[ONESHOT] Love & Hate (Suzy ver)

Love and Hate 2

Love and Hate || Author : elship_L || Cast : Kim Myungso, Bae Suzy || Genre : Romance || Rating : PG-15 || Type : Oneshot

Sorry For Typo~

Aku melangkahkan kakiku melewati gerbang sekolah yang belum genap satu tahun kumasuki. Sebagai seorang siswa baru, aku berusaha untuk tidak membuat diriku mendapatkan banyak perhatian dari siswa-siswi lain di sekolah ini. Aku hanya ingin menyelesaikan sekolahku sampai 3 tahun ke depan dengan tenang tanpa gangguan apapun, aku tidak ingin kejadian waktu smp kembali terulang lagi.

 

Aku sebenarnya hanyalah seorang gadis yang tidak memiliki apa-apa selain otak sedangku ini, tidak ada kelebihanku selain lemak-lemak jahat yang menghuni segala sudut tubuhku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Selebihnya tidak ada yang istimewa, namun karena namja itu sekarang hidupku sudah tidak tenang lagi.

 

Disaat mereka mengetahui kenyataan bahwa aku berada di sekolah yang sama dengannya sejak di bangku SD dan rumah kami berdekatan, aku menjadi sasaran empuk gadis-gadis tersebut. Aku tau membantu mereka untuk menyerahkan surat cinta serta cokelat yang mereka buat kepada namja itu adalah suatu kebaikan, tapi itu hanya bertahan dalam pikiranku selama seminggu pertama aku melakukannya. Setelahnya aku merasa muak dan kesal karena terus-terusan dijadikan kurir oleh mereka.

 

Tapi, kembali ke kalimat awalku kalau aku tidak ingin mengambil tindakan yang mungkin akan bisa mengusik ketenanganku di sekolah ini-mengingat gadis-gadis tersebut cukup kasar. Sudah 7 bulan sejak mereka mengetahui kedekatanku dengan namja itu aku selalu menjadi kurir mereka, setiap hari, setiap waktu ada saja yang menghampiriku untuk memberikan titipan mereka pada namja itu.

 

Seperti halnya yang terjadi saat ini, gadis di hadapanku menatap dengan tatapan tajam sembari memberikan cokelat yang telah terbungkus rapi.

 

“Suzy-ssi, berikan ini pada Myungsoo. Katakan aku membuatnya sendiri, awas saja kalau cokelat ini tidak sampai di tangannya! Kau akan mendapatkan akibatnya” Ucap Haeri, dia adalah salah satu kakak kelas yang sejak awal sudah menggilai Myungsoo. Oh jangan salah, bukan cuma dirinya yang seperti ini. Hampir semua gadis di sekolah ini seolah memuja Myungsoo, yang aku akui namja itu memang layak mendapatkan semua ini karena otak cemerlang serta ketampanannya. Namun mengingat keramahannya yang sama sekali tidak ada itu membuatku mendengus dan merasa semua ini terlalu berlebihan.

 

“maaf Haeri-ssi, bukannya aku tidak ingin menerima. Tapi kemarin Myungsoo sudah melarangku untuk menerima barang apapun untuk diberikan kepadanya” Jelasku berusaha meyakini, kemarin Myungsoo memang telah memarahiku dan menyuruhku untuk tidak lagi melakukan hal ini. Meskipun yang kemarin bukanlah pertama kalinya dia menegurku tapi kali ini aku mencoba untuk melakukan apa yang diperintahkannya, karena jujur aku juga sudah lumayan muak dengan semua ini.

 

“itu bisa saja jadi alasanmu. Aku tidak peduli pokoknya serahkan ini pada Myungsoo!” Haeri meraih tanganku dan meletakkannya dengan paksa cokelat tersebut di atas telapak tanganku, aku hanya bisa mendesah panjang saat melihat punggung Haeri menjauh dari tempatku.

 

Dengan langkah terpaksa akhirnya aku mencari Myungsoo, aku akan berjanji bahwa ini terakhir kalinya aku menerima barang-barang itu. Aku yakin Myungsoo akan sangat kesal jika aku memberikannya cokelat ini, dia bahkan sangat tidak menyukai makanan ini tapi gadis-gadis itu terus saja gencar memberikannya cokelat.

 

Aku menemukan Myungsoo yang baru saja keluar dari perpustakaan, sebuah kebetulan pikirku. Tanpa menunggu waktu lama lagi segera kulangkahkan kakiku ke arahnya dan memanggilnya. Dia menghentikan langkahnya dan menoleh padaku, menatapku dengan pandangan datarnya.

 

Aku menarik nafasku dalam-dalam saat melihat kemurkaan di wajah namja itu, dia terlihat sangat luar biasa kesal karena aku memberikannya cokelat ini. Tapi bukannya di ambil dia malah membentakku dan memarahiku.

 

“kau tau aku tidak makan cokelat! Kau makan sendiri saja atau buang saja aku tidak peduli” Setelah membentakku dengan keras dia segera meninggalkanku yang hanya terdiam. Aku sama sekali tidak terkejut dengan suaranya yang keras itu, bisa dikatakan aku sudah terbiasa dengan semua itu jadi aku sama sekali tidak terkejut tapi tetap saja aku selalu merasa aneh setiap Myungsoo membentakku, entahlah tidak bisa kujabarkan perasaan aneh ini.

 

Setelah merenung cukup lama, akhirnya aku berbalik sembar menggenggam erat cokelat yang kupegang. Aku tidak mungkin membuangnya apalagi memakannya, ini bukanlah milikku. Jadi aku punya inisiatif akan memasukannya ke dalam loker Myungsoo, aku tau kode lokernya jadi tidak menjadi masalah untukku memasukan cokelat ini ke sana.

 

xxx

 

“kau ini kenapa? Sudah satu minggu selalu menolak perintah kami!” Aku hanya bisa menundukan kepalaku dalam-dalam, tadi setelah dari kantin aku singgah ke toilet untuk buang air kecil sebelum kembali ke kelas. Namun setelah keluar dari bilik toilet, langkahku terhenti melihat beberapa gadis yang selalu memberikanku surat untuk Myungsoo menghadang jalanku.

 

“kenapa tidak di jawab? Apa kau kesal karena kami menyuruhmu untuk memberikan surat ke Myungsoo?”

 

Aku hanya diam, sama sekali tidak ada pembelaan yang keluar dari mulutku. Aku tidak ingin memperkeruh suasana, biar saja mereka memarahiku sampai lelah dan aku bisa bebas setelahnya. Mereka melakukan ini karena marah aku sudah tidak mau mengantarkan surat mereka lagi, ucapan terakhir Myungsoo minggu lalu membuatku menjadi tidak enak kepadanya. Aku tau dia sangat terganggu dengan hal ini makadari itu aku memutuskan untuk tidak menerima surat-surat itu lagi.

 

Tapi gadis-gadis ini tidak menerimanya, mereka malah mengatakan bahwa aku sengaja melakukan itu agar bisa memonopoli Myungsoo untuk diriku sendiri. Astaga! pemikiran konyol dari mana itu? Tidak bisakah mereka melihat penampilanku sekarang ini? Aku hanya gadis gendut biasa yang sama sekali tidak populer, apa yang bisa aku banggakan untuk memonopoli Myungsoo? Melirikku pun aku yakin dia akan muak.

 

“astaga! si gendut ini benar-benar butuh pelajaran!” Gadis berambut sebahu yang ku tau namanya adalah Choi Jinri itu mendorong dengan kasar tubuhku hingga masuk ke dalam bilik dan terduduk tepat di atas toilet. Dengan gerakan cepat yang bahkan tidak aku sadari dia segera mengambil ember berisi air kemudian menyiraminya ke arahku.

 

“ahhh…” Aku hanya bisa mendesah kedinginan, airnya sangat dingin saat menyergap seluruh tubuhku. Sayup-sayup kudengar tawa jahat dari mereka di luar, pintu bilik ini sudah tertutup dan aku yakin mereka pasti menguncinya.

 

Tidak ada yang bisa kulakukan selain terisak dalam diam, aku tidak mengerti mengapa hidupku seperti ini. Kesalahan apa yang telah kulakukan sampai aku mendapat perlakuan ini?

 

“Bae Suzy!” Aku tersentak mendengar suara itu. Myungsoo, dia berada di sini.

 

Aku masih terdiam mendengar Myungsoo marah-marah, sampai pintu di hadapanku terbuka dan aku hanya bisa menatap sepatu kets berwarna biru dongker milik Myungsoo. Aku hanya bisa meringis saat mendengarnya berteriak dengan marah.

 

Aku sangat yakin bahwa dia murka kali ini, tidak ingin menambah masalah aku memilih diam dan menunduk dalam-dalam mendengar segala kemarahan Myungsoo. Kami sudah berteman sejak lama, meskipun tidak bisa dikatakan sebagai teman dekat tapi Myungsoo seringkali membelaku jika aku mendapatkan perlakuan yang tidak adil sejak smp, dan sekarang dia melakukan itu juga.

 

Dia adalah namja yang sangat dingin dan cuek pada orang-orang disekitarnya, sama juga kepadaku dia berlaku sama tapi meskipun begitu dia adalah namja yang baik dan perhatian pada teman dekat dan keluarganya. Aku sering melihatnya membantu ibunya di halaman untuk memotong rumput yang telah tumbuh lebat atau mencuci mobil milik ayahnya dihari minggu pagi. Benar-benar anak yang baik.

 

“Suzy, aku akan mengantarmu pulang” Aku masih diam saat Myungsoo melingkarkan jasnya ke bahuku. Dia membopongku untuk keluar dari toilet, sama sekali tidak berani ku angkat kepalaku dan membalas tatapan penuh tanya dari siswa-siswa yang kami lewati. Aku berusaha untuk mengabaikan bisikan-bisikan yang terdengar ditelingaku, aku rasa Myungsoopun begitu karena dia hanya terus berjalan lurus dengan rauh wajah datarnya.

