The Color Of Lovers CHAPTER 1

THE COLOR OF LOVERS

Author : elship_L

Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo, Jung Soojung, Oh Sehun

Other Cast : –

Genre : Romance, Friendship, Sad

Rating : PG-19

Type : Chapter

CHAPTER 1

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

-2014-

Bayangan hitam itu terus mengejarnya, dia berlari sekuat tenaga untuk menghindarinya namun tiba-tiba saja kakinya tidak sanggup bergerak dan membuatnya terpelanting terjatuh ke depan. Matanya terlihat nanar saat melihat banyak sosok bayangan berwarna hitam menghampirinya, wajah mereka terlihat marah, kesal dan sedih sekaligus.

Dengan usaha yang keras dia memundurkan badannya ke belakang menghindari bayangan hitam itu, sikunya di pakai untuk bertumpu di atas tanah yang kasar mencoba menggerakan badannya yang terasa berat.

Sehingga salah satu bayangan itu maju menghampirinya dan menampilkan sesosok namja yang berwajah penuh kesakitan dan tersiksa.

“KEMBALIKAN!!!”

 

“hah…hah…hah” Yeoja itu terbangun dari tidurnya, matanya melebar menatap langit-langit kamarnya dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Yeoja itu menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskannya. Setelah pernafasannya mulai normal dia bangun dan meraih segelas air di nakas yang berada tepat di sampingnya.

“mimpi itu” Gumamnya menyeka keringat dari pelipisnya, dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamarnya dan bernafas lega, setidaknya mimpinya tidak menjadi kenyataan. Dia masih aman berada dalam kamarnya.

Yeoja itu berjalan menuju jendela kamarnya dan menarik tirai hingga membuat pancaran sinar mentari pagi diluar sana langsung masuk menembus ke dalam kamarnya dan menerpa wajahnya yang terlihat kelelahan.

Mimpi buruk itu selalu datang padanya tiap malam, setidaknya sudah 4 tahun sejak kejadian itu. Sudah berkali-kali dia pergi ke terapis untuk menghilangkan rasa traumanya namun sama sekali tidak berhasil, seakan kesalahan yang diperbuatnya itu benar-benar fatal dan akan terus melekat menjadi mimpi buruk selamanya.

Namun beberapa hari belakangan ini dia selalu tenang, tidak mengalami mimpi buruk itu entah karena apa. Padahal biasanya meskipun dengan bantuan obat tidur dia akan selalu mendapatkannya, berharap bahwa mimpi itu telah hilang namun sepertinya harapan yeoja itu sirna setelah pagi ini.

Sosok namja yang sama selalu hadir di mimpinya 4 tahun terakhir, wajahnya samar tertutupi oleh bayangan hitam, tapi entah mengapa dia dapat mengetahui raut wajah namja itu. Dia kesakitan. Apa dia salah satu dari mereka? atau…

Yeoja itu menggelengkan kepalanya kuat dan berbalik saat mendengar pintu kamarnya terbuka dengan pelan.

“kau sudah bangun” Namja itu tersenyum lebar saat melihat ke arahnya, matanya memicing melihat penampilan yeoja itu, bajunya basah..wajahnya kelelahan dan tak ada senyum di sana, senyumnya seketika memudar saat mengetahui yeojanya mengalami mimpi buruk lagi.

“oh tuhan..kau mengalaminya lagi” Desahnya menghampiri yeoja itu dan memeluk tubuhnya, “maaf, aku datang terlambat..maaf tidak ada disampingmu saat itu, maafkan aku” Ucapnya dengan nada menyesal, yeoja itu memeluk namja yang mendekapnya dan menggeleng pelan.

“nan gwenchana Sehun-ah”

xxx

“jadi apa yang membuatmu terlambat pagi ini hem?” Yeoja itu kini sudah mandi berganti pakaian dan kini mereka berada di meja pantri penthousenya.

“hanya satu orang yang mampu membuatku terlambat untuk datang ke tempatmu tiap pagi” Gumam namja itu menyeruput americano miliknya. Yeojanya tersenyum dan mengangguk mengerti.

“kau harus berlaku adil pada kami berdua, jangan menggerutu seperti itu” Ucapnya, namja itu mendengus kemudian melirik ke arah jam tangannya.

“aku ada pertemuan setelah ini..aku akan mengantarmu ke galeri dulu” Ucapnya sembari berdiri, yeoja itu menggeleng dan melebarkan tangannya meminta pelukan.

“tidak perlu, aku ingin membeli sesuatu dulu sebelum ke galeri. Kau bisa pergi lebih dulu”

“kau yakin?” Tanyanya dengan wajah khawatir, memeluk yeoja itu kemudian melepasnya dan menatapnya tidak yakin.

“aku akan naik taksi, jangan khawatir” Dia melampirkan senyumnya meyakinkan namja di depannya, namja itu mengangguk mengerti lalu mengecup keningnya.

