Beauty Is The Beast Part 1

Beauty Is The Beast

| Author : elship_L | Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy | Genre : Romance | Rating : PG-17 | Type : Chapter |

Sorry For Typo~

———————————————————————————————————————–

“mwo? Putus?”

Seorang pria kini tak dapat menahan keterkejutannya atas sebuah kata yang diucapkan oleh yeoja yang baru saja resmi menjadi yeojachingunya seminggu belakangan ini.

“kau tuli oppa? Aku bilang kita putus”

Balas yeoja itu kesal, beginilah yang akan terjadi setiap dia ingin memutuskan kekasihnya. Pria-pria itu selalu saja berpura-pura terkejut dan menanyakan hal yang sudah jelas-jelas mereka dengar.

“geunde wae? Apa aku berbuat kesalahan?”

Namja itu memasang wajah bingungnya, setahunya selama seminggu ini dia selalu bersikap baik terhadap yeojanya. Dia juga tak pernah absen untuk mengantar jemput yeoja itu, dan dia tak pernah terlihat bersama dengan yeoja lain, jadi apa kesalahan yang dia perbuat sampai dirinya tega diputuskan secara tiba-tiba seperti ini?

“aku bosan”

“kau bosan? Tapi ini baru seminggu…”

“wae? seharusnya kau bersyukur kau masih bisa menjadi namjachinguku selama seminggu, seharusnya sejak 3 hari yang lalu aku memutuskanmu”

Namja itu membulatkan matanya tak percaya, 3 hari yang lalu? Kalau dihitung-hitung berarti sejak hari ke 4 mereka resmi pacaran yeoja di hadapannya itu sudah merasa bosan kepadanya? Maldo andwae!

Apa berita yang beredar selama ini benar?

Yeoja itu berparas malaikat namun memiliki hati bak iblis yang tak segan-segan mempermainkan hati para namja yang telah terjatuh oleh pesonanya, termasuk dirinya yang hanya bisa menceloskan matanya menatap yeojanya, ah tidak mantan yeojanya saat berbalik dan berlalu meninggalkan dirinya tanpa sepatah katapun.

“ya Bae Suzy! chamkanman! Bae Suzy!”

—–

Dua orang yeoja kini tengah menyeruput jus yang baru saja mereka pesan dari counter cafetaria kampus, mereka terlihat asyik dengan minuman masing-masing sampai mata keduanya menangkap seorang yeoja lain yang berjalan menuju ke arah mereka dengan wajah datar.

“ya, dia sudah memutuskan kekasihnya itu?” Tanya salah satu yeoja yang berambut pendek.

“molla, katanya dia akan memutuskannya hari ini” Balas yeoja satunya.

“geure? aku salut sama Park Seungsoo itu, dia berhasil menjadi kekasihnya selama seminggu”

“kau benar, biasanya yeoja itu hanya akan menjalin hubungan selama 3 atau 4 hari”

“mungkin namja yang satu ini terlihat berbeda dari sebelum-sebelumnya jadi dia bisa bertahan sampai seminggu”

Kedua yeoja tersebut menghentikan percakapan mereka saat yeoja yang sedang mereka bicarakan kini sudah duduk di hadapan keduanya.

“ya Jung Soojung, Park Jiyeon! membicarakanku lagi eoh?” Ucap yeoja itu dengan ketus.

“siapa lagi kalau bukan kau nona Bae? Kau sudah memutuskan Park Seungsoomu itu?” Tanya Jiyeon. Yeoja bermarga Bae itu menganggukan kepalanya malas.

“terus reaksi namja itu seperti apa?” Soojung menopang dagunya di atas meja sembari menatap penuh tanya.

“heh, seperti biasa…tak ada yang berubah, semua namja memang sama” Jawabnya, Jiyeon dan Soojung menganggukan kepalanya mengerti.

“pasti dia terkejut setengah mati eoh” Sahut Jiyeon, yeoja itu-Suzy- hanya tersenyum bangga kepada sahabatnya.

“jadi target selanjutnya siapa?” Tanya Soojung penasaran, Suzy menghela nafasnya lalu ikut menopang dagunya dan menatap Soojung.

“molla, aku bosan selalu mendapatkan namja yang sama setiap waktu. Semuanya terlalu gampang didapatkan dan dilepaskan, aku butuh tantangan” Ucap Suzy lesu.

“eyy…jadi kau akan mencari target baru lagi? tak berniat untuk berhenti?” Tanya Jiyeon, Suzy dan Soojung langsung saja menatap horor kearahnya.

“tidak akan sampai kapanpun!” Ucap keduanya tegas membuat Jiyeon bergidik ngeri.

“arasseo, arasseo, lakukan sesuka kalian…tapi ingatlah karma selalu berlaku Bae Suzy” Ucap Jiyeon sok bijak, Suzy memutar bola matanya dan bergeser sedikit agar duduknya tepat berhadapan dengan Jiyeon.

“dengarkan aku dengan seksama nona muda, aku sudah mendapatkan karma jauh sebelum ini semua dimulai. Jadi untuk apa lagi mengkhawatirkan tentang karma yang akan menimpaku jika sebelumnya aku sudah mendapatkannya?” Ucap Suzy menatap Jiyeon dengan tegas membuat Jiyeon menghela nafasnya panjang dan membalas tatapan Suzy.

