[Request] Girl Next Door Part 1

GIRL NEXT DOOR

Author : elship_L

Main Cast : Bae Suzy, Kim Myungsoo

Cast : Oh Sehun, Choi Sulli, Xi Luhan, Park Chanyeol, Kang Jiyoung, Choi Sulli

Genre : School life, romance, friendship

Rating : PG-13

Type : Short Chaptered

Sorry For Typo~

 

“KKA!” Yeoja yang penampilannya itu terlihat kusut memekik kepada tiga namja yang tengah asyik bermain game player di dalam kamarnya. Namun seakan angin yang berlalu teriakan yeoja itu sama sekali tidak membuat tiga namja tadi bergeming di tempatnya.

Yeoja itu menggaruk rambutnya frustasi, bagaimana tidak minggu pagi ini yang harusnya menjadi pagi yang damai untuk dirinya itu tiba-tiba saja berubah kacau, kedatangan 3 iblis di dalam kamarnya ini membuat tidurnya yang lelap itu terganggu sampai-sampai dia harus bangun dari tidurnya yang dia yakini masih belum cukup itu.

“apa kalian tidak punya game player ini di rumah kalian eoh! ya!” Yeoja itu mendenguskan nafasnya kasar, tangannya terlipat di depan dada sambil menatap tajam tiga punggung namja yang tak bergeming dari tempatnya tersebut. Yeoja itu meniup poninya keras hingga terangkat ke atas rambutnya yang acak-acakan tersebut ikut bergerak seiring langkah kakinya yang bergerak ke depan.

“Suzy kau menghalangiku!” Sungut namja tinggi yang duduk di ujung kiri, “Suzy-ah…kau mengganggu permainan kami” Kini giliran namja yang berwajah tampan nan imut itu menginterupsi keadaan yeoja itu.

“ya Bae Suzy!” Namja terakhir yang memiliki tatapan tajamnya itu memekik keras saat Suzy menarik kabel game player mereka yang tersambung di aliran listrik itu.

“jugullae!” Pekik ketiga namja itu, “kalian yang mati pabo!” Suzy dengan ancang-ancang bersiap untuk menerjang ketiga namja di depannya itu, satu kakinya sudah melangkah ke depan dan kedua tangannya sudah dikepalkannya dengan kuat.

“ya ya…andwe…” Pekik ketiganya bersamaan saat melihat Suzy tinggal selangkah lagi menerjang mereka.

“Bae Suzy” Suara lembut seorang yeoja paruh baya yang berasal dari pintu kamar Suzy membuatnya mendengus kesal sementara ketiga namja itu menghela nafas leganya.

“pagi-pagi begini kau sudah mau menghajar mereka eoh” Ucap eomma Suzy seraya membawa nampan yang berisi tiga jus jeruk dan sepiring cookies kepada tiga namja itu.

“siapa yang tidak mau menghajar kalau mereka mengganggu pagiku seperti ini eomma” Rengek Suzy, eommanya hanya menatapnya tajam, “biarkan mereka bermain di sini, bukannya kau juga sering mengganggu mereka tiap pagi eoh?”

“geunde ini hari minggu eomma, aku ingin istirahat”

“ck, tapi matahari sudah hampir terik kau tidak usah tidur lagi. Cah, kalian makan kuenya ne, omonim tinggal duluan” Ucap eomma Suzy lembut kemudian keluar dari kamar anaknya itu.

“isshh, eomma bahkan lebih membela kalian dari pada anaknya sendiri” Dumel Suzy menjatuhkan dirinya di antara ketiga namja itu.

“ya… jangan dekat-dekat, kau bau” Namja yang berada di samping kiri Suzy itu mendorong tubuh Suzy sambil menutup hidungnya dengan tangan kirinya.

“Park Chanyeol! aku tidak bau!” Pekik Suzy sambil menarik kasar rambut namja itu, Chanyeol.

“ya ya..kau mau membunuhnya eoh, lepaskan…” Namja yang berada di samping kanan Suzy kini menarik tangan Suzy yang bertengger manis di kepala Chanyeol.

“ya lepaskan tanganmu!” Pekik namja yang berada di samping Chanyeol seraya menarik tubuh Chanyeol untuk menjauh dari Suzy.

“shireo! Dia mengatakan aku bau, aku tidak bau!” Pekik Suzy makin mengencangkan tarikan tangannya, “aahh appo!” Pekik Chanyeol.