“ jangan lupa menghubungiku jika sudah sampai di galeri” Ucapnya.

“yes sir” Yeoja itu terkekeh kemudian berjalan bersama namja itu ke depan pintu penthousenya.

“ingat pesanku”

“aku akan mengingatnya jangan khawatir”

Namja itu tersenyum dan sekali lagi menunduk untuk mencium pipi yeoja itu, “hati-hati sayang” Gumamnya pelan, yeoja itu tersenyum menepuk lengan namja itu dengan sayang.

“kau juga berhati-hatilah” Pesannya sebelum menutup pintu dengan senyumnya yang mengembang.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dengan membawa beberapa barang di kedua tangannya, yeoja itu mendorong pintu galeri dengan badannya dan masuk ke sana. Kepalanya beralih ke kiri dan ke kanan untuk menemukan seseorang, saat melihat yang dicarinya tengah berdiri di salah satu sudut dinding galeri itu, dengan senyum mengembang dia berjalan cepat menuju gadis itu.

“apa aku mengganggumu?” Tanyanya berdiri tepat di belakang gadis itu, gadis itu berbalik dan tersenyum lebar.

“sejak kapan kau menggangguku? kau sudah tiba” Ucapnya lalu mereka saling berpelukan sebentar.

“aku membawa beberapa cemilan untukmu, malam ini acara yang cukup penting..jadi kurasa kita harus memberi energi yang lebih untuk tubuh kita sebelum malam ini tiba” Ucapnya mengangkat kantong belanjaan ke atas.

“kau tau saja apa yang kuinginkan saat ini”

“kita masuk ke dalam dan memakannya, setelah itu kita akan menyulap ruangan ini” Dengan girang yeoja itu berbalik dan berjalan menuju salah satu pintu yang menghubungkan galeri dengan ruang pribadi pemilik galeri tersebut.

xxx

“apa yang kau lakukan pada Sehun pagi ini?” Sembari mengupas kulit apel di tangannya yeoja itu menyahut.

“Sehun? Ah benar..sepanjang pagi dia terus mengomel kalau akan telat menemuimu. Ckck, padahal aku hanya meminta bantuan untuk mengambil bingkai untuk beberapa lukisan yang akan dipajang nanti” Jelas gadis itu, “dia hanya mencintaimu, sedangkan denganku dia selalu menggerutu” Sambungnya.

“oh tidak..dia mencintai kita berdua, aku yakin itu. Jika kau sering mengalami mimpi buruk tiap malam juga aku yakin dia akan selalu ke rumahmu dipagi buta seperti yang dilakukannya padaku” Yeoja itu berucap dengan nada santai membuat sahabatnya tergelak.

“kau mengalaminya lagi pagi ini? bukankah kau sudah tidak mendapatkannya beberapa hari belakangan?”

“aku tidak tau..semalam aku tidur seperti biasa, dengan dosis obat tidur biasa..tapi, saat pagi aku kembali mendapat mimpi itu” Jelasnya dengan menghela nafas.

“astaga, dan aku menahan Sehun untuk tidak segera menemuimu. Maafkan aku, aku benar-benar tidak berpikir bahwa kau akan kembali bermimpi buruk” Ucapnya dengan memasang wajah menyesal, yeoja itu tersenyum dan mengulurkan tangannya menggenggam tangan sahabatnya.

“tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan mimpi ini. Jadi aku bisa mengatasinya, kau tidak perlu khawatir”

“tapi aku tetap saja merasa bersalah, seharusnya Sehun ada di sana sebelum kau terbangun”

“ya aku tau, tapi semuanya sudah terjadi. Jangan memikirkan itu lagi, sekarang habiskan buah-buahan ini dan kita kembali berkerja ya”

“baiklah”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Namja itu berjalan memasuki lobi perusahaan miliknya yang bergerak dalam bidang konstruksi, hanya mengangguk kecil saat beberapa pegawai berhenti untuk menyapanya. Setelan jas abu-abu yang pas ditubuhnya membuat beberapa wanita di sana tak bisa melepaskan mata dari namja itu, bahkan cara dia menekan tombol lift terlihat sangat mempesona.

Ting~ pintu lift yang dikhususkan hanya untuk direktur perusahaan itu berhenti tepat di lantai teratas gedung tersebut. Namja itu keluar dan segera berjalan menuju ruangannya.

“Park biseo, ke ruanganku sekarang” Namja itu berhenti sebentar di depan meja sekertarisnya kemudian berjalan kembali memasuki ruangannya bahkan sebelum sekertarisnya itu menjawabnya.

Ruangan yang begitu besar dibatasi oleh kaca dari langit-langit ke lantai yang bisa membuat pemandangan diluar sana terlihat dengan jelas, namja itu duduk di kursinya sembari membuka beberapa berkas yang kemarin ditinggalkannya.

