The Color Of Lovers PROLOG

THE COLOR OF LOVERS

Author : elship_L

Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo, Jung Soojung, Oh Sehun

Other Cast : –

Genre : Romance, Friendship, Sad

Rating : PG-19

Type : Chapter

PROLOG

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

-2010-

Ketiga sahabat itu berjalan keluar dari universitas mereka dengan wajah yang riang gembira, dua orang yeoja berparas ayu disandingkan dengan seorang namja yang memiliki tampan rupawan sanggup membuat orang-orang yang melewati mereka menoleh dua kali kepada mereka.

Meskipun sering mendapatkan perhatian dari orang-orang, ketiganya seakan tidak terlalu terganggu dengan hal itu, mereka bahkan memberikan seulas senyum kepada orang-orang yang mereka kenali.

“hei senyumlah sedikit, wajahmu seperti zombie” yeoja berambut hitam panjang dengan poni yang menutupi dahinya itu menepuk keras lengan namja yang berdiri di samping kirinya.

“ini wajahku, tidak perlu mengurusinya” Jawab namja itu datar.

“sudahlah, kalian jangan berdebat di sini..ayo kita ke cafe, aku ingin memberitahu sesuatu pada kalian” Yeoja yang berambut cokelat gelap itu beranjak ke tengah-tengah kedua sahabatnya dan mengait lengan mereka berdua.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

“aku baru saja mendapatkan telepon dari akademi yang berada di London, mereka melihat pertujukanmu tadi”Namja itu duduk dengan tenang sembari membaca buku yang berisi panduan-panduan untuk membawakan lagu-lagu yang memiliki kesukaran tinggi.

“benarkah? lalu apa yang mereka katakan?” Tanyanya dengan antusias.

“mereka ingin mengundangmu ke sana, kau akan menjadi tamu mereka dan akan mempersembahkan sebuah lagu untuk ulang tahun akademi tersebut” Jelas namja paruh baya itu, namja itu menegakkan tubuhnya dan mendongak menatap pelatihnya dengan berbinar.

“saem, kau serius?” Tanyanya tak percaya, pelatihnya mengangguk dengan yakin.

“aku tidak pernah bermain-main jika itu menyangkut penampilanmu di atas panggung. Dan mereka terdengar sangat mengharapkan kedatanganmu, aku tau setelah kau bermain di panggung akademi itu kau akan menjadi violinist ternama, semua orang akan mengenal bakatmu”

“aku..aku…” Namja itu berdiri sembari memegang bahu pelatihnya, “aku akan ke sana, aku ingin ke sana, aku mau ke sana” Ucapnya dengan menggebu-gebu, namja paruh baya di depannya tersenyum dan mengangguk mengerti.

“kau akan segera ke sana..kau bisa menjadi pemain biola nomor satu di dunia”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Secangkir teh lemon hangat, segelas hot chocolate serta secangkir hot americano tersaji di atas meja bundar yang berada di salah satu cafe tersebut. Tiga penghuni meja itu berbinar saat melihat pesanan mereka telah datang.

“lihatlah, bahkan setelah bertahun-tahun selera kita tidak pernah berubah”

“hot chocolate adalah yang terbaik untukku”

“teh lemon ini bisa membuat kita lebih tenang”

Mereka bertiga kini masing-masing menyesap minumannya dengan tenang dan hikmat, satu-satunya namja di meja itu yang pertama meletakkan cangkirnya di atas meja dan menatap salah satu sahabatnya dengan tatapan menuntut.

“ayo sekarang katakan apa yang ingin kau bicarakan” Sahutnya, yeoja yang berambut hitam itu ikut menatap sahabatnya dengan seksama.

“kalian tau..aku baru saja…” Yeoja itu menggantungkan ucapannya dan menatap kedua sahabatnya dengan gemas.

“mendapatkan sebuah mobil!” Sambungnya dengan pekikan tertahan, kedua sahabatnya itu memekik saat mendengar itu. Wajah keduanya terlihat sangat terkejut, tentu saja..ini baru tahun kedua mereka berada di jenjang universitas dan mungkin baru beberapa bulan yang lalu mereka mendapatkan SIM untuk mengemudi, sampai sekarang mereka hanya di antar oleh supir yang dipekerjakan oleh orang tua mereka untuk ke mana-mana, tapi sahabat mereka yang satu ini kini sudah mendapatkan sebuah mobil! Wow, ini benar-benar hebat.

“kau serius?” Tanya sang namja, yeoja itu mengangguk dan mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

“ta-daa~ ini kuncinya” Ucapnya mengeluarkan sebuah kunci mobil. Sang yeoja berambut hitampun mengambil kunci itu dan menatapnya tidak percaya.

“kau yakin appamu memberimu mobil ini? ya..kita baru mendapat SIM dua bulan yang lalu dan dia sudah memberimu kendaraan?” Tanyanya masih tidak percaya.