 

xxx

 

Tidak ada yang berubah, kehidupanku masih sama seperti pertama kali aku masuk di sekolah ini. Ini adalah tahun terakhirku di sekolah ini dan setiap malam aku selalu berdoa agar segera lulus dari sekolah ini dan pergi menjauh dari orang-orang yang terus berlaku tidak adil untukku.

 

Aku tau semua ini tidak adil untuk Myungsoo juga, sejak kejadian 2 tahun yang lalu dia selalu berusaha untuk menegur atau menyapaku seperti biasa tapi aku selalu menghindar. Semua itu bukan karena kemauanku, aku seringkali merasa bersalah saat melihat raut wajah kecewanya saat aku memilih untuk pergi begitu saja darinya saat dia menyapaku. Tapi, ancaman gadis-gadis itu membuatku mati kutu. Aku tidak mereka izinkan untuk dekat dengan Myungsoo lagi, kalau tidak mereka tidak akan segan-segan membuatku dikeluarkan dari sekolah ini.

 

Dan meskipun telah kuturuti perkataan mereka, aku selalu saja mendapatkan perlakuan tidak adil itu. Mulai dari baju olahragaku yang mereka sembunyikan, mengotori lokerku bahkan mereka sampai memberi lem perekat di bangkuku hingga menahanku untuk tidak beranjak pulang sampai seluruh sekolah ini menjadi kosong.

 

Aku menghela nafasku panjang, bukan saja gadis-gadis itu yang terus membullyku. Kelasku semester lalu mendapatkan murid baru. Seorang pria yang bertubuh tinggi, dilihat dari wajahnya dia sepertinya pria yang baik namun pemikiranku itu segera sirna saat dihari pertamanya, dia sudah membuat ulah dengan berpura-pura meminjam buku tugasku dan mengembalikannya dalam keadaan yang sudah tidak berbentuk.

 

Aku sangat marah dan kesal, aku ingin membentaknya namun mengingat posisiku saat ini aku menjadi kelu. Tidak ingin membuat masalah lebih runyam jadi aku hanya bisa pasrah menerima perlakuannya.

 

Sungyeol, sahabat Myungsoo yang juga teman sekelasku merasa berang saat mengetahui perlakuan murid baru itu kepadaku. Dia mengatakan akan mengadukan ini pada Myungsoo tapi aku melarangnya. Aku tidak ingin keributan terjadi, aku sangat mengenal Myungsoo. Jika dia tau hal ini dia pasti akan sangat marah, mengingat perlakuan namja itu begitu buruk kepadaku. Dan hanya dengan helaan nafas panjang akhirnya Sungyeol menurut dan hanya bisa menahan kekesalannya saat menyaksikan sendiri kejahilan murid baru itu selama 6 bulan bersekolah disini kepadaku.

 

xxx

“akhir-akhir ini kau suka melamun” Mataku mengerjap saat mendengar suara bass itu, aku berbalik dan tersenyum kecil pada namja bermata bulat itu. 10 tahun berlalu dan kami sudah menjadi dewasa, siapa yang menyangka bahwa namja yang selama masa SMAnya itu selalu mengerjaiku tanpa ampun sekarang telah berstatus menjadi kakakku? Takdir terkadang selalu memiliki cara untuk mempermainkan kami.

“maaf, hanya saja aku masih belum yakin” Gumamku kecil, dia tersenyum dan mengangguk mengerti.

“maafkan aku, aku juga turut andil dalam keraguanmu ini. Aku sangat menyesali kenakalanku saat remaja, aku tidak menyangka bahwa itu akan berdampak sampai saat ini” Jelasnya, setiap waktu jika ada kesempatan dia akan terus meminta maaf padaku. Meminta maaf atas sikapnya yang sangat buruk terhadapku saat itu, meskipun aku sudah mengatakan telah memaafkannya tapi dia tetap saja bersikeras untuk terus meminta maaf.

“aku hanya sedikit takut dengan reaksi mereka, kau tau kejadian itu sangat membuatku malu” Ucapku, dia menatap bersalah padaku. Aku sangat tau perasaannya saat ini, selama 5 tahun kami menjadi keluarga dia selalu saja dihantui oleh rasa bersalahnya. Meskipun kejadian 10 tahun yang lalu itu tidak terlalu parah, tapi cukup membuat mentalku terguncang. Aku bahkan harus melakukan terapi selama sekitar 2 tahun untuk bisa kembali bersosialisasi pada orang-orang banyak.

“jangan merasa bersalah Minho, aku tau saat itu hanya hormon remajamu yang bertindak. Sekarang kita sudah dewasa, yang penting kau sudah menyesali perbuatanmu aku hanya masih belum bisa berdamai dengan diriku sendiri” Ucapku menatapnya tenang, berusaha meyakinkan bahwa aku sudah tidak menyalahkan dirinya lagi atas kejadian yang menimpaku di masa lalu.

“tapi Suzy…”

“sudahlah, aku tidak ingin berdebat denganmu. Sekarang ayo kita berangkat, Jinri pasti sudah menunggu di bawah” Selaku, aku mengambil clutch berwarna hitam milikku dan segera meraih lengannya untuk menuruni tangga bersamaku.

Choi Minho, salah satu pria yang menghancurkan masa mudaku sekarang telah menjadi kakak tiriku, meskipun kami seumuran tetap saja dia memaksa untuk aku menganggapnya seorang kakak. Sementara Jinri, berbeda setahun dari kami tapi dia memasuki sekolah lebih cepat sehingga berada di tingkat yang sama dengan kami.

Pada awal penyatuan keluarga ini aku sangat merasa penolakan yang jelas dari Jinri, dia tidak senang saat mengetahui ternyata ayahnya akan menikah dengan ibuku, ibu dari seorang gadis gendut yang selalu dibullynya saat SMA dulu. Namun lambat laun, karena melihat ketulusan ayahnya akhirnya dia luluh dan menerimanya. Aku pada awalnya masih canggung untuk menjadi saudaranya, namun Minho yang memang sejak awal terlihat antusias itu selalu berusaha untuk mendekatkan kami bertiga.

Hanya butuh waktu 4 bulan untuk masa pendekatan kami, setelah 4 bulan berlalu hubungan kami sudah selayaknya saudara sebagaimana mestinya. Jinri juga sudah meminta maaf dengan tulus kepadaku atas perbuatannya itu dan dengan senang hati kuterima. Aku sama sekali tidak ingin memendam rasa tidak suka pada siapapun, mereka sudah menyesali perbuatannya dan sudah menjadi kewajibanku untuk memaafkan mereka atas perbuatan mereka itu.

“Suzy, hai. Oh kau terlihat cantik malam ini” Itu dia, Jinri. Adik kesayanganku, aku tersenyum kepadanya dan memeluk tubuhnya sebentar. Kami tinggal di rumah yang terpisah, Jinri tinggal bersama kedua orang tua kami dan Minho tinggal di apartemennya sejak dia mulai bekerja di perusahaan ayah, sementara aku tinggal di rumah pertokoan yang kujadikan restoran ini.

Kami jarang bertemu karena pekerjaan Jinri yang cukup padat, hanya hari sabtu dan minggu saja kita bisa bertemu. Itupun kalau dia tidak lembur.

“kau juga makin cantik” Pujiku membuatnya tersenyum, setelah itu kami segera memasuki mobil Minho. Aku duduk di kursi penumpang depan, sementara Jinri dibelakang dan Minho yang menyetir.

“aku masih tidak menyangka kalau kau bisa menurunkan berat badanmu sampai sedrastis ini” Ucapnya dengan decak kagum, aku hanya tersenyum simpul. Setiap bertemu denganku dia selalu saja memulai topik yang sama, yaitu masalah menurunkan berat badanku ini.

Sebenarnya aku tidak sengaja melakukan diet waktu itu, kebetulan saat aku mendapatkan beasiswa S2 di Jerman untuk mendalami bakat memasakku, aku mendapatkan seorang mentor yang bermulut pedas dan to the point. Dia mencelaku karena melihat bentuk tubuhku yang begitu tidak karuan, dia mengatakan aku bukanlah seorang yang pandai memasak tapi hanya pandai makan.

Setelah mendengar celaannya itu, aku terusik sampai terlintas dipikiranku untuk diet. Aku juga meminta konsultasi darinya untuk pola diet apa yang harus ku jalani. Hingga akhirnya 3 tahun di negara itu aku berhasil membuang semua lemak di tubuhku, dari yang dulunya beratku sebesar 75kg sekarang menyusut hingga 48kg. Sekarang aku tidak perlu mengatur pola makanku, hanya harus tetap membatasi makanan yang aku makan agar tidak overload dan bisa membuatku kembali obesitas.

“kau sudah mengulangi kalimatmu itu sejak 2 tahun yang lalu Choi Jinri” Sahutku membuat Minho yang sedang menyetir tergelak sementara Jinri hanya melengos memutar bola matanya ke arahku.

“tapi aku bersyukur kau kurus, setidaknya mataku tidak rusak karena harus terus-terusan melihat timbunan lemakmu itu” Sindirnya membuatku terkekeh, astaga! mulut pedasnya tidak berubah sejak dulu.

“bersyukurlah atas hal itu” Ucapku kemudian.

xxx

Aku tertawa kecil saat memasuki restoran ini, melihat tingkah Jinri yang begitu senang karena bisa bertemu lagi dengan teman-teman lamanya, bayangkan saja dia langsung lari terbirit-birit menghampiri kumpulan dari gadis-gadis yang menjadi teman jalannya saat SMA dulu. Aku juga mengingat mereka.

Sementara Minho kebalikan dari adiknya, dia terlihat tenang dan santai seperti tidak terlalu tertarik dengan acara ini. Selama kami berdiri di sini ada beberapa teman kelas kami yang sempat menyapa dan yeah, seperti dugaanku mereka sama sekali tidak mengenaliku dan aku sama sekali tidak berniat untuk memberitahukan mereka siapa diriku. Aku hanya melempar senyumku pada mereka yang menyapa Minho, yang memberiku tatapan ingin tau.

“sepertinya mereka benar tidak mengenalimu” Ucap Minho, aku tersenyum dan menganggukan kepalaku.