“sajangnim” Sahut sekertarisnya dari luar sembari mengetuk pintunya.

“masuklah” Sesaat kemudian yeoja itu masuk ke dalam ruangannya dan berjalan dengan membawa sebuah map besar.

“berapa pertemuan yang harus kulakukan hari ini?” Tanyanya tanpa basa-basi, yeoja itu berdehem pelan kemudian membuka mapnya.

“pada jam 1 siang nanti akan ada meeting bersama Jinan Group, dan pada jam 3 sore nanti presdir akan mengunjungi perusahaan untuk mendengar laporan pertanggung jawaban anda. Pada pukul 7 malam, anda mendapatkan undangan untuk pembukaan galeri milik JS Foundation” Jelasnya, namja itu menimbang-nimbang sebentar kemudian mendongak menatap sekertarisnya.

“pembukaan galeri? Sejak kapan perusahaan kita bekerja sama dalam bidang itu?” Tanyanya mengangkat alis.

“JS Foundation salah satu klien kita. JS Gallery adalah salah satu proyek kita beberapa bulan yang lalu, dan telah rampung sebulan yang lalu” Namja itu melebarkan matanya karena merasa lupa dengan keberandaa JS Gallery.

“benarkah? maaf, aku tidak mengingatnya..baiklah, malam ini aku akan datang ke undangan itu. Siapkan pakaian untukku” Ucapnya.

“ne, allgeuseumnida sajangnim” Yeoja itu mengangguk kemudian membungkuk sebentar sebelum berbalik untuk keluar dari sana.

“ah Park biseo..” Namja itu menyahut lagi membuat sekertarisnya berhenti dan menoleh, “berikan padaku laporan yang aku perlihatkan pada presdir sekarang. Aku harus mempelajarinya agar melapornya dengan tepat” Ucapnya sembari mengerutkan hidungnya.

“ne sajangnim, saya akan mengambilnya untuk anda” Yeoja itu tersenyum kemudian keluar dari ruangannya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keadaan di dalam galeri itu cukup ramai sehingga mereka sama sekali tidak menyadari kehadiran seorang namja yang sudah dari tadi berdiri di depan pintu dan memperhatikan pekerjaan mereka, namja itu tersenyum melihat dua yeojanya bekerja sama menggantung dan mengarahkan beberapa pegawai untuk meletakkan hasil lukisan dengan hati-hati.

Saat merasa waktu yang tepat untuk muncul, namja itu berjalan menghampiri keduanya. Kedua yeoja itu terlihat berdiri di sebuah lukisan dengan mata yang terpana.

“wow, sangat indah” Gumamnya sembari merangkul kedua yeoja itu.

“sehun, wasseo” Salah satu dari mereka menyahut, Sehun mengangguk dan mengecup pipi masing-masing yeoja itu.

“maaf tidak bisa membantu kalian, kesibukanku benar-benar luar biasa” Ucapnya dengan wajah memelas.

“gwenchana, lagipula pegawai disini sudah cukup banyak untuk membantu kita..sekarang semua lukisan telah tergantung, tinggal menunggu waktu untuk pembukaannya” Ucap yeoja yang berada di samping kirinya.

“kalau begitu, ayo aku antar kalian pulang masing-masing di rumah dan berganti pakaian yang lebih layak untuk acara malam ini. Aku tidak ingin pendampingku terlihat kucel seperti ini” Ucap Sehun dengan nada bercanda membuat kedua yeoja itu mengerucutkan bibirnya kesal.

“baiklah..sedari pagi juga aku belum berganti pakaian, kajja” Mereka akhirnya berjalan keluar dari galeri, tapi sebelum itu mereka berpesan pada para pegawai untuk melihat lukisan-lukisan itu dengan hati-hati dan jangan sampai ada yang menyentuhnya.

xxx

“dia bermimpi lagi, dan kau tidak di sana” Yeoja itu menghela nafasnya setelah melihat sahabatnya yang satu turun di depan gedung apartemennya.

“aku tau. Aku sudah meminta maaf padanya” Jawab Sehun menjalankan lagi mobilnya.

“apa kau yakin dia akan baik-baik saja? sudah 4 tahun berlalu dan dia terus saja dihantui mimpi itu”

“kau tau sendiri, sudah berbagai macam pengobatan terapi kita lakukan tapi hasilnya tetap sama. Trauma yang didapatnya terlalu hebat jadi sulit untuk menghilangkannya”

“jadi kita akan membiarkannya selamanya dihantui oleh mimpi itu? kita tau dia juga korban di sini” Yeoja itu memejamkan matanya dengan wajah sedih.

“hei, jangan khawatir. Dia akan baik-baik saja, kita berdua bisa menjaganya..jangan memikirkannya sayang, kau akan stress” Sehun mengangkat tangannya dan mengelus kepala yeoja itu membuatnya menghela nafas pelan.