“kenapa sangat susah membuat kalian percaya? Aku benar-benar jujur akan hal ini, kalau kalian tidak percaya ayo ikut aku, kita akan meresmikan mobil baru ini bersama-sama” Tiba-tiba saja kedua sahabatnya itu bergidik, menggelengkan kepalanya seraya mengibaskan kedua tangan mereka.

“tidak..kami percaya, sungguh..benarkan?” Ucap sang namja melirik yeoja di sebelahnya.

“dia benar, tidak perlu membuktikannya, kami sudah percaya denganmu” Sanggah sang yeoja membuat yeoja berambut cokelat itu mengerucutkan bibirnya kesal.

“ya! aku tau kalian tidak ingin naik kendaraan yang aku kendarai, wae? takut aku membunuh kalian eoh?” Dumelnya dengan ketus, seharusnya hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi di antara mereka bertiga karena toh jawabannya sudah pasti. Dua bulan yang lalu tepat seminggu setelah mereka mendapatkan SIM dia mencoba berkendara mobil ayahnya diluar pengetahuan supirnya dan membawa kedua sahabatnya, namun sayangnya sebuah kesalahan terjadi. Dia melakukan kesalahan, saat pembelokan dia harus menginjak pedal rem tapi dia malah menginjak gas dan menyebabkan mobil yang dibawanya meluncur dengan cepat ke trotoar dan hampir menambrak halte yang berada didepan mereka.

“kalian benar-benar membosankan, sudahlah..aku akan pergi kalau begitu, jangan menghubungiku” Yeoja itu menyentak kakinya seraya keluar dari cafe, sementara kedua sahabatnya sama sekali tidak ada niatan untuk menghentikannya.

“ckck, dia sensitif sekali”

“kau benar..tapi lebih baik kita menjauh darinya di saat seperti ini daripada kita harus kehilangan nyawa”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Namja bermata tajam itu berjalan keluar dari gerbang universitasnya, saat hendak berbelok untuk menuju ke halte sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di sampingnya.

“naiklah, aku akan mengantarmu”

“tidak saem, hari ini aku ingin mengganti senar biolaku..kau akan repot jika mengantarku” Namja itu mengangkat tas biolanya sembari tersenyum kecil.

“kau yakin tidak ingin diantar? Aku tidak repot kalau hanya mengantarmu ke toko langgananmu”

“nan gwenchana saem, pulanglah..aku bisa naik bis, lagipula aku sudah terbiasa dengan itu. Annyeonghaseyo” Ucapnya sembari membungkukan badan, pelatihnya mengangguk kemudian menaikkan kaca mobilnya.

“baiklah, hati-hati kalau begitu” Pesannya.

Saat tiba di halte bis namja itu segera mengambil tempat untuk duduk di dalam halte, matanya menyelinap keluar menatap ke arah langit yang kini telah berubah dari biru cerah menjadi abu-abu gelap.

“sepertinya akan hujan” Gumamnya pada diri sendiri, tepat saat bis yang bertujuan ke toko langganan alat musik yang biasa dikunjunginya berhenti dia hanya berdiam diri di sana menunggu sampai bis berikutnya yang menuju kerumahnya datang.

Hari ini sepertinya bukan hari baik untuk berpergian, akan turun hujan deras dan dia tidak ingin terjebak hujan jika sampai di toko nanti dan akhirnya akan pulang larut malam. Dia harus banyak istirahat beberapa hari ke depan, karena dia akan segera berlatih dengan intensif untuk penampilannya di akademi di London nantinya.

Saat bus yang dia tunggu tiba, dengan ringan namja itu berdiri dari tempatnya berlari kecil ke depan dan masuk ke dalam bus dengan segera sebelum air hujan yang perlahan-lahan telah turun itu membasahai pakaiannya.

Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh bis, hari ini bisnya tidak terlalu ramai..hanya 4 baris kursi yang terisi di sebelah kiri dan 2 baris di sebelah kanan. Karena sudah terbiasa berdiri, meskipun masih tersisa banyak kursi kosong dia tetap memilih untuk berdiri di sana sembari menyangga tas biolanya di salah satu kursi.

Kejadiannya terlalu cepat, bahkan teramat cepat sehingga namja itu sama sekali tidak dapat mencerna apa yang sedang terjadi. Saat pembelokan bis tersebut tiba-tiba tersentak, oleng dan menambrak salah satu tiang listrik besar diujung jalan. Suara decitan ban yang bergesek dengan jalanan aspal yang basah karena hujan itu menyadarkan dirinya bahwa mereka sedang mengalami tabrakan hebat.

Tas biolanya terguling-guling ke depan saat bis mulai tidak seimbang, dia mencoba untuk menggapai namun tangannya tidak cukup panjang untuk mencapainya. Mendengar teriakan histeris di sekitarnya membuatnya semakin panik, tangan kanannya yang memegang pegangan bis di atas kepalanya terlepas begitu saja dan menghantam salah satu tiang penyangga di bis tersebut.

