THE PROPOSE – DUA

THE PROPOSE

Author : elship_L || Cast : Kim Myungsoo, Bae Sooji || Genre : Romance || Rating : 19+ || Type : Short Chapter

The Propose1

Sooji mendesah ketika mengenakan blazernya, dia menatap tubuh yang tertidur tengkurap dari seberang cermin yang ada dihadapannya. Punggung kokoh itu terlihat begitu menggoda dan memanggilnya untuk segera di kecup dan peluk, tapi mengingat masalah semalam dia menahan dirinya.

Pria itu, pria yang sudah sejak dua tahun lalu bersamanya-entah Sooji juga melupakan kapan awalnya dia memulai semua ini. Tapi dia masih mengingat dengan jelas bagaimana saat itu Myungsoo menawarkan hubungan yang terdengar begitu menjanjikan untuknya ketika mereka bertemu untuk pertama kali di peresmian salah satu gedung yang telah dirancangnya. Bukan hubungan yang penuh dengan drama picisan serta komitmen bullshit yang ditawarkan olehnya, melainkan hubungan yang sama sekali tidak melibatkan emosi didalamnya.

Sooji sama sekali tidak mengenali siapa Myungsoo dan begitupun sebaliknya. Mereka sama-sama dewasa dan sadar saat itu, dan Sooji jelas tau bahwa mereka berdua sama sekali tidak berniat untuk menajalani hubungan yang serius layaknya pasangan normal lainnya. Mereka hanya menjalani hubungan tanpa komitmen dan status yang jelas. Kasarnya mereka hanya berhubungan atas dasar ketertarikan seksual diantara keduanya, bukan karena perasaan seperti yang diagung-agungkan oleh orang banyak.

Sooji menghela nafas saat mengingat semuanya, itu benar jika dia mengatakan bahwa dirinya sangat tidak ingin menjalin sesuatu dengan melibatkan emosinya bersama Myungsoo ataupun pria lain, tetapi kalimat itu hanya akan berlaku dua tahun yang lalu, setidaknya sampai dia menyadari perasaannya yang sesungguhnya terhadap pria itu. Perasaan yang selama ini begitu dia hindari dan perasaan yang juga membawanya ke dalam sebuah kubangan besar yang seolah mengolok-oloknya karena telah terjatuh pada pesona pria itu.

Jadi semalam ketika dia mendengar permintaan konyol Myungsoo itu dia merasa tertampar oleh kenyataan yang ada, bukan kenyataan bahwa Myungsoo meminta seorang anak padanya. Lebih kepada posisinya saat ini ketika pria itu meminta hal mustahil itu, dia dan Myungsoo tidak ada hubungan apapun selain partner di atas ranjang dan itu yang membuatnya sakit. Bagaimana bisa seorang anak hadir diantara keduanya jika itu tidak dihasilkan dengan cinta oleh mereka? Ah setidaknya salah satu dari mereka merasakan cinta itu.

Saat merasa matanya mulai basah Sooji menggeleng lalu meraih tasnya, sekali lagi menatap nanar punggung Myungsoo kemudian bergumam maaf sembari melangkah keluar dari kamar itu. Dia tidak tahan jika harus tinggal lebih lama disana, jadi memilih untuk pergi sebelum pria itu bangun adalah tindakan yang tepat. Menurutnya.

***

“Sooji kau punya telepon dari Mr.Kim, line 2” Suara Norah terdengar begitu nyaring hingga tembus kebilik miliknya sehingga membuatnya mendesah.

“tolong katakan aku sedang sibuk Norah” Seru Sooji mengintip dari balik kubikelnya, menatap penuh permohonan pada Norah yang duduk tak jauh dari tempatnya dengan melempar tatapan penuh tanya kepadanya.

“oh baiklah” Ucap Norah kemudian membuat Sooji mendesah lega, dia kembali duduk dikursinya dan menatap kosong komputer dihadapannya. Sejujurnya saat ini semua perkerjannya telah selesai, design yang harus dia koreksi sudah selesai tetapi dia terpaksa berbohong karena jujur saat ini dia belum siap berbicara pada Myungsoo, lebih tepatnya hatinya belum siap untuk menghadapi pria itu.