“apa tidak lebih baik aku mengajaknya untuk tinggal bersama? atau kita bisa tinggal bertiga, jadi kau bisa selalu disampingnya jika mimpi itu datang lagi” Ucapnya memberi usul, Sehun menoleh sebentar kemudian menggelengkan kepalanya.

“itu tidak bisa sayang..kau tau pekerjaanku apa, dan jika mereka semua tau aku tinggal serumah dengan dua gadis cantik seperti kalian seperti apa spekulasi yang beredar nanti? Lagipula aku tidak yakin orang tuamu akan mengizinkanmu tinggal bersamaku”

“tapi dia…”

“sstt, berhenti mengkhawatirkannya eoh. Malam ini hari yang penting untukmu, aku tidak mau kau terlihat lelah dan stress malam ini..rilekskan pikiranmu” Sehun menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah yang berdiri megah dibalik pagar besi warna hitam itu.

“aku tidak bisa menjemputmu nanti, kau akan pergi dengan supirmu kan?” Ucap Sehun membuka seatbeltnya dan mencondongkan tubuhnya kesamping untuk mencium pipi yeoja itu.

“gwenchana..aku akan menjemputnya juga. Take your time” Ucap yeoja itu mengusap lengan Sehun kemudian keluar dari mobil.

“tampillah yang cantik malam ini untukku”

“sudah pasti, dan hati-hatilah” Dengan begitu mobil Sehun bergerak meninggalkan rumah itu, yeoja itu tersenyum melihat mobil Sehun menghilang kemudian berjalan masuk ke dalam rumahnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keramaian malam itu membuat beberapa pegawai harus berkerja ekstra untuk melayani beberapa undangan yang tertarik pada lukisan-lukisan yang terpampang dengan jelas memenuhi ruangan tersebut.

Setelah memberi beberapa sambutan untuk pembukaan galeri tersebut, sang pemilik kini sudah berbaur dengan undangan lain untuk menjelaskan maupun memberikan beberapa detail tentang lukisan yang dimilikinya.

Seorang namja yang kelihatannya hanya datang sendiri dan sama sekali tidak berminat untuk menyapa orang-orang disana yang memang beberapa dari mereka merupakan klien atau rekan kerjanya. Dia malah menyibukkan dirinya dengan menatapi salah satu kumpulan lukisan yang berada di sisi kiri ruangan tersebut.

“apa lukisan ini menarik untuk anda?” Namja itu tersadar dari kegiatan lamunannya menatap lukisan tersebut dan menoleh ke samping, seorang yeoja dengan gaun berwarna cokelat susu sepanjang lutut yang memeluk tubuhnya dengan pas hingga memperlihatkan lekukan tubuh indah yeoja itu berdiri disampingnya sembari menatap lukisan yang sama. Namja itu tersenyum dan menganggukan kepalanya.

“ini luar biasa” Gumamnya, namja itu kembali ke lukisan dan melihat beberapa lukisan yang bergandengan dengan lukisan utamanya.

“apa ini semua?” Tanyanya bingung, dia sana dia bisa melihat beberapa potret seorang ballerina. Di lukisan pertama dia melihat betapa ballerina tersebut sangat antusias dan bahagia dengan tariannya, saat lukisan kedua ballerina itu membungkukan badannya, lukisan ketiga dia terduduk dilantai dengan kedua kakinya yang ditekuk ke atas dan menyembunyikan kepalanya diantara kedua lututnya.

“ini semua terhubung satu sama lain, mereka orang yang sama” Gumam namja itu, melihat lukisan terakhir. Dilukis dengan sangat hati-hati dan penuh perasaan, sang ballerina yang melepas sepatunya dengan kepala tertunduk.

“ya, anda benar..mereka memang orang yang sama” Yeoja itu tersenyum kecil dan menoleh pada namja itu.

“ini terlihat nyata, seperti memang mereka terjadi?” Namja itu ikut menoleh dan mengangkat alis menatapnya

“hanya sebuah pengalaman pribadi yang dituangkan ke dalam seni” Gumam yeoja itu menjawabnya.

Namja itu menyinggungkan senyumnya hingga melampirkan lesung pipi yang dalam di bagian kanan wajahnya, dia menatap yeoja itu sedikit kagum karena di usianya yang muda dia sudah menjadi seorang pelukis hebat dan tentunya menghasilkan karya-karya luar biasa seperti yang terpampang di ruangan ini.

“Clara!” Yeoja itu memanggil seorang yeoja dari meja resepsionis untuk menghampirinya.

“kau memanggilku?” Clara menghampiri mereka.

“aku rasa dia membutuhkanmu mengenai lukisan ini. aku akan menyerahkannya padamu” Ucapnya sebelum berbalik pergi meninggalkan Clara bersama namja itu yang masih menatapnya.

xxx

“Jung Soojung!” Sehun berlari kecil menghampiri Soojung di salah satu sudut ruangan.

