[THREESHOTS] JAPAN WITH LOVE 1

JAPAN WITH LOVE

Author : elship_L

Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo, others

Genre : Romance, Fluff

Rating : PG-17

Type : Threeshots

——————————–

• Tulisan bercetak miring adalah percakapan menggunakan bahasa Jepang.
• Tulisan bercetak tebal itu flashback.

Suara genderang klakson yang mulai terdengar memekakan telinga itu menandakan bahwa sebentar lagi di stasiun yang pagi itu cukup padat akan berhenti sebuah besi berukuran panjang yang dapat menampung hampir ratusan orang tiap kabinnya.

Saat lampu dari kereta api mulai terlihat, orang-orang mulai berbaris sesuai dengan gerbong mereka sendiri dan bersiap untuk bertukar tempat dengan para penumpang yang berada di dalam kereta tersebut.

“gomennasai, gomennasai” Seorang wanita terlihat melangkahkan kakinya keluar dari pintu kereta ekspress tersebut dengan menenteng beberapa buku dan tas jinjingnya. Dia merapatkan coat berwarna hitam miliknya karena udara di luar kereta begitu mencekam hingga menusuk ke tulang-tulang, dia berusaha berjalan menerobos para penumpang yang berlawanan arah dengannya. Tidak jarang dia menabrak beberapa orang dan meminta maaf dengan sopan.

“oh, iya!(oh, tidak!)” Suara lantang itu membuat yeoja tadi tersadar bahwa kali ini dia kembali menabrak seseorang sehingga membuat orang itu terjungkal, dengan menyembunyikan wajahnya dibalik lilitan syal berwarna cream miliknya dia menunduk dan mengucapkan kata maaf pada pemuda di hadapannya, “gomennasai, gomennasai” Yeoja itu mengulurkan tangannya yang terbebas dari buku-buku yang dia tenteng berniat untuk menolong pemuda itu.

Dengan cekatan pemuda itu menarik tangannya dan berdiri dari tempatnya terjungkal, pemuda itu membersihkan celananya yang kotor dan memperhatikan wajah wanita di hadapannya yang masih menunduk meminta maaf kepadanya, dia dapat melihat mata wanita itu yang bulat dan berwarna cokelat gelap senada dengan rambutnya yang hanya sepanjang punggung atasnya itu.

“hei bro, come on! We’re late!” Pemuda itu mendongak menatap ke arah salah satu pria lain yang menyahut, dia mengangguk dan menandakan akan segera menyusulnya.

“lain kali perhatikan langkahmu nona” Pesannya sebelum meninggalkan wanita itu lalu berlari menuju pemuda lainnya. Kedua pemuda itu kemudian meloncat masuk ke dalam kereta sebelum pintu kereta tersebut tertutup.

Sementara wanita tadi hanya menghela nafasnya kemudian melanjutkan perjalanannya dengan hati-hati, tidak ingin kejadian menabrak seseorang sampai terjatuh itu terulang kembali.Wanita itu segera berjalan keluar dari stasiun dan mengedarkan pandangannya mencari sepupunya yang katanya akan menjemputnya di sini.

“aku sudah berada di stasiun. Kau di mana”

Setelah mengirimkan pesan itu kepada sepupunya dia memasukan ponselnya ke dalam saku kemudian menunggu balasan dari sepupunya.

“arah jam 1”

Membaca itu wanita itu kemudian menoleh sedikit ke arah kanannya dan melihat seorang yeoja melambai dengan antusias ke arahnya, dia membalasnya kemudian berlari kecil pada yeoja itu.

“kupikir kau telat menjemputku” Ucapnya setelah sampai di hadapan sepupunya.

“aku sudah menunggumu sejak 10 menit yang lalu. Ayo, kita segera ke apartemenku” Ajaknya, wanita itu mengangguk kemudian mengikuti sepupunya untuk masuk ke dalam mini cooper berwarna putih itu.