“geure, setidaknya aku sudah berbaik hati untuk mengingatkanmu” Balas Jiyeon acuh.

“terima kasih atas kebaikan hatimu nona muda” Sahut Suzy namun terlihat tak ada sebuah ketulusan yang memancar dari wajahnya saat mengucapkan kalimat tersebut.

—–

“yobeoseyo”

“…”

“besok? Jam berapa?”

“…”

“arasseo, semoga saja aku tak ada kuliah”

“…”

“geure, keuno”

Soojung meletakkan handphonenya di atas meja dan menatap Suzy, “dia akan pulang besok” Ucap Soojung dengan wajah merona.

“geure? kau jemput dia kalau begitu” Ucap Suzy datar.

“eiissh, setidaknya kau menawarkan diri untuk menjemputnya. Bagaimanapun juga dia adalah kakakmu” Suzy menghela nafasnya dan berpura-pura tak mendengar ucapan Soojung.

“ckck, sampai kapan kau mau seperti ini Bae Suzy” Decak Soojung, Suzy hanya mengedikkan bahunya tak peduli.

“eyy dia melakukan itu agar kau tidak menahannya untuk pergi, kau tau kan dia ke sana untuk apa” Sahut Soojung, lagi-lagi Suzy hanya membuang mukanya dari Soojung.

“heh, dasar keras kepala!” Dumel Soojung.

—–

Suasana Incheon International Airport pagi itu cukup ramai melihat semua kursi tunggu terisi penuh dan beberapa penumpang maupun pengantar terlihat berdiri di beberapa sisi bandara sembari menunggu pesawat masing-masing.

Dari pintu kedatangan, seorang namja tinggi berjalan menarik koper biru miliknya sembari mencari-cari seseorang yang sudah berjanji akan menjemputnya.

Beberapa lama setelah namja berkoper biru itu keluar, terlihat lagi seorang namja yang berpakaian serba hitam dengan kacamata hitam yang menutupi matanya berjalan menuju ke pintu keluar bandara.

Brruuggh~

Karena sedikit kesusahan menarik koper hitamnya yang besar, namja itu sampai-sampai tak melihat jalan di depannya sehingga dia tak sengaja menabrak seseorang yang tengah berdiri.

“jwesonghamnida…aku tidak sengaja” Ucap namja itu meminta maaf pada orang yang ditabraknya, kemudian berlalu begitu saja.

“Minhyuk oppa!” Minhyuk yang tengah memasang wajah berpikirnya sembari menatap namja yang menabraknya tadi seketika langsung menoleh saat mendengar suara lengking yeoja yang sangat dikenalinya.

“bogoshipo…” Ucap yeoja itu langsung menghambur kepelukan Minhyuk, dan mau tak mau namja itu terpaksa membalasnya meskipun cukup malu saat dilihati banyak orang.

“aigoo, Soojung-ah…sudah lepaskan oppa, banyak yang melihati” Ucap Minhyuk, Soojung mendengus sebal lalu melepaskan pelukannya.

“aku merindukanmu oppa, eissh kau pergi lama sekali” Dengus Soojung, namja di hadapannya terkekeh pelan.

“aku hanya pergi selama 3 bulan. Seandainya kalau aku pergi selama 3 tahun, entah apa yang akan kau lakukan”

“andwae! kau mau pergi selama 3 tahun? Andwaeyo oppa! kalau kau pergi bawa aku juga” Sergah Soojung langsung yang mau tak mau membuat Minhyuk semakin tertawa lepas.

“kyeopda, aku hanya bilang bilang seandainya. Ckck, kau itu” Soojung hanya cengengesan mendengarnya.

“ah, begitu…geure, kajja Suzy sudah menunggu di rumah” Ucap Soojung menarik Minhyuk untuk mengikutinya.

—–

Suzy kini tengah menatap datar kedatangan seorang namja dan yeoja di rumahnya, tangannya terlipat di depan dada sembari mengikuti gerakan kedua sejoli itu saat melangkah masuk ke dalam rumah.

“tak mau menyambut oppamu eoh?” Sahut sang namja, Suzy yang masih menampakkan wajah datarnya itu mendengus kemudian membuang mukanya tak ingin menatap wajah lelaki itu lebih lama.

“ckck, kau masih marah padaku? Aigoo, sampai kapan Suzy-ya?” Sahutnya. Tak ada balasan apapun dari Suzy, yeoja itu sibuk mengalihkan perhatiannya dan berusaha untuk tidak membalas pertanyaan kakaknya itu.

“Minhyuk oppa! sudahlah, jangan memperdulikan dia. Kajja aku bantu membereskan pakaianmu” Sela Soojung berdiri di hadapan Minhyuk, sedetik kemudian dia sudah menarik namja itu untuk masuk ke dalam kamarnya.

Selepas kepergian keduanya, Suzy mengarahkan pandangannya ke pintu kamar Minhyuk dan menatapnya kesal.

“isshh…nappeun!” Gumam Suzy dengan wajah yang ditekuk.

