Beauty Is The Beast Part 4

Beauty Is The Beast

| Author : elship_L | Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy | Genre : Romance | Rating : PG-17 | Type : Chapter |

Sorry For Typo~

———————————————————————————————————————–

“dia meninggalkanmu?”

“setelah mengajaknya berpacaran?”

Suzy menangguk frustasi mendengar pekikan kedua sahabatnya itu.

“daebak!!!”

“apanya yang daebak? Heol!!! Namja itu benar-benar tidak tau malu” Gerutu Suzy kesal, harga dirinya kali ini benar-benar diinjak oleh namja culun itu.

“ottokhae? Bagaimana aku harus menghadapinya? Ya! kalian sudah membuatku masuk dalam jurang kesengsaraan!” Dumel Suzy, Jiyeon dan Soojung menutup kedua telinganya akibat teriakan Suzy itu.

“tenang dulu…mungkin dia hanya terkejut saja karena kau tiba-tiba berbicara seperti itu, aku yakin disuatu tempat sekarang ini dia sedang berusaha menenangkan pikirannya itu” Ucap Soojung menenangkan.

“dia hanya membutuhkan waktu Suzy, meskipun dia tidak mengatakannya secara langsung tapi aku yakin dia perlu berpikir. Untuk ukuran namja sepertinya aku yakin ini adalah sesuatu yang sangat mengejutkan, apalagi seorang yeoja sepertimu yang mendatanginya, ini seperti mimpi untuk si culun” Ungkap Jiyeon, Suzy mengatur deru nafasnya dan mencoba untuk menenangkan pikirannya.

“aku sudah tidak peduli lagi dengan menaklukan segala macam bentuk pria! Aku berhenti, namja culun itu benar-benar tidak masuk dalam kriteriaku, stop! Jangan memaksaku” Ucap Suzy, Soojung dan Jiyeon seketika menghela nafasnya kecewa.

“tapi kau sudah berjalan sejauh ini, kau yakin ingin berhenti?” Tanya Soojung, Suzy mengangguk pasti.

“mencari target lain? dan meninggalkan si culun tanpa hasil apapun?”Giliran Jiyeon yang bertanya, Suzy kembali menganggukan kepalanya, “itu seperti bukan Bae Suzy yang kukenal” Gumam Jiyeon menganggukan.

“please, jangan memaksaku…aku benar-benar malu jika harus berhadapan dengannya lagi” Rengek Suzy.

“baiklah, jika itu maumu…tapi, kalau besok dia datang padamu dan menjawab ajakanmu berpacaran kau harus tetap melanjutkannya”

“baiklah, aku akan melakukannya” Ucap Suzy pasrah.

“ah, ada sesuatu yang ingin kutanyakan dengan kalian” Seru Suzy tiba-tiba setelah mengingat sesuatu.

“apa itu?” Tanya Jiyeon.

“apa kita pernah memiliki teman bernama Kim Myungsoo pernah? Saat SMA mungkin?” Tanya Suzy, Jiyeon mengerutkan keningnya lalu menggeleng.

“kau tau kita berteman saat awal semester kelas 3 di SMA, dan aku rasa teman-teman kita tidak ada yang bernama Kim Myungsoo” Ucap Jiyeon menerka-nerka.

“Kim Myungsoo? apa itu nama si culun?” Tanya Soojung, Suzy menganggukan kepalanya.

“apa saat SMP kita tidak memiliki teman bernama itu? atau SD? Namanya terasa familiar” Tanya Suzy pada Soojung yang memang sudah menjadi temannya sejak kecil berbeda dengan Jiyeon.

“molla, aku juga cukup familiar dengannya. Kau taukan saat pertama kali kita melihatnya, aku mengatakan aku seperti pernah melihatnya di suatu tempat tapi tidak dengan penampilan seperti itu karena kita tidak pernah bertemu dengan seorang culun sekalipun” Jelas Soojung.

“isanghae, dia mengatakan kalau namanya itu pasaran dan mungkin saja aku pernah mendengarnya disuatu tempat. Tapi, aku rasa tidak” Gumam Suzy, Soojung dan Jiyeon bersamaan mengangkat bahunya tak tau.

“tidak usah memikirkan nama si culun, mungkin memang benar kau pernah mendengar namanya disuatu tempat dan kau lupa” Sahut Jiyeon.

“yah…mungkin saja” Gumam Suzy masih memasang wajah berpikirnya.

—–

“hyung! hyung! hyung! hyung! hyung! hyung!”

Myungsoo mengedarkan seluruh pandangannya di penjuru dapur yang ada di cefe tersebut hingga melihat orang yang dicarinya kini tengah berada di depan lemari pendingin dan menenteng sebuah mangkuk berisi sayuran.

“Woohyun hyung!” Pekik Myungsoo, membuat orang-orang di dapur kini menyadari kehadirannnya termasuk Woohyun.

“Myungsoo? ya! kenapa kau main langsung masuk ke mari? Eishhh…kajja” Dumel Woohyun meletakkan mangkuk yang di simpannya dan menarik Myungsoo keluar.