“Sooji, kau sudah selesai? Ayo temani aku” Sooji tersentak dari lamunannya dan mendongak menatap pria yang berdiri diseberang kubikelnya, pria itu terlihat menenteng beberapa map dikedua tangannya.

“ke mana?”

“kita harus bertemu dengan klien sebelum jam makan siang, semua tim kita sedang sibuk. Karena melihatmu hanya duduk tidak melakukan pekerjaan berarti, jadi kupikir kau bisa menemaniku” Ujarnya lagi menjelaskan, Sooji menoleh untuk menatap keseluruhan ruangan itu. 3 orang designer junior yang berada satu tim dengannya terlihat begitu sibuk dengan pensil dan kertas mereka, dia kemudian kembali menoleh pada pria itu lalu mengangkat bahu.

“baiklah” Desah Sooji akhirnya, pria itu tersenyum kecil lalu melangkah keluar dari ruangan yang diikuti oleh Sooji. Wanita itu hanya tersenyum kecil pada Norah yang masih menatapnya dengan bingung, sepertinya Norah tidak mempercayai bahwa dirinya benar-benar sibuk saat ini.

*

Sooji melangkah memasuki sebuah café yang menjadi tempat pertemuan mereka dengan klien, pria yang berjalan disampingnya terlihat begitu santai berbeda dengannya yang entah mengapa merasakan perasaan yang aneh semenjak keluar dari gedung kantor, mungkin dia tidak sedang enak badan saja.

“Sooji disana, mereka telah menunggu kita” Seruan itu membuyarkan lamunan Sooji, dia kemudian mendongak menatap pria disampingnya lalu mengalihkan pandangan kearah yang ditunjuk oleh pria itu.

Seketika tubuhnya menegang kaku, pria yang selama satu minggu ini sengaja dia hindari kini berada dihadapannya. Kakinya melangkah dengan berat menuju ke meja itu, dalam hati dia sangat berdoa jika pria itu bukanlah klien yang akan mereka temui hari ini. Tapi semua harapannya sirna ketika mereka berhenti tepat dimeja pria itu.

“tuan Kim, maaf membuat anda menunggu. Saya Park Kyunsang”

Sooji hanya berdiri kaku ketika Kyunsang menyapa pria itu, dia berpikir mungkin harus melarikan diri sekarang tapi tidak mungkin. Proyek ini salah satu proyek besar yang mereka dapatkan tahun ini, jadi dia tidak mungkin bersikap tidak sopan dihadapan klien mereka, terlebih lagi bukan hanya pria itu yang ada di sini.

“ah perkenalkan dia Bae Sooji, dia yang mengurus bagian interior di tim kami” Ucap Kyunsang memperkenalkan Sooji tanpa memperhatikan raut wajahnya, pria itu akhirnya menoleh untuk menatap Sooji dan seperti reaksi wanita itu, dia juga terlihat shock saat ini.

“Sooji-” Sooji tersentak saat Kyunsang menyentuh lengannya member isyarat untuk menyapa klien mereka, sontak dia tersenyum kepada pria dihadapannya lalu mengulurkan tangannya.

“Saya Bae Sooji” Sooji hanya mengucapkan namanya berusaha bersikap senormal mungkin dan seolah-olah tidak mengenal pria itu.

“Kim Myungsoo” Wajah pria itu kini sudah berubah menjadi biasa setelah berhasil mengatasi keterkejutannya, melihat Sooji yang bersikap seolah tidak mengenalnya maka dia juga melakukan hal yang sama. Mereka mungkin memang tidak pantas membahas masalah pribadi pada pertemuan bisnis seperti ini, meskipun dikepalanya saat ini sangat banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan untuk wanita itu tapi dia terpaksa harus menahannya. Setidaknya sampai pertemuan ini selesai.

Sooji tersenyum kikuk setelah bersalaman dengan Myungsoo dia duduk disamping Kyunsang yang saat ini sudah siap untuk memaparkan hasil diskusi tim tentang pembangunan real-estate yang sedang mereka tangai saat ini.