“ara ara…kau tidak bau, lepaskan rambutku palli!” Lanjut Chanyeol disela ringisannya yang kesakitan itu. Suzy mendengus kesal sedetik kemudian dia melepaskan rambut Chanyeol dan…

Bruugh~ “ya Bae Suzy!” Pekik tiga namja itu bersamaan

Suzy pov

Eoh annyeong, choneun Bae Suzy imnida. Kalian pasti bertanya-tanya namja-namja yang berada di sekelilingku ini siapa ya kan? Baiklah aku akan memperkenalkan mereka satu persatu.

Park Chanyeol, dia adalah namja yang paling rese dan ribut sedunia, yah walaupun wajahnya tampan tapi aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Dia benar-benar berisik, apalagi kalau sedang berkumpul bersama mulutnya itu seakan tidak memiliki rem terus saja berceloteh mengenai hal-hal yang tidak penting.

Xi Luhan, namja yang terjatuh di belakang Chanyeol itu adalah namja yang tertampan dari semua namja yang pernah kutemui. Dia benar-benar tipe ideal setiap wanita, suaranya yang lembut, sikapnya juga tak pernah kasar terhadapku, berbeda dengan Chanyeol dan namja yang satu ini.

Ngomong-ngomong tentang namja yang lembut, hem namja terakhir ini sepertinya jauh dari kata itu. bisa kalian liat dari tatapan tajamnya dan wajahnya yang datar, cih benar-benar mengusik ketenanganku. Kim Myungsoo, satu-satunya dari ketiga sahabatku yang tak pernah tersenyum. Kalau Chanyeol dikatakan sebagai happy virus dan Luhan dikatakan sebagai smile angel, namja ini malah dikatakan sebagai mayat hidup. Yah siapa yang tidak akan mengatakan Myungsoo sebagai mayat hidup kalau berada di sekitarnya itu hawanya sangat dingin sedingin kutub. Dan lagi wajahnya tak pernah ada ekspresi, ck benar-benar mayat hidup. Aku sampai heran kenapa di sekolah dia bisa memiliki fans yang banyak itu.

Namun di sisi lain dia sangat penyayang, setiap aku sakit selalu dia pertama yang datang padaku dan merawatku. Aissh kalau saja wajahnya itu bisa berekspresi sedikit mungkin aku akan mengajaknya kencan sedari dulu.

“ya Bae Suzy kau berat!” cih, bahkan suaranya terkesan dingin di telingaku.

“siapa suruh kau di belakangku” Sungutku padanya tak kalah dingin, kulihat dia hanya mendengus kesal, yah Myungsoo memang tak pernah membalas ucapan dinginku padanya. Entah mengapa, padahal kalau berbicara dengan Chanyeol dan Luhan dia selalu saja ingin menang. Hum mungkin karena aku yeoja kali jadi dia tidak berkutik seperti itu.

“ya Suzy-ah, kau tau kekuatanmu itu semakin hari semakin bertambah, kau makan apa sih!” Chanyeol kembali duduk ke tempatnya seraya memicingkan matanya padaku, cih aku makan nasi sama sepertimu pabo.

“huh, gara-gara kau kita harus mengulang dari awal lagi..ckck dasar menyebalkan” Dengus Myungsoo seraya menyalakan ulang game player milikku.

“siapa suruh kalian datang ke rumahku sepagi ini, bukannya semalam aku sudah peringatkan untuk tidak menggangguku” Dumelku, mereka bertiga hanya mengatupkan bibir mereka masing-masing tak berniat membantah, karena toh aku memang benarkan. Semalam sebelum pulang dari rumah Luhan aku sudah mengatakan untuk tidak ke rumahku pagi ini. Tapi mereka malah tidak mendengarnya.

Setiap minggu pagi memang kami rutin untuk berkumpul, entah hanya sekedar bermain game atau bercerita dan melakukan hal-hal gila lainnya. Yah, aku dan ketiga namja ini tinggal di kompleks rumah yang sama, Myungsoo rumahnya berada di depan rumahku, Luhan di samping kiri dan Chanyeol di samping kanan. Itulah alasannya mengapa kami bisa dekat seperti ini karena dari kecil teman mainku hanya mereka bertiga dan terbawa sampai sekarang ini.

“mian Suzy-ah, game player milik Myungsoo sedang rusak jadi kami datang ke sini” Sahut Luhan dengan senyumnya, aigoo coba saja Myungsoo dan Chanyeol bisa tersenyum seperti itu kepadaku. Setiap hari aku akan menyambut mereka dengan tangan terbuka.