“hyung…aku perlu bicara denganmu, ingin sangat penting” Desak Myungsoo, Woohyun mengerutkan keningnya melihat Myungsoo, ah dia baru sadar namja itu masih dalam mode si culun. Dia bahkan tidak sempat mengganti penampilannya dan datang kemari.

“apa itu? aigoo, seharusnya kau ganti pakaianmu ini dulu baru kemari. Ayo bicara di ruanganku saja” Decak Woohyun menghela Myungsoo untuk ke lantai dua cafenya.

“cah..sekarang apa yang ingin kau bicarakan eoh?” Woohyun dan Myungsoo bersamaan duduk di sofa dalam ruangan itu dan saling berhadapan, Myungsoo menatap Woohyun dengan panik dan mengepalkan kedua tangannya.

“kau yakin Bae Suzy tidak pernah terlibat denganku dimasa lalu hyung?” Tanya Myungsoo serius.

“sudah kukatakan tidak ada yang namanya Bae Suzy dalam daftar penguntitmu. Bahkan saat nama Bae Suzy tidak terdaftar di SMA, SMP maupun SD mu dulu. Aku sudeh memeriksanya” Jelas Woohyun dengan wajah bingung.

“memangnya ada apa dengannya? Kenapa yakin sekali kalau yeoja itu penguntitmu eoh?”

“begini, tadi siang saat di kampus…dia mendatangiku” Jelas Myungsoo menarik nafasnya dalam-dalam.

“terus?” Woohyun menaikkan alisnya menatap wajah Myungsoo yang terlihat sangat panik itu.

“dia memintaku untuk menjadi kekasihnya! Bayangkan hyung! seorang yeoja cantik sepertinya mengajak si culun untuk berpacaran? Apa itu masuk dalam akal sehatmu?” Pekik Myungsoo membuat Woohyun menganga lebar untuk kedua kalinya setelah pertama kali dia menceritakan tentang Suzy.

“yeoja itu? memintamu menjadi kekasihnya? Dalam keadaan seperti ini?” Tanya Woohyun dengan tercekat sembari menunjuk Myungsoo dari atas kepala sampai ke kaki.

“eoh…ottokhae? aku sangat yakin kalau dia adalah salah satu penguntitku! Dia tidak mungkin meminta berpacaran, ini bahkan baru beberapa minggu kita saling tau” Ucap Myungsoo dengan frustasi, dia tidak ingin mengulang kejadian sebelumnya. Di mana dirinya terus-terusan dikejar oleh para fans-fansnya yang tak kenal waktu dan membuatnya tidak bisa konsentrasi.

“jadi kau berpikir yeoja itu adalah salah satu fansmu yang menguntitmu eoh?” Tanya Woohyun, Myungsoo menganggukan kepalanya lemas.

“apa aku harus pindah lagi? apa identitasku terbongkar?”

“ya! jangan ambil kesimpulan dulu. Sudah kukatakan siapa tau yeoja itu memang tertarik dengan si culun dan berniat menjadikanmu pacarnya, setelah dia mengatakan itu apa yang kau katakan?” Tanya Woohyun berusaha membuat Myungsoo untuk bisa berpikir dengan tenang dan tidak mengambil keputusan gegabah.

“apa yang harus aku katakan di saat seperti itu? saat dia mengatakan itu tubuhku tidak ada bedanya dengan batu! Jadi aku lebih memilihh pergi darisana sebelum semuanya semakin rumit” Ucap Myungsoo mengangkat bahunya membuat Woohyun membulatkan matanya tak percaya.

“kau meninggalkannya setelah dia mengajakmu untuk berpacaran?” Pekik Woohyun terkejut, “kau gila Kim Myungsoo!!!” Myungsoo menggaruk kupingnya dan menatap kakak sepupunya yang terlihat sangat terkejut di depannya itu.

“waeyo? apa ada yang salah eoh? aku hanya tidak ingin membicarakan hal ini lebih lanjut dengannya sebelum bertemu denganmu jadi aku pergi”

“tanpa mengatakan apapun?”

“eoh…”

“aisshh pabo! Kau tau bagi wanita pasti sangat susah untuk mengutarakan perasaannya lebih dulu, dan kau meninggalkannya begitu saja? ya! dia pasti berpikir kau menolaknya waktu itu” Sembur Woohyun.

“terus apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin menerimanya begitu saja tanpa persetujuanmu aku juga tidak mungkin langsung menolaknya hyung” Rengek Myungsoo merasa sangat frustasi, Woohyun memijat pelipisnya kemudian menghembuskan nafasnya berat.

“kau juga menyukai yeoja itu keutchi?” Tanya Woohyun dengan suara yang sudah lebih tenang.

“eo…eoh, siapa yang tidak akan menyukai yeoja cantik seperti itu” Gumam Myungsoo dengan suara tertahan.

“kalau begitu terima saja dia. Ini adalah kesempatanmu, bukankah tujuanmu menciptakan si culun ini salah satunya untuk menemukan yeojachingu eoh? sekarang dia sudah di depan mata” Sahut Woohyun.

“tapi, kalau dia adalah salah satu penguntitku bagaimana?”

