Beauty Is The Beast Part 9

Beauty Is The Beast

| Author : elship_L | Main Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy | Genre : Romance | Rating : PG-17 | Type : Chapter |

Sorry For Typo~

————————————————————————————————————————

 

“Myungsoo! sampai kapan kau mau berdiam terus di dalam kamarmu itu?” Hoya dan Sungyeol pagi-pagi ini sengaja datang ke apartemen Myungsoo lebih awal untuk memaksa namja itu kembali masuk ke kampus, ini sudah berapa hari dia tidak masuk karena patah hati.

Tok tok tok~ Sungyeol menghampiri pintu kamar Myungsoo dan mengetuknya, “ya! keluarlah..berhenti mengurung seperti ini, tidak akan merubah apapun. Kau harus ke kampus” Teriak Sungyeol dari luar, merasa tak ada jawaban namja itu menghembuskan nafasnya kesal lalu berbalik hendak meninggalkan kamar Myungsoo.

Cklek~ Sungyeol menghentikan langkahnya saat mendengar pintu dibelakangnya terbuka, dengan cepat dia membalikan tubuhnya dan seketika menganga melihat penampilan namja di depannya.

“ya Myung…” Hoya terhenti dengan gelas air di tangannya yang hampir saja terjatuh melihat pemandangan itu.

“kajja, aku siap” Ucap Myungsoo tidak memperdulikan tatapan terkejut dari kedua sahabatnya.

“ya! kau serius kekampus dengan penampilan begini?” Tanya Hoya setelah kembali ke alam sadarnya, dia melihat Myungsoo berpenampilan tidak seperti akan kekampus. Celana jins hitam andalannya dipadu dengan kaos oblong putih dan tas ranselnya yang tergantung di sebelah bahunya serta rambutnya yang acak-acakan, sangat berbeda dengan si culun yang beberapa hari lalu berangkat ke kampus bersamanya.

“eoh waeyo?” Jawab Myungsoo acuh.

“kau mau ke kampus Myungsoo, bukan ke cafe Woohyun hyung atau ke tempat lain” Ucap Sungyeol.

“ara, lalu apa masalahnya?”

“kau..si culun? Dia ke mana? kenapa kau malah berpenampilan seperti ini?” Tanya Hoya tak percaya.

“si culun? Hah, jangan bercanda! Sudah tidak ada gunanya lagi menjadi culun, aku akan kembali ke jati diriku. Ayolah, kalian bilang ingin ke kampus kan” Sahut Myungsoo lalu melangkahkan kakinya dengan ringan keluar dari apartemennya. Dengan raut wajah yang msih bingung Hoya serta Sungyeol bergegas mengikutinya.

—–

“omo! apa dia mahasiswa baru?”

“ya ya! tampannya”

“aaahh, namja itu siapa?”

“hei, lihatlah wajahnya begitu sempurna”

Hoya dan Sungyeol menggelengkan kepalanya mendengar pekikan histeris yeoja-yeoja yang mereka lewati, sementara yang diteriaki hanya memasang wajah datarnya sambil berlalu begitu saja.

“sepertinya kehidupan SMA kita akan terulang lagi” Gumam Hoya.

“kau benar…yeoja-yeoja merepotkan itu akan bersarang lagi” Timpal Sungyeol sambil menatap punggung Myungsoo yang berjalan di depan mereka.

“aissh, apa yang ada dipikiran namja itu sebenarnya?”

“apa jangan-jangan ini ada hubungannya dengan Suzy?” Terka Sungyeol membuat Hoya memasang wajah berpikirnya.

“aku tidak tau..yang jelas sekarang namja itu benar-benar sudah tidak waras” Sahut Hoya.

—–

“ya..menyingkirlah, kami mau lewat” Hoya mendesis pelan saat beberapa yeoja berada di hadapan mereka berusaha untuk melihat Myungsoo lebih dekat.

“oppa, dia siapa? mahasiswa barukah? Kenalkan padaku” Ucap salah satu hoobae yang memang mengenal Hoya.

“eissh, kenapa kau mau dikenalkan kepadanya? Kalian sudah mengenalnya, sana pergi jangan mengganggu” Sahut Sungyeol, para yeoja itu menatap Sungyeol bingung.

“ya ya! jangan mengganggu jalanku, pindahlah” Ucap Myungsoo dengan wajah yang ditekuk, sama sekali tidak ada dalam pikirannya kalau dia akan langsung diserbu seperti ini. Kalau seperti ini keadaannya dia akan berpikir dua kali untuk berubah kembali.

“kalian dengarkan? Myungsoo menyuruh kalian untuk pindah, jadi menyingkirlah” Pekik Hoya, namun pekikan itu hanya dianggap angin lalu oleh mereka.

“Myungsoo? Kim Myungsoo?” Pekik salah satu yeoja di sana dengan wajah terkejutnya.

“Kim Myungsoo! bukankah dia si culun?”

“aarrgghhh!!!” Pekikan histeris secara bersamaan dari gerombolan yeoja itu membuat Myungsoo dan kedua sahabatnya mengorek kupingnya yang pengang. Mereka memutar bola matanya dengan kesal lalu segera beranjak dari tempat itu.

“heissh menyusahkan” Dumel Myungsoo.

“salahmu sendiri bertindak bodoh seperti ini” Sahut Hoya, Myungsoo hanya mencibir mendengarnya.

“memangnya apa yang membuatmu langsung berubah pikiran begini eoh? kau tau sendiri kalau kau akan diserang jika berpenampilan seperti ini, kehidupanmu tidak akan tenang lagi Myung” Tanya Sungyeol.