——————————–

Langkah kaki itu terus bergema disepanjang koridor kampus, terlihat dua pemuda sedang berlari seolah mengejar sesuatu. Dan ya, benar saja mereka mengejar kelas pagi itu yang dimulai sejak 30 menit yang lalu. Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 9.00 dan mereka masih berdoa dalam hati bahwa dosen pagi itu datang telat meskipun kenyataan itu sangat diragukan mengingat dosen mereka yang satu ini begitu disiplin waktu.

Sreeek~ Pintu berbahan kayu itu dibuka oleh salah satu pemuda tadi dengan nafas terengah-engah, senyumnya merekah saat melihat ke arah depan kelas dan tidak menemukan sang dosen yang seharusnya mengajar pagi ini.

Mereka berdua kemudian masuk dengan santai dan duduk di bangku mereka masing-masing, hingga tidak menyadari tatapan simpatik dari teman-teman mereka yang lain.

“terlambat lagi Kim brothers, eh?” Dan seketika senyum kedua namja itu menghilang saat mendengar suara bariton dari arah samping kiri mereka. Serentak mereka menoleh dan melebarkan matanya melihat pandangan mematikan dari sang dosen dibalik kacamata tebalnya.

“gomennasai, kami ketinggalan kereta pagi ini” Ucap salah satu dari mereka, dosen itu melampirkan wajah menyeramkannya dan menunjuk masing-masing pemuda itu di depan wajah mereka.

“keluar dari kelasku. Sekarang. Juga!” Dosen mereka menekankan setiap kata yang dikeluarkannya sehingga membuat kedua pemuda itu bergidik ngeri dan segera beranjak dari kursi mereka kemudian berlari terbirit-birit keluar dari kelas itu.

“aisshh! Mr. Ryu benar-benar menyebalkan” Pemuda berwajah tampan dengan garis rahang yang tegas itu mengeluh kepada namja yang berjalan beriringan dengannya itu.

“sudahlah, kayak baru pertama kali saja kau diusir dari kelasnya. Santai saja” Namja bermata tajam dengan hidung yang tinggi serta bibir tipis yang menggoda itu mendesis pelan, saat tidak mendapat jawaban dia menoleh kesamping dan menyahut “oh ayolah Kim Taehyung! Mr. Ryu tidak akan berani memberimu nilai yang jelek di akhir semester” Namja yang bernama Taehyung itu menyingkirkan rangkulan dari namja yang lebih tua dua setengah tahun darinya itu kemudian mendengus.

“aku tau tapi bagaimana jika dia melapor pada appa? Aku bisa-bisa dipindahkan lagi” Keluhnya.

“hei aku sudah sengaja menunggu dua tahun untuk berada ditingkat yang sama denganmu agar appa bisa percaya denganmu..jadi kau tidak perlu khawatir, selama masih ada kakak tertampanmu ini, kau tidak akan berada dalam masalah apapun” Namja itu berucap dengan bangga sembari menepuk dadanya membuat Taehyung tertawa dengan geli.

“aigoo hyung! kau benar-benar narsis. Sudahlah, lebih baik kita ke kantin. Gara-gara mengejar kelas Mr. Ryu kita tidak sempat sarapan tadi” Serunya, kakak beradik itu kemudian berjalan menuju ke kantin kampus yang pagi ini masih terlihat sepi karena sekarang adalah jam kuliah jadi sangat sedikit mahasiswa maupun mahasiswi yang berada di sana.

——————————–

Yeoja itu membuka tirai kamar yang mulai saat ini akan dia tinggali, dia kemudian membuka jendelanya dan menghirup udara sore yang masih terasa sejuk dari lantai 5 itu. Setelah beberapa menit merilekskan dirinya, dia berbalik kemudian beralih ke kerdus-kerdus yang telah sampai di tempat ini sehari sebelum dirinya.

“hei, kau ingin aku buatkan cokelat panas?” Seru seorang yeoja lagi dengan menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar.