“alasanmu tidak relevan Myungsoo-ya, dan dari semua bukti yang ada sama sekali tidak ada nama Bae Suzy di masa lalumu. Gadis itu bukan penguntitmu, aku bisa menjamin itu”

“kau yakin hyung? aku tidak berani mengambil tindakan yang mungkin bisa membuatku masuk dalam masalah, apalagi masalah tentang hati. Kau tau aku seperti apa hyung”

“ara, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Setelah dekat dengannya kau akan tau dia itu penguntitmu atau tidak dan lagipula kau juga akan terus menjadi si culun di depannya kan?”

“yah, seperti itu…aku akan tetap menjadi culun jika di kampus. Tapi bagaimana kalau dia mengajakku keluar? Atau dia bertemu denganku diluar? Aku tidak pernah menjadi culun selain di kampus hyung”

“kalaupun dia bertemu wujud aslimu diluar dia tidak akan mengenalimu. Kau dan si culun sangat berbeda jauh, sama sekali tak ada kemiripan tidak usah khawatir, dan masalah mengajakmu keluar…kau tidak akan mendapat masalah apapun jika sesekali kau keluar dengan keadaan seperti ini”

“geure, apa yang kau katakan ada benarnya juga. Tapi…”

“jangan ragu lagi Myung, sudah kukatakan aku bisa menjamin tentang yeoja itu, dia aman” Ucap Woohyun dengan pasti, Myungsoo memasang wajah berpikirnya lalu menganggukan kepalanya lemah.

“aku akan mencobanya hyung” Gumam Myungsoo akhirnya, Woohyun bertepuk tangan dan tersenyum ke arah Myungsoo.

“setelah sekian lama penantianmu eoh…akhirnya, kau harus mengajaknya berkenalan denganku aku sangat penasaran dengan yeoja itu” Seru Woohyun, Myungsoo hanya tersenyum kecil menanggapinya.

—–

“Bae Suzy!” Suzy yang tengah berjalan melewati koridor kampus itu menghentikan langkahnya dan dengan angkuh membalikan badannya menatap orang yang memanggilnya.

Matanya memicing melihat namja yang pernah menjadi salah satu kekasihnya itu berjalan menghampiri dirinya, saat namja itu sudah berada di depannya Suzy tersenyum lebar dan mengerutkan keningnya menatap namja itu.

“Hoya oppa? jaljinaesseo?” Sapa Suzy dengan riang tidak menghiraukan raut wajah kesal dari Hoya.

“apa yang sedang kau rencakan lagi kali ini?” Tanya Hoya, Suzy menaikkan alisnya tak mengerti.

“maksudmu oppa?” Tanya Suzy memasang wajah polosnya.

“cih, wajahmu ini yang pernah menipuku! Jangan memasang wajah polosmu, aku sudah tau kau wanita seperti apa” Dumel Hoya menunjuk wajah Suzy.

“aigoo, apa kau masih marah denganku oppa? bukankah aku sudah minta maaf? Aku tidak mungkin tetap berhubungan denganmu saat aku sudah tidak memiliki perasaan apapun, itu sangat jahat” Ucap Suzy menepuk pundak Hoya.

“eisshh, bukan masalah memutuskannya yang aku tidak terima! Kau bahkan baru menerima pernyataan cintaku dua hari tapi kau sudah memutuskanku, ckck…itu yang tidak bisa ku terima”

“mianhae oppa, aku juga tidak tau kalau perasaanku hanya bertahan selama dua hari. Kau tidak mungkin bisa memaksakan perasaan kan?” Ucap Suzy masih mempertahankan senyum polosnya itu tanpa tersinggung sedikitpun dengan apa yang dikatakan oleh Hoya.

“dan sekarang…hum, apa yang kau inginkan? Aku tidak yakin kau menemuiku setelah sekian lama hanya untuk membahas masalah ini” Lanjut Suzy melipat tangannya di depan dada dan menatap Hoya menuntut.

“aku melihatmu”

“melihatku?”

“kau bersama si culun, apa yang ingin kau lakukan dengannya?” Suzy mengerutkan keningnya sebentar lalu menatap Hoya dengan wajah terkejut.

“si culun Kim Myungsoo? kau mengenalnya oppa?” Tanya Suzy terkejut, tanpa ragu Hoya menganggukan kepalanya.

“omo! aku tidak menyangka, apa kau temannya? Tapi kalian tidak pernah terlihat bersama di kampus”

“itu bukan urusanmu aku bersama dengannya atau tidak di kampus ini. Yang aku tanya sekarang apa yang kau inginkan darinya? Jangan berharap kau bisa menjadikannya targetmu selanjutnya lagi” Ucap Hoya dengan nada penuh ancaman.

“aniyo oppa…kau tau…” Suzy menggantungkan ucapannya lalu melirik Hoya sebentar, “sejak kejadian Seungsoo oppa beberapa minggu yang lalu, aku jadi sedikit terguncang dan merenungkan untuk tidak main-main lagi dengan namja” Lanjutnya dengan wajah memelas, Hoya terdiam mengamati raut wajah Suzy.