—–

“Soojung-ah, apa tidak masalah meninggalkan Suzy begitu saja? kalau dia tambah marah padaku bagaimana?” Tanya Minhyuk pada Soojung yang sudah mulai menggeledah koper biru miliknya.

“gwenchana oppa, Suzy tak akan lama marah padamu. Biarkan saja dulu, tiga bulan tidak bertemu denganmu dia pasti merindukanmu” Ucap Soojung dengan tangan yang sibuk mengaduk-aduk isi koper Minhyuk.

“geure? semoga yang kau katakan benar…ya! kau mau membantuku membereskan pakaianku atau malah menghamburnya eoh?” Pekik Minhyuk tiba-tiba.

“oleh-oleh” Ucap Soojung tanpa dosa, Minhyuk menggelengkan kepalanya kemudian membuka kantung kecil yang dimiliki koper tersebut.

“ckck, ternyata kau punya maksud eoh mau membantuku. Igeo…” Ucap Minhyuk menggelengkan kepalanya, dia menarik sebuah kotak panjang berwarna marun dan memberikannya pada Soojung.

“mwoya ige?” Gumam Soojung pelan kemudian perlahan membukanya.

“omo! Yeppuda…ini untukku oppa? jinjja?” Pekik Soojung girang saat mendapati seuntai kalung berwarna putih berada dalam kotak tersebut dan terdapat bandul angsa di selanya.

“joha?” Gumam Minhyuk menganggukan kepalanya.

“nomu joha! Gomawo oppa!” Ucap Soojung girang, dia menarik kalung itu dan memberikannya pada Minhyuk.

“pasangkan padaku” Jelas Soojung melihat tampang bingung Minhyuk, namja itu terkekeh pelan lalu berjalan ke belakang Soojung dan memakaikan kalungnya.

“aiggo, uri Soojungie nomu yeppo” Soojung tersenyum malu dan menundukan wajahnya dan melihat bandul kalungnya, namun sedetik kemudian wajahnya berubah menjadi masam.

“kau membelikan ini hanya untukku kan?” Tanya Soojung was-was, Minhyuk tersenyum lebar sembari menggaruk tengkuknya.

“masih ada dua lagi..untuk Suzy dan Jiyeon” Ucap Minhyuk ragu, seketika Soojung mempoutkan bibirnya kesal.

“eisshh! Dasar tidak romantis!” Pekik Soojung kesal lalu meninggalkan kamar Minhyuk, sementara Minhyuk hanya tersenyum geli melihat reaksi Soojung.

“kyeopda”

—–

“ya ya, Bae Suzy kemarilah cepat” Suzy dan Soojung yang tengah menenggelamkan kepala mereka di atas meja sembari menunggu dosen masuk itu seketika terangkat dan menoleh ke pintu kelas.

“ah waeyo? pagi-pagi sudah ribut begini” Dumel Suzy malas, Jiyeon memasuki ruang kelasnya dan berdiri tepat di hadapan Suzy.

“Park…Seungsoo, Park Seungsoo…” Ucap Jiyeon terengah-engah.

“nugu? Seungsoo oppa? wae?”

“dia…di atas atap, dia…beridiri…” Plaak~ Soojung tiba-tiba saja menjitak kepala Jiyeon membuat yeoja itu menatapnya tajam.

“ya bicara yang jelas, Park Seungsoo kenapa?” Ucap Soojung.

“dia mau bunuh diri!” Pekik Jiyeon

“mwo?” Suzy dan Soojung sontak membulatkan mata mereka dan memandang Jiyeon tak percaya.

“kajja!” Jiyeon dengan segera menarik tangan kedua sahabatnya dan menuntun mereka untuk keluar.

—–

“Park Seungsoo! Turun dari tempatmu segera” Pekik salah satu dosen dari bawah.

“omo! omo! Apa yang dilakukan namja itu di atas sana?” Pekik Suzy tak percaya melihat Seungsoo, namja yang baru saja dia putuskan beberapa hari yang lalu itu sudah bertengger bebas di pembatas atap.

“ya Suzy-ya, kau harus mencegahnya sebelum dia meloncat ke bawah” Ucap Jiyeon.

“naega? Naega wae? shireo!” Tolak Suzy keras, Jiyeon memutar bola matanya dengan kesal.

“kau tau alasan namja itu berada di atas sana sekarang ini eoh?” Tanya Jiyeon, dengan polosnya Suzy menggelengkan kepalanya dua kali.

“solma…jangan katakan karena Suzy memutuskannya jadi dia nekat seperti itu” Ucap Soojung menduga.

Suzy seketika menoleh pada Soojung dengan pandangan tak percayanya, “ya jangan bercanda” Ucap Suzy panik.

“Soojung benar Suzy-ya, dia berniat bunuh diri karena diputuskan olehmu” Ucap Jiyeon, Suzy mengigit bibir bawahnya sembari menatap ke atas tepat di mana Seungsoo berdiri.

“ya imma! Jangan nekat eoh, cepat turun kemari!”

“paboya! Kenapa kau mau bunuh diri hanya karena diputuskan?”

“Seungsoo-ya, turunlah cepat! Atau aku akan mengadukan pada eommamu!”