“boleh” Jawabnya, sedetik kemudian yeoja itu menghilang.

Dia membuka kerdus-kerdus itu kemudian mulai mengeluarkan isinya, mulai dari buku-buku, peralatan tulis, serta beberapa barang-barang penting yang selalu dia bawa-bawa. Dia meletakkan buku-bukunya di dalam rak yang sudah tersedia di samping meja kecil yang berada di samping ranjangnya.

Kemudian dia membuka kerdus lain yang berisi pakaian-pakaiannya, wanita itu memang sengaja mengirim pakaian-pakaiannya melalui jasa pengiriman barang dengan menggunakan kerdus karena dengan itu dia lebih mudah membongkar dan merapikannya, lagipula menggunakan kerdus akan menghemat tempat karena akan menampung banyak pakaian di dalamnya dibandingkan harus memakai koper.

“Suzy, ini minumanmu” Yeoja yang tengah fokus memasukan pakaiannya ke dalam lemari itu menoleh dan tersenyum kepada sepupunya itu, dia meraih mug berwarna merah dengan isi yang penuh dengan hot chocolate kemudian meyesapnya perlahan.

“apa kau yakin akan pindah ke Osaka?” Tanyanya, Suzy duduk di tepi ranjang dan menganggukan kepalanya.

“mau tidak mau aku harus yakin Soojung-ah, pihak universitas di Tokyo memberiku surat pindah dan itu tidak mungkin bisa aku tolak” Jawab Suzy dengan menghela nafas.

“ok, baiklah..aku mengerti, lalu bagaimana dengan orang tuamu? Kau sudah memberitahu mereka?” Tanya Soojung lagi ikut bergabung di tepi ranjang bersama Suzy.

“aku menelpon ayahku semalam dan dia berkata asal aku bisa menjaga diri jadi tidak apa-apa aku pindah ke sini, lagipula di sini ada kau jadi dia tidak terlalu khawatir kalau aku tinggal sendiri”

“lalu kau dipindahkan di universitas mana?”

“di universitas Osaka tentu saja, mau mu di mana lagi?” Jawab Suzy sembari menaikkan alisnya, Soojung tersenyum dan mengangkat bahunya ringan.

“aku pikir kau dipindahkan di universitas khusus wanita..aku yakin kau akan sangat bosan berada di sana” Sahutnya sembari tertawa kecil.

“aku bahkan tidak berani membayangkannya, universitas yang berisi wanita semua? Oh tidak! Aku bisa gila Jung Soojung” Seru Suzy, dia menyesap cokelat panasnya kemudian ikut tertawa bersama Soojung.

“ya sudah, istirahatlah. Perjalananmu pasti membuatmu lelah, aku akan memanggilmu saat makan malam nanti” Soojung beranjak dari ranjang Suzy dan menunggu yeoja itu menyeruput habis hot chocolatenya.

“baiklah, kau memang sepupuku yang pengertian. Terima kasih cokelatnya” Suzy menyerahkan mug pada Soojung, lalu mengangkat kakinya ke atas ranjang dan sedetik kemudian dia sudah bergelung di balik selimut.

“aku benar-benar membutuhkan tidur” Suzy bergumam dengan mata terpejam, Soojung tersenyum kemudian mematikan lampu di kamar itu.

“tidur yang nyenyak” Ucap Soojung sebelum menutup pintu kamar Suzy.

——————————–

Suzy, yeoja berambut cokelat gelap yang panjangnya hanya mencapai punggung atasnya itu melangkahkan kakinya keluar dari gerbong kereta yang baru saja tiba di tempat tujuannya itu. Dia melirik jam di pergelangan tangannya dan sedikit menghembuskan nafas lega. Setidaknya berjalan dari stasiun ke universitas hanya membutuhkan waktu 10 menit, dan sekarang masih ada 20 menit sebelum kuliah pertamanya dimulai.