“jadi sekarang kau ingin berhubungan serius dengan namja? dan si culun?”

“aku rasa dia menarik perhatianku oppa” Ucap Suzy, Hoya membelalakkan matanya tak percaya.

“si culun? Kau tertarik dengannya?” Pekik Hoya tak percaya, Suzy mendesis pelan kemudian menganggukan kepalanya.

“waeyo? apa yang salah? dia terlihat sopan dan berwawasan. Aku suka namja yang pintar”

“tapi dia culun”

“terus? Tak ada masalahnya untukku oppa. Kau tau selama ini aku tidak pernah mempermasalahkan tentang penampilan namja” Ucap Suzy dengan enteng, Hoya mengusap dagunya berpikir mengamati wajah Suzy.

“kau yakin?” Tanya Hoya, Suzy mengangguk pasti membuat Hoya menghembuskan nafasnya pelan.

“geure, kali ini aku percaya padamu” Ucap Hoya menganggukan kepalanya membuat Suzy tersenyum puas, “tapi…kalau sampai kau mengulang kembali perbuatanmu dan membuat temanku tersakiti! Aku tidak akan melepaskanmu Bae Suzy” Ancam Hoya, Suzy bergidik melihat tatapan Hoya yang tajam kepadanya.

“geokjongma oppa, temanmu akan baik-baik saja” Ucap Suzy tersenyum lebar.

“aku pegang ucapanmu! Nan kanda” Gumam Hoya kemudian berjalan meninggalkan Suzy.

“aissh, kenapa Hoya oppa jadi pemarah seperti itu? ckck…” Decak Suzy acuh kemudia melanjutkan jalannya yang tertunda tadi.

—–

“huuu, kenapa aku jadi gugup begini?” Myungsoo menghembuskan nafasnya pelan sembari memperbaiki letak kacamatanya, dia melihat dirinya dari pantulan cermin yang berada dalam toilet kemudian menepuk kedua pipinya pelan.

“ok! Saatnya mendapatkan gadismu culun!” Ucapnya dengan semangat lalu dia keluar dari toilet.

Namja itu berjalan menyusuri koridor kampus dengan jantung yang berdegup kencang, sesekali dia menepuk dadanya berharap jantungnya bisa tenang namun sepertinya itu sia-sia karena pacu jantungnya semakin naik.

“tenanglah Kim Myungsoo, jangan gugup” Bisik Myungsoo pada dirinya sendiri, di sana dalam kantin dia melihat yeoja itu tengah duduk sendiri dengan bibir yang berkomat-kamit entah apa yang sedang dibicarakannya.

Bersyukurlah karena kedua temannya tidak ada di sana” Lanjutnya lagi kemudian melangkahkan kakinya perlahan menuju meja tersebut.

“ehem…” Myungsoo berdehem pelan saat sudah sampai di depan meja yang ditujunya.

Yeoja yang tadinya tengah membenturkan kepalanya berkali-kali di atas meja seketika mendongak dan menatap Myungsoo dengan mata membulat.

“Suzy, boleh aku duduk?” Tanya Myungsoo, Suzy membulatkan mulutnya tak percaya dengan cepat kepalanya menoleh ke sekeliling dan kemudian bernafas lega karena situasi kampus pagi ini tengah sepi.

“duduklah” Sahutnya lalu menegakkan tubuhnya dan menatap Myungsoo bingung.

“ada apa?”

“umm…” Myungsoo menangkup kedua tangannya di atas meja dan menunduk tidak berani menatap Suzy.

“apa itu?” Tanya Suzy mendesak, Myungsoo dengan perlahan memberanikan kepalanya terangkat dan menatap Suzy.

“itu, ucapanmu kemarin…umm, apa masih berlaku?” Ucap Myungsoo dengan susah payah, setelah mengucap kalimat itu dia bernafas lega.

“ucapanku? Maksudmu?” Tanya Suzy, dalam hati dia memekik senang karena Myungsoo mendatanginya untuk membahas masalah kemarin.

“jangan menyuruhku untuk menyebutnya Suzy-ya” Sahut Myungsoo malu, Suzy terkesiap mendengar Myungsoo memanggilnya dengan nada akrab itu.

“eo, kau memang harus menyebutnya karena aku tidak mengerti tawaran apa yang kau maksud” Sahut Suzy, sekilas senyum penuh kemenangan terlampir di wajahnya namun saat Myungsoo kembali menatapnya dia memasang wajah datarnya sebisa mungkin.

“masalah, yah…itu kau tau…umm, masalah…”

“jangan berbelit-belit. Masalah apa maksudmu?” Sela Suzy, Myungsoo menghembuskan nafasnya pelan dan memejamkan matanya mencoba mencari ketenangan setelahnya dia membuka matanya dan menatap manik mata Suzy dengan serius.

“ya, aku mau menjadi kekasihmu” Ucap Myungsoo dengan tegas membuat Suzy tersentak kaget. Dia menatap dalam mata Myungsoo yang menatapnya dengan penuh ketegangan itu, tak ingin sampai larut ke dalam Suzy menggelengkan kepalanya dan segera melampirkan senyum lebarnya.

