 25-30% kemiripannya selebihnya udah beda 😀

Jung-Jung siblings muncul lagi nih 😀 soalnya udah ke bawa di FF kemarin jadi authornya make Jinyoung oppa lagi ^^ hihi

Jangan pada protes kalau alurnya cepat gini, namanya juga threeshots jadi dimana-mana alurnya pasti cepat dan tidak bertele-tele seperti FF berchapter.

Amutdeun, Comment kalian ditunggu ^^ Gomawo~