“aku senang dengan itu, setidaknya aku tidak perlu cemas lagi” Balasku, kulirik Minho yang sudah ingin angkat bicara lagi namun segera kutahan dengan telapak tanganku, “stop, jangan meminta maaf lagi. Kau tau aku sudah muak mendengarnya 5 tahun ini” Selaku, Minho terdiam sebentar kemudian dia tertawa.

“andai saja orang tua kita tidak bersama, sudah pasti aku akan menikahimu sekarang Bae Suzy” Kalimat Minho itu sukses membuatku tergelak. Meskipun terdengar lucu ditelingaku aku tau kalau dia tidak bercanda, karena memang dia menyukaiku. Sangat menyukaiku, tepatnya saat aku pulang dari Jerman dengan keadaan yang berubah total. Tapi aku tidak mempermasalahkan itu, karena bagaimanapun perasaannya padaku kita tetap saudara.

Lagipula Minho saat ini sudah mempunyai tunangan, seorang dokter cantik yang sedang dinas di luar kota. Aku yakin sang dokter cantik itu akan mengamuk jika mendengar kalimat Minho malam ini.

“kau tidak takut jika Soojung mendengar ucapanmu tadi?” Tanyaku sembari menggerling padanya, seketika dia mengerjapkan matanya seakan lupa dengan posisinya saat ini.

“oh! jangan beritahu Soojung kumohon, dia pasti akan mengusirku dari apartemen selama sebulan jika dia tau” Ucapnya dengan panik membuatku tersenyum lebar. Perasaan Minho padaku memang masih ada, tapi itu hanya sekedar perasaan suka yang sama sekali tidak berarti lebih. Berbeda dengan perasaannya ke Soojung, dia bahkan cinta mati pada dokter cantik itu.

“aku hanya butuh sesuatu untuk menutup mulutku” Godaku padanya, aku yakin dia akan melakukan apapun agar Soojung tidak mendengar kalimat asal yang dilontarkannya tadi. Dan dugaanku benar saat melihatnya mengangguk yakin.

“apa yang kau inginkan?”

“entahlah, beri aku kejutan oppa” Sahutku dengan kedipan mata jahilku, dia hanya mendengus pelan kemudian berjalan meninggalkanku. Dia pasti sedang memikirkan benda apa yang aku inginkan sekarang, dan meskipun dia sudah menyuapiku agar aku tutup mulut sepertinya aku akan tetap memberitahu Soojung mengenai hal ini. Hitung-hitung sebagai balasan kecil atas perbuatannya padaku dulu, itu adil kan? Yah, sepertinya cukup adil untuk Minho.

Disaat aku masih tersenyum jahil membayangkan bagaimana reaksi Soojung pada Minho nanti, mataku menangkap sesosok pria yang cukup kukenali. Kakiku kemudian melangkah ke arahnya yang sedang mengobrol dengan beberapa gadis, saat tiba dibelakangnya aku menepuk pundaknya sehingga membuatnya berbalik. Dia menatapku dengan bingung sementara aku tersenyum lebar kepadanya.

“Lee Sungyeol, apa kabar?” Tanyaku dan aku bisa pastikan bahwa dia sekarang sangat kebingungan. Apakah aku sebegitu berubahnya sampai dia tidak mengenaliku? Aku hanya menurunkan berat badanku, bukan operasi untuk mengubah bentuk wajahku. Wajahku masih sama seperti dulu, meskipun pipiku tidak sebuntel dulu tapi selebihnya tidak ada yang berubah.

“maaf, kau siapa?” Sungyeol bertanya dengan suara khasnya yang lucu, anak ini sama sekali tidak berubah masih seperti dulu. Aku tidak yakin jika sekarang IQnya tidak lebih tinggi atau tidak berubah sama sekali.

“Bae Suzy, kau sudah melupakanku?” Ucapku dengan memasang tampang polos membuat matanya terbelalak dengan kaget.

“Su..Suzy? benarkah kau Suzy?”

“tentu saja aku Suzy, apa aku harus mengingatkanmu kalau aku ini adalah Suzy si gendut itu?” Sungyeol menatapku tidak percaya, dia melarikan matanya keseluruh tubuhku dari ujung kepala ke ujung kaki kemudian menatap wajahku kembali.

“ka..kau, ya! dimana semua timbunan lemakmu itu?” Ucapnya dengan histeris membuatku tertawa akan ekspresi konyolnya itu. Benar-benar tidak berubah Lee Sungyeol.

“kau tau program yang disebut dengan diet? Seperti itulah usahaku untuk menyingkirkan lemak-lemak sialan itu” Jawabku dengan nada bercanda, dia mengerjapkan matanya kemudian menggeleng pelan. Aku tau dia masih tidak percaya dengan keadaanku sekarang, tapi that’s the reality. This is me.

“aku tidak menyangka akan bertemu kembali denganmu dalam wujud yang berbeda setelah 10 tahun Suzy”

“aku juga tidak menyangkanya, lalu bagaimana kabarmu? Sekarang apa yang kau lakukan?”

“aku baik-baik saja, kau tau mengurus perusahaan orang tua sama sekali tidak menyenangkan dan aku sedang melakoni hal itu” Jawab Sungyeol dengan wajah malasnya, aku tau bagaimana perasaannya. Minho juga selalu mengeluh padaku tentang betapa melelahkannya untuk bekerja di perusahaan ayah.

“tapi dengan begitu kau akan mendapatkan hasil yang memuaskan, nikmati saja pekerjaanmu” Sungyeol hanya memutar bola matanya tanda bahwa dia tidak setuju dengan ucapanku ini.

“lalu bagaimana denganmu? selama ini kau kemana saja” Aku tersenyum, Sungyeol sudah pasti akan menanyakan hal ini kepadaku. Mengingat terakhir kita berpisah dalam keadaan yang tidak baik.

“aku baik, sekarang aku punya restoran. Aku tinggal di gwangju selama 5 tahun dan aku melanjutkan kuliahku di Jerman selama 3 tahun. Aku sudah menetap di Seoul kurang lebih 2 tahun ini” Jelasku

dengan detail. Aku bisa melihat wajah terkejut dari Sungyeol, dia pasti terkejut mendengar aku sudah 2 tahun di sini tapi sama sekali tidak menghubunginya.

“kau sudah 2 tahun kembali? kenapa tidak menghubungiku?”

“aku tidak kepikiran, maafkan aku..lain kali akan kuundang kau ke restoranku, kau harus mencicipi masakan ala chef Suzy” Sungyeol menatapku berbinar, sejak dulu dia sangat menyukai dengan sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Ck, dasar tukang makan.

“benarkah? baiklah! Setidaknya itu sudah cukup untuk bayaran karena tidak menghubungiku selama 2 tahun kau di sini” Aku tersenyum dan menganggukan kepalaku. Setelah kami berbincang lebih lama, akhirnya dia berpamitan untuk meninggalkanku. Aku menatap sekeliling mencari Jinri atau Minho, mereka benar-benar tega meninggalkanku sendirian di sini, dan saat aku menemukan sosok Jinri dia melambaikan tangannya padaku dan segera memintaku untuk menghampirinya.

xxx

Jinri tersenyum kepada teman-temannya saat mengenalkanku pada mereka, dan bukan kejutan lagi kalau mereka tidak percaya jika aku adalah Bae Suzy, gadis bertubuh tambun yang mereka bully 10 tahun yang lalu. Tidak ada yang mengetahui hal ini, hanya aku karena mereka benar-benar memaksaku untuk menutup mulut serta dihadapan orang-orang mereka bertindak seolah temanku tapi nyatanya mereka membullyku.

“ternyata kau bisa diet juga, kupikir kau tidak akan berubah” Aku hanya tersenyum kecil menanggapi, sama sekali tidak ingin membuka suara. Entahlah, aku mungkin masih terlalu terbawa suasana akan masa lalu makanya aku tidak terlalu ingin dekat dengan mereka. Hanya karena menghargai Jinri saja aku ingin bertegur sapa dengan mereka.

“Suzy, ayo kita ke halaman belakang” Tepukan di pundakku membuatku menoleh sebentar dan Minho membisikan kalimat itu dengan pelan. Karena tidak ada alasanku untuk menolak akhirnya aku mengangguk dan mengikutinya ke taman belakang setelah berpamitan pada Jinri dan teman-temannya.

Kami menemui beberapa teman lama, meskipun kebanyakan hanya menyapa Minho karena tidak mengenaliku. Tapi ternyata ada juga beberapa yang masih mengenaliku, mungkin mereka memiliki mata yang cukup jeli maka dari itu mereka dapat mengenaliku dengan tepat.

“duduklah di sini” Aku mengangguk mengikuti Minho duduk di salah satu kursi taman yang tidak terlalu ramai disekitarannya. Dia menghela nafas lalu menoleh padaku membuatku ikut menoleh padanya dan menatapnya dengan pandangan penuh tanya.

“ada apa?”

“aku melihatnya di dalam” Ucap Minho membuat keningku berkerut.

“siapa yang kau lihat?”

“Kim Myungsoo” Gumamnya pelan membuat tubuhku menegang. Pria itu, berada di sini? di tempat yang sama denganku?

“ka..kau mungkin salah lihat” Ucapku berusaha untuk meyakinkan Minho bahwa Myungsoo tidak akan mungkin datang ke acara ini. Tidak ada alasan untuknya untuk datang, dan dilihat dari pembawaannya kupikir dia tidak menyukai acara yang tidak bermanfaat seperti ini.

“aku bahkan melihatnya duduk bersama Sungyeol” Aku menarik nafasku panjang, aku merasakan usapan lembut dibahuku membuatku menoleh kepada Minho. Dia tersenyum penuh arti padaku.

“bagaimana? Apa kalian sudah bertemu?” Tanyanya, aku menghela nafas dan menggeleng pelan. Bagaimana bisa aku bertemu dengannya? Di saat dia bahkan tidak pernah berniat untuk bertemu denganku. Sekarang maupun 10 tahun yang lalu.