Sooji hanya menanggapi seadanya dan lebih memilih untuk menatap beberapa rancangan yang terhampar diatas meja dari pada menatap salah satu pria yang duduk dimeja itu. Dia sangat tau sedari tadi Myungsoo terus menatapnya dan dia sedang tidak ingin berurusan dengan pria itu, setidaknya sampai hatinya kembali tenang.

Sooji tidak tau jika klien mereka adalah Myungsoo, meskipun telah bersama selama dua tahun tapi mereka benar-benar menjalani hubungan tanpa status dengan benar. Sooji hanya tau jika Myungsoo bekerja di perusahaan yang berkecimpung dibagian properti tapi dia tidak tau apa jabatan dan nama perusahaannya sebaliknya Myungsoo juga hanya mengetahui dia adalah seorang designer tanpa mengetahui detail pekerjaannya seperti apa.

Bertemu Myungsoo hari ini semakin membuat Sooji sadar jika mereka berdua memang bukan siapa-siapa, tidak memiliki hubungan apapun selain partner sex, dan mengetahui kenyataan itu membuatnya kembali meras sesak.

“Sooji-” Sooji tersentak saat mendengar suara Kyunsang, pria itu menyentuh punggung tangannya yang berada di atas meja dan menatapnya dengan cemas, “kau tidak apa-apa? Wajahmu terlihat tidak sehat” Tanyanya, Sooji menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil.

Sementara diseberang mereka Myungsoo kini mengeraskan wajahnya berusaha untuk tidak menampakkan bahwa dia sedang marah, kedua tangannya terkepal diatas pahanya ketika melihat pria itu menyentuh Sooji. Tidak seharusnya Kyunsang menyentuh tangan Sooji, hanya dia yang bisa melakukannya, tangan dan seluruh tubuh Sooji hanya dirinya yang boleh menyentuh tidak dengan pria lain.

“aku baik-baik saja, aku harus ke toilet sebentar” Ucap Sooji menjawab dan semua itu tidak luput dari perhatian Myungsoo, saat Kyunsang mengangguk Sooji langsung melesat mencari toilet terdekat bahkan tanpa melirik Myungsoo sedikitpun.

Sooji merasakan debaran jantungnya yang saling bersahutan, dia tidak mengerti mengapa harus merasakan hal itu. Menghindari Myungsoo selama satu minggu full sangat tidak membantunya, itu malah membuat perasaannya semakin buruk setelah bertemu dengan pria itu.

Dengat tergesa-gesa Sooji memasuki bilik toilet dan mendekat kearah wastafel, dia mendesah panjang saat memperhatikan wajahnya yang terlihat cukup pucat setelahnya dia menyalakan kran air dan membasuh seluruh wajahnya. Sensasi dingin dari air yang menyentuh wajahnya membuat perasaannya perlahan membaik.

“ah, sialan” Gumamnya pelan, dia tidak tau jika pengaruh Myungsoo bisa sebesar itu kepadanya. Mereka bahkan tidak saling berbicara dan dia tidak sekalipun menatap pria itu tapi mengetahui pria itu duduk dihadapannya membuatnya kalang kabut, perasaan itu tiba-tiba menyerangnya. Gairah yang selalu dirasakannya jika bersama Myungsoo menyerangnya.

“jadi-” Sooji tersentak kaget mendengar suara itu, dia berbalik dan menatap tak percaya Myungsoo yang sudah berada disana, berdiri menyandari ke pintu toilet yang sudah ditutup rapat dengan tangan bersedekap, “jelaskan kemana saja kau selama satu minggu ini?” Lanjutnya dengan alis terangkat, Sooji yang masih menatapnya kaget itu mengerjap saat melihat Myungsoo mendekat.

“jangan-mendekat” Sooji berseru merentangkan tangannya dan mundur selangkah hingga pinggulnya menabrak pinggiran wastafel, Myungsoo mengernyit menerima penolakan dari Sooji.

“ada apa sayang? Aku telah berbuat salah? Katakan padaku apa salahku?” Myungsoo mengabaikan peringatan Sooji untuk tidak mendekat dan dia kembali melanjutkan langkahnya, melihat itu Sooji menggeleng menatap Myungsoo datar.