“molla..aku hanya merasa percuma menjadi culun lagi, tidak ada untungnya. Yang ada iya rugi jadi lebih baik aku kembali saja” Sahut Myungsoo, saat mendengar pekikan-pekikan yang memanggil namanya itu Myungsoo hanya bisa menghela nafasnya dalam dan melangkahkan kakinya lebih cepat. Sepertinya kehidupannya benar-benar tidak akan tenang lagi setelah ini.

—–

“sudah kubilang menyingkir, kenapa kalian berkerumun di sini eoh?” Hoya hanya mendumel saat mereka berjalan memasuki area kantin yeoja-yeoja itu masih saja mengekori mereka.

“oppa! kami bukan mengerumunimu, tapi mengerumuni Myungsoo oppa” Sahut mereka.

“tapi sama saja pabo! Pergi sana” Usir Sungyeol lagi.

“heh, biarkan saja..mereka akan capek sendiri kalian tidak usah memperdulikan mereka” Gumam Myungsoo acuh dan terus berjalan lurus ke depan.

Hoya melirik ke arah Suzy dan kawan-kawannya yang tengah menatap mereka dengan intens itu, seketika dia memberikan tatapan tajam ke Suzy dan berlalu begitu saja.

“Suzy melihatimu tadi” Ucap Sungyeol saat mereka berada di meja.

“dia tidak akan mengenaliku” Gumam Myungsoo acuh.

“tapi kau harus lihat wajah terkejut mereka..mereka benar-benar kelihatan shock!” Seru Hoya merasa puas.

“ya! aku sama sekali tidak berniat untuk balas dendam kepadanya dengan merubah penampilanku seperti ini! Aku dan dia sudah tidak ada urusan apapun lagi, jadi singkirkan pikiran jahatmu itu” Sahut Myungsoo seketika Hoya mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

“Kim Myungsoo!” geraman itu membuat Myungsoo mendongak dan menatap terkejut ke arah Suzy, dia berusaha merubah raut wajahnya dan berdiri di hadapan namja itu.

Myungsoo mengangkat alisnya saat yeoja hidapannya hanya diam menatapnya dengan tajam, hingga dia melihat Suzy membuka suaranya berupa sebuah desisan pelan dan tajam

“nappeun!”

Plaaak!

Myungsoo membulatkan matanya saat merasakan tamparan yang perih itu, dalam hatinya dia bertanya apa yang sedang dilakukan yeoja itu lakukan padanya? Menamparnya di depan umum? Karena apa? Saat dia berniat untuk mempertanyakan semuanya matanya mencelos saat melihat punggung Suzy sudah menjauh darinya.

“ya! ya! Bae Suzy! berhenti di sana!” Pekiknya dengan kemarahan karena ditinggalkan begitu saja, dia melirik sekitarnya beberapa orang tengah menatapnya dengan tercengang dengan mulut yang menganga.

“aishh! Jinjja!” Geram Myungsoo mengusap wajahnya lalu sedetik kemudian dia berjalan dengan cepat untuk keluar dari kantin itu.

—–

“ya tunggu!” Myungsoo memekik dari kejauhan saat melihat punggung Jiyeon serta Soojung menghilang di pembelokan koridor paling ujung, dengan nafas yang memburu namja itu segera mengejar mereka dan berniat untuk mengeluarkan semua amarahnya karena sudah diperlakukan tidak pantas di depan umum.

“aniyo…aku mencintai namja culun itu bukan nappeun namja tadi”

Myungsoo seketika menghentikan langkahnya saat mendengar gumaman Suzy, dia berhenti tepat di seberang pilar besar dan berdiri di sana menutupi dirinya.

“hei, apa yang kau bicarakan? Mereka orang yang sama, kenapa kau berbicara seolah-olah mereka berbeda eoh?” Tanya Soojung.

“aniyo, mereka berbeda..aku tidak mengenal namja itu, aku hanya mengenal Kim Myungsoo si namja culun” Gumam Suzy, Myungsoo memejamkan matanya sembari menajamkan pendengarannya itu.

“itu hanya penampilannya yang berbeda Suzy, tapi orangnya sama..semuanya sama, Kim Myungsoo tetaplah Kim Myungsoo entah dia berpenampilan culun ataupun seperti tadi” Sahut Jiyeon, Myungsoo bisa melihat Suzy menggelengkan kepalanya dengan kuat.

“ani, sudah kukatakan mereka berbeda..Myungsoo yang kusukai itu pria pemalu dan polos bukan nappeun namja itu, bukan pembohong seperti namja itu” Desis Suzy kesal.

“Suzy, tapi tetap saja mereka orang yang sama. Tubuh yang sama, otak yang sama, hati yang sama. kau menyukai Myungsoo dan dia adalah namja yang baru saja kau tampar di depan banyak orang” Ucap Soojung menepuk pundak Suzy.

Kemarahan yang tadi bersarang di benak Myungsoo kini tiba-tiba tersurut dan digantikan oleh perasaan bingung luar biasa. Tak ingin lebih lama mendengar pembicaraan ketiga yeoja itu dia memilih untuk segera menghindar dan pergi dari sana.

—–

“ya! kau dari mana?” Myungsoo sama sekali tidak menghiraukan panggilan Hoya itu, langkahnya dengan cepat berjalan menuju ke area parkir.

“Kim Myungsoo! kau mau ke mana?” Cegat Hoya sebelum Myungsoo berhasil masuk ke dalam mobilnya.

“aku ingin pulang! Lepaskan tanganku” Desis Myungsoo, Hoya menaikkan alisnya bingung dengan perubahan sikap Myungsoo itu.

“baiklah! Katakan padaku kalau kau ada masalah” Ucap Hoya menyerah, Myungsoo hanya menghela nafasnya kemudian segera masuk ke dalam mobilnya dan menjejalkan gasnya meninggalkan area parkiran bersama Hoya yang masih menatapnya bingung.