“belum, aku tidak melihatnya” Jawabku membuat Minho mengangguk kecil, dia sudah mengetahui semua cerita tentangku dan Myungsoo. Dia mengetahui semua alasan mengapa aku memilih untuk menetap di gwangju dan memutuskan semua kontakku pada orang-orang yang berhubungan dengan masa SMA ku, dia juga mengetahui bagaimana perasaanku terhadap Myungsoo.

“Su…Suzy”

Aku menolehkan kepalaku ke belakang saat mendengar seruan yang tertangkap oleh telingaku, begitupun dengan Minho. Namun tubuhku membeku seketika saat melihat sosok yang berdiri tidak jauh di belakangku. Matanya, wajahnya sama sekali tidak ada yang berubah. Meskipun sekarang tubuhnya sudah bertambah tinggi dan menjadi lebih berisi dari 10 tahun yang lalu tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukan perubahan yang signifikan, hanya garis-garis wajah yang terlihat lebih dewasa terlampir di wajahnya saat ini.

“Kim Myungsoo”

Mataku mengerjap dan tanpa sadar aku melangkahkan kakiku ke arahnya, segala macam perasaan kini aku rasakan. Rindu, senang, terkejut, sedih, marah dan entahlah aku terlalu bingung untuk menjabarkan segala emosi yang berkecamuk diriku saat ini.

“Suzy…” Dia melangkahkan kakinya padaku, namun tubuhku merespon terlalu cepat dengan menolaknya. Tidak, aku masih belum siap untuk bertemu dengannya. Tidak dengan keadaan seperti ini, aku masih terlalu terkejut untuk bertemu dengannya.

“aku ingin pulang” Ucapku dengan cepat, aku tau Minho mengerti dan dia segera membawa diriku segera pergi dari tempat itu. Dia hanya menatapku dengan penuh penyesalan dan kekecewaan. Namun aku berusaha menepis semua perasaan di mana aku sangat ingin berlari kepadanya dan memeluknya dengan erat menyalurkan segala kerinduanku selama ini.

Tidak, tidak sekarang. Aku masih harus menyusun keping-keping hatiku yang telah dihancurkannya 10 tahun yang lalu.

xxx

“astaga! Kim Myungsoo? Kau serius? Kenapa aku tidak bertemu dengannya tadi, aishh seharusnya kita tidak pulang cepat!” Pekikan Jinri itu membuatku menoleh padanya, malam ini mereka berdua memutuskan untuk menginap di tempatku. Mengingat kejadian tadi sepertinya Minho tidak ingin tega meninggalkanku sendirian di sini, setidaknya dengan kehadiran mereka berdua aku tidak harus berlarut-larut ke masa laluku.

“Jinri!”

“apa? aku hanya bertanya” Aku tersenyum kecil melihat Jinri cemberut membuat Minho melotot kepadanya.

“tidak apa-apa Minho” Sahutku tersenyum, Minho menoleh padaku kemudian menghela nafasnya panjang. Dia beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar tamu yang sering ditempatinya jika menginap di sini.

“aku mau tidur, kalian tidurlah juga” Ucapnya lalu masuk ke kamar, Jinri mencibir pelan kemudian berpindah tempat duduk di sampingku.

“Suzy, bagaimana?” Tanya Jinri antusias membuatku menatapnya dengan bingung.

“apanya?”

“eissh, maksudku bagaimana Myungsoo? masih tampan seperti dulu eoh? ya! apa dia sudah punya kekasih?” Tanyanya dengan terburu-buru, aku tidak menyalahkan Jinri yang masih bersikap seperti ini jika mendengar nama Myungsoo. Bagaimanapun juga Myungsoo adalah idolanya semasa remaja, meskipun dia sudah punya kekasih tetap saja Myungsoo nomor satu untuknya.

“aku tidak tau” jawabku mengangkat kedua bahu, kulihat dia mendengus kemudian memutar bola matanya.

“apa kalian tidak berbicara?” Aku menggeleng pelan, seketika dia memekik tertahan kemudian memukul lenganku dengan cukup kuat.

“ya! itu sakit!” Pekikku mengusap lengan yang dipukul oleh Jinri, gadis itu hanya mendecak sembari menatapku kesal.

“kau ini! 10 tahun tidak bertemu seharusnya kau memanfaatkan waktu tadi dengan sebaik-baiknya. Kenapa kau malah pergi begitu saja bodoh” Omel Jinri, kalau seperti ini dia sudah berubah menjelma menjadi ibuku. Astaga! omelannya benar-benar membuatku merasa sedang dimarahi oleh ibuku.

“aku tidak siap Jinri, kau tau itu”

“tidak siap? Apa 10 tahun masih belum cukup untuk menata hatimu? Setidaknya kau harus bertanya padanya mengapa dia tidak mendatangimu pernah. Kau bilang Myungsoo menyukaimu” Cibir Jinri menatapku seolah tidak percaya pada semua cerita yang diketahuinya, aku hanya mendesah.

“entahlah Jinri-ya, aku tidak berpikir akan bertemu dengannya tadi. Aku belum menyiapkan kata-kataku” Keluhku, Jinri mendesah panjang kemudian mengusap pundakku dengan lembut. Aku senang punya saudara perempuan yang pengertian seperti Jinri. Dia selalu ingin menjadi tempatku berkeluh kesah dan akan memberikan solusi padaku, begitupun sebaliknya.

“berdoa saja semoga setelah hari ini dia berniat untuk mencarimu dan saat itu tiba kau tidak boleh menghindar lagi darinya. Aku akan mencoretmu sebagai kakak perempuanku jika kau melakukannya, arasseo” Ucap Jinri dengan menatapku tegas, meskipun aku ragu bahwa Myungsoo akan melakukan hal tersebut tapi aku hanya mengangguk saja.

Benar kata Jinri, setidaknya aku harus mendengar sendiri darinya alasannya waktu itu mengabaikanku. Buruk atau tidaknya yang akan dia katakan nanti aku harus tetap siap, sudah 10 tahun aku tenggelam bersama perasaanku padanya. Setidaknya setelah mendengar dengan jelas mungkin aku bisa melupakan semuanya dan memulai untuk membuka hati baru. Yah, mungkin saja.

xxx

“nan gwenchana” Setelah memakai seragamku aku mendapatkan telepon dari Minho yang lagi-lagi menanyakan hal yang sama. Dia terlalu khawatir denganku, aku memang masih memikirkan masalah malam itu tapi tidak sampai membuatnya harus terus mengkhawatirkanku.

“tidak perlu khawatir, kau ini berlebihan. Sudah dulu aku mau bekerja” Ucapku dengan nada mengejek diseberang sana dia hanya tertawa kecil dan mengatakan bahwa wajar kalau dia khawatir.

“iya, kututup dulu”

Aku meraih apronku dan memasangnya dengan rapi, hari ini sengaja aku hanya masuk dapur di malam hari karena siangnya aku menemani Jinri untuk mencari gaun untuk dia gunakan saat berkunjung ke rumah kekasihnya. Aku sempat bertanya padanya untuk apa membeli gaun baru sementara lemarinya sudah sesak dengan segala macam jenis gaunnya, bukannya mendapat jawaban aku malah mendapatkan omelan. Katanya dia harus tampil sebaik mungkin untuk bertemu dengan calon mertua, tidak boleh memakai pakaian yang sudah diperlihatkan pada orang lain. Setidaknya gaunnya harus baru. Begitu katanya, ckck aku tidak mengerti bagaimana jalan pikiran gadis itu.

Setelah mengecek semuanya terkendali, aku segera melangkahkan kakiku turun ke bawah. Oh, aku tinggal di bangunan bertingkat 3 ini dan tidak ada satupun ruangan yang aku sia-siakan. Salahkan pada ibuku yang memiliki otak yang penuh dengan perhitungan untung rugi dan menurunkannya padaku. Aku jadi tidak menyia-nyiakan apa yang kumiliki, lantai pertama gedung ini kugunakan sebagai restoran ala Jerman yang menyediakan berbagai menu yang berasal dari jerman, namun aku juga memasukan beberapa makanan lokal agar bisa lebih menyeimbangi. Sementara di lantai dua aku membuka bar yang bisa dikatakan cukup menjual di sekitar lokasi ini, dan seperti perkiraanku kalau setiap malam bar yang kubuka 24 jam itu tidak pernah sepi pelanggan. Meskipun dikatakan bar tapi tempatku tidak seheboh dan sekacau bar-bar lain diluar sana. Aku lebih mengusung gaya elegan untuk orang-orang yang ingin bersantai di bar ku tanpa harus takut adanya kejadian yang tidak diinginkan.

Dan untuk lantai 3 aku gunakan sebagai tempat tinggalku. Selama 2 tahun tinggal di sini aku sama sekali tidak mendapatkan kesulitan, aku malah sudah terlalu nyaman tinggal di sini sampai-sampai ibuku terkadang mengoceh saat menelponku untuk pulang ke rumah dan menginap di sana.

“Suzy” Kakiku berhenti melangkah dan menatap terkejut pada pria yang berdiri di bawahku, bagaimana bisa dia mengetahui tempatku?

Ah! Lee Sungyeol! Aku memberinya alamat restoranku waktu kita bertemu saat malam reuni itu. Kenapa aku bisa melupakan hal itu.

“Suzy, tunggu”

“Suzy kumohon” Aku hanya terdiam membelakanginya, apa yang diinginkannya dengan menemuiku saat ini?

“tolong lepaskan tanganku” Aku berharap dia mau melepaskan tanganku namun harapan hanyalah tinggal harapan karena saat dia menyentak tanganku, tubuhku sontak berbalik dan tepat menghadpa kepadanya.

“kumohon, beri aku satu kesempatan”

Wajahnya, oh tuhan. Betapa aku merindukan makhluk ciptaanmu ini, bagaimana bisa aku menolaknya saat dia menatapku memohon seperti itu? Myungsoo, kumohon jangan menyulitkanku. Aku hanya ingin membiarkan kenangan 10 tahun yang lalu pergi dan tak bersisa. Jangan membuatnya sulit seperti ini.