“jangan mendekat tuan Kim” Myungsoo menghentikan langkahnya menatap Sooji bingung, “maaf, saya harus keluar dari sini” Ucap Sooji lagi dengan nada seformal mungkin membuat Myungsoo tiba-tiba mengeram.

“Sooji, ini tidak lucu”

“Saya tidak sedang melucu” Sooji mendengus lalu berjalan melalui Myungsoo, terserah apa kata pria itu yang jelas dia harus segera keluar dari tempat ini. Dia tidak boleh berada di dalam ruangan tertutup hanya berdua dengan Myungsoo, pertahanannya tidak sangat kebal dengan aura pria itu.

“tunggu-apa masalahmu?” Myungsoo mencekal tangan Sooji dan menatap wanita itu kesal, Sooji yang meninggalkannya tiba-tiba seminggu yang lalu dan menjadi sulit dihubungi, padahal dia merasa tidak habis melakukan kesalahan apapun yang bisa membuat wanita itu marah kepadanya jadi perlakuan Sooji saat ini kepadanya sungguh membuatnya bingung.

“tolong lepaskan tangan anda”

“Sooji berhenti main-main”

“saya akan teriak jika anda tidak melepaskan tangan saya”

“Sooji-”

“anda tidak seharusnya bersikap seperti ini kepada klien anda”

“ah persetan!”

Myungsoo berseru marah lalu menarik Sooji untuk masuk ke dalam pelukannya dia langsung mencari bibir wanita itu untuk dia cium dan lumat dengan penuh nafsu, Sooji yang baru tersadar akan perbuatan Myungsoo langsung memberontak memukul dada pria itu agar segera melepasnya. Tapi Myungsoo terlalu marah untuk membiarkannya lepas.

Ciuman Myungsoo terasa sangat kasar dan menyakiti bibirnya, dia masih terus mencoba untuk lepas tapi tidak seincipun tubuhnya menjauh dari Myungsoo, pria itu bahkan semakin merapatkan tubuh mereka. Satu tangan Myungsoo menahan pinggul gadis itu untuk terus merapat ketubuhnya sementara tangan yang satu menahan kepalanya, kedua kaki Sooji tidak bisa bergerak karena diapit oleh kaki Myungsoo dan tangannya terjepit diantara dadanya dan dada Myungsoo.

Sooji merasa pening saat ciuman Myungsoo semakin dalam, lidah pria itu sudah menjelajah memporak-porandakann isi mulutnya sehingga membuatnya tidak berkutik. Sampai akhirnya tubuhnya menyerah dan pasrah, Sooji membalas ciuman Myungsoo. Baru setelah itu Myungsoo memelankan ritme ciumannya, mulai mencium Sooji dengan lembut. Membelai bibir serta lidah wanita itu dengan penuh perasaan sehingga Sooji terlena akan kelembutan yang diberikan oleh pria itu.

Myungsoo sudah melonggarkan desakannya ditubuh Sooji tapi kedua tangannya masih memenjarakan tubuh wanita itu sementara Sooji sudah mengalungkan tangannya di leher Myungsoo, sepenuhnya menyerahkan dirinya pada pria itu. Melupakan segala perang batin yang sedang dialaminya akibat Myungsoo.

“kita harus keluar segera sebelum aku memperkosamu di tempat ini”

Myungsoo menggeram marah saat melepaskan ciumannya lalu menyeret Sooji yang masih linglung keluar dari toilet.

***

Sooji meringis merasakan tubuh Myungsoo yang bergerak diatasnya dengan sangat liar, dia merutuki dirinya. Akhirnya dia terjatuh kembali kedalam pesona Myungsoo, siang tadi setelah bercumbu di dalam toilet Myungsoo langsung menyeretnya untuk keluar dari café, membawa wanita itu ke apartemennya dan bercinta sepuasnya.

Entah ini sudah yang keberapa kali tapi Myungsoo mengatakan bahwa dia tidak akan berhenti sampai pagi menjelang, dan sialnya Sooji benar-benar tidak keberatan dengan hal itu.

“ugh, kau sungguh menyiksaku sayang” Gumam Myungsoo sembari mencium leher Sooji dengan tubuh yang masih menyatu dengan wanita itu, dia mencium seluruh bagian tubuh Sooji yang bisa dijangkau oleh bibirnya dan meninggalkan tanda kemerahan dibeberapa spot.