“apa yang kau lakukan di sana? kau mengenalnya?” Sehun bertanya langsung pada Soojung memegang lengan yeoja itu dan menatap punggung namja yang tadi berbicara dengan Soojung melewati kepalanya.

“dia seorang pelanggan, dia terlihat jatuh cinta dengan lukisan itu. Hei jangan melihatnya seperti itu!” Ucap Soojung menepuk pipi Sehun, “jadi kau sudah selesai dengan semua pekerjaanmu dan sampai di sini dengan selamat?” Sambung Soojung tersenyum manis pada Sehun.

“aku menyelesaikannya dengan marathon, kau harus tau seberapa besar kerja kerasku untuk hadir di sini” Jawabnya, Soojung mengangguk dan terkekeh kecil.

“jadi dia di mana?” Sehun mengedarkan pandangannya mencari seseorang.

“dia masih berada di ruanganku, sedikit mengumpulkan mentalnya untuk keluar dari sana”

“apa ada masalah?” Sehun menatap dengan khawatir.

“tidak. Hanya, krisis kepercayaan diri. Kau tau sejak kecelakaan itu dia jadi tidak menyukai keramaian, jadi aku menyuruhnya untuk menenangkan diri di ruanganku dulu sebelum keluar”

“aku akan menemuinya” Baru saja Sehun akan beranjak tiba-tiba Soojung menahannya.

“aku pikir dia tidak akan suka jika diganggu untuk saat ini, sebaiknya temani aku menemui calon pelanggan yang lain” Soojung mengedipkan matanya dan tersenyum manja pada Sehun, namja itu tersenyum sebentar lalu menggandeng tangan Soojung.

“baiklah jika itu keinginan tuan putri, saya siap melayani anda” Ucap Sehun dengan nada yang dibuat-buat, Soojung tertawa dan menarik Sehun untuk berjalan menghampiri pelanggannya yang lain.

xxx

“Bae Suzy!” Yeoja itu menghentikan langkahnya dan langsung berjalan cepat menuju sudut ruangan di mana orang yang menyahutinya berada.

“Sehun, wasseo” Sapanya dengan riang, Sehun menunduk kemudian mengecup pipi kanan Suzy.

“kau terlihat cantik malam ini” Ucapnya, Suzy tersenyum lalu mengedarkan pandangannya.

“Soojung?”

“sedang berbicara dengan calon pembelinya..aku bosan mendengar pembicaraan bisnis seperti itu” Lenguh Sehun dengan malas, Suzy berdecak kemudian memukul lengan pria itu dengan pelan.

“sudah kukatakan jangan terlalu sering menggerutu, itu tidak baik”

“ya ya, aku tau..” Desah Sehun datar, “ngomong-ngomong aku tadi melihat seorang pria memperhatikan lukisan itu, yah meskipun hanya melihat dengan punggungnya tapi kelihatannya dia sangat terpesona dengan apa yang ada di dalam lukisan itu” Sambung Sehun mengingat Soojung mengatakan bahwa namja tadi jatuh cinta pada lukisan itu.

“seseorang terpesona dengan lukisan itu? kau serius?” Tanya Suzy terkejut, Sehun mengangguk dengan yakin.

“aku yakin dia sangat ingin membawa pulang lukisan itu”

“wow…pria itu benar-benar tau memilih mana yang indah” Gumam Suzy masih tidak percaya.

“aku tau itu, dan kalian berdua memang tidak pernah berhenti membuatku bangga, gadis-gadisku yang cantik” Puji Sehun tersenyum lebar.

“dan kau priaku yang sempurna” Tiba-tiba Soojung muncul dari belakang Suzy dan membalas senyuman Sehun tak kalah lebarnya.

Suzy terkikik geli mendengar ucapan Soojung sembari menggelengkan kepalanya, “aku tidak percaya kata-kata itu akhirnya keluar dari bibir manismu juga” Ucapnya disela tawa membuat Sehun menekuk wajahnya, sementara Soojung itu terkikik bersama Suzy.

“berhenti tertawa, aku akan meninggalkan kalian jika masih terus mengejekku seperti itu” Gumam Sehun dengan bibir yang dikatupkan, kedua yeoja itu sontak menutup mulut mereka dengan telapak tangannya dan bertindak seolah-olah terkejut.

“oh tidak akan mungkin”

“aku tidak yakin dengan hal itu”

Ucap keduanya secara bersamaan, Sehun hanya mendengus sebal. Ya benar, dia memang hanya mengatakan itu tapi tidak benar-benar melakukannya.

“berhenti bercanda dan segera layani semua orang yang ada di sini, aku ingin segera pulang dan tidur..kalian membuatku merasa lelah dan bosan” Dengus Sehun kesal, Soojung dan Suzy saling berpandangan kemudian terkekeh lagi.