“heh, gwenchana….toh tidak ada pengaruhnya kalau aku marah. Kalian akan tetap datang juga” Ucapku menghela nafas.

Luhan semakin mengembangkan senyumnya dan mengacak rambutku yang yah bisa di bilang sudah acak-acakan, “aigoo…kalau kau tau seharusnya kau tidak usah membuang tenagamu untuk marah-marah” Ucap Luhan, aku hanya tersenyum cengengesan kepadanya.

“ck, bukankah setiap hari kerjaannya hanya marah-marah saja?” Gumam Myungsoo, namun aku masih bisa mendengarnya.

“aisshh, dasar mayat hidup!” Pekikku sambil mencubit perutnya itu.

“ya ya..berhenti, appo…ya!” Pekik Myungsoo namun aku tidak peduli, ini pantas di dapatkannya, kulihat Chanyeol dan Luhan hanya tertawa, “apa yang kalian tertawakan? Tidak ingin membantu?” Tanyaku, sedetik kemudian mereka berdua langsung mengelilingi Myungsoo dan menerjangnya dengan berbagai cubitan-cubitan kecil di seluruh tubuhnya.

“aisshh appo! appo!”Pekik Myungsoo menggeliatkan badannya. Kami bertiga hanya tertawa girang melihat Myungsoo kesakitan.

Haha, aku sangat senang. Senang karena seumur hidup aku tidak akan pernah merasakan sesuatu yang namanya bosan, karena ketiga namja ini adalah orang-orang yang senantiasa sukarela mengusir kata bosan itu dari hidupku dengan tingkah mereka. Aku benar-benar menyayangi mereka, dan tak akan pernah meninggalkan ketiga sahabatku ini.

___

“Bae Suzy ireona…apa kau ingin terlambat di hari pertamamu masuk?” Ku dengar suara eomma memanggilku, eenngg semalam Myungsoo mengajakku bermain game sampai lupa waktu. Aku masih butuh waktu untuk tidur eomma.

“ya Suzy-ah ireona…mereka sudah menunggumu di ruang makan” Teriak eomma lagi, aissh apa mereka tak punya makanan di rumah sampai-sampai sarapan harus di rumahku. Terpaksa kubangunkan diriku dan duduk di atas tempat tidur.

“tunggu sebentar eomma, aku mandi dulu” Teriakku dari dalam kamar, aku yakin eomma medengarnya karena ku dengar suara langkah kakinya yang menjauh. Tanpa menghabiskan waktu aku langsung meluncur ke kamar mandi dan bersiap ke sekolah.

Yosh~ rambutku sudah tergerai indah, wajahku yang polos tanpa make-up seperti biasa bersinar terang, seragamku yang sudah rapi, tas ransel ku jinjing ke belakang. Ok, aku siap.

Ku langkahkan kakiku keluar dari kamar dan menuju dapur, kulihat di sana mereka bertiga sudah duduk manis seperti anak tk yang menunggu giliran mereka mendapatkan permen.

“ya kalian tidak punya makanan di rumah eoh?” Tanyaku, mereka mendongak dan menganggukan kepala mereka dengan wajah polosnya.

“ck, persediaan makan di rumah ini bisa habis karena kalian selalu datang makan ke sini” Dengusku, Plaak~ “appo eomma” Eomma menjitak kepalaku pelan, kulihat dia hanya tersenyum lembut. Cih, habis memukul anaknya dia masih tersenyum seperti itu.

“kau jangan berbicara seperti itu, biasanya kau juga sering makan di tempat mereka tapi mereka tidak pernah protes” Ya, bela saja terus. Eomma selalu saja membela mereka bertiga huh.

“ya wajahmu jangan kau tekuk seperti itu, kau jadi mirip ikan” Sahut Chanyeol, kemudian Myungsoo dan Luhan mengangguki setuju, aku hanya mendengus melihat mereka mengejekku. Kalau bukan karena sahabatku kalian pasti sudah aku goreng hidup-hidup.

“sudah jangan bertengkar lagi, cepat makan dan berangkat. Ini hari pertama masuk setelah penaikan kelaskan?” Ucap eomma, ah maja ini pertama masuk berarti kelas kita akan berubah. Hum, semoga saja aku tidak sekelas dengan mereka bertiga lagi.

“Suzy-ah, semoga kita sekelas lagi ne” Huh, baru saja aku berdoa agar tak sekelas dengan mereka, Luhan malah berdoa yang sebaliknya. Yah, karena Luhan yang berkata seperti itu sepertinya aku akan mendoakan hal yang sama.