“tu-juh-hari-kau-menyik-sa-ku” Myungsoo berusaha untuk bersuara diantara kenikmatan yang sedang dikejarnya, sementara Sooji sudah tidak memperdulikan racauan Myungsoo. Dia menarik punggung Myungsoo dan langsung melumat bibirnya dengan penuh nafsu. Lidah Sooji menyelinap masuk ke dalam mulut Myungsoo dan mencari pasangannya, saat menemukannya mereka saling membelit dan mencecap rasa masing-masing.

Sooji melenguh diantara ciumannya saat merasakan tanda-tanda akan mendapatkan pencapaiannya, sementara Myungsoo bergerak semakin cepat di bawah sana. Membawa dirinya dan Sooji kembali mereguk kenikmatan yang sudah kesekian kali mereka dapatnya malam ini.

Hingga mereka mengerang saat meraih puncaknya secara bersamaan, kedua tangan Sooji jatuh terkulai disamping tubuhnya saat merasakan gelombang kenikmatan itu perlahan meredup dan Myungsoo masih mencoba bergerak dengan pelan untuk merasakan sisa-sisa kenikmatan mereka.

“itu tadi luar biasa” Bisik Myungsoo dengan suara serak, dia masih berada di atas tubuh Sooji dan mencium dada Sooji berkali-kali untuk menyampaikan seberapa besar rasa puas yang dirasakannya saat ini.

Setelah menenangkan dirinya, Myungsoo akhirnya bergeser dari tubuh Sooji membaringkan dirinya disisi wanita itu. Dia berbaring menyamping menatap Sooji yang masih memejamkan matanya, saat itulah dia sadar jika ada yang aneh pada Sooji, dan itu semua pasti ada hubungannya dengan hilangnya wanita itu dari jangkauannya beberapa hari ini.

“sekarang cerita padaku, apa yang terjadi” Ucap Myungsoo akhirnya, Sooji membuka matanya dan tersenyum kecil saat menoleh untuk membalas tatapan Myungsoo.

“kurasa kita sedang tidak dalam kondisi untuk saling peduli dengan urusan pribadi masing-masing, Myungsoo”

“apa maksudmu?”

“kau tau-kita hanya partner sex, tidak lebih dan setauku urusan pribadi tidak termasuk dalam hubungan kita”

Myungsoo menatap Sooji tidak percaya, dia mengumpat pelan lalu bangkit untuk duduk. Dia mengusap wajahnya kasar, Sooji baru saja menyadarkannya akan hubungan yang mereka jalin saat ini padahal dia sudah melupakan semua itu sejak lama.

“sialan! Kau tau kita lebih dari itu Sooji”

Dia hanya berpikir Sooji adalah pasangannya, bukan hanya pasangan di atas ranjang tapi dalam segala hal, mereka adalah pasangan. Bukankah seharusnya seperti itu? Meskipun awalnya dia memang menawarkan hubungan tanpa melibatkan emosi didalamnya tapi siapa yang bisa menebak apa yang akan terjadi kedepannya?

“tidak, kita tidak lebih dari partner sex

“sebenarnya apa masalahmu? Aku tidak merasa telah melakukan hal yang salah! Kenapa kau jadi marah seperti ini?” Myungsoo menggeram frustasi, sangat bingung dengan sikap aneh Sooji. Selama dua tahun terakhir wanita itu sama sekali tidak pernah menyinggung tentang hubungan mereka. Seiring waktu berjalan mereka hanya menjalaninya begitu saja dan dia tidak pernah berpikir kalau topik ini akan menjadi masalah untuk hubungan mereka.

“kau tidak melakukan kesalahan apapun Myungsoo, aku yang melakukannya” Lirih Sooji membuat Myungsoo sontak menatapnya terkejut.

“kau-apa?” Segala macam pemikirkan kini terlintas diotak Myungsoo dan saat mengingat siang tadi ketika pria itu menyentuh Sooji dia langsung mengumpat, “sial! Apa kau berselingkuh dengan pria itu?”