Suzy merasa pening dikepalanya saat mendengar teriakan-teriakan dari orang-orang di sekelilingnya yang berusaha untuk membuat Seungsoo menjauh dari tempatnya saat ini.

“shireo! Aku tak mau hidup lagi!” Pekik Seungsoo, semua orang yang mendengarnya memasang wajah takut mereka berharap Seungsoo tidak melakukan hal yang tidak-tidak.

“percuma aku hidup, Suzy tidak akan menjadi yeojaku lagi…” Racau Seungsoo.

Tanpa sadar dari belakang sana seseorang muncul dari balik pintu atap dan berjalan mendekat ke arah Seungsoo.

“pabo!” Sedikit terkejut mendengar sebuah suara berat, Seungsoo berbalik ke belakang dan menemukan seorang namja asing yang tidak di kenalnya.

“si…siapa kau? Jangan…jangan mendekat…” Ucap Seungsoo menahan namja itu agar tak mendekat ke arahnya seiring dengan kakinya yang melangkah mundur.

“kau mau menghabiskan nyawamu cuma karena seorang yeoja eoh? Seberapa berharganya yeoja itu sampai-sampai kau membuang sia-sia nyawamu yang jelas lebih berharga itu?” Ucapnya membuat Seungsoo menghentikan langkahnya dan menatap heran namja itu.

“kalau dia memutuskanmu berarti dia bukan yeoja yang tepat untukmu, dia tidak cukup baik untuk melihat ketulusan yang kau berikan…yeoja seperti itu tidak pernah pantas untuk mendapatkan sebuah ketulusan dari namja” Namja itu perlahan mendekat dan mengulurkan tangannya pada Seungsoo.

“jangan melakukan hal konyol seperti ini lagi, karena ini tidak akan membuat yeoja yang meninggalkanmu itu kembali padamu” Lanjutnya.

“kemarilah, kau lihat teman-temanmu di bawah sana sangat mengkhawatirkan dirimu…jangan mati sia-sia” Seungsoo perlahan meraih tangan namja asing tersebut dan turun dari pembatas atap.

Dari bawah sana terdengar sorakan kelegaan dari semua orang melihat Seungsoo akhirnya meninggalkan tempat yang cukup berbahaya tersebut.

“lebih baik kau mencari yeoja baru dibandingkan harus terus menerus mengharapkan yeoja lamamu” Ucapnya menepuk pundak Seungsoo dan berbalik berniat meninggalkannya.

“cham…chamkan…” Namja itu berhenti sejenak mendengar suara Seungsoo.

“go…gomawo…choneun Park Seungsoo imnida” Ucap Seungsoo, namja itu tersenyum dan meneruskan langkahnya.

“cheonma…Kim Myungsoo, panggil aku Myungsoo” Balasnya sebelum menghilang di balik pintu.

—–

“ya kau lihat aksi heroik namja misterius itu eoh? Benar-benar seperti pahlawan” Ucap Jiyeon membayangkan wajah superhero yang ada di tv.

“kau berlebihan…” Gumam Suzy acuh.

“kalau saja namja misterius itu tak ada, Seungsoo sunbae pasti sudah tamat sekarang ini. Dan sudah pasti kau yang akan disalahkan” Sahut Soojung, Suzy menelan salivanya kemudian menatap tajam Soojung.

“kenapa harus aku yang disalahkan? Bukan aku yang menyuruhnya untuk bunuh diri” Ucap Suzy membela dirinya.

“tapi karena kau memutuskannya jadi dia nekat begitu” Ucap Jiyeon.

“apa salahnya kalau aku memutuskannya? Aku sudah bosan dengannya jadi aku putuskan, tidak ada yang salah dengan apa yang kulakukan” Kini Suzy semakin meninggikan nada bicaranya dan mempertajam tatapannya pada kedua sahabatnya itu.

“baiklah kau benar!” Ucap Jiyeon tak mau memperpanjang perdebatannya dengan Suzy, daripada harus saling jambak-jambakan dengan Suzy mending dia mengakui bahwa yang dikatakan Suzy benar. Sayang kalau rambutnya harus rontok.

“seharusnya sedari tadi kau mengatakannya” Ucap Suzy bangga.

Soojung menggelengkan kepalanya mendengar pertikaian kedua sahabatnya ini, seperti biasa dia hanya diam saja tak ingin mencampuri urusan mereka berdua.

Saat mengigit sandwichnya mata Soojung tak sengaja menangkap sesosok lelaki yang cukup asing di matanya, dia kemudian mencolek Jiyeon di sampingnya.

“ya, kau kenal anak itu?” Tanya Soojung, Jiyeon ikut mengarahkan matanya ke arah pandang Soojung.

“anak itu? molla, aku baru melihatnya” Jawab Jiyeon acuh, Soojung kemudian menyahut ke Suzy.

“Suzy-ya, coba lihat namja itu…kau pernah melihatnya?” Tanya Soojung, Suzy langsung menoleh ke belakang dan melihat namja yang dimaksud Soojung.

“cih, kau bertanya tentangnya padaku? Ya Jung Soojung! namja culun seperti itu tidak mungkin akan kuperhatikan” Ucap Suzy.