“ya, ke mana Myungsoo?” Sungyeol memekik dari arah belakang membuat Hoya membalikan badannya.

“dia pulang..entahlah, mungkin dia sedang ingin berpikir” Ucap Hoya menghampiri Sungyeol.

“kau tidak ikut? Kalau dia kenapa-kenapa?” Tanya Sungyeol khawatir.

“aniyo, dia sedang butuh waktu sendiri..ada baiknya kita membiarkannya dulu, kajja” Lanjutnya lalu menarik Sungyeol untuk masuk ke dalam.

—–

Jiyeon menghembuskan nafasnya berjalan masuk ke dalam kompleks rumahnya, hari ini rasanya cukup melelahkan untuknya. Harus menenangkan Suzy yang terus-terusan menangis setelah insiden di kantin itu membuat energinya juga terkuras habis seolah ikut menangis bersama Suzy.

“Jiyeon-ssi” Jiyeon menghentikan langkahnya melirik ke arah kanannya dan mendapatkan Minho tengah tersenyum berusaha untuk menyamakan langkah mereka.

“kau baru pulang?” Tanyanya dengan nada bersahabat, Jiyeon hanya mengangkat alisnya lalu berjalan terus tanpa memperdulikan pertanyaan Minho.

“maafkan aku, aku tidak tau bahwa kau adalah teman mereka. Aku yakin kau sudah tau ceritanya kan?” Ucap Minho, namun masih tidak ada respon dari Jiyeon. Yeoja itu sibuk berjalan menatap lurus ke depan seolah dia tengah berjalan sendirian di sini.

“Kau pasti merasa tidak nyaman karena sudah membawaku di hadapan mereka keutchi? Aku hanya ingin minta maaf padamu dan pada kedua sahabatmu itu” Ucap Minho lagi dengan sangat tulus, saat sampai di depan pagar rumahnya Jiyeon langsung membelokan tubuhnya dan membuka pagar rumahnya.

“Jiyeon…” Saat hendak masuk ke dalam Minho mencegal tangannya sontak membuat Jiyeon berbalik dan menatapnya dengan terkejut serta marah.

“maafkan aku, aku sungguh sudah menyesal sekarang ini. Aku hanya ingin mencari teman, aku juga akan meminta maaf secara langsung pada Suzy” Ucap Minho tanpa peduli dengan tatapan marah Jiyeon.

“lepaskan aku” Desis Jiyeon dengan datar melirik lengannya, Minho ikut melirik dan memasang wajah tak enaknya.

“maaf..kau bisa masuk sekarang” Ucap Minho tersenyum lebar, tanpa tunggu waktu lagi Jiyeon segera bergegas masuk ke dalam rumahnya menutup pagarnya dengan cukup keras.

“aigoo, dia sangat cocok jadi sahabat mereka berdua. Sama-sama galak” Gumam Minho terkekeh, dia kemudian membalikan badannya dan segera menuju ke rumahnya yang ada di seberang rumah Jiyeon.

“oppa!” Minho tersentak kaget saat membuka pagar rumahnya dia mendapati seorang yeoja tengah duduk manis di terasnya.

“Jinri? Apa yang kau lakukan di sini? bukankah kau di Jepang? Ya!” Pekik Minho histeris.

“eyy, kau seperti melihat hantu saja. aku sudah memutuskan untuk pindah ke sini oppa” Ucap Jinri girang.

“mworagu?”

“appa dan eomma menyetujuinya, aku pindah ke sini”

“tapi kenapa? Apa kau ada masalah dengan kuliahmu di sana? Kau dikeluarkan dari kampusmu eoh?” Pekik Minho seketika membuat Jinri mengorek kupingnya.

“aissh! Jangan asal menuduh begitu. Aku kembali ke Korea karena ada tujuannya” Ucap Jinri dengan wajah berbinar, “kau ingatkan namja yang pernah kuceritakan..pangeranku” Lanjutnya, Minho menaikkan alisnya sebelah lalu kemudian dia mengangguk saat mengingatnya.

“dia kembali..setelah menghilang begitu saja bagai ditelan bumi, pagi tadi aku tiba-tiba saja mendapatkan kabar dia telah kembali dan aku segera berangkat ke sini”

“astaga Choi Jinri! Kau benar-benar seorang penguntit sejati! Terus apa yang akan kau lakukan eoh?”

“aku akan masuk ke kampus yang sama denganmu..dia kuliah di sana juga” Jelas Jinri membuat Minho mengerutkan wajahnya bingung.
“dia kuliah di tempat yang sama? ah, maldo andwae..selama beberapa hari ini aku sama sekali tidak melihat namja yang mempunyai ciri-ciri seperti pangeranmu itu”

“kau tidak pernah melihat Myungsoo oppa? masa? Pagi ini dia membuat kampusmu heboh oppa!” Pekik Jinri terkejut.

“Myungsoo?”

“eoh Kim Myungsoo” Sahut Jinri membuat Minho memekik histeris saat mengingat nama itu.

“solma..si culun..” Gumam Minho dengan mata yang membelalak.

—–

“aku pulang!” Sahut Suzy memasuki rumahnya, alisnya bertautan saat mendapati keadaan rumahnya sepi, biasanya jam segini oppanya sudah pulang kerja dan menghabiskan waktunya di depan tv tapi ruang tengah yang dia lewati sekarang terlihat sepi.

“oppa, kau kau di mana?” Sahut Suzy lagi dengan suara yang dikeraskan, beberapa saat kemudian Minhyuk menyembulkan kepalanya dari pintu kamarnya.

“oppa di sini, wae?” Tanya Minhyuk menaikkan alisnya.