“baiklah, kami akan segera menyelesaikan semuanya” Ucap Soojung menepuk lengan Sehun, berjinjit sebentar kemudian mengecup pipinya sebelum pergi dari sana.

“yang perlu kau lakukan hanya menunggu kami dengan sabar, kau bisa menunggu di ruangan Soojung atau tetap di sini” Ucap Suzy, Sehun menggelengkan kepalanya dengan bosan.

“aku tidak ingin di sini, sama sekali bukan tempatku..aku akan menunggu di ruangan Soojung” Ucap Sehun cepat, “panggil aku jika kalian sudah selesai” Sambungnya sembari mengecup pipi Suzy lagi.

“akan kami lakukan, selamat beristirahat”

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Langkah kaki-kaki indah itu menggema di sepanjang jalan koridor rumah sakit Seoul, sepasang yeoja dan namja itu terlihat tergesa-gesa menuju ke ruang ICU.

“aku ingin bertemu ayahku” Ucap Suzy kepada salah seorang perawat yang berjaga di ruang ICU.

“maaf, bisa beritahu nama ayah anda?” Tanyanya dengan sopan, Suzy bergetar tidak sanggup untuk menjawab pertanyaannya. Pikirannya kini sedang kalut memikirkan keadaan ayahnya.

“Bae Jinhyuk” Sehun mewakili untuk menjawab pertanyaan Suzy dan perawat itu mengangguk pelan.

“sebelah sini” Setelah memeriksa data pasien, sang perawat mengarahkan Sehun dan Suzy untuk masuk ke ruang ICU, “beliau baru siuman sejam yang lalu, jangan membuatnya terlalu lelah” Pesannya sebelum meninggalkan mereka di ranjang nomor 2.

Suzy menyibakkan horden yang menghalau di depannya kemudian menemukan ayahnya tengah duduk dengan tenang di atas ranjang dengan wajah yang cukup sehat bugar.

“appa!” Pekik Suzy lalu menyerang ayahnya dengan pelukan yang erat.

“Suzy-ya” Tuan Bae membalas pelukan Suzy tak kalah eratnya, dan tersenyum sebentar pada Sehun yang berdiri di belakang Suzy.

“kau membuatku hampir mati berdiri! Apa yang terjadi padamu?” Tanyanya dengan mata yang berkaca-kaca, tuan Bae mengelus punggung anaknya dengan sayang.

“appa hanya kelelahan nak, tidak perlu khawatir. Lihatlah, sekarang appamu itu sudah sehat dan bugar kembali” Jawabnya dengan senyuman lebar, Suzy berdiri tegak kembali dan menyeka sisa-sia air matanya yang sempat terjatuh.

“sudah berkali-kali kukatakan kau harus menjaga kesehatanmu, jangan memaksakan pekerjaanmu” Omel Suzy, tuan Bae tersenyum senang melihat omelan anak kesayangannya itu, “jangan tersenyum seperti orang bodoh appa, aku sedang marah padamu!” Kesal Suzy, Sehun maju selangkah dan meletakkan tangannya di bahu Suzy.

“Suzy, ahbeoji baru siuman. Jangan berbicara terlalu keras padanya” Ucap Sehun dengan lembut membuat Suzy tersadar dan menghembuskan nafasnya pelan.

“mianhae, aku hanya terlalu khawatir. Lain kali jangan mengejutkanku seperti ini” Ucap Suzy menyesal, tuan Bae menganggukan kepalanya dan menatap penuh terima kasih pada Sehun karena sudah menghentikan Suzy yang mungkin tidak akan berhenti mengomelinya jika tidak dihentikan.

“ahbeoji, Suzy benar. Kami sangat mengkhawatirkanmu, tolong jagalah kesehatanmu untuk kami semua” Ucap Sehun dengan tenang, meskipun tenang tapi tuan Bae tau bahwa Sehun saat ini juga tengah mengomelinya tapi dengan cara yang berbeda dengan Suzy.

“ya, aku tau. Berhenti mengomeliku seperti itu, aku sudah seperti anak kalian saja” Dengus tuan Bae, “lalu Soojung di mana? disaat seperti ini hanya Soojung yang mengerti appa, kalau tau kalian datang hanya untuk mengomeliku seharusnya aku menyuruh perawat untuk menghubungi dia saja tidak perlu kalian” Lanjutnya dengan wajah ditekuk.

“appa!”

“pekerjaan membuat dia tidak bisa kemari ahbeoji, tapi dia sudah menitip doa agar kau cepat sembuh, dan mungkin akan segera mengunjungimu jika pekerjaannya sudah tidak banyak lagi” Jelas Sehun, tuan Bae mengangguk puas.

“pastikan dia mengunjungiku, karena aku akan mencabut haknya untuk menjadi anakku jika dia tidak datang”

“seperti dia anakmu saja” Gumam Suzy, mendengar itu Sehun melototinya karena sudah mengatakan hal yang kasar pada ayahnya, “apa?” Tanya Suzy dengan cuek pada Sehun.