“geure? tapi sepertinya aku pernah melihatnya” Gumam Soojung.

“mwoya? sejak kapan kau tertarik dengan namja culun begitu eoh? Minhyuk oppa mau kau kemanakan?” Tanya Jiyeon.

“ani, bukan seperti itu. Maksudku wajahnya terasa familiar, seperti aku pernah melihatnya tapi bukan dalam penampilan seperti itu” Jelas Soojung.

“ya, sudahlah jangan membicarakan namja tidak penting itu. Sekarang bantu aku berpikir untuk mencari pacar baru” Ucap Suzy menghentikan percakapan Jiyeon dan Soojung.

“heish, setelah kejadian ini kau masih mau bertingkah eoh? ya pikirkan juga dampaknya, Seungsoo sunbae saja hampir bunuh diri” Tegur Jiyeon, Suzy menghembuskan nafasnya kasar lalu mendelik pada Jiyeon.

“kau sebenarnya sahabat siapa? sahabatku atau Seungsoo oppa eoh? kenapa sedari tadi terus membelanya?” Ucap Suzy dengan suaranya yang meninggi. Soojung memutar matanya jengah mendengar keduanya kembali berseteru.

“ya! kalian jangan betengkar terus. Aku punya tawaran menarik untukmu” Ucap Soojung menengahi lalu menatap Suzy dengan tegas.

“untukku? Mwonde?” Tanya Suzy, Soojung tersenyum miring lalu mendekatkan wajahnya ke Suzy.

“kau ingin mencari namja baru kan? namja yang beda dari namja sebelum-sebelumnya?” Bisik Soojung, dengan antusias Suzy menganggukan kepalanya.

Soojung kembali tersenyum miring lalu mengedikkan dagunya pada namja yang tadi mereka bicarakan, Suzy dan Jiyeon sontak membulatkan matanya tak percaya.

“kau bercanda?” Pekik Suzy histeris, semua orang di kantin sontak menoleh pada mereka. Tanpa menghiraukan tatapan semua orang Suzy kembali memekik di hadapan Soojung.

“kau gila!” Soojung tertawa kecil.

“wae? kalau kau bisa mendapatkannya bukankah kau tidak bisa diragukan lagi? semua jenis namja akan bertekuk lutut padamu” Ucap Soojung. Suzy mengatur deru nafasnya yang terdengar terburu-buru itu lalu memikirkan ucapan Soojung.

“dengan namja itu kita bisa melihat, apa kau bisa menaklukan namja yang culun seperti itu atau hanya namja-namja populer saja” Kini giliran Jiyeon yang angkat bicara.

“kalian serius? Pamorku akan turun jika berkencan dengan namja sepertinya” Ucap Suzy, Soojung dan Jiyeon menggelengkan kepalanya serentak.

“never!” Ucap keduanya, Suzy mengusap dagunya lalu kembali menatap namja culun yang tengah mereka bicarakan.

“ok call! Namja itu terlalu gampang untukku, aku akan menunjukkan pada kalian kalau Suzy bisa menaklukan siapapun” Ucap Suzy dengan bangga, sementara Soojung dan Jiyeon hanya tersenyum sinis mendengarnya.

—–

“Suzy, kau makan sendiri?” Suzy menghentikan gerakan tangannya saat namja yang tinggal serumah dengannya itu menghampirinya di ruang makan.

“omo, apa kau yang memasaknya? Pasti sangat enak” Ucap Minhyuk lalu mengambil tempat di hadapan Suzy. Yeoja itu hanya mendengus sebal lalu kembali memakan makanannya.

“Suzy-ya, kau masih marah?” Tanya Minhyuk disela makannya, Suzy hanya diam tak menjawab.

“apa yang harus oppa lakukan biar kau memaafkan oppa eoh? aku kan sudah jelaskan alasanku pergi diam-diam itu karena apa. Mianhae eoh, lain kali oppa akan memberitahukanmu kalau oppa akan pergi lagi” Ucap Minhyuk panjang lebar, namja itu menghela nafasnya melihat Suzy masih tidak menjawab pertanyaannya.

“aku akan menyuruh appa untuk pulang biar kau bisa bertemu dengannya, otthae?” Sepertinya usulan Minhyukk itu membuat Suzy tertarik karena yeoja itu kini mendongak menatap Minhyuk tak percaya.

“oppa berjanji, tapi kau maafkan aku ne” Ucap Minhyuk meyakinkan.

“awas saja kalau kau bohong oppa” Sahut Suzy, Minhyuk tersenyum mendengar suara Suzy.

“aku merindukan suaramu Suzy-ya, akhirnya kau bicara padaku juga…geokjongma, minggu depan appa akan pulang” Ucap Minhyuk membuat Suzy mendelik.

“mwo? Minggu depan? Ya! kau mengerjaiku oppa? kau sudah tau kan kalau appa akan pulang jadi kau menggunakan appa untuk memaafkanmu?” Pekik Suzy kesal, Minhyuk tersenyum lebar lalu mengetuk lengan Suzy.

“eyy, aniya…oppa tidak mengerjaimu. Itu hanya salah satu upaya agar kau memaafkan oppa”

“eiisshh tapi tetap saja. Nappeun” Desis Suzy.