“aniyo, aku hanya heran tidak biasanya kau menghabiskan waktumu dalam kamar”

“ah itu..oppa sedang bersiap-siap” Ucap Minhyuk tersenyum lebar.

“mau ke mana?”

“oppa mau reuni dengan teman-teman oppa semasa SMA, dan teman satu klub musik oppa” Sahut Minhyuk, Suzy menganggukan kepalanya mengerti.

“geurohkunna, geurom..bersiaplah oppa, aku akan ke kamarku” Ucap Suzy lalu berlalu menuju tangga rumahnya dan masuk ke dalam kamarnya.

Setelah sampai di kamarnya, Suzy segera meletakkan tasnya dan bergegas ke kamar mandi. Hari ini terasa sangat panjang, menguras airmatanya sampai hampir kering membuatnya sangat lelah. Jadi mungkin berendam dengan air hangat bisa membuatnya sedikit rileks dan tidur nyenyak malam ini.

—–

“Suzy, kau di dalam?” Sahutan Minhyuk itu membuat Suzy mengerjapkan matanya yang terkantuk-kantuk di dalam bathtub.

“ne, oppa..aku sedang berendam, waeyo?” Balas Suzy segera keluar dari bathtub dan mengeringkan tubuhnya kemudian memakai baju dan keluar dari kamar mandi.

“apa malam ini kau tidak ada acara?” Tanya Minhyuk, dia sudah di sana dengan pakaian rapi dan duduk di tepi ranjang Suzy.

“tidak ada..memangnya ada apa?”

“begini, rencananya oppa ingin mengajak Soojung untuk bertemu dengan teman-temanku. Tapi dia harus ke rumah sakit untuk menemani eommanya check up…” Minhyuk menggaruk kepalanya lalu menatap Suzy dengan senyuman kikuknya, “kau mau menemani oppa?” Tawarnya.

“kenapa harus aku? Kau bisa mengajak temanmu yang lain..lagipula apa harus membawa partner ke sana?” Tanya Suzy, Minhyuk tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

“tidak..hanya saja oppa sudah mengatakan akan datang bersama seseorang malam ini dan mereka menantikannya, kalau oppa datang sendiri nanti mereka kecewa. Kau mau yah? tolonglah, oppa akan membelikanmu baju baru lagi otthae?” Ucap Minhyuk setengah memohon, Suzy berpikir sebentar lalu menganggukan kepalanya.

“joha, lagipula aku juga sedang dalam mood buruk. Kalau ikut denganmu mungkin saja aku bisa senang” Ucap Suzy membuat Minhyuk memekik kegirangan.

“gomawo, kau memang adikku yang terbaik. Sekarang gantianlah, oppa menunggumu di bawah” Ucap Minhyuk girang lalu melesat keluar dari kamar Suzy.

“aigoo, dia sesenang itukah?” Gumam Suzy menggelengkan kepalanya lalu berjalan menuju lemarinya untuk mengganti pakaian.

—–

“kau datang Myung? Aku pikir kau tidak akan datang” Sahut Hoya, Myungsoo berjalan mendekati mejanya dan duduk di sana.

“tentu saja aku datang, sudah lama aku tidak bertemu dengan anak-anak klub kita. Kebetulan kalian mengadakannya di cafe Woohyun hyung jadi tidak ada masalah untukku” Ucap Myungsoo.

“sepertinya mereka sudah datang” Sahut Sungyeol dari ambang pintuak tangga, ya mereka sekarang sedang berada di dalam ruangan khusus yang disediakan cafe untuk mengadakan acara pertemuan ataupun reuni dan semacamnya.

“annyeong chingudeul, oraenmaniya” Sahut salah satu namja yang memasuki ruangan itu.

“Jaehyun-ah, kau semakin tampan saja eoh” Sahut Hoya meninju dada Jaehyun pelan.

“kau bisa saja..eoh Myungsoo? ckck, ternyata usia tidak memakan ketampananmu itu eoh, tidak berubah” Ucap Jaehyun meledek, Myungsoo tersenyum kecil dan mengangkat kepalanya dengan bangga.

“kau tidak perlu iri seperti itu, kau memiliki wajah yang tampan juga” Sahut Myungsoo.

“omo! lihatlah siapa ini, Kim Myungsoo? aigoo, sudah lama kita tidak bertemu kawan” Myungsoo tersenyum dan beranjak dari kursinya menghampiri namja itu.

“kau tidak berubah hyung” Gumamnya memeluk sebentar namja itu kemudian melepaskannya, “tetap jelek” Ledeknya namja itu mendesis pelan lalu memukul lengan Myungsoo.

“aku tau kau tampan! Tidak perlu meledekku seperti itu” Ucapnya dengan wajah ditekuk.

“Jonghyun hyung, apa kau hanya sendiri? teman-temanmu yang lain di mana?” Tanya Hoya, Jonghyun tersenyum dan mendudukan dirinya di antara namja-namja itu.

“vokalis serta basisku tidak bisa hadir karena sedang di luar kota saat ini, mereka hanya menitipkan salam kepada kalian. Kalau ada waktu mereka ingin berduel dengan kalian lagi” Jelas Jonghyun, empat orang namja lain di sana terkekeh mendengarnya.

“kami senang menerima tawaran kalian hyung, aku juga sudah lama tidak memegang gitarku” Sahut Myungsoo.

“lalu drummermu? Jangan katakan dia tidak berani datang karena telah dikalahkan olehku” Seru Sungyeol dengan wajah bangga mengingat perlombaan mereka terakhir dialah yang menyabet pemain drum terbaik.

“ya! meskipun dia diurutan kedua dia tetap menerima kekalahannya waktu itu. Dia sekarang sedang dalam perjalanan dan yang aku tau dia akan membawa gadisnya” Ucap Jonghyun.