Tanpa menunggu waktu lagi, Suzy segera berjalan cepat keluar dari stasiun dan mengambil jalan ke arah kanan, arah di mana Universitas Osaka berada. Selama 10 menit dalam perjalanan menuju kampus Suzy tersenyum kecil melihat para mahasiswa yang terlihat sangat terburu-buru mendahuluinya.

“mereka pasti telat” Gumam Suzy merasa lucu, saat melihat gerbang universitas tujuannya Suzy menarik nafasnya dalam.

“ok Bae Suzy. Tenanglah, hari pertamamu di sini akan berjalan dengan lancar” Suzy menepuk kedua lengannya kemudian berpindah ke pipinya dan terakhir menepuk dadanya dua kali untuk menyemangati dirinya sendiri.

Setelah merasa yakin, Suzy memasuki gerbang universitas tersebut dan seketika menatap sekeliling dan mata mencelos. Mengapa suasana pagi ini tidak ramai? Sangat berbeda dengan Tokyo, kalau jam begini universitasnya dulu sudah dipenuhi oleh mahasiswa yang akan memulai kuliah mereka tapi di sini? dia bahkan masih bisa menghitung orang-orang yang berlalu lalang di sana.

Seketika itu Suzy langsung melirik ke arah jam tangannya, “astaga! aku terlalu menikmati perjalanan!” Pekiknya dengan mata melebar, pasalnya sekarang tinggal 5 menit lagi kuliahnya akan dimulai dan dia bahkan belum menghadap ke dosen penanggung jawabnya. Dengan tergesa-gesa Suzy segera berjalan menuju ruang dosen, meskipun tidak mengetahui di mana tempatnya tapi dia akan terus berjalan dan akan bertanya ke salah satu mahasiswa yang dia lewati nanti.

Bruuk! Baru saja akan memasuki koridor kampus, dari belakang Suzy tertabrak oleh sesuatu, ah tidak lebih tepatnya seseorang sehingga tubuhnya limbung ke depan. Untung saja yeoja itu bisa menyeimbangkan tubuhnya jadi dia tidak terjatuh.

“gomennasai, watashi wa isoide ne (maaf, aku terburu-buru)” Seorang mahasiswa yang menabraknya itu langsung membungkuk minta maaf kepadanya, Suzy menatapnya dengan kesal alisnya mengkerut menatap wajah mahasiswa itu, dia terlihat familiar namun setelahnya dia tersenyum dengan sungkan.

“mondainai, tada chui shite kudasai (tidak masalah, hanya berhati-hatilah)” Suzy berucap dengan sopan, dia membungkuk pada mahasiswa itu kemudian melanjutkan perjalanannya, sementara mahasiswa tadi hanya menatap bingung kepada Suzy.

——————————–

“ya hyung! kau darimana saja!” Taehyung menarik segera tangan kakaknya kemudian mendudukan namja itu disampingnya.

“ya! kau tidak membangunkanku tadi” Bukannya menjawab sang kakak malah balik memarahi Taehyung membuat namja itu memasang wajah imutnya.

“oh, mianhae. Aku juga terburu-buru tadi jadi tidak sempat membangunkanmu. Bersyukurlah hyung, dosennya belum tiba” Ucap Taehyung, kakaknya itu menoleh ke arah meja dosen dan mendesah lega. Untung saja dia tidak telat, dia mendengar hari ini akan ada dosen baru pengganti dosen mereka yang sedang cuti hamil. Dosen baru itu juga katanya akan menjadi dosen tetap di sini karena dosen lama mereka akan segera mengundurkan diri jadi seorang dosen setelah melahirkan anak pertamanya.

“ya ya..menurutmu pengganti Mrs. Jemma siapa? apa dosen laki-laki?” Taehyung menoleh ke samping dan memasang wajah berpikir.

“aku mendengar gosip dari anak-anak kalau dosennya itu perempuan juga..tapi…” Taehyung menggantung ucapannya membuat namja disampingnya menatap tidak sabaran.

“tapi apa?”