“jangan marah-marah lagi Suzy-ya, oppa akan membelikanmu baju baru otthae?” Wajah Suzy yang tadinya ditekuk langsung berubah setelah mendengar baju baru.

“kali ini kau tidak mengerjaiku kan?”

“tidak mungkin, maafkan oppa eoh? kita baikan” Ucap Minhyuk pasti menyodorkan jari kelingkingnya, Suzy tersenyum lebar lalu mengaitkan kelingkingnya dengan kelingkik Minhyuk.

“arasseo…aku memaafkanmu” Ucap Suzy acuh.

—–

Namja itu berjalan disekitaran rak buku yang memuat buku-buku novel yang bergenre fantasy, matanya menatap takjub beberapa tumpukan buku tersebut, tidak menyangka bahwa perpustakaan kampusnya ini mempunyai buku seperti ini.

Di tangannya sudah ada 3 buah buku dengan genre yang berbeda, saat mendapati buku yang dicarinya namja itu memekik senang kemudian menariknya dari rak buku.

“aku bisa membaca ini seharian penuh” Gumamnya dengan senang menatap buku-buku ditangannya, tanpa menunggu lagi namja tersebut segera beranjak untuk mengambil tempat duduk dan memulai masuk ke dalam dunia fantasynya.

Bruuuugh~ namun sialnya karena keasyikan menatap bukunya tersebut dia menabrak seseorang sehingga membuat orang tersebut tersungkur kebelakang bersamaan dengan buku yang ada di tangannya.

“jwesonghamnida” Namja itu membungkuk dan meraih buku-bukunya, dari ujung matanya dia melirik yeoja itu tengah menggerutu pelan. Pelahan yeoja itu meraih buku-buku namja tersebut dan membantunya.

“gwenchana, seharusnya aku yang meminta maaf karena sudah menabrakmu” Ucap yeoja itu tersenyum lebar, mata namja tersebut mengerjapkan matanya mendengar ucapannya.

Tak pernah sekalipun dia mendapati seseorang yang meminta maaf padanya saat mereka saling menabrak seperti ini.

“chogiyo, apa kau mendengarku?” Namja tersebut menggelengkan kepalanya pelan lalu menatap yeoja tersebut saat menyerahkan bukunya.

“n..ne, kamsahamnida” Ucapnya tersenyum kecil.

“tidak masalah. aku baru melihatmu di sini, apa kau mahasiswa baru?” Tanyanya lagi dan sekali lagi namja itu mengerjapkan matanya tak percaya.

“wanita pertama yang mengajakku bicara” Pekiknya dalam hati.

“aku baru pindah beberapa hari yang lalu” Jawabnya malu-malu, yeoja tersebut tersenyum kecil.

“geure? ah pantas saja…perkenalkan namaku Bae Suzy, kau bisa memanggilku Suzy atau apapun yang kau inginkan. Nama tidak terlalu masalah untukku” yeoja itu mengulurkan tangannya berniat untuk menjabat tangan namja tersebut.

“namamu?” Lanjut Suzy, namja yang sempat terdiam tadi itu perlahan melebarkan senyumnya dan meraih tangan Suzy untuk menyalaminya.

“Kim Myungsoo” Ujarnya dengan sedikit gugup, Suzy mengerutkan keningnya.

“Kim Myungsoo? namamu cukup familiar” Gumamnya, Myungsoo mengerjapkan matanya panik kemudian menarik tangannya.

“a…aniya, mungkin kau pernah mendengar beberapa nama yang mirip dengan namaku. Kau tau namaku sangat pasaran” Ucapnya memperbaiki letak kacamata bulatnya, Suzy berpikir sebentar kemudian mengangguk setuju.

“yah mungkin saja. Apa kau ingin membaca di sini?” Tanya Suzy.

“ya, aku tidak punya kuliah dan lebih baik memanfaatkan waktuku untuk membaca” Jawab Myungsoo.

“kau terlihat seperti kutu buku” Gumam Suzy, namja tersebut tersenyum kecut namun sedetik kemudian Suzy mengibaskan kedua tangannya.

“jangan mengartikannya dalam hal buruk. Aku menyukai namja yang suka membaca, terlihat lebih berwawasan” Sergah Suzy membuat Myungsoo untuk kesekian kalinya mengerjapkan matanya menatap yeoja dihadapannya itu.

“kam..kamsahamnida”

“tidak perlu formal begitu, kau bisa berbicara dengan santai padaku” Ucap Suzy.

“n..ne, gomawo” Gumam Myungsoo, karena merasa terlalu lama berbincang dengan Suzy, Myungsoo segera berdiri dari tempatnya.

“sekali lagi maaf karena membuatmu terjatuh seperti itu” Ucap Myungsoo mengulurkan tangannya berniat untuk membantu Suzy berdiri, Suzy menaikkan alisnya menatap tangan Myungsoo.

“sudah kukatakan itu tidak apa-apa” Sahut Suzy dengan wajah kikuk menerima uluran tangan Myungsoo dan berdiri dari tempatnya.