Aku masih menatapnya, dikepalaku kemudian terlintas ucapan Jinri tempo hari yang mengatakan agar aku tidak menghindar. Haruskah aku membiarkannya? Haruskah kami berbicara saat ini? tapi bagaimana jika yang kudengar adalah bukan sesuatu yang baik? Apa aku masih sanggup bahkan untuk melihatnya?

“baiklah, tapi aku tidak punya waktu lama” Aku hanya bisa menghela nafasku panjang, semoga saja semua yang kulakukan adalah yang terbaik.

xxx

 

Aku termenung saat memberikan kopi untuk Myungsoo, dia tersenyum padaku dan menatap baju yang aku pakai, “kau terlihat bagus dengan itu” Aku hanya mampu tersenyum kecil mendengar komentarnya, terlihat bagus jika aku memakainya sekarang tidak dulu saat tubuhku masih melar.

Setelah itu kami terdiam cukup lama, tak ada satupun yang berniat untuk membuka suara. Aku sama sekali tidak ingin memulai pembicaraan karena tidak ada satupun hal yang aku ingat saat ini. Duduk berdua bersamanya di dalam satu ruangan setelah 10 tahun berpisah sanggup membuat kinerja otakku membeku dan tidak bisa memikirkan satu katapun.

“Suzy, bagaimana kabarmu?”

“seperti yang kau lihat. Baik” Aku menjawabnya sekenanya. Perasaanku masih terlalu kacau saat ini, sampai aku tidak dapat menemukan jawaban lain selain itu.

“selama ini kau tinggal di mana?” Aku mendongak dan menatapnya datar, apa sekarang ini? dia berpura-pura tidak tau atau bagaimana?

“sebenarnya apa tujuanmu kemari?”

“aku ingin mengetahui semuanya, mengapa kau pergi tanpa memberitahuku terlebih dahulu?”

Aku terpekur mendengarnya, aku pergi tanpa memberitahu padanya? Bagaimana mungkin dia mengatakan hal itu sementara aku jelas-jelas memberitahu segalanya saat itu. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku? tidak cukupkah menyakitiku 10 tahun yang lalu, dia harus datang dan membuatku kembali mengingat kejadian itu?

“tidak memberitahumu? kau lucu sekali Myungsoo-ssi”

“aku bahkan sudah mengatakannya dengan jelas di surat itu. Tapi kau malah tidak mempedulikannya, oh maaf sepertinya aku lupa kalau kau dengan sesuatu yang berbau surat menyurat itu tidak akrab. Mungkin saja kau langsung membuangnya saat menerima surat dariku”

Jelasku dengan perasaan yang tersayat, di surat itu aku mengutarakan semuanya pada Myungsoo. Aku bahkan mengatakan bahwa akan kembali untuknya tapi yang terjadi dia malah mengabaikanku.

“surat apa maksudmu? Aku tidak mendapatkan surat apapun darimu” Ucapnya membuatku menatapnya dengan bingung, namun segera aku memicingkan mataku dan menatapnya tidak percaya.

“kau jangan berbohong! Aku jelas menulis surat untukmu”

“benar-benar tidak ada surat Suzy. Saat aku sadar kau tidak ada aku mencarimu, aku mencari ke tempat-tempat yang sering kau datangi tapi kau tetap tidak kutemukan, aku bahkan datang ke rumahmu dan ternyata rumahmu sudah kosong. Aku mencarimu ke mana-mana dan kau tidak bisa kutemukan, kau juga tidak menghubungiku”

Aku terdiam, apa yang dikatakan olehnya adalah kebenaran? Mengapa surat itu tidak sampai kepadanya? Sudah jelas aku meletakkannya di atas mejanya, tidak mungkin dia tidak menerimanya. Kecuali ada orang lain yang mengambilnya atau surat itu memiliki kaki dan berjalan meninggalkan meja Myungsoo. Itu mustahil

“itu tidak mungkin, aku menunggumu di stasiun hari itu tapi kau tidak datang. Kau mengabaikan suratku” Lirihku menatapnya dengan bingung, dia terlihat sama bingungnya denganku. Ada apa ini? Mengapa semuanya seperti ini? Aku memberikan surat kepada Myungsoo dan dia tidak mendapatkannya. Apa karena itu dia tidak datang ke stasiun saat itu? Karena tidak mendapatkan surat itu? Oh tuhan bagaimana bisa hal seperti ini terjadi di antara kami.

“Suzy, kalau aku mendapatkan suratmu aku tidak akan mungkin membuangnya. Aku pasti akan datang, aku tidak mungkin mengabaikanmu. Kau tau perasaanku padamu saat itu”

Air mataku tidak bisa kutahan, dengan segera aku beranjak dari sofa dan meninggalkan Myungsoo. Aku tidak ingin membuatnya melihat air mataku ini, aku…aku merasa bersalah padanya, bagaimana bisa aku mengatakannya mengabaikanku disaat akulah yang sebenarnya mengabaikannya selama ini. 10 tahun terbuang sia-sia hanya untuk meratapi kesalahanku sendiri, astaga, Bae Suzy kau sangat bodoh!

“ada apa? jangan menangis, please

Aku terisak di hadapannya tidak dapat membendung segala emosi yang melandaku, aku sedih karena telah melakukan kesalahan selama 10 tahun ini dengan tidak mencoba mencari kebenaran dari Myungsoo, namun aku merasa lega karena semua tuduhanku ternyata tidak benar padanya. Myungsoo, dia mencariku.

Dia terus meracau saat aku masih terisak, punggung tangannya yang hangat bergerak untuk mengusap pipiku setelahnya dia berbalik ingin pergi membuatku panik dan segera menarik lengannya dan membuatnya berbalik. Tidak, aku tidak ingin Myungsoo pergi meninggalkanku. Cukup aku yang meninggalkannya dulu dan tidak akan aku lakukan untuk kedua kalinya.

“Suzy”

“maafkan aku” Lirihku, sungguh aku sangat bersalah padanya. Telah membuatnya menderita selama ini, dia mengelus rambutku dengan lembut membuatku terbuai. Sentuhan tangan Myungsoo membuatku tidak ingin menjauh darinya. Kumohon sekali saja Tuhan berikan kami kesempatan.

“tidak, kau tidak bersalah apapun”

“ta..tapi aku, aku berpikir kau mendapat suratku dan membuangnya. Aku sangat kesal saat itu padamu, makanya aku tidak menghubungimu dan mengganti nomor ponselku. Aku..aku berpikir kau sudah tidak…”

“sstt, jangan diteruskan lagi” Aku terdiam. Namun apa yang kurasakan saat itu memanglah benar, aku berpikir bahwa Myungsoo hanya bercanda padaku saat dia mengungkapkan perasaannya padaku. Aku berpikir dia hanya membuat lelucon padaku dan ingin mempermainkanku. Tapi aku tidak menyangka, selama ini…selama 10 tahun ini dia hidup dengan terus memikirkanku. Bagaimana bisa aku meragu lagi dengan perasaannya padaku disaat dia terlihat sangat yakin saat ini?

“apa aku bisa memelukmu sekarang?”

Aku meliriknya sejenak kemudian tersenyum kecil, tanpa izinpun kau bisa memelukku sepuasmu Myungsoo. Tidak akan ada penolakan kali ini. Hatiku menghangat saat tangan kekarnya meraih pundakku dan membawaku kedalam dekapannya dan tanganku secara otomatis terangkat untuk membalas pelukannya.

“oh Suzy, aku sangat merindukanmu sayang” Senyumku semakin lebar mendengar panggilannya, sejak kapan pria ini berubah menjadi seorang yang romantis seperti ini? Apa yang terjadi padanya selama 10 tahun belakangan?

same here Mr. Kim” Bisikku pelan, kepalaku masih tersandar dengan nyaman di dadanya sampai aku kembali membuka suaraku, “kau tidak ingin melepasku? Aku harus kembali bekerja”

Dia menempelkan pipinya di atas puncak kepalaku dan menggelen cepat, oh baiklah kali ini akan aku turuti. Aku pikir pelangganku di bawah sana bisa menunggu untukku melepas rindu dengan pria ini, yah mereka yang sedang jatuh cinta pasti akan mengerti posisiku saat ini.

“satu lagi permintaanku dan kau bisa kembali kerja” Setelah kami berpelukan cukup lama, Myungsoo akhirnya mengurai pelukan kami namun tetap tidak melepaskanku di bawah lengan kekarnya. Aku tersenyum dan menganggukan kepalaku, apapun permintaanmu Myungsoo.

“apa itu?” Kulihat dia tersenyum dengan sangat manis, lesung dipipi kanannya membuatku semakin terpesona olehnya. Kapan aku bisa bosan melihat senyuman dengan tambahan lesung pipi itu? Sepertinya tidak akan sampai akhir hayatku.

“apa aku bisa menciummu?”

Aku tertohok mendengar pertanyaannya, bagaimana dia bisa meminta sefrontal itu? Astaga! wajahku sangat panas saat ini dan aku yakin bahwa warnanya sudah berubah menjadi merah merona.

“bisakah?” Priaku yang tidak sabaran, oh aku tidak sanggup melihatnya menatapku penuh harap seperti itu. Aku kemudian mengangguk dengan malu, oh aku tidak yakin bisa menatapnya setelah ini. Ini memalukan!

“aku mencintaimu Suzy!”

Oh astaga Kim Myungsoo! Bagaimana bisa dia mengejutkanku seperti ini? Aku belum siap saat bibirnya menciumku, tubuhku sangat tegang. Apakah dia akan menertawaiku saat mengetahui ini adalah ciuman pertamaku? Bibirnya terus bergerak seolah mencecap rasa dari milikku, sungguh aku sangat malu saat ini. Kami berciuman di pertemuan kedua kami setelah tidak bertemu selama 10 tahun. Luar biasa!

Aku pernah mendengar cerita Jinri mengenai ciumannya bersama kekasihnya, meskipun aku merasa malu tapi tetap saja mendengar ceritanya dan dia mengatakan bahwa setiap pria akan senang jika kami membalas ciuman yang diberikannya. Apakah saat ini aku harus membalasnya? Tapi bagaimana caranya? Aku bahkan tidak tau caranya untuk berciuman.