“tapi…dia katanya seorang perawan tua” Bisik Taehyung tepat di telinga namja itu membuatnya bergidik.

“be…benarkah?” Taehyung mengangguk mantap dan menunjuk tepat di dada hyungnya itu.

“aku benar hyung! jadi berhati-hatilah, jangan sampai si perawan tua itu mengincarmu…karena ketampananmu ini” Ucap Taehyung menganggukan kepalanya.

“ya! kau menyumpahi hyungmu ini eoh!” Pekikan itu seketika membuat orang-orang yang berada di dalam kelas itu langsung menatap kedua kakak-adik yang sedang berseteru itu. Taehyung tersenyum kikuk pada teman-temannya yang lain sementara sang kakak tidak memperdulikan mereka.

“hyung, kau membuat kita menjadi tontonan..duduklah kembali ke tempatmu” Taehyung berbisik pelan sembari menarik tangan kakaknya itu, namun namja itu tidak bergeming.

“eishh, kau ini durhaka sekali jadi adik! Awas saja kalau si perawan tua itu mendekatiku, kau akan ku cincang habis” Taehyun menelan ludahnya mendengar teriakan kakaknya itu, dia jadi menyesal karena mengatakan hal tadi. Kalau saja waktu bisa diulang dia akan memperbaiki ucapannya.

Matanya melirik ke arah pintu depan dan mendapati dosen pembimbing kelasnya berada di sana sembari menatap ke arahnya dan kakaknya.

“hyu..hyung, duduklah” Taehyung menarik lengan kemeja kakaknya dan menyuruhnya duduk, takut mendapatkan hukuman dari dosen pembimbingnya karena sudah berbuat onar.

“ya! jangan tarik-tarik, nanti ba….”

“KIM MYUNGSOO!!!” Teriakan namja itu seketika terhenti saat mendengar sebuah teriakan yang lebih keras dari suaranya, dia menelan salivanya gugup dan menoleh ke belakang dengan perlahan.

Di sana Mr. Ryu sudah berdiri dan menatapnya garang sembari memegang tongkat andalannya, Myungsoo melirik Taehyung tajam kemudian beralih ke Mr. Ryu.

“gomennasai Mr. Ryu” Ucap Myungsoo membungkukan badannya 90 derajat. Mr. Ryu masih tidak bergeming dari tempatnya dan menatap Myungsoo sengit.

“karena dosen baru kalian sudah tiba, kali ini kau selamat Mr. Kim. Di lain waktu jika aku mendapatkanmu membuat keributan di dalam kelas saat jam kuliah sedang berlangsung. Silahkan hubungi orang tuamu untuk menghadap kepadaku” Ucap Mr. Ryu dengan tegas, Myungsoo menganggukan kepalanya pelan, dia kemudian duduk dibangku dan mendengus saat mendengar Taehyung meminta maaf padanya.

“aku sudah memperingatimu tadi” Bisik Taehyung.

“kau tidak memperingatiku bodoh” Balas Myungsoo ketus.

“ehem…” Deheman Mr. Ryu membuat kedua namja bermarga Kim itu langsung menegakkan badan mereka dan menghadap ke depan, “seperti yang kalian ketahui bahwa seminggu yang lalu Mrs. Jemma telah mengambil cuti untuk kehamilannya dan dia telah memutuskan untuk melepaskan pekerjaannya untuk mengurus anaknya kelak. Maka dari itu, kita kedatangan seorang dosen baru yang setahun ke depan akan mengajarkan kalian tentang Bisnis Manajemen” Jelas Mr. Ryu, pada mahasiswa maupun mahasiswi yang kelihatannya tidak tertarik dengan siapa dosen baru mereka. Karena jelas mereka telah mendengar siapa dosen baru tersebut, seorang perawan tua yang berasal dari kota kecil yang berada di Tokyo.