“benarkah? Itu terdengar bagus! Aku berpikir kau menganggapku wanita yang aneh karena kemarin meninggalkanku begitu saja” Ucap Suzy lalu merengutkan wajahnya.

“oh, tidak…aku pergi itu benar-benar karena ada kuliah, dan…aku hanya cukup terkejut karena kau adalah wanita pertama yang mendatangiku” Ucap Myungsoo kemudian memelan di akhir kalimatnya.

“aku senang mendengarnya jika aku adalah wanita pertamamu, jadi, sekarang kita sudah resmi oppa?” Sahut Suzy ceria, Myungsoo terlihat malu dan menganggukan kepalanya.

“geunde, apa kau tidak malu?” Tanya Myungsoo hati-hati, Suzy menaikkan alisnya.

“malu? Karena apa?”

“karena menjadi kekasihku? Kau tau…aku si culun?”

“oh tentu saja malu culun!” Pekik Suzy dalam hati.

Suzy tersenyum dan dengan enggan meraih tangan Myungsoo yang ada di atas meja, “sudah kukatakan kalau penampilan tidak berpengaruh padaku, sejak awal aku sudah tertarik padamu oppa” Ucap Suzy dengan tenang, Myungsoo tersenyum dan membalas menggenggam tangan Suzy.

“gomawo…aku juga tertarik padamu” Ucap Myungsoo dengan serius, Suzy tersenyum kikuk melihat tangannya yang berada digenggaman Myungsoo.

“lepaskan tanganmu culun!” Bentak Suzy dalam hati, namun sepertinya si culun itu tak dapat mengartikan senyum anehnya itu karena namja itu malah semakin menggenggam erat tangan Suzy.

—–

“ya! kau berhasil Bae Suzy” Suzy tersenyum puas dan mengangkat minuman kalengnya kepada Soojung.

“untuk Bae Suzy dan si culun” Seru Jiyeon mengangkat minumannya sendiri di dan diikuti oleh kedua temannya.

“bersulang!” Pekik Suzy, ketiganya kemudian meminum minuman mereka sendiri.

“aigoo, hanya minuman soda tapi rasanya menyenangkan” Ucap Soojung, Jiyeon menjatuhkan tubuhnya di atas karpet di kamar Suzy sementara Suzy duduk di atas ranjangnya.

“jadi aku hanya perlu bertahan selama seminggu kan?” Tanya Suzy, kedua sahabatnya mengangguk pasti.

“seminggu setelah itu…kkeut!” Ucap Soojung menggerakkan kedua tangannya ke arah yang berlawanan.

“aku tidak menyangka bahwa si culun itu akan datang dan menerima ajakanku” Ucap Suzy tak percaya.

“sudah kubilang dia hanya perlu waktu berpikir. Aigoo, bisa jadi masalah kalau dia benar-benar menyukaimu Suzy-ya” Sahut Jiyeon, Suzy terkikik geli mendengarnya.

“ya, sepertinya akan jadi masala besar kalau dia benar-benar menyukaiku”

“tapi bukankah itu tujuannya? Membuat dia menyukaimu dan…yah kalian taulah apa yang terjadi setelahnya” Ucap Soojung, kedua sahabatnya mengangguk setuju.

Suzy menggeliat saat merasakan getaran halus di dekatnya, dia menoleh dan menemukan handphonenya mendapatkan satu pesan.

“ya ya! dia mengirimiku pesan” Sahut Suzy, Soojung dan Jiyeon sontak menghampiri Suzy dan duduk di atas ranjang bersamanya.

“bukan pesannya” Desak Jiyeon.

From : Si Culun

Apa aku mengganggumu? Kau sedang apa?

Ketiga yeoja cantik itu meringis saat membaca pesan yang dikirimkan Myungsoo kepada Suzy, “dia sepertinya menyukaimu Suzy-ya” Ucap Soojung.

“haha, sepertinya…aku harus membalas ini dengan cepat agar dia tidak curiga” Ucap Suzy kemudian membalas pesannya.

To : Si Culun

Aku sedang bersama teman-temanku di kamar. Aniyo, kau tidak menggangguku.

Kau sedang apa oppa?

“omo omo! bahasamu menjijikkan Bae Suzy” Gumam Jiyeon, tak lama kemudian terasa getaran lagi dari handphone Suzy.

“mwoya, balasannya cepat sekali” Gumam Soojung tak percaya.

From : Si Culun

Apa yang kalian lakukan malam-malam begini?

Aku? Aku sedang memikirkanmu.

“aaarrrggggghhhh!!!” Seketika ketiga yeoja itu memekik secara bersamaan setelah membaca pesan Myungsoo, Soojung menrengutkan wajahnya sementara Jiyeon memasang wajah jijiknya.

“si culun memikirkanmu!” Goda Soojung.

“aku memikirkanmu? Aigoo…romantisnya” Giliran Jiyeon yang menggoda, Suzy mendesis pelan sembari melempari wajah kedua temannya itu dengan bantal.

“aissh, jangan menggodaku. Itu menjijikkan” Dumel Suzy.