“gadisnya? Maksudmu kekasihnya?” Tanya Hoya, Jonghyun menggelengkan kepalanya.

“dia bilang dia tidak bisa menjadikan yeoja itu sebagai kekasihnya karena beberapa alasan..yah, aku tidak tau juga apa alasannya” Jelas Jonghyun keempat namja itu menganggukan kepalanya mengerti.

—–

“oppa, kalian akan bertemu di sini?” Tanya Suzy saat mereka turun dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk cafe itu.

“eoh, mereka semua sudah berada di dalam. Kajja” Gumam Minhyuk menarik Suzy untuk masuk, sesuai intruksi temannya mereka kini tengah berkumpul di lantai dua cafe itu.

Suzy hanya diam mengikuti langkah Minhyuk menaiki tangga hingga mereka sampai di depan pintu ruangan yang mereka tuju, mereka bisa mendengar suara tawa namja-namja di dalam dan itu membuat Minhyuk terkekeh, daridulu setiap bertemu mereka memang tidak pernah bisa diam.

Cklek~

“annyeong..maaf aku telat” Sahut Minhyuk membuka pintunya sontak membuat orang-orang di dalam sana terdiam dan menoleh ke arah pintu.

“eoh, Minhyuk-ah wasseo..masuklah” Sahtu Jonghyun berdiri menghampiri Minhyuk, mulutnya membulat saat melihat kehadiran Suzy di belakang Minhyuk.

“kau membawa dia? Aku pikir yang kau bawa gadismu” Gumam Jonghyun, “oraenmaniya adik kecil” Lanjutnya menyapa Suzy.

“oppa, lama tidak berjumpa” Sahut Suzy tersenyum, dia memang mengenal Jonghyun karena dulu saat masih bersekolah dia beberapa kali mengunjungi rumah mereka.

“masuklah yang lain sudah menunggu” Ucapnya, lalu menghela Minhyuk masuk ke dalam. Namja itu tersenyum lebar melihat satu-satu namja di sana.

“sudah lama kita tidak berjumpa dan kalian tidak berubah” Ucap Minhyuk, keempat namja itu tersenyum mendengarnya.

“duduklah hyung” Sahut Hoya.

“kau tidak ingin mengenalkannya pada kami?” Tanya Jaehyun melirik yeoja yang ada di belakang Minhyuk membuat namja itu menepuk dahinya.

“ah, matta..ini aku kenalakan pada kalian..” Minhyuk menarik Suzy untuk berdiri disampingnya dan menghadap mereka, “Bae Suzy” Lanjutnya.

Suzy tersenyum kecil dan membungkukan badannya saat mengangkat kepalanya tubuhnya terasa kaku melihat tiga dari empat namja itu tengah menatapnya dengan mata yang membulat, wajahnya juga tak kalah terkejut melihat kehadirannya.

“ya ya! aku tau dia sangat cantik, ekspresi kalian itu berlebihan” Sahut Jonghyun menunjuk Myungsoo, Hoya dan Sungyeol satu persatu sementara Suzy langsung mengalihkan pandangannya ke samping.

“duduklah hyung, aku senang kita bisa berkumpul lagi meskipun tidak lengkap” Sahut Jaehyun, Minhyuk tersenyum lebar lalu mengambil tempat duduk dan menghela Suzy untuk duduk disampingnya.

“jadi, apa ini gadis yang dikatakan Jonghyun hyung tadi?” Tanya Jaehyun menatap Suzy sembari tersenyum.

“eoh? maksudmu?”

“aku mengatakan tentang gadismu, yang tidak bisa kau jadikan kekasih” Jawab Jonghyun, Minhyuk tersenyum kecil lalu menggaruk kepalanya malu.

“a..aniyo, i..itu..”

“kenapa tidak bisa hyung?” Sahut Myungsoo tiba-tiba membuat semua mata tertuju padanya, termasuk Suzy yang memandangnya bingung.

“ne?” Minhyuk yang juga sama bingungnya memekik kecil.

“kau tidak bisa menjadikannya kekasihmu, kenapa?” Tanyanya ulang, Minhyuk menoleh pada Suzy dan matanya membulat. Ah, mereka pasti mengira bahwa yeoja yang dimaksudkan adalah Suzy tapi itu salah besar..seharusnya Soojung yang berada di sini.

“ke..keunyang, sedikit masalah dengan komitmen” Gumam Minhyuk.

“ah, geurohkunna..komitmen, kau tidak menanyakan alasannya hyung?” Ucap Myungsoo lagi kini melemparkan tatapannya pada Suzy yang duduk tepat di hadapannya.

“Myung, apa yang kau lakukan?” Hoya berbisik memegang lengan Myungsoo.

“alasannya..kau tidak tau?” Tanya Myungsoo lagi tanpa menghiraukan Hoya.

“itu..hum, aku rasa itu cukup bersifat privat untuk dibicarakan dalam forum ini. bisakah kita mengganti topik?” Ucap Minhyuk menghentikan pembicaraan ini, entah mengapa atmosfer ruangan ini terasa menegangkan.

“geure..aku tidak akan bertanya” Gumam Myungsoo lalu menyandarkan punggungnya ke belakang membuat Suzy sontak menghembuskan nafasnya lega.

Tak lama kemudian pintu di sana terbuka dan menampilkan Woohyun masuk ke dalam ruangan dengan membawa semangkuk besar sup.

“aku membuatnya special untuk pertemuan kalian” Ucap Woohyun meletakkan sup itu di atas meja.

“Minhyuk-ah? oraenmaniya..” Sahut Woohyun, Minhyuk tersenyum kecil. Woohyun membalasnya dan melirik ke arah yeoja yang berada di samping Minhyuk.