Author pov

Suzy dan tiga sahabatnya berjalan masuk ke dalam gerbang sekolah, yah seperti hari-hari sebelumnya setiap mereka datang semua siswa pasti membicarakan mereka.

“ya, mereka masih bertah bersama-sama yah?”

“apa salah satu dari mereka tidak ada yang pacaran dengan Suzy?”

“wah, beruntungnya Suzy bersahabat dengan namja seperti mereka”

Suzy mengorek kupingnya kasar mendengar bisikan-bisikan seperti itu, dia menatap satu-persatu sahabat-sahabatnya.

“ya…jangan mengikutiku, aku akan ke papan mading dan melihat kelasku. Setelah aku melihatnya baru kalian bisa ke sana, arra” Ucap Suzy, Myungsoo dan yang lainnya hanya menatapnya heran, “aku rasa kalian mengerti…annyeong” Seru Suzy kemudian melesat pergi dari hadapan tiga namja itu sebelum bisikan-bisikan tentang mereka semakin menjalar.

“huft…sepertinya aku tidak sekelas dengan mereka” Gumam Suzy memasuki ruang kelasnya, “chogi…apa di sini masih kosong?” Tanya Suzy pada seorang yeoja yang tengah duduk sendiri di bangku ketiga.

“ah, ne…kau mau duduk di sini? Silahkan” Ucap yeoja itu, “gomawo…”

“ne cheonma…choneun Choi Sulli imnida” Ucap yeoja itu memperkenalkan dirinya, “ah annyeong choneun..”

“Bae Suzy, aku sudah mengenalmu” Ucap Sulli menyela Suzy, “jinjja? tapi sepertinya kita baru bertemu”

“hmm, mungkin karena kau terlalu fokus dengan ketiga sahabatmu itu jadi kau tidak melihat sekelilingmu. Aku sempat sekelas denganmu waktu kelas satu” Jelas Sulli, Suzy membulatkan mulutnya sambil manggut-manggut mengerti.

“Suzy? kita sekelas lagi ne” Seorang yeoja yang tiba-tiba masuk dan duduk di depan Suzy menyahut, Suzy sontak mendongakan kepalanya.

“Kang Jiyoung, hehe aku tidak yakin kau mengingatku. Kita sekelas juga waktu kelas dua” Ucap yeoja itu melihat dahi Suzy berkerut.

“mm geure? Sepertinya aku benar-benar tidak mengenal siapapun di sekolah ini ne” Gumam Suzy tersenyum kikuk, “haha, kita memakluminya kok. Kau kan setiap hari selalu bersama ketiga sahabatmu itu jadi mana ada waktu untuk bermain dengan yang lainnya” Ucap Jiyoung.

“haha, geure…maja”

“geunde apa kalian berbeda kelas? Aku tidak melihat mereka di sini” Sahut Sulli, Jiyoung mengedarkan pandangannya dan mengangguk setuju.

“ne, sepertinya kali ini kita berpisah. Yah, sekali-kali berbeda kelas juga kan tidak apa-apa. Aku juga bosan selalu sekelas dengan mereka sejak SD” Jawab Suzy sambil terkekeh, “mm, maja…sekali-kali kau juga harus bertemu dengan teman baru” Balas Jiyoung.

“eoh…” Mulut Sulli membulat melihat namja yang kini berdiri di belakang Suzy, Suzy mengerutkan keningnya dan menoleh.

“ya…kapjagi!” Pekik Suzy mengelus dadanya terkejut melihat Myungsoo, “waeyo?” Suzy menaikan alisnya satu melihat Myungsoo hanya berdiri diam di belakangnya, Myungsoo melirikan matanya ke bangku Sulli dan kembali lagi ke Suzy.

“eissh, bangku di belakang sana masih kosong” Desis Suzy saat mengerti maksud Myungsoo yang ingin duduk sebangku dengannya, “shireo!” Tolak Myungsoo.

“ya Kim Myungsoo! Bangku ini Sulli yang lebih dulu tempati kau tidak punya hak mengambilnya, palli duduklah di sana” Suzy mendorong tubuh Myungsoo untuk berjalan ke belakang, “aku bosan selalu sebangku denganmu, duduklah di sana” Ucap Suzy, Myungsoo mengerutkan keningnya sekilas menoleh pada Suzy yang tersenyum simpul padanya.

“heh, baiklah..” Ucap Myungsoo mengalah kemudian berjalan menuju bangku yang berada di belakang.