Namja itu meringis keras merasakan denyutan ditangannya begitu menyakitkan, tubuhnya ambruk ke bawah dan saat bisnya berputar-putar ke samping tangannya tanpa sengaja terinjak oleh beberapa penumpang lain dan kembali lagi terhantam oleh besi yang berada di bawah kursi.

Setetes air keluar dari sudut mata namja itu, dia sakit..dia kesakitan, bukan karena tangannya tapi lebih sakit karena berpikir efek yang akan tangannya rasakan nantinya. Tangannya terluka, tangan kanannya yang dia pakai untuk memegang busur biola untuk menggesek sehingga menghasilkan nada indah terluka. Dia menatap kabur tas biolanya yang sudah tergeletak tidak karuan di sana, saat merasa bis sudah berhenti bergerak, saat itu pula pandangan namja itu mengabur dan segalanya menjadi hitam. Dia pingsan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Yeoja itu melangkahkan kakinya keluar dari cafe dengan cepat, wajahnya ditekuk sehingga orang-orang yang melihatinya dapat mengatakan bahwa saat ini dia sedang kesal.

Wajah yeoja itu menengadah ke atas langit saat merasakan perubahan gradasi cahaya yang dia rasakan saat masuk pertama kali ke dalam cafe tersebut, langit mendung di atasnya membuat wajahnya semakin di tekuk dan berjalan dengan cepat untuk kembali ke parkiran kampus, di mana mobil barunya berada.

“heh, mereka masih meragukanku” Gumamnya pelan seraya membuka pintu mobilnya. Dia duduk dibalik kemudi, mengatur nafas dengan tenang dan memulai untuk menyalakan mesin mobilnya.

“aku sudah lancar, tidak akan ada kesalahan lagi saat ini” Ucapnya dengan tegas kemudian memutar kemudinya dan berjalan dengan lancar keluar dari universitas.

Dengan menempel ipodnya di dashboard mobil yeoja itu memutar sebuah lagu, hujan diluar sudah turun dengan derasnya sehingga membuat kaca depan pintu mobilnya beruap, dia menyalakan wiper mobilnya agar bisa membantu penglihatannya, meskipun penglihatan ke depannya cukup kabur namun yeoja itu masih bisa berjalan dengan lancar di jalanan, kendaraan di sekitar jalan itu sangat kurang jadi bisa mencegahnya dari kejadian yang tidak diinginkan.

“eoh, kenapa tiba-tiba mati” Yeoja itu melebarkan matanya saat ipodnya tiba-tiba terhenti, dia menariknya dari dashboard berniat untuk melihat apa masalahnya namun tangannya sedikit tergelincir sehingga membuat ipod tersebut terjatuh ke bawah.

“aishh, menyusahkan saja”

Yeoja itu melihat ke depan, ke belakang dan melihat melalu kaca spion, memastikan bahwa dia aman dari himpitan kendaraan. Lalu kemudian dia menunduk untuk mengambil ipod tersebut, seharusnya dia akan langsung mendapatkannya namun dia tidak menemukan letak ipod tersebut, saat tangannya menyentuh benda kotak yang dia yakini itu adalah ipodnya kejadian itu terjadi dengan cepat.

Mobilnya terpelanting jauh menghantam trotoar bagian kiri jalanan, tak ada yang menyangka bahwa tabrakan naas itu akan terjadi. Yeoja itu menjerit histeris saat merasakan kakinya terhimpit, mobilnya berputar-putar membuat kepalanya beberapa kali terbentur dengan roda kemudi.

Tangannya menggenggam ipod putih yang terjatuh tadi, matanya sayu mendengar teriakan-teriakan dari luar mobilnya yang menyuruhnya untuk keluar, namun apa daya, dia tidak memiliki kekuatan untuk bergerak seincipun hingga pandangannya mulai menghitam dan dia kehilangan kesadarannya sebelum berhasil keluar dari mobil tersebut.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

-TO BE CONTINUED-

 

LEAVE COMMENT PLEASE…

PASSWORD AKAN DIGANTI JIKA ADA SALAH SATU READER YANG DIBERI PASSWORD TIDAK MEMBERIKAN KOMENTARNYA DAN PASSWORD BARU AKAN AUTHOR BERIKAN KEPADA READER YANG TETAP MENINGGALKAN KOMENTAR DI PART INI MELALUI EMAIL MASING-MASINGPASTIKAN EMAIL YANG DIGUNAKAN MASIH AKTIF SAMPAI SEKARANG. AUTHOR TIDAK AKAN MENJAMIN APA-APA JIKA EMAIL YANG DIGUNAKAN SUDAH TIDAK DAPAT DIGUNAKAN LAGI.

TERIMA KASIH.