Dengan gerakan yang kaku aku menggerakan bibirku mengikuti pergerakan Myungsoo, astaga! Myungsoo tersenyum, aku bisa merasakan bibirnya yang tertarik. Tenggelamkan aku saat ini juga tuhan, aku mohon!

“kau belum menjawabku” Sekali lagi Myungsoo mengejutkanku dengan melepaskan ciuman kami dengan tiba-tiba, saat aku masih mengatur nafasku kulihat dia menatapku menuntut membuatku mau tak mau harus terkekeh karena raut wajahnya yang terlihat cemas tersebut. Apa dia takut jika aku menggantungnya lagi? atau bahkan menolaknya? Seriously after that passionate kiss?

Aku tersenyum dan berusaha untuk keluar dari dekapannya, setelah terlepas darinya aku mengambil apron dan topi koki yang tadi kulepaskan lalu memakainya kembali. Aku menghampirinya yang hanya berdiri sembari menatapku dengan kebingungan, aku tersenyum dan mengecup pipinya secepat kilat.

“itu jawabanku!” Aku berseru kemudian berlari kecil untuk meninggalkannya, aku tidak ingin mengambil resiko dengan tidak bekerja malam ini. Telat satu jam saja sudah membuat para pegawaiku akan bertanya-tanya mengenai keterlambatanku apalagi jika aku tidak turun malam ini. Mereka akn mulai menggosipiku.

“BAE SUZY AKU MENCINTAIMU!”

Aku terkekeh saat mendengar pekikannya tersebut yang kuyakini pasti terdengar sampai ke lantai satu, entahlah dia berteriak sekencang itu apa karena tidak sengaja atau memang dia melakukannya agar semua orang mendengarnya? Oh ini memalukan.

Beberapa pelangganku tersenyum penuh arti padaku dan kubalas dengan anggukan sopan. Kim Myungsoo membuatku malu malam ini.

Langkah kakiku sangat riang saat memasuki dapurku, para pegawaiku menyapaku dan menanyakan perihal keterlambatanku masuk ke dapur malam ini seperti yang sudah kuperkirakan. Setelah menjawab pertanyaan mereka aku bergegas ke spotku dan memulai untuk membuat pesanan yang ada.

“Suzy! Besok kosongkan jadwalmu seharian, aku akan menjemputmu jam 7 pagi. Jangan sampai lupa!”

Aku menganga saat melihat pintu besi dapur restoranku tertutup dengan rapat setelah pria itu tanpa tau malu berteriak kepadaku dan membuat semua pegawai menatap kami berdua dengan pandangan menyelidik. Aku hanya berharap lantai dapur ini terbelah menjadi dua dan segera menelanku bulat-bulat agar tidak harus merasakan malu seperti ini.

Aku tersenyum sungkan pada pegawaiku dan menyuruh mereka untuk kembali bekerja setelah kekacauan yang dibuat oleh Myungsoo di dapurku. Aku tersenyum saat mengingat pria itu kembali, apa kami telah resmi berpacaran? Tapi usia kami sudah tidak cocok lagi untuk melakukan hal tersebut, oh astaga! Mengapa pikiranku jadi seperti ini.

Selama 10 tahun aku sama sekali tidak pernah menyangka akan mengalami hal sehebat ini, aku dan Myungsoo akhirnya bisa bersatu? Dalam mimpi terindahku sekalipun tidak pernah aku membayangkan akan bersama dengannya, namun lagi-lagi takdir mempunyai caranya sendiri untuk membuat kami bisa bersama.

Aku mencintaimu dulu, sekarang dan waktu yang akan datang. Aku mencintaimu selalu Kim Myungsoo.

END

Haaaaa~ versi Suzynya datang! Ternyata susah ya buat cerita yang sama dari sudut pandang yang berbeda, rasanya aneh gitu nulis cerita yang sudah diceritakan sebelumnya meskipun dengan sudut pandang yang berbeda. Tapi seriusan ini jumlah wordsnya sama dengan versi Myungsoo, beda tipis sih sekitar 300-400.

Gimana ini? Aku tau versi Suzynya ini kayaknya membosankan deh, entahlah sepertinya disini si Suzy terlalu banyak bicara sendiri wkwk. Jangan salahkan aku kalau FF ini jadinya aneh yaa, euuwwhh serius aku hanya coba-coba buat yang seperti ini kalau kalian merasa awkward baca ffku yang pake sudut pandang orang pertama mungkin lain kali aku bakal pake sudut pandang ketiga terus deh haha.

Itu di atas udah ada jawaban mengapa Suzy dan Minho bisa saudaraan, terus pemikiran Suzy tentang dia yang di bully-bully itu. Nah sebenarnya ada satu kejadian lagi yang dilakukan Minho ke Suzy yang sampe buat Suzy itu malu abis di depan teman-temannya tapi aku gak ceritaiin soalnya nanti kepanjangan, jadi sesuai imajinasi kalian aja ya mikirnya apa yang dilakuin sama Minho ke Suzy.

Nah lagi ini masalah surat Suzy, haha aku sengaja gak ceritain surat Suzy itu larinya ke mana. Biar kalian sendiri yang nerka-nerka itu surat ke mana, lagipula kan udah lewat tuh biarain aja itu surat menghilang yang penting myungzy bersatu kan? wkwkwk 😀

Eh, kemarin author cukup kecewa sih sama reviewnya yang versi Myungsoo, dalam dua hari yang bacanya 1000 lebih tapi yang komen gak sampe 1/10 nya. Ckck, kasian aku punya sider kok bejibun gitu ya? Tapi gak apa-apa deh~ dosa ditanggun masing-masing sider yaa, aku doakan nanti semoga bisa sadar deh.

DO COMMENT!

107 responses to “[ONESHOT] Love & Hate (Suzy ver)

  1. Mau nanya2, eh udh dijawab sama empunya cerita ini, dan bener juga,, gak penting dulu minho bully gmn, and suratnya kemana yg penting myungz bersatu,,hahaha
    Tcol nya kapan lanjut thor?

    Liked by 1 person

  2. Myung buat kekacauan didapurnya suzy.hihi
    Ohh gitu toh ceritanya ampe merka sodaraan dan suzy kurus. Ternyata.hihi
    Author ijin cuap2,sepertinya imajinasiku lebih jalan klo pk sudut pandang orang ke3 klo pk orang pertama agak2 mentok. Tp ya balik lg terserah author.hehe
    Ditunggu next ff nya. Ini aku komen double ga ya. Udah ngetik 3 kali tangan slip mulu pas ngetik.wkwkkw

    Liked by 1 person

  3. Wahhh… Ogi menjawab smua pertanyaanku..
    Akhirnya bisa tau versi Suzy.. kkk..
    Menceritakan tokoh dr dua sudut pandang yg berbeda memang gak gmpang.
    Klo km pernah baca komik I hate you but I love you, dstu pengarang jg ksh 2 versi dengan cerita yg sama, 1 versi cowo, 1 versi cewe.
    Buat aku itu keren.. hehehehe..
    Penggambaran sudut pandang org pertama udh oke..
    Jd kalo km mau buat ff dgn sudut pandang org pertama lagi, bisa dilanjutkan.. kkkk..

    Yaaa.. sider merajalela kayak haters ny Suzy. *bikin kesel*
    Biar dosa ditanggung msg2 kyak yg km bilang.. kkkk..

    Liked by 1 person

  4. bagus kok thor vers suzy ama myungsoo dapet feel kok , berarti myungzy salah paham aja selama ini di kirain suzy myungsoo abaikan suratnya -,-syukur pas 10 thn ketemu myungzy bersatu^^ aigoo suzy baik yaa thor maafin yg tuh dulu bully kan dia pas masa sma padahal suzy sampe trauma gara2 dibuly , ditunggu yaaa thor ff baru dan next ff romeo and roseline dan ff satu lagi lupa judulnya hehehe fighting thor 🙂

    Liked by 1 person

  5. Beneran salah paham kan Myungzy, gara2 surat yg entah kemana itu… tp akhirnya bisa diselesaikan dengan baik, bahkan sweet, senangnya 😀
    Happy ending, gomawo author 🙂

    Liked by 1 person

  6. cepett kuarnya versi suzy dah ada…baguss kok thor…disini jelasinin banget sifatt suzy ma keadaan yg dia alami dulunya…after all…bagus..ditunggu next ff nya lagi…aku akan selalu komen thor…pelanggan setia…tenang aja walaupun yg lain ada yg ga mau komen…wkwkwkk…hiduppp author.,,janggg!!!!!