“eo, kau..”

“hyung..buatkan aku pasta, aku tidak ingin sup” Sahut Myungsoo menyela, Woohyun segera mengalihkan padangannya dari Suzy.

“geure, pesananmu akan segera datang” Ucap Woohyun lalu berlalu meninggalkan ruangan itu.

—–

“jadi kau habis dari Jepang juga hyung? untuk apa?” Tanya Hoya, kini mereka tengah bersama-sama menyantap hidangan special dari Woohyun itu.

“sedikit urusan pekerjaan dan beberapa urusan mengenai klub musik ini”

“geure? aku dengar cukup banyak peminat yang ingin masuk klub ini..apa di Jepang juga seperti itu?” Tanya Jaehyun, Minhyuk menganggukan kepalanya.

“peminatnya sangat banyak, makanya aku sangat antusias untuk datang ke sana dan melihat anak-anak yang ingin masuk ke klub kita” Sahut Minhyuk.

“dan meninggalkanku” Desis Suzy pelan sembari melahap supnya, Minhyuk menoleh ke samping dan tersenyum kecut.

“mian” Gumamnya, Myungsoo yang melihat itu hanya diam memasang ekspresi kakunya.

“ah, aku ke toilet dulu..” Minhyuk meletakkan sendoknya dan segera bergegas ke toilet. Namja-namja yang ditinggalkan itu hanya mengangguk dan melanjutkan percakapan mereka.

“Suzy-ssi kau kepanasan? Wajahmu merah sekali” Tanya Jaehyun, Suzy menggelengkan kepalanya dan mengusap tangannya yang terasa gatal.

“a..aniyo, aku tidak kepanasan” Jawab Suzy lalu kembali mengusap lengan dan lehernya.

“Badanmu merah semua!” Pekik Jonghyun terkejut membuat Suzy ikut memekik.

“a..aku..ah, appo” Suzy tiba-tiba memejamkan matanya merasa kulitnya terbakar.

“kau kenapa Suzy-ssi?” Tanya Jaehyun ikutan panik, Myungsoo yang melihat itu langsung menarik mangkuk Suzy dan mengambilnya sesendok.

“udang..astaga! dia algergi udang” Pekik Myungsoo beranjak dari kursinya dan menghampiri Suzy, “Suzy-ya, gwenhcana?” Tanyanya khawatir memegang bahu Suzy namun Suzy tidak membalasnya.

“ha..ha..ap…po” Nafas Suzy sudah tersenggal-senggal dengan badannya yang memerah semua, Myungsoo terlihat sangat panik dan dengan segera mengangkat tubuh Suzy.

“katakan pada Minhyuk hyung aku membawanya ke rumah sakit” Ucap Myungsoo dengan cepat lalu keluar dari sana membuat empat namja itu tercengang.

“Myungsoo mengenal Suzy?” Tanya Jonghyun, Hoya dan Sungyeol hanya mengangkat bahu mereka.

—–

Di dalam ruang tunggu Myungsoo terlihat sangat gusar dan menatap khawatir pintu UGD di depannya, saat sampai di rumah sakit Suzy sudah kehilangan kesadarannya sehingga membuatnya semakin panik.

Beberapa saat kemudian pintu didepannya terbuka dan dokter yang menangani Suzy sudah keluar dari sana.

“bagaimana keadaannya dok?” Tanya Myungsoo menghampiri dokter itu.

“dia baik-baik saja..untung kau membawanya tepat waktu, seharusnya dia memiliki obat untuk alerginya tapi aku rasa dia kehabisan” Jelas dokter itu membuat Myungsoo bernafas lega.

“apa kau walinya?” Tanyanya lagi, Myungsoo kemudian menganggukan kepalanya, “kau bisa mengurus administrasinya dulu, sementara kami akan memindahkan pasien ke kamar inap. Dia harus menginap malam ini agar tidak ada efek sampingnya dan bisa pulang besok pagi” Jelas dokter itu sebelum pergi meninggalkan Myungsoo.

Setelah mengurus semua administrasinya dia mengirimkan pesan ke Jonghyun untuk menyampaikan bahwa keadaan Suzy baik-baik saja dan terpaksa harus menginap di rumah sakit. Setelahnya dia berjalan menuju ke kamar Suzy.

Myungsoo masuk ke dalam dan duduk di kursi samping ranjang Suzy, dia hanya diam menatap wajah Suzy yang sudah kembali normal itu, meskipun masih ada bercak-bercak merah di sepanjang tangannya.

“kau membuatku khawatir” Gumam Myungsoo menarik tangan Suzy dan menggenggam dan mengusapnya dengan pelan.

Cklek~ Myungsoo segera menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, dengan cepat dia melepaskan tangan Suzy dan beranjak dari sana.

“hyung, wasseo” Sahut Myungsoo, Minhyuk menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghampiri ranjang Suzy.

“dia tidak apa-apa?” Tanya Minhyuk memeriksa badan Suzy.

“ne, kata dokter dia hanya tertidur. Besok dia sudah bisa pulang” Jelas Myungsoo, Minhyuk mendesah lega lalu menggenggam tangan Suzy.

“mianhae, oppa tidak bisa menjagamu..” Gumam Minhyuk menyesal, Myungsoo hanya diam melihat pemandangan itu, hatinya terasa sesak saat melihat Minhyuk menggenggam tangan Suzy dengan erat dan memperlihatkan kekhawatirannya yang berlebihan pada yeoja itu.

“Suzy!” Myungsoo tersentak kaget lalu menoleh ke arah pintu, matanya membulat mendapati dua yeoja di sana yang juga ikut membulat menatapnya.