“cepatlah balas, aku ingin membaca responnya lagi” Ucap Soojung antusias.

To : Si Culun

Hanya membicarakan masalah perempuan, namja tidak akan mengerti oppa.

Memikirkanku? Kau membuatku malu oppa, jangan memikirkan yang tidak-tidak tentangku. Aku akan marah.

 

From : Si Culun

Aku tidak memikirkan yang tidak-tidak, kau tenang saja.

Kau malu karenaku? Maaf.

“omo! kekasih barumu ini ternyata orang yang sensitif ya?” Decak Jiyeon membaca pesan Myungsoo.

“kenapa dia mengartikan rasa malumu dengan hal yang lain? ckck…dia benar-benar tidak peka” Sambung Soojung.

“dia memang seperti ini, tidak bisa diajak bercanda. Aigoo, aku tidak yakin bisa bertahan dengan namja seperti ini selama seminggu” Gumam Suzy menggelengkan kepalanya.

To : Si Culun

Aku senang kalau begitu.

Aku bukan malu karenamu, tapi karena kata-katamu terlalu romantis oppa jadi aku tersipu. Jangan menanggapinya dengan buruk.

Suzy menghela nafasnya malas setelah menekan tombol send, “kalian tidak mau tidur? Aku sudah lelah” Tanya Suzy.

“tidur? Ah baiklah…besok kita punya kuliah pagi” Ucap Jiyeon mengambil tempat.

“ya! aku tidur di mana?” Pekik Soojung melihat Jiyeon dan Suzy sudah mengambil tempat masing-masing.

“kau bisa tidur di sofa sana” Tunjuk Suzy dengan nada bercanda, Soojung mempoutkan bibirnya lalu turun dari atas tempat tidur.

“aku akan tidur di kamar Minhyuk oppa, week!” Ucap Soojung menjulurkan lidahnya kemudian berlari dari kamar Suzy sebelum dirinya di tahan.

“ya anak itu!” Jiyeon baru saja akan mengejar Soojung langsung tertahan karena Suzy.

“biarkan saja, lagipula oppa tidak akan mengizinkannya, palingan dia di suruh tidur di kamar tamu” Tahan Suzy, Jiyeon menggelengkan kepalanya lalu kembali tidur.

“kekasihmu membalas pesan terakhirmu, bacalah setelah itu kita tidur” Sahut Jiyeon, Suzy mengangkat handphonenya dan membacanya.

From : Si Culun

Aku hanya berpikir kau malu karena penampilanku, maaf.

“heh…namja aneh” Gumam Suzy mematikan handphonenya kemudian menutup matanya.

—–

“ya Kim Myungsoo! kau sedang sakit?” Hoya menatap aneh Myungsoo yang sedari tadi senyum-senyum tidak jelas.

“kau seperti orang kasmaran saja Myung” Sahut Sungyeol, Myungsoo tak menghiraukannya malah sibuk sendiri dengan handphonenya.

“dia memang sedang kasmaran…jangan mengganggunya” Ucap Woohyun yang entah datang darimana, Hoya dan Sungyeol seketika membulatkan matanya tak percaya.

“Kim Myungsoo? sedang kasamaran?”

“kejadian yang sangat langka!”

Pekik kedua namja itu tak percaya menatap Myungsoo, Woohyun tersenyum kecil lalu ikut bergabung dengan mereka.

“apa kalian tidak tau eoh? dia bahkan sudah berhubungan dengan yeoja itu” Ucap Woohyun lagi membuat Hoya dan Sungyeol memekik tak percaya.

“kau bohong hyung! Myungsoo tidak pernah dekat dengan yeoja manapun” Ucap Hoya tak percaya.

“lagipula waktunya dia habiskan di kampus, rumah dan cafe ini tak mungkin ada waktu untuk mendekati seorang gadis” Ucap Sungyeol.

“dia memang tidak punya waktu untuk mendekati gadis, tapi gadis itu yang mendekati Myungsoo”

“mwo?” Myungsoo mendesis mendengar pekikan kedua namja itu, dia meletakkan handphonenya dan menatap malas kedua sahabatnya.

“kenapa kalian terlihat terkejut seperti itu? harusnya kalian senang karena aku sudah memiliki seorang yeojachingu” Sahut Myungsoo.

“nugu? siapa yeoja itu? kenapa kami tidak mengetahuinya?” Tanya Sungyeol mendesak.

“kalian tentu tidak tau karena kalian tidak pernah bersamaku saat di kampus, dia mendekatiku di kampus” Ucap Myungsoo bangga.

“di kampus? Jangan bilang…” Hoya menutup mulutnya tak percaya dengan mata yang terbelalak, “si culun mendapatkan yeoja?” Lanjutnya dengan pekikan tertahan dengan bangga Myungsoo menganggukan kepalanya.

“daebak! Si culun?” Pekik Sungyeol.

“ya ya, jangan terlalu berlebihan seperti itu. Si culun tidak terlalu buruk-buruk amat untuk mendapatkan yeoja” Sahut Woohyun pada kedua namja yang masih memasang wajah terkejutnya itu.