“kenapa kau tidak menyuruhnya duduk di sini saja? Aku bisa pindah kok” Ucap Sulli saat Suzy duduk dibangkunya kembali, “heh, tidak usah…aku berpikir tidak sekelas dengan mereka lagi ternyata Myungsoo sekelas denganku” Gumam Suzy.

“memangnya kenapa kalau ku sekelas dengan mereka? Solma…kau sudah bosan yah berteman dengan mereka?” Tanya Jiyoung.

“aissh aniyo…hanya saja mereka selalu ribut di rumahku kalau ada tugas dan hanya membebankannya padaku, sementara mereka sibuk bermain jadi aku malas kalau harus sekelas lagi dengan mereka” Jelas Suzy, Sulli dan Jiyoung mengangguk mengerti.

Ding Dong Deng~

Suara bel masuk berbunyi bersamaan dengan wali kelas mereka memasuki kelas, “annyeonghaseyo, kali ini saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Semoga ke depannya kalian bisa menjadi murid yang disiplin ne” Ucap Lee saem di depan kelas, semua siswa menjawab patuh.

“cah, di hari pertama masuk ini kita kedatangan murid baru. Dia pindahan dari Amerika, kalian berteman baik denganya ne” Sahut Lee saem, semua siswa terlihat antusias mendengar ada murid baru di kelas mereka.

“Sehun-ssi silahkan masuk” Ucap Lee saem, namja yang berperawakan tinggi dan berkulit putih itu memasuki ruang kelas. Semua mata yeoja terpana olehnya tak terkecuali Suzy. wajahnya yang tampan bak malaikat menggugah para hati yeoja-yeoja tersebut.

“annyeonghaseyo choneun Oh Sehun imnida, kalian bisa memanggilku Sehun” Ucap Sehun membungkukan badannya.

“omo…senyumnya benar-benar menawan…” Gumam Suzy memandang Sehun dari bangkunya,”maja, aigoo akhirnya sekolah kita ada juga namja yang berwajah malaikat seperti itu” Timpal Sulli.

“cah Sehun-ssi, silahkan kau duduk” Setelah memperkenalkan dirinya, Lee saem mengarahkan Sehun untuk duduk di bangku kosong yang berada di belakang.

“ya ya…lihatlah dia akan sebangku dengan Kim Myungsoo”

“wah, dua manusia tampan duduk bersebelahan”

“siapa yang menurutmu paling tampan eoh?”

Para siswi yeoja berbisik-bisik saat melihat Sehun memyipan tasnya di atas meja yang berada di samping Myungsoo dan duduk dibangkunya.

“annyeong Oh Sehun imnida” Ucap Sehun pada Myungsoo, “aku tau” Balas Myungsoo datar, Sehun mengerutkan keningnya, sedetik kemudian dia mengangkat kedua bahunya dan berkutat dengan buku-buku yang baru saja akan dikeluarkannya.

“ya kalian jangan terlalu terpesona dengannya begitu” Sahut Jiyoung melihat Sulli dan Suzy masih berada dalam alam imajinasi mereka.

“waeyo?” Tanya Sulli, “kalian tidak dengar gossip tentang anak baru itu yah?” Tanya Jiyoung, keduanya hanya menggelengkan kepalanya pelan.

“aih, makanya kalian harus up to date dengan berita sekolah. Sudah banyak rumor tentang dia yang muncul di sekolah ini bahkan sebelum dia masuk ke sini. Mereka mengatakan bahwa namja itu adalah seorang playboy, kekasihnya ada di mana-mana” Jelas Jiyoung, Suzy menggelengkan kepalanya kuat.

“ani, itu tidak mungkin. Mana bisa namja seimut dan setampan itu jadi seorang playboy” Ucap Suzy, “maja, wajahnya benar-benar polos tidak ada tampang playboynya sedikitpun” Timpal Sulli.

Jiyoung yang merasa kedua temannya itu sedang mabuk kepayang hanya mendenguskan nafasnya kesal, “ya sudah kalau tidak percaya. Aku kan hanya memberitahu” Jiyoung kemudian membalikan kembali badannya tak berniat untuk meladeni sikap Sulli dan Suzy yang sedang kasmaran itu.

Ding Dong Deng~ bel istirahatpun berbunyi semua siswa di kelas Suzy bersorak riang dan langsung keluar dari kelas mereka masing-masing.