“oppa, ada apa dengan Suzy?” Soojung segera melepaskan kontak mata mereka dan segera menghampiri ranjang Suzy.

“dia makan sup seafod dan ada udangnya” Jawab Minhyuk.

“apa dia tidak tau kalau dia sedang makan udang? Ckck” Decak Soojung, dia mengamati Suzy dan mendapati bercak-bercak merah di sana, “semoga ini segera menghilang” Gumamnya.

“oppa, apa dia harus menginap di sini?” Tanya Jiyeon yang sudah berdiri di samping Soojung.

“eoh, Myungsoo mengatakan kalau dokter menyuruh Suzy untuk di rawat semalam di sini lalu bisa pulang besok” Jelas Minhyuk, kedua yeoja itu sontak menatap Myungsoo dan menaikkan alis mereka.

“geure, kau akan menungguinya?” Tanya Jiyeon lagi.

“ya, kenapa bertanya, sudah seharusnya Minhyuk oppa menungguinya. Memangnya kau mau siapa lagi?” Desis Soojung, Jiyeon melirik ke arah Myungsoo sebentar yang masih berdiri di ruangan itu.

“kau harus bekerja besok pagi-pagi oppa, kau tidak perlu menungguinya..” Jiyeon berjalan ke arah Minhyuk lalu menarik namja itu untuk berdiri, “sudah ada yang akan menungguinya, kita pulang” Lanjutnya membuat Minhyuk serta Soojung membulatkan matanya tak percaya, Myungsoo yang mendengar itu juga terlihat tersentak kaget.

“Park Jiyeon!” Desis Soojung menatap Jiyeon tajam.

“oppa, biarkan Myungsoo yang menjaganya malam ini. Kau harus pulang, kajja” Ucap Jiyeon tanpa memperdulikan Soojung.

“Myungsoo? ta..tapi mereka…”

“aku akan menjelaskan sesuatu padamu, kajja” Bisik Jiyeon dan setengah memaksa menarik Minhyuk keluar.

“myungsoo-ssi, aku titip Suzy padamu” Gumam Jiyeon tanpa melirik ke arah Myungsoo dan berlalu melewatinya, “ya! Jung Soojung, kau tentu tidak mau menjadi pajangan di sana, kajja” Sahut Jiyeon dari ambang pintu, Soojung menatap Myungsoo dengan kesal lalu mendengus dan berjalan menyusul Jiyeon.

“kau jangan menyakiti Suzy lagi!” Pekiknya sebelum menutup pintu dengan kencang.

Myungsoo menghela nafasnya menatap pintu yang tertutup rapat itu kemudian dia beranjak untuk kembali duduk ditempatnya tadi, “apa yang harus aku lakukan padamu?” Gumamnya pelan.

—–

Matahari yang menyeruak itu masuk ke dalam sebuah kamar rawat yang terasa sunyi senyap, sang pasien yang berbaring di sana menggeliat pelan lalu menutupi wajahnya yang diterpa sinat mentari.

“siapa yang membuka jendelanya” Gumamnya dengan serak, dia merasakan sedikit nyeri di tangan dan beberapa bagian tubuhnya. Saat menurunkan tangannya matanya mengerjap melihat langit-langit tempatnya berbaring sekarang.

“aku di mana?” Tanyanya pada dirinya sendiri, dengan pelan dia mengangkat tubuhnya hingga duduk di ranjang, dia mengedarkan pandangan keseluruh ruangan hingga menyadari bahwa dia sedang berada di kamar inap di rumah sakit, tapi kenapa?

Saat matanya menjelajah ke bagian kanannya, dia tertegun melihat seorang namja tengah tertidur pulas dengan badan terlentang di sofa itu. Matanya berkedip beberapa kali lalu kembali meyakinkan penglihatannya itu.

“astaga! udang!” pekiknya tertahan saat mengingat kejadian semalam sebelum dia pingsan, dia juga mendengarkan bahwa namja itu hendak membawanya ke rumah sakit.

Beberapa lama kemudian seorang suster masuk dan memeriksa keadaannya, katanya dia sudah bisa pulang karena alerginya sudah berhenti. Suster itu memberikan baju yang semalam Suzy pakai dan menyuruhnya untuk mengganti di kamar mandi.

Setelah berganti pakaian dan mencuci mukanya Suzy keluar dan terkejut mendapati namja yang dilihatinya masih tertidur pulas kali ini sudah duduk dengan tegak dan menatapnya dengan teliti.

“kau baik-baik saja?” Tanyanya membuat Suzy terdiam tak tau harus menjawab apa, “Suzy? gwenchana?” Myungsoo berdiri hendak menghampiri Suzy namun terhenti saat mendengar jawaban acuh Suzy.

“ne” Jawab Suzy lalu beranjak ke ranjangnya dan meletakkan baju rumah sakit yang habis dia pakai di sana dengan rapi, kemudian meraih tasnya.

“terima kasih sudah membawaku ke rumah sakit” Ucap Suzy tanpa melihat ke arah Myungsoo, “kau bisa pulang sekarang, maaf merepotkanmu” Lanjutnya lalu berbalik berniat untuk keluar dari kamar itu.

“biar kau mengantarmu pulang” Sahut Myungsoo membuat Suzy menghentikan langkahnya.

“a..aniyo, aku bisa pulang sendiri. Sekali lagi terima kasih” Ucap Suzy tanpa mendengarlan jawaban Myungsoo dia segera keluar dari kamar itu meninggalkan Myungsoo yang terdiam menatap kepergiannya.

—–

Suzy membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya, dia memejamkan matanya dan mengingat kembali kejadian pagi tadi di rumah sakit, wajah Myungsoo yang terlihat khawatir membuatnya sedikit tersentuh.

“apa yang harus kulakukan?” Gumamnya dengan gusar.