“Bae Suzy…apa gadis yang kau maksud Bae Suzy?” Tanya Hoya, Myungsoo tersentak kaget dan menganggukan kepalanya, Sungyeol menatap Hoya tak mengerti.

“kau mengenalnya?” Tanya Myungsoo.

“tentu, siapa yang tak kenal Bae Suzy di kampus? Dia yeoja yang cukup populer” Ucap Sungyeol tersenyum kikuk, Myungsoo menaikkan alisnya menatap bingung perubahan wajah kedua sahabatnya itu.

“kalian sudah mengenal Bae Suzy? aigoo, sepertinya cuma aku saja yang belum mengenalnya. Ya, cepatlah perkenalkan aku dengannya, aku sudah tidak sabar melihat yeoja yang mampu membuatmu jatuh cinta itu” Sela Woohyun, Myungsoo segera menoleh ke Woohyun dan tersenyum malu-malu.

“aku akan mengenalkannya padamu nanti hyung, kau tenang saja” Ucap Myungsoo, Hoya memasang wajah datarnya menatap raut wajah Myungsoo yang berseri-seri itu.

“Myung, sasil…”

“kalian tau? pertama kalinya aku merasakan perasaan aneh seperti ini, sepanjang hari aku selalu memikirkannya. Dan saat menerima pesan darinya jantungku serasa mau meloncat dari tempatnya, aigoo…apa ini yang namanya cinta eoh? aku tidak tau kalau cinta bisa mendebarkan seperti ini, rasanya sangat aneh sekaligus menenangkan” Sela Myungsoo dengan wajah berbinar menatap ketiga namja di meja itu, Hoya dan Sungyeol kembali saling menatap dan menghela nafasnya pelan.

“kau benar-benar menyukainya Myungsoo?” Tanya Hoya.

“tentu saja, aku tidak akan menerimanya kalau aku tidak menyukainya” Sahut Myungsoo.

“menerimanya? Maksudmu?” Sungyeol menatap bingung ke arah Myungsoo.

“dia yang mengajakku untuk bepacaran. Kalian tidak percaya kan? aku saja masih belum percaya sampai sekarang” Decak Myungsoo, saat mendengar dering pesan di handphonenya dengan segera dia membukanya tanpa merasakan perubahan raut wajah kedua temannya itu.

“dia yang menembakmu? Daebak!” Gumam Sungyeol tak percaya.

“isanghae…Bae Suzy? menembak seorang namja? ini benar-benar aneh” Batin Hoya merutuk.

—–

“ya kau yakin Bae Suzy serius?” Tanya Sungyeol, dia dan Hoya saat ini sudah berada di apartemen mereka berdua.

“molla, sebelumnya aku sudah bertemu dengan Suzy dan dia mengatakan kalau dia tertarik dengan si culun” Ucap Hoya masih tidak mengerti dengan situasi saat ini.

“bagaimana kalau Myungsoo ternyata hanya dipermainkan seperti namja-namja sebelumnya? Sepertimu?”

“aku tidak tau! saat itu aku percaya padanya karena dia mengatakannya dengan begitu yakin. Tapi aku tidak percaya kalau ternyata dia sudah sejauh ini”

“apa kita akan memberitahu pada Myungsoo? tentang Suzy?” Tanya Sungyeol membuat Hoya menoleh padanya dengan wajah terkejut.

“ani, ani…kita tidak boleh memberitahunya, kau tidak lihat wajahnya tadi? Seumur-umur mengenalnya ini adalah pertama kalinya aku melihat pancaran kebahagiaan dari matanya, dia benar-benar sedang jatuh cinta”

“kau benar juga. Selama ini Myungsoo selalu menghindari yeoja, dan ini pertama kalinya dia terlihat sangat senang berada di dekat yeoja. Aku hanya berharap apa yang dikatakan Suzy padamu benar, semoga dia tidak menyakiti Myungsoo”

“aku juga berharap seperti itu. karena sampai dia menyakiti Myungsoo, aku mungkin tidak akan tinggal diam” Ucap Hoya dengan wajah geramnya.

“ya! dia itu yeoja, jangan berpikir untuk memukulnya” Sahut Sungyeol bergidik melihat Hoya.

“aku tidak akan memukulnya! Hanya membalas apa yang sudah dia lakukan pada Myungsoo”

“membalas untuk Myungsoo atau dirimu eoh?” Hoya menoleh pada Sungyeol dan mengerutkan keningnya.

“aku tidak ingin kejadian yang aku alami itu dialami oleh Myungsoo. Kita dan Myungsoo berbeda, dia adalah namja yang sangat polos apalagi kalau berhadapan dengan wanita. Kalau aku yang disakiti seperti itu berkali-kali mungkin aku tidak akan ambil pusing, tapi kalau Myungsoo? aku tidak ingin membiarkan satu orangpun menyakiti perasaan tulusnya. Kau tau Myungsoo seperti apa” Ucap Hoya, Sungyeol menggaruk kepalanya dan mengangguk setuju.