Sooji terkejut mendengar tuduhan Myungsoo, dia menatap pria itu yang terlihat marah bercampur frustasi seketika dia terkekeh membuat Myungsoo menatapnya tajam.

“Sooji apa yang lucu?”

“tidak, hanya saja kau terlihat manis saat cemburu” Kekehnya, Myungsoo terdiam memasang wajah datarnya tidak berniat membalas ucapan wanita itu, “tidak Myungsoo, ini bukan tentang pria lain melainkan tentang kau” Lanjut Sooji lagi, dia ikut bangkit dan duduk disamping Myungsoo, menutupi tubuhnya yang masih polos dengan selimut. Wajah Myungsoo yang tadinya datar perlahan berubah lega saat mendengar penjelasan Sooji.

“ada apa denganku?” Dia bertanya dengan rasa penuh perasaan, melihat wajah ingin tau Myungsoo membuat Sooji menelan salivanya berat. Dia meraih tangan pria itu dan menggenggamnya membuat Myungsoo semakin bingung.

“kau akan tidak suka jika aku mengatakannya”

“katakan saja ada apa?”

“semua pilihan ada didirimu, aku akan menerimanya”

“Sooji! Katakan sekarang” Myungsoo menatap Sooji menuntut tidak sabar mendengar apa masalah wanitanya itu, sementara Sooji terlihat begitu ragu untuk mengucapkannya tapi dia sudah memantapkan pilihannya untuk memberitahu Myungsoo. Seperti katanya dia akan membiarkan Myungsoo memilih, tetap tinggal atau pergi. Dia akan menerimanya dengan rela meskipun hasilnya buruk.

“Sooji, katakanal apa-”

“aku mencintaimu”

Myungsoo mematung mendengar ucapan Sooji, dia menatap wanita itu dengan diam. Kalimat yang dilontarkan oleh Sooji bukanlah kalimat yang diharapkannya, bahkan dia sama sekali tidak berpikir Sooji akan mengatakan hal itu. Tapi nyatanya malam ini, wanita itu mengatakannya. Mengatakan kalau dia mencintainya.

“ka-kau a-apa-” Myungsoo terbata-bata untuk merespon membuat Sooji tersenyum kecut, dia sudah tau jawabannya. Pria itu jelas menolaknya.

“aku mengantuk. Bisakah kita tidur sekarang?”

Myungsoo tidak menjawab, pria itu masih sibuk dengan pemikirannya hingga tidak sadar jika Sooji sudah berbaring dengan mata yang terpejam. Saat mendapatkan kembali kesadarannya Myungsoo menatap wajah Sooji yang sudah terlelap dalam tidurnya, dia menunduk mencium pelipis Sooji dengan pelan.

“seharusnya kau tidak mencintaiku Sooji” Bisiknya pelan dengan wajah sendu, “karena kau tidak tau akan seburuk apa diriku”

Myungsoo akhirnya ikut berbaring memeluk Sooji, merapatkan tubuh mereka mencoba untuk mencari kehangatan dari tubuh Sooji. Myungsoo benar-benar tidak bisa berkata apa-apa seolah-olah kepalanya baru saja dihantamkan palu yang beratnya berton-ton. Pengakuan cinta Sooji membuatnya tercengang.

Hingga keesokan harinya Myungsoo hanya mampu berteriak frustasi saat tidak menemukan Sooji dimanapun di dalam apartemennya, hanya secarik kertas kecil yang ditinggalkan wanita itu sebagai ucapan perpisahannya yang dia tinggalkan di atas bantal yang semalam digunakannya untuk tidur.

Myungsoo mengerang marah, berani-beraninya Sooji meninggalkannya begitu saja. Dia mencoba menelpon kantor Sooji dan mendapatkan berita yang kembali membuatnya marah, wanita itu telah resign dan telah membereskan segala barangnya dikantor pagi tadi. Dia meremas catatan kecil yang ditinggalkan Sooji dengan wajah yang memerah menahan amarah.

“kau bahkan belum mendengar jawabanku sialan!”

“aku mencintaimu juga!”

TBC.