“Suzy!” Suzy langsung duduk menegakkan badannya saat mendengar pekikan dari Soojung diluar kamarnya.

“masuklah…” Sahutnya, Soojung dan Jiyeon segera masuk ke dalam kamar Suzy lalu duduk di ranjangnya.

“kau tidak apa-apa?” Tanya Jiyeon, Suzy menganggukan kepalanya pasti.

“ya! kau harus memarahi anak ini, dia sudah memaksa Minhyuk oppa pulang dan membiarkan namja itu menungguimu. Kau tidak apa-apa?” Ucap Soojung dengan kesal.

“mereka butuh waktu berdua untuk bicara Soojung..” Ucap Jiyeon membuat Soojung mendesis.

“nan gwenchana, dan aku rasa tidak ada lagi hal yang bisa kita bicarakan” Ucap Suzy tersenyum kecil.

“ya, tapi aku mendapatkan sebuah informasi” Ucap Soojung membuat kedua Suzy menaikkan alisnya bingung.

“mengapa Kim Myungsoo itu merubah penampilannya menjadi culun dan menipu kita semua, aku mendapatkannya dari sumber terpercaya” Sahut Soojung sedikit bangga atas pekerjaannya.

“geure? tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan informasimu itu” Gumam Suzy acuh.

“setidaknya dengarkan dulu, setelah mendengarkannya kau mungkin bisa memutuskan apakah kau tertarik apa tidak” Sahut Jiyeon dan diangguki oleh Soojung.

“aku melakukan ini untuk menebus kesalahanku padamu..dan aku harap setelah mendengarkan ini kau mau berbicara dengan Myungsoo dan meluruskan masalah kalian” Ucap Soojung, Suzy mendesah pasrah atas paksaan kedua sahabatnya itu.

“baiklah, aku akan mendengarkan..” Gumam Suzy.

Soojung kemudian mulai bercerita tentang Myungsoo, sekolah asalnya serta sekola tempatnya lulus di mana. Sejak kapan dia berpenampilan culun serta alasannya apa, Soojung juga menceritakan bagaimana yeoja-yeoja yang menjadi fans Myungsoo sangat terobsesi padanya hingga beberapa dari mereka menjadi penguntit dan membuat kehidupan Myungsoo menjadi tidak tenang. Begitu seterusnya terjadi hingga namja itu merubah penampilannya dan dia menjadi salah satu namja yang paling tidak ingin didekati oleh yeoja.

Suzy menahan nafasnya mendengar cerita itu, dia bergidik saat mengingat cerita Myungsoo tentang penguntitnya, “apakah seburuk itu?” Tanyanya, Soojung menganggukan kepalanya.

“bahkan ada yang pernah mengikutinya sampai di rumah lalu tiba-tiba menyerangnya, kau tau menyerang dalam artian apa” Jelas Soojung membuat Suzy semakin bergidik.

“aku saja sempat ngeri saat mendengar cerita itu, namun itulah alasannya dia menutupi penampilannya, mungkin dia hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan dari para penguntitnya..” Sahut Jiyeon, “sekarang kau sudah tau alasannya mengapa dia berbohong tentang penampilannya dan aku rasa tidak ada alasan untukmu untuk tidak berbicara padanya” Lanjutnya, Suzy menghela nafasnya lega.

“tapi aku rasa semuanya percuma sekarang, kalau aku kembali datang padanya dan mengatakan tentang perasaanku dia akan mengiraku sama seperti penguntitnya yang hanya memandangnya dari penampilan saja”

“tidak akan kalau kau bisa meyakinkan dia..kami sangat mendukungmu Suzy, kami tidak ingin kau kembali tersakiti dengan perasaanmu itu. Perjuangkanlah hatimu, aku tau Myungsoo pasti masih sangat menyayangimu” Ucap Soojung perhatian, “yah meskipun dia namja yang menyebalkan dan aku tidak menyukainya karena sudah membuatmu menangis, tapi kau mencintainya..aku bisa apa?” Lanjutnya dengan wajah di tekuk dan mengangkat bahunya.

“gomawo Soojung, tapi apa kalian yakin dia akan mendengarkanku?” Tanya Suzy memastikan lagi, kedua yeoja itu mengangguk.

“hubungi dia dan mintalah bertemu” Ucap Jiyeon pasti, dengan ragu Suzy mengambil handphonenya dan membuka kotak pesan.

“kalian yakin?”

“kami yakin Suzy! lakukan sekarang atau kau terlambat dan kehilangannya” Ucap Soojung tegas.

“ah baiklah..aku akan mencobanya demi kalian”

To : Si Culun

Annyeong, sebelumnya aku ingin minta maaf padamu oppa atas perbuatanku. Aku sangant menyesalinya.

Hum, bisakah kau meluangkan waktumu untukku sore ini? Hanya sebentar, kumohon.

Aku akan menunggumu jam 3 sore di taman yang ada dekat gedung apartemenmu, kau harus datang menemuiku.

Aku akan menunggumu tanpa meninggalkan tempat sampai kau datang.

Suzy.

TBC

AH! perkiraan author melenceng~ berharapnya FF ini bisa dibawah 10 part tapi yang ada malah udah mau lewat 10 part -_- huft~

Part ini bisa dibilang part selingan karena tidak ada suatu hal yang penting terjadi di sini, dan aku yakin rasa penasaran kalian semakin menjadi di part ini. Maafkan author~ sebenarnya auhtor mau lanjutkan sampai mereka berdua bertemu dan berbicara tapi kayaknya itu sudah sangat kepanjangan jadi author berhenti di sini saja…

Untuk nextnya~ semoga bisa author posting cepat ne…

Comment kalian ditunggu selalu ^^