    Liked by 1 person

  7. Esh,,,,,, tau ajah hlo kalo bakalan tetep tanya kemana tuh surat,,,,, Нaнaɑº°˚=Dнaнaɑº°=D=D °‎☺☺☺☇(o ‘.’ o)☇ωωω°‎​ ngerti ѣa̐ŋĝ℮†̥ perasaan suzy saat dipertemukan dengan teman2 Чá♌ƍ selalu nge-bully dia rada2 canggung2 gimana gitu,,,,,
    Miscom oh Miscom kau membuat myungzy menggalau serta rindu tertahan Чá♌ƍ menyiksa Нaнaɑº°˚=Dнaнaɑº°=D=D

    Liked by 1 person

  8. Kekekekeee akhirnya masalahnya kelar sudah, dan sudut pandang suzy lbh ngejelasin yg sudut pandang myungsoo, semua jelas kenapa dia mgejindari myungsoo, cerita sama minho sama jinri juga..myungsoo bersatu setelah 10 tahun, hohohoooo myungsoo setia bgt ya sama suzy, ga cari cewek lain sebelum nemuin suzy :D…gomawo author ff nya jjang, kapan kapan buat yg sudut pandang org pertama lagi ya, jelas kok penggambaran ceritanya, bahkan lbh seru bacanya juga karna bisa tau isi hatinya si pemainnya

    Liked by 1 person

  9. versi suzy.nya sangat menjawab semuanya, astaga jadi bayangin kalau aku punya cerita ending kayak mereka, huhuhu..
    sweet banget, jempol 👍 10 untuk oneshot.nya , 😍😘😘😍😘😘💋💕💗💘💙💚💜

    Liked by 1 person

  10. Wuahaha dr versinya myungsoo sma versinya suzy, smuanya keren..kkkk
    Geli aja sma tingkah myungsoo diakhir” crta, haha trnyta myungsoo jg suka suzy udh lama, keren ya myungsoo nggk ada niat melirik yeoja lain, pdhl terpaut wkt 10 thn, itu keren bgt…setia tuh myungsoo smpe kakek nenek.hahaha keren dah pkoknya crtanya

    Liked by 1 person

  11. yeee akhrny tau jg gmn persaan suzy dlu..hem pasti tertkn.d bully d jmn sekolh untg uri suzy kuat hehehe yeee apapun msalalu minho n jinri yg lkuin k suzy yg pntg mreka sekrg sama2 kompak n myungzy momentny sweeeet.suka

    Liked by 1 person

  12. uwaah.. ada Suzy ver nya~ menurut aku Myungsoo sma Suzy di keduar ver nya bener bener ngebawa perasaan banget, di ver Myungsoo aku ngerasa kehilangan seseorang, di ver Suzy aku ngerasa nyesek karna bullyan, dan juga aku gk bisa ngebayangin deh kalo gk ketemu orang yang kita sayang 10 tahun yang gk tau kabarnya selama itu gegara salah paham ajh.. ahhh~ jinjja :3 sweet banget akhirnya.. ^^ ditunggu cerita lainnya thor 🙂 fighthing…

    Liked by 1 person

  13. Keren kok. Dan yah emang bener semuanya udah masa lalu . Toh yang penting sekarangnya kan. Tapi aku penasaran juga sih sebenernya apa yang dilakuin minho. Masa bisa sampe trauma gitu dan mesti diterapi ????
    Hahahah jinri dasar. Dapet teori dari mana coba kalo kita bales ciumannya sicowok bakal seneng. Kkkk

    Liked by 1 person

  14. Ngakngak liat tingkah myungsoo deh… coba bayangin 10 thn ga bertemu tapi mereka masih saling mencintai.. salut deh buat myung,, meskipun suzy menggantungkan hubunganya dengan myung tapi myung slalu memikirkan suzy… aku penasaran gimana myungsoo nembak suzy 10 tahub yg lalu.

    Like

  15. Akuu sukaa… bacanya ngalir aja.. dan jadi membayangkan berada di posisi suzy.. kerenn deh baik versi myungsoo maupun versi suzy… aku suka smpe bingung mau komen apa.. jd komen gaje gini deh,,, tetep semangat yaa sayang.. hwaiting

    Liked by 1 person

  16. Ah jd minho pernah suka sama suzy ya tp sehabis suzy diet berarti hanya suka sama fisiknya doang, beda dgn myung dr suzy sdh gendut aja sdh suka *cinta sejati* benernya penasaran apa yg nyebabin myung suka sm suzy dr dulu scr suzy wkt itu gendut hehe..anyway bagus kok thor yg dr pandangannya suzy ..good job thor..ditunggu karya2mu yg lain ya thorrr..

    Liked by 1 person

  17. Ff nya bagus tu, baik itu dari sudut pandang Myung, maupun Suzy… Penjelasannya cukup pada porsi nya, antara puas dan mengkhayal sendiri, versi Myung… Menceritakan bagaimana kecewa, rasa bersalah, dan dominan merasa kehilangan. Versi Suzy sendiri, merasakan tekanan, dominan pada kesalah pahaman yang tercipta pada satu ruang saja. Intinya mereka sama-sama mencintai, merindukan, bahkan kecewa satu sama lain. Namun… Justru itu keistimewaan dari kisah cinta Myungzy… Chukea…

    Author fighting…… Gomawo…

    *BOW* 🙂

    Liked by 1 person

  18. semua pertanyaan” ku udah k jawab d suzy ver ini.
    bner” seneng bnt setelah meraka berpisah selama 10 thun tapi cinta mereka bener” abadi y. ( kyaaaaa jdi pngin kyk gtu ) so sweet ^_^

    gomawo chingu ^_^

    Liked by 1 person

  19. Bagus juga kok eon yg versi suzy
    Setelah 10th tdk berjumpa momentnya sweet bangeetttt kkkk
    Mmmm kira2 surat dari suzy 10th yg lalu nyasar kemana ya eon hehehehe

    Liked by 1 person

  20. Woow panjang bnget hahahaha seneng akhirnya persi suzy post juga misteri2 yg lom di ceritain di versi myungsoo kejwb di sini mslh surah suzy kaya’a jatuh atau gmna deh thor hahahah #ngarang
    Tetap semanget nulis Ff’a yah thor mianhae aq lom baca ff yg chapter karena nunggu end dulu thor biar apdol hahahah

    Liked by 1 person

  21. Singnal kurang ok nih..Mau komentar susah…aku baca yang suzy ver dulu…
    Kalo ni dijadiin three shot ok kayaknya…biar lebih mancep…
    Kasihan amat suzy dibully..sampe kayak gitu..tapi akhirnya berbuah manis juga..aku baca ver myung dulu ya…

    Liked by 1 person

  22. Klu author pingin isi, pov utama,,
    Kenapa gak campur aja nnti, buat povnya,,
    Lagi pov 1, lagi pov 2,,,

    Iyah cuma bisa nerka2 sendiri yak,,,
    Oke deh,,,

    Untuk lanjutan ff yang lain,,
    Semoga diberikan ide sebanyakbnyaknya ,deh,,,
    Hihihi,,,,,

    Semangat thorr,,

    Liked by 1 person

  23. huwaa kasiann bangat zyeonn ..
    alhamdulillah dah gua nga ngalamin seperti suzy .,
    tapi akhirnya bahagia .
    daebakk dua2 nya salah paham ckc.
    ohh tentang surat oke lahh mungkin d ambil salah satu fans myung kali?
    suzy ver nya keren .,
    next fighting ne

    Liked by 1 person

  24. myungzy jjang….akhirnya merekans bersama…belum baca versi myungsoo….kesalah pahaman akhirnya nya teratasi…ditunggu ff myungzy lainnya..

    Liked by 1 person

  25. waaaaaahh,, akhirnya yang suzy vers. datang juga.. walaupun ceritanya sama tapi kalo baca dari sudut pandang yang berbeda tetep aja beda..
    aku tau kok hor buatnya nggak gampang dan aku applause buat author….. yeeeeeee….
    author jjang…

    Liked by 1 person

  26. Versi suzy lebih menjelaskan cerita nya dan aku lebih suka versi ini eh tp suka dua2 nya kok..
    Yg penting akhirnya Happy Ending stlh penantian dan kesalahpahaman selama 10thn..
    Cerita nya manis.. Suka..
    Hmm boleh mnt sequel nya ga? Hehehe..
    Semangat yaa authornim…

    Liked by 1 person

  27. wahh sdah ada yg ver suzy ny…
    baru kemaren bca yg ver myungsoo ny..

    jadi gitu crita ny..mereka pisah karna salah paham..

    sebenarny suzy suka sama myung sudah lama tpi suzy ny gk sadar aja..

    benar kata author gk penting gimana cara minho bully suzy dan kemana lari ny surat itu yg penting,,yg pnting myungzy bersatu..

    tapi masih pengen dengar gimana cara myung nyatain perasaan ny ke suzy,mungkin aja ada adegan chessy2 ny gitu.. wkwkwk………..penasaran gimana reaksi suzy jga siswi yg mengidolakan myungsoo,tapi balik lagi seperti yg author blg semua itu gk penting…biar aku sendiri aja bayangin gimana critanya..kekekkeke

    wajar suzy banyak yg berubah,kan udah 10 tahun berlalu..bnyak yg sdah suzy lalui…

    yg penting pokok ny myungzy bersatu..kekekkek…

    tetap ditggu karya2mu berikutny thor..fighting..

    sebenarny udah di ketik semalam,,semalan iseng2 buka wp ini eh ada ff baru lgsg baca trus udah di ketik gk mau dikirim..karena udah jam 1

    Liked by 1 person

  28. Gak mengecewakan kok thor. Malah aku suka banget pake sudut pandang orang pertama. 🙂
    Aku mikirnya pasti susah banget bikin ff dengan sudut pandang orang pertama, yang keduanya harus diceritakan dalam waktu yg berbeda.
    Contohnya sekarang sudut pandang suzy. Pasti harus sesuai juga dong yah sama setting/ lattar/suasana/ataupun kejadian2 yg terjadi pada sudut pandang sebelumnya yaitu saat menceritakan sudut pandang myungsoo.
    Dan author sukses loh mengerjakannya dengan baik dan tepat. heheee 🙂
    Apalagi jumlah wordnya juga beda-beda dikit aja sama yg pertama kemaren. 🙂
    Fighting untuk karya selanjutnya.

    Liked by 1 person

  29. Akhirnyaaa suzy vernya keluar jugaaa~~ Hihihiii~ Bagus kok thoooorrr… Suzy salah paham duluaan siiihhh~ Kkkkkk~ Myungsoo malu maluin dehh.. At all ini baguss thoorr~~ Authoor fightiing><

    Liked by 1 person

  30. Bagus kok thor.. walaupun mgkin crt sama tp kn qt skrg liat dr sudutnya suzy jd nyambung dah..
    dtggu karya2nya yg lain ttp smgt dan jgn terlalu musingin sider yaaa kya kta author aja dosa tanggung masing2, hhhee

    Liked by 1 person

  31. Sama seru’y kaya myung ver kok 🙂 . Tapi menurutku di suzy ver lebih jelas tentang pembullyan yg dirasakan suzy dan betapa peduli’y myung ke suzy. Kangen juga sama kata” myungzy hehe 🙂 .