Jangan protes 😂😂😂

Aku sudah bilangkan kalau kemungkinan besar kalau part ini gak bakal nyambung sama part sebelumnya 😅 idenya udah beda sih~ tapi semoga gak aneh aneh banget ya 😃

Thankyou.xoxo
elship_L
.
.
[Made ● 23/01/16 – 12/08/16]
[Published-Edited on Wattpad ● 16/08/16]
[Published-Edited on WordPress ● 20/08/16]

40 responses to “THE PROPOSE – DUA

  1. Huaaa rada-rada nyesek ini ;-( berawal hanya partner sekarang jadi suka beneran ! Suzy berfikir bahwa cinta nya bertepuk sebelah tangan. Semoga kesalah pahaman ini bisa teratasi 🙂 next di TIGA ! Cheer up unnie ~

    Liked by 1 person

  2. Ihhhh Sooji gak nahan ahh… wahhhhh ngak kebayang myung ditinggal sooji seminggu dan akhirnya melampiaskannya dikadur ujung ujung nya hahaha… Bner2 partner yg aneh, walau mereka udah ngelakuin hal yg cukup jauh dan berani dikasur tapi untuk masalah pribadi mungkin sangat sepelepun ngk ditau sama sooji dan myungsoo … selamet tuhh myung dipertemukan kembali dengan Sooji berkat pekerjaan mereka.. hihihi trus kesannya aku bacanya kaya cinta yg terlarang myung ngelarang sooji buat mencintainta,, huhhh mereka saling mencintai knp gk langsung nikah ajk ihh jdi geregetan deh karna mereka kesannya tarik ulur … intinya semangat kakak author

    Liked by 1 person

  3. Authorrrrrr thissss fanfic isss beautiful !!!! Tiada cela lansung !!! Jalan cerita menarik !!!!!!!! ☆☆☆☆☆

    Kenapa suzy tinggalkan myung padahal myung belum balas perasaannya !!!! Suzyyyyy !

    Liked by 1 person

  4. Aku kira myungsoo bakalan jalanin hubungan kaya gitu ,suzy ternyata cinta ama myungsoo setelah dua tahun cuma jadi partner *** nya ga mungkin selama itu ga timbul rasa cinta ,
    Kenapa myungsoo ga mau terikat ya sama sebuah hubungan

    Liked by 1 person

  5. Benar2 menguras emosi baca part ini, ada kesal, lega, marah, senang, duuhhh nyampur. Sumpah thor, aku suka ff ini. Seperti biasa ffmu selalu bisa buat aku terhanyut di dalamnya. Ceileehhhh bahasa gue. 🙂
    Myungsoo juga cinta sama Suzy ternyata. Gue kira dia gak cinta sama Sooji makanya dia ngomong kayak tadi. Kenapa dia gak langsung bilang aja sama Sooji? Jadinya kan Sooji salah paham dan memilih pergi dari Myungsoo. Myungsoo bikin keseeelllll.

    Liked by 1 person

  6. Ini keren bngt kok n nyambung z ceritanya,,,
    Tuch kan suzy cinta myung n myung jg sama, tp terlambat menyadarunya.
    Udach ada sich beberapa ff yg jalan cerotanya seperti ini (maniak ff soalnya) tp el bs membawakannya dengan suasana berbeda.
    G bikin bosan n bikin pengen terus baca,,,
    Tulisanmu emang sll keren sich.,,,he,,,he,,”
    Next y,,,,,,

    Liked by 1 person

  7. Salahkan myungsoo yg tak memberi kepastian buat suzy, jdinya nyesalkan setelah suzy memutuskan untuk pergi dri hidupnya
    Jdi pensaran apa myung bakalan depresi karna ditinggal suzy atau dia bakalan menjadi lebih waras lagi dan sadar selepas ditinggal suzy? Kkkkkkkk
    Kira2 suzy pergi kmna ya? Feelingku kayanya bakalan trjadi sesuatu sma suzy hmmmm
    Lanjut kechapter selanjutnya hehehe

    Liked by 1 person

  8. huwaaa astaga ternyata
    rumit juga ya kisah mereka
    duhhh myungsoo sih telat jawabnya suzy udah pergi baru ngomong cinta
    daebak thor keren ff nya sumpah aku suka sama ceritanya jarang” myungzy kisahnya begini