“geurom…kalau kau tidak keberatan, masih banyak yang harus kuselesaikan” Ucap Myungsoo tak enak mengangkat buku-bukunya di hadapan Suzy.

“ah, ne…kalau begitu sampai bertemu lagi, Kim Myungsoo” Ucap Suzy tersenyum lebar lalu berlalu begitu saja meninggalkan Myungsoo di tempatnya.

“ini mimpi! Yeoja itu menegurku? Menegur Kim Myungsoo yang culun ini?” Pekik Myungsoo tertahan lalu menampar pipinya sendiri.

“aucchh, ini bukan mimpi!” Ucapnya setelah merasakan sedikit perih di pipi kanannya, sedetik kemudian dia menyinggungkan senyuman manisnya.

“dia sangat menarik” Gumamnya pelan kemudian berjalan menuju meja yang ditujunya tadi.

—–

“heh~” Suzy menjatuhkan dirinya di bangku kantin kampus dan menghela nafasnya berat.

“waeyo?” Tanya Jiyeon menatap wajah masam Suzy.

“aku sudah berkenalan dengan namja itu” Sahut Suzy malas, Soojung dan Jiyeon tiba-tiba terlihat antusias mendengar cerita Suzy.

“terus bagaimana?” Tanya Soojung.

“yah, seperti biasa…terlalu terkejut untuk melihatku” Jawab Suzy dengan angkuh, dia meraih jus jeruk milik Jiyeon dan segera menyeruputnya.

“entah apa yang dipikirkan namja itu, tapi sekali melihatnya aku rasa sangat mudah untuk mendapatkannya” Lanjut Suzy setelah meneguk habis minuman tersebut.

“kau melakukan pekerjaan yang baik, mulai sekarang teruslah berada di sekitarnya buat seolah-olah kalian bertemu tanpa sengaja” Ucap Soojung semangat.

“biarkan dia merasa bahwa pertemuan kalian adalah sebuah takdir, ini akan membuat semuanya semakin dramatis” Sambung Jiyeon, Suzy mendesis pelan.

“apa kalian mau merubahku menjadi seorang drama queen eoh?”

“bisa dikatakan seperti itu! dan aku menunggu hasil terbaiknya” Sahut Soojung.

“tunggu saja dalam waktu dekat ini. tidak begitu sulit menaklukan namja culun itu” Ucap Suzy dengan nada sarkasmenya yang begitu kental, Soojung dan Jiyeon menganggukan kepalanya dengan penantian yang tak sabar.

—–

Bruuugh!

“eissh, ya! matamu itu kau simpan di mana eoh? cih, apa kacamata bulatmu itu belum bisa membuatmu melihat dengan jelas?” Seorang yeoja kini tengah memekik kepada namja yang baru saja menabraknya.

“jwe…jwesonghamnida” Ucap namja itu membungkukan badannya.

“issshh, mimpi apa aku semalam di tabrak namja culun sepertimu!” Desis yeoja itu dengan jijik lalu melangkahkan kakinya meninggalkan namja tersebut. Namja itu hanya tersenyum kecut mendengarnya

Para pengunjung cafe yang menyaksikan kejadian barusan dan berdecak sambil mengasihani si namja culun karena harus dimarahi oleh yeoja yang tidak di kenalinya.

“aigoo, kasian sekali si culun itu” Dua orang namja yang tadi juga ikut menyaksikan kejadian tersebut hanya menggelengkan kepala mereka prihatin pada namja culun tersebut.

“omo, omo…lihat siapa yang membuat keributan di dalam cafeku eoh” Seorang namja yang memakai apron berwarna putih khusus koki itu berjalan menghampiri namja culun itu dan berdecak menatapnya.

“eisshh, seperti baru pertama kali saja” Desis namja culun itu lalu beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju meja kedua namja yang tadi memandangnya prihatin.

“Woohyun hyung, biarkan saja anak ini. Kau seperti tidak tau kelakuannya saja” Teriak salah satu dari dua namja itu.

“Sungyeol benar, kau seharusnya terbiasa dengan masalah-masalah yang dibuatnya akibat kacamata bulatnya ini” Namja satunya menunjuk tepat di kacamata namja culun itu membuatnya mendesis pelan.

“ck! Kalau tidak dari kampus juga aku mana mau memakai kacamata ini, hisshh bikin risih saja” Ucapnya lalu melempar kacamatanya di atas meja, kedua namja itu hanya terkekeh pelan.

“siapa yang menyuruhmu untuk memakainya, ckck…punya wajah tampan malah disia-siakan, Hoya saja yang tidak tampan masih membanggakan wajahnya itu” Decak Sungyeol lalu menunjuk Hoya di hadapannya.

“ya! kau pikir wajahmu tampan eoh? kita ini sama, kau dan aku. Yah walaupun aku sedikit lebih sexy” Dumel Hoya, kedua namja di sana tertawa geli.

“sexy museun…kalau sexy itu sudah jelas, namja ini. Kim Myungsoo” Ucap Sungyeol menunjuk namja di sampingnya.

“ya…aku ini…” Myungsoo meninju pelan lengan Sungyeol lalu menyelipkan jari-jarinya di tatanan rambutnya yang rapi, “hanya seorang kutu buku yang berpenampilan culun” Lanjutnya sembari mengacak-acak rambutnya sehingga terlihat lebih berantakan.