“ya, kita ke kantin bersama ne” Sahut Suzy, Sulli baru saja akan mengangguk namun diurungkannya melihat Myungsoo sudah berdiri di samping Suzy.

“wae?” Suzy menoleh seraya mendongakkan kepalanya dan mendapati Myungsoo tengah menunggunya, “kajja” Ajak Myungsoo, Suzy mendengus kemudian dia berdiri menghadap Myungsoo.

“kau pergilah duluan, aku ingin ke kantin bersama Sulli dan Jiyoung” Tolak Suzy, namun Myungsoo tak peduli dengan cepat dia mengalungkan satu tangannya di pundak Suzy dan menyeret Suzy untuk ke kantin bersamanya.

“aissh…Sulli-ah, Jiyoung-ah, kalian menyusulku di kantin ne” Seru Suzy saat badannya di seret secara paksa oleh Myungsoo. Sulli dan Jiyoung hanya tersenyum simpul melihat kelakuan dua sahabat itu.

“heh…” Suzy menghela nafasnya saat menjatuhkan dirinya di kursi kantin bersama Myungsoo, “ada apa Suzy-ah? sepertinya kau sedang tidak semangat” Tanya Luhan, Suzy hanya menggelengkan kepalanya pelan.

“aku ingin ke kantin bersama temanku tapi namja ini malah menarikku pergi” Dengus Suzy, “teman? Memangnya kau punya teman selain kami?” Tanya Chanyeol, karena sedari dulu sampai sekarang Suzy sama sekali tak pernah mau berteman dengan orang lain. dia hanya mengikuti mereka bertiga kalau ke mana-mana.

“umm, ne tentu saja…teman-temanku ini sangat cantik, kalau kalian melihatnya pasti kalian akan jatuh hati” Seru Suzy semangat.

“geure? Tapi sepertinya cantiknya tidak akan menyaingi siswi baru dikelas kami” Ucap Luhan, “kelasmu ada murid baru juga?” Tanya Myungsoo, “eoh..chankam, murid baru juga? Apa dikelas kalian ada murid baru yang lain?” Tanya Luhan balik.

“ne, maja…huaa, dia sangat tampan. Wajahnya benar-benar seperti malaikat, aigoo…pipinya, matanya, senyumny, heh semua yang ada di dirinya benar-benar sempurna…aaiihh aku bisa gila kalau membayangkannya” Sahut Suzy sambil membayangkan wajah Sehun di kepalanya.

“aissh, anak ini mulai kambuh” Dumel Myungsoo, Suzy yang mendengarnya langsung melemparkan tatapan tajamnya, “mworagu?”

“aniyo…” Ucap Myungsoo datar, Suzy hanya mendengus kesal.

“ya pesankan aku makanan, aku sudah lapar” Sahut Myungsoo lagi, Suzy menggerutu tak jelas namun dia tetap pergi ke counter makanan untuk memesankan Myungsoo.

“cih, yeoja itu kerjanya hanya marah-marah terus” Gumam Chanyeol pelan, Myungsoo mengangguk setuju.

“ahjumma aku pesan satu mangkuk ramyun ne, yang super pedas” Teriak Suzy dari depan counter, “apa ini untuk Myungsoo?” Tanya ahjumma pemilik kantin.

“ne…kau jangan lupa sambalnya harus banyak” Jawab Suzy, ahjumma pemilik kantin itu mengangguk mengerti.

“ahjumma, aku akan memesan mnuman dulu, kau bisa mengantarnya di meja kami kan?”

“eoh…kau pergi saja, nanti aku menyuruh orang untuk mengantarnya”

“geure…” Suzy kemudian beranjak ke counter sebelah yang menjual khusus minuman.

“ahjumma, milkshake strawberry nya satu dengan cappucino ice” Teriak Suzy lagi memesan minumannya, “ne…chamkanman Suzy-ssi” Sahut ahjumma itu.

“igeo…apa cappucino ini untuk Myungsoo?” Tanya ahjumma itu, Suzy hanya tersenyum membenarkan.

“cah, dasar anak itu, selalu saja merepotkanmu setiap jam istirahat”

“maja, eissh…dia sudah seperti raja ahjumma…”

“haha, kau benar..kembalilah sebelum Myungsoo kelaparan” Suzy menganggukan kepalanya kemudian bejalan kembali ke mejanya. Tanpa sadar tali sepatu Suzy terlepas dari ikatannya hingga saat melangkah Suzy tak sengaja menginjaknya dan Bruugh~

“ah jwesonghamnida” Suzy menundukan kepalanya saat merasakan dia menabrak seseorang yang melewatinya.