“mulutmu itu” Dengus Sehun, dia kemudian menoleh pada appa Suzy.

“ahbeoji, kau sudah bisa pulang sekarang. Tidak perlu rawat inap, kami akan mengantarkanmu” Ucapnya, tuan Bae menghela nafasnya kemudian mengangguk lemah.

“aku harus kembali ke galeri, turunkan aku di galeri setelah itu antarkan appa pulang ke rumah” Ucap Suzy pada Sehun, tuan Bae menggelengkan kepalanya pelan.

“tidak, appa ingin mengatakan sesuatu padamu. Ikutlah pulang ke rumah, hanya beberapa menit dan itu tidak akan merugikanmu” Ucapnya, Suzy menatap Sehun sebentar. Namja itu menganggukan kepalanya dan meyakinkan Suzy kalau dia akan menemaninya di sana.

“baiklah, tapi aku tidak bisa jika itu terlalu lama”

“tenang saja sayang, ini akan memakan yang yang cukup cepat untukmu” Ucap tuan Bae lalu beranjak dari ranjang, Sehun memegang lengannya dan membantunya untuk berjalan, sementara Suzy mengurus sisa administrasinya dan membawa ayahnya untuk pulang ke rumah.

xxx

“apa? tidak! Aku tidak mau” Suzy memekik histeris setelah mendengar ucapan tenang ayahnya, disampingnya Sehun sudah menahan lengannya untuk tidak segera beranjak dari sana.

“sayang, mengertilah nak. Hanya kau satu-satunya penerus appa, dan tidak ada satupun yang berhak ataupun mampu mengambil alih semua ini” Ucap tuan Bae setengah memohon pada anaknya.

“tapi appa, aku tidak ingin masuk ke dalam dunia bisnis. Kau tau hasratku sama sekali tidak ada di dunia itu. Aku senang dengan pekerjaanku sekarang, membantu Soojung di galerinya dan mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup untuk diriku sendiri”

“tidak seperti itu, kau sudah lihat sendiri bagaimana appa terjatuh dan sakit seperti itu. Siapa yang akan melanjutkan perusahaan keluarga kita jika tiba-tiba appa sudah tidak bernafas lagi nak?” Suzy menggeram dan matanya memerah mendengarnya.

“appa! Jangan mengatakan hal yang mustahil seperti itu! kau akan tetap hidup” Bentaknya.

“Suzy, tenanglah..dengarkan ahbeoji” Bisik Sehun pelan menenangkan Suzy.

“Suzy-ya, kita semua tau..appa sudah hampir sampai pada batas untuk menjadi seorang pebisnis. Sekarang waktunya appa untuk beristirahat, semuanya akan appa serahkan padamu nak. Tidak ada lagi yang bisa melanjutkannya kalau bukan dirimu” Suzy menggelengkan kepalanya dengan keras, menyentak tangan Sehun dilengannya dan beranjak dari sofa.

“tidak, aku tidak ingin menjadi pekerja kantoran. Jangan memaksaku appa kumohon, aku tidak akan melakukannya sampai kapanpun” Ucapnya dengan tegas lalu berbalik meninggalkan ruang tengah dan berjalan menuju kamarnya yang dulu dia tempati saat masih tinggal di rumah ini.

“biar aku yang menyusulnya ahbeoji” Ucap Sehun saat tuan Bae hendak berdiri menyusulnya, “aku akan berusaha untuk meyakinkannya, jangan khawatir. Dia mungkin hanya terkejut karena kau memintanya terlalu tiba-tiba seperti ini” Sambung Sehun, tuan Bae menghela nafasnya dan mengangguk pelan.

“aku mengandalkanmu nak, semoga dia bisa berubah pikiran” Ucapnya, Sehun mengangguk kemudian menyusul Suzy untuk masuk ke dalam kamarnya.

xxx

“Suzy…” Sehun menyembulkan kepalanya masuk ke dalam kamar Suzy dan menemukan Suzy duduk di atas ranjangnya dengan wajah yang cemberut.

“hei, cantikmu akan hilang jika wajahmu itu ditekuk terus” Gurau Sehun menghampiri Suzy dan naik ke atas ranjang, duduk bersila menghadap kepada Suzy.

“jangan berani-berani merayuku Oh Sehun, keputusanku tetap tidak” Ucap Suzy melipat tangannya di depan dada.

“sayang..dengarkan aku dulu” Sehun mengangkat tangannya dan mengelus pipi Suzy, “apa yang dikatakan appamu itu benar adanya. Memang sudah waktunya untuk dia pensiun, dan hanya kau satu-satunya keturunannya yang bisa menggantikan posisinya saat ini” Jelas Sehun.