    Liked by 1 person

  9. Ternyata mereka hanya patner seks 😦 tpi sooji sdah mengakui kalau dia mencintai myungsoo… Heh~ tpi myungsoo hanya diam :> giliran udah di tinggal sooji ajah bru bilang kalau dia jga mencintai sooji. Ckck kenapa gak blng aja semalam. Dan yah hal yg rdak mungkin jga kan kalau dlm 2 thun mereka bersama, perasaan itu tdak tumbuh

    Liked by 1 person

  10. Ah myung terlambat kenapa gak langsung jawab.kasian suzy.pasti merasa perasaannya gak terbalas dan bertepuk sbelah tangann.ahh seru banget ceritanya

    Liked by 1 person

  11. Partner sex dan berakhir dengan jatuh cinta. Wajar sih ya? 2 tahun mereka begitu, bagaimana mungkin tidak ada perasaan sedikit pun.
    Dan, masalahnya adalah suzy salah paham. Myung juga sih kenapa ngak langsung jawab aja, pan suzynya jadi salah paham tuh.
    Dia resign, beneran mau lari?
    Ugh! Myung, gimana dong T.T

    Liked by 1 person

  12. ya myung mah telat sih jadinya suzy pergi deh..
    ah authornim aku suka banget sama ff ni,berasa baca novel gitu.
    suzy juga kenapa maen pergi aja sih ,dan juga kenapa harus resign dari tempat kerja nya..
    apa sebegitu tidak ingin nya kah dirimu bertemu lagi sama abang myung..
    segitu aja kali ya dari aku pokok nya ini KEREN..KEREN..KEREN..

    Liked by 1 person

  13. Arrggghh..nyesek cingu..hu..hu..hu..kasian suzy..kasian juga myungsoo…apa mereka bklan jdi bersama nnti.y… Pada 20 Agu 2016 17.28, “MyungSooji Fanfic Company” menulis:

    > elship_L posted: “THE PROPOSE Author : elship_L || Cast : Kim Myungsoo, > Bae Sooji || Genre : Romance || Rating : 19+ || Type : Short Chapter Sooji > mendesah ketika mengenakan blazernya, dia menatap tubuh yang tertidur > tengkurap dari seberang cermin yang ada dihadapann” >

    Liked by 1 person

  14. Huhuhu ya ampun crtanya bkin sakit hati prtama suzy hilang mnghndar dr myungsoo dan stlah balikan mreka brpisah lg cma krna salah paham ayolah myung knpa nggak sjak suzy bilang suka kmu jga bilang klo kmu jga suka jdi tmbah pnsaran sma klnjutannya
    nextt
    atmi

    Liked by 1 person

  15. Cerita nyambung kok thorr 😁bagus kok baguss👍👍💖
    Hemm berartii karna suzy punya perasaan yaa sama myung makanya sifatbya kaya gitu wkekw
    Nahhlohh myung2, giliran suzy dah pergi aja baru ngucapin kata cintanyaa harusnya pas suzy dah bilang kata cinta itu langsng di bales:”” kukira myung gak bales perasaan suzy lho😂pas baca kebawah myung juga suka sama suzy wkwk. Suzy pergii kemana yaa._.(?)
    Fighting thor💪

    Liked by 1 person

  16. Wuah keren…
    Aku suka banget sama ff ini…
    Ternyata sama sama mencintai toh…
    Kenapa harus kabur sooji….seharusnya denger dulu jawaban myungsoo

    Liked by 1 person

  17. Omg nyesek bgt baca endingnya part ini ,myung telat kasih jawaban ke suzy 😭😭😭😭😭😭, tp emang ga mgkn ada perasaan cinta di mereka secara mereka jg ketemu tiap hr slm 2 tahun ,suzy kabur ke mana ya itu? Smoga myung bs nemuin suzy..

    Liked by 1 person

  18. Waaah, keren.
    Aku kira masa lalu suzy yng kelam jd konflik x, ternxata dngan hbungan mereka sndiri masalah x..
    Knpa suzy lngsung menximpulkan sndiri sih dan lngsung pergi tanpa dngar jawban myung..
    Smoga mereka cepat bersatu ,dalam ikatan pernikahan.

    Liked by 1 person

Give Your Feedback Please