“issh, bajuku jadi kotor” Gerutu namja itu, “omo!” Suzy memekik tertahan saat melihat milkshakenya tertumpah di baju namja yang ditabraknya itu.

“jwesonghamnida, aku benar-benar tidak sengaja” Ucap Suzy, Suzy mengangkat kepalanya dan matanya membulat seketika melihat namja yang ditabraknya itu.

“Se..Sehun-ssi” Gumam Suzy pelan, Sehun hanya menatapnya datar kemudian beralih pada bajunya yang kotor itu.

Sementara dari kejauhan Luhan melihat Suzy yang menabrak Sehun, “ya yeoja itu membuat masalah lagi” Sahut Luhan, Myungsoo dan Chanyeol sontak menolehkan kepalanya pada Suzy.

“aissh, Bae Suzy…” Desis Myungsoo pelan, sedetik kemudian dia beranjak dari bangkunya menghampiri Suzy.

“jwesonghamnida Sehun-ssi, aku benar-benar tidak melihatmu” Ucap Suzy membungkukan kepalanya, “aisshh, makanya kalau jalan pakai matamu” Ucap Sehun kesal.

“jwesonghamnida”

“heh, bajuku jadi kotor seperti ini. Aiggo, baru pertama masuk sekolah ini aku sudah mendapatkan kesialan. Masih ada pelajaran yang harus ku hadiri, bagaimana caranya aku masuk kelas dengan pakaian kotor seperti ini eoh?” Gerutu Sehun.

“nona, kalau orang sedang berbicara padamu jangan menunduk seperti itu…tidak sopan” Sehun meraih dagu Suzy dan mengangkatnya agar Suzy bisa melihatnya.

“ya…jauhkan tanganmu itu darinya” Myungsoo memegang tangan Sehun dan melepasnya langsung dari dagu Suzy, “bukankah dia sudah meminta maaf? Nodanya akan hilang kalau kau bersihkan dengan air. Tidak usah memperpanjang masalahnya” Ucap Myungsoo.

“chogi…nuguseyo? ini urusanku dengan nona ini, kau tidak usah ikut campur” Tanya Sehun.

“cam, hey tuan muda…aku beritahu, segala urusan yang menyangkut dengan nona ini adalah urusanku jadi aku berhak ikut campur..” Sahut Myungsoo dengan dingin, “ehem…igeo, kau bisa melaundry pakaianmu di tempat ini. Tidak usah kau bayar, tinggal sebut saja nama Kim Myungsoo” Myungsoo kemudian mengeluarkn sebuah kartu alamat tempat laundry pakaian yang sering di kantunginya setiap hari.

“sepertinya masalah sudah selesai..kajja..” Myungsoo kemudian menarik Suzy untuk meninggalkan Sehun yang hanya diam terpaku.

“Kim Myungsoo? Heh, namja seperti dia beraninya mempermalukan Oh Sehun” Gumam Sehun sarkastik melihat punggung Myungsoo dan Suzy yang menjauh.

“ya ya, gwenchana?” Tanya Luhan pada Suzy yang diam saja, “gwenchana Suzy-ah?” Ulang Chanyeol.

“omo!” Pekik Suzy histeris, membuat orang-orang disekitarnya tersentak kaget, “ya kenapa kau tiba-tiba teriak seperti itu sih?” Dumel Myungsoo di samping Suzy.

“ottokhae, ottokhae…jantungku…” Suzy meletakkan kedua tangannya di dada kirinya sambil tersenyum tidak jelas, “ada apa dengan jantungmu?”

“sepertinya aku sedang jatuh cinta….” Ucap Suzy dengan suaranya yang pelan, Myungsoo yang baru saja meminum cappuchinonya langsung tersedak.

“mwo? Jatuh cinta?” Pekik Myungsoo tidak percaya, “eoh…tatapannya, membuat jantungku duk duk duk…aigoo, aku tidak menyangka bahwa jatuh cinta itu seperti ini rasanya” Suzy menoleh pada Myungsoo dan memperagakan bunyi jantungnya dengan menepuk-nepuk dadanya pelan.

“jatuh cinta apanya, mungkin saja kau punya penyakit jantung jadi jantungmu duk duk duk seperti itu” Dumel Myungsoo, Suzy mencibir mendengar ucapan Myungsoo.