“Akane-san, de kite kudasai (Miss Akane, silahkan masuk)” Mr. Ryu terdengar memanggil seseorang dan para mahasiswa kini serentak menoleh ke arah pintu. Mereka ingin melihat seperti apa perawan tua yang digosipkan itu. Apakah dia sudah berumur 40 tahun? Atau bahkan 50 tahun? Keriput di wajah dosen mereka sudah terlintas jelas di benak masing-masing dan bersiap untuk menertawakan sang perawan tua tersebut.

Namun, saat sesosok wanita melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan itu. Seketika semua mahasiswa di sana menahan nafas mereka, begitu pula dengan para gadis-gadis disana. Mereka menatap wajah dosennya yang putih mulus tanpa keriput sedikitpun. Bibirnya merah dengan mata bulat yang indah membuat para gadis-gadis di dalam ruangan itu merasa iri.

“ohayougozaimasu, watashi wa Akane Ishinomoridesu. Saya adalah dosen baru kalian, diharapkan kerja samanya. Arigatōgozaimashita” Yeoja itu membungkuk di hadapan kelas dan tersenyum lebar kepada calon-calon mahasiswanya itu. Dia sangat puas saat mendengar seruan para mahasiswa yang menandakan bahwa dirinya diterima di kelas ini.

“baiklah, karena Akane-san sudah memperkenalkan dirinya. Saya akan kembali. Ingat, jangan membuat keributan”Mr. Ryu berucap dan mengangguk kepada dosen tersebut, “selamat mengajar Akane-san” Ucapnya lalu meninggalkan kelas tersebut.

“hei, ya ya…kalau perawan tuanya seperti itu sih aku mau-mau saja kalau dikejar-kejar olehnya” Myungsoo menarik kepala Taehyung dan berbisik ke telinganya membuat Taehyung memberontak pelan.

“hyung! bukan Cuma kau saja, akupun mau” Balas Taehyung, Myungsoo memberikan tatapan tajam pada adiknya.

“mwoya, kau terlalu kecil untuknya. Jangan berpikir macam-macam” Ucapnya memperingati membuat Taehyung menekuk wajahnya kesal.

“ehem, baiklah…mari kita mulai kuliahnya” Myungsoo tersenyum lebar menatap wajah dosen barunya, dia baru menyadari bahwa wanita itu sama dengan wanita yang pagi tadi dengan secara tidak sengaja dia tabrak.

——————————–

“sensei, sensei” Suzy menghentikan langkahnya saat mendengar sebuah sahutan yang tak jauh dari belakangnya, saat menoleh dia mendapati seorang mahasiswa sudah berdiri tepat di depannya.

“kau memanggilku?” Tanyanya, pemuda itu menganggukan kepalanya dengan pasti.

“saya ingin bertanya mengenai tugas dari Mrs. Jemma” Ucapnya, Suzy menautkan alisnya sebentar menatap mahasiswa di hadapannya.

“apa kau salah satu mahasiswaku?” Tanya Suzy dengan bingung, pemuda itu menatap Suzy tidak percaya kemudian menekuk wajahnya.

“sensei, baru saja anda keluar dari kelasku dan anda malah bertanya seperti itu? oh, apa anda tidak melihatku” Suzy tersenyum merasa bersalah kemudian menggaruk dahinya kikuk.

“maaf, saya tidak begitu memperhatikan mahasiswa. Baiklah, jadi apa yang ingin kau tanyakan?” Tanya Suzy, pemuda itu tersenyum lebar lalu menarik tangan Suzy untuk ikut dengannya.

“hei hei, apa yang kau lakukan” Suzy memekik pelan saat tangannya ditarik dengan paksa oleh pemuda itu, dia berusaha melepaskan tangannya namun sama sekali tidak bisa.

“tenang saja sensei, aku tidak akan melakukan macam-macam padamu. Mejamu yang mana?” Suzy melebarkan matanya mendengar mahasiswanya itu berbicara kepadanya dengan bahasa yang tidak formal. Hei, dia adalah dosen di sini dan semua mahasiswa di sini selayaknya berbicara dengan menggunakan bahasa yang formal kepada semua dosen.