    Liked by 1 person

  32. keren tho.. disini lebih jelas sama kehidupannya suzy sama tentang pembullyannya..
    ditunggu ff selanjutnya thor 😉
    author jjang
    myungzy jjang

    Liked by 1 person

  33. Pertanyaanku blm kejawab 😅
    Sebelum baca uda bayangin kenapa suzy pergi kenapa suratnya bs ga sampai kemana dy pergi ngapain aja slama 10th.. dan mleset smua.
    Hag hag..
    Tapi masih suka kok bacanya

    Liked by 1 person

  34. suratnya tertiup angin kemudian jatuh dan tak mampu bangkit kembali.. na na na~
    *apa dah 😀
    jangankan pov yang beda thor. bikin flashback yang udah pernah flashback(ini maksudnya gimana?) aja rasanya pasti juga aneh. flaskback-in lagi flashback-in lagi ㅋㅋㅋ
    semangat thor! ditunggu tcol sama r&r-nya! 😀

    Like

  35. wew fanfic baru!! hahaha baca yg suzy dulu..to kayaknya yg myungsoo ya yg duluan di posting hehe . auu romantis bgt.. jd ingat oh my ghost kali scene dapur gitu..kekeke semangat buat nulis lg yah… lanjut baca yang versi myungsoi

    Liked by 1 person

  36. wah… makin bagus aja ceritanya di ver.Suzy.. bener deh! gk bohong!!
    kalau punya ver.myung sih bagus juga, cuma myung-nya sendiri agak stress sendiri sih karena di gantung sama suzy… tapi waktu baca ver.Suzy jadi lebih jelas sehingga lebih menarik.. ani, neomu chemisseo..
    klo bisa buat ver.date-nya dong author… pasti seru dech 🙂
    ALWAYS FIGHTING!! di tunggu banget y utk FF R&R… annyeong!!! 😀

    Liked by 1 person

  37. Wuahhh akhirnya bisa baca juga nih yang suzy vers
    Hmmm.. ternyata gitu kisah sma suzy
    Aku pengen tau suzy itu emang suka dititipin surat apa gak, ternyata suzy juga muak nih
    Hihi
    Penasaran sih kok bisa mereka salah paham gitu sampe 10 tahun
    Tapi bener juga kata author, kalo udah bersatu mah gausah dipikirin lagi. Cukup mikirin buat masa depannya aja
    Sukses selalu thor 😉

    Liked by 1 person

  38. kemana perginya si surat itu tetap jadi misteri masa lalu ya…mungkin aja terbawa angin terus disapu sama cleaning service sekolah dan berakhir di tempat sampah. hmm tak apalah yg penting si pengirim dan si penerima udah g mempermasalahkan lg. yg lalu ya lewat aja yg penting yg sekarang.

    Like

  39. Yaampun kesalahpahaman yg panjang bgt sampe 10tahun gt ckck kasiaaan.. Tapi ttp bahagia sih mereka akhirnya bersatu haha apalah ini.. Suka deh yg happy ending.. Ditunggu next ff nya ya hwaiting 😄

    Liked by 1 person

  40. ternyata seperti itu ceritanya. penasaran sama suratnya sooji yang ga sampe ke myungsoo. kemana itu hahaha. tapi biarlah itu jadi rahasia wkwkw… pas moment mereka itu loh bikin mesem mesem hahah

    Liked by 1 person

  41. fanfic buatan author bener bener jjang… image cool”nya myung ilang kemana itu ya?? bisa2nya berubah gtu…tp syukur cintanya ga pernah berubah selama 10 tahun… daebak myung setia banget… ditunggu fanfic myungzy selanjutnya… Faighting ne 😉

    Liked by 1 person

  42. Aku tau.. Suratnya terjatuh dari meja myung trus dianggap sampah oleh org lain kmdn dibuang yg berakibat myung ga nerima itu.

    Joha!

    Masih menebak alur versi kebersamaan stlh passionate kiss dan keributan kecil yang menghebohkan di dapur suzy, bgmn ya???

    Liked by 1 person

  43. ya ampun,, gara2 tu surat hilang jadinya Myungzy deh yang salah paham,,
    Myung klo udah jatuh cinta kelakuannya malu2in deh,,
    tapi bener2 salut deh sama mereka , udah 10 thun tapi masih saling mencintai,,
    tapi itu kata2 author bener lho,, nggak peduli gimana minho ngebully suzy, nggak peduli suratnya kemana,, secara itu semua udah lewat,,
    sekarang yang penting Myungzy nya bersatu and happy ending,,

    Liked by 1 person

  44. Karena surat itu diletakkan di meja Myungsoo, Mungkin aja surat nya jatuh jadi Myungsoo ga pernah melihatnya #plak.
    siapa yang menyangka kalau Sulli yang dulunya suka membully Suzy, sekarang malah jadi saudara perempuan terbaik untu Suzy.
    Myungsoo yang datar dan kaku berubah menjadi Myungsoo yang romantis dan konyol.
    bayangin betapa malunya Suzy didepan karyawannya dengan tindakan yang Myungsoo lakuin….
    suka…suka…..

    Liked by 1 person

  45. versi suzy yg sudut pandangnya beda kd tau yg sebenernya biarpun berharap lebih panjang dan.nyitain 2 tahun di seoul nya tapi gaada ~ but ceritanya bagus hehe
    haruskah ada yg selanjutnyaa ? sesi myungsoo ngelamar tapi dalam satu ff ada pov keduanya

    Liked by 1 person

  46. Huwaaah.
    Ternyata suzy dieet di jermaan toh.. belajaar masak pulaa.. mengejutkaan..hihihi

    Ternyata suzy salah paham bgt laah.. 10taon salahpaham astagaaah

    Liked by 1 person

  47. awalna agk bosenib sich thor..trus sbnrna pnsran jg ma pa yg dilakuin minhi ke suzy smpek suzy hrus terapy segala..tru pnsrn jg ma surat na suzy..isi na apa trus kmn surt na kok g smpek ke tgn myung..tp trlepas dr tu suka bgt pas bagian dy mulai ketemu myung lgi..dpt bgt rasa na..dan ending na tentu na..suka bgt..hehehe…manis dan berkesan

    Like

  48. Joha. joha. Dari sudut pandang mana aja cocok kok thor (aku jd inget dulu pernah baca ff yg sudut pandangnya lbh dr satu) apa author mau coba bikin ff yg kg gtu? Hehehe… klo ia cocok cocok aja kok, aku juga yg baca versi ini gak ngerasain janggal atw aneh. Keren.

    bener thor disini suzy nya kebanyakan bicara kkkkk tapi gak papa tetep ok kok ff nya. Kan terserah author mau begimana ceritanya hehehehe walakhir ditunggu tcol sama r&r nya ya thor 🙌🙌🙌🙌

    Liked by 1 person

  49. Hellooow author kakak i’m back! *bodoamat*
    Kesibukan baca novel aku jd lupa sama fanfic. Hehe
    Soalnya dr dl juga sukanya emang baca novel sih. Tp ntah knp jd suka ff juga, trus milih pula kalo baca maunya tokohnya Myungsoo-Suzy. Diluar itu, skip.

    Kayaknya eonni baru pertama ya nulis style orang pertama gini? Hehe eottoke? Susah ga? Aku sih lebih seneng nulis yg begini style nya.

    Btw, pas aku balik lagi kesini aku nemu OS ini, cerita nya kereen. Kusuka :*
    Tetep berkarya ya eon, walau aku skrg jrg komentar krn jarang baca ff lagi:( saranghae, makasih udh ngenalin Myungzy ke aku!!

    Btw, if u want.. pls read my story on myungzyffindo.wordpress.com
    Gomawo^^

    Liked by 1 person

  50. Aku baru baca yang ver suez.
    Pas suzy deskripsi’in dirinya dan timbunan lemak (?) Langsung deh kebayang IU pas drean high. Kkk..

    Oiyah. Mungkin karna aku baru baca dari ver. Suzy. Jadi aku belum paham sama apa yang di lakuin minho ke suzy sampe dia selalu minta maaf selama 5 tahun .-.
    Kemana hilang’a surat yang suzy tulis buat myungsoo..

    Tapi tetep aja aku nikmatin baca ff nya. 😊

    Semangat buat terus berkarya ya author-nim ^^;;

    Liked by 1 person

  51. keren eon..ini ff yg aku baca setelah vakum jadi reader ff myungzy gara” hubungan nya suzy eonni sama itu.
    puas…hasrat myungzy tersalurkan
    btw, ffnya bikin penasaran. terutama minhonya

    Like

  52. Hebat thor……!!!
    Tp aku blm baca yg versi myungsoo. Keren bgt. Yg versi suzy aj ud bgz bgt gimana nanti yg versi myungsoony pasti keren bgt. Hwaiting thor

    Liked by 1 person

  53. ihh siapa bilang aneh thor.. bagus kok
    . baguss bangeet bangeeet.
    johaaa 😍
    kesalahpahaman kecil bisa buat mereka pisah 10 th. untunglah jadi clear..gomawo lee sungyeol.. suez gak tau betapa gegananya myungsoo setelah ketemu suzy di reuni malah dicuekin dan pergi ama minho..kasian
    tapi untunglah happy ending😊 nice ff thor..

    Liked by 1 person

  54. ahha..jadi gtu ceritanya suzy bisa kurus..bener kata author..udh baca side suzy hilangnya surat itu ga terlalu penting lagi untuk d bahas..hihi..
    kagum sama pribadi suzy d sini..wlpn sampai trauma d bully dia bisa maafin orang2 yg ngebully nya..

    Liked by 1 person

  55. Kalau yang myung version bikin dag dig dung, yang suzy version bikin senyam senyum. Kekeke~~~~
    Walau pun udah tau jalan ceritanya, tetap aja suka sama endingnya. . XD

    Liked by 1 person

  56. Cuma satu kata…
    Kereeeeeeennnnn
    Seneng bgt. Myung sayang ma Suzy apa adanya bahkan sejak sebel Suzy diet… cm aq br ketemu story ini n blm baca Myung version nya..
    Makasih ya thor👍👍👍💕🙇🙆🙏

    Liked by 1 person

Give Your Feedback Please