“lihat aku..apa kau tega membuat appamu bekerja sepanjang hari tanpa henti? Ingatlah dia melakukan itu untukmu juga, dia benar-benar berpikir tentang dirimu saat dia bekerja, setiap uang yang dihasilkannya dia hanya berpikir tentang kehidupanmu. Apa kau tidak bisa berpikir sebaliknya juga?” Suzy masih memasang wajah kerasnya, Sehun menggenggam kedua tangannya dan mencium buku-buku jarinya dengan lembut.

“aku tidak akan memaksamu untuk menerima beban ini sayang, tapi ketahuilah bahwa aku dan Soojung akan selalu ada untuk membantumu. Dan aku harap kau bisa mempertimbangkan semua ini, kau tidak mungkin terus-terusan bekerja di galeri Soojung dan menutup dirimu untuk mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi kan?” Ucap Sehun dengan sangat tenang, Suzy menatapnya sebentar kemudian mendesah. Matanya kini panas dan berair siap untuk menumpahkan segala isinya.

“aku, aku hanya tidak ingin..aku takut..aku…”

“ssstt, aku mengerti. Sangat mengerti dirimu, yang perlu kau lakukan saat ini hanya meyakinkan dirimu bahwa kau bisa. Aku yakin kau bisa melakukannya, demi ayahmu, demi Soojung, demi diriku dan yang lebih penting ini semua demi dirimu” Sehun meletakkan jarinya di bibir Suzy membungkamnya untuk tidak berbicara.

“kau mau kan untuk memikirkannya lagi?” Tanya Sehun lagi memastikan, melihat sarat keraguan di mata Suzy dia menegakkan badannya dan memicingkan matanya.

“lagipula kau tidak akan terlalu terbebani nanti, akan ada sekertaris dan wakilmu yang akan membantumu nanti. Dan tentu saja aku, mau ya?” Bujuk Sehun lagi, Suzy memejamkan matanya sebentar, menarik nafasnya dalam-dalam dan berpikir tentang keputusannya untuk masa depannya nanti.

“baiklah, aku akan memikirkannya” Sehun tersenyum senang dan memeluk Suzy saat yeoja itu menghela nafasnya dan menggumam pelan.

“aku menyayangimu, kau yang terbaik..” Ucap Sehun ceria, “sekarang ayo turun dan minta maaflah pada ayahmu karena sudah berlaku tidak sopan padanya” Sehun melepaskan pelukannya, turun dari ranjang Suzy dan menariknya untuk turun ke bawah.

Suzy hanya pasrah untuk mengikuti langkah Sehun ke bawah. Dan saat kakinya melangkah keluar dari kamarnya dia tau bahwa takdirnya akan berubah sepenuhnya dan kehidupannya yang telah lama berdiam diri di suatu tempat yang gelap akan dimulai lagi dari sekarang.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

-TO BE CONTINUED-

Pada bingung yah dengan part 1 nya? maaf, author sama sekali tidak bermaksud ingin membingungkan kalian, tapi yah memang sudah seperti ini jalannya heheh 🙂 ini akan menjadi alur yang lambat, tapi siapa tau tiba-tiba saat akhir-akhir alurnya jadi cepat. Author gak bisa pastikan sih sebenarnya, tapi untuk part-part awal ff ini mempunyai alur yang sangat lambat jadi tolong yang merasa bosan katakan pada author biar bisa coba untuk mengubah sedikit alurnya 😀

Memang masih banyak kekurangan dalam tulisan author jadi untuk kesekian kalinya author meminta kalian untuk memaklumi semuanya.

Jika ada pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan part ini, silahkan ditanyakan dan author akan menjawabnya satu persatu melalui part-part berikutnya yang akan datang 😀

Tolong tinggalkan komentar yang berkelas, jangan hanya meninggalkan satu atau dua kata di dalam kolom komentar. Itu mah bukan komentar namanya tapi keterpaksaan karena mungkin kalian berpikir yang penting usernamenya muncul. Tapi jujur loh, author sudah sangat muak sama reader yang hanya komen next, lanjut, daebak, inilah itulah..heol~ yang dimaksud komen dalam hal ini itu harusnya komentar yang berhubungan dengan part yang dibaca bukan cuma memberikan satu atau dua kata yang tidak bermakna.

Maaf kalau author berbicara kasar di sini, tapi seperti yang author bilang, author sudah sangat muak 😀 dan bagi reader yang merasa tersinggung tolonglah diperbaiki kebiasaan buruknya 🙂 mending jadi siders aja sekalian daripada ngedrop komen hanya satu kata doang. Buang-buang tempat dan waktu untuk bacanya.

Thanks~

NOTE : BAGI READER YANG ALAMAT EMAILNYA SUDAH TIDAK TERPAKAI TOLONG DIUBAH AGAR AUTHOR TIDAK REPOT UNTUK MENGIRIMKAN EMAIL KE KALIAN. TERIMA KASIH.