“eissh, aku tidak punya penyakit jantung…aku benar-benar jatuh cinta Myungsoo-ah, saat aku menatap matanya rasanya seperti terhipnotis dan masuk ke dal…”

Braak~ “geuman” Suzy menghentikan ucapannya saat tangan Myungsoo sukses mendarat di atas meja dengan kencang, bukan hanya Suzy yang tersentak kaget namun setengha dari isi kantin juga terkejut akibat perbuatan Myungsoo itu.

“ya..apa yang kau lakukan eoh” Pekik Luhan sambil membungkukan badannya meminta maaf pada siswa yang terganggu.

“ah, molla…” Myungsoo mengacak rambutnya kasar kemudian beranjak dari kursinya dan meninggalkan kantin, “ya makananmu belum datang, eodiga?” Teriak Suzy, namun Myungsoo tak menghiraukannya dan tetap berjalan menjauh.

“aissh, anak tu semakin hari semakin aneh saja” Dumel Chanyeol, “em, maja…” Ucap Suzy mengangguk.

“ah Suzy-ah lanjutkan ceritamu…apa kau benar-benar sedang jatuh cinta? Namja itu siapa?” Tanya Luhan.

“ne…benar-benar jatuh cinta…dia itu murid baru di kelasku namanya Oh Sehun, dia sangat tampan dan wajahnya seperti malaikat” Jelas Suzy dengan wajah yang berbinar.

“geure?  Sepertinya kau sudah dewasa karena sudah merasakan yang namanya jatuh cinta, haha” Sahut Luhan diselingi tawa lepasnya.

“geurom…kalian pokoknya harus membantuku untuk dekat dengan Sehun ne, aku akan mentraktir kalian kalau aku bisa menjadi pacarnya, otthae?” Usul Suzy, Chanyeol dan Luhan saling pandang kemudian beralih pada Suzy.

“ok call!” Pekik keduanya, Suzy tersenyum puas mendengarnya.

___

“aissh, jatuh cinta? Cih, jatuh cinta apanya…namja kurus kering seperti itu? apa bagusnya dia” Gerutu Myungsoo selama di koridor sekolah, tak jarang siswa yang melihatnya dengan tatapan aneh karena menganggap dia sedang berbicara sendiri.

“Bae Suzy, seharusnya kau memeriksa matamu itu ke dokter. Bisa-bisanya kau menyukai namja seperti itu” Duggh~ Karena keasyikan bergerutu Myungsoo sampai tidak melihat jalan di depannya dan menabrak seseorang.

“jwesonghamnida” Myungsoo membungkuk ke belakang kemudian berjalan kembali tanpa melihat siapa yang ditabraknya.

“Kim Myungsoo?” Gumam yeoja itu saat melihat Myungsoo menjauh, dia sempat berpikir sebentar kemudian mengangkat kedua bahunya dan kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti tadi.

“Jung Soojung!” Sahutan seorang namja yang memanggil namanya membuat yeoja tadi mau tidak mau menghentikan kembali langkahnya.

“waeyo?” Tanya Soojung malas pada namja yang ada di hadapannya saat ini, “ya kau jangan memasang wajah seperti itu…kau ingin ke mana? Perpustakaan?” Tanya namja itu, Soojung hanya mendengus sebal. Kenapa namja di depannya ini selalu datang mengganggunya, di sekolah lamanya dia juga seperti ini. Padahal ini baru hari pertamanya masuk ke sekolah ini dan berharap namja ini tidak mengganggunya namun baru beberapa jam yang lalu mereka berpisah sekarang namja ini sudah muncul lagi.

“eoh…jangan coba-coba untuk mengikutiku…ada apa dengan bajumu?” Soojung mengernyit saat mencium bau aneh dan melihat noda berwarna pink di baju namja itu.

“ah ini, tadi ada seseorang yang menjatuhkan minumannya di bajuku…aissh yeoja itu benar-benar ceroboh, tapi aku akan segera menggantinya geokjongma” Jawab namja itu.

“cih, siapa juga yang khawatir…sudahlah sana cepat ganti bajumu, jangan menghalangiku” Soojung menggeser tubuh namja itu agar dia bisa lewat, “arasseo…pulang sebentar kita sama-sama ne” Pekik namja itu pada Soojung yang menjauh.

“heh, aku tidak ingin pulang bersamamu Oh Sehun” Gumam Soojung pelan dengan wajah malasnya.

___

TBC

Jangan bertanya tentang kapan nextnya di publish, karena FF ini hanya sebuah selingan untuk melengkapi kekosongan saat menunggu FF VIL…

Gomawo ^^