“kau benar juga…Myungsoo masih sangat polos jika berurusan tentang wanita. Kita berharap saja bahwa Bae Suzy itu benar-benar serius dan sudah berubah”

“yah…aku sangat berharap seperti itu, sangat jarang melihat wajah Myungsoo yang berseri-seri”

“kau benar…aigoo, sudahlah jangan membahas mereka lagi, kita tunggu saja dan lihat apa Suzy itu serius apa tidak”

“ya, kita akan tunggu”

—–

“oppa…” Myungsoo yang sedang membaca bukunya itu mendongak dan tersenyum melihat Suzy sudah duduk di hadapannya.

“Suzy-ya…apa ini?” Tanya Myungsoo bingung melihat Suzy menyodorkan sesuatu padanya.

“igeo, roti dan susu kotak untukmu. Aku tidak pernah melihatmu ke kantin jadi aku berpikir kau selalu menahan laparmu saat makan siang, aku susah payah menyembunyikan ini dan membawanya masuk untukmu” Ucap Suzy dengan suara pelan, Myungsoo terkekeh lalu mengulurkan tangannya menepuk puncak kepala Suzy dengan sayang.

“gomawo…sebenarnya aku sudah terbiasa tidak makan siang, tapi karena kau sudah susah payah membawa makanan ini aku akan memakannya” Ucap Myungsoo, Suzy tersenyum puas lalu menopang dagunya di atas meja menatap Myungsoo.

“mwo?” Tanya Myungsoo saat membuka susu kotaknya dan bersiap untuk meminumnya.

“aniyo” Jawab Suzy menggelengkan kepalanya.

“apa itu? aku tau kau ingin mengatakan sesuatu…katakanlah” Ucap Myungsoo, Suzy tertawa kecil lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal.

“sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu” Ucap Suzy dengan malu, Myungsoo tersenyum lalu meminum susu kotaknya.

“katakan saja, aku akan selalu membantumu” Ucap Myungsoo.

“aku punya tugas sastra, dan kau tau sendiri aku tidak suka membaca…hum…”

“kau ingin aku membantumu mengerjakannya?” Sela Myungsoo, Suzy tersenyum kikuk dan menganggukan kepalanya.

“kau mau? Aku akan mentraktirmu kalau kau membantuku oppa, yah yah” Ucap Suzy memohon.

“tentu saja aku akan membantumu, aku ini namjamu jadi wajar kalau membantumu” Ucap Myungsoo, Suzy meringis pelan lalu tersenyum lebar.

“gomawo oppa…aku akan mentraktirmu makan siang nanti, otthae?”

“tidak perlu, aku sukarela membantumu. Kapan kau mulai mengerjakannya?” Ucap Myungsoo tulus, Suzy mengerjapkan matanya lalu berpikir tentang waktunya.

“hum, besok. Kita akan mengerjakannya di mana?”

“di kampus?” Usul Myungsoo.

“jangan, aku tidak suka tempat yang ramai” Ucap Suzy menolak dengan halus.

“bagaimana kalau di rumahmu?”

“rumahku? Jangan…appaku akan pulang besok, aku yakin kau tidak akan nyaman jika berada satu atap dengan appaku”

“jinjja? jadi bagusnya di mana?” Tanya Myungsoo bingung, Suzy mengangkat bahunya tak tau.

“bagaimana kalau di apartemenku saja, apa kau tidak masalah?” Usul Myungsoo.

“apartemenmu? Kau tinggal sendiri?” Tanya Suzy terkejut, Myungsoo tertawa kikuk dan menganggukan kepalanya.

“eoh, kalau kau tidak masalah kita bisa mengerjakannya di apartemenku. Tapi kalau kau tidak mau kita bisa mencari tempat lain, otthae?” Suzy mengusap dagunya kemudian memasang wajah berpikirnya sebentar.

“ok, apartemenmu call” Ucap Suzy setuju, Myungsoo tersenyum senang.

“kalau begitu besok pulang kampus kita akan bersama-sama ke apartemenku”

“baiklah, tapi jangan lupa menyiapkan makanan yang banyak untukku oppa” Ucap Suzy memamerkan deretan gigi putihnya.

“tidak masalah, apapun untukmu” Ucap Myungsoo senang.

“gomawo oppa”

—–

TBC

FF ini mungkin gak bakal panjang-panjang amat, rencana sih gak bakal lebih dari 10 part, kalau bisa di bawahnya lah kayak GND kemarin, dan mungkin klimaksnya akan muncul 2 part lagi, ini masih kemungkinan. Author gak tahan soalnya kalau Myungsoo disakiti seperti ini #lebay 😀 wkwkwk

Tapi itu semua baru rencana author, gak tau deh kedepannya gimana. Mungkin saja saat ngetik part selanjutnya tiba-tiba ide lain muncul lagi? dan konfliknya jadi panjang~ haha siapa yang tau?

Kalian tunggu aja yah 🙂

Haha, kemarin pada comment bilangnya Myungsoo jangan nerima Suzy, tapi author di sini buat Myungsoo nerima lebih dulu soalnya ceritanya memang seperti itu dari awalnya 🙂 semoga kalian tidak kecewa ne 🙂

Comment kalian ditunggu ^^