“aigoo, bahkan gerakanmu itu terlihat sexy Myung” Ucap Sungyeol terpana, Myungsoo terkekeh lalu mengedipkan matanya pada Sungyeol.

“aku menyukai wanita, bukan namja…mianhae” Sahutnya membuat tawa Hoya seketika meledak.

“eissh, aku juga suka sama wanita bukan namja!” Pekik Sungyeol kesal.

Plaak~ Plaak~ Plaak~

Ketiga namja itu seketika menghentikan tawa mereka saat masing-masing mendapat satu jitakan panas dari sang koki sekaligus pemilik cafe yang mereka datangi saat ini.

“jangan bikin keributan di cafeku, lihatlah para pengunjung lain memperhatikan kalian” Ucap Woohyun sambil meletakkan sepiring pasta di hadapan Myungsoo.

“aku belum memesan hyung” Ucap Myungsoo bingung, Woohyun tersenyum lebar lalu mengedipkan matanya.

“aku tau kau sedang lapar, dan tanpa kau pesanpun aku tau apa yang ingin kau makan” Ucapnya, Myungsoo tersenyum lebar lalu mengacungkan jempolnya pada Woohyun.

“yoksi, kau memang terbaik chef!” Seru Myungsoo lalu melahap pastanya.

“aigoo, anak ini sepertinya benar-benar kelaparan” Decak Hoya.

“bahkan tatapan-tatapan genit para yeoja itu tidak dihiraukannya” Balas Sungyeol, Hoya dan Woohyun seketika menoleh pada sekumpulan yeoja yang tengah intens menatap ke arah mereka, ah lebih tepatnya ke arah Myungsoo yang sedang makan dengan lahap.

“kau seperti tidak tau anak ini saja. Sudah 5 tahun dia kebal dengan tatapan seperti itu, jadi sekarang sudah tidak ada pengaruhnya lagi” Sahut Woohyun, Hoya dan Sungyeol menganggukan kepalanya kemudian menatap prihatin yeoja-yeoja yang berusaha menarik perhatian Myungsoo itu.

—–

Myungsoo berjalan malas memasuki apartemennya, dengan kasar dia melempar ranselnya di atas sofa dan mengikutkan tubuhnya terjatuh di atas sofa.

“hari yang melelahkan” Gumamnya sembari memejamkan matanya, perlahan senyumnya terukir di wajah tampannya saat mengingat kejadian diperpustakaan pagi tadi.

“yeoja yang menarik” Gumamnya lagi, dia menegakkan tubuhnya dan meraih kacamata yang ada di sakunya kemudian memakai kacamata tersebut.

Myungsoo berjalan menuju kamar mandi dan menatap penampilannya dicermin, matanya mengerjap dibalik kacamata bulatnya itu.

“wah! Dia menegurku dalam keadaan seperti ini? tidak dapat dipercaya!” Pekik Myungsoo bermonolog sendiri di depan cermin dan menepuk kedua pipinya.

“apakah kau mendapatkan pemuja baru culun?” Tanyanya pada dirinya sendiri, dia tak mampu menahan senyum lebarnya yang menampilkan deretan gigi putihnya.

“aku rasa begitu” Jawabnya sendiri, dia kemudian terkekeh dengan kelakuannya kali ini. Tak ingin membuat dirinya seperti orang gila dengan cekatan namja itu melepas kacamatanya dan menanggalkan pakaiannya berniat untuk mandi.

“aku rasa hari ini hari yang menyenangkan” Kekehnya pelan sambil masuk ke dalam bathtub dan berendam menghilangkan sedikit penatnya setelah melewati seharian penuh tanpa istirahat.

TBC

FF baru tiba! Yeay! Author mencoba buat genre yang lebih ceria dari sebelumnya, soalnya kemarin FFnya sumpah sad banget jadi author merubah haluan dan membuat FF ini.

Untuk part 1 bagaimana? Menarikkah? Jujur author masih belum bisa menentukan kelanjutannya bagaimana, idenya masih ngambang-ngambang. Author memposting part 1 ini hanya untuk pemanasan dan melihat reaksi kalian seperti apa, kalau bagus author akan segera menentukan jalannya seperti apa dan berusaha untuk menyelesaikannya 🙂

Dan yeah! Seperti judulnya di sini karakter Suzy bukan jadi yeoja polos seperti biasanya, dan malah Myungsoo yang author buat jadi namja polos *walaupun gak polos-polos amat*. Bagaimana kelanjutannya? Semoga kalian bisa menunggu dengan sabar 🙂

Untuk kedepannya author punya banyak sekali waktu karena kuliah author masuknya bulan depan J wow! Kaget? Author saja kaget pas taunya 🙂

Tapi itu tidak menutup kemungkinan kalau author bisa terhambat untuk melanjutkan FF ini, dengan kata lain belum tentu author bisa mempostingnya dengan lancar karena yah seperti yang author katakan kalau idenya masih ngambang-ngambang di udara 😀

Tunggu dengan sabar aja 😉

Oke, cuap-cuapnya selesai~ dan silahkan dicomment ^^