“sensei, kenapa kau diam saja. ayo tunjukan mejamu yang mana” Sahutnya lagi, Suzy melirik pemuda itu tajam lalu dengan paksa menarik tangannya.

“bisakah kau berbicara dengan sopan kepada dosenmu? Jangan berbicara padaku seolah aku ini temanmu” Ucap Suzy ketus, pemuda itu terkekeh lalu berjalan sendiri mencari meja Suzy.

“benarkah? aku tidak menyadarinya saem. Gomennasai. Ah…gotcha!” Suzy mendengus mendengar penuturan pemuda itu, tadi berbicara tidak sopan kepadanya sekarang mahasiswanya itu malah seenaknya duduk di kursi miliknya.

“berdirilah, kau benar-benar mahasiswa yang tidak tau aturan” Ucap Suzy, Suzy menarik tangan pemuda itu namun yang terjadi malah sebaliknya, tangannya tertarik dan membuat tubuhnya menunduk sehingga sejajar dengan wajah pemuda itu.

Suzy menelan salivanya berat, ini adalah pertama kali wajahnya berada sedekat ini dengan seorang pria. Meskipun di hadapannya adalah pria yang jauh lebih muda darinya tapi tetap saja dia adalah seorang laki-laki.

Pemuda itu menatap matanya dengan tatapan tajamnya membuat Suzy menahan nafasnya sebentar. Ada apa dengan anak ini? apa yang dia lakukan? Segala macam pertanyaan kini terlintas dikepala Suzy sehingga dia tidak menyadari pemuda itu tengah tersenyum lebar kepadanya.

“Akane-san, dēto ikimashou(Miss Akena, ayo berkencan)”

——————————–

Yeoja itu berguling-guling di atas ranjangnya, kepalanya terasa pening memikirkan kejadian siang tadi di kampusnya. Ini adalah hari pertamanya tapi dia sudah mendapatkan kejadian yang membuat dirinya tidak dapat fokus dengan pekerjaannya sendiri.

“Suzy, apa yang kau lakukan? Ayo makan” Soojung membuka kamar Suzy dan mendapatkan yeoja itu bergelung di balik selimutnya, dengan alis terangkat dia menghampiri Suzy dan menarik selimut yang menutupi tubuh sepupunya itu.

“ya! apa yang kau lakukan di sini, keluarlah..sudah waktunya makan malam” Pekik Soojung.

“aisshh! jangan menggangguku dulu Soojung-ah..aku sedang pusing” Suzy mengacak rambutnya frustasi, melihat itu Soojung menggelengkan kepalanya.

“ada apa memangnya? Para mahasiswamu mengerjaimu ya?” Tanya Soojung dengan terkekeh kecil, Suzy menggelengkan kepalanya lalu langsung mendudukan dirinya menyandar ke kepala ranjang dan menatap Soojung.

“lebih parah dari itu Jung Soojung” Ucap Suzy dengan kesal.

“Akane-san, dēto ikimashou(Miss Akena, ayo berkencan)” Mata Suzy terbelalak kaget mendengar ucapan pemuda di depannya, dengan sekali sentakan dia menarik dirinya dan berdiri tegak di sana.

 

“berhenti bercanda. Sekarang kembali ke kelasmu” Ucap Suzy dengan tegas, namun bukannya pergi namja itu malah tetap duduk dengan santai dikursinya.

 

“tidak sebelum kau menjawab ajakanku” Ucapnya dengan santai, Suzy menggeram pelan, dia menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

 

“tidak masalah jika kau masih ingin berada di sini, aku juga tidak keberatan untuk memanggil Mr. Ryu untuk menyeretmu kembali ke kelasmu” Ancam Suzy, seketika pemuda itu menatap Suzy waspada sementara Suzy memberikannya tatapan tegas dan tak ingin dibantah, akhirnya dengan helaan nafas pemuda itu berdiri dari kursinya.

 

“aku akan kembali ke kelas. Tapi, aku masih menunggu jawabanmu sensei” Suzy memutar bola matanya dan menganggap pemuda itu hanya bercanda kepadanya. Hei, umur mereka terpaut jauh tidak mungkin anak muda itu serius dengan ucapannya barusan.

 

“ah, sensei..ingatlah aku, namaku Kim Myungsoo” Bisik pemuda itu pelan di telinga Suzy sebelum benar-benar keluar dari ruangan itu, Suzy terdiam sesaat. Kim Myungsoo? Dia adalah orang Korea! Pekik Suzy dalam hatinya.

Soojung tertawa kencang setelah mendengar cerita Suzy, dia menepuk pundak gadis itu kemudian mengusap perutnya yang sudah sakit karena tertawa. Sementara Suzy hanya diam menekuk wajahnya membiarkan Soojung menertawainya.

“astaga Suzy, kau itu kelewat cantik. Bahkan anak mudapun masih terpesona padamu” Seru Soojung, Suzy menggelengkan kepalanya.

“tidak, dia pasti hanya mengerjaiku. Kau tau sendiri anak seumuran mereka itu pasti waktunya untuk bermain-main” Ucap Suzy. Soojung menghentikan tawanya lalu menatap Suzy tajam.

“jika kau percaya bahwa anak itu hanya bercanda padamu, lalu kenapa kau seperti ini eoh? bergelung tidak jelas di atas kasurmu” Tanya Soojung sarkastik, Suzy menghela nafasnya dan mengusap wajahnya.

“entahlah..aku memang percaya kalau anak itu hanya bercanda tapi, kejadian siang tadi tidak mau hilang dari kepalaku. Itulah mengapa aku seperti ini, membuat sakit kepala saja” Jelas Suzy sembari menggerutu, Soojung kembali tertawa dibuatnya.

“aigoo, kalau begitu terima saja ajakan kencannya. Siapa tau kepalamu sudah tidak sakit lagi” Suzy langsung menghadiahi Soojung tatapan tajam setelah mendengar kalimat itu.

“ok ok..jangan memakanku. Sekarang kita makan ne, masakanku akan dingin jika kau berlama-lama di sini” Soojung menarik tangan Suzy agar yeoja itu beranjak dari ranjangnya.

“baiklah, baiklah..apa malam ini ada kimchi?” Tanya Suzy, Soojung mengedipkan matanya lalu mengangguk dua kali, “assa! aku sudah lama tidak memakan kimchi, kajja!” Seru Suzy dan kini giliran dia yang menarik tangan Soojung. Soojung hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Suzy yang sudah berubah 180 derajat itu.

——————————–

TBC

Hallo~ author datang bawa threeshots nih, setelah sekian lama gak buat threeshots akhirnya~ 😀 pasti pada kecewa yah author baliknya bukan lanjutan dari The Color Of Lovers. Hehe, untuk ff itu author belum mulai ngetik part selanjutnya. Nanti ya~ sabat aja 🙂

Ok, back to topic~ FF ini author buatnya cepat-cepat soalnya takut keburu ide yang ada itu menghilang makanya dari FF absurd ini wkwkw.

Oh ya ini latar belakangnya di Jepang ya, terus yang namanya Akane itu adalah Suzy. Author sengaja buat Suzy pake nama jepangnya karena kan lagi di jepang jadi aneh nanti kalau dia pake nama koreanya, so jangan pada bingung-bingung ya. wkwk. Maaf kalau bahasa jepangnya hancur -_- hehe author mah gak tau bahasa jepang jadi maklumi yah…

Kalau mau nanya lanjutannya, humm…hahahha gak tau ah kapan mau lanjut ini, idenya aja datang tiba-tiba wkwk…tapi jangan khawatir, ff ini gak bakal ganggu The Color Of Lovers kok, auhtor udah punya gambaran untuk part selanjutnya so…keep watching